Nona Asisten
Bab 1: Hari pertama bekerja
Manajer Xu
ada apa ini? kenapa sangat ramai sekali? (berjalan mendekati kerumunan para gadis)
Asisten Chu
manajer! stok darah telah habis! dan salah satu tuan memasuki fasenya dan sangat membutuhkan darah! (menjelaskan dengan rinci tanpa kepanikan sedikitpun di wajahnya)
Manajer Xu
bagaimana dengan stok yang lain?
Asisten Chu
rumah kehabisan, gudang terbakar dua hari yang lalu, dan jarak ke rumah sakit dari sini sangat jauh. (jelasnya)
Manajer Xu
(melihat Kim yang lewat didepan villa dengan badan yang bersimbah keringat memotong rumput dari jendela)
Manajer Xu
siapa wanita itu? (menunjuk kearah Kim)
Asisten Chu
(menoleh kearah yang ditunjuk oleh manajer Xu)
Asisten Chu
dia Kim, karyawan yang baru bergabung.
Manajer Xu
minta dari dia.
Asisten Chu
eh tunggu… apa?!
Asisten Chu
bagaimana caranya? (bergumam sendiri sambil berjalan menghampiri Kim)
Kim
na…na…na… (bersenandung pelan untuk ia dengar sendiri)
Asisten Chu
permisi, maaf mengganggu. (merendahkan suaranya dengan lembut sambil menatap punggung Kim)
Kim
(berbalik dengan spontan)
Kim
ah nona, ada yang bisa saya bantu? (menyambutnya dengan hangat)
Asisten Chu
aduh… bagaimana aku mengatakannya. (batinnya yang gelisah)
Kim
(masih dalam posisi yang menatap gadis cantik didepannya itu)
Asisten Chu
apa kau sehat?
Kim
ah…? apa…? (nampak kebingungan)
Asisten Chu
begini, hari ini kami mengadakan donor darah… apa kau ingin berpartisipasi?
Asisten Chu
jika…jika tidak, tidak apa-apa…
Kim
boleh aku mengatakan sesuatu?
Kim
jika tidak keberatan, bisakah anda mengantarku kesana.
Asisten Chu
(ikut tersenyum)
keduanya berjalan menuju kedalam rumah besar tempat mereka bekerja.
Bab 2: Perselisihan
Renjun
(mengendus sambil berjalan)
Chenle
pekat sekali. (berjalan di belakang Renjun)
Mark
(melihat sekelilingnya)
Jisung
(melihat para member)
Jeno
Jaemin! (bergumam dengan alisnya yang mengeryit)
Jaemin
sangat lezat… (nada berat yang keluar dengan mulut yang belepotan cairan merah di sudut bibirnya)
Jaemin
dimana sopan santun kalian?
para member menghampiri Jaemin bersamaan.
mereka menatapnya beberapa detik dengan penuh kebingungan.
Jaemin
bicara! jangan membisu!
Jeno
darah siapa ini? (mengambil sekantung darah yang tersisa)
Jaemin
(mengangkat sudut bibirnya)
Jeno
jangan main-main! (menatap tajam Jaemin)
Mark
hei tenanglah! (menahan pundak kiri Jeno)
Renjun
baunya berasal dari kamar sebelah. (bergegas pindah ke kamar sebelah)
para member yang lain mengikuti Renjun dari belakang.
Sampai di kamar sebelah mereka terdiam menatap seorang wanita muda yang tertidur di kamar Renjun dengan damai.
Mark
kau… (menatap Renjun sambil menunjuk kearah Kim)
Renjun
apa yang kau pikirkan? (bernada ketus)
Haechan
jangan mengacau (menepuk ringan pundak Mark sembari mengikuti Renjun)
Chenle
berapa banyak darah yang kau ambil darinya?
Jaemin
tidak banyak, hanya dua kantung
Chenle
tidak banyak… (bergumam dengan wajah julidnya)
Kim
tidak… jangan mengambilnya… (menggigau)
Renjun
dia demam. (menyentuh kening Kim untuk memeriksa suhu tubuhnya)
Terdengar bunyi gemuruh disertai turunnya hujan membuat para member terkejut dibuatnya.
Jisung
aish… kenapa bisa lupa ini di negara tropis.
Kim
tidak! (berteriak sekencang-kencangnya sampai terbangun dan terduduk)
Petir yang menyambar dengan gelapnya ruangan membuat Kim panik ditambah melihat bayangan tujuh orang didepannya tanpa terlihat wajah mereka.
Kim
han…hantu…! (teriaknya yang bergegas turun dari tempat tidur sembari keluar dari kamar itu)
Bab 3: Membingungkan
Kim
hantu…! (berteriak sepanjang jalan yang ia lewati)
Kim
aduh…!!! (terjatuh kelantai)
Asisten Chu
maafkan aku maafkan aku…
Asisten Chu
kau…kau tidak apa-apa? (membantu Kim berdiri)
Kim
tidak, aku tidak apa-apa.
Manajer Xu
kenapa ribut sekali? (menghampiri keduanya)
Asisten Chu
tidak apa-apa manajer, saya tidak sengaja menabrak nona Kim. (jelasnya dengan tegas)
Manajer Xu
(melirik kearah Kim)
Kim
(memejamkan matanya sambil menahan rasa sakit)
Manajer Xu
cepat istirahat, besok jangan terlambat. (pergi tanpa basa-basi)
Asisten Chu
baik, manajer.
Asisten Chu
kau…kau benaran tidak apa-apa? (kembali menatap risau Kim yang mengeryitkan alis dengan mata terpejam)
Kim
aku tidak apa-apa, nona kembalilah istirahat. (membuka matanya dengan mempertahankan kesadarannya)
Asisten Chu
beneran? (masih tidak rela pergi)
Kim
iya (mengangguk perlahan dengan tersenyum)
Asisten Chu
baiklah, selamat malam. (meninggalkan Kim dan menuju kamar tidurnya)
Kim
bangunlah Kim… jangan pingsan disini… (bergumam sambil berjalan menuju kamar pelayan di lantai satu)
Kim
kenapa kepalaku pusing sekali… (jatuh bangun di anak tangga menuju lantai satu)
Kim
sadarlah Kim… (mencubit lengan kirinya untuk mempertahankan kesadarannya hingga sampai di kamarnya)
Kim
akhirnya… (langsung terlelap dalam tidurnya)
Mark
bagaimana masa fasemu bisa datang lebih awal? (menatap Jaemin)
Jaemin
ada yang menaruh obat dalam minumanku.
Jeno
apa? apa yang kau duga?
Renjun
aku sudah mencium bau aneh dari ruangan itu tapi kalian tidak menciumnya.
Jisung
tapi… bagaimana bisa begitu?
Haechan
karena dia memiliki darah manusia serigala didalamnya, tidak seperti kita yang berdarah murni.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!