Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Gimana kabar reader semua, semoga selalu dalam keadaan sehat, di berikan limpahan rezeki yang berkah.. aamiin
Jumpa lagi dengan cerita dari kak Ajeng, ingat hanya sebuah cerita, hanya sebuah imajinasi dari penulis amatir , jadi jika tidak masuk akal, tidak sesuai ekspetasi, gak perlu banyak komentar langsung tinggalkan ya.
Untuk yang berkenan lanjut membaca kak Ajeng ucapkan terimakasih. Dan selalu tinggal jejak dukungannya, doa nya juga dan komentar yang baik..
Ok…ok…
Karna gak di paksa untuk mau membaca nya…hehehe
🍂
Ruqayyah Zakira seorang Wanita cantik yang memiliki usaha toko kue , jelas lah cantik kan dia wanita, kalau ganteng nanti di pertanyaan donk.
dia menjadi tulang punggung untuk Ibunda dan kedua adik nya, dia seorang yatim, ayah nya sudah meninggal lima tahun lalu.
Memiliki dua adik bernama Aqila Zakira dan Ayunda Zakira.
Aqila masih menempuh pendidikan di SMA. Ayunda masih di bangku SD. Sejak sang ayah meninggal dia harus kuliah sambil bekerja.
Tapi bukan Ruqayyah nama nya jika dia menyerah.. dia begitu Tangguh, bermodal apa yang sang ayah tinggalkan dan juga tabungan nya, Ruqayyah memutuskan membuka toko kue sesuai keahlian nya.
‘’Bun, yakin gak mau berobat ke rumah sakit..???’’ tanya Ruqayyah pada sang Bunda yang sedari subuh terbatuk batuk
‘’Gak perlu, bunda gak papa kok, kamu ke toko aja..’’ jawab sang Bunda
‘’iya kak, kan ini hari libur biasa toko ramai kan, ada kami disini, nanti kalau ada apa-apa kami langsung kabarin kakak’’ ujar Aqila
‘’ya sudah, ingat kalau ada apa-apa, langsung telfon kakak..’’ ujar Ruqayyah
‘’siap…’’ jawab ke dua adik nya itu kompak
Ruqayyah pun berpamitan dengan sang bunda lalu bergegas menuju toko kue nya.
‘’Selamat pagi kak Ayya…’’ sapa salah satu pegawainya
‘’pagi juga Desi…’’ balas Ruqayyah
‘’kak kita ada pesanan kue ulang tahun , tapi ini ulang tahun perusahaan gitu, jadi yang pesan minta model kue nya seperti model bangunan perusahaan nya’’ ujar Vita salah satu pegawai nya
‘’sudah dikirim foto bangunan nya..??’’ tanya Ruqayyah
‘’sudah kak…’’ jawab Vita
Ruqayyah pun melihat detail foto yang akan dia jadikan dekorasi dari kue nya.
‘’ini untuk kapan..??’’ ’’ tanya Ruqayyah
‘’besok siang kak… acara nya jam 3 sore..’’ jawab Vita
‘’ya sudah kita mulai buat dari sekarang, dan yang lain fokus ke yang lain ya, saya dan Vita akan menyelesaikan pesanan kue ini dulu..’’ ujar Ruqayyah memberikan arahan
‘’ini ada pesanan kue ulang tahun juga kak, dia minta desain nya seperti minions gitu..’’ ujar Desi
‘’Minta sama Seli untuk bantu desain minions nya’’ ujar Ruqayyah
‘’siap kak…’’ balas Seli yang baru masuk ke ruang produksi
Ruqayyah dan team nya pun mulai berbagi tugas.
🍂
‘’ Luq, lo udah pastikan kue nya aman, gue gak mau kalau sepat ada celah sedikit aja.. bisa di komplain nanti gue sama tuan besar’’ ujar Abidzar ke asisten nya
‘’tuan besar itu bokap lo tau…’’ jawab Luqman
Abidzar Prasetya dia adalah wakil pemilik perusahan sang papa yang bernama Pak Prasetya, pak Prasetya itu baik, hanya dia sangat garang jika megenai perusahaan, tak ingin ada celah sedikitpun, dan Abidzar memanggil sang Papa dengan sebutan Tuan Besar
Sedangkan Abidzar dia itu terkesan laki-laki yang dingin, tapi bucin jika dengan pasangan, ya dia telah memiliki kekasih bernama Nindi.
‘’lo pastikan semua nya, gue ada janji sama Nindi..’’ ujar Abidzar sambil berlalu meninggalkan ruangan nya.
‘’wah loh ya…mentang-mentang wakil CEO mau seenak nya aja ya..’’ protes Luqman
Tapi Abidzar tak menggubris perkataan sang asisten.
🍂
Gimana…???
Kira-kira ada yang penasaran gak ya sama kisah mereka..🤭
Lanjut???
Ingat...Sebaik-baik nya Bacaan itu adalah –Al’Quran
Ruqayyah nampak fokus menyusun kue kue menjulang ke atas, dengan keahlian nya kue itu dia sulap menjadi seperti bangunan gedung bertingkat seperti foto yang dia terima.
Jam 3 sore kue tersebut pun selesai,.dan di bantu Vita di bawa nya ke dalam kulkas.
"Kak....kakak jadi sore ini untuk ke pondok..??" tanya Vita
"In Syaa Allah jadi, bada Ashar ini berangkat.."
"mau ikut...??" tanya Ruqayyah beberapa saat kemudian
"kalau di ajak mau aja sih...hehehe.."
Bada Ashar setelah memenuhi panggilan sang pencipta, Ruqayyah dan Vita pun menuju pondok pesantren.
Bukan untuk menempuh pendidikan disana atau mendaftarkan adik-adik sekolah di sana, melainkan untuk membawa sebagian dari apa yang dia miliki dan amanah dari sang ayah atas penjualan tanah.
Sang Ayah berpesan, jika nanti tanah di kota B terjual, ayah ingin uang tersebut di Sedekah kan ke masjid dan pondok pesantren.
"Kak...semua di wakaf kan?? lalu kakak gimana??" tanya Vita
Vita tahu bagaimana perjuangan Ruqayyah selama ini, menemani Ruqayyah berjuang mendirikan toko kue nya, Vita adalah adik leting nya di kampus dulu.
"Tapi kak.. usaha kakak juga baru berjalan kan.."
"Bismillah, ini udah amanah dari Ayah, Bunda juga gak mau menanggung beban amanah ini terlalu lama, rezeki gak kemana kok Vit, ada jalan nya.."
"semoga rezeki kakak semakin berlimpah, toko semakin berjaya... aamiin..." doa Vita
"aamiin Allahuma Aamiin...." Ruqayyah mengaminkan
Tiga puluh menit dan mereka pun sudah sampai di depan pondok pesantren yang di tuju.
Ruqayyah dan Vita langsung menuju ke kediaman Kiai Hasan, dan mereka juga sudah di tunggu.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..." salam Ruqayyah dan Vita bersama
" waallaikumusallam warahmatullahi wabarakatuh...." jawab Kiai Hasan dan juga beberapa ustadz dan ustadzah
"Silahkan duduk Nak Ayya.." ujar ustazah mempersiapkan Ruqayyah duduk.
Seperti yang sudah pernah Ruqayyah bicarakan sebelumnya, maka merekapun langsung pada pokok pembahasan nya.
"Terimakasih nak Ayya. semoga niat baik ini menjadi amal jariah untuk nak Ayya dan keluarga.." ujar Kiai Hasan
"Aamiin ya Allah.. semoga ini bisa membantu pembangunan masjid dan pondok, bagaimanapun sudah amanah dari almarhum Ayah..." ujar Ruqayyah
"harus sering-sering kesini ya..." ujar Ustazah sambil mengelus punggung Ruqayyah
"In Syaa Allah Ummi..."
"oh ya nak Ayya sudah punya calon pendamping belum..?? " tanya Kiai Hasan
"Semoga segera Allah datangkan di waktu yang tepat dan orang yang tepat juga Kiai.." jawab Ruqayyah
"perlu Saya Carikan, disini banyak ustadz yang baik, contohnya Ustadz Alif ini" ujar Kiai Hasan sambil menepuk pundak Ustadz Alif
Ruqayyah hanya bisa tersenyum kecut, untuk nya saat ini bukan pasangan hidup jadi prioritas nya, tapi memberikan kehidupan yang layak untuk Bunda dan kedua adiknya. Memberikan pendidikan terbaik untuk adik-adik nya.
"hmmm.. sudah sore Kiai, kami harus pamit dulu, nanti kena magrib di jalan.."ujar Ruqayyah mengalihkan pembicaraan
Karna memang sudah sore jadi Kiai dan Ummi pun mengizinkan untuk Ruqayyah segera kembali, tapi sebelum Ruqayyah sempat di kenalkan dengan ustadz Alif, dia adalah salah satu ustadz jebolan ponpes Internasional yang ada di Indonesia, tapi memiliki untuk mengabdikan dirinya di sebuah pondok ini.
Karna Kiai Hasan adalah Guru sekaligus orang tua angkat dari Ustadz Alif.
🍂
"Ustadz nya ganteng loh kak..." ujar Vita dalam perjalanan pulang
"bukan itu prioritas saat ini Vit, kakak bisa aja menikah, tapi saat kakak menikah apa suami kakak masih mengizinkan kakak menafkahi Bunda dan adik-adik kakak" jawab Ruqayyah
"Tapi kalau dapat suami Tajir kan juga lumayan kak, bisa bantu kakak..."
"udah... kenapa jadi bahas itu sih... besok kita harus ke Perusahaan pak Prasetya kan untuk mengantarkan kue nya... kakak antar kamu pulang" balas Ruqayyah
"tapi aku serius loh kak" balas Vita
"Ya Allah semoga engkau berikan kak Ayya suami yang Ganteng, tajir, Baik, Sayang keluarga.. bisa mencukupi kebutuhan Kak Ayya, Bunda dan adik-adik nya... AAMIIN...." doa Vita sambil menadahkan tangan nya dengan menutup doa tersebut dengan Aamiin yang keras
Dan Ruqayyah hanya bisa geleng-geleng kepala dengan tingkah Vita.
🍂🍂🍂
Jangan lupa masukan daftar Favorit, Tinggal jejak..
Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran
Di tempat yang berbeda nampak sepasang kekasih sedang jalan bergandengan dengan begitu mesra.
Mereka pun menuju ke sebuah cafe.
"beb... pengen deh ganti tas.." ujar sang kekasih wanita , sang kekasih itu bernama Nindi
"Sayang awal bulan kemarin kamu baru ganti tas loh... carilah yang lebih bermanfaat...." jawab sang kekasih laki-laki, yang bernama Abidzar
"iih kan bosen, masa itu-itu aja..." rengek Nindi
"untuk kali ini aku gak bisa turuti, kecuali kamu udah berstatus istri.." balas Abidzar
"ck....aku belum siap beb....aku masih sibuk meniti karir, aku belum siap jika harus menjadi istri, lalu ibu.."
"Sayang.... mau sampai kapan, Mama dan Papa udah mendesak untuk aku menikah..."
"udah deh aku mau pulang aja, bosen yang di bahas nikah..nikah...nikah..." Rajuk Nindi dan Abidzar hanya bisa mengelus dada.
"ok... aku akan tunggu kamu sampai siap, tapi kasih aku kepastian lah Sayang.. jadi aku bisa kasih jawaban ke Mama dan Papa.."
"Beb.. soal waktu ya aku gak bisa pastikan lah...karir aku tuh lagi bagus-bagus nya.."
Jika biasa nya Wanita yang meminta kepastian, tapi berbeda dengan pasangan ini, pihak laki-laki lah yang menunggu kepastian.
Kadang Cinta membuat kita buta akan segala nya. begitulah cara Iblis menjerumuskan para pasangan kekasih.
🍂
Di kediaman Ruqayyah, Ruqayyah sudah berada di rumah dan sedang menyiapkan makan malam di bantu Aqila karna Bunda sedang kurang sehat.
"Ay... amanah ayah sudah di tuntaskan kan..??" tanya sang Bunda
"Alhamdulillah sudah Bun...Ayya tambah juga dari tabungan Ayya.."
"padahal usaha kamu baru mulai jalan loh Ay.."
"In Syaa Allah segera Allah ganti nanti Bun, pesanan kue juga lumayan banyak... untuk simpan sekolah Aqila dan Ayunda sudah Ayya sisihkan kok Bun..."
"Bunda yakin, kamu paham untuk mengatur semua nya.."
"Bunda besok kita ke rumah sakit ya..." ajak Ruqayyah
"Bunda cuma batuk biasa dan kurang istirahat aja Ay, mungkin pikiran juga, di bawa istirahat nanti juga membaik..." jawab sang Bunda
"Bunda itu kayak trauma ya sama rumah sakit, setiap di bawa cek gak mau" timpa Aqila
"Pokoknya kapan Bunda mau di antar, kami siap... ada kami Bun... jangan banyak beban yang di pikirkan..." ujar Ruqayyah sambil menghampiri sang Bunda yang duduk di sofa
"Bagaimana Bunda tidak memikirkan anak-anak Bunda, apalagi kamu Ay, sejak kepergian Ayah kamu berjuang keras untuk kami, untuk Bunda dan adik-adik" ujar Bunda dengan mata berbinar menahan tangis
"kalau Bunda memikirkan Ayya, Bunda harus sehat..." ujar Ruqayyah sambil merangkul sang Bunda
Empat wanita ini harus kuat dan tangguh, Tampa ada satu pun lelaki yang melindungi mereka.
Bunda bukan sekedar Bunda dia juga menjadi Ayah.
Ruqayyah bukan sekedar Kakak wanita, dia juga berperan menjadi kakak laki-laki, menjada ke dua adik-adiknya.
Tak jarang Ruqayyah juga menangis dalam diam, dalam kegelapan, tapi dia tak pernah memperlihatkan semua itu, di saat bersama Bunda dan adik-adik nya dia nampak strong, tak ada air mata yang dia tetesan.
"Ya sudah... yuk makan yuk.. semua udah siap .." ajak Ruqayyah
Mereka pun menuju ruang makan, makan bersama dengan lauk yang sederhana.
"kak, teman kakak gak ada yang laki-laki ya...??" tanya Aqila
"kenapa kok tanya kayak gitu..??"
"kak Lili aja tuh sering loh temen laki-laki nya main,.tapi kakak gak pernah tuh di antar atau di jemput sama teman laki-laki"
"kan lingkungan toko semua perempuan Qila... "
"ya kalau lingkungan toko mah Qila juga tahu kak... maksudnya tuh kekasih hati gitu..."
"huust.. anak kecil...fokus tuh sama makanan, gak usah tanya yang gak ranah kamu,.dan awas ya kalau kakak tahu kamu sekolah sambil pacaran" balas Ruqayyah sambil memberikan tatapan tajam
"Bun, lihat deh, kak Ayya galak nya ngalah-ngalahi ayah..." adu Aqila
Dan Bunda hanya bisa geleng-geleng kepala. sedangkan Ayunda malah garuk-garuk kepala mendengar perdebatan mereka.
🍂🍂🍂
Jangan lupa masukan daftar Favorit, Tinggal jejak..
Sebaik-baiknya Bacaan itu adalah - Al'Quran
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!