NovelToon NovelToon

Takdir Yang Tak Terduga

Part 1

"Jika aku bisa memilih...

antara dilahirkan di dunia ini atau tidak...

Aku memilih untuk tidak dilahirkan...

Agar aku tidak bisa merasakan rasa sakit dan dendam yang menyiksa ini... "

~Claresta Eren~

Kediaman Mr. Anthony Maurer

Langkah kaki Claresta berhenti tepat disebuah gerbang besar yang menjulang tinggi. Tatapan matanya terfokus pada gerbang yang didominasi dengan warna hitam dan emas yang terlihat sangat elegan dan megah. Bahkan hanya dengan melihat penampakan gerbang itu saja, siapa pun pasti akan tahu betapa besar dan mewah rumah yang berada dibaliknya.

Cla kembali melihat ponselnya. Alamat yang tertera dalam iklan lowongan kerja tersebut sudah sesuai dengan rumah yang berada tepat di hadapannya saat ini. Ia pun berjalan mendekat ke arah bel yang berada di samping gerbang itu.

Ting Tong...

Ting Tong...

Tak lama ia menunggu, seorang satpam pun muncul dari balik gerbang itu dan melihatnya dengan tatapan penuh tanya.

" Selamat siang... Ada yang bisa saya bantu?! " Ucapnya dengan tatapan penuh selidik dan terkesan sedikit jutek. Apa semua satpam orang kaya seperti itu? Pikir Cla dalam hati.

" Maaf... Apa benar ini kediaman tuan Anthony Maurer? " Tanyanya

" Iya betul... Anda siapa? Ada keperluan apa? Apa sudah buat janji dengan tuan Anthony? " Cecar satpam itu dengan penuh pertanyaan dan nada yang sedikit tidak bersahabat, membuat Cla ingin sekali meninju wajahnya yang memang kelihatan galak dan menyebalkan.

" Apa benar disini ada lowongan pekerjaan sebagai seorang pelayan? Kemarin saya lihat di sebuah situs iklan di internet... katanya disini sedang membutuhkan jasa seorang pelayan. Kalo memang ada, saya ingin melamar pekerjaan tersebut. " Tanya Cla dengan wajah dan nada yang di buat se ramah mungkin.

Lalu satpam itu pun melihatnya dengan wajah yang sedikit menilik. Dia menatap Cla dari atas hingga ke bawah, dan itu membuat Cla sedikit tidak nyaman.

" Apakah anda sudah membawa persyaratannya? "

Tanya satpam itu lagi

Persyaratan?

Persyaratan apa?

Di iklan bahkan Cla tidak melihat persyaratan khusus apapun, selain hanya tertulis mencari orang yang rajin, ulet dan persyaratan standar lainnya untuk seorang pelayan.

" Persyaratannya....??? "

" Siapa itu pak Riko?!! "

Tiba-tiba terdengar suara seorang wanita dari balik gerbang.

" Ah.. Bu Sofi... " Jawab satpam yang baru Cla ketahui bernama Riko sambil membungkuk. Wajah yang tadinya terlihat sedikit garang dan jutek tiba-tiba berubah 160 derajat menjadi wajah yang ramah dan penuh senyum.

" Ini bu.. ada seorang wanita yang mau melamar menjadi pelayan di rumah ini. " Jawabnya dengan nada yang sopan. Dan jangan lupa senyum nya yang mengembang seperti kerupuk.

Dan tak lama seorang wanita pun muncul dari balik gerbang megah itu. Seorang wanita yang usianya sekitar 40 an, memakai pakaian formal setelan jas dan rok dibawah lutut. Wajahnya sangat manis dan keibuan, ditambah rambutnya yang hitam sebatas bahu membuatnya terlihat seperti wanita yang penuh wibawa.

" Apakah anda yang mau melamar menjadi seorang pelayan? " Tanya nya dengan nada yang ramah namun tatapannya begitu tajam.

" Iya... Saya ingin melamar pekerjaan tersebut... " Jawab Cla se ramah mungkin.

Dia pun menatap Cla dari atas sampai kebawah, entahlah apa yang wanita itu pikirkan. Mungkin dia ragu melihat penampilan Cla yang hanya mengenakan kaos lengan panjang dengan celana jeans dan sepatu sneakers. Tapi apa yang harus dipedulikan toh hanya menjadi pelayan saja, tidak harus dinilai dari penampilan bukan.? Pikir Cla

" Oke.. Kalau begitu silahkan masuk. " Ucapnya dan melenggang masuk.

Satpam itu pun mempersilahkan Cla untuk masuk ke dalam. Begitu kaki nya melangkah masuk, mata Cla langsung terbelalak menatap halaman rumah ini. Halaman yang begitu luas... Di samping kanan dan kiri jalan menuju rumah mewah itu dihiasi oleh banyak tanaman dan pohon. Banyak juga bunga-bunga di sekitar taman, semua nampak begitu indah ditambah dengan adanya air mancur besar yang berada di tengah taman. Membuat siapa saja yang melihatnya merasa tenang dan damai.

Cla masih berjalan mengikuti wanita itu. Dan tibalah mereka di depan pintu rumah utama.

Cek lek

" Masuklah " Ucap wanita itu membuyarkan lamunan Cla

Cla pun mengikutinya masuk ke dalam rumah mewah itu. Betapa terkejutnya ia, rumah ini sangatlah besar dan mewah. Dengan didominasi warna coklat dan emas, rumah ini terlihat seperti rumah modern ala eropa.

" Tak ku sangka hidupmu ternyata sangat bahagia... " Bisik nya lirih

Lalu wanita bernama Sofi itu pun membawa Cla kedalam sebuah ruangan yang Cla yakini adalah ruang kerjanya, karena di atas meja terlihat ada sebuah foto ia bersama seorang lelaki dan anak perempuan. Mungkin saja keluarga kecilnya pikir Cla. Sofi pun duduk di kursi kerjanya dan mempersilahkan Cla untuk duduk dengan isyarat tangannya.

" Darimana kamu tau di rumah ini ada lowongan pekerjaan sebagai seorang pelayan? " Tanya Sofi

" Dari iklan yang saya lihat di internet "

" Baiklah kita langsung saja... Siapa namamu? Berapa usiamu? Apakah kamu punya pengalaman sebagai asisten rumah tangga atau seorang pelayan sebelumnya? " Tanyanya lagi, sepertinya dia tipe orang yang suka to the poin tanpa basa basi pikir Cla lagi.

" Nama saya Claresta Eren, usia 21 tahun. Mmmm..... Untuk pengalaman... Saya tidak punya pengalaman sebagai asisten rumah tangga... Tapi saya pernah bekerja sebagai cleaning service di salah satu perusahaan swasta selama 3 tahun, dan terakhir pekerjaan saya adalah sebagai pelayan salah satu cafe yang ada di pusat kota. "

" Oke... Baiklah... Pendidikan terakhir?? " Tanya Sofi lagi

" Sekolah Menengah Atas "

Jadi asisten rumah tangga apakah harus orang yang berpendidikan tinggi juga? Tanya nya dalam hati.

" Oke... Baiklah. Berhubung kami disini sedang sangat membutuhkan seorang pelayan baru untuk rumah di bagian belakang, jadi saya akan menerima kamu.. Tapi dengan syarat kamu di training dulu selama 1 minggu disini. Jika pekerjaan kamu bagus, rapi dan 'terpakai' maka kamu akan langsung ditetapkan sebagai pelayan di rumah ini. " Jelasnya

" Jadi jangan banyak basa basi, kita langsung saja mulai hari ini..! Kamu ikut saya menuju kamar yang akan kamu tempati disini untuk masa training mu, dan disana sudah disiapkan pakaian khusus pelayanan yang akan kamu pakai disini. Jadi ayo ikuti saya.. !!! " Ucap Sofi sambil berjalan melenggang keluar ruangan. Sudah Cla duga dia bukan tipe orang yang suka basa basi.

Cla pun mengikutinya menuju bagian belakang rumah ini. Dan tibalah mereka di depan sebuah pintu yang berada di dekat sebuah kolam renang yang besar. Disana Sofi memberi sebuah kunci kepada Cla.

" Ini kunci kamarmu, dan inilah kamar yang akan kamu tempati selama masa training mu disini. " Ucap Sofi sambil menunjuk sebuah pintu yang berada tepat di depan mereka.

" Masuklah... Ganti pakaian mu segera...! Setelah itu datanglah ke ruang keluarga yang ada di bagian belakang dan tunggu intruksi dariku. " Jelasnya lalu pergi meninggalkan Cla sendiri.

Cla menatap kunci yang ada ditangan nya.. dan pintu kamar yang ada di depan nya secara bergantian. Entah kenapa dada nya bergemuruh, tanpa sadar kunci yang ada ditangan nya sudah terkepal dengan kuat.

" Akhirnya....... Aku sudah disini ma... Akan kubalas semua perbuatan mereka kepadamu dulu.... Bahkan akan ku balas seribu kali lebih sakit dari apa yang kau rasakan selama ini mah.... Tidak akan kubiarkan keluarga ini bahagia.... Tidak akan pernah.....!!! " Ucapnya lirih sambil menahan tangis dan sesak di dada yang tak kunjung hilang ketika mengingat masa lalu nya...

" Tuan Anthony yang terhormat.....!!! Tunggu pembalasanku....!!! "

Bersambung~

Part 2

Flasback ~~~

Rumah sakit

Cla berlari di koridor rumah sakit menuju ruangan tempat ibunya di rawat. Saat ia sedang bekerja tadi, tiba-tiba pihak rumah sakit menelfon dan memberi kabar bahwa ibunya mengalami kejang dan saat ini kondisinya sedang kritis.

Ia pun tiba di depan pintu ruangan ibunya, dan dia melihat dokter dan suster keluar dari ruangan tersebut.

" Dok... Bagaimana keadaan ibu saya??? " Tanyanya sambil ter engah-engah

Dokter hanya diam dan saling menatap ke arah dua orang suster yang sedang berada dibelakangnya.

" Setelah di periksa tadi, dan dari hasil rontgen kepala ibu Elva... Sepertinya tidak ada harapan lagi... Benturan di kepala ibu Elva menyebabkan pembuluh darah di otaknya pecah. Karena benturan yang sangat keras dan tekanan darah ibu Elva yang sangat tinggi, membuatnya sulit untuk dilakukan tindakan operasi. " Jelas dokter

Duuaaarrrr!!!!!

Bagai petir di siang bolong, tangis yang berusaha ia tahan sedari dari pecah begitu saja.

" Tidak mungkin... " Isaknya

" Tolong dok... Saya mohon lakukan apapun agar ibu saya bisa selamat..!! Tolong lakukan tindakan operasi itu dok, saya janji akan mencari uangnya bagaimana pun caranya... Hikss.. berapa pun biayanya akan saya bayar dok hiks hiks... BERAPAPUN... !!! Tolong ibu saya dok... Saya mohon...! hiks.. hikss... "

Claresta tidak mampu menahan tangisnya, bahkan suara isak tangis nya begitu menggema di lorong koridor rumah sakit.

Ia tidak pernah membayangkan bagaimana hidup tanpa ibunya, orangtua satu-satunya yang ia miliki di dunia ini. Membayangkan nya saja sudah membuat badannya lemas seperti tak bertulang.

" Tolong dok... Hikss... Selamatkan ibu saya... Hiks.. Hiks.. " Ucapnya sambil menangis

" Maaf nona, saya sudah berusaha semampu saya. Tapi kondisi ibu anda memang sudah tidak bisa dilakukan tindakan apapun. Ditambah pembuluh darah di otaknya yang memang sudah pecah. " Dokter itu menghela nafasnya

" Kita hanya bisa berdoa dan memohon akan adanya keajaiban untuk ibu anda. Saat ini ibu anda sedang koma, hanya alat medis yang dapat membantu ibu anda untuk bernafas. Entah sampai kapan dia dapat bertahan, saya berharap... ada keajaiban untuknya..." Jawab dokter sambil memegang pundak Cla yang sudah bergetar hebat karena menangis.

Dokter pun pergi meninggalkan Cla.

" Mama.... Hiks... Hiks... " Tangisnya kembali pecah

Tiba-tiba salah satu suster yang ingin pergi berbalik kembali ke arah Cla yang sedang menangis.

" Nona Cla... " Serunya

Cla pun berbalik dan melihat suster tersebut dengan pandangan yang menyayat hati.

" Saat sebelum ibu anda kejang tadi pagi, dia sempat memanggil nama seseorang... " Ucap suster itu sambil berfikir.

" Kalo tidak salah dia menyebut nama An... Anto... Anthony... Ya Anthony... "

DEG...

Mata Cla langsung terbelalak saat suster menyebutkan nama itu.

" Apa nona Cla kenal dengan orang tersebut? Atau mungkin dia saudara.. adik atau kakak ibu anda?... Sepertinya dia orang yang sangat ingin ditemui oleh ibu anda, karena dia menyebutkan nama itu disaat keadaan nya mulai kritis dan kejang... Siapa tau, jika orang itu datang.. Akan ada keajaiban untuk ibu anda agar ia bisa bangun dari koma nya, walaupun kemungkinannya kecil.. Tidak ada salahnya untuk dicoba. "

Setelah mengatakan hal tersebut, suster pun melangkah pergi meninggalkan Cla yang sedang terpaku mendengar ucapan nya tadi.

" Tidak mungkin... " Lirih nya

" Sampai mati pun, aku tidak akan pernah membawa lelaki brengsek itu ke hadapan ibuku... Jangankan membawanya kemari, mencarinya dan bertemu dengannya pun aku tak sudi... ” Ucap Cla sambil meremas kedua tangannya menahan amarah yang bergejolak di dalam hatinya.

Rasa sedih yang ia rasakan tadi, seolah berubah menjadi rasa amarah yang amat sangat besar di dalam hatinya. Hanya mendengar nama itu saja membuatnya seakan ingin mencabik pria itu, apalagi jika bertemu dengannya. Mungkin hal yang akan ia lakukan saat itu adalah membunuhnya dengan tangannya sendiri.

Cla pun masuk ke dalam ruangan, disana ia bisa melihat ibunya terbaring lemah di atas kasur dengan banyak alat yang membantu pernafasan nya. Air mata itu pun jatuh kembali tak terbendung. Ia berjalan gontai mendekati ibunya, duduk disamping nya dan menggenggam tangannya erat.

" Ma... Hiks... " Tangisnya kembali pecah

" Jangan tinggalin aku ma... Hiks... Aku cuma punya mama di dunia ini... Hiks... Kalo mama pergi aku sama siapa ma?... Hiks.. Hiks... " Tangisan pilu itu seakan menyayat hati siapa pun yang mendengarnya.

Disaat Cla sedang menangis tiba-tiba ia teringat ucapan suster tadi.

" Apakah benar tadi mamah menyebut namanya? " Tanyanya kepada sang ibu yang sedang terbaring.

" Kenapa mama menyebut namanya... Bukankah mama sudah berjanji tidak ingin mengingat pria brengsek itu lagi... " Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

" Aku membenci nya ma... Bukankah mama juga sangat membencinya??? Seharusnya iya... Karena dia telah meninggalkan kita, dia telah mencampakkan mama dan juga aku. Lelaki yang seharusnya melindungi istri dan anaknya... Malah pergi meninggalkan keluarganya dan memilih hidup bersama wanita lain... " Tak terasa tangannya terkepal kuat saat mengingat kembali betapa kejam ayah kandungnya itu.

Ya... Anthony Maurer adalah ayah kandungnya yang tega meninggalkannya saat iya berusia 5 tahun. Dia ingat dulu ayahnya jarang sekali pulang ke rumah, mungkin hanya 1 bulan sekali dan itupun hanya karena ada perlu dengan ibunya, lalu setelah itu ia pergi kembali. Setiap pulang pun pasti ayahnya selalu marah-marah dan membentak ibunya. Cla tidak mengerti kenapa ayahnya seperti itu kepada ibunya, karena menurutnya ibunya tidak pernah membuat kesalahan apapun kepada ayahnya. Bahkan ibunya sangat sopan dan lemah lembut saat berbicara kepadanya.

Hingga suatu hari Cla ingat ayahnya pulang dengan membawa seorang wanita ke rumah, dan tiba-tiba menyuruh ibunya untuk menandatangani surat cerai. Walaupun ibunya tidak setuju untuk bercerai, ayahnya tetap memaksa. Hingga Cla yang masih kecil melihat dengan mata kepalanya sendiri, saat sang ayah memukul ibunya berkali-kali di depan wanita simpanannya itu. Cla hanya bisa menangis, dan disaat itu pula lah ia sangat membenci ayahnya sendiri hingga saat ini.

" Aku harus mencarinya...! " Ucap Cla tiba-tiba saat iya sadar dari lamunan masa lalunya.

" Bukan untuk membawanya kesini seperti yang suster itu bilang..... Tapi untuk membalas kan dendam mama... Ya... Akan ku balas semua perbuatan lelaki brengsek itu kepada kita ma... Tidak akan ku biarkan di sisa hidupnya dia bahagia... Akan kubuat dia menderita seperti apa yang mama rasakan selama ini... Bahkan lebih menderita dari ini...! Aku janji ma... " Tekadnya sambil memandang wajah sang ibu yang sudah dipenuhi dengan alat bantu medis.

Sebenarnya tidak sulit baginya untuk mencari tahu dimana keberadaan Anthony Maurer, karena dia adalah seorang pengusaha yang cukup terkenal di negara ini. Bisa saja sejak dulu Cla mencari tau dimana keberadaan sang ayah, namun iya tidak berniat melakukannya. Karena bagi dirinya, ayahnya itu sudah lama mati disaat ia pergi meninggalkan Cla dan ibunya 16 tahun yang lalu.

Cla pun merogoh tas dan mengambil ponsel nya. Dia mengetikkan sesuatu disana.

Setelah cukup lama berpaku pada layar ponselnya, tiba-tiba muncul seringai licik di bibirnya yang tipis.

" Kebetulan yang sangat menarik... " Ucapnya

Flasback end ~~

Bersambung~

Part 3

Cla membuka pintu kamar yang ada di hadapannya. Ternyata kamar ini cukup luas untuk ukuran seorang pelayan. Ada kasur single bed, 1 lemari pakaian dan 1 meja rias yang cukup simple. Dan juga ada kamar mandi didalamnya.

Mata Cla tertuju pada pakaian yang sudah ada diatas kasur, ia ingat wanita itu bilang dia harus memakai seragam ini. Cla pun langsung bergegas menuju kamar mandi dan mengganti pakaian nya.

Setelah selesai berganti pakaian ia menatap penampilan nya di depan cermin, seragam itu terlihat seperti seragam kantor. Dengan stelan kemeja pendek bergaris berwarna hitam putih dan dipadu dengan rok berwarna hitam sebatas lutut.

Sebenarnya Cla tidak suka dengan pakaian seperti ini, benar-benar tidak nyaman dipakai.

Ia bertanya dalam hati, apakah pelayan orang kaya harus berpakaian seperti orang yang akan pergi ke kantor seperti ini?? Menyebalkan pikirnya.

Ia pun mengikat kuncir kuda rambut panjang nya. Tidak mungkin kan ia harus bekerja dengan rambut panjang yang terurai. Setelah merasa penampilan nya cukup rapih, ia segera keluar dari kamar dan mencari ruang keluarga di bagian belakang. Jujur saja ia bingung harus kemana, rumah ini banyak sekali koridor yang entah menuju kemana. Dan setelah berfikir melalui instingnya, ia memutuskan untuk berjalan lurus menuju koridor yang ada di depannya.

Saat tepat ia akan belok ke arah kanan, dari kejauhan ia melihat sebuah figura yang besar. Karena penasaran ia pun berjalan perlahan menuju figura itu. Saat Cla sudah mendekat, ia melihat dengan jelas bahwa figura itu adalah sebuah foto keluarga. Keluarga Anthony Maurer.

Cla menatap tajam orang yang ada di dalam foto itu. Bibirnya tersenyum kecut saat melihat senyum di wajah seorang pria yang tidak asing dimatanya. Walaupun wajah itu sudah terlihat menua, tapi Cla ingat dengan jelas dialah orang yang sudah menghancurkan hidupnya dan juga ibunya. Lelaki yang dengan tega mencampakkan istri dan juga anak kandungnya sendiri demi wanita lain. Lelaki yang bahkan dulu tidak pernah tersenyum kepadanya, lelaki yang kasar dan tidak pernah peduli kepada ibunya.

Tanpa Cla sadari, setetes air mata penuh luka itu kembali mengalir di pipi mulusnya. Hanya melihat wajah lelaki ini saja, hati Cla seakan hancur berkeping-keping mengingat masa lalunya yang menyedihkan. Ibunya harus banting tulang kerja dari pagi hingga malam untuk menghidupi mereka berdua. Hingga saat itu, ibunya jatuh sakit karena kelelahan dan tidak bisa bekerja terlalu berat lagi. Ia pun terpaksa harus menggantikan ibunya bekerja disaat ia masih sekolah menengah pertama. Ia bekerja sebagai pengantar koran sebelum berangkat ke sekolah, bahkan setelah pulang sekolah ia harus kembali bekerja sebagai cleaning service di salah satu perusahaan untuk menggantikan ibunya yang sakit sakitan. Sungguh ia tidak ingin mengingat masa lalunya yang menyedihkan itu.

Dengan cepat ia menyeka air mata yang terus mengalir saat ia mengingat kembali masa kecilnya yang tidak sebahagia anak-anak yang lain seusianya.

Lalu matanya beralih pada wajah seorang wanita yang duduk di samping Anthony dengan senyum manis di bibirnya. Cla mencoba mengingat kembali wajah wanita yang tidak asing di matanya. Dan akhirnya Cla ingat, meskipun samar tapi ia yakin dengan pasti bahwa wanita yang berada di dalam foto itu adalah wanita yang sama dengan wanita yang ayahnya bawa ke rumah saat ingin meminta cerai pada ibunya. Wanita jahat itu, yang hanya tersenyum dengan licik dan penuh kemenangan saat sang ayah dengan tega memukul istrinya di hadapannya.

" Wanita jahat...!!! " Ucapnya dengan tatapan yang sangat menusuk. Jika matanya adalah sebuah pisau, mungkin pisau itu sudah mencabik-cabik wajah wanita yang ada hadapannya itu.

Dan saat emosinya sudah berada di ubun-ubun, matanya pun beralih ke arah seorang lelaki yang berada dibelakang Anthony dan wanita itu. Ia perhatikan dengan seksama lelaki yang berada di foto itu. Lelaki itu terlihat masih muda, mungkin masih berumur belasan tahun dengan stelan jas dan senyum di bibirnya, ekspresi wajahnya terlihat sangat ceria. Siapa dia??? Apakah dia anak Anthony dan wanita jahat ini??? Pikir Cla dalam hati.

" SEDANG APA KAMU DISINI?!!! "

Seketika Cla terperanjat mendengar suara itu.

" Bu... Bu Sofi... " Ucapnya dengan gugup

" SUDAH SAYA BILANG TADI, KALAU SUDAH SELESAI BERGANTI PAKAIAN IKUTI SAYA KE RUANG KELUARGA..!!! KENAPA MALAH DISINI..??? " bentak Sofi dengan mata yang melotot.

" Ma... Maaf Bu... Tadi saya tersesat... Saya tidak tau ruang keluarga berada disebelah mana. Karena koridor di rumah ini sangat banyak jadi saya bingung, saya jalan lurus saja dari sana dan tiba-tiba saya melihat figura ini... " Jawabnya sedikit gugup dan menunjuk ke arah figura besar yang ada di hadapannya.

Sofi pun melihat sekilas ke arah figura di hadapan Cla.

" Oh! Ini adalah foto keluarga tuan Anthony Maurer. Yang berada disampingnya adalah nyonya besar di rumah ini, nyonya Kimberly Maurer istri dari tuan Anthony Maurer. Dan lelaki yang berada dibelakangnya adalah putra tunggal keluarga ini, tuan Xavier Maurer. " Jelasnya

Jadi benar dia adalah anak dari Anthony dan wanita jahat itu.

" Ya sudah... Kamu ikuti saya, kita akan mulai membersihkan ruang keluarga karena sebentar lagi tuan dan nyonya akan segera pulang dari Prancis. Biasanya mereka akan menghabiskan waktu berkumpul di sana. " Sofi pun langsung melenggang pergi, dan Cla mengikutinya dari belakang.

Tibalah kami di sebuah ruangan yang cukup luas, dan ku yakini ini adalah ruang keluarga itu.

" Kamu bereskan ruangan ini hingga bersih! Jangan sampai ada noda debu di meja, TV dan lemari di sana, karena nyonya besar paling benci dan alergi dengan debu. Lalu kamu pastikan semua yang ada disini tertata dengan rapi. Ingat! Jangan sampai membuat kesalahan, karena ini adalah hari pertama mu di training. Jadi jika nyonya tidak komplain dan bersin-bersin karena debu, aku akan mempertimbangkan mu untuk menjadi pelayan di rumah ini. " Jelas Sofi, dan tanpa basa-basi lagi, ia pun meninggalkan Cla sendiri di sana.

" Huft.... Baiklah... Demi balas dendam ini aku harus menuruti semua tugas yang dia berikan. Aku juga harus mengambil hati si wanita jahat itu, agar ia juga menerima ku bekerja di rumah ini. Dengan begitu balas dendam ku akan terlaksana dengan mudah. " Ucap nya.

Ia pun dengan sigap membersihkan semua yang ada di dalam ruangan itu, memastikan semuanya bersih dan tidak ada debu yang tertinggal.

Setelah hampir 1 jam akhirnya Cla selesai membersihkan ruang keluarga itu.

" Huft... Lelah sekali " Ucap Cla sambil menyeka keringat di dahi nya. Ia membersihkan semua ruangan itu dengan rapi dan teliti. Mengelap meja dan lemari hingga tidak ada debu yang terlihat.

Lalu ia membersihkan sisa debu yang menempel pada pakaiannya. Setelah itu ia berniat kembali ke kamar nya sebentar untuk menelfon pihak rumah sakit dan mengecek keadaan ibunya. Semoga saja ada keajaiban.. sehingga ibunya sudah sadar dari koma, harap nya.

Cla pun berjalan ke koridor menuju kamarnya. Karena ia berjalan dengan kepala yang tertunduk, ia tidak memperhatikan langkah kaki seorang pria yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya, sampai tiba-tiba ...

BRUKKK....

" Aduhhhh.........!!! "

Bersambung~

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!