NovelToon NovelToon

Ternyata Aku Anak Seorang Miliarder

Prologue

Ditemukannya seorang bayi yang masih merah lengkap dengan ari-arinya di dalam sebuah peti dalam perahu kecil oleh seorang Nelayan yang sementara Asik memancing, Nelayan itu ialah sepasang suami istri yang belum di karuniai anak.

Suami istri itu tidak tau kalau ada orang sedari tadi memperhatikan mereka dari jauh melalui teropong.

Sumartiani biasa dipanggil akrab ani, sedang suaminya Maher Ugestiven biasa dipanggil akrab Maher, Sudah Hampir 2 tahun usia pernikahan mereka tapi sampai sekarang belum di karuniai anak.

Maher benar-benar bingung harus berbuat apa lagi, ia sudah pergi ke beberapa rumah sakit, yang mana hasil tesnya semua hanya normal saja, istrinya tidak mandul pun dengan Maher juga tidak mandul.

Maher sudah beberapa kali pergi ke beberapa orang pintar bersama istrinya, yang mana katanya (Dukun)! harus mengerjakan solat tobat 2 Rakaat kemudian mohon ampunan kepada sang pencipta karena mungkin dengan itu Allah akan membukakan pintu rezekinya Maher dan istrinya.

Maka tiba waktu yang mereka tidak sangka-sangka sama sekali, mereka menemukan bayi yang sangat imut dan tampan ala-ala ke korea-an, mata sipit, hidung sedikit mancung, kulit alami yang putih bersih serta bibir tipis yang mungil.

Karena merasa tidak ada yang mencari bayi yang mereka temukan itu, mereka lalu membawa pulang bayi mungil itu ke rumahnya dan menganggap anak bayi itu sebagai anak mereka, walau sebenarnya bukan itu doa mereka tetapi mereka tetap merasa bersyukur, karena sudah memberikan seorang bayi walau bukan dari rahim istrinya.

setelah beberapa hari, Maher dan Ani memberikan Nama anaknya dengan nama Astir agus ugestiven.

seiring berjalannya waktu, 17 tahun telah berlalu, begitupun dengan Astir ini adalah hari dimana ia di temukan dan dianggap menjadi anak angkat oleh Maher dan Ani.

Maher dan Ani merayakan ulang tahun anak mereka yang ke 17 tahun.

" Selamat ulang tahun sayang dan semoga apa yang menjadi cita-citamu akan menjadi kenyataan"

Ani mengucapkan selamat ulang tahun kepada Astir dan memberikan sebuah kado istimewa berupa sebuah unit motor bekas dengan nomor *** .

tapi walau motor itu nggak baru, Astir sudah merasa sangat bersyukur sudah mendapatkan hadiah itu.

" Terima kasih mah, sudah membelikan Astir motor, tapi mamah nggak usah memaksakan diri untuk membelikan Astir ini, Astir nggak apa-apa kok kalau Astir harus menaiki bus tiap hari malahan itu membuat Astir senang".

Astir memberikan kembali kunci motor itu kapada mamahnya dan memeluknya dengan erat, bagi Astir ia disekolahin aja sudah menjadi hadiah paling berharga baginya.

"terima aja nak, ini ucapan terima kasih mamah kepada Allah telah memberikan kami anak yang sangat soleh dan rajin".

Bagi Ani dan Maher, jangankan Motor itu yang mereka hadiahi kepada Astir anaknya, seluruh hidupnya akan mereka berikan kepadanya asalkan Astir bahagia dan bisa mencapai cita-cita yang ia mimpikan.

"Tapi mah?",

"Sudah! kamu terima saja pemberian mamahmu, untuk kali ini saja, buat mamahmu senang dengan pemberiannya kepadamu, kamu kan belum tahu cara mengendarai motor, sekalian kamu belajar ya kan? kan nggak mungkin anak papah nantinya udah gedde dan memiliki istri di bonceng sama istrinya" Maher kemudian memberikan kunci motor itu pada Astir anaknya, mau tidak mau Astir menerima kunci motor itu kembali dari papahnya.

" Ia juga sih pah hehhe, tapi siapa yang akan ngajarin Astir?" tanya Astir,

"Kan ada papah nak, kamu belajar sama papah saja" jawab Ani, dan hanya mendapatkan anggukan dari Astir anaknya.

seiring berjalannya waktu, 2 minggu telah berlalu Astir sudah mahir menggunakan motornya dengan bantuan dari papahnya.

Esok hari.

Hari ini adalah hari pertama Astir masuk di SMA Negeri 1 Kendari, sebagai siswa baru kelas 12 IPA, Astir pindah dari sekolah lamanya karena papahnya sudah riset dari tempatnya mengajar dan pindah mengajar dikota, sehingga mau tidak mau Astir harus mengikut orang tuanya.

" Pah, Mah, Astir berangkat sekolah dulu, doakan yah mah, pah, semoga dihari pertama Astir cepat bergaul dengan teman-teman disana".

"Amin, ini nak, jangan lupa habisin bekalnya yah anak mamah yang tampan ummmwah".

Ani memberikan kotak makan pada astir lalu mencium pipi kiri dan kanannya, " Kamu hati-hati jalannya, jangan ngebut-ngebut sayang".

Walau Astir sudah besar tetapi mamahnya tetap memlerlakukan Astir layaknya anak-anak yang masih sekolah dasar.

" Ia Mah, Astir pamit yah, Assalamualaikum".

" Waalaikummussalam" Jawab Ani pada anaknya Astir.

sesampainya disekolah, Astir kemudian memarkirkan motornya, lalu ia berjalan keruang kepala sekolah, sepanjang perjalanan ia menjadi pusat perhatian.

" Guys-guys coba deh kalian lihat itu cowok yang jalan ke arah ruang guru, cakepnya nggak ketulung, siapa sih bokapnya, siapa sih nyokapnya, pasti nyokap sama bokapnya juga cakep". jelas salah seorang siswi yang pada teman yang berada di sampingnya.

" Dia pasti siswa baru, soalnya wajahnya kek baby face gitu". Jawab teman siswi disampinya lagi.

" Assalamualaikum pak, bu' " Salam Astir ketika masuk keruang guru, dan ia mendapati seorang guru yang sangat muda.

" Waalaikummussalam, cari siapa de?" Tanya guru muda.

" Begini bu, saya murid pindahan dari SMA *** , saya mencari pak kepala sekolah, kemarin papahku sudah mendaftarkan saya ke sekolah ini" Jawab Astir.

" Oh nama kami Astir kan" Ucap guru muda, Guru muda itu ialah guru matematika yang cantik sekaligus wali kelas 12 IPA 1.

" Ia bu, saya Astir" Jawab Astir antusias

" Oh iyya kebetulan hari ini bapak kepala sekolah mempercayakan kepada ibu, saya juga wali kelasmu, mari ikut ibu keruanganmu?" Jelas Ibu guru muda itu pada Astir, Astir hanya mengangguk sambil tersenyum kearah Guru mudanya.

Seampainya di depan Kelas, Astir berhenti sejenak untuk dipersilahkan masuk.

" selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan siswa baru, pindahan dari SMA ****".

" Masuk Nak, "

Astir masuk kedalam kelas, setelah dipersilahkan masuk oleh guru muda itu, semua murid baik siswa maupun siswi dibuat takjub akan ketampanan Astir.

" silahkan perkenalkan namamu nak"

Astir lalu maju beberapa langkah kedepan para siswa dan siswi yang memperhatikannya tanpa berkedip sedikitpun.

" Perkenalkan Nama Saya Astir agus Ugestian, biasa dipanggil akrab Astir, saya anak tunggal dan saya pindahan dari sekolah *** ".

Astir memperkenalkan dirinya di depan teman-teman barunya, setelah ia selesai memperkenalkan diri ia lalu menghampiri ibu guru muda itu.

" Sudah bu".

Ibu guru muda dan murid-murid yang ada dikelas jadi salah tingkah saat memperhatikan Astir memperkenalkan dirinya sambil tersenyum manis.

" oh ia silahkan duduk di kursi samping Asdar yang masih kosong". Astir menganggukkan kepalanya dan sedikit memberi hormat pada guru muda lalu melangkah kearah kursi kosong yang dimaksud Gurunya tadi.

" oh my god, ia jalan saja berdamage, lengannya yang kekar nampak keliatan, muka yang baby face, hidung kecil nan mancung, bibir yang tipis dan seksi, bulu mata yang lentik juga sipit ala-ala boy band k-pop, apa jangan-jangan ia pindahan dari Korea?"

tanya salah seorang siswi yang sedari tadi memperhatikan Astir pada teman duduknya, siswi itu bernama Ralova, Ralova juga terkenal cantik dan menjadi pusat perhatian cowok-cowok yang ada di sekolanya, bahkan sudah berapa kali ia menolak cowok, sedang cowo yang ia tolak semuanya keren-keren dan tajir, tapi yah kita nggak bisa paksakan perasaan orang lain untuk nerima kita, karena itu adalah hak dan privasinya sendiri.

"Gan! boleh saya duduk disini?" tanya Astir pada Asdar.

" Oh iyya mari silahkan duduk, panggil gua aja Asdar, teman-teman disini sering panggil gua dengan akrab Asdar".

" siap-siap" jawab Astir sambil tersenyum kearah Asdar, Sementara asik ngobrol asdar dan Astir, tiba-tiba Ralova dan gengnya datang menghampiri mereka berdua, lalu ralova menjulurkan tangan kanannya.

" Hey ganteng, kenalin nama gua Ralova ketua osis disini".

Astir terdiam beberapa menit lalu menolak salaman dari Ralova.

" what's seorang Ralova di tolak, wah akan jadi viral nih satu sekolah," tutur salah teman gengnya.

Bersambung....

# Agustus C.SH

# IAIN KENDARI

Ciuman

"Oh iyya hmm salam kenal" Jawab Astir singkat sambil menautkan kedua tangannya di depan dada.

Entah karena apa Ralova jadi ingin dekat-dekat dengan Astir, Ralova merasa kalau di dalam diri Astir itu seperti ada ketertarikan tersendiri dalam dirinya.

" Oh iyya sebentar lo ada waktu nggak buat makan di kantin?" tanya Ralova menatap penuh sayang pada Astir, sedang yang di tatap malah mengalihkan pandangannya ke depan.

" Sorry Ral, lo bisa nggak minggat di hadapan kita, Lo halangin pandangan kita yang sedari tadi perhatikan bu guru yang menjelaskan" Ucap Asdar mengalihkan pembicaraan Astir dan Ralova, Asdar tau kalau sedari tadi Astir ingin menyudahi obrolannya.

" Iyya ya gue pergi, tapi jangan ngeggas gitu dong dar?" sanggah ralova sedikit nggak terima dengan perlakuan Asdar padanya.

Ralova lalu pergi ke bangkunya dengan perasaan sedikit kecewa sebab Astir tidak menjawab ajakannya makan bersama

waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang, Guru muda itu sudah keluar dari ruangan mereka.

(oh iyya sorry nah thor, Gue lupa kalau nama gurunya yang muda itu ialah Ibu Anema kinari, biasa di panggil akrab ibu Ane).

" pyao" kaget seorang pada Astir yang sedang melamun.

" Omma,.kenapa Asdar, kamu ngagetin saya?" jawab Astir spontan pada asdar.

" Sorry tir, nggak apa-apa kan gua panggil lo tir?".

" tidak apa-apa sih, cuman kan lain-lain di dengarnya, masa tir, panggil astir aja, Lo udah makan asdar?" tanya Astir pada asdar yang sedang memerhatikannya sedari tadi.

"Hmm ok, Ini baru mau pergi, mari kita ke kantin" ajak Asdar.

Astir sebenarnya ingin sekali makan di kantin, tapi gimana caranya saya ngajak asdar makan yah, saya kan bawa bekal sendiri, mana banyak lagi " dar, kamu mau nggak makan denganku di atap, kebetulan saya lagi banyak bawa bekal, itupun kalau lo mau sih?" tanya astir pada asdar.

" Emang lo bawa bekal,! kenapa nggak bilang dari tadi, gua juga sebenarnya bawa Roti dan Minuman dari rumah, nyokap gue yang siapkan tadi pagi, karena keburu telat jadinya gue nggak sarapan di rumah, tapi karena lo ngajak gue makan, kenapa mesti di tolak hayyuk" jawab Asdar panjang lebar.

Btw guys, Asdar ini orangnya kaya loh, tapi orangnya baik hati suka menolong dan nggak pernah tuh membeda-bedakan orang, dia punya restaurant sendiri dan toko perhiasan, walau ia masih sekolah, tapi ia sudah di didik oleh kedua orang tuanya untuk lebih mandiri, ayahnya seorang ceo di perusahaannya sendiri, sedang ibunya ialah seorang Designer terkenal, saking terkenalnya ibunya dikenal sampai keluar negeri.

" kenapa banyak amat lo bawa bekal?".

" saya punya mamah yang siapkan, tidak enak juga saya tolak pemberian mamah." jawab Astir sambil melihat muka asdar yang sudah tidak tahan lagi mau mencicipinya.

" Boleh gue cicipi duluan nggak, gua liat makanannya mengunggah selera?" tanya asdar pada astir, dan langsung mendapat anggukan dari astir. Asdar mencicipi bekal Astir, sampai-sampai ia tidak sadar, kalau ternyata ia bukan hanya mencicipi tetapi melahap sebagian makanan yang ada di depannya.

" Wah gila ini makanan tir, kalau di tandingin dengan chef-chef terkenal seperti Arnold dan Juna itu pasti mereka akan kalah, baunya aja udah membuat gue ilang ingatan beberapa saat, dan saat gue makan gue lupa kalau lo ada di samping gue" puji Asdar ketika memakan makanan buatan mamah Astir.

" Bennar nih, kalau enak, kapan-kapan kamu datang aja kerumah, kita makan bersama gimana?" tanya Astir.

" nggak apa-apa ni gua ke rumah lo, apa lo nggak risih punya teman kek gue?",

" kenapa emangnya! gue nggak pilih-pilih teman kok, selagi dia baik, itu aja" jawab Astir.

" Ok! jadi kapan kita kerumah lo?".

" Terserah kamu aja dar, kan kamu yang mau kerumah".

" Ntar kita pergi kerumah lo, soalnya hari ini gue juga lagi nggak ada kerjaan" Bohong Asdar, padahal ia memiliki banyak kesibukan.

Asdar lalu makan dengan lahap makanan Astir, begitupun dengan astir, mereka sibuk dengan makanannya, hingga tiba-tiba terdengar suara pintu di buka dari dalam.

" Ehh kalian di sini ternyata?" tanya Ralova pada Astir dan Asdar.

" Kenapa emangnya kalau kita disini, ada urusan apa lo datang kesini?" tanya Asdar dengan jutek.

" Santai aja kali dar, lo kenapa sih dari tadi marah-marah, kayak lagi PMS aja, gua ini mau kesini bukan ketemu lo, tapi gue mau ketemu Astir", celetuk Ralova sambil melirik kearah Astir.

" Ada yang bisa saya bantu Ral?"tanya Astir,

" Dar, bisa nggak tinggalin kita berdua aja, gue mau bicara empat mata aja sama Astir?" tanya Ralova pada Asdar tapi dijawab oleh Astir.

" Sorry Ral! laki-laki dan perempuan tidak boleh berduaan, biarkan dia ada disini, kamu ?mau ngomong apa ?" tanya Astir,

" Tapi dia bisa agak lebih jauh dikit nggak?",

" Ia ia gue akan pergi ke pojok sana" tunjuk Asdar sambil menunjuk Tempat duduk yang ada di pojok tembok. Asdar lalu berjalan meninggalkan Astir dan Ralova.

Astir sedikit Ragu ketika Ralova makin mendekat kearahnya, dan mempersempit jarak diantara mereka, sedang Asdar yang melihat itu jadi ngeri lihatnya, 'masa ia perempuan senekat itu' monolog Asdar dalam hati.

" Tir, gue suka sama lo, lo mau nggak jadi pacar gue, gue ingin lo jadi pacar gue" tutur Ralova pada Astir.

Astir yang sudah terbiasa dengan Pengakuan cinta dari semua gadis, hanya tersenyum saja tidak menanggapi pengakuan Ralova, karena baginya Ralova sama saja dengan gadis lainnya yang tergila-gila akan ketampanannya, bukan dengan hal lainnya.

" kenapa lo senyum-senyum, lo ngetawain gue, apa lo pikir gue bohongin lo?",

Ralova sedikit kecewa dengan sikap Astir yang tidak menanggapi perasaannya, malah senyum-senyum seperti menertawakannya.

" Sorry Ral, saya tidak tau kalau kamu itu suka sama saya, saya terkejut saja ketika kamu dengan mudahnya mengatakan perasaanmu kepada laki-laki seperti saya, padahal kamu belum tau latar belakang saya, saya tau kamu itu bintang di sekolah ini, saya tau kamu sering nolak pria-pria yang dekatin kamu, tapi bagiku kamu sama saja seperti mereka yang mengemis cinta dari seorang pria sepertiku. Maaf ral,! saya sudah ada yang pu,,,".

belum selesai astir menyelesaikan kalimatnya, Ralova dengan nggak sopannya pada Astir, langsung mencium bibir Astir.

" Ral!!' kamu sudah gila hah, berani-beraninya kamu nyium saya, sekarang kamu pergi dari sini sebelum kesabaran saya habis" amarah Astir pada Ralova.

asdar yang melihat astir menahan amarah langsung menghampirinya.

" Emang kenapa kalau lo marah, lo mau bunuh gue hah, apa lo berani?" ancam Ralova pada Astir.

" Ral, lo kenapa! apa lo sudah nggak waras hahhh" bentak Asdar yang pada Ralova sambil menoleh kearah temannya Astif.

" Oh,,,,gue tau sekarang, sorry karena mungkin lo liat dia lembut, nggak banyak bicara, jadi seenaknya lo nyium berbuat pada astir, ini terakhir kalinya lo dekat-dekat dengan teman gue, kalau gue liat lo dekat-dekat lagi, lo bakal akan menyesal seumur hidup lo, dasar, lo sama aja dengan pe*a*ur diluaran sana yang men*ual dirinya." bentak Asdar pada Ralova.

Asdar sengaja memotong pembicaraan mereka, karena asdar melihat kalau Astir sedang memahan amarah dan ingin melakukan sesuatu.

plak

plak

Tamparan keras mendarat di pipi Asdar,

Bersmbung....

Pertunangan

Plak

Tamparan keras mendarat tepat di pipi kiri asdar, ia memang akan membayangkan kalau dirinya akan mendapatkan tamparan dari Ralova.

"Lo kira lo siapa ngatain gue gitu, emang lo pernah lihat gue nyerahin harga diri gue ke pria lain, bukan lo yang gue cium kenapa malah lo yang ngegas" bentak Ralova

'ia juga sih, kalau di pikir-pikir gua siapanya Astir, ada apa dengan otak gue' batin Asdar dalam hati.

"karena gue temannya Astir lah, kenapa emang kalau gue bantu dia, dia itu nggak suka sama lo, kenapa lo cium dia, lo punya harga dirikan, lo itu cewek, jaga diri lo jangan asal ngeclos gitu, untung astir orangnya sabaran, kalau lo cium orang yang ganas, bisa kewalahan lo ckk." ucap Asdar membela Astir, padahal astir tidak membutuhkannya.

" Kenapa Astir sih yang lo bantu, emang dia selemah itu," Tanya Ralova, hingga membuat Asdar dan Astir salah tingkah dibuatnya.

" Ral, kamu jangan pernah melakukan itu lagi, jangan kamu kira aku diam saja lalu aku menerima ciuman jorokmu itu, dan jangan pernah ungkit lagi masalah ciuman yang jorok ini, rasanya aku mau muntah tiap kali membayangkannya" ancam Astir pada Ralova

Ralova sangat sakit memdengar ucapan kasar dari orang yang ia cintai, 'sebenci itukah dia ke gue setelah menciumnya' batin Ralova

"Kalau gue mau dekatin lo gimana,! apa yang akan lo lakuin?" Tanya Ralova,

'Secinta itukah Ralova pada Astir padahal Astir nggak suka sama dia' batin Asdar

Astir yang mendengar penuturan Ralova jadi geram dan jijik melihat tingkahnya, " Semua wanita sama saja," batin Astir.

" Ral kalau kamu tidak mau berhenti nge-dekatin saya, kamu akan menyesal akhirnya" Ancam Astir dengan lembut.

" Gue nggak akan menyesal dekat sama lo" dengan gilanya Ralova berbicara dengan sangat santai menjawab ancaman Astir.

" Betulan kamu nggak akan menyesal?" tanya Astir lagi,

Ralova yang mendengar keseriusan di wajah Astir jadi makin tertantang untuk tidak berhenti mendekatinya " Ia nggak akan" jawabnya singkat.

Astir kemudian memperlihatkan poto tunangannya pada Ralova, Dalam poto itu astir berpoto sama tunangannya sambil mengangkat jarinya " Gimana! masih mau dekat-dekat sama calon suaminya orang, dan kamu malah mengambil ciuman pertamanya, kalau tunanganku tahu, kamu tidak akan pernah bisa lagi menghirup udara dengan tenang" Ancam Astir dengan lembut.

# Flashback

" Nak, kami mau menjodohkanmu dengan wanita pilihan mamah, kamu pokoknya nggak akan menyesal bertunangan dengannya, dia anak dari sahabat papahmu" Tutur Ani pada Astir.

" Tapi mah, apa dia mau sama Astir, sedang kita orangnya miskin dan tidak punya apa-apa" Jawab Astir.

" Kan ini permintaannya sahabat mamah juga sayang, mamahnya suka dengan sikapmu nak, justru itu dia ingin kalian bertunangan, dan kalau kamu mau minggu depan kalian akan bertunangan".

" Tapi kami mah belum saling lihat, gimana kabarnya nanti kalau kami sama-sama tidak saling cinta?", Astir jadi bingung dengan mamahnya, kenapa juga ia dijodohkan dengan wanita yang ia tidak kenal

" Gadis itu seumuran dengan kamu nak, namanya Riana azzahra kayana, sebentar lagi Belajarnya dipondok akan selesai, dan mamahnya mau menikahkan kamu dengan anaknya, ia walaupun katanya hanya bertunangan saja dulu supaya kamu menjaga dia" ucap Ani.

" Tapi mah aku tidak maksa kalau dia nanti tidak suka sama aku dan mau membatalkan pertunangannya, aku tidak akan menghentikannya" jawab Astir.

" Ia sayang, tapi kayaknya gadis itu tidak akan membatalkan pertunangan itu, karena anak mamah ini incaran semua cewek" Canda Ani sambil tersenyum kearah Astir anaknya.

" itu bagi mamah dan cewe-cewe lain, bagaimana kalau cewek ini lain dan malah tidqk suka padaku, mau ditaro dimana wajahku" Ucap Astir.

" Tidak mungkin, soalnya mamah percaya, kalau cewek itu akan tergila-gila melihat anak mamah yang tampan ini hmm" Ucap ani sambil menggoda Astir anaknya.

Malampun tiba, Astir sudah siap-siap menuju rumah tunangannya, ia sudah berpakaian jas lengkap ala-ala k-pop.

"Nak, kamu sudah siap sayang?" tanya Ani,

" Sudah Mah".

Astir kemudian berjalan keruang tengah

" Tuhkan Anak mamah memang tampan, wanita mana coba yang tidak tergila-gila".

" Biasa aja kali ma' pujiannya" Ayuk mah kita berangkat, papah dimana mah?" Tanya Astir pada mamahnya.

" Papahmu udah di dalam mobil nak dari tadi nungguin kita" Jawab Ani.

" yaelah mah, kenapa tidak bilang dari tadi, kan Astir bisa cepat-cepat" Ucap Astir sambil geleng-geleng lihat mamahnya. Astir dan Mamahnya berjalan kearah mobil dimana papahnya nungguin dari tadi.

" Udah lama tungguinnya pah?"

" Tidak nak, baru juga kok, bapak keluar karena mau merokok, mari masuk kita berangkat".

" Ia Pah"

Mobil pun dilajukan dengan sedikit ngebut karena melihat jam mereka sudah hampir terlambat.

sesampainya Astir dirumah tunangannya, ia terkejut karena melihat rumah yang sangat besar dan luas bak rumah kerajaan, Ia memasuki rumah besar itu dengan mamah dan papahnya.

" Mah, pah, apa kita tidak salah alamat?"

" tidak sayang, cepat masuk kayaknya kita sudah di tinggu dari tadi.

Astir masuk dengan mamah dan papahnya, betapa terkejunya Astir kala melihat pemandangan yang belum pernah ia lihat di dunia nyata, mereka disambut oleh pelayan yang ramah layaknya pelayan yang ada di kerajaan.

Astir melangkah maju kedepan, dimana sudah ada cewek cantik dan manis menunggunya.

" Apa ini cewek yang akan bertunangan dengan saya,hmm tidak buruk, Cantik" batin Astir. kemudian ia melangkah lagi, hingga tepat ia ada di hadapan Tunangannya ia menjadi sangat gugup dan debaran jantungnya tidak karuan.

" Baik! karena mempelai pria sudah datang, maka acara tunangan atau pemasangan cincin akan segera di laksanakan" ucap MC, lalu melanjutkan " Calon mempelai pria memasangkan terlebih dahulu cincinnya kepada calon tunangannya, setelahnya baru kemudian mempelai wanita memasangkan cincinnya pada calon tunangannya.

Seiring berjalannya waktu, acara pertunangan pun selesai di laksanakan

" Kamu kenapa mau bertunangan sama saya?" tanya Astir pada Riana, Riana yang ditanya jadi celingukan dibuatnya.

" Maaf, sebelumnya saya tidak tau kalau saya akan ditunangkan dengan mas Astir, ini juga saya diliburkan oleh mamah untuk libur selama satu minggu, baru kemudian kembali lagi" jelas Riana.

" Apa kamu suka sama mas?" Tanya Astir

" Maaf mas saya tidak tau, soalnya saya baru lihat mas" jawab Riana sedikit menunduk menahan malu.

Astir yang melihat Riana menunduk jadi tau kalau Tunangannya ini sedang malu.

" Kamu kenapa menunduk Riana! apa saya bukan tipemu?" tanya Astir pada Riana, Riana menggelengkan cepat-cepat kepalanya.

" tidak maas, saya belum terbiasa memandang mata lawan jenis saya, apalagi belum menjadi mahrom" jawab Riana.

" Jadi kamu mau menikah nanti dengan mas???....

Bersambung....

#Agustus C.SH

# IAIN KENDARI

Tinggalkan jejak yah, saran kalian sangat membatu thor ....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!