"Arrggh"
Tang Kang-Dae terbangun dari tidurnya, semalam dia membaca novel Dominate Seoul City edisi terakhir hingga kelelahan.
Tang Kang-Dae melihat ke sekeliling ruangan, sesaat setelah bangun. Dia merasakan sakit yang menyiksa di kepalanya.
'Dimana sebenarnya ini, ruangan ini terlalu besar dan lagi aku yakin ini bukan kamarku'
Tang Kang-Dae bergumam, kepalanya masih terasa sakit saat mengingat semuanya. Dia hanya mengingat bahwa, dirinya sedang membaca novel sebelum akhirnya tidur karena kelelahan.
[Selamat datang di Dominate Seoul City]
[Host telah terdeteksi]
[Memulai Identifikasi]
[Sinkronisasi akan segera dimulai]
Kata-kata tersebut, bergema dipikiran Tang Kang-Dae. Sesaat kemudian, rasa sakit yang luar biasa dirasakan oleh Tang Kang-Dae.
"Arrggh, Sialan!"
[Memulai Sinkronisasi ingatan]
Ribuan memori memasuki pikiran dari Tang Kang-Dae, semua ingatan itu masuk secara bersamaan memenuhi pikirannya.
[Sinkronisasi selesai]
[Selamat datang --- Kim Jae Woo]
'Kim Jae Woo ?'
Tang Kang-Dae mengenal nama yang disebutkan tersebut. Kim Jae Woo merupakan tuan muda Keluarga Kim, yang merupakan karakter penjahat di novel Dominate Seoul City.
Tang Kang-Dae kemudian beranjak dari tempat tidur, dia berjalan menuju cermin yang ada di kamarnya.
Dia sangat terkejut dengan apa yang dia saksikan di cermin. Wajahnya bukan lagi merupakan wajah miliknya melainkan, wajah wajah orang lain.
Tang Kang-Dae, memandangi termasuk sama sosok yang sedang berdiri di hadapan cermin tersebut. Dia perlahan mengingatnya, wajah yang ada di cermin saat ini adalah wajah milik Kim Jae Woo.
Tang Kang-Dae mengingat bahwa di bab ketiga dari Novel "Dominate Seoul City" di deskripsikan mengenai wajah dari penjahat utama di series tersebut.
Saat berada di depan cermin, Tang Kang-Dae menyadari bahwa, dirinya berada di dalam novel Dominate Seoul City.
'Aku benar-benar dipindahkan ke dalam Dominate Seoul City ?'
Tang Kang-Dae bergumam, sembari mencubit tubuhnya untuk memastikan dirinya tidak bermimpi.
Informasi yang sebelumnya di di transmisikan menyebutkan bahwa, dunia yang saat ini ditinggali oleh Tang Kang-Dae adalah dunia di dalam novel "Dominate Seoul City". Artinya bahwa Kota Seoul yang ada disini merupakan Kota Seoul yang berbeda dengan yang ada di dunia miliknya.
Tang Kang-Dae mengingat dengan benar bahwa, seharusnya keluarga Kim merupakan salah satu penguasa di Kota Seoul. Artinya dia merupakan putra satu-satunya dari Kim Taesang, yang merupakan kepala keluarga Kim saat ini.
Setelah mengingat semuanya, Tang Kang-Dae terduduk di sebuah kursi. Dia mengetahui dengan pasti bahwa dirinya kini merupakan penjahat utama di series novel tersebut.
Tang Kang-Dae melihat lingkungan yang ada sekitar kamarnya, semua hal yang ada di kamar Kim Jae Woo, merupakan peralatan mewah yang tidak terbatas. Tang Kang-Dae tidak pernah membayangkan bahwa, kejadian seperti ini akan terjadi pada dirinya.
Di kehidupan sebelumnya, Tang Kang-Dae merupakan seorang pekerja biasa yang bekerja di salah satu perusahaan penulisan di Korea. Satu-satunya hal yang membuatnya dapat merasakan kebahagiaan adalah hobinya yaitu, membaca novel. Namun, saat ini dia dilahirkan sebagai seorang pemuda tampan, dengan tinggi 180 cm, memiliki tubuh yang atletis. Selain itu, hal yang terpenting adalah dia dilahirkan sebagai orang kaya yang akan mewarisi semua milik ayahnya.
[Selamat datang Tuan Kim Jae Woo]
'sebuah sistem ?' gumam Tang Kang-Dae.
[Host telah melakukan sinkronisasi dengan tokoh Kim Jae Woo. Anda berhak untuk memperoleh hadiah pemula. Apakah anda menerimanya ? Y/N]
'Sebenarnya suara apa yang selalu bergema di kepalaku ini' Kim Jae Woo bergumam dalam hatinya.
Kim Jae Woo yang tidak terlalu paham, memilih untuk mengikuti instingnya. dia kemudian memilih untuk menerima paket hadiah pemula.
[Distribusi paket hadiah pemula sedang dilakukan]
[Selamat anda telah menerima penguatan fisik dan 2000 poin kontribusi]
Kim Jae Woo terkejut, di hadapannya kini muncul sebuah panel, mirip seperti hologram dalam sebuah komputer.
'Apakah ini yang dinamakan jendela status ?' Kim Jae Woo bergumam kembali.
"Buka layar status" Kim Jae Woo mencoba untuk mengaktifkan jendela status seperti hang biasa dia saksikan di dalam permainan.
-------------------------------------------
Nama: Kim Jae Woo [Tang Kang-Dae]
Usia: 18 Tahun
Daya Serang: 7
Pesona: 120
Poin Kontribusi: 2000
Innate ability:
Language Comprehension (Master)
Situation Reading (Master)
Martial Skills (Master)
Reasoning (Medium)
Passive Ability:
Intimidation (Master)
----------------------------------------------
Setelah Kim Jae Woo mengucapkan kata itu, sebuah layar status menunjukkan nilai yang dia miliki. Kim Jae Woo mengernyitkan dahinya, melihat daya serang yang dia miliki hanya 7. Hal tersebut karena, kemampuan berada dibawah kemampuan bertarung manusia pada umumnya yaitu 10.
Namun, itu tidak membuat Kim Jae Woo terlalu berputus asa, karena dia dapat meningkatkan kemampuan tersebut dengan memperbanyak pelatihan dan berolahraga setiap harinya.
Selain itu, dia memiliki salah satu kemampuan wajib bagi para karakter penjahat, yaitu pesona diri. Nilai pesona yang Kim Jae Woo miliki telah berada di atas nilai standar pada umumnya. Artinya bahwa penampilan fisiknya dan kemampuan nya telah menunjukkan pesona dirinya yang luar biasa.
"Sistem, Apakah kamu dapat memberikan penjelasan secara detail mengenai dirimu, dan fitur-fitur yang ada di dalamnya ?" Kim Jae Woo bertanya kepada sistem karena belum mengetahui dengan jelas fungsi sistem yang dia miliki.
[Perintah diterima, penjelasan akan diberikan]
[Sistem dapat dikenal sebagai Sistem Fanzui. Sistem memiliki tujuan untuk membantu pengguna untuk menjadi penjahat yang berkuasa di Dominate Seoul City, dan mengubah jalannya cerita dengan mengalahkan tokoh utama.
Beberapa fitur yaitu Poin kontribusi, yang merupakan poin yang diperoleh pengguna ketika pengguna melakukan berbagai tindakan yang berhasil menghalangi tokoh utama untuk mencapai tujuannya. Selain itu, poin kontribusi dapat di peroleh juga dari perubahan alur yang dilakukan oleh pengguna. Poin kontribusi dapat ditukar dengan berbagai item yang terdapat di pusat mal sistem.
Beberapa benda yang dapat dibeli dalam mall sistem, menggunakan poin kontribusi berupa keterampilan, berbagai jenis item peralatan, dan informasi mengenai protagonis]
Sistem tersebut menjelaskan, dengan cukup detail pertanyaan yang dilontarkan oleh Kim Jae Woo.
Kim Jae Woo mengerti dengan yang terjadi, dia dihidupkan kembali di dunia novel sebagai penjahat utama. Namun, diberikan sebuah sistem untuk membantunya mengalahkan tokoh utama dan menciptakan akhir yang berbeda dari aslinya.
"Sistem, bisakah aku menggunakan hadiah ku saat ini ?." Kim Jae Woo kembali berbicara dengan sistem.
[Tentu saja anda dapat menggunakannya]
"Baiklah, Gunakan penguatan fisik" Kim Jae Woo berucap kepada sistem untuk menggunakan hadiah yang dia peroleh.
Tepat setelah Kim Jae Woo selesai mengucapkan perintahnya, energi kuat mengalir ke dalam tubuhnya secara tiba-tiba. Aliran energi tersebut, membuat Kim Jae Woo merasa bertambah kuat.
Kim Jae Woo aliran energi yang begitu kuat memasuki tubuhnya secara tiba-tiba, kekuatan tersebut kemudian dirasakan seperti menyebar ke seluruh tubuhnya baik melalui tangan,kaki, maupun anggota tubuh lainnya.
Sesaat setelah, menggunakan hadiah penguatan tubuh yang diberikan oleh sistem Fanzui. Setelah penggunaan, penguatan fisik, Kim Jae Woo hendak kembali membuka layar status miliknya untuk mengetahui kemampuan yang dia miliki setelah peningkatan.
"Buka Status" Kim Jae Woo mengucapkan perintah untuk memperlihatkan kemampuan miliknya.
----------------------------------------------
Nama: Kim Jae Woo [Tang Kang-Dae]
Usia: 18 Tahun
Daya Serang: 70
Pesona: 120
Poin Kontribusi: 2000
Innate ability:
Language Comprehension (Master)
Situation Reading (Master)
Martial Skills (Master)
Reasoning (Medium)
Passive Ability:
Intimidation (Master)
---------------------------------------------------------------
Kim Jae Woo cukup terkejut karena, setelah penggunaan penguatan fisik, daya serang yang dia miliki meningkatkan 10 kali lipat dibandingkan sebelumnya. Saat ini, dia memiliki daya serang sebesar 70 jauh lebih besar dibandingkan manusia pada umumnya di novel tersebut.
Saat ini, Kim Jae Woo menjadi jauh lebih percaya diri untuk mengalahkan karakter utama yang berada di dalam novel tersebut. Berbekal kekayaan, pengaruh, serta kekuatannya yang melampaui manusia pada umumnya, membuat kepercayaan diri Kim Jae Woo meningkat.
Kim Jae Woo berusaha untuk mengingat semua memori yang dibutuhkan, untuk menyelesaikan akhir yang diharapkan oleh dirinya.
Hal pertama yang dia ingat hasil dari memori novel yang ditransmisikan, adalah kehidupan sekolah, serta kematian dari dirinya di dalam novel.
Kim Jae Woo dapat mengingat dengan baik bahwa, di dalam novel Dominate Seoul City, dirinya ditakdirkan untuk meninggal.
Penyebab kematian dari Kim Jae Woo adalah karena, pengkhianatan yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri. Pada cerita aslinya, Kim Jae Woo merupakan salah satu mahasiswa terpandang di Universitas Nasional Korea. Dia merupakan seorang mahasiswa yang tampan, dan memiliki latarbelakang yang kuat.
Namun, dibalik semua kesempurnaannya, Kim Jae Woo merupakan seseorang yang buruk dalam hal cinta. Dia memaksakan cintanya terhadap salah satu mahasiswi tercantik di universitas nya Yun Hye-Jung untuk menjadi kekasihnya.
Pada dasarnya, Yun Hye-Jung tidak merasa keberatan dengan hal tersebut, karena dia memiliki semuanya jika menjadi kekasih dari Kim Jae Woo. Namun, dalam serial novel "Dominate Seoul City" karakter wanita Yun Hye-Jung akan menjadi heroin bagi sang pemeran utama.
Hal tersebut, membuat Kim Jae Woo bermusuhan dan mendendam kepada karakter utama, sebelum akhirnya dirinya dijatuhkan oleh mantan kekasihnya sendiri.
Apabila mengingat semua kejadian tersebut, Kim Jae Woo menjadi sedikit sedih. Hal tersebut karena, sang penulis harus mematikan penjahat utama dengan cara yang tidak elegan.
"Hahaha"
"Sungguh menyedihkan, aku mengingatnya dengan baik, bahwa Kim Jae Woo akan mati dengan konyol ditangan mantan kekasihnya sendiri.
Namun, sekarang akulah yang berada di tubuhnya, aku mengetahui seluruh alur cerita yang terdapat di dalam novel ini. Tidak akan aku biarkan, Kim Jae Woo meninggal dengan cara yang konyol," Kim Jae Woo berucap kepada dirinya sendiri yang sedang berdiri di depan cermin.
Sesaat kemudian, terdengar suara pintu diketuk dari luar ruangan.
"Knock, Knock, Knock"
"Tuan, sudah waktunya sarapan. Anda telah ditunggu oleh ayah dan ibu anda di meja makan,"
Sebuah suara perempuan terdengar dari luar ruangan, dia memanggil Kim Jae Woo untuk menuju ke ruang makan karena telah ditunggu oleh kedua orang tuanya.
"Baiklah, tunggu sebentar aku sedang bersiaplah" Kim Jae Woo menjawab ketukan yang dilakukan oleh pelayan tersebut.
Kim Jae Woo kemudian, berjalan menuju pintu ruangan miliknya, dia segera membukakan pintu.
"Selamat pagi, Hwang Yeongi. Maaf membuatmu repot-repot untuk membangunkan ku," Kim Jae Woo memberikan salam perkenalan, kepada Hwang Yeongi yang merupakan pelayan utama dari Kim Jae Woo.
Hwang Yeongi sangat terkejut, dia melihat sebuah ekspresi dan tindakan yang selama ini tidak pernah diucapkan oleh Kim Jae Woo dahulu.
Hwang Yeongi yang merupakan pelayan utama bagi Kim Jae Woo, telah bekerja di sana selama lebih dari 3 tahun. Selama itu juga, Kim Jae Woo tidak pernah menyapanya bahkan memuji pekerjaan merek.
Hwang Yeongi sangat terkejut, dia melihat sebuah ekspresi dan tindakan yang selama ini tidak pernah diucapkan oleh Kim Jae Woo dahulu.
Hwang Yeongi yang merupakan pelayan utama bagi Kim Jae Woo, telah bekerja di sana selama lebih dari 3 tahun. Selama itu juga, Kim Jae Woo tidak pernah menyapanya bahkan memuji pekerjaan mereka.
"Kenapa Hwang, apakah aku mengatakan sesuatu yang salah ?" Kim Jae Woo bertanya kepada Hwang Yeongi.
"Maaf tuan,"
"Tidak apa-apa. katakan saja, aku tidak akan memarahimu," Ucap Kim Jae Woo.
"Baiklah Tuan. Saya hanya merasa terkejut, karena selama ini tuan muda tidak pernah tersenyum, bahkan menyapa saya selama ini," Hwang Yeongi mengemukakan pikiran yang sedang dia miliki terhadap perilaku Kim Jae Woo.
Kim Jae Woo hanya tersenyum mendengar perkataan itu. Dia sadar bahwa karakter Kim Jae Woo, memang tipe orang yang seperti itu. Dia merupakan tipe orang yang tidak memperdulikan sekitarnya, Kim Jae Woo tida pernah menyapa atupun sekedar berterimakasih kepada pelayan nya.
Hal itu juga yang membuat dirinya tidak memiliki orang yang mau menolongnya, ketika berada di cerita asli novel Dominate Seoul City.
"Anggap saja aku telah berubah, kamu tidak perlu memikirkan sikapku yang dahulu." Ucap Kim Jae Woo sembari berjalan menuju ruang makan.
Disana telah menunggu, kedua orang tua dari Kim Jae Woo. Suasana itu, membuat Kim Jae Woo mengingat kedua orang tuanya. Pada kehidupan sebelumnya, kedua orang tua dari Tang Kang-Dae telah meninggal cukup lama sejak dirinya remaja.
Oleh karena itu, suasana makan bersama sudah lama tidak dia rasakan selama ini. Namun, dia sadar bahwa kini dirinya adalah Kim Jae Woo, putra tunggal Keluarga Kim yang kaya dan berpengaruh di Korea.
Kim Jae Woo kemudian berjalan menuju meja makan, di sana itu orang tuanya sudah menunggu untuk sarapan.
"Bagaimana kabarmu nak ?" Park Hyejin menyapa anaknya yang baru saja menuju meja makan.
"Aku baik-baik saja ibu, Hwang Yeongi merawatku dengan sangat baik," Ucap Kim Jae Woo membalas sapaan ibunya.
Mereka bertiga kemudian, melanjutkan sarapannya pada saat itu. Kim Jae Woo, memiliki memori yang diberikan oleh sistem Fanzui kepadanya.
Disana dia dapat mengetahui bahwa, meskipun kedua orang tuanya masih hidup namun, keadaannya tidak jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Ayah Kim Jae Woo merupakan pemimpin Keluarga Kim, yang menguasai perekonomian dan dunia bawah di Kota Seoul. Hal tersebut, menyebabkan dirinya tidak sering berada dirumah, karena harus mengurusi segala bisnis keluarga Kim.
Begitu juga dengan ibunya, dia merupakan putri tertua keluarga Park. Hal tersebut membuat ibunya harus mengurus perusahan yang diserahkan kepadanya.
Setiap hari Kim Jae Woo diberikan kemewahan oleh kedua orang tuanya, namun dia tidak memiliki kehangatan dari sebuah keluarga. Satu-satunya yang memperhatikannya selama ini, hanyalah Hwang Yeongi.
Setelah menyelesaikan sarapannya, Kim Jae Woo membersihkan mejanya dan menyeka mulutnya. Dia kemudian beranjak dari kursinya menuju garasi.
Kim Jae Woo mengambil sebuah Lamborghini Aventador, yang merupakan salah satu mobil miliknya yang terparkir di garasi rumahnya.
*********************
Universitas Nasional Korea,
universitas ini merupakan salah satu universitas terbaik di Korea Selatan. Siswa yang bersekolah di dalamnya adalah mahasiswa terpilih dari hasil seleksi di seluruh Korea Selatan. Universitas itu dipenuhi oleh siswa-siswi kaya dari seluruh Korea, selain itu, banyak putra penerus perusahaan, putra politikus terkenal bersekolah di Universitas Nasional Korea.
Pada saat itu, mobil Lamborghini Aventador yang dikendarai oleh Kim Jae Woo berjalan menuju Universitas Nasional Korea. Kim Jae Woo berkendara dengan santai sembari melihat sepanjang kota. Hal tersebut tentu merupakan hal baru, bagi Tang Kang-Dae yang berada di tubuh Kim Jae Woo saat ini.
Suasana Korea yang diproyeksikan, dalam sebuah novel Dominate Seoul City, menjadikan nuansa berbeda di bangunan serta tata kotanya.
Lamborghini Aventador milik Kim Jae Woo, melesat dengan cepat menuju Universitas Nasional Korea. Sesampainya di kampus, Kim Jae Woo segera memarkirkan mobil miliknya di area parkir Universitas Nasional Korea. Dia kemudian berjalan menuju ruangan tempat perkuliahan akan berlangsung.
Suasana kampus saat itu cukup familiar bagi Kim Jae Woo, melalui memori yang ditransmisikan oleh sistem Fanzui dia mengetahui semua hal tentang Universitas Nasional Korea.
Suasana ketika, Kim Jae Woo memasuki lorong kampus, terasa sangat familiar baginya. Hampir setiap saat, ketika dirinya berjalan di dalam lorong menuju ke ruang perkuliahan, setiap wanita yang ada di sana selalu menatap ke arah dirinya.
Kim Jae Woo dapat memakluminya, karena dirinya memiliki fisik yang terbilang sempurna. Kim Jae Woo memiliki tubuh kekar, bertinggi 180 cm, serta yang terpenting merupakan putra tunggal penguasa Kota Seoul.
Setelah melewati berbagai hal yang dia anggap tidak terlalu penting, Kim Jae Woo kemudian memasuki ruang perkuliahan yang dia tempati. Para wanita yang memandang ke arahnya sedari tadi kemudian, ikut memasuki ruangan mereka masing-masing.
Sesaat setelah Kim Jae Woo duduk di kursi miliknya, datanglah serang wanita memasuki ruangan tersebut. Dia adalah Yun Hye-Jung, yang merupakan perempuan yang dikejar-kejar oleh Kim Jae Woo. Bahkan, dikehidupan sebelumnya, Kim Jae Woo harus meninggal akibat ulah dari Yun Hye-Jung yang terbujuk rayuan sang karakter utama dan mengkhianati Kim Jae Woo.
Pada saat itu, terlihat bahwa Yun Hye-Jung sedang berjalan menuju ke arah dari tempat duduk Kim Jae Woo.
"Hai Jaejoong, sudah aku katakan berapa kali jika aku tidak menyukaimu. Bisakah kamu menghentikan semua orang suruhan mu untuk mengikuti diriku!" Yun Hye-Jung mengungkapkan semua kekesalan yang terdapat di dalam pikirannya.
Kim Jae Woo hanya tersenyum dengan segala yang di ucapkan oleh Yun Hye-Jung. Dia lebih tidak menyangka kelakukan Kim Jae Woo sebelumnya, yang rela menjadi penjilat hanya demi memaksakan cintanya kepada seorang Yun Hye-Jung. Meskipun Kim Jae Woo merupakan putra satu-satunya pemimpin Keluarga Kim, dia benar-benar sampah dalam hal cinta.
' Untung saja aku mengetahui semua alur cerita dari novel ini. Tidak akan aku biarkan Kim Jae Woo mati dengan konyol untuk kedua kalinya.' Gumam Kim Jae Woo di dalam hatinya.
"Hai Jaejoong kamu dengar tidak!" Yun Hye-Jung membentak dengan keras.
"Baiklah, jika kamu menginginkan hal tersebut, aku akan meminta mereka tidak mengikuti lagi," Ucap Kim Jae Woo dengan acuh.
"Hei, Jaejoong kamu serius mengatakan hal tersebut!"
"Kamu tidak akan meminta orang lainnya untuk mengikutiku lagi ?" Yun Hye-Jung tidak percaya bahwa Kim Jae Woo semudah itu mengatakan hal tersebut.
"Yun Hye-Jung, apa sebenarnya yang kamu inginkan ?, Kamu memintaku untuk berhenti mengejarmu dan tidak lagi mengirim orang mengikutimu, aku menyetujui hal itu, namun kamu masih menggangguku," Kim Jae Woo menutup buku yang sedari tadi dia baca saat berbicara dengan Yun Hye-Jung.
Yun Hye-Jung terdiam, dia tidak menyangka bahwa Kim Jae Woo yang selalu mengikutinya, dan selalu menjadi penjilat untuk memperoleh perhatian darinya kini berbicara dengan nada tersebut terhadapnya.
Yun Hye-Jung kemudian, memilih untuk pergi meninggalkan Kim Jae Woo di kelasnya. Sementara Kim Jae Woo lega karena, telah terbebas dari wanita yang menyebabkan kematiannya di cerita asli novel Dominate Seoul City.
[Ding!!!]
[Terdeteksi perubahan alur cerita, update akan dilakukan]
[Berhasil memperbarui alur cerita]
[Selamat, pengguna memperoleh 1200 poin konstribusi]
'Wow, hanya dengan melakukan hal tersebut, dapat memperoleh 1200 poin kontribusi' Gumam Kim Jae Woo.
"Sistem sudah bisakah membeli beberapa peralatan dari toko sistem ?" Kim Jae Woo bergumam kecil.
[Tentu, apakah anda ingin membuka toko sistem tuan ?]
"Tidak, aku hanya ingin menanyakannya," ucap Kim Jae Woo lirih.
Kim Jae Woo kemudian mengikuti perkuliahan seperti biasanya, tidak ada hal istimewa yang terjadi pada dirinya selama perkuliahan.
Setelah selesainya perkuliahan, Kim Jae Woo hendak keluar dari kelasnya. Hal tersebut karena, ruangan perkuliahannya selanjutnya bukan berada disana.
Ketika hendak keluar, Kim Jae Woo berpapasan dengan seorang pria yang memasuki ruangan tersebut.
"Sistem, apakah pria itu adalah si karakter utama ?" Kim Jae Woo bertanya kepada sistem Fanzui.
[Benar, dia adalah Park Dong Tsu]
Kim Jae Woo hanya mengangguk, meskipun dirinya telah membaca hingga selesai dari novel Dominate Seoul City, namun dia tidak memiliki gambaran mengenai sang karakter utama.
Kim Jae Woo kini mengetahui, sosok yang harus dia kalahkan untuk memperoleh akhir cerita yang berbeda dengan yang terjadi pada novel. Hal yang membuat Kim Jae Woo penasaran, adalah tentang awal mula pertengkaran yang terjadi diantara dirinya dengan Park Dong Tsu, karena ketika mereka bertemu Kim Jae Woo tidak merasakan sifat permusuhan diantara dirinya dengan Park Dong Tsu.
Kim Jae Woo tidak ingin terlalu memikirkan tentang Park Dong Tsu, dia kemudian segera menuju ruangan selanjutnya untuk melanjutkan perkuliahannya pada hari ini.
Setelah memasuki ruangan baru untuk melanjutkan perkuliahan, Kim Jae Woo memilih salah satu tempat duduk dibagian belakang dari ruangan tersebut. Dia melihat seisi ruangan tersebut, ternyata di dalam ruangan itu juga terdapat Yun Hye-Jung.
Pada saat itu, seorang profesor muda memasuki ruangan tersebut. Dia merupakan seorang perempuan muda yang mengenakan kemeja setelan yang sederhana namun tampak sangat menawan dan elegan. Sosok tersebut adalah Sun Hae-Sook yang merupakan, profesor yang akan memberikan perkuliahan pada waktu itu.
"Sebelum memulai perkuliahan, saya akan mengumumkan tentang peringkat ujian semester yang lalu. Saya hanya akan membacakan dua peringkat teratas, sementara yang lainnya dapat melihat hasilnya di papan yang terdapat di depan kelas," Sun Hae-Sook hendak mengumumkan peringkat dalam ujian semester pada beberapa minggu yang lalu.
"Untuk peringkat kedua, ditempati oleh Yun Hye-Jung. Sementara itu, peringkat pertama pada ujian semester yang lalu adalah Kim Jae Woo," Sun Hae-Sook memberikan pengumuman terhadap penilaian ujian semester yang lalu.
Yun Hye-Jung menatap tajam ke arah Kim Jae Woo. Kim Jae Woo yang menyadari dirinya sedang ditatap secara tajam oleh Yun Hye-Jung, hanya mengacuhkan hal tersebut. Mahasiswa lainnya juga telah terbiasa dengan hal tersebut, karena mereka semua mengetahui bahwa, meskipun Kim Jae Woo merupakan sosok yang sombong, namun tidak dapat dipungkiri dirinya juga merupakan mahasiswa yang cerdas.
Setelah mengumumkan peringkat tersebut, Sun Hae-Sook memulai kegiatan perkuliahan pada hari itu. Selama tiga puluh menit, Sun Hae-Sook menjelaskan mengenai perkembangan Kota Seoul dan perekonomiannya. Sun Hae-Sook yang telah selesai memberikan perkuliahan, kemudian keluar untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Sesaat setelah Sun Hae-Sook keluar dari ruangan tersebut, Yun Hye-Jung menatap ke arah Kim Jae Woo dan mulai bertanya dengan nada yang ketus.
"Bagaimana bisa dirimu selalu menjadi peringkat pertama. Sosok seperti dirimu selalu lebih baik dariku," Yun Hye-Jung sangat kesal karena telah dikalahkan berulang kali oleh Kim Jae Woo.
"Aku tidak dapat menolak menjadi peringkat pertama, karena pada dasarnya aku lebih pintar darimu," Kim Jae Woo menjawab pertanyaan Yun Hye-Jung dengan sangat mudah dan sedikit bercanda.
Yun Hye-Jung menatap tajam ke arah Kim Jae Woo. Kim Jae Woo yang menyadari dirinya sedang ditatap secara tajam oleh Yun Hye-Jung, hanya mengacuhkan hal tersebut. Mahasiswa lainnya juga telah terbiasa dengan hal tersebut, karena mereka semua mengetahui bahwa, meskipun Kim Jae Woo merupakan sosok yang sombong, namun tidak dapat dipungkiri dirinya juga merupakan mahasiswa yang cerdas.
Setelah mengumumkan peringkat tersebut, Sun Hae-Sook memulai kegiatan perkuliahan pada hari itu. Selama tiga puluh menit, Sun Hae-Sook menjelaskan mengenai perkembangan Kota Seoul dan perekonomiannya.
Sun Hae-Sook yang telah selesai memberikan perkuliahan, kemudian keluar untuk meninggalkan ruangan tersebut.
Sesaat setelah Sun Hae-Sook keluar dari ruangan tersebut, Yun Hye-Jung menatap ke arah Kim Jae Woo dan mulai bertanya dengan nada yang ketus.
"Bagaimana bisa dirimu selalu menjadi peringkat pertama. Sosok seperti dirimu selalu lebih baik dariku," Yun Hye-Jung sangat kesal karena telah dikalahkan berulang kali oleh Kim Jae Woo.
"Aku tidak dapat menolak menjadi peringkat pertama, karena pada dasarnya aku lebih pintar darimu," Kim Jae Woo menjawab pertanyaan Yun Hye-Jung dengan sangat mudah dan sedikit bercanda.
Yun Hye-Jung yang mendengar jawaban yang tidak serius dari Kim Jae Woo, merasa kesal dan segera mengalihkan pandangannya dari dari Kim Jae Woo.
Sesaat setelah perdebatan kecil tersebut, Kim Jae Woo hendak berjalan menuju kafetaria, dia ingin memberi beberapa makanan, serta melihat toko sistem.
Ketika hendak keluar dari ruangan tersebut, datanglah Park Dong Tsu memasuki ruangan tersebut. Namun, kini dia mengacuhkan Kim Jae Woo ketika mereka berpapasan.
Kim Jae Woo yang penasaran, kemudian menunggu sejenak untuk melihat apa yang akan dilakukan oleh Park Dong Tsu. Ternyata setelah Kim Jae Woo menunggu di dekat pintu ruangan, Park Dong Tsu berjalan menuju Yun Hye-Jung.
"Nona Yun Hye-Jung, maukah kamu pergi makan malam denganku ?" Park Dong Tsu mendatangi Yun Hye-Jung.
"Hah ? Kim Jae Woo sialan, apakah kamu mengirim orang sepertinya untuk mengajakku makan malam!" Yun Hye-Jung berteriak ke arah Kim Jae Woo yang ada di dekat pintu.
"Aku tidak ada hubungannya dengan si bodoh itu. Dia mungkin orang selanjutnya yang akan menjadi penjilat mu," Kim Jae Woo menjawab dengan santai sambil tertawa kecil.
"Hei, dengarkan aku sialan. Aku tidak suka laki-laki tidak tahu malu sepertimu. Sudah cukup aku berurusan dengan Kim Jae Woo, aku tidak ingin menambahkan daftar orang menjijikkan lagi yang mengikuti ku," Ucap Yun Hye-Jung dengan amarahnya.
Seisi ruangan tersebut tertawa, mereka tidak habis pikir dengan keberanian yang dimiliki oleh Park Dong Tsu untuk mengundang makan malam bidadari kampus tersebut.
"Dia benar-benar gila, Kim Jae Woo yang merupakan seorang anak konglomerat di Seoul saja tidak mampu menaklukkan sang Dewi, darimana datangnya keberanian nya untuk bersaing dengan Kim Jae Woo," Seorang mahasiswa berucap dan disambut oleh ucapan - ucapan lainnya.
Seketika itu, wajah Park Dong Tsu memerah menahan amarah, dia merasa telah dipermalukan oleh Kim Jae Woo di sana saat itu.
"Nona Yun Hye-Jung, apakah tidak masalah jika kamu menolak undangan makan itu. Saya khawatir jika menolak maka, anda akan kesulitan," Ucap Park Dong Tsu.
Mendengar ucapan itu, Yun Hye-jung bertambah kesal dengan Park Dong Tsu.
"Dengarkan aku bocah sialan!. Jangan pernah kamu berani untuk mengancamku, aku tidak peduli dengan apapun, aku melakukan apa yang aku suka, dan tidak ada yang berhak mengaturnya," Ucap Yun Hye-Jung.
"Hei Bodoh, seharusnya kamu menyadari posisimu, Apakah kamu benar-benar seorang sampah ? sudah cukup kamu miskin dan bodoh, jangan tambahkan dengan sifat pecundang dalam namamu.
Mengancam wanita itu tidak keren sama sekali bung," Kim Jae Woo memprovokasi Park Dong Tsu yang saat ini benar-benar marah.
"Brakk"
Park Dong Tsu menggebrak meja yang ada di hadapannya.
"Tidak usah ikut campur, aku peringatkan dirimu, ini adalah urusanku" Park Dong Tsu semakin terbakar dengan emosi.
Kim Jae Woo berjalan santai mendekati Yun Hye-Jung dan Park Dong Tsu sembari berkata,
"Aku tidak akan ikut campur jika kamu mengancam orang lain. Namun, yang saat ini kamu ancam adalah Dewi kampus ini, terlebih lagi aku menyukainya, meskipun aku sudah berjanji padanya untuk tidak mengejarnya.
Namun, aku akan tetap melindunginya dari bajingan seperti kamu,"
"Satu hal lagi, aku bukanlah orang yang suka diancam. Kamu baru .belisaja melakukan sebuah kesalahan. Kali ini, aku akan memaafkan kelancanganmu, lainkali jika aku mendengar kalimat ancaman itu lagi dari mulutmu, aku akan pastikan tidak akan ada hari esok untukmu dan seluruh keluarga mu di Seoul, maupun di Korea," Kim Jae Woo dengan santai mengatakan itu semua tepat dihadapan dari Park Dong Tsu.
Saat ini, posisi mereka berdua sangat dekat, cukup dekat jika mereka hendak memulai perkelahian.
Para mahasiswa yang lainnya cukup terkejut dengan kejadian pada saat itu. Mereka bukan lagi terkejut dengan keberanian Park Dong Tsu mengundang makan malam Yun Hye-Jung.
Melainkan sifat yang baru saja di tunjukkan oleh Kim Jae Woo. Semua orang di Universitas Nasional Korea juga mengetahui bahwa, Kim Jae Woo bukanlah seorang pemaaf, dan terkenal sombong. Dia tidak segan-segan memanfaatkan kelompok bawah tanah Kota Seoul untuk menjatuhkan orang yang menghinanya.
Namun, kali ini mereka semua melihatnya, Kim Jae Woo dengan santai menanggapi ancaman secara terang-terangan yang diucapkan oleh Park Dong Tsu. Bahkan dia mengatakan memaafkan Park Dong Tsu kali ini.
Hal serupa juga dirasakan oleh Yun Hye-Jung, sama seperti teman-teman lainnya dia jauh lebih mengenal sifat dan kepribadian Kim Jae Woo. Bagi Yun Hye-Jung, sangat mustahil untuk melihat Kim Jae Woo memaafkan orang lain.
Namun, hari ini bagi Yun Hye-Jung, Kim Jae Woo terlihat seperti pemuda yang berkarisma dan sangat bertanggungjawab.
Disisi lain, Park Dong Tsu yang sangat marah, memutuskan untuk meninggalkan ruangan tersebut dengan emosi.
"Hei, jangan harap karena kamu berkata-kata manis, aku jadi menyukai mu," Ucap Yun Hye-Jung sedikit di pertegas, meskipun wajahnya terlihat tersipu.
"Tenang aja, aku sudah berjanji tidak akan mengganggumu, " Kim Jae Woo berjalan meninggalkan Yun Hye-Jung.
Kim Jae Woo kemudian berjalan meninggalkan ruangan tersebut, dia tidak lagi tertarik berada diruangan tersebut.
[Ding! Selamat anda berhasil memprovokasi karakter utama]
[Hubungan protagonis pria dengan protagonis wanita merenggang]
[Tingkat kesukaan protagonis wanita kepada protagonis pria menjadi 95 persen]
[Tingkat kesukaan protagonis wanita terhadap Pengguna meningkat menjadi 10,2 persen]
[alur cerita berubah 7,34 persen]
[pengguna memperoleh poin kontribusi 2100 poin]
Kim Jae Woo tersenyum melihat semua notifikasi yang muncul di hadapannya. Dia semakin berhasil menjauhkan Yun Hye-Jung dengan Park Dong Tsu.
"Sistem, bisakah kamu membuka toko sistem. Aku ingin melihat beberapa item yang ada di sana" Kim Jae Woo berkata lirih kepada sistem.
[Sistem menjalankan operasi membuka toko sistem]
-------------------------------------------------- -----------
-Buku Pengobatan Tiongkok Kuno (Dasar) = 500 poin
-Buku Meditasi Cina (Dasar) = 500 poin
-Ramuan Penguat (Dasar) = 500 poin
-Mata Inspeksi (Master) = 7000 Poin
-Item lotere = 200 poin
-------------------------------------------------- ------------
'Ternyata cukup mahal barang yang terdapat di toko sistem' gumam Kim Jae Woo
Dia kemudian memutuskan untuk menunda membeli item dari toko sistem. Hal tersebut karena, dia belum memiliki benda yang benar-benar dia butuhkan untuk dibeli dari toko sistem.
Namun, Kim Jae Woo tertarik kepada pilihan lotere yang ada di dalam daftar toko sistem tersebut.
"Sistem, hadiah apa yang mungkin keluar dari lotere ?" Kim Jae Woo bertanya kepada sistem Fanzui.
[Anda bisa memperoleh apapun dari sistem lotere, Uang, peralatan, dan hadiah lainnya]
Kim Jae Woo berpikir sejenak,
Kim Jae Woo memutuskan untuk mencoba membeli beberapa lotere. Dia ingin menguji keberuntungannya pada sistem Fanzui.
"Buka lotere"
[Sistem membuka Lotere]
Kim Jae Woo kemudian mencoba untuk memutar lotere untuk pertama kalinya.
[Ding! Selamat pengguna memperoleh Teknik pengobatan kuno Tiongkok (Dasar)]
'Lumayan, sepertinya aku memperoleh hasil yang baik' Gumam Kim Jae Woo sembari dirinya melakukan lotere kembali.
[Ding! Selamat pengguna memperoleh penguatan fisik +100]
[Ding! Selamat pengguna memperoleh teknik akupuntur tradisional]
Kim Jae Woo menghabiskan 600 poin untuk melakukan lotere sekaligus. Dia kemudian, menyudahi kegiatan itu, karena tidak ingin terlalu menghabiskan poin kontribusi miliknya.
Kim Jae Woo kemudian segera menggunakan penguatan fisik yang baru saja dia peroleh.
"Sistem tampilkan layar status"
------------------------------------------------------------------
Name: Kim Jae Woo [Tang Kang-Dae]
Age: 18 Years
Strength: 170
Charm: 120
Contribution Points: 4700
Innate ability:
Language Comprehension (Master)
Situation Reading (Master)
Martial Skills (Master)
Reasoning (Medium)
Ancient Chinese Medicine (Basic)
Traditional Acupuncture (Basic)
Passive Ability:
Intimidation (Master)
------------------------------------------------------------------------
Kim Jae Woo cukup senang melihat layar status miliknya saat ini. Dia memiliki daya serang yang jauh lebih tinggi dari orang lain. Selain itu, pesona yang dia miliki juga berapa di angka 120, itu akan membantu untuk mengatasi Park Dong Tsu.
Kim Jae Woo bergegas hendak pulang, namun, dia teringat bahwa pada hari ini merupakan salah satu momen terpenting dalam jalannya alur novel.
Kim Jae Woo ingat bahwa pada hari ini, salah satu teman baik Yun Hye-Jung yaitu Soo Shin-Hye, akan mengalami sebuah kejadian dan diselamatkan oleh Park Dong Tsu. Hal tersebut akan menjadi awal dari kedekatan mereka berdua di dalam novel sebelum akhirnya Yun Hye-Jung dimanfaatkan untuk mengkhianati Kim Jae Woo.
Kim Jae Woo segera mencari keberadaan dari Soo Shin-Hye, dia memutari kampus untuk mencari keberadaannya.
Setelah memutari kampus, Kim Jae Woo berhasil menemukan Soo Shin-Hye. Dia saat ini berada di gerbang kampus, Kim Jae Woo mengira dia sedang menunggu seseorang yang menjemput.
Kim Jae Woo mengingatnya bahwa, Soo Shin-Hye merupakan putri dari orang yang cukup kaya, sehingga dia selalu di antarkan pulang oleh supir pribadi miliknya.
Namun, pada saat itu Kim Jae Woo tidak melihat ada mobil yang biasa menjemputnya mendekat. Setelah beberapa saat, Kim Jae Woo menyaksikan bahwa Soo Shin-Hye justru berjalan keluar dari kampus.
Hal tersebut, membuat Kim Jae Woo merasa kebingungan, karena itu tidak seperti biasanya. Kim Jae Woo yang hanya mengetahui bahwa pada hari ini Soo Shin-Hye akan diselamatkan oleh Park Dong Tsu, memutuskan untuk mengikuti nya secara diam-diam untuk mengawasinya.
Kim Jae Woo mengendarai Lamborghini Aventador miliknya, dan mengikuti Soo Shin-Hye dari kejauhan. Dia tidak ingin melewatkan kesempatan merubah alur cerita, dan menjauhkan dirinya dari akhir yang buruk.
Kim Jae Woo mengikuti Soo Shin-Hye selama beberapa menit. Beberapa saat kemudian, terdapat sebuah mobil sedan melaju dari belakang mobilnya, dia berhenti tepat di depan Soo Shin-Hye.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!