...Halo halo guys...Author comeback,...
...Gimana nih pada nungguin gak ya..?...
...Maaf ya kalau Author up nya terlalu lama,maklum lah ya,emak-emak rempong.Jadi banyak yang harus di kerjakan selain menulis....
...Btw busway,makasih ya buat kalian yang udah setia nungguin ceritanya Author.Mudah-mudahan kalian suka ya sama jalan ceritanya yang mungkin gak bakalan panjang episode nya....
...Okelah,langsung aja ya......
...Cekidot.......
...Semoga kalian suka ya......
...Happy reading guys🥰🥰...
...****************...
Tiga tahun kemudian di Negara Korea.
Ryu dan ke empat member The_1 akhirnya menyelesaikan kontrak mereka,dan hari ini adalah hari di mana mereka akan membubarkan grup idol mereka dan juga berpamitan kepada agensi yang telah membesarkan nama mereka.,Ryu,Reyhan,Kai,Nico dan juga Mark akan menjalani kehidupan masing-masing.Reyhan akan kembali ke Jerman karena sebentar lagi dirinya dan kekasihnya akan melangsungkan pesta pernikahan.Begitu juga dengan Kai,Dita,Nico dan Jisso yang juga akan menikah bersama di Australia.Ryu memilih pulang ke Indonesia.Sedangkan Mark,karena dirinya yatim piatu,ia memilih ikut bersama Ryu dan akan menetap di Indonesia.
Mengapa Mark memilih bersama Ryu,karena dulu Mark adalah anggota pilihan Ryu.Keduanya bertemu saat tak sengaja Ryu melihat Mark yang sedang mengamen di salah satu cafe di Korea.Melihat suaranya yang bagus dan memiliki ciri khas,akhirnya Ryu mengajak Mark untuk bergabung bersama grup mereka.Maka dari itu Mark selalu hormat dan sayang kepada Ryu.Karena baginya,Ryu adalah orang yang sudah menolong perekonomianya sehingga menjadi lebih baik seperti sekarang ini.Dan Mark sudah berjanji akan selalu ada di samping Ryu sampai kapanpun.
Hari ini adalah hari di mana Ryu dan Mark kembali ke Indonesia.Keduanya kini sudah berada di bandara Internasional Soekarno Hatta dan sedang menunggu jemputan.Sambil menunggu,Ryu terlebih dulu mengajak Mark untuk sarapan terlebih dulu.
"Hyung,setelah ini,apa kita akan langsung bekerja..?" tanya Mark di sela-sela makan nya.
"Ya enggaklah Mark.Kita istirahat dulu beberapa hari.Apa kau gak capek kalau harus langsung bekerja.
" Ya capeklah hyung.Aku pingin liburan dulu ke tempat wisata yang terkenal di Jakarta." jawab Mark.
"Ya nanti ku ajak kau berlibur ke Dufan." jawab Ryu.
"Sekalian ngajakin bocil-bocil.Hyung sudah kangen sama mereka." lanjutnya lagi dan di angguki Mark.Ia sangat senang akhirnya bisa kembali ke Indonesia dan bertemu para keponakan nya yang kini sudah besar.Hampir tujuh tahun Ryu berada di Korea dan dirinya benar-benar tak mengetahui perkembangan keponakan kesayanganya itu.
Kenzo,Clay dan Jessy kini sudah berusia enam tahun dan sudah masuk sekolah dasar.Ella,keponakan kesayanganya sudah berumur lima belas tahun dan Ara sudah berumur dua belas tahun.Dan sekarang di tambah lagi ada Neo dan juga Raisa yang masih berumur tiga tahun.Anak dari pasangan firly,Dafin dan Qila, Felix.Sebenarnya masih ada anak dari Tian dan juga Lexa.Namun sayang,keduanya kini sudah menetap di Belanda karena perusahaan yang di didirikan Tian berada di Negara tersebut.
Setelah sepuluh menit,akhirnya yang di tunggu pun datang.Lino bersama Neo,Jessi dan juga Clay sudah menunggu Ryu dan Mark di parkiran.
"UNCLE......" teriak Jessy saat melihat Ryu dan Mark berjalan dari kejauhan.Ia langsung berlari mendekati Ryu.
HUP.....
Ryu mengangkat tubuh mungil Jessy dan menghujaninya dengan ciuman.
"Uncle kangen sama kamu.Kenapa kamu cantik sekali sayang.Mirip mama kamu" ucap Ryu saat menatap intens wajah ponakan cantiknya itu.
(JESSELYN PUTRI ADHITAMA)
"Iyalah,kan Jessy anak nya mama Celline.Jadi harus cantik dong." jawabnya dengan tersenyum centil.
"Halah.Jessy sok cantik." ledek Clay sambil memutar bola matanya malas.Lagi dan lagi,dirinya melihat kecentilan Jessy setiap kali ada yang menyebutnya cantik.
"Iri!bilang boss,Wleeek..." Balas Jessy dengan menjulurkan lidahnya.Membuat Ryu,Mark dan Lino terkekeh.
"Sudah jangan berdebat.Jessy turun dari gendongan uncle.Kasihan,uncle capek.Nanti saja di lanjut di rumah kalau uncle habis intirahat ya." pinta Lino dan Jessy pun menurut.
"Daddy beyi es tim duyu.Tatana tadi beyi es tim." Neo yang sedari tadi hanya diam akhirnya mengeluarkan suaranya.Membuat Ryu langsung menoleh dan menatap wajah tampan keponakan satunya itu.
"Waah...ini anaknya siapa ya,tampan sekali.?" tanya Ryu tersenyum sambil mendekat ke arah Neo yang sedari tadi berdiri di samping Lino.Ryu berjongkok dan mensejajarkan tingginya dengan Neo.
(NEO ANGGARA ADHITAMA PUTRA)
"Anakna Papi Dap tama Mami Pily." jawab Neo.Membuat Ryu tekekeh dan kemudian berganti mengangkat tubuh mungil Neo.
"Neo mau es crim..?" tanya Ryu dan di angguki Ryu.
"Baiklah,kita beli es crim dulu." kata Ryu dan seketika membuat Neo,Clay dan juga Jessy senang.
"Yes,akhirnya Calvin bisa makan es krim." ucap Calvin dengan senang.
"Girang banget Clay,kayak gak pernah makan es krim." ucap Mark saat melihat Clay kegirangan.
"Iyalah Om.Calvin jarang makan es krim soalnya.Gak boleh sama daddy." jawabnya dengan lirih.
"Mau giginya sakit lagi bang..?" tanya daddy Lino yang sempat mendengar ucapan anak nya.
"Enggak dad.Tapi kali ini boleh ya.Kan di beliin uncle.?" pinta Clay menatap wajah daddynya dengan sendu.Takut daddy nya melarangnya makan es krim.
"Hmm...." jawab daddy Lino yang hanya berdehem.Merekapun akhirnya masuk ke dalam mobil dan mulai meninggalkan bandara.
Setelah tiga puluh menit,akhirnya mobil milik Lino mulai memasuki kompleks perumahan di mana rumah papa Reno berada.Ryu dan Mark keluar dan di ikuti yang lain.
"Assalamualaikum..." ucap Ryu dan yang lain saat sudah masuk ke dalam rumah.
"Waalaikumsalam.." jawab seluruh keluarga papa Reno yang ternyata sudah berkumpul di ruang keluarga.Ryu berjalan mendekati wanita yang sudah melahirkan dan memebesarkanya dengan tersenyum bahagia.
"Ryu kangen sama mama." ucap nya saat memeluk mama Icha.
"Mama juga kangen sama kamu sayang.Akhirnya anak mama kembali lagi.Ditambah satu lagi anak mama." jawab mama Icha setelah melepas pelukanya dan beralih memeluk Mark.
"Terima kasih ya eomma,sudah menerima Mark di sini." ucap Mark tersenyum bahagia.
"Sama-sama sayang.Semoga kamu betah ya di sini."
"Pasti eomma.Mark pasti betah di sini.Kan ada hyung juga." jawab Mark.
"Ya sudah.Sekarang mending kalian istirahat.Nanti malam kita makan di restoran dan bersantai di club." ucap papa Reno pada seluruh keluarganya.
"Kamu mau ngajakin anak cucu kamu dugem Ren..?" tanya Om Dimas dengan bercanda.
"Iya.Dugem sekali-kali.Selama ini kalian gak pernah tau kan Saga ngeDj,jadi nanti malam dia bakal jadi Dj." jawab papa Reno membuat Saga langsung tersedak minuman nya.
"Kok Saga sih pah.Kan ada El,Dafin,Ryu juga." ucap Saga, karena semenjak tinggal di Turki dirinya tidak pernah lagi bermain Dj.
"Ya sekali-kali bang ngeDj." celetuk Ryu.
"Iya yank.Aku juga belum pernah lihat kamu ngeDj loh." Celline mendominasi ucapan Ryu.
"Yup....Jessy juga pingin lihat papa main Dj." ucap Jessy yang juga mendukung yang lain.
"Tuh bang,sudahlah turutin saja.Anak elo ini yang minta." kata Firly.
"Iya-iya.Tapi ada syaratnya." jawab Saga yang kemudian mendekati anak nya.
"Syarat..?apa itu..?" tanya Jessy.Saga tersenyum sambil mengangkat tubuh mungil anak perempuan nya.
"Temenin papa bobok dulu baru nanti kita main Dj" jawab Saga yang kemudian membawa anak nya menuju kamarnya yang berada di atas.
"Ryu,kamu ajak Mark ke kamar ya biar dia istirahat." perintah papa Reno dan di angguki Ryu yang kemudian mengajak Mark beristirahat.
.
.
.
.
Bersambung....
Ryu terbangun dari tidurnya dan menatap jam dinding yang sudah menunjukan pukul lima sore.Waktu yang cukup lama untuk nya beristirahat.Sebelum membersihkan dirinya,terlebih dulu ia mengirimkan pesan kepada seseorang yang ia kenal.Setelah itu dirinya langsung berjalan menuju kamar mandi.
"Kemana semuanya..?ko sepi..?" tanya Ryu saat sudah selesai memebersihkan dirinya dan sekarang sedang bergabung dengan Celline dan juga Firly di ruang TV.
"Lagi di taman sama papa sama mama." jawab Firly sambil memakan camilan.
"Semuanya...?" tanya Ryu sekali lagi.
"Enggak,cuma Clay sama Neo saja.Yang lain lagi pada istirahat di kamarnya." kini berganti Celline yang menjawab.
"Owh.Btw tadi kok gue gak lihat Qila sama Bang Felix dek..?mereka kok gak ke sini sih..?" tanya Ryu
"Qila sama Bang Felix di rumah Bunda.Kan ayah lagi sakit.Baru saja keluar dari rumah sakit." jawab Firly membuat Ryu terkejut.
"Ayah sakit..?sakit apa..?"
"Jantung.Kemarin ayah dapat kabar kalau bang Dika kecelakaan jadi beliau syok deh." jawab Firly lagi-lagi membuat Ryu terkejut.
"Bang Dika kecelakaan...?"
"Iya.Kecelakaan mobil."
"Lalu sekarang,gimana keadaan nya..?"
"Masih dalam masa pemulihan.Kemarin tangan nya ada yang patah jadi harus di operasi.Karena jauh, makanya pas dapat kabar tersebut Ayah syok kena serangan jantung deh,terus langsung di bawa ke rumah sakit." jelas Firly panjang lebar.
"Kalian sudah jengukin ayah belum..?"
"Kemarin di Rs sih sudah.Kalau di rumah belum.Kata papa sekalian nunggu abang pulang.Kita ke sana bareng-bareng."
"Ya sudah.Besok kita ke sana ya." ajak Ryu dan di angguki Firly dan juga Celline.
Jika di kediaman papa Reno,Ryu sedang bersantai dengan kakak dan adik nya.Lain halnya dengan Derra dan Rafi.Dua tahun sudah rumah tangga mereka berjalan.Namun,hingga sekarang ke duanya belum juga di beri keturunan dan itu membuat mertua Derra semakin tidak menyukainya.Di tambah lagi sifat Rafi yang sedikit berubah kepadanya.
Jika dulu Rafi selalu perhatian,namun kali ini Rafi seakan cuek padanya.Tak pernah lagi mengajak Derra berlibur ataupun jalan-jalan.Derra sendiri sebenarya sudah merasa tidak nyaman dengan rumah tangganya yang sperti ini.Tetapi,dirinya tak mau mengecewakan seluruh keluarganya.Ini pilihanya dan dia akan selalu mencoba untuk sabar dan bertahan.Ia yakin suatu saat keajaiban akan datang menghampiri rumah tangganya.
"Mau aku kupasin jeruk gak..?atau apel..?" tanya Derra yang saat ini sedang bersantai di ruang TV bersama suaminya.
"Gak usah.Aku masih kenyang." jawab Rafi tanpa menatap Derra dan lebih sibuk dengan laptop di depan nya.
"Raf,nanti jangan lupa jemput ibu ya." ucap Ibu Sintia yang tiba-tiba datang dengan pakaianya yang sudah rapi.Seperti hendak pergi.
"Ibu mau kemana..?" tanya Derra.
"Ibu mau arisan!." jawab ibu mertuanya dengan ketus.
"Tapi kan kita ada undangan makan malam dari Om Reno,bu." ucap Derra mengingatkan kembali.
"Aduh,ibu gak sempat.Lebih baik kamu saja yang datang.Lagian undanganya gak begitu penting.Lebih penting arisan ibu ini." jawab Ibu mertuanya,membuat Derra langsung emosi.Lagi dan lagi.Ibu mertuanya tak menghargai keluarganya.
"Gak penting kata ibu..?ini undangan dari keluargaku bu.Bukan dari orang lain.Kenapa ibu bicara seperti itu..!" kata Derra marah.
"Der...sudah lah.Jangan ribut lagi.Kamu gak capek apa setiap hari ribut sama ibuk.?" tanya Rafi menghentikan ucapan Derra kepada ibunya.
"Capek Raf,sangat capek.Aku capek di perlakukan seperti ini sama ibu kamu.Seakan-akan aku ini bukan menantunya." jawab Derra dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.Memang,hampir setiap hari,dirinya selalu saja ribut dengan mertuanya.Entah itu masalah kecil ataupun besar.Mertuanya selalu bisa memancing emosinya sehingga membuatnya juga bertengkar dengan suaminya.
"Kamu memang menantu yang gak berguna,kamu mandul dan gak bisa memberi Rafi keturunan.Kamu ingat ya Derra,kalau sampai bulan ini kamu gak hamil,ibu akan mencarikan istri baru buat anak ibu." ancam ibu mertuanya.Derra menatap nyalang suaminya yang hanya terdiam tak membelanya sama sekali.
"Tak perlu menunggu,hari ini aku akan mengajukan gugatan cerai untuk kita.Dan setelah itu ibu bisa mencarikan anak ibu ini istri yang bisa memberinya keturunan." jawabnya yang kemudian pergi meninggalkan ibu mertuanya dan juga suaminya.
"Der...Derra..." teriak Rafi memanggil nama istrinya.
"Bu,ibu kenapa ngomong gitu sih sama Derra.?" tanya Rafi frustasi.Ia benar-benar merasakan rumah tangganya yang berantakan.
"Ya terus ibu harus ngomong apa..?kamu itu memang sudah seharusnya bercerai dengan dia.Wanita gak berguna.Istri kamu itu mandul Rafi.Jadi buat apa kamu pertahanin." jawab Ibu Sintia
"Tapi gak gini caranya Bu,kita bisa cari cara lain kan."
"Sudahlah.Intinya ibu mau kamu bercerai dengan nya dan menikah dengan wanita yang sempurna,yang bisa memberi ibu cucu.Titik." jawab ibu Sintia yang kemudian pergi meninggalkan Rafi.
"Aaasrrrrkkkhhh....." Rafi mengacak rambutnya frustasi.kali ini,rumah tangganya benar-benar di ambang kehancuran.
Sedangkan di kamar,Dengan berderai air mata,Derra mulai memgemasi baju-bajunya dan memasukanya ke dalam koper.Mulai detik ini dirinya tak akan lagi tinggal di rumah suaminya.Kesabaranya sudah habis.Kali ini kata-kata mertua dan suaminya benar-benar menyakiti hatinya.
Dengan menyeret kopernya,Derra keluar dari kamar.Namun saat hendak menuruni tangga,ia berpapasan dengan Rafi yang hendak menyusulnya.
"Mau kemana kamu..?" tanya Rafi saat melihat istrinya membawa koper.
"Aku mau pulang.Ibu kamu sudah tidak menginginkan aku kan.Jadi lebih baik aku pergi dari sini." jawab Derra cuek.
"Gak!kamu gak boleh kemana-mana." jawab Rafi yang kembali menyeret koper Derra dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.
"RAFI!AKU MAU PULANG!" teriak Derra menyusul suaminya.
"Aku gak akan ijinin kamu pulang ke rumah orang tua kamu." jawab Rafi dingin sambil menatap interns mata Derra.
"Sudahlah Raf,aku gak mau berdebat sama kamu.Sekarang kamu pilih,ikut aku ke acara makan malam,atau ikut ibumu menemui calon istri kamu itu.?" tanya Derra yang seakan mengetahui rencana ibu mertuanya.
"Jangan kasih aku pilihan Derra." jawab Rafi.Derra tersenyum kecut.
"Baiklah berarti kamu pilih ibu kamu.Jadi,besok aku akan mengurus semua berkas-berkas percaraian kita."
"Aku gak akan pernah menandatanganinya." tegas Rafi.
"Terserah kamu!" Derra pergi begitu saja dari hadapan suaminya.Dua tahun sudah ia bersabar menghadapi mertuanya dan di tambah lagi suaminya yang mulai berubah.Kali ini dirinya sudah nyerah.Ia siap melepas rumah tangganya yang ia bangun selama dua tahun ini.
#Ya Tuhan,apa yang harus aku lakukan# tanya Derra dalam hati.Terlalu takut untuk mengatakan semua kepada orang tuanya.Apalagi jika berita ini sampai di telinga keluarga Om Renonya terlebih Ryu yang saat ini sudah kembali ke Indonesia.Ia tak bisa membayangkan apa jadinya suaminya jika seluruh keluarganya tahu jika selama ini dirinya tersakiti oleh suami dan mertuanya.
.
.
Bersambung
Didalam mobil taksi,Derra menangis sejadinya.Sehingga membuat supir taksi kebingungan.Takut jika panumpangnya berbuat nekat.
"Maaf mb,ini kita mau kemana ya..?" tanya sang supir.
"Hiks....ke perumahan xx pak.Rumah claster 3B." jawab Derra sedikit sesenggukan.
"Mbak gapapa kan..?" tanya sang supir lagi dari kaca spion.
"Gapapa pak.Maaf ya kalau saya harus nangis di sini." ucapnya meminta maaf.
"Iya mb gapapa.Cuma tadi saya rada takut embaknya berbuat nekat." kata supir tersebut,membuat Derra sedikit terkekeh.
"Saya masih waras pak.Gak mungkin nekat."
Setelah sampai di rumahnya,Derra keluar dari mobil dan tak lupa ia membayar lebih biaya taksi tersebut.Membuat sang supir senang.
"Assalamualaikum...." ucapnya ketika masuk ke dalam rumahnya.
"Waalaikumsalam.Loh sayang,kamu kok sudah ke sini,Rafi mana..?" tanya Mama Diva.Derra berjalan mendekati mamanya.Mencium tangan mamanya dan tak lupa ia memeluknya juga.
"Apa ada masalah sayang..?" tanya mama Diva.
"Papa mana mah..?" tanya balik Derra yang justru menanyakan keberadaan papanya.
"Ada kok.Kenapa memangnya..?kamu mau ngomong sama papa kamu..?" tanya Mama Diva.
"Enggak sih,cuma kangen aja." jawabnya sambil tersenyum.
"Dasar kamu ya.Suami kamu mana..?mama nanya kok gak di jawab sih..?" tanya mama Diva sekali lagi.
"Rafi di rumah ma." jawab Diva malas.
"Gak ikut ke sini..? Kan nanti malam ada undangan dari Om Reno sayang." kata mama Diva mengingatkan.
"Iya.Makanya Derra ke sini.Abang sudah sampai ma..?"
"Sudah kok.Mungkin sekarang lagi istirahat.Kamu mau ke rumah tante Icha..?" tanya mama Diva.
"Nanti sajalah,sekalian.Aku ke kamar dulu ya." jawab nya yang kemudian pergi ke kamarnya yang berada di atas.Sedangkan mama Diva memilih menuju kamarnya.Menemui suaminya yang sedang istirahat.
"Pah,di cariin anak kamu tuh." kata mama Diva ketika sudah di dalam kamar.
"Siapa..?Felix..?" tanya balik papa Dimas masih dengan matanya yang terpejam.
"Anak perempuan kamu.Kangen katanya." jawab mama Diva.
"Dia di sini..?sama Rafi..?" tanya papa Dimas dan mama Diva menggelengkan kepalanya.
"Kemana lagi suaminya..?" tanya papa Dimas mendadak dingin.
"Entahlah pah.Mama merasa rumah tangga anak kita ini lama-lama jadi gak sehat deh.Sudah hampir setahun loh Rafi itu gak pernah berkunjung ke sini.Selalu saja ada alasan."
"Suruh cerai saja anak kamu itu kalau Rafi sudah gak bisa ngebahagiain Derra.Ryu sudah balik ke Indonesia.Papa yakin dia akan menerima Derra." ucap Papa Dimas yang kemudian pergi menuju kamar mandi.
"Papa ih.Doanya gak boleh gitu pah." mama Diva mengelengkan kepalanya.Heran dengan ucapan suaminya yang malah meminta anak perempuanya pisah dengan suaminya.
Di rumah papa Reno,semua keluarga mulai bersiap untuk acara makan malam nanti.Ryu yang menjadi bintang utama memilih berangkat terlebih dulu karena dirinya ingin mengecek cafenya sekaligus memberi oleh-oleh kepada seluruh karyawanya.
"Hyung,bukanyan itu Nunna yang pernah jadi pacarnya Ryu hyung ya..?" tanya Mark saat tak sengaja melihat Derra sedang mengambil makanan dari driver gofood.
"DEK....!" teriak Ryu memanggil Derra.Membuat si empunya menoleh.
"Abang..." jawab Derra dengan tersenyum.Ryu berjalan mendekati Derra,menatap intens wajah wanita di depanya ini.
"Boleh peluk gak sih..?abang kangen sama kamu dek.?" tanya Ryu,karena walau bagaimanapun,saat ini Derra sudah menjadi istri orang.Gak baik jika dirinya tak meminta ijin terlebih dulu.
"Bolehlah bang.Derra juga kangen sama bang." jawab Derra dengan mata berkaca-kaca.Sungguh,ingin sekali ia menangis di pelukan seseorang yang menjadi cinta pertamanya.Orang yang dulu selalu ada untuknya.Selalu manjadi sandaran dikala ia sedang dalam masalah.Orang yang selalu mendukungnya dan tak pernah memarahinya sama sekali.
Mendapat ijin dari Derra membuat Ryu senang dan dengan lembut Ryu menarik tangan Derra dan langsung memeluknya.Mencurahkan kerinduan yang sudah hampir lima tahun ia rasakan.Derra yang sudah tak kuasa menahan tangisnya akhirnya menangis sejadinya di pelukan seseorang yang pernah mengisi hatinya.
"Hiks...hiks...hiks..."
"Kenapa hemm..?apa ada masalah..?" tanya Ryu yang seakan tahu apa yang sedang di alami Derra.
"Hiks...gak ada hiks...apa-apa hiks..." jawab Derra sesenggukan.Ryu melepas pelukanya dan menatap Derra.Menghapus air matanya dan mengangkat dagunya.
"Kalau gak ada madalah kenapa nangis..?" tanya Ryu.
"Derra cuma kangen aja sama abang.Ini kan pertama kali kita pelukan setelah lama kita berpisah." jawab Derra sedikit lebih tenang.
"Beneran cuma itu saja..?" tanya Ryu.
"Iya beneran kok suer deh." jawab Derra dengan menunjukan jari V nya.
"Emm...ya sudah,abang akan coba percaya.Tapi kalau sampai abang tahu kamu di sakiti suami kamu,awas saja ya.Abang bakal hancurin dia." jawab Ryu dengan tegas.Membuat Derra merinding,karena dia sangat tahu bagaimama suasana hati Ryu ketika sedang marah.
"Abang mau kemana ini..?" tanya Derra mengalihkan pembicaraanya.
"Ke cafe.Mau ikut gak..?sekalian nanti makan malam di restoran kan..?" tanya balik Ryu dan Derra menganggukkan kepalanya.
"Ya sudah,ikut abang ke cafe yuk.Temenin abang." ajak Ryu.
"Kan sudah ada Mark." ucap Derra karena memang dirinya melihat Mark yang masih stay di depan mobil.
"Ya gapapa sama Mark biar jadi obat nyamuk.Kan kalau berdua gak boleh." jawab Ryu membuat Derra terkekeh
"Ya sudah,tunggu bentar ya.Derra kasih ini ke mama dulu.Sekalian ambil jaket sama tas."
"Abang tunggu di mobil ya dek." ucap Ryu
"Iya." jawab Derra yang kemudian pergi ke dalam rumahnya.
.
.
.
Bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!