"brukkkk" terdengar suara orang jatuh di depan Ami
Ami yang sedang duduk di kursi dengan meluruskan kakinya sambil memejamkan matanya segera membuka matanya
"aduh sory sory" ucap Ami sambil membantu temannya bangun
“Kamu gapapa kan?” Tanya Ami
Pria yang terjatuh di depanyannya itu tak berbicara sedikitpun
"sory ya tadi aku merem jadi gak liat orang mau lewat"
“Kalo mau tidur pulang, ini tempat sekolah bukan tempat senang senang” ucap Fadil dengan wajah datar dan kemudian pergi meninggalkan Ami
Ami terdiam dan memperhatikan Fadil yang beranjak pergi meninggalkannya. Rasa bersalahnya hilang karna sikap Fadil yang tidak berterimaksih sedikitpun
“Ihhh baru juga mau istirahat malah ketemu orang kayak gitu, bikin kesel aja”
Ami pergi ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya berharap bisa mengusir rasa ngantuk dan kesalnya.
Kamar mandi yang begitu luas dan tak ada satu orang pun saat itu membuat Ami takut dan ketika ia selsai membasuh mukanya ia beranjak pergi segera.
Jalan cepat dengan Memejamkan mata Ami berharap tak melihat apapun yang akan membuatnya susah tertidur malam dan takut pergi ke kamar mandi saat malam
Ditengah ketakutan tiba tiba ia menabrak sesuatu. Jantung Ami berdetak dengan keras dia tak berani membuka matanya
“Woi” ucap Fadil
“AAAA HANTUUUU”
Ami hendak berlari meninggalkan Fadil yang ia Fikir itu adalah makhluk halus yang ada di fikiranya, namun Fadil menggenggam tangan Ami dengan keras sehingga Ami tak bisa bergerak maju
“Lepasin akuuu tolonggg” ucap ami yang masih menurup matanya
“Lu bilang apa tadi? Gua hantu?”
“Ehhh?”
Ami perlahan membuka matanya
“eh maaf maaf aku kira bukan orang” ucap ami malu
“Penakut”
“ih aku bukan takut, Aku Cuma kaget aja”
“Alesan! Udah bikin gua jatuh sekarang nabrak gua?”
“e ehh i-itu yang tadi ya? Yaudah maaf, boleh lepasin aku gak? Aku lagi ada tugas” ucap Ami sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman fadil
“minta maaf doang?”
Fadil menatap Ami dengan tatapan tajam
“Aduh kakak ini mau ngapain ya? Aku takut” ucap ami dalam hati
“Kak maaf”
Tatapan Fadil semakin tajam
“Ya allah lindungi aku dari jahatnya manusia dan fikirannya jangan sampe kakak ini ngapa ngapain aku yaallah ” bisik Ami
“kakak mau ke kamar mandi kan? Yaudah silahkan kak aku mau balik tugas kak”
“Mau pergi gitu aja?” Tanya fadil
“ya masa aku harus nemenin kakak ke kamar mandi sih dih males banget ”
“Ngomomg apa lu?”
“eh enggak maaf kak”
“mesum lu”
“bukan gitu maksud aku kak”
“Udah diem! Lu kenapa si jadi orang tuh ceroboh banget! Bisa gak punya anggota badan yang sempurna tuh dipakek!”
“Udah ngomelnya kak? Aku boleh pergi kan?”
Fadil melepaskan tangan Ami dan Ami segera berlari pergi
Saat Ami berlari keluar dari lorong kamar mandi
“Ami” teriak Fauziah
“eh Faus”
“Kenapa kayak ketakutan gitu?”
Ami menjelaskan kejadian saat ia tak sengaja membuat fadil jatuh dan saat ia tak sengaja menabrak Fadil
“Wih keren cerita kamu kayak cerita pertama ketemu di drama di film mi nanti kamu bakal nikah punya rumah banyak dan punya anak”
“ishh apaan sih, mana ada kayak gitu”
“eh tapi aku jadi penasaran siapa cowok yang nabrak kamu tadi”
“Itu cowok kelas yang duduknya di belakang, Ah udahlah gak usah di bahas, aku mau Lanjut nugas dulu ya”
“Yaudah semangat ya “
“Oke kamu juga”
“dadahhh”
Keesokan paginya
Ami berangkat ke sekolah bersama sahabat baiknya Fauziah, Nurul menunggu di gerbang sekolah karna mereka tinggal di kampung yang berbeda
“Nurulll”
“Hai Faus, Haii Ami”
“Mi kebetulan kamu dateng, aku disuruh nyampein amanat nih dari ketos”
“Amanat apa?”
“kamu kan hari ini kontrol ke setiap kelas untuk mengontrol siswi yang gak disiplin”
“iya lah itu kan tugas aku kayak biasanya”
“iya tapi hari ini kata ketua osis siswa yang melanggar harus di hukum”
“Lah? Masa harus cewek yang hukum si, kan semua anggota pendidikan di osis cewek semua”
“bukan kamu yang hukum, nanti akan ada anak pramuka yang udah stay di lapangan nunggu, kamu tinggal ngasih data siswa doang ke ketua pramukanya”
“Oh yaudah kalo gitu gampang”
“Udah mau masuk nih, kamu langsung nugas aja tasnya biar aku yang bawa”
“Oh boleh, ini nitip ya makasih”
“Sama-sama”
Ami menjalankan tugasnya mengintrol setiap kelas yang melanggar peraturan di sekolahnya seperti tidak memakai Ciput, tidak memakai kaos kaki, dan aturan lainnya. mengingat Ami adalah sosok yang tertutup, agamis, pintar dan bijaksana membuat ia dipercaya osis untuk menjadi ketua pendidikan di osis.
“akhirnya tugasnya beres juga tinggal ngasih datanya ke ketua pramuka”
Ami pergi ke lapang sekolah, banyak sekali orang disana sehingga membuat Ami bingung
“aduh kok banyak orang si, mana aku lupa nanya lagi ke nurul nama ketua pramukanya siapa”
“Permisi kak saya Mau Tanya “ Ucap Ami
“Oh iya kenapa”
“Saya mau tanya apakah kakak tau ketua pramuka dimana?”
“Oh yang itu” orang itu menujuk
Ami melihat seseorang yang sedang memakai baju pramuka lengkap
"Fadil ya ?" tanya Ami sambil menunjuk
"iya" jawab Fadil
Ami terdiam sejenak ketika ia tau bahwa ketua pramuka yang ia cari adalah fadil
“Eh kamu?”
“Oh jadi lu ketua pendidikan di osis?”
“iya, kamu ketua pramuka? Bener kan?”
Fadil mengangguk
“ ya gua ketua pramuka”
"Oh iya Ini nama-nama yang melanggar semua sudah di data dan sudah dipastikan tak ada kelas yang terlewat satu pun" Ami memberikan kertas yang Dia pegang
Fadil memegang kertas itu dan berkata
"Terimakasih"
"Sama-sama" ucap Ami
Ami pergi ke sisi lapangan memantau pergrekan dan memastikan tugasnya berjalan lancar
Fadil sudah menyelesaikan tugasnya dan dia menghampiri Ami
"Terimakasih udah bantu tim pramuka"
Ami memgangguk
“ngapain lu diem disini? Lu gak langsung masuk kelas?”
“Nunggu beres, kalo duluan takutnya aku ditanya ketua osis gatau apa apa” ujar Ami
"Mau ke kelas bareng gak? ada jadawal pelajaran kan sekarang?"
"I-iya kamu duluan aja"
“dimana mana cewek di depan cowok jaga si belakang”
“Kalo solat?”
“kalo solat ma’mum di belakang, tapi sekarang kan bukan lagi solat”
“oh yaudah aku duluan”
Mereka mulai saling mengenal sejak saat itu, merka mulai terkenal di sekolah sebagai Si paling disiplin banyak yang tidak menyukai mereka tapi tak sedikit juga yang menyukai mereka
Ami terkenal dengan wajahnya yang imut dan tubuhnya yang kecil tapi dia sangat berani dan Fadil dikenal sebagai anak yang gagah dengan tubuh tinggi dan gagah
hari itu sperti biasa Ami mengawasi adek kelas tapi Ami harus ikut mengontrol kelas juga dikarenakan ada peraturan baru yang harus Ami sampaikan
Ami memasuki salah satu kelas bersama 3 anak osis yang lain
"Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh" ucap Ami membuka percakapan
"waalaikumsalam warohmatullah wabarokatuh " jawab semua murid kompak
"Saya disini akan menyampaikan agenda osis selanjutnya tentang jumat beramal dan jumat bersih... jika ada yang ingin ditanyakan silahkan angkat tangan" ucap Ami dengan lantang dan tegas
"oke karna sudah tak ada yang ingin bertanya lagi selanjutnya akan di lanjutkan oleh saudari fina, seni, dan auliah" ucap Ami lagi
Ami duduk di bangku guru memperhatikan dan mengamati kesalahan serta kekurangan yang dilakukan ke tiga anak osis yang lain untuk Evaluasi di rapat osis
Seseorang pria uang duduk di bangku paling depan memperhatikan Ami, beberapa kali mereka saling bertatapan tapi Ami tidak menghiraukannya
ke 3 anak osis selesai menjalankan tugas tugasnya dan Ami kembali maju untuk menutup
"Oke mungkin dari kami sampaikan barangkali ada yang tidak mengerti bisa ditanyakan di lain waktu, wassalamualaikum warohmatullah warokatuh" ucap Ami menutup percakapan
"Waalaikumsalam warohmatullah wabarokatuh" ucap semua siswa
Mereka meninggalkan ruangan dan masuk ke kelas masing-masing
"kringgggg"
bel istirahat berbunyi, Ami hendak pergi ke kantin namun seorang pria duduk di samping Ami dia bernama Raihan, Ami berusaha mengabaikan nya tapi
"Ami ya ? yang suka ngontrol kelas?"
"iya, kamu yang tadi kan? Yang kelasnya di bawah?"
"Iya kenalin aku Raihan , kelas 11 Ips 2"
"Oh iya,ada keperluan apa” Tanya Ami
"engga cuma pengen kenal lebih deket sama Ami boleh kan?"
"hah?" jawab Ami bingung
"Iya kamu mau kan temenan sama Aku?" Tanya raihan lagi
“Bukannya kita temenan ya?” Ucap ami bingung
Raihan terus melontarkan pertanyaan yang membuat Ami tidak nyaman dengan keberadaannya.
"Eh ami ini pacar kamu ?"
Fadil tiba-tiba datang dan menghampiri mereka
"E-engga kok" ucap Ami gerogi
"Eh Fadil tadi kamu ngajak makan bareng kan di kantin, ayo kita berangkat sekarang" Ami menarik tangan Fadil dan meninggalkan raihan
"Duluan ya Raihan" Ucap Ami pergi
"I-Iya" Ucap rehan
Fadil mengikuti Ami dan merasa aneh dengan sikap Ami
"M-maaf ya Fadil Ami tadi udah gak nyaman banget sama cowok itu, kebetulan ada kamu yaudah aku bikin sedikit drama "Jelas Ami sambil tersenyum malu
"Dan emm Maaf Ami tadi pegang tangan kamu" Ami melepaskan tangan Fadil
Fadil bingung
“Kayaknya cowoknya suka sama lu”
“Ah emng ada cowok yang suka sama aku?”
“Ya emang kenapa? Menurut gua lu lucu pendek dan berani mungkin beberapa orang pasti suka sama lu dan yang pasti orang itu bukan gua”
“kamu muji atau ngejek si?”
“Ya menurut lu?”
Ami pergi meninggalkan fadil dengan kesal kemudian pergi ke kantin dan fadil yang merasa puas tersenyum
“Kringgg”
Bel masuk berbunyi
“baru juga mau makan udah masuk aja, Ah telat dikutip gapapa kali ya”
Ami menghabiskan makanan yang ia pesan dan kembali ke kelas sesudah selesai
seseorang dari luar kelas berlari ke dalam kelas langsung duduk dengan tenang kelas seketika hening, itu pertanda bahwa guru akan memasuki kelas. Ami masih dalam perjalanan memasuki kelas
"Assalamualaikum anak anak “ Ucap guru sambil membuka pintu
"Waalaikumsalam bu" jawab anak anak kompak
"hari ini pelajaran matematika, tugas yang minggu kemaren silahkan selesaikan hari ini" Ucap bu guru
Semua murid mengeluarkan buku dan pokus pada buku masing-masing untuk mengerjakan
"Oh iya anak anak barangkali ada yang mau ikut seleksi matematika untuk olimpiade sains nasional silahkan acungkan tangan dan segera memasuki ruang seleksi”
“Untuk sekretaris tolong di data ya dna Untuk tugas boleh minggu depan ya tapi hanya untuk yang ikut seleksi, yang lainnya diam di kelas , selesaikan tugas sekarang!" sambung bu guru
Ami merasa heran meliaht suasana kelas yang gaduh, ketika ia melihat ke kursi guru, ami segera berlari menghampiri guru tersebut
“Bu maaf saya telat”
“Nah kebetulan kamu ada disini, sekarang kamu temui sekretaris ya”
Ami merasa heran dengan bu Indah yang tidak marah seperti biasa saat dia terlambat masuk kelas. Mengingat terlalu sering Ami terlambat membuat ibu Indah sudah tidak memiliki cara dan Terlambat sudah mendrah daging bagi Ami
“Emangnya ada apa bu?”
“hati ini ada test masuk olimpiade”
“Oh gitu ya”
“Kamu ikut test olimpiade ya”
“Aku bu?” Ucap Ami bingung
“Iya kamu, ayo kamu pasti bisa ibu percaya sama kamu”
“T-tapi bu”
“Sekarang?”
“Masa mau nunggu kiamat, ya sekarang lah!”
Dengan terpaksa Ami pergi ke Sekretaris dan mendaftarkan dirinya Ami terheran heran melihat data yang hampir penuh dengan temannya yang daftar seleksi olimpiade dan menanyakan kepada Sindi yang menjadi Sekretaris di kelasnya
“bu Indah bilang kalo ikut tes seleksi olimpiade ini boleh gak ngerjain tugas hari ini”
“Oh gitu, pantesan. Orang orang pada aneh ya padahal kan tugas kemaren Cuma 10 soal sedangkan test bisa sampe 50 soal”
“Ya gua juga ikut test Cuma males ngerjain tugas soalnya kalo di test pasti pilihan ganda heheheh. Lu sendiri? Ngapain disini?”
“aku dipaksa ibu daftar, padahal males banget ikut test”
“ya pantes lah ibu maksa lu, kan lu pinter”
Ami langsung pergi ke ruang seleksi bersama sahabatnya Sindi. Kelas sudah snagat rame dan sudah hampir penuh dengan siswa kelas lain
“wih keren udah banyak orang, baru kali ini liat orang pada semangat mau ikut test” ucap Sindi
“THIS IS A moment langka”
Sindi tertawa dan Ami pun mengikutinya. Mereka memasuki kelas seleksi dan memilih bangku paling belakang agar bisa saling berbagi jawaban.
“Eh kamu?” Ucap Ami
“Lu ikut test?” Tanya Fadil
Ami mengangguk
“Gua juga”
Fadil kembali menjadi manusia dingin dan asik dengan dunianya
“Ihhh astagfirullah baru kali ini nemu cowok nyebelin kayak dia” ucap Ami sambil mengepalkan tangannya dan berusaha menahan untuk tidak melemparkan kepalan tangannya tersebut
“Oh itu, namanya Fadil”
Ucap Sindi yang sudah tau nama semua anggota kelasnya
“Aku juga tau”
“Tumben kenal cowok, biasanya lu cuek sama cowok”
“lu tau kan yang pas di wc?
"Fadil juga ?"tanyaAmi
"Dia memang pintar hanya saja malas,Ami sering menyuruh nya mengerjakan tugas Ami" jawab nurul sambil ketawa licik
"cocok sama kamu tuh, mirip banget sama kamu sifat dan kebiasaan nya"lanjut nurul ketawa
"suttt" ucapAmi
Ami bingung kemudian melihat ke samping kiri yang kebetulan di sana ada Fadil. Ami malu takut Fadil mendengar cerita Ami sama Nurul, Tapi seperti biasa Fadil terlihat cuek dan dingin, namun kali ini wajahnya di hiasi senyuman tipis yang membuat Ami salting brutal berasa ingin saldo eh salto maksudnya.
kami pun mengerjakan banyak soal, beberapa soal Ami menanyakan pada Fadil yang memang sudah dipastikan ketepatan nya dalam menjawab, kami pokus pada soal sampe tak sadar waktu pulang pun tiba,Ami dan nurul menyempatkan menuju kelas untuk mengambil tas dan barang lain yang harus Ami bawa.
di kelas
"mi kamu pulang bareng Ami kan"ucap nurul
"iya boleh sekalian anter Ami buat nyari jajan"ucapAmi sambil melontarkan wajah memohon
"iya iya Ami dapat gratisan ya"ucap nurul lagi
"iya gampang masalah itu" ucap Ami lagi
tiba-tiba Fadil masuk ke kelas dan hadir di tengah pembicaraan mereka
"Belum pada pulang?" Tanya Fadil
"iya belum nih kita mau pergi jajan dulu"ucap nurul dengan gaya sok akrab nya
"Oh yaudah"jawab Fadil
Ami hanya diam karna bingung mau ngomong apa
kemudian pemegang kunci kelas datang
"kalian pacaran ya?kenapa belum pada pulang?" Ucap bapa penjaga
"e-engga pak ini mau pulang, kita ngambil dulu tas habis tes" ucap Ami dengan gemetaran
"Oh yasudah cepat keluar"ucap pak penjaga
"Oh iya kalian belum di kasih tau kan tentang pengumuman yang masuk seleksi besok di umumin sebelum pulang sekolah,jadi kalian kumpul dulu di lapang"ucap pak penjaga.
kami pun segera pergi dan meninggalkan ruangan kelas dan sekolah yang hampir kosong, tanpa penghuni .
Bersambung.....
Hari yang ditunggu tunggu semua peserta seleksi pun tiba, kecuali Ami, ya karna Ami tidak ingin mengikuti kegiatan ini , hanya di paksa oleh wali kelas Ami .
saat itu Ami sedang tenang diam di kantin sekolah sambil menikmati makanan yang Ami beli . di tengah sedang menikmati makanan tiba tiba saja terdengar suara dari pengeras suara di sekolah
~Kepada seluruh siswa yang mengikuti seleksi untuk olimpiade matematika pada hari kemarin segera berkumpul di lapangan karna akan dibacakan siapa saja yang lulus seleksi
"ishhhh" ucap Ami menggerutu
Ami segera meninggalkan makanan nya yang belum selesai di nikmati
ketika sampai di lapangan semua siswa sudah berkumpul, seperti biasa Ami selalu terlambat karna hal itu sudah mendrah daging di dalam diri Ami. semua orang menatap Ami sambil tersenyum, Ami bingung dan bertanya pada seseorang di samping nya
"ada apa?" Ucap Ami sambil menaikkan sebelah alisnya karna bingung
"Kamu terlambat lagi ya?" Ucap teman di samping nya
"i-iya" lanjut Ami
"guru akan mengumumkan siapa yang lolos seleksi tapi kayaknya sebagian orang sudah dapat bocorannya deh" Ucap teman di samping Ami
"si-siapa emang nya?" tanya Ami
"Oh kamu belum tahu? Ami dengar si kamu yang pertama, tapi masih ada 2 lain nya yang belum ada bocoran nya" ucap teman Ami
"a-apa?" ucap Ami bingung dan tidak percaya
"iya" ucap temanxAmi
"sudah ibu datang ibu datang" sahut murid yang lain
ibu datang dengan membawa selembar kertas ,kemudian ibu membuka kertas tersebut ibu tersenyum menatap semua siswa yang hadir di lapangan
"anak anak seperti yang di janjikan ibu pada hari kemaren ibu akan membacakan siapa saja 3 orang yang lulus seleksi olimpiade matematika hari ini, kalian siap?" Tanya bu guru
"siapppp" jawab semua murid serentak
"untuk yang terpilih jangan lupa ya tingkatkan belajar nya dan untuk yang belum terpilih tetap semangat, baiklah ibu sebutkan siapa saja yang terpilih seleksi dengan nilai 98 dengan nilai tertinggi dan menempati posisi pertama adalah Ami permata" ucap bu guru dan di lanjutkan semua siswa bertepuk tangan
Ami bingung dalam hati Ami berkata kenapa harus aku ? kenapa bisa aku? aku ikutan aja gak ada niat makannya Ami terkejut bagaimana Ami bisa terpilih , semua orang menatap Ami dan tersenyum Ami bingung dan terpaksa tersenyum
"silahkan kepada saudari Ami permata untuk ke depan dan berikan tepuk tangan untuk ami yang menempati posisi pertama " ucap guru yang meminta Ami kedepan
Ami pergi ke depan dengan bingung dan heran
kemudian ibu lanjut membaca selembar kertas yang ada di tangannya dan melanjutkan pembacaan pemenang
"oke lanjut ke posisi ke 2 ada Fadil rahman , silahkan kepada saudara Fadil rahman segera kedepan" lanjut semua orang bertepuk tangan dan kemudian ibu lanjut membaca
"posisi ke 3 ditempati oleh saudara azman silahkan kepada saudara azman segera kedepan" lanjut bu guru
"ibu ucapkan selamat kepada kalian yang telah lulus seleksi untuk mengikuti olimpiade matematika" ucap bu guru
mereka senyum dan Ami bingung harus apa Ami di depan . semua orang diminta untuk bubar oleh bu guru setelah pengumuman dan yang lulus olimpiade diminta untuk menemui bapak Arip guru matematika paling senior di sekolah .
Ami dan ke 2 peserta yang lulus pun segera menemui bapak Arip, mereka berbicara banyak sekali dan diberikan bimbingan, kemudian diberikan banyak buku dan banyak soal untuk dipelajari, Ami dan ke 2 teman Ami hanya bengong dan mengangguk nangguk saja dan setelah itu mereka segera meninggalkan ruangan
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!