Prang!!!
Sebuah panci melayang dan menyasar di bawah kolong meja
"Kamu berani membatah? Dasar istri kurang ajar!"
Plaakk!!
"Kamu jahat ! Kamu selalu bersembunyi di balik kata sibuk selama ini!"
Plaak!!
Sekali lagi suara tamparan demi tamparan. Teriakan bersahutan saling menyalahkan sudah menjadi musik sehari-hari yang di dengar dan dilihat oleh Galaxy kecil.
Galaxy selalu bersembunyi di pojok kamar sambil menutupi kedua telinga dengan kedua tangannya.Sambil berjongkok di sudut lemari Galaxy berusaha untuk tidak mendengar apapun hingga ia tertidur.
Entah ia tertidur berapa lama saat ia terbangun semua telah hening.Galaxy mencoba membuka matanya lalu melihat sekeliling.
Galaxy yang tadi merasa masih berada di pojokan lemari hingga tertidur saat mendengar kedua orang tuanya berantem sekarang telah berada di tempat tidurnya yang empuk dan nyaman ."Hmm pasti pak Amir yang pindahin aku kesini." batin Galaxy.
Pak Amir adalah asisten kepercayaan keluarga Andromeda.Keluarga terpandang kaya raya pemilik kebun apel di sebuah kota kecil.
Perlahan ia pun bangkit dan mencoba mencari tahu keberadaan kedua orang tuanya.
Rumah begitu besar ini terasa sangatlah sepi tidak dijumpainya seorang pun berada di rumah ini saat ini.
Keadaan rumah terkesan mewah tapi dingin sedingin perasaan Galaxy saat ini. Ia pun meraih jaket tebal yang tergantung di kamarnya lalu pergi begitu saja tanpa pamit pada siapapun.
"Tuan Gala! tuan mau kemana?" tiba-tiba suara bi Mirna salah satu pelayan di keluarga ini berteriak memanggil Galaxy.
Langkah Galaxy kecilpun terhenti sesaat.Lalu ia menoleh sebentar ke arah pelayan."Aku mau ke pinggir sungai sebentar bi.Mama dan papa kemana?" kebetulan pelayan memanggilnya. Galaxy akhirnya bisa bertanya tentang keberadaan kedua orang tuanya yang terasa raib begitu saja setelah berantem heboh.
"Oh ibu pergi arisan.Bapak ada di ruang kerjanya" sambil melihat ke atas ke arah ruang kerja tuan Andromeda.
Gala pun ikut melongok ke arah ruang kerja papanya yang pintunya terlihat tertutup rapat.
"Baiklah bi saya pergi ke sungai dulu" lalu ia pun melangkah pergi meninggalkan bi Mirna.
Bi Mirna hanya bisa menatap sedih kepergian Galaxy."Kasihan Gala pasti ia merasa kesepian. Kedua orang tuanya sibuk dengan urusan mereka masing-masing.Kalaupun berkumpul pasti berantem hebat. Keluarga yang dingin" gumam sedih bi Mirna.
....................................... ....
Di pinggir sungai yang begitu jernih dan dingin Galaxy terlihat duduk dibawah sebuah pohon rindang yang tumbuh di pinggir sungai.Galaxy melempar batu-batu kecil ke arah sungai.Hingga menimbulkan percikan air disekitar. Tiba-tiba ia mendengar samar suara anjing sedang merintih kesakitan.
Galaxy mencari arah sumber suara tersebut."Suara anjing kesakitan dimanakah?" Galaxy mencoba menyusuri sungai mencari sumber suara yang membuat dirinya trenyuh tersebut.
Setelah beberapa lama mencari akhirnya ia pun melihat seekor anjing berwarna abu bermata biru terjebak di sebuah jebakan yang dipasang disekitar kebun. Kakinya berdarah matanya sayu berlinang airmata menatap sedih ke arah Galaxy.Seolah ia meminta pertolongan padanya.
Galaxy merasa iba melihatnya lalu ia mencoba melepaskan kaki si anjing dari jebakan itu . Setelah berusaha beberapa lama akhirnya berhasil juga Galaxy membuka Jebakan tersebut dan mengeluarkan kaki anjing tersebut. Dengan sedikit terpincang pincang anjing itu menjilat kaki Gala serta menciumnya seolah mengucapkan rasa terima kasihnya.
Gala pun tersenyum bahagia melihatnya.Ada perasaan tenang dan sejuk saat bersama anjing Husky bermata biru yang baru saja ia selamatkan.
Grey nama yang terlintas di kepala Galaxy saat itu yang langsung ia berikan pada Husky bermata biru ini.
"Grey kamu mau ikut denganku?"
Grey pun nampak senang sekali bersama Galaxy ia terus menempel mencium dan menggoyangkan ekornya tanda ia menyukai Galaxy.
"Hahaha geli Grey ...okay..okay mulai saat ini kamu akan selalu bersama aku. Setuju?" yang langsung dibalas gonggongan dan pelukan serta ciuman manja Grey.
"Okay pertama kita pulang dulu yuk. Kita obati luka di kakimu terlebih dahulu. Hari juga sudah mulai sore nih para pekerja di rumah aku pasti bingung mencari ku."Lalu Galaxy dan Grey berjalan beriringan sambil sesekali terdengar tawa bahagia Gala saat bermain dengan Grey di sepanjang perjalanan menuju rumah.
Hari itu adalah awal persahabatan Galaxy dan Grey.
.............................................
Belasan tahun kemudian
Di sebuah sekolah ternama yang hanya berisi anak-anak kaya dari keluarga terpandang di kota itu.
Terlihat beberapa anak menyiram air kepada seorang murid berkacamata.Walau kejadian itu banyak yang melihat tapi tidak ada satupun yang berani menghentikannya.
"Ini pelajaran bagi loser sepertimu jadi jangan belagu kamu.Kalau kami bilang pinjam ya pinjam jangan pelit! Rasakan akibatnya. Hanya murid penerima beasiswa saja sudah belagu.Kamu gak tahu siapa kami?"
"Hey hentikan!'
"Kalian ini tega sekali cuaca dingin seperti ini dengan teganya menyiram orang dengan air hingga basah kuyup.Otak kalian dimana ?"
Semua orang yang berkumpul di sekitar situ langsung berdecak ketakutan.
"Siapa kamu? Berani ikut campur urusan kami."
"Aku Sasha anak IPA1 kenapa? Berandalan seperti mu tidak pantas sekolah disini !" tantang Sasha melotot tajam pada ketua The Five.
"Kamu!" tangan Saga sudah terangkat hendak melayang menuju pipi Sasha. Tetapi langsung ditahan oleh Rio tepat saat bel sekolah berbunyi.
"Awas ya kamu! " tunjuk ketua The Five tepat di depan wajah Sasha. Lalu mereka pun pergi meninggalkan Timmy begitu saja dengan seragam basah kuyup.
Sasha semakin naik darah melihat kelakuan sombong The Five. Dan yang lebih bikin kecewa lagi semua murid yang tadi hanya menonton saat The Five membully Timmy kini telah hilang pergi begitu saja tidak ada satupun yang datang menolong.
Sasha bingung dibuatnya kemana semua yang lainnya. Ia menoleh ke sekeliling sepi ... kosong."Tidak ada empati sedikitpun kah di hati mereka? " batin Sasha kecewa.
"Pergilah! Jangan pedulikan aku nanti kamu celaka. Kamu dalam bahaya berani melawan ketua The Five." ucap lirih Timmy lalu pergi menghilang meninggalkan Sasha begitu saja.
Sasha heran kenapa seseorang yang baru saja ia bela malah pergi begitu saja tanpa mengucapkan terimakasih malah menakutinya."Kamu dalam bahaya karena berani melawan The Five." kalimat itu kembali terngiang di kepalanya.
"Hmm anak aneh .... sekolah yang aneh juga." gumam Sasha lalu mengambil tasnya yang tadi terjatuh saat membela Timmy teman sekelasnya.Lalu Sasha pun melanjutkan langkahnya menuju ke kelasnya.
.....................................................
Suasana kelas yang tadinya begitu riuh langsung hening saat Sasha memasuki kelas.
Semua pandangan sesaat mengarah pada diri Sasha.lalu semua seperti ada yang mengomando untuk kembali duduk rapi di bangku masing-masing.
Ada secarik kertas tergeletak di mejanya.
Kedua alis Sasha bertemu saat melihat secarik kertas tersebut. Perlahan Sasha mengambil kertas tersebut dan membacanya.
Disana dijelaskan siapa The Five dan apa saja yang biasa mereka lakukan.Terutama pada murid-murid lemah dan penerima beasiswa.
Mata Sasha terbelalak kaget melihat sepak terjang The Five di sekolah ini.Sebegitu ditakutinya kelompok yang terdiri dari anak-anak pemegang saham sekolah ini.
Setelah membaca kertas tersebut kaki Sasha terasa lemas "Mampus aku.Ternyata benar yang dikatakan Timmy tadi.Ampun dah Sha kamu menggali kubur mu sendiri saat ini." jerit batin Sasha sambil meremas kertas tersebut.
Sasha adalah murid penerima beasiswa di sekolah Putra Bangsa yang terkenal dengan sekolahnya anak-anak sultan.
Sasha sangatlah beruntung bisa sekolah di sekolah se keren dan se bagus ini tapi sialnya sebagai murid baru dan penerima beasiswa ia telah mengambil tindakan yang salah besar.
Padahal niat ia bersekolah di tempat yang keren ini untuk mencari ilmu dan kelak bisa bekerja di kantor ternama. Karena lulusan dari sekolah Putra Bangsa terkenal juga sebagai pencetak murid hebat dan handal. Selain sekolah dengan biaya mahal berkelas internasional.
..................................
Sepulang sekolah Sasha berjalan menyusuri sungai kata-kata Timmy terus terngiang.
"Hmm apa yang harus aku lakukan?" pikir Sasha khawatir.
Tiba-tiba Sasha mendengar suara lirih seekor anjing yang kesakitan.
Setelah menyebar pandangannya ia pun melihat seekor anjing yang terjebak di semak -semak berduri.
Sasha dengan sigapnya menolong anjing tersebut.Ia lalu membersihkan tubuhnya dari duri-duri yang menancap di tubuh si anjing tersebut.
Si anjing Husky bermata biru tidak lupa mengucapkan terimakasih nya atas pertolongan Sasha dengan mengendus-endus kaki Sasha.
"Iya... lain kali hati-hati ya .Kamu mau ikut denganku? " tanya Sasha sambil membelai kepalanya.
Matanya sekilas menangkap kalung yang berada di leher anjing Husky bermata biru ini.Tertulis Grey "Hmm nama kamu Grey. Ternyata kamu sudah punya pemilik" ucap sedih Sasha yang sudah lama menginginkan memiliki seekor anjing peliharaan.
Sejak Sasha melihat Grey ia sudah merasa sangat sayang. Sasha ingin sekali membawa Grey pulang tapi sayangnya Grey sudah ada pemiliknya.
"Greyyy!...Greyyy..!" terdengar seseorang memanggil nama Grey.
"Heii itu pasti pemilik mu ! Okay Grey aku pergi dulu ya kapan-kapan kita ketemu lagi " Lalu Sasha pun meninggalkan Grey sendiri diiringi gonggongan Grey pada Sasha sebagai bentuk ucapan terima kasih Grey pada Sasha.
..................🌹🌹🌹................
Haii jumpa lagi di kisah terbaru ku tentang kisah cinta Sasha dan Gala serta persahabatan mereka dengan seekor anjing bermata biru.
Ikuti terus ya kisahnya semoga kalian suka.
Jangan lupa like komen dan vote ya
❤️Happy Reading ❤️
Sasha terus berlari menjauh dari Grey yang masih menggonggong berusaha menahan kepergiannya.
"Grey! hei ada apa?" Galaxy melihat ke arah gonggongan Grey.
Lalu ia jongkok dan mengusap kepala Grey lembut. Saat itulah Galaxy menemukan beberapa duri yang tersisa di tubuhnya.
Galaxy mengamati duri yang berhasil ia ambil dari tubuh Grey.Ia menyebar pandangannya ke arah sekeliling dan akhirnya Galaxy menemukan sumber duri tersebut.
"Hmm jadi kamu tadi terjebak disini lalu ada yang menolong melepaskanmu dari semak belukar berduri ini." Gala melihat kembali ke arah gonggongan Grey anjing kesayangannya itu.
"Siapapun kamu terima kasih sudah menolong Grey" batin Gala sambil melihat ke arah gonggongan Grey.
Galaxy yakin Grey menggonggong karena kepergian sang penolongnya.
"Ayoo Grey kita pulang mungkin besok kita bertemu sang penolongmu tadi" lanjut Gala sambil membelai Grey lembut.
Galaxy dan Grey pun akhirnya berjalan sambil berlari kecil bermain lempar tangkap selama perjalanan pulang ke rumah.
Di rumah yang begitu mewah dan megah ini hanya suara Grey dan Gala saja yang terdengar berkomunikasi.
"Tuan Gala ditunggu Bapak dan Ibu di ruang makan!" Bi Mirna memberitahu Galaxy kalau kepulangan dirinya sudah ditunggu oleh kedua orang tuanya.
"Iya bi bentar lagi beri makan Grey.!" seru Galaxy.
"Ayo Grey makan yang banyak ya. Biar cepat besar!' Galaxy mencium dan membelai anjing kesayangannya itu.Lalu ia sendiri langsung menuju ke meja makan.
"Selamat siang pa..ma" Galaxy mencium kedua tangan orang tuanya.
"Darimana saja kamu jam segini baru pulang?" tanya ketus papa Galaxy.
Galaxy sekilas melirik mamanya yang hanya diam mengambilkan nasi untuk papa.
"Dari sungai pa " jawab singkat Galaxy.
"Mulai sekarang kamu tidak boleh lagi main di sungai!"
"Pa! " galaxy berdiri lalu pergi meninggalkan meja makan.
Ingin sekali ia membantah semua perkataan papanya tapi ia takut dituding sebagai anak durhaka.Satu-satunya cara agar ia tidak lepas kontrol adalah pergi menjauh dari papanya
"Heiii Gala! Sore ini kita harus berlatih untuk kejuaraan Sabtu besok!' teriak Papa mengingatkan.
Galaxy berjalan menuju Grey lalu mengajaknya pergi jalan-jalan.
"Papa selalu saja bikin peraturan yang tidak masuk akal dan seenaknya saja !" jerit batin Galaxy.
Gala terus berlari sambil memakai earphone. Hingga gonggongan Grey pun ia tidak mendengarnya.
Dibalik sikap dingin Galaxy sebenarnya hatinya lembut ia hanya menutupi kelemahannya itu dengan seolah-olah menjadi manusia tega dan kejam.
"Heii Gala! Gala!!" Rio, Ryan mengklakson Gala berulangkali tetapi Galaxy tidak menyadarinya.
Lalu Rio mencoba membawa mobilnya melaju lebih cepat dan berhenti tepat di depan Galaxy.
Citttt
Derit suara ban mobil Rio bergesekan dengan aspal jalanan.
Grey langsung menyalak heboh ke arah Rio dan Ryan. Galaxy pun berhenti berlari saat mengetahui mobil Rio memotong jalan Galaxy.
"Grey its okay mereka teman aku" Galaxy berusaha menenangkan Grey yang terus menggonggong ke arah teman-temannya.
Gala menepuk-nepuk tubuh Grey dan membelai kepalanya.
Grey pun langsung berputar putar mengelilingi Galaxy sambil menggoyangkan ekornya.Seolah olah siap melindungi tuannya.
Rio dan Ryan pun turun dari mobil."Hei Gala ikut yuk kita mau ke pertandingan basket terbuka di lapangan timur."
"Wow seru tuh tapi maaf aku gak bisa."
Kedua temannya saling pandang heran."Kenapa ? Tumben pertandingan basket kamu absen nonton."
Galaxy sibuk bermain dengan Grey.
Galaxy sangat menyanyangi Grey begitu juga Grey pada Galaxy. karena Grey lah satu-satunya sahabat dekat Galaxy.Yang selalu menemaninya dalam suka dan duka. Serta dalam bahagia dan amarahnya.
Grey pun langsung menurut apapun perintah Galaxy padanya.Mereka adalah dua mahkluk yang saling membutuhkan dan percaya satu sama lain.
"Gala! Yeee kita dicuekin" gerutu Ryan.
"Hah!" jawab Galaxy seeaknya.
"Maaf hari ini aku ada latihan bela diri untuk pertandingan Sabtu depan." Jelas Galaxy pada teman-temannya.
"Oh... okay kalau begitu! Kami berangkat dulu. Sukses ya Gala buat turnamen besok! " pergilah teman-teman Galaxy meninggalkan Grey dan Galaxy berdua.
"Yuk Grey kita ke sungai lagi siapa tahu kita bertemu penolongmu tadi."
"Guk!" Tanda Grey setuju dengan ide tuannya.
Sesampainya mereka di pinggir sungai pandangan Galaxy menyebar ke seluruh jarak pandang dirinya.
Grey pun berusaha mengendus jejak Sasha.
Kembali Grey menyalak nyaring sesekali mengendus endus jalanan.
'Hmm pasti Grey berusaha menemukan sang penolong dirinya." gumam Galaxy.
Tak sengaja Galaxy melihat jam tangannya yang menunjukan hampir pukul empat sore.
"Waduh sudah jam empat nih aku harus sampai di rumah sebelum pukul lima sore kalau tidak bisa jadi bubur ayam aku ditangan papa." Galaxy mengusap wajahnya berusaha menghilangkan bayangan jelek tentang dirinya yang dicabik-cabik oleh ayahnya.
"Grey! Maaf kita tidak bisa mencari sang penolong kamu hari ini.Karena sore ini aku harus latihan dengan papa kalau tidak habislah aku." seru khawatir Galaxy..
Grey pun menyalak beberapa kali tanda menyetujui.
.................................................
"Gala come on!" panggil papa Galaxy saat melihat anaknya datang bersama anjing kesayangannya.
Galaxy lalu menghampiri sang ayah yang sudah siap melatihnya sore ini
Tanpa banyak bicara lagi Galaxy langsung mendapatkan tendangan dan pukulan telak dari papanya.
"Ayo! Waspada jangan meleng! Lawan bisa datang dari arah mana saja." kembali papa Galaxy melancarkan beberapa pukulan dan tendangan ke arah Galaxy.
Galaxy hanya sanggup menangkis dan menghindar dari pukulan sang ayah.
Galaxy belum mampu membalas pukulan dan tendangan dari sang ayah yang bertubi-tubi ditujukan padanya.
"Come on Gala! Jangan lemah!" seru sang ayah memberinya semangat.
Grey yang melihat tuannya dihajar habis-habisan oleh sang ayah terus menyalak tak henti-hentinya.
Terkadang Grey berlari memutari dua mahkluk dihadapannya yang bergumul berantem dan saling memukul serta menendang terkadang bergulingan saling mengunci.
Mama yang melihat sekilas dari jendela kamarnya merasa kasihan dan khawatir pada Galaxy anak tunggalnya.
Demi anaknya mama mencari alasan agar latihan bela diri bisa cepat berakhir. Karena ia tahu suaminya akan terus menghajar anaknya kalau dia rasa Galaxy lemah dan lengah.
"Halloo guys yuk kumpul dulu! Ini mama bikin es buah segar lho yukkk istirahat dulu yuk!"
"Papa! Gala! Yuk ini mama bikin roti isi sama es buah segar nih!"Mama terus berusaha membuat suaminya berhenti latihan.
Tidak ketinggalan Grey terus menggonggong meminta bagiannya.
"Kamu mau juga Grey?' Mama lalu melempar dua slice roti isi ke arah Grey.
Dan dengan sigapnya Grey menangkap roti isi yang dilemparkan padanya.
Akhirnya latihan pun berhenti.Galaxy mencoba mengatur napas nya dan menyeka keringat yang sedikit berbaur dengan darah segar.
Papa menghampiri anaknya."Good job son! Papa yakin kamu bisa memenangkan turnamen besok" sambil menepuk-nepuk punggung Galaxy dan mengacak-acak rambut Galaxy.
"Yuk Gala kita minum dulu!" ajak papa lalu menghampiri mama yang sudah siap menyodorkan dua gelas berisi es buah segar.
Galaxy menghampiri Grey dan membelai lembut kepalanya."Enak ya Grey roti isi mama?"
Grey pun menyalak mengiyakan ucapan Galaxy.
"Makan dulu Gala!" Mama menyodorkan satu piring berisi roti isi dan segelas es buah.
"Terima kasih ma!' Galaxy pun memakan dengan lahap roti isi buatan mama .
"Gala... ada yang ingin papa mama sampaikan." ucap papa sambil makan roti isi
Galaxy menatap serius ke arah kedua orangtuanya yang terlihat ingin membicarakan suatu hal yang serius.
"Hmm ada apa ini? Apa mereka mau bercerai?" pikir Gala mencoba menyelidiki.
"Rencananya kami akan mengangkat seorang anak untuk menjadi adik kamu jadi kamu tidak lagi kesepian ." ucap papa lirih sambil memeluk mama
Galaxy terdiam sesaat mendengar perkataan papanya"Apa? Papa mama ingin mengangkat seorang adik untukku? Apa aku gak salah dengar?"
"Galaxy sudah besar pa! Galaxy gak butuh adik Kan ada Grey." Grey pun mengitari Galaxy sambil mengibas-kibaskan ekornya saat mendengar namanya disebut.
"Grey? Dia hanya seekor anjing ! " seru papa.
"Grey bukan sembarang anjing pa Grey sahabat Galaxy.Grey lah yang selalu ada buat Gala selama ini bukan papa bukan juga mama.Kalian terlalu sibuk dengan urusan masing-masing.Hanya Grey yang mengerti Gala.!Gala tidak butuh adik cukup Grey!" Galaxy pun lalu meninggalkan kedua orangtuanya dan Grey pun mengikuti tuannya pergi.
"Gala!"
"Sudah pa... biarkan dahulu dia sendiri dia sudah terlalu lama hidup sendirian bersama Grey .Mama yakin bila Gala sudah mengenalnya dia akan menyanyanginya seperti adiknya sendiri mama yakin itu." bujuk mama agar papa tidak terlalu emosi menghadapi Galaxy.
Untungnya papa mau mengerti dan meredam amarahnya. Setelah menghabiskan roti isi mama dan minum es buah yang segar papa pun ijin untuk melanjutkan pekerjaannya di ruang kerjanya .
.................................................
Ikuti terus ya kisah Sasha dan Gala akankah mereka saling suka atau bermusuhan selamanya,.
Jangan lupa jadikan favorite like komen dan hadiah-hadiah yang lain.
Happy Reading
Galaxy menendang apapun yang ada di hadapannya dan berhenti di dekat kolam ikan kesayangan mamanya.
"Adik? Untuk aku? Apa sih yang ada dipikiran mereka. Aku tidak butuh adik aku butuh damai asal mereka tidak sering berantem atau minimal mengurangi intensitas berantem mereka aku sudah sangat bahagia dan berterima kasih.Bukan adik yang aku butuhkan.Gila! Sungguh ide gila." sungut Galaxy sambil menata napasnya yang tadi sempat emosi.
Grey pun tahu tuannya sedang bersedih dia tidak ingin menganggu Gala. Grey pun hanya duduk dibelakang tuannya sambil menjulurkan lidahnya dan mengibaskan ekornya perlahan seolah takut kibasan ekornya menganggu tuannya.
Grey dengan setia menanti tuannya yang sedang menenangkan hati nya.
..................................................
Keesokan harinya
Bel sekolah berbunyi dengan nyaringnya terlihat semua murid yang masih berada di luar kelas bergegas memasuki kelasnya masing-masing.
Brakk
Terdengar suara benturan.Dua orang siswa dari arah berlawanan karena berlarian mengejar waktu untuk dapat masuk gerbang sekolah yang akan ditutup.
"Kamu?"
'Kamu?"
Mereka saling tunjuk "Dasar gadis bengal kenapa kamu potong jalan aku!"
"Apa potong jalan kamu? Kamu tuh yang tiba-tiba datang dan menabrakku.!" lalu ia pun melanjutkan langkahnya berlari kecil menuju pintu gerbang tanpa memperdulikan Galaxy yang melongo melihat omelannya dicuekin begitu saja.
Bagi Sasha tidak ada waktu lagi untuk berdebat lebih lanjut karena ia tahu betul gerbang sudah akan ditutup dan itu jugalah yang menyebabkan dirinya tadi berlari secepatnya menuju gerbang sekolah.
"Yaaaa sial!" Sasha berseru kecewa upayanya untuk dapat masuk gerbang sekolah pupus sudah. Gerbang itu telah tertutup rapat.
"Waduhh ribet nih urusannya kalau harus lapor penjaga gerbang karena terlambat datang bisa sampai guru BK dan neneknya." pikir Sasha.
Sasha masih mencoba mengatur napasnya akibat berlari tadi dan memutar otak mencari jalan agar dapat tetap masuk sekolah tanpa berurusan dengan guru BK.
"Damn! Tuh lihat gerbang sudah ditutup kan? Kamu sih! Coba tadi kita tidak bertabrakan aku pasti berhasil masuk walau mepet waktunya." Gala terus mengomel menyalahkan Sasha.
Sasha hanya melirik sinis ke arah Galaxy.
"Dasar bawel!' sambil Sasha menjulurkan lidahnya mengejek Galaxy lalu berlari pergi.
"Heiii tunggu mau kemana?" teriak Galaxy.
"Sial! Kenapa sih harus ketemu tuh cewek pagi-pagi begini?" umpat Galaxy lalu ia pun berlari mengikuti Sasha.
Brukkk
Bunyi tas sekolah terjatuh..Galaxy melongo takjub sesampainya di tempat. Sasha ternyata sedang memanjat tembok batako yang tinggi dan dibalik tembok itu adalah kantin sekolah.
Tanpa disadari tersungging sebuah senyuman kagum di sudut bibir Galaxy.
Galaxy pun akhirnya masuk sekolah dengan cara yang sama dengan yang dilakukan oleh Sasha. Walaupun saat Sasha sudah berada di balik tembok , Galaxy melihat sekilas Sasha kembali menjulurkan lidahnya mengejek dirinya.
Tetapi entah kenapa beda dengan saat pertama tadi tidak ada rasa kesal dalam hati Galaxy saat mengetahui Sasha masih mengolok-olok dirinya.
Akhirnya berkat Sasha, Galaxy tidak jadi terlambat masuk sekolah sehingga tidak perlu lagi berurusan dengan guru BK dan orang tuanya.
Sepanjang pelajaran di kelas entah kenapa pikiran Galaxy selalu terbayang gadis itu gadis yang dengan beraninya memanjat tembok kantin untuk dapat masuk sekolah.
"Kenapa aku tidak pernah terpikir kalau tembok kantin bisa dijadikan akses masuk sekolah bila Gerbang sekolah sudah ditutup." pikir Galaxy.
"Heii Gala bel istirahat sudah berbunyi tuh kamu gak ke kantin?" tanya Arka.
Tanpa Galaxy sadari ia sudah dikelilingi oleh keempat teman-temannya Rio, Ryan, Arka dan Arya.
"Kantin? Yuk!" kemudian mereka berlima pun berjalan menuju kantin.
Sepanjang mereka berjalan menuju kantin, semua murid langsung memberi mereka jalan tidak satupun yang berani menghalangi langkah The Five anak pemilik saham di sekolah ini. Karena bila mereka tidak berkenan mereka punya kuasa untuk membuat siswa tersebut dikeluarkan dengan tidak hormat dari sekolah.
Diantara kelima anggota The Five sebenarnya Galaxy lah yang memegang keputusan. Apa yang akan menjadi nasib siswa tersebut di sekolah ini bila berani membangkang The Five .
Tiba-tiba saat The Five melangkah dengan sombongnya, angkuh dan dingin di lorong sekolah, ada satu siswi memotong jalan mereka dengan santainya dan tanpa takut sedikitpun.
"Heiii!!" bentak Arka.
Gadis yang membawa tepak makan itupun menoleh ke arah suara hardikan tadi
Dengan wajah polos dan tanpa bersalahnya ia menatap ke arah The Five.
"Hah dia lagi? Gadis itu lagi! Oh Tuhan kenapa akhir-akhir ini ia selalu muncul dihadapan ku?" batin Galaxy yang berusaha tetap bersikap dingin di depan teman-temannya.
Sasha dengan polosnya menatap The Five. Jujur dalam hati Sasha sempat dibikin takjub oleh kegantengan semua anggota The Five. Tetapi kabar tentang kekejaman dan kesombongan mereka membuat Sasha hilang perasaan " Hmm anak-anak manja yang bersembunyi dibalik harta kekayaan orang tua mereka" Dengan senyum sinis pada mereka Sasha tetap berlalu begitu saja dari hadapan The Five..
"Hah!! Dia pergi begitu saja tanpa minta maaf pada kita ? Berani sekali dia!" gerutu Arya.
"Sini biar aku yang beri dia pelajaran" Rio hampir saja berlari mengejar gadis itu dan menyeretnya di depan The Five untuk memberinya hukuman.
Tetapi dengan sigapnya tangan Galaxy langsung menahannya."Tidak perlu biarkan saja! Kita lanjut ke kantin perut aku sudah lapar " lalu Galaxy melanjutkan langkahnya menuju kantin yang sempat tertahan sebentar.
Keempat temannya saling berpandangan tetapi akhirnya mereka mengikuti juga langkah Galaxy walaupun dalam hati mereka bertanya-tanya kenapa gadis itu dilepas begitu saja sebelum diberi hukuman.
Saat melihat The Five memasuki kantin dan menyebar pandangan ke seluruh kantin untuk mencari tempat kosong.
Dengan ajaibnya beberapa orang merelakan meja dan kursi mereka untuk ditempati oleh The Five dan mereka sendiri memilih makan di tempat lain.
................................................
Di halaman sekolah dibawah pohon rindang. Beberapa teman Sasha mengelilinginya mereka heran betapa ajaibnya Sasha bisa lepas dari hukuman The Five karena berani memotong jalan mereka.
Sasha yang mendengar cerita teman-temannya itu tentang siapa The Five dan sepak terjangnya hanya diam dan terpaku.
"Hmm jadi benar mereka hanyalah anak-anak manja yang bersembunyi di balik nama orang tua mereka." lamun Sasha.
Tiba-tiba wajah Galaxy terlintas di pikiran Sasha cowok dingin dengan mata tajam setajam mata elang bila ia menatap sesuatu dan mampu membuat jantungnya berhenti sesaat. "Sayang sekali dia anggota The Five." Sasha menarik napas dalam dan menghembuskannya.
Walaupun Sasha hanya sekilas saja bertemu dengan Galaxy tapi ia cukup tahu pesona Galaxy yang begitu menarik. "Seandainya ia bukan anggota The Five...." gumam Sasha.
"Hei Sha kok kamu malah melamun? Sudah bel tuh yuk kita balik ke kelas" ajakan teman sekelasnya itu membuyarkan semua lamunannya tentang Galaxy.
Kemudian Sasha dan teman-temannya kembali ke kelas mereka.
.........................................................
Jangan lupa bila suka tekan fav, like dan komen ya buat kelangsungan kisah cinta SaGa (Sasha dan Galaxy)
Happy Reading
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!