Unholy
Prologue
Esther Rontson
Jean.. kau mau pergi sekarang?
Jean Geertz
Iya /menjawab sembari mengaitkan kancing pada lengan kemejanya/
Esther Rontson
..Aku ingin menanyakan sesuatu.
Esther Rontson
(Apa dia masih belum mengingatnya?)
Esther Rontson
A- apakah kau tidak ingat hari ini hari apa?
Jean Geertz
Ada apa sebenarnya.
Esther Rontson
Kau benar-benar lupa ternyata.
Suara getaran ponsel milik Jean dari saku celana miliknya.
Jean Geertz
/Meraihnya dan mengangkat panggilan tersebut/
Jean Geertz
/Menjauhkan sedikit ponselnya/
Jean Geertz
Aku berangkat dulu.
Jean Geertz
/Melenggang pergi sembari berbincang di ponselnya/
Esther Rontson
(Hari ini Jean bertingkah aneh lagi)
Esther Rontson
(Sebenarnya ada apa denganmu Jean)
Esther Rontson
(Kau terlihat lebih cuek dan enggan pada ku)
Esther Rontson
Joe.. ayo bangun sayang.
Esther Rontson
Ini sudah hampir siang lho.
Esther Rontson
Nanti keburu telat.
Esther Rontson
Mama sudah siapkan bekal mu di dalam tas, sarapan mu ada di meja makan ya.
Ya, wanita yang memiliki nama lengkap Esther Rontson sudah memiliki keluarga yang lengkap.
Walaupun Joe bukanlah anak kandungnya.
Melainkan anak dari Jean dan istri pertamanya.
Istri pertama Jean sudah lama meninggal, dan akhirnya digantikan oleh Esther.
Dan akhirnya Esther menikah dengan duda beranak satu yaitu Jean Greetz.
Pernikahan mereka direstui oleh kedua keluarga mereka. Cukup diselenggarakan dengan mewah dan penuh makna.
Sampai akhirnya Esther mengeluh mengenai suaminya yang berperilaku aneh dan tidak seperti biasanya begitu.
Usia pernikahan mereka sudah hampir ke-lima tahun.
Namun baru kali ini Esther mengeluh mengenai sikap Jean terhadapnya.
Mungkin ia sedikit terkejut dengan perilaku Jean yang lebih sedikit cuek dan dingin terhadapnya.
Tenang, tidak sampai berlarut-larut.
Jean Geertz tidak setahan itu ke Esther, buktinya mereka berbaikan.
Cukup merasa aneh jika berada di posisi Esther.
Bahkan ia akan merasakan hal seperti itu lagi setiap dua bulan atau bahkan sebulan berikutnya.
Esther bertujuan tuk mencari tahu akan semua ini.
He kiss me
Jean Geertz
/Mengecup bibir Esther sekilas/
Esther Rontson
(Je-Jean.. mengecup bibir ku?)
Esther Rontson
Tidak.. hanya saja.. /Mengecup bibir Jean kembali/
Jean Geertz
Kau sekarang nakal ya.
Esther Rontson
Aku tidak nakal, hanya saja aku merindukan sosok Jean yang dulu ku kenal /Memeluk pinggang Jean/
Esther Rontson
Tetaplah seperti ini, sampai selamanya.
Esther Rontson
Jangan merubah sifat mu lagi.
Esther Rontson
Aku sudah nyaman dengan seperti ini
Esther Rontson
Tetaplah begini, ok? /Menengadah ke atas menatap wajah suaminya/
Jean Geertz
Kau kenapa Esther.
Jean Geertz
Aku tetaplah diri ku yang dulu, bahkan sampai sekarang.
Esther Rontson
Tidak Jean /Melonggarkan pelukannya/
Esther Rontson
Aku berterus terang saja.
Esther Rontson
Kau kadang terlihat cuek dan enggan pada ku.
Esther Rontson
Dan- dan itu membuat jarak antara kau dan aku terlihat jauh.
Esther Rontson
Jadi.. kumohon sadarlah dan-
Jean Geertz
Jangan berpikir seperti itu, kau sama saja mencurigai ku dengan sikap dan kesimpulan dari mu itu.
Jean Geertz
Jika aku terlihat seperti itu, mungkin aku kelelahan akan pekerjaan ku.
Jean Geertz
Jadi, jangan berpikir negatif lagi, aku harap kau bisa menerimanya dengan dengan baik.
Jean Geertz
Tidurlah, ini sudah waktunya untuk tidur. Aku akan menyusul sebentar lagi.
Jean Geertz
Good night, babe.
Esther Rontson
Oh- good night too.
Esther Rontson
/Berjalan menaiki tangga menuju kamar/
Esther Rontson
(Aku tahu kau akan menjawab seperti ini, kenapa kau tidak bisa mengerti perasaan ku belakangan ini Jean)
Esther Rontson
(Kau tidak menyadarinya atau kau hanya berpura-pura tidak menyadarinya saja)
Why u're too odd
Esther Rontson
Hi my lil boy /merangkul Joe/
Joe Geertz
Hari ini kita main ke wahana yang di sana yuk /Menunjuk arahnya/
Esther Rontson
Hmm.. boleh.
Esther Rontson
Tapi setelah kita antarkan kotak makan ini ke papa ya.
Esther Rontson
Ya sudah, ayo kita berangkat.
Joe Geertz
Papa... /Menuju sosok pria yang ia kenal sebagai papanya /
Jean Geertz
Kalian kesini?
Jean Geertz
Kenapa tidak kabarin dulu ke aku.
Esther Rontson
Namanya juga surprise.
Esther Rontson
Yang namanya surprise nggak bakalan di bilang-bilang.
Jean Geertz
Thanks /menerima kotak makan/
Esther Rontson
Joe mau pergi ke wahana permainan.
Esther Rontson
Kamu masih sibuk? kalau tidak.. kita pergi sama-sama.
Jean Geertz
Em- maaf ya sayang sekarang aku tidak bisa. Mungkin lain hari. I'm sorry Joe.
Joe Geertz
Kalau gitu ayo mom.
Joe Geertz
Kita pergi berdua saja /meraih tangan Esther/
Esther Rontson
Em- Kami pergi dulu.
Jean Geertz
(Joe pasti kecewa karena aku)
Jean Geertz
Huh! /Helanya kasar/
Rebecca Willson
Tadi itu siapa, Jean?
Rebecca Willson
Anak laki-laki tadi tampan sekali.
Rebecca Willson
Aku kurang dengar percakapan kalian tadi.
Rebecca Willson
Eumh? boleh.. Becca suka tea time.. apalagi biskuit isi selai strawberry!
Jean Geertz
Kau memang manis /memegang dagu Rebecca/
Rebecca Willson
Hihi /terkekeh imut/
Joe Geertz
Akhir-akhir ini papa sibuk sekali
Esther Rontson
Iya, itu karena untuk menghidupi keluarga kita. Makanya papa sibuk dengan pekerjaannya.
Joe Geertz
Tapi, kenapa harus setiap hari, bahkan tanggal merah pun juga.
Esther Rontson
Iya, doain aja biar papa ada waktu minggu depan, ya.
Joe Geertz
Kok papa belum pulang juga, ya mom.
Esther Rontson
Mungkin papa lembur. Joe tidur aja duluan, biar mama aja yang tungguin papa, ok?
Esther Rontson
(Hah.. Joe sudah kecewa seharian ini)
Esther Rontson
(Sebenarnya kau sedang apa sekarang, Jean)
Esther Rontson
(Bahkan kali ini kau lebih aneh dari sebelum-sebelumnya)
Esther Rontson
(Mengapa kau terlalu aneh)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!