NovelToon NovelToon

My Boyfriend Secret

Prolog

Figuran
Figuran
Leona! apa kamu akan pulang sekarang?
Pertanyaan itu dilontarkan oleh teman sekampus Leona. Ia menatapnya yang masih membaca buku.
Leona
Leona
Uhm! aku mau pulang sekarang kok
Leona menjawab dengan ramah sambil tersenyum, seperti biasa—si malaikat kampus itu selalu menebar senyumannya.
Di perjalanan pulang teman Leona bertanya padanya.
Pertanyaan yang membuat Leona tersentak kaget.
Figuran
Figuran
Kamu masih pacaran sama Joe?
deg.
Leona terdiam—mulutnya melengkung, membuat sebuah senyuman manis kemudian mengangguk
Leona
Leona
Iya, aku masih pacaran sama dia.
Figuran
Figuran
Wah! gila! kalian awet banget. Pacaran dari SMA kan!? kok bisa sih kalian pacaran lama gitu?
Leona terkekeh kecil mendengar pertanyaan dari temannya itu. Memang, hubungannya dengan sang kekasih berjalan mulus dan awet—bahkan Leona juga mempertanyakan hal yang sama.
Mengapa dia masih bisa berpacaran dengan Joe?
bahkan—ia sudah mengetahui rahasianya yang menakutkan itu.
Leona menatap langit malam yang gelap. Matanya terpejam sejenak, memikirkan wajah sang kekasih yang langsung terlihat saat ia menutup matanya.
Leona
Leona
Aku—aku mungkin sudah terlalu mencintai dia sampai-sampai aku tak mau kehilangannya
Leona
Leona
(Bahkan setelah mengetahui rahasianya itu, aku masih menemaninya)
[DI APARTEMEN]
Leona
Leona
Joe! Aku pulang!
Leona membuka pintu apartemen milik Joe. Iya, mereka sudah tinggal bersama sejak satu tahun yang lalu—dan orang tua Leona juga sudah tahu hal itu.
Leona
Leona
Joe?
Leona menatap sekeliling. Mencari sosok sang kekasih yang tak ia temukan di manapun, kini satu pertanyaan muncul dalam benaknya.
"Di mana Joe?"
*Brak!
Leona
Leona
Joe!?
Leona berlari ke arah gudang, ia mendengar suara sesuatu terjatuh dan memutuskan untuk mengecek apa itu.
Pintu gudang tidak tertutup, Jadi Leona langsung masuk ke dalam.
Joe
Joe
Uhm—Kamu sudah pulang honey?
Joe Rivanno—kekasih Leona itu sedang duduk dengan kardus-kardus yang menutupi tubuhnya. Leona terdiam, kemudian menghela nafas panjang melihat tingkah kekasihnya.
Leona
Leona
Apa yang kamu lakukan di gudang?
Joe
Joe
Euhmm...mencari tikus?
💢💢
Leona
Leona
APAKAH KAMU SEKARANG MENJADI KUCING JOE!?
Leona dengan sigap menyingkirkan semua kardus yang menindih tubuh kekasihnya. Bisa-bisanya ia bermesraan dengan kardus saat Leona bingung mencari Joe kemana! Tidak bisa dimaafkan!
Joe
Joe
Maafkan aku. Apa kamu marah?
Leona
Leona
Aku ga marah
Joe
Joe
bohong
Joe
Joe
kamu marah kan?
Joe mendekati Leona. Menatap wajah sang kekasih lebih dekat hingga menyisakan jarak yang sangat sedikit.
Leona mendorong Joe menjauh, membuat sang empu menatapnya terkejut
Leona
Leona
Kamu pikir dengan ciuman mu itu aku bakal luluh gitu? enggak!
Joe tersenyum jahil. Ternyata kekasihnya itu tahu apa yang hendak ia lakukan tadi.
Joe
Joe
Jadi, apa yang kamu mau sayang?
Leona merentangkan kedua tangannya
Leona
Leona
Peluk aku
Joe terkekeh melihat tingkah kekasihnya yang imut. Dia menarik Leona masuk ke dalam pelukannya—memeluk Leona erat dan hangat.
Leona mendongak. Matanya saling menatap dengan mata Ruby milik sang kekasih.
Manik Ruby milik Joe terlihat sangat indah sekaligus menakutkan—jika dulu Leona akan menjerit saat melihat Joe dengan mata merah, tapi sekarang dia tidak melakukan itu.
Leona sudah terbiasa
iya, Dia terbiasa dengan penampilan vampir Joe dimalam hari.
Joe mendusel-duselkan kepalanya di leher Leona. Ia mengendus singkat, kemudian dahinya langsung mengernyit kesal.
Joe
Joe
Lelaki brengsek mana yang menyentuhmu?
Leona tersentak. Ia tertawa kecil saat mendengar pertanyaan itu.
Kemampuan vampir memang menakutkan—Joe bisa mengetahui orang-orang yang dekat dengan Leona hanya dari bau di tubuhnya saja.
Dan kebetulan waktu di kampus tadi Leona memang sempat bersentuhan tangan dengan seorang lelaki.
Leona
Leona
Dia dosen ku Joe
Joe
Joe
Dosen yang mana?
Leona
Leona
Dosen pembimbing, kamu tahu kan?
Joe
Joe
Maksudmu dosen muda yang pernah mengajakmu ke restoran itu? ha! dia sangat berani menyentuhmu!
Leona melepaskan pelukannya. ia menatap Joe intens, kemudian menangkup kedua pipinya
Leona
Leona
Dengar Joe. Dia tidak melakukan apapun padaku, itu hanya jabat tangan saja dan tidak lebih. Lagipula—aku lebih mencintaimu daripada dia. kamu tau itu kan?
Joe menundukkan wajahnya. Ia kembali memeluk Leona, kemudian bergumam kecil.
Joe
Joe
Kamu sangat mencintaiku kan?
Leona
Leona
Iya
Joe
Joe
Serius?
Leona
Leona
Uhm, sangat serius
Leona menatap wajah Joe yang menunduk. Ia terkekeh kecil melihat tingkah kekasihnya, bagaimana bisa dia terlihat sangat imut dengan rambut putih dan mata merahnya itu? Leona mungkin sudah buta karena cinta hingga melihat Joe yang kini bertaring terlihat imut.
Leona
Leona
Aku hanya mencintaimu, Joe Rivanno—Pacar vampir ku
Joe tersenyum sambil menyembunyikan wajahnya di leher Leona. Senyuman yang terlihat obsesif dan jahat—tapi, Leona tidak melihat senyuman itu.
Joe
Joe
Kamu sudah mengunci jalan keluar mu dari dulu Leona. Sejak kamu menerima identitas asliku, kamu sudah tidak bisa kabur lagi kau tahu?
Leona tersenyum simpul. Dia tahu itu, sangat tahu.
Leona
Leona
Aku tahu. Dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu.
Leona
Leona
baik itu sekarang maupun di kehidupan yang akan mendatang
Leona
Leona
aku akan selalu menjadi pasanganmu
TBC
bersambung
(Ada yang tahu gak visual Joe yang aku pakai itu dari karakter apa? dia kayaknya Vtuber, tapi maaf aku enggak tahu namanya siapa)
Di eps nanti bakal banyak visual dia yang aku pakai. TOLONG JANGAN ANGGAP VISUAL ITU PUNYAKU KARENA ITU BUKAN PUNYAKU, AKU CUMA PINJEM DOANG OKE!
Terima kasih sudah mampir

Flashback

Bugh!
figuran
figuran
Bangun brengsek! Sudah ku bilang bukan, aku tidak suka roti kacang kenapa kau malah membelikan itu ha!?
Lelaki dengan badan yang besar itu melayangkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh seorang lelaki yang ada di depannya. Meskipun masih kelas 3 SMA, kekuatan pukulannya sangat kuat.
Lelaki berambut hitam hanya diam menerima pukulan itu, membuat mereka tertawa.
Figuran
Figuran
Ku rasa dia sudah tuli karena sering mendengar ocehan mu! Haha
figuran
figuran
Brengsek, ku pikir itu benar!
Figuran
Figuran
Makannya jangan berteriak padanya! pukul saja terus, itu hanya akan membuat tenggorokan mu sakit
figuran
figuran
Hahaha!! bagus! aku akan menurutimu!
bugh!
bugh!
bugh!
Joe
Joe
Ukh, tolong hentikan
lelaki berambut hitam itu, Joe—ia meringis kesakitan. Darah segar sudah keluar dari mulutnya dari tadi, Joe tidak tahan lagi menahan rasa sakitnya
figuran
figuran
Sialan! kecoak ini masih bisa bicara rupanya!
Figuran 2
Figuran 2
Ku rasa pukulan mu kurang kuat bro. Sini, biar aku saja yang mengakhirinya!
teman si lelaki bertubuh besar itu maju mendekati Joe yang masih tersungkur di tanah. Mereka mem-bully Joe di belakang sekolah, sehingga tidak ada orang yang bisa melihatnya.
Tepat sebelum si temannya itu melayangkan pukulan ke Joe, seseorang datang dari belakang.
Leona
Leona
HOI! APA YANG KALIAN LAKUKAN DI SANA!!
Perempuan dengan rambut coklat diikat kuda itu berlari cepat ke arah ketiga orang yang menganggu Joe. Ia melompat, kemudian menendang bagian sensitif milik lelaki yang hendak memukul Joe.
Lelaki itu terjatuh. Ia merasakan sakit di bagian sensitifnya karena tendangan maut yang Leona lakukan.
Leona berdiri di depan Joe yang masih tersungkur di tanah. Manik hijau miliknya menatap ketiga orang itu tajam, kemudian berbicara.
Leona
Leona
Beraninya main keroyokan! mana ngelawan orang yang enggak bisa berkelahi pula! SINI BAKU HANTAM SAMA AKU KALIAN!!
Ketiga orang itu merinding saat melihat Leona yang mengamuk. Mereka semua tahu Leona itu kuat, selain kuat Leona juga memiliki orang dalam—dia itu anak pengusaha terkenal.
Kalau mereka melukai Leona mungkin kehidupan sekolah mereka tidak akan bisa tenang lagi.
Figuran
Figuran
Ck! ayo kita pergi!
Mereka semua pergi meninggalkan Leona dan Joe yang belum bangun. Leona berbalik, ia menatap Joe kemudian membantunya berdiri
NovelToon
Ia mendongak, menatap tangan Leona yang terulur padanya.
Joe
Joe
Siapa?
Joe
Joe
kamu...
Brugh!
Sebelum Leona sempat menjawabnya, Joe pingsan di sana.
Leona menggendong Joe di punggung—setelah itu ia pun membawanya ke klinik terdekat untuk mengobati Joe.
Satu jam berlalu
Joe yang terbangun di dalam klinik terkejut, ia menatap kesamping dan menemukan sosok Leona di sana.
Leona
Leona
Kamu sudah baikan? Apa ada yang masih sakit?
Joe menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Ia sudah tidak sakit lagi sekarang.
Joe
Joe
Jam berapa?
Leona
Leona
15.00 kamu pingsan selama satu jam,
Joe mengucapkan 'oh' singkat. Ia terduduk di kasurnya, kemudian kembali menatap Leona.
Joe
Joe
Kamu siapa? mengapa kamu membantuku?,
Leona cemberut. Tidak dia sangka Joe akan melupakannya, padahal mereka satu kelas dan Leona itu duduk di depannya Lho!
Leona
Leona
Kau jahat! Namaku Leona Agustine, aku yang duduk di depan mu lho Joe
Joe menggaruk bagian belakang kepalanya yang tak gatal, dia benar-benar tidak tahu itu.
Joe
Joe
Maaf, aku tidak ingat
Leona
Leona
huh! dasar pikun!
Joe sweardrop. Baru kali ini ada seseorang yang mengatainya pikun
Leona
Leona
Sudahlah, sekarang yang penting kamu tahu siapa aku.
Leona
Leona
Jadi, apa kamu sering mengalami itu?
Joe kembali terdiam. Tatapannya yang canggung berubah menjadi dingin—dia tahu apa yang dimaksud dengan 'itu' oleh Leona.
Joe
Joe
Bukan urusanmu
Leona menatapnya kesal. Padahal dia ingin membantunya, tapi Joe terlihat seperti orang yang tidak ingin dibantu.
Leona pikir sekarang Joe akan meminta bantuannya saat ia terpergok sedang dibully, tapi sepertinya Joe benar-benar tidak suka meminta tolong pada orang lain.
Leona
Leona
Aku ingin membantu mu Joe,
Joe
Joe
Aku tidak butuh bantuan mu
Leona
Leona
Tapi menurutku kau butuh!
Joe
Joe
Aku bisa mengatasinya sendiri
Leona
Leona
Bagaimana!?
Joe
Joe
Aku tidak mau mengatakannya padamu, kita bahkan baru bertemu untuk apa aku mengatakannya?
Leona
Leona
Kita teman sekelas lho!
Joe
Joe
Tapi aku baru berbicara denganmu sekarang
💢💢💢
Leona memukul pundak Joe dengan keras membuat sang empu meringis kesakitan
Leona
Leona
Keras kepala! kepala batu! tidak mau mendengarkan orang lain! egois! bodoh!!
Leona
Leona
Mulai sekarang aku adalah teman mu! aku akan membantumu saat kau di bully oleh mereka! Jangan membantah dan terima saja bantuan ku !!
Leona
Leona
Dah! aku pergi!
Leona pergi dari ruang rawat Joe dengan perasaan kesal. Joe menatap pintu yang tertutup, kemudian menghela nafas panjang.
Joe
Joe
Leona Agustine..
Keesokan harinya
Leona
Leona
Huh! Joe menyebalkan! padahal kan aku hanya ingin berteman dengan dia saja!
Leona menggerutu di dalam mobilnya. sang supir pribadi hanya tertawa pelan melihat majikannya yang mengomel terus menerus sambil mengucapkan nama Joe
Leona terdiam. Ia menatap keluar jendela, memperhatikan setiap bangunan yang ia lewati menuju sekolah.
Pikirannya melayang kemana-mana—Ia memikirkan tentang Joe, lelaki yang memiliki penampilan lemah sehingga Leona ingin melindunginya.
Ditambah, Joe juga sering di-bully. hal itu membuat Leona geram—ia tidak suka melihat seseorang yang kuat menindas yang lemah.
namun, setiap sekolah pasti memiliki hal itu
karenanya Leona hanya bisa membantu mereka yang dibully itu—dengan harapan mereka tidak akan terlalu menderita.
figuran
figuran
kita sudah sampai nona
Leona
Leona
Terima kasih,
Leona turun dari pintu yang dibukakan oleh sang supir. Ia berjalan pelan, menuju kelasnya sambil sesekali melirik ke sana kemari mencari sosok Joe yang tak ia temukan.
Padahal Leona sengaja datang pagi, dia ingin bertemu dengan Joe atau setidaknya menyapanya.
Leona
Leona
Aku yakin Joe selalu datang paling awal
kretttt
Leona membuka pintu kelas. Saat ia melihat ke depan, ternyata Joe sudah duduk di kursinya.
kursi Joe ada di bagian belakang dekat jendela, sedangkan Leona duduk di depannya.
Leona terdiam—matanya terpaku menatap Joe yang sedang menatap keluar jendela, dengan tangan yang menopang dagunya membuat Leona terpesona.
merasakan kehadiran seseorang, mata Joe bergerak ke arah Leona—kini mereka saling menatap.
Joe sedikit tersenyum—namun bukan itu yang membuat Leona terkejut.
Mata Joe berubah, itu bukan hitam seperti biasanya.
NovelToon
kilatan berwarna merah terlihat di mata Joe yang membuat Leona menatap tak percaya.
Joe
Joe
Apa yang kau lakukan di ambang pintu begitu? Tidak mau masuk?
Ucapan Joe membuat Leona tersadar, ia menatap Joe lagi tapi sekarang matanya kembali menjadi hitam.
Leona
Leona
(Apa aku salah lihat?)
Leona
Leona
Aku cuma diam sebentar
Leona berjalan ke arah mejanya, setelah itu ia pun duduk di sana.
Joe mendengus singkat—Leona tidak mengaku kalau tadi dia menatapnya dengan sangat fokus.
Joe
Joe
Jangan menatapku dengan cara seperti tadi—Kau bisa jatuh cinta padaku, dan itu merepotkan
💢💢💢💢
Sungguh, kepercayaan diri yang tinggi menjulang seperti langit
Leona
Leona
Aku tidak akan jatuh cinta padamu bodoh

Flashback (2)

Sejak saat itu Joe sudah tidak sering diganggu oleh para pembully. Mereka takut pada Leona, karena setiap kali mereka menganggu Joe anehnya Leona selalu ada di sana.
Joe
Joe
Kau itu stalker ya?
Pertanyaan singkat yang tidak sopan itu terlontar dari Joe, membuatnya harus menerima pukulan dari Leona.
Leona
Leona
Sembarangan! aku bukan stalker ya!
Pekik Leona tidak terima dengan ucapan Joe. Dia berjalan beriringan dengan Joe menuju kelas selanjutnya.
Joe mendengus tak percaya. Bagaimana dia tidak memikirkan itu coba— setiap Joe diganggu Leona selalu ada di sana dan menghajar orang-orang yang menganggu Joe.
sudah pasti Joe berpikir Leona mengikutinya
Joe
Joe
(Tapi untuk apa juga dia mengikuti ku?)
Selain tentang Leona yang selalu ada saat Joe dalam masalah—Leona juga berhasil menarik perhatian Joe yang notabenenya tidak peduli dengan perempuan.
bukan berarti dia belok, hanya saja Joe tidak menyukai para perempuan.
Leona adalah perempuan unik. Dia kaya namun tidak memperlihatkan kekayaannya itu—dia juga kuat dan mandiri. Berbeda dengan perempuan yang sering Joe temui.
Karena itu mau tak mau Joe malah tertarik padanya.
******
Leona
Leona
Ukh! kenapa juga aku harus ada kelas malam! kan jadi pulang lama
Leona menggerutu sambil berjalan ke arah parkiran mobil. Ia sudah dijemput oleh supir yang menunggunya di sana.
Karena les kelas malam Leona harus pulang terlambat, padahal dia ingin pulang cepat dan segera tidur untuk menyambut hari libur besok.
tapi sepertinya takdir tidak menginginkan dia istirahat lebih cepat hari ini.
Tap
tap
tap
Leona berjalan pelan. Sesekali ia menatap sekeliling jalan yang sudah sepi—hanya ada beberapa petugas dan lampu yang masih menyala, membuatnya merasa merinding dan horor.
Leona
Leona
Apaan sih? Gini doang masa takut!
Leona terus berjalan, tak mempedulikan bulu kuduknya yang sudah berdiri dari tadi.
Namun, langkahnya terhenti sejenak—dia menatap ruangan kosong yang gelap dan sepi.
Leona
Leona
Kayak ada yang bicara—
Figuran
Figuran
Tolong!!!!
Sifx!!
Leona tersentak dan refleks dia langsung berlari ke arah suara itu.
Figuran
Figuran
j...jangan!!! Tolong aku!! siapapun tolong!!
Suara itu semakin terdengar. Karena gelap Leona tidak bisa melihat apapun, dia mendecak kesal sambil terus berlari.
Leona
Leona
Semoga masih sempat!
Brak!
Leona membuka pintu dengan kasar. Dia langsung terdiam—melihat seorang lelaki yang ia kenal dengan penampilan berbeda sedang menusuk perut seorang perempuan.
Apalagi—mulut dan tangan Joe penuh dengan darah.
Joe menatap Leona terkejut, bagaimana bisa dia ada di sana?
NovelToon
rambutnya yang seharusnya hitam berubah menjadi putih, apalagi bola matanya kini menjadi merah. Persis seperti yang Leona lihat kemarin pagi.
Leona
Leona
J..Joe?
Leona berbicara dengan ragu—tidak, ia ketakutan sekarang, Tapi kakinya tidak mau diajak bekerja sama untuk kabur.
Joe
Joe
Kamu melihatnya?
Joe
Joe
ha! sialan
Joe mengumpat kasar. Ini jelas berbeda dengan Joe lemah yang selama ini Leona lihat.
Joe berjalan mendekati Leona yang masih terdiam membeku. Dia menatapnya dengan tatapan dingin—apa yang akan dia lakukan pada Leona sekarang? dia sudah ketahuan membunuh seseorang, apalagi Leona juga melihat matanya yang berwarna merah.
identitasnya sebagai vampir sudah terbongkar oleh seorang teman sekelas yang akhiri ini dekat dengannya.
Sebenarnya Joe bisa saja membunuh Leona saat ini juga, tapi anehnya dia tidak ingin melakukan itu.
sesuatu di dalam lubuk hati paling dalamnya mengatakan untuk tidak menyakiti Leona.
Joe
Joe
Kita pergi dari sini dulu
Joe menarik lengan Leona, dalam sekejap mereka pun berteleportasi ke apartemen Joe yang letaknya sangat jauh dari tempat les itu.
Leona tersentak. Baru menyadari dirinya sudah pindah tempat. Ia menatap Joe yang masih ada di depannya—pakaian yang berlumuran darah tadi sudah hilang digantikan dengan jaket merah dan jas hitam yang entah sejak kapan Joe pakai.
Ia mendorong Joe, kemudian melangkah mundur.
Leona
Leona
Siapa kamu sebenarnya? Kamu vampir? Apa yang kamu lakukan pada perempuan tadi!?
Leona langsung menyerang Joe dengan pertanyaan.
Joe terdiam sejenak. Setelah itu ia pun mulai menjawabnya.
Joe
Joe
Iya, aku vampir dan perempuan tadi itu seorang half wolf yang berusaha membunuhku
Leona tersentak—tidak menyangka Joe akan langsung menjawab semua pertanyaannya.
Tapi tetap saja, dia tidak percaya dengan semua jawaban itu kecuali poin bahwa Joe itu vampir.
Leona
Leona
bohong
Leona
Leona
Kau membunuhnya karena ingin darah dia kan!?
Joe
Joe
Aku berkata jujur—dan darah half wolf itu menjijikan. Aku tidak menyukainya
Leona
Leona
T..tidak suka?
Joe
Joe
Iya
Joe mulai menyeringai, dia berjalan mendekati Leona yang semakin melangkah mundur hingga ia terpojok di tembok.
Tangan kanan Joe menahan Leona—membuat posisi kabedon pada sang gadis
Joe
Joe
Dan kurasa, yang aku sukai itu dirimu
Ia meraih tangan Leona, meletakkan tangan sang gadis di pipinya dengan lembut. Rambut Joe perlahan kembali menjadi hitam dengan mata yang masih berwarna merah.
NovelToon
Leona berusaha melepaskan tangannya, namun perbedaan kekuatan mereka sangat jauh sehingga membuat Leona kesulitan untuk lepas dari Joe.
Leona
Leona
Joe! lepaskan!
Joe semakin menyeringai. Rasanya ia semakin menyukai Leona saat sang gadis ketakutan padanya.
Tunggu dulu—apa? menyukainya?
Joe baru menyadari itu
Dia menyukai Leona, karena itu dia tidak ingin membunuh Leona meskipun ia sudah melihat identitas aslinya.
Joe tidak mau melepaskan Leona. Dia harus menjadikannya miliknya, karena itu sekarang Joe mulai mengigit tangan Leona kemudian menjilati darah segar yang keluar dari luka itu.
Leona
Leona
Joe!!!
Leona
Leona
Apa yang kau lakukan!?
Joe
Joe
Aku sedang menjadikanmu sebagai milikku
Ada satu hal yang harus dilakukan saat ingin mengikat seseorang.
Vampir harus mengigit lengan orang yang ingin dia ikat dengannya—setelah itu mereka harus meminum darahnya untuk membuat 'tanda'
dan sekarang Joe sedang melakukan itu.
Leona menarik tangannya yang kini terluka—ia merasakan panas di belakang lehernya, tak lama setelah itu Leona pun pingsan.
Joe
Joe
Selamat tidur honey
********
Leona
Leona
Apa kemarin aku mimpi?
Joe
Joe
Kau tidak mimpi bodoh
💢💢💢💢
Ingin rasanya Leona memukul wajah Joe yang kini menatapnya dengan watados, tapi Leona mengurungkan niatnya itu karena ingat kalau Joe seorang vampir
jika dia memukulnya mungkin Joe akan segera mengirimnya ke isekai
Saat ini adalah waktu istirahat. Kemarin, setelah Leona pingsan entah bagaimana dia langsung ada di rumahnya.
Leona jadi berpikir kalau kejadian semalam itu hanyalah mimpi saja
ditambah, kedua orang tuanya pun tidak mempertanyakan apapun padanya—jadi makin yakinlah ia dengan asumsi itu.
TAPI! Saat ini Leona jelas melihat tatapan Joe yang menatapnya tertarik—dan manik miliknya itu berwarna Ruby persis seperti yang Leona lihat kemarin.
Leona
Leona
(Sial banget itu bukan mimpi)
Rasanya Leona ingin pergi saja dari dunia ini, atau ia ingin menjauh sejauh-jauhnya dari Joe
Memalukan. Padahal dulu dia yang bersikeras ingin berteman dengannya, tapi sekarang ia malah ingin menjauh dari Joe karena tahu identitasnya sebagai vampir.
Leona
Leona
(Harusnya aku enggak gini kan?)
Leona jadi merasa bersalah. Padahal seharusnya dia terus menemani Joe sebagai teman seperti biasa—tapi, sekarang dia malah ingin menjauh darinya.
Joe masih setia menatap Leona yang kini sedang terjebak dalam lamunannya sendiri. Joe tidak tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan itu—tapi sepertinya sekarang Joe punya hobi baru.
Hobinya adalah menatap wajah Leona.
Joe meminum jus strawberry miliknya sambil memperhatikan setia inci wajah Leona.
NovelToon
Matanya terhenti saat menatap bibir mungil Leona yang menggoda—membuat Leona menatapnya tajam.
Leona
Leona
Apa yang kau lihat dasar mesum!
Joe mengedipkan matanya beberapa kali kemudian ia pun tertawa.
Joe
Joe
Hahaha! Apa salahnya menatap bibir kekasihku sendiri?
💢💢💢
Leona
Leona
Kita bukan kekasih Joe!
Joe melipatkan kedua tangannya di dada, ia tersenyum menyeringai kemudian menunjuk ke arah belakang lehernya.
Joe
Joe
Kita kekasih. Buktinya kau memiliki 'tanda' ku di lehermu.
Joe
Joe
Kau itu milikku sejak tanda dibuat di sana Leona Agustine
Leona kembali menatap tajam Joe. Dia tahu sebuah simbol mawar merah terukir di belakang lehernya, dia tidak tahu bahwa itu adalah tanda yang dibuat oleh Joe.
Joe
Joe
Selama tanda itu ada kamu tidak akan pernah bisa menjadi milik orang lain—selamanya kamu adalah milikku. Mau itu sekarang, ataupun di masa depan.
TBC
Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!