Seorang pemuda terlihat sedang berjalan di pinggiran jalan, dengan menenteng sebuah tas yang berisikan beberapa camilan yang baru ia beli dari minimarket.
Pemuda itu bernama Kevin, Kevin adalah pemuda berusia 20 tahunan yang menganggur, setiap harinya hanya ia lakukan untuk bermain game atau menonton film, walaupun menganggur Kevin tidak pernah kekurangan uang dan tidak pernah menyusahkan orang tuanya. karena Kevin merupakan seorang pro gamer, kevin menjadikan dirinya sebagai penjoki game legenda seluler dan beberapa game lainya, dengan begitu ia bisa memenuhi kebutuhan sehari harinya.
Kali ini kevin terlihat sedang menengok kekanan dan kirinya memastikan bahwa tidak ada kendaraan yang lewat, Setelah melihat bahwa jalan terlihat lenggang Kevin melangkahkan kakinya untuk menyebrang, tetapi saat ia sudah melangkahkan kakinya ketengah jalan tiba-tiba saja bus dengan laju yang sangat cepat datang ke arah kanan.
Melihat itu Kevin langsung terdiam dan menoleh kesamping, kemudian ia berteriak.
Aaaaaaaakk...
Kevin berteriak sembari menutup matanya.
"Apakah aku sudah mati..?? "Gumam Kevin dengan lirih dan mencoba untuk membuka tangan yang menutupi matanya.
Saat mulai membuka mata, Kevin bisa melihat sebuah bus besar yang berada di depanya berhenti dan perlahan terlihat juga seorang pria dewasa berjalan kearahnya dengan wajah sedikit marah.
"Bocah, kalau jalan lihat dulu kanan kiri, jangan asal nyelonong saja, untung saja nggak ketabrak kamu, cepat minggir dari jalan." Bentak Pengendara bus, itu dengan marah.
Kevin mendengar itu, hanya diam dan mendengarkan ocehan dari pengendara bus itu dan kemudian ia berjalan cepat ketepi jalan.
"Sialan, dia yang mau nabrak gua yang disalahin." Gumam Kevin kesal.
"Lihat saja, aku sumpahin pengendara bus itu ketiban sial. " Gumam Kevin yang fokus dengan bergumam dan tak melihat bahwa didepanya ada sebuah batu kerikil, Kevin kemudian tanpa tahu meninjak batu kerikil kecil itu, dan ia terpeleset dengan posisi muka menghadap keatas dan kepalanya menghantam alas jalan yang terbuat dari paving.
"Sialan, ini kenapa aku yang ketiban sial. " Gumam Kevin kembali berdiri dan mengusap kepalanya yang kesakitan.
Ketika ia berdiri pandangan kevin fokus kepada batu yang membuatnya tersandung, saat ia melihat batu itu kevin yang marah ingin menendangnya.
Tapi saat ia melihat batu itu berbeda dengan batu biasa, Kevin ragu ragu dan kemudian ia mengambilnya, saat batu itu diambil olehnya daya hisap yang kuat tiba tiba saja muncul dibatu berwarna biru itu, hingga saking kuatnya daya hisap dari batu itu, Jiwa Kevin juga ikut tersedot kedalam batu itu, otomatis saat Jiwa kevin hilang dari tubuhnya, tubuh kevin jatuh yang berarti kevin telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Di alam dewa, seorang pria yang sangat tampan dengan pakaian sederhana terlihat bertapa dengan khusyuk, aura kesepian dan juga kekuatan yang mendominasi dapat terasa disekitar pria tampan itu.
Dalam sekejap pria itu membuka matanya, dan sebuah cahaya yang sangat kuat melesat kearahnya, mata pria itu menyipit dan membiarkan cahaya itu masuk ketubuhnya.
Saat cahaya itu masuk kedalam tubuhnya, seberkas cahaya putih muncul didalam lautan kesadaran milik pria tampan yang sedang melakukan pertapaan, cahaya putih di dalam lautan kesadaranya tiba tiba membentuk sebuah jiwa yang tak lain adalah jiwa kevin yang tersedot kedalam batu tadi.
"Pecahan salah satu jiwaku akhirnya kembali, dengan begini kekuatanku akan meningkat pesat. " Gumam pria tampan itu yang bernama Fang Bai.
Ketika jiwa Kevin sepenuhnya sudah terlihat ia mulai membuka matanya, ia mengerjap beberapa kali dan melihat sekelilingnya dengan tatapan menyelidik.
"Tempat apa ini..? ." Gumamnya dengan bingung.
"Jiwaku selamat datang di lautan kesadaranku, aku memanggilmu kemari untuk menyatukan jiwa kita kembali agar aku menjadi lebih kuat." Ucap Fang Bai menatap kevin seperti menatap sebuah domba gemuk.
Kevin yang tidak tahu apa apa hanya terdiam sambil menatap Fang Bai dengan bingung.
"Apa yang kau bicarakan?, dan apa itu penyatuan Jiwa?. " Tanya kevin.
"Aku mengatakan bahwa aku memanggilmu kemari karena aku ingin mengembalikan kekuatanku seperti dahulu sebelum aku mengalami reinkarnasi, dahulu sebelum aku bereinkarnasi ke alam dewa aku adalah sebuah eksistensi yang sangat kuat bahkan mungkin kekuatanku dahulu no 2 diseluruh alam, setelah sang penguasa alam semesta sendiri, tapi karena suatu hal aku dimatikan dan jiwaku mengalami reinkarnasi kealam dewa saat ini. " Jelas Fang Bai.
Mendengar ini kevin jelas tambah bingung, ia bahkan menduga bahwa Fang Bai sedang bercerita tentang dunia Fantasi.
"Oke, walaupun aku tak terlalu tau apa yang kau ceritakan tetapi aku dapat sedikit memahaminya, hmmm.. tapi jika kau ingin menyatukan jiwa kita bukankah salah satu dari kita harus berkorban. " Ucap Kevin.
"Ya.. Benar, dan karena aku telah memanggilmu maka kau harus mengorbankan jiwamu untuku. " Kata Fang Bai menyeringai lebar.
"Enak saja, bagaimana kau bisa bicara semudah itu, walaupun aku adalah pecahan jiwamu atau apalah itu, aku tidak akan mau jika mengorbankan diriku. " Tolak Fang Bai.
"Karena kau tidak mau maka aku yang akan memaksamu agar kau mau menyerahkan jiwamu padaku. " Ucap Fang Bai mengangkat tanganya dan seketika sebuah cahaya melilit jiwa dari Kevin.
Kevin melihat itu terlihat meronta ronta mencoba melepaskan diri dari lilitan cahaya ditubuhnya, tapi seberapa keras ia mencoba hasilnya tetap sama dia tetap tidak bisa terlepas dari lilitan cahaya.
"Sialan cepat lepaskan aku. " Teriak Kevin dengan marah.
"Hahaha... Sia sia saja kau memberontak, kau jiwa yang lemah dan belum membangunkan kekuatanmu, jadi diamlah dan tenang saja, lagipula setelah ini jiwamu menyatu denganku, dengan begitu kau juga akan merasakan bagaimana menjadi kuat. " Ucap Fang Bai menyeringai.
"Bacot, cepat lepaskan aku." Teriak Kevin dengan marah, dan tanpa ia sadari sebuah sinar biru yang berada di dalam inti jiwanya meluap keluar dan kemudian membungkus tubuhnya.
Cahaya biru itu melindungi jiwa kevin dan menghapus lilitan cahaya yang membelenggu Kevin.
Mata jiwa kevin yang tadinya berwarna putih sekarang berubah menjadi warna biru langit, bahkam aura tubuhnya yang tadinya sangat lemah sekarang menjadi sangat kuat. jiwa kevin menatap Fang bai dengan tajam sehingga membuat tubuh Fang Bai bergetar ketakutan.
"Apa yang terjadi. " Ucap Fang Bai tanpa sadar.
Setelah itu Jiwa kevin terlihat mengangkat tanganya dan jiwa Fang bai yang masih bingung tiba tiba terserap kedalam jiwa kevin.
Fang Bai mencoba untuk melepaskan diri, tetapi Itu sia sia, karena mata biru dari Kevin itu seperti mengunci tubuh jiwa dari Fang Bai.
"Bagaimana bisa ini terjadi. " Kata Fang Bai panik, kemudian ia berpikir sejenak dan baru sadar jika ada satu jiwa kunci dari 10 pecahan jiwa, dan 1 jiwa kunci itu adalah pemegang mutlak dari semua pecahan jiwa itu, jadi alasan kenapa Kevin memiliki sinar biru dijiwanya karena jiwa Fang bai terdeteksi adalah pecahan reinkarnasinya dahulu, jadi sinar biru itu mencoba untuk menyatukan jiwa Fang bai kedalam jiwa inti Kevin.
Dan saat ini kevin melakukan ini tanpa sadar dan murni dikendalikan oleh sinar biru.
Situasi tanpa sadar telah berbalik, Jiwa dari Fang Bai yang tadinya mendominasi sekarang menjadi transparan yang menunjukan bahwa jiwa itu akan hilang, dan menyatu kedalam jiwa kevin.
Perubahan ini membuat alam sekitar menjadi gelap dan mendung, membuat semua orang bahkan para dewa lainya yang sedang melakukan kultivasi mulai membuka matanya untuk melihat apa yang sebenarnya telah terjadi.
"Apakah ada invasi dari ras iblis?. " Tanya salah satu dewa yang sedang dalam pengasingan.
Tak hanya para dewa dialam dewa yang menjadi heboh tetapi dewa suci yang merupakan penjaga alam dewa itu sendiri menjadi ingin tahu.
Dewa suci mengirimkan pandanganya di langit untuk mengetahui apa yang sedang terjadi di alam dewanya.
Tapi saat pandangan itu menyebar sebuah kekuatan dahsyat menyapu pandangan itu hingga hancur, seperti kekuatan itu menolak apapun yang membuatnya terganggu.
Di alam surgawi terlihat seorang dewa yang duduk bersama dewa lainya, dengan matanya yang penuh darah, membuat dewa lainya memandang sosok dewa itu yang tak lain adalah dewa suci penjaga alam dewa langit.
Sosok dewa itu membuka matanya, perawakanya yang gagah terlihat sangat tampan dipadukan dengan rambut putihnya membuat dewa suci itu menjadi salah satu dewa yang tampan, tetapi sayangnya saat ini ia dalam keadaan yang kurang baik karena penglihatanya dibalikan, sehingga membuat dirinya terluka dimata dan jiwanya.
"Sesuatu telah terjadi dialam dewa langitku, aku akan turun untuk memeriksanya." kata dewa suci Hu Yan kepada semua dewa dewi yang sedang melakukan pertemuan.
"Tunggu dulu." seorang pria paruh baya yang duduk di sebuah singgasana menghentikan Dewa suci Hu Yan.
"Ada apa ayah kaisar. " Jawab Dewa Suci Hu Yan dengan penuh hormat.
"Bawa ini, dan jika ada sesuatu yang salah kau bisa memecahkanya. " Ucap kaisar suci memberikan sebuah mutiara kecil.
Dewa suci Hu Yan menerimanya dan mengangguk, lalu ia menghilang untuk memeriksa alam dewanya.
.....
Bersambunggg....
Sementara itu di alam dewa.
Setelah sekitar satu bulan menyatukan jiwa, akhirnya Fang Bai yang sekarang telah berganti jiwa kevin terbangun.
Kevin mengerjapkan matanya beberapa saat dengan tangan kananya memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Uhuk... uhukkk. " terbatuk
"Tempat apa ini." Kata Kevin sambil menyetabilkan tubuhnya.
Tak lama kemudian setelah mengatakan itu sebuah ingatan tiba tiba mengalir kekepalanya membuat ia berteriak kesakitan.
"Sialan, ingatan apa ini." Teriak Kevin berguling guling kesakitan, walaupun kekuatan kevin saat ini sudah lebih kuat dari pemilik alam dewa sendiri, ia masih tetap kesakitan alasanya karena ia belum menyetabilkan tubuh Fang Bai ini.
Yaps itu merupakan ingatan dari pemilik tubuh ini sebelumnya, Kevin bisa melihat bagaimana kehidupan dari Fang Bai ini.
Dapat di lihat dari ingatanya, Fang Bai telah menanamkan kesadaranya sejak ia masih berada di dalam kandungan ibunya, setelah ia lahir ke alam ini, Fang Bai yang masih bayi sudah bisa berkultivasi, bahkan ia juga bisa berpikir dan mengingat masa lalunya sebagai seorang dewa yang sangat kuat.
Di umurnya yang masih 5 tahun Fang bai sudah pergi meninggalkan rumahnya dan memutuskan untuk melakukan kultivasi tertutup hingga ia berumur 20 tahun saat ini.
Bahkan selama itu juga Fang Bai tidak pernah bertemu dengan keluarganya lagi. Karena keluarganya yang sangat berpengaruh saat fang bai hilang pada saat ia masih berumur 5 tahun, orang tua Fang Bai membuat semua orang di alam dewa menjadi kacau. Itu membuktikan seberapa sayangnya keluarganya terhadap Fang Bai, tetapi Fang Bai sendiri Walaupun ia mendengar hal ini ia tetap bersikukuh melanjutkan kultivasinya lagi.
Bisa dibilang Fang Bai ini di alam dewa tidak memiliki teman dan kenalan selain keluarganya, pantas jika ia memiliki aura kesepian yang sangat kuat.
"Cih orang yang sangat membosankan, karena aku sudah menggantikan tubuhmu maka aku akan membuat senang tubuhmu ini, dan jangan khawatir tetang impianmu dahulu, aku pasti akan mewujudkanya. " Ucap Kevin bersemangat.
(Karena ini adalah tubuh Fang Bai, maka saya akan mengganti kevin dengan nama Fang Bai)
Setelah meregangkan tubuhnya sebentar, Fang Baipun meninggalkan tempat kultivasinya.
Tempat kultivasi tertutup Fang Bai berada di kaki gunung yang didekatnya juga terdapat Gua yang biasanya ia gunakan untuk menanam tanaman spiritual.
Sebelum Fang Bai pergi ia mengambil semua sumberdayanya yang ia masukan kedalam cincin penyimpananya.
Cincin penyimpanan ini Fang Bai buat sendiri dengan ukuran didalamnya sekitar 2000 meter persegi.
Selesai mengambil semua sumberdaya yang ia miliki, Fang Bai berjalan mengikuti jalan setapak yang sudah penuh dengan semak belukar karena memang tidak ada orang yang lewat sini dalam beberapa tahun terakhir.
Fang Bai memang bisa terbang, tetapi ia tidak melakukanya karena ia sudah lama tidak melakukan peregangan tubuh, jadi ia berjalan guna untuk meregangkan tubuhnya yang sudah kaku.
"Hmm alam ini masih sangat terjaga kelestarianya, beda dengan dunia yang aku tinggali dulu." Ucap Fang Bai menilai.
Setelah berjalan Cukup jauh, beberapa sosok muncul yang merupakan sekelompok jiwa jahat penunggu gunung atau kita bisa menyebutnya hantu.
Karena telah mengenal Fang Bai sejak lama, hantu hantu itu menundukan kepalanya untuk memberi hormat kepada Fang Bai.
Fang Bai hanya tersenyum melihat ini. Jika Jiwa Fang Bai tidak menyatu kepadanya maka Kevin akan pingsan melihat hantu hantu ini, tetapi karena jiwa Fang Bai telah menyatu padanya maka ia tidak merasakan apapun ketika melihat hantu-hantu ini.
"Tuan apakah anda ingin meninggalkan tempat ini. " Tanya pemimpin hantu.
"Ya.. Aku ingin meninggalkan tempat ini dan memulai hidup baru. " Ucap Fang Bai.
"Tuan, jika ini yang anda inginkan maka kami hanya bisa mengucapkan selamat tinggal. " Ucap Pemimpin Hantu menunduk bersama dengan pengikutnya yang terlihat sedih tapi jauh dilupuk hati mereka, mereka merasa sangat senang.
Fang Bai di sana tersenyum simpul, ia kemudian teringat bagaimana Fang Bai memukuli Hantu hantu ini dengan brutal hingga mereka tidak bisa untuk menangis.
"Kalian, terima kasih karena sudah menjadi pelampiasan amarahku, dimasa depan jika kita bertemu lagi jangan lupa untuk menyiapkan punggung kalian untuk aku pukuli. " Ucap Fang Bai dengan raut wajah sedih.
Tetapi para hantu itu hanya bisa tersenyum kecut dan tidak bisa untuk menahan tubuhnya yang bergetar mengingat bagaimana
Fang Bai yang memukuli mereka dengan brutal.
Mereka malah berharap untuk tidak pernah bertemu Fang bai lagi dimasa depan, setelah ini mereka berniat akan pindah ketempat lain supaya jika dimasa depan fang bai datang kemari lagi mereka tidak akan menerima imbasnya.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu. " Fang bai melambaikam tanganya dan kemudian ia berjalan kembali.
Di perjalanan kali ini sangat mulus tanpa gangguan, itu dikarenakan Fang Bai melepaskan sedikit auranya untuk memblokir serangan dari hewan buas.
5 hari kemudian akhirnya Fang Bai sudah dekat dengan kota, melihat kota yang begitu megah Fang Bai dengan santai langsung memasukinya.
Kota ini bernama kota Tishri, itu bisa dilihat dari papan yang menggantung di gerbang kota.
Kota tisri ini adalah kota bebas tanpa walikota, orang orang di alam ini menyebut kota tisri sebagai surganya para penjahat, bisa dibilang kota ini merupakan markas para penjahat besar dan kecil.
Pada saat Fang Bai pertama kali memasuki kota ia bisa melihat perdagangan bebas, dari mulai penjualan budak, penjualan barang terlarang dan lain lain.
Fang Bai sebagai orang yang baik dan tidak sombong ia tertarik saat melihat para budak wanita yang di jual telanjang hanya menggunakan beberapa helai kain saja yang menutupi area terlarang mereka, untung saja ia tidak memiliki uang jika tidak fang bai mungkin akan memborong semua budak wanita.
"Uhgk.... Sialan kenapa baru masuk kota sudah disuguhkan pemandangan yang indah, untung saja aku pria baik, jujur dan pengertian jadi hal seperti ini tidak membuatku tertarik. " Ucap Fang Bai sambil melirik ke arah para budak wanita.
Sesaat kemudian ia kembali menelusuri kota.
"Ah.. andai aku memiliki uang. " Gumam Fang Bai yang terlihat bingung hendak kemana.
Setelah bergumam seperti itu Fang bai mendengar suara keras seperti menyorakan sesuatu.
Mendengar itu otomatis Fang Bai tertarik dan ia kemudian melangkahkan kakinya kedalam bangunan yang cukup besar.
Fang Bai dapat melihat banyak orang dengan berbagai kalangan sedang melakukan perjudian dengan menebak dadu yang di kocok didalam gelas.
"Hmmm sepertinya cukup menarik. " Ucap Fang Bai.
Kedatangan Fang Bai membuat semua orang menoleh, apalagi tampilanya yang tampan dan putih, membuat semua orang percaya bahwa Fang Bai dari keluarga yang berada walaupun pakaianya terlihat sederhana.
"Aku akan ikut perjudian ini. " Ucapnya dengan lantang.
Mendengar ini semua orang tersenyum meremehkan.
"Hei bocah putih, kau terlihat sangat sombong, baik kemarilah jika kau bisa menebak judi dadu ini aku akan menyerahkan semua barangku padamu. " ucap seorang pria botak yang sedang merangkul dua wanita di genggamanya.
"Oh... Kau yang mengatakanya, jangan menyesal jika kau kalah botak." Ucap Fang Bai menyeringai.
Setelah memasang taruhan masing masing, panitia judi mulai menggoyangkan dadunya dengan kuat.
(Oh Ya Fang Bai membayar taruhan menggunakan sumberdayanya.)
Setelah beberapa saat akhirnya berhenti, dan semua orang menebak berapa angka dadu.
Terlihat semua orang sudah menebak dan sekarang adalah giliran Fang bai.
" Baiklah aku menebak 6 dan 5." Ucap Fang Bai lirih tetapi masih bisa didengar oleh semua orang.
Selesai itu panitia judi mulai membuka dadu yang ditutupi oleh artefak jiwa, artefak jiwa di gunakan supaya tidak ada yang bisa melihat angka dadu melalui kekuatan jiwa mereka, tetapi artefak jiwa itu bagi Fang bai masih terlalu rendah sehingga bahkan kesadaran spiritualnya bisa menembusnya dengan mudah.
Bersambungg......
Setelah panitia Judi membuka artefak jiwa, semua peserta judi menjadi hening dan menatap Fang Bai dengan ekspresi kaget.
"Haha..... Aku menang, cepat serahkan uang taruhan padaku. " Ucap Fang Bai dengan antusias.
Karena kemenangan Fang Bai semua orang menduga jika fang bai hanya beruntung saja.
Kemudian Fang bai tak hanya bermain 1 atau 2 kali saja, ia main berkali kali dan hasilnya tetap sama dia menebak semuanya dengan sangat akurat.
"Bagaimana bisa, apakah kau curang dan berkerja sama dengan tempat ini." Salah seorang berspekulasi dengan menfitnah Fang Bai.
"Enak saja, jika aku curang coba buktikan, jangan hanya banyak bicara. " Ucap Fang Bai tidak terima.
Setelah mengucapkan itu seketika semua peserta judi terdiam, karena memang mereka tidak tahu bagaimana Fang Bai menebak semua dadu dengan benar, sekalipun mereka curiga bahwa Fang Bai telah bergabung dengan pemilik tempat perjudian mereka juga tidak bisa membuktikan hal tersebut, sehingga membuat mereka marah, sedih dan kecewa.
"Baiklah karena aku telah mendapat banyak uang maka aku pergi dulu. " Kata Fang Bai yang tiba tiba berbalik.
"Bocah... apakah kau tahu peraturan judi disini. " Tanya Fang Bai.
Mendengar ini Fang Bai berhenti dan kemudian ia berbalik dan berkata.
"Memangnya apa peraturanya..?? "
"Peraturanya adalah uang yang kau punya harus habis disini dan tidak boleh dibawa pulang. " Ucap salah satu pria tampan dengan tatapan marah karena uangnya semua telah dimenangkan oleh Fang Bai.
"Oh.... Memangnya ada peraturan seperti itu. " Tanya Fang Bai yang seketika merubah raut wajahnya.
"Hehe, tapi jika kau tidak mau maka kau harus meninggalkanmu disini. " Kata peserta lainya.
"Jika aku tidak mau maka apa yang akan kalian lakukan. "Nada suara Fang Bai rendah tetapi mengandung niat membunuh yang kuat didalamnya.
"Maka matilah. " Mereka semua langsung mengitari Fang Bai, dan mulai melepaskan kekuatan mereka masing masing.
Fang Bai melihat ini terlihat acuh tak acuh dan kemudian ia melepaskan auranya. Setelah melepaskan auranya yang kuat orang orang disana langsung roboh di lantai, orang orang itu tidak percaya jika pemuda yang mereka singungg memiliki kekuatan yang begitu menakutkan.
Untung kali ini Fang Bai hanya melepaskan 1 persen kekuatanya, jia ia melepaskan kekuatan penuhnya maka tidak diragukan lagi bahkan kota yang dia tempati saat ini akan hancur berkeping keping.
"kalian semua tidak layak untuk menjadi lawanku."
"karena suasana hatiku yang baik maka kali ini aku akan melepaskan kalian, ingat ini, aku tidak suka masalah tetapi jika masalah datang kepadaku maka aku akan menghancurkanya, bahkan jika aku melawan alam semesta sekalipun aku tidak akan mundur. " Ucap Fang Bai penuh dengan dominasi. Sebagai seorang dewa terkuat dikehidupan sebelumnya tentu Fang Bai masih memiliki sikap dewanya yang sombong dan mendominasi semua makhluk hidup.
Selesai menekan semua orang itu, Fang Bai berjalan keluar dari tempat judi dan berjalan melalui kerumunan.
Beberapa saat kemudian Fang Bai sudah berada didepan restoran yang berada di pinggiran kota tisri.
"Sepertinya makan beberapa camilan tidak masalah, walaupun kultivator sepertiku tidak terlalu membutuhkan makan, tatapi kebiasaan makan camilan ketika aku berada dibumi tidak bisa hilang." Selesai mengatakan beberapa patah kata Fang Bai tanpa pikir panjang langsung memasuki restoran.
Fang Bai dapat melihat bahwa restoran itu sepi, tetapi sepi disana bukan karena tidak ada pengunjung melainkan karena di tempat itu tidak ada yang berani berbicara sama sekali, sehingga hanya terdengar dentingan Gelas dan beberapa hembusan napas juga bahkan dapat terdengar jelas.
Setelah menilai sesaat Fang Bai tahu bahwa orang orang ini bukan orang dengan identitas biasa, bahkan dapat dikatakan bahwa yang makan direstoran itu merupakan para kekuatan hebat di alam dewa ini.
Ketika Fang Bai masuk, tatapan mereka mengarah ke Fang Bai, bahkan secara jelas mereka mendeteksi kekuatan Fang Bai, Tetapi saat kesadaran mereka mendeteksi Fang Bai, Fang Bai hanya tersenyum dan melepaskan auranya membuat semua orang disana tertegun.
Fang Bai sama sekali tidak tersinggung melainkan ia tertarik dengan identitas pemilik restoran ini, dan kenapa restoran ini hanya dimasuki oleh orang orang kuat.
Fang Bai segera duduk dikursi pojok yang berada didepan seorang pria tua bercaping yang sedang menyesap tehnya dan makan beberapa camilan di mejanya.
Melihat Fang Bai datang pria tua itu hanya meliriknya sesaat dan kemudian mulai menyesap tehnya kembali.
Fang Bai tanpa pikir panjang ia mengambil beberapa camilan dari Pria tua bercaping itu, tapi pria tua bercaping itu masih saja diam tanpa suara.
Karena pria tua itu diam Fang Bai juga tidak repot repot memaksanya untuk berbicara, melainkan ia hanya duduk dan memesan beberapa makanan.
Fang Bai makan dengan tenang, tak lama kemudian segerombolan orang datang dari pintu masuk, mereka tanpa sepatah katapun menatap semua orang dengan tatapan rendah.
Gerombolan itu dipimpin oleh seorang pria paruh baya dengan membawa pedang di belakangnya, dengan wajahnya yang terlihat bekas sayatan pedang dibagian matanya.
Semua orang disana yang tadinya fokus terhadap diri mereka sendiri tiba tiba saja mereka menoleh dan menatap pria paruh baya yang membawa pedang yang diselimuti oleh kain putih.
Mereka melihat pria parih baya itu seakan akan menunduk dengan raja mereka.
"Hahaha.... aku tidak menyangka kalian semua akan datang, baiklah aku tidak akan basa basi lagi, undanganku kemari karena aku ingin meminta bantuan kepada kalian untuk membantuku menyerang sekte pedang surgawi, akhir akhir ini mereka selalu mengganggu rencanaku dan mereka membuatku marah, jika kalian bicara keuntungan apa yang kalian dapatkan ketika membantuku, kalian semua tidak perlu khawatir setelah sekte itu hancur maka aku hanya akan mengambil satu hal saja dan kalian bisa memiliki semuanya. " Ucapkan pria paruh baya itu membuat semua oramg tertarik.
"Jika begitu maka aku setuju. " Kata beberapa orang dengan penuh semangat.
oh ya pria paruh baya itu bernama Jin Kuang, dia memiliki gelar di alam dewa ini sebagai pedang pembantaian. Bukan tanpa alasan dia memiliki gelar seperti itu, dikatakan dahulu pedang pembantaian pernah membunuh musuh dengan kekuatan yang sama denganya dan orang orang yang mengepungnya semuanya mati ditanganya walaupun pada akhirnya pedang pembantaian mengalami luka parah.
Semua orang sudah mencapai keputusan mufakat dan berniat untuk menyerang sekte pedang surgawi.
Kecuali Fang Bai yang masih acuh tak acuh sembari menyumpit makananya.
"Ya lumayan enak. " Nilai Fang Bai membuat suasana yang bersemangat seketika berubah drastis, karena semua orang memandang ke arah Fang Bai.
Merasakan tatapan banyak orang Fang Bai menoleh dan menatap orang orang ini balik dan kemudian ia berkata.
"Apakah ada yang salah dengan wajahku " Tanya Fang Bai.
"Bocah apakah kau tahu kosekuensi dari menyela pembicaraan pedang pembantaian." Tanya pria yang duduk Membelakanginya.
"Kapan aku menyela pembicaraanya, aku dari tadi hanya makan saja, dan untuk pedang pembantaian atau apalah itu aku tidak peduli. " Ucap Fang Bai yang kembali menyumpit makananya.
..........
BERSAMBUNGG...
.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!