NovelToon NovelToon

Mengejar Jodoh

1. Patah hati

"Maaf Nu, tapi ini sudah keputusan aku, aku harap kamu ngerti, semoga kamu bahagia ya.. selamat tinggal" ucap Celia saat menelpon kekasih atau tepatnya mantan kekasihnya.

Yah itulah keputusan berat yang harus diambilnya karena desakan dari orangtuanya. Celia dan Wisnu sudah 5 tahun berpacaran dan mereka menjalani pacaran dengan keadaan berbeda keyakinan.

Saat ini orangtua Celia sudah mendesak Celia untuk menikah, sementara Celia dan Wisnu belum menemukan titik terang dalam menentukan arah hubungan mereka.

"Fiuhhh" Celia menghela nafas dan menyenderkan punggung di kursi kerjanya. Saat ini dia sedang berada diruangannya di kantor. "Aku bikin kopi dulu ah ke pantry" ujar Celia.

Ceklek..

Terlihat para anak buahnya sedang berlarian ke kursi masing-masing saat Celia membuka pintu. Celia terlihat bingung melihatnya dan bertanya pada Dicky, spv(supervisor) di divisinya.

"Kok pada ngacir Dik?" tanya Celia. "Iya mba, anu eh itu" kata Dicky sambil garuk-garuk kepala. "Kenapa lo? kutuan?" tanya Celia lagi.

Walaupun posisi Celia adalah seorang Manajer, tapi dia memang akrab dengan para bawahannya, dan umur mereka yang sebaya jadi membuat suasana kerja jadi santai karena Celia sering ber "lo" "gue" dengan para bawahannya.

"He he.. tadi ga sengaja denger lo nelpon si itu mba" kata Dicky. "Waduh, kalian nguping?" kata Celia. "Dirimu ngomong kenceng mba, jadi kedengeran sampe keluar" lanjut Sasa, salah satu staff sales Celia.

"Yowis lah, gw bikin kopi dulu" kata Celia. "Eh, aku bikinin aja mba Cel" kata Sasa lagi. "Hmm, temenin aja yuk ke pantry" jawab Celia.

Tiba di pantry Sasa terus melihat ke arah Celia. "Mba, are u ok?" tanya Sasa. "Gw gapapa kok Sa" jawab Celia. "Gapapa tapi kok mata lo gitu mba" kata Sasa lagi. "Gw putus Sa.. gw sedih banget Sa, gw masih sayang sama Wisnu, hiks..hiks.." ujar Celia sambil menangis.

Sasa pun merasa ikut bersedih dengan yang dialami Celia, karena dia tahu hubungan Celia dan Wisnu selama ini baik-baik saja dan jarang terdengar mereka bertengkar.

"Yang sabar ya mba, aku tahu ini pasti berat buat lo sama Mas Wisnu" kata Sasa. "Mba duduk aja ya biar aku yang bikinin kopinya" kata Sasa lagi. "Iya makasi ya Sa" kata Celia.

Tiba-tiba di pintu pantry muncul beberapa kepala. "Mba Cel, butuh bahu?" tanya Aldo, anak buah Celia yang memang jahil. Aldo bertanya sambil menepuk-nepuk bahunya. Tingkah Aldo membuata Celia tertawa lepas.

"Jangan mau Mba" kata Dicky. "Sini aja sama abang Dicky" kata Dicky lagi sambil merentangkan tangannya seolah siap memeluk Celia. Semua yg di pantry jadi tertawa melihat tingkah Dicky dan Aldo.

"Iih kalian mah, gw patah hati malah di ledekkin" kata Celia sambil pura-pura merajuk dan menghentakan kakinya. "Untung gw putus di kantor jadi banyak hiburan" kata Celia. "Iya mba, coba kalo dirumah, beuh bisa banjir deh tu kamar sama air mata" kata Sasa.

"Yuk ah balik ke ruangan, pokoknya hari ini kita bebas ya, ga usah ada yang kerja kecuali klien telpon, trus nanti pulang kantor kalian harus hibur gw, gw traktir karaoke dan dinner sampai puas" kata Celia.

"Yess" teriak Dicky, "Haseekkk" teriak Aldo, "Tarik sis" kata Sasa. "Semongkooo" lanjut yang lain bersamaan.

Celia menghela nafas dan tersenyum. "Ah, ternyata patah hati tidak terlalu menyeramkan" katanya.

2. Kisah Celia Wisnu

Celia dan Wisnu berpacaran sejak 5 tahun lalu, saat keduanya masih sama-sama kuliah. Sejak awal dikenalkan oleh temannya Celia, dia sudah jatuh hati pada Wisnu yang memang ganteng dan postur badannya yang atletis. "Lelaki Idaman" kalau Celia bilang.

Saat orangtuanya tahu kalau mereka berbeda keyakinan, Celia menjawab "Kan baru pacaran, emang mau langsung nikah".

Dan ternyata sampai Celia berusia 25 tahun saat ini, orangtuanya merasa Celia sudah layak untuk menikah, apalagi dengan karirnya yang sedang bagus. Tidak ada alasan untuk menunda pernikahan.

Tetapi karena alasan yang sangat kuat itulah yang membuat Celia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kisahnya dengan Wisnu.

Wisnu sendiri saat ini bekerja di kota lain, tepatnya di Denpasar karena dia diterima sebagai PNS disana. Sementara Celia menetap di Jakarta.

Karena itu Celia tidak terlalu memusingkan saat memutuskan Wisnu karena memang sudah terbiasa terpisah jarak.

Pov Wisnu

Rasanya sakit sekali saat Celia tiba-tiba memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami. Sebelumnya tidak pernah ada masalah serius diantara kami yang membuat kami bertengkar hebat.

Aku tahu memang keadaan kami yang memaksa Celia untuk mengambil keputusan. Padahal aku sudah menyusun rencana indah untuk bisa bersama Celia. Aku sudah meminta pendapat orangtuaku tentang masa depan kami.

Di satu sisi aku tidak ingin mengecewakan orangtuaku namun disisi lain aku tidak bisa kehilangan Celia. Dia sangat berarti bagiku dan aku amat sangat mencintainya.

Hari ini kuputuskan untuk datang ke Jakarta dan menyelesaikan masalah kami. Semoga keputusan Celia bisa berubah dan kami masih bisa merajut mimpi kami bersama.

Aku segera memesan tiket untuk ke Jakarta sore ini, semoga tidak ada keterlambatan jadi aku bisa tiba dikantornya saat jam pulang kerja.

Pov Celia

Betapapun aku tertawa bersama teman teman di kantor, namun hatiku rasanya sakit sekali. Ya Tuhan.. tidak pernah terbayangkan jika aku dan Wisnu akan berpisah seperti ini. Dia laki laki yang sangat sempurna di mataku, dia sosok yang sangat kuimpikan.

Selama hubungan kami dia tidak pernah berkata ataupun bertindak kasar padaku. Dia selalu memperlakukanku dengan baik, bahkan dia selalu menjagaku.

Lima tahun hubungan kami, dia tidak pernah melakukan hal di luar batas. Dia memang sangat senang memeluk dan menciumku, tapi aku merasakan yang dia lakukan itu karena dia sangat menyayangiku.

Saat kami LDR, tak pernah terlewat pagiku tanpa sapaannya, dia yang selalu hadir di setiap pagi dan malamku walau hanya lewat suara dan videocall.

Entah bagaimana kujalani hariku tanpanya. Tapi aku harus kuat karena ini sudah keputusanku. Ini jalan yang harus kupilih demi kebahagiaan kedua orangtua kami.

Semoga Tuhan juga merestui keputusanku. Untungnya aku dikelilingi para sahabat yang mendukung keputusanku.

Bukan karena mereka membenci Wisnu, tapi mereka menghargai apapun keputusanku.

Kulihat ponselku siang ini, dan seperti biasa ada pesan dari Wisnu. "Ayank.. jangan lupa makan siang". Ayank.. itu adalah panggilan sejak awal kami jadian, agak norak ya tapi memang itulah Wisnu. Di depan khalayak ramai pun dia tak pernah malu memanggilku "Ayank".

Haruskah kubalas pesannya? Aku tak mau semakin terluka karena masih mengharapkannya. Tapi untuk mengabaikannya juga aku tak sanggup. Aku terlalu mencintainya.

Tiba-tiba ponselku berdering, dengan ringtone yang baru saja ku ganti

🎶 aku untuk kamu.. kamu untuk aku.. 🎶

📲My Wish Calling

3. Masih Sayang

Pov Celia

Aku ragu untuk mengangkat telepon dari Wisnu, namun aku juga tidak tega untuk mengabaikannya. Kuputuskan untuk mengangkatnya saja.

"Halo"

"Ayank.. lagi apa?"

"Lagi dikantor aja, mau siap-siap makan siang sama anak-anak, kamu udah makan?"

Duh, kan.. gimana mau move on ni kalo masih begini, pikirku.

"Aku udah makan kok, makasi ya masih perhatiin aku"

"Iya sama-sama, udah dulu ya aku mau makan"

"Hati-hati ya yank, I Love U"

Aku mematikan sambungan telepon dan bersandar sambil menengadah.. Menahan air mata yang sudah siap tumpah. Rindu sekali padanya, namun apa daya mungkin kami tidak ditakdirkan bersama.

Tok.. tok.. pintu ruanganku ada yang mengetuk. "Masuk" kataku. Muncullah Sasa dan Diana, staffku. "Ayo maksi Mba" ajak mereka. Mereka pun kusuruh masuk dan menutup pintu ruanganku.

"Mba Cel.." panggil Diana saat melihat ke arahku yang terlihat menahan tangis. Diana pun memelukku. Air mataku tumpah dan tidak dapat kubendung lagi dipelukan Diana. Dia mengusap punggungku dan memintaku bersabar.

"Aku sudah denger dari anak-anak mba, soal mba Cel dan mas Wisnu" kata Diana lagi. Pagi tadi dia memang langsung kunjungan ke klien, jadi tidak ada di kantor saat yang lain mendengar pembicaraanku dan Wisnu.

Aku masih terisak dipelukan Diana, dan Sasa hanya terdiam melihat kami dengan menampakkan muka sedihnya. "Mba ga mau pikir ulang?" kata Sasa. Aku menghela nafas dan menatap Sasa lalu tersenyum. " Bismillah aja deh Sa, ini jalan yang aku pilih untuk kebaikan kami, mungkin akan berat pada awalnya karena aku masih sayang sama Wisnu".

"Iya mba, semangat ya semoga bisa cepet move on" kata Diana.

"Yuk makan, patah hati butuh banyak tenaga nih" kataku. Lalu kami bertiga keluar ruanganku dan sudah disambut oleh Aldo dan Dicky dengan tatapan ingin tahunya alias kepo.

"Ceritanya nanti lagi, gw udah laper" kataku. Dan yang lain mengikutiku untuk turun menuju ke warung makan yang berjejer di sekitar kantor kami.

Pov Wisnu

Senangnya Celia mau mengangkat teleponku, walau nadanya sudah terasa berbeda, tapi aku yakin perasaannya belum berubah padaku. Dia masih Celiaku.

Celia Medina, gadis manis dan pintar yang sudah lima tahun mengisi hari-hariku. Memberi warna dan keceriaan dalam hidupku. Orang nomor satu yang memberikan dukungan untuk atas pilihan pekerjaan yang ku ambil, walaupun akibatnya kami harus menjalani hubungan jarak jauh. Tapi itulah Celia, yang selalu berpikir dewasa, dia mensupportku demi masa depanku yang cerah.

Aku merapikan berkas dan dokumen di hadapanku. Aku sudah meminta ijin pada atasanku untuk pulang lebih awal, karena harus ke Jakarta. Yah, aku harus menemui belahan jiwaku dan memintanya untuk memikirkan ulang keputusannya tadi. Semoga keputusan Celia masih bisa dirubah.

Aku berangkat ke Jakarta langsung dari kantor. Aku hanya berganti baju yang memang selalu tersedia di mobilku. Mobilku nanti aku parkirkan di bandara saja, toh besok aku sudah harus kembali lagi ke Bali.

Untunglah perjalanan ke Bandara lancar sekali dan jadwal penerbanganku juga sepertinya tidak ada penundaan. Jadi aku bisa tiba di kantor Celia tepat waktu.

Aku terus berdoa semoga hubungan kami bisa diselamatkan dan kami bisa melanjutkan ke arah yang lebih serius. Aku akan mencari jalan keluar untuk masalah kami. Aku hanya ingin Celia. Aku sangat mencintainya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!