NovelToon NovelToon

Guruku Jodohku

Welcome Jakarta

Sebuah pesawat penerbangan internasional terlihat baru saja mendarat pada pukul 4 sore. Senyum menghiasi wajah seorang pemuda dengan tinggi 175 cm dan memiliki postur proposianal, rate ketampanan yang nyaris mendekati sempurna.

Dia adalah Ryuga Pratama Wijaya seorang pria berusia 24 tahun baru saja menyelesaikan study di negara Britania Raya.

"Hmmm!! Akhirnya gua bisa menginjakan kaki lagi di sini,"guman Ryuga dengan senyum mengembang tipis menghiasi wajah tampannya keluar dari pintu pesawat.

Begitu rindunya Ryuga dengan tempat dimana ia dilahirkan, karena setelah 4 tahun ia harus

menyelesaikan studinya di Cambridge University, dan ia juga harus rela terpisah dengan kedua orang tuanya yang tinggal di Indonesia.

Gerimis hujan mengiring perjalanan Ryuga menuju kediamannya menuju pusat kota

Jakarta. Bising suara kendaraan di tengah kemacetan ibukota bisa terdengar jelas.

Sayup sayup mata Ryuga mulai terpejam mewakilkan tubuhnya yang terasa begitu lelah karena penerbangannya dari Inggris ke Indonesia yang menempuh jarak yang cukup lama.

.......

Hampir 2 jam perjalanan dan berkutat dengan kemacetan ibukota, Ryuga pun tiba di sebuah komplek perumahan elit di bilangan Pondok Indah. Langkah gontai memasuki tempat yang begitu ia rindukan.

"Sayang... dari tadi Mamah dari tadi tungguin kamu, akhirnya kamu sampe juga, sini-sini peluk, mamah kangen banget sama kamu." ujar Retno terhadap putra semata wayangnya sambil memeluknya dengan erat.

Tiba-tiba Retno meraup wajah Ryuga ingin mencium putranya namun Ryuga sedikit risih dengan perlakuan mamahnya tersebut.

"Mah Ryuga udah gede jangan samain Ryuga kaya anak TK," ujar Ryuga memegang bahu mamahnya dengan kedua tangannya menatap mamahnya tersenyum.

Bi Siti..., tolong ambilin minumn buat Ryuga," ujar Retno memanggil asisten rumah tangga.

Ryuga adalah putra semata wayang dari Retno dengan suaminya Bimo. Retno merupakan sosok ibu yang penyayang dan perhatian namun sikapnya agak sedikit heboh, contohnya seperti tadi, ia selalu merengek kepada suaminya dan bersikeras ingin menjemput putranya kesayangannya di Bandara, namun harus ia urungkan mengingat kondisi suaminya kini yang sedikit kurang sehat.

"Ini bu minumnya," ujar bi Siti begitu terkesima menatap anak majikannya yang terlihat sedikit berbeda.

"Wah.. mas Ryuga lama di luar negri kok makin ganteng aja Mas, perasaan baru kemarin

Bibi ngejar-ngejar mas Ryuga nyuapin makannya Mas Ryuga," ujar bi Siti malu-malu.

"Bi Siti pasti naksir Ryuga ya," goda Ryuga kepada wanita paruh baya yang dulu pernah mengurusnya sewaktu kecil.

Tidak lupa Bimo pun ikut menyambut putra semata wayangnya dengan pelukan hangat.

"Gimana perjalanannya lancar Ga ?" tanya Bimo memeluk putra kebanggaannya.

"Alhamdulillah lancar pah," ujar Ryuga tersenyum hangat.

Lama di sana kok anak mamah makin ganteng ajah sih, "ucap Retno sambil memeluk putranya kembali.

"Mah... udah ya peluknya, Ryuga capek banget nih..,"ucap Ryuga dengan lembut, sambil memegang kedua lengan mamahnya.

Melihat putranya yang nampak lelah Bimo pun menyuruh putranya pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

"Ya udah! Aku ke kamar dulu ya mah pah," pamit Ryuga. Lalu berjalan menapaki anak tangga menuju kamarnya.

"Ihhh Papah, mamah kan masih kangen, kok malah nyuruh Ryuga masuk," ujar Retno merajuk karena suaminya menyuruh putranya untuk istirahat.

"Hmmmm..!, mamah kaya nggak ada besok ajah, mamah tadi nggak liat tuh mukanya

Ryuga keliatan capek gitu," ucap Bimo sambil menatap intens istrinya yang merengek.

Ryuga membuka pintu kamarnya dan menatap setiap sudut kamar yang masih terlihat sama seperti empat tahun lalu. la pun merebahkan tubuhnya di tempat tidurnya hingga seketika langsung terlelap karena penerbangannya yang cukup jauh membuat kepalanya agak pusing akibat jet lag.

Kediaman keluarga Ferdy seperti biasa pertengkaran kerap terjadi antara Ferdy dengan putrinya, Alexa. Ferdy yang terlihat begitu emosi karena tingkah Alexa kerap sekali membuat masalah di sekolah.

Kali ini Alexa di skorshing akibat bertengkar lagi dengan Grace, disekolah. Alexa sampai membuat Grace mengalami cidera ringan di tangannya.

Alexa kamu anggep apa papah ini, beraninya kamu bersikap seperti preman di sekolah, kamu bikin malu papah. "Papah sudah bilang jangan kamu berurusan dengan keluarga sialan itu lagi," bentak Ferdy dengan penuh emosi dan penekanan.

"Grace yang mulai duluan pah bukan Alexa, udahlah pah Alexa capek, Alexa mau istirahat," ucap Alexa dengan wajah dingin.

Pokoknya papah tidak mau dengar kamu membuat masalah di sekolah lagi. Kamu memang anak yang tidak pernah sesuai dengan harapan papah. "Nilaimu tidak pernah memuaskan, prestasi saja tidak ada, dan kamu juga selalu saja bikin masalah di sekolah kamu terus saja bikin malu papah," ucap Ferdy yang tersulut emosi.

"lya Alexa emang anak yang nggak berguna, mending papah matiin aja Alexa sekalian biar papah puas," ujar Alexa dengan nada menantang, memprovokasi papahnya. Ferdy pun terlihat semakin kalap, dan melayangkan tangannya.

"Hentikan Mas! Alexa kamu gpp kan Sa?" tanya Karin yang muncul di tengah perdebatan antara Alexa dan suaminya memegang bahu Alexa.

Ferdy pun langsung mengepalkan tangannya dengan kencang sampai memperlihatkan buku-buku jarinya yang memutih.

Alexa menghempaskan tangan Karin dengan kasar, menatap Karin dengan tatapan tidak suka. "Jangan sentuh aku, "saut Alexa dingin kepada Karin yang merupakan ibu sambungnya.

Alexa memang belum menerima Karin sebagai mama sambungnya walaupun sikap Karin tidak seperti ibu tiri yang sering dicap buruk dan jahat.

Karena bagi Alexa belum ada yang bisa menggantikan posisi almarhum mamanya di hatinya. Sikap Alexa selalu berhasil membuat jarak antara Karin dan dirinya layaknya seperti orang asing walaupun sudah bertahun tahun tinggal bersama.

Ucapan Alexa kepada Karin tadi, membuat Ferdy semakin murka. Dan Alexa pun pergi menuju kamarnya untuk menghindari perdebatannya yang selalu berhasil membuatnya semakin benci dengan sikap papahnya tersebut.

Alexa berlari menapak anak tangga menuju kamarny dan ia saja langsung mengunci pintu kamarnya sebelum papahnya datang.

"Alexa tunggu papah belum selesai bicara keluar kamu...buka pintunya, "bentak Ferdy terus memanggil putrinya sambil menggedor pintu kamar Alexa dengan kencang.

Namun Alexa tidak menghiraukan panggilan papahnya ia terus menutup kupingnya duduk meringkuk bersandar di bawah tempat tidurnya.

Di dalam kamarnya yang merupakan tempat saksi bisu setiap kesedihan Alexa, dimana kata kata dan makian dari Papahnya itu selalu saja berhasil menambah luka di hati Alexa.

Isak tangisnya pun menjadi mode akhir Alexa melampiaskan emosinya, betapa pedihnya setiap sikap dan ucapan papah itu yang selalu terulang ulang dalam benaknya.

Seberapa besar apapun usaha Alexa mencoba menerima dan bersikap biasa agar hubungannya dengan Papanya tidak semakin memburuk namun tetap saja sulit. Alexa hanya bisa menangis sambil memegang sebuah foto kenangan bersama mendiang mamahnya saat masih di taman kanak kanak.

"Mah.. Alexa kangen mamah," ujar Alexa dengan isak tangis.

Dengan begitu pilu Alexa menangis meratapi kesedihannya sampai tak teras ia pun tertidur dengan seragamnya yang masih ia kenakan.

Rencana Perjodohan

Ryuga sedang menikmati sarapan pagi di kediamannya bersama keluarga dengan penuh kehangatan.

"Ga, papah minta tolong, kamu bantu-bantu om Ferdy di Yayasan, karena Yayasan itu merupakan hasil jiri payah papah sama om Ferdy, yang kami besarkan bersama. Dan hingga kini papah banyak berhutang budi kepadanya, jadi papah mohon kamu bersedia membantu,"ucap Bimo penuh harap menatap Ryuga dengan tegas.

"Baik pah Ryuga akan coba," ujar Ryuga menyetujui. Sejak kecil Ryuga memang patuh terhadap kedua orang tuanya.

"Dan juga," ujar Bimo sedikit ragu, mengutarakan keinginannya.

"Dan juga apa pah..?" tanya Ryuga penasaran.

Bimo melihat ke arah istrinya karena, pasalnya ia sedikit khawatir dengan apa yang akan ia sampaikan kepada putranya tersebut.

Retno  pun mengangguk dan tersenyum kepada suaminya agar menceritakan keinginan mendiang sahabatnya tersebut.

"Begini Ga, Papah sama Mamah serta sahabat papah sepakat untuk menjodohkan kamu dengan anak mereka," ucap Bimo ragu-ragu menatap putranya.

Ryuga pun terkejut hingga sendok yang ia pegang pun terjatuh akibat ucapan papahnya tersebut.

"Tapi Mah... Pah,  Ryuga belum ada keinginan untuk menikah, dan juga Ryuga akan memilih calon pendamping hidupku sendiri Pah, " ujar Ryuga menatap kedua orang tuanya dengan penuh ketegasan.

"Sayang.., apa kamu masih belum bisa melupakannya gadis itu Ga, usia kamu ini sudah pas untuk kamu memiliki seorang pendamping. Mamah mohon sekali, tolong kamu buka sedikit hati kamu untuk orang lain ya Ga,“ ujar Retno melemah menatap Ryuga penuh harap.

"Benar apa yang di bilang Mamah kamu itu, Ga. Ini sudah berlalu, kamu harus ikhlas Ga,  mungkin dia bukan jodoh kamu. Sebaiknya kamu belajar mengenal terlebih dahulu, Papah dan Mamah sangat berharap kamu setuju karena Mamah dan Papa sudah berjanji akan menjodohkan paling lambat minggu ini,“ ucap Bimo sambil menimbang nimbang ucapannya.

"Apa seminggu, apa nggak terlalu cepat..!" ujar Ryuga terkejut menatap mamah dan papahnya secara bergantian.

"Tapi pah apa itu tidak terlalu mendadak. Ryuga belum siap Pah..Mah," ujar Ryuga merasa keberatan menatap kedua orang tua secara bergantian.

"Ryuga Mamah mengerti, tapi kami sudah terlanjur berjanji, kamu juga harus pikirkan kondisi Papah kamu, karena kesehatan Papah juga seperti yang kamu tahu kan sayang," ujar Retno berusaha meyaknikan putranya.

Ryuga menghela nafas dengan berat karena keputusan kedua orang tuanya tersebut. Ryuga memang anak yang tidak pernah membantah kedua orang tuanya. Namun untuk urusan masa depannya sebenarnya ia punya pertimbangan  dan ingin menentukan pilihanya sendiri.

Mungkin benar sampai detik ini ia masih belum melupakan Sita, yaitu gadis yang pernah mengisi hatinya 5 tahun yang lalu.

"Baik Pah... Mah.., jika itu menang yang terbaik, Ryuga akan turuti kemauan kalian, tapi Ryuga nggak bisa janji mengingat perasaan itu memang nggak bisa dipaksakan,“ jawab Ryuga dengan lemas yang akhir menyetujui keputusan kedua orang tuanya tersebut.

Di SMA Garuda Bangsa

Ada yang berbeda ini dengan suasana sekolah tidak seperti biasa terutama saat Ryuga pertama kali menginjakkan kaki masuk ke area sekolah dan melintasi konidor sekolah.

Suasana di area sekolah menjadi ricuh, terutama bagi siswi perempuan karena saat itu sedang jam istirahat. Para siswi-siswi terus saja menatap Ryuga, dengan mulut yang menganga saat Ryuga melintasi setiap konidor sekolah.

Baju formal kemeja lengan panjang yang sedikit digulung menjadi nilai plus penampilan Ryuga saat pertama kali datang ke SMA Garuda Bangsa.

"Anjirrrr... tuh siapa gaes? Sumpah gantengnya nggak ngotak! Wahgelaseh ini mah," ujar salah satu siswi.

"Kalo tiap hari liat beginian makin semangat gue ke sekolah," saut siswi yang lain menimpali.

Ryuga sudah sangat biasa mendengar ucapan-ucapan tersebut di telinganya. Dan ia pun hanya bisa menyunggingkan sudut bibirnya.

Ryuga sampai di ruang ketua Yayasan yang tidak lain adalah ruangan Pak Ferdy. Mereka terlihat berbicang serius membicarakan tentang operasional sekolah dan Ryuga juga banyak berduskusi dan bertanya tentang kurikulum dan segala hal mekanisme sekolah.

"Om harap kamu lebih banyak membantu disini, karena Om banyak lupanya, kamu bisa mengajar di sini, yah itung-itung menambah pengalaman kamu,“ucap Ferdy dengan penuh canda guna untuk menambah keakraban.

"Ayo biar Om antar ke ruangan kamu,"ajak Ferdy membawa Ryuga keluar dari ruangannya.

"Ini adalah ruangan kamu Ga, semoga kamu betah ya," ujar Ferdy tersenyum ramah.

"Makasih Om, sebisa mungkin saya akan melakukan yang terbaik untuk sekolah ini, kalo gitu saya permisi dulu, Om," ujar Ryuga sambil menjabat tangan Om Ferdy.

"Titip salam buat papah dan mamah kamu ya," ujar Ferdy dengan penuh wibawa.

.......

Tiga berlalu dari masa skorsing dan masih ada sisa 4 hari. Alexa merasa bosan terkurung di dalam kamarnya. Moodnya sangat buruk sejak pertengkaran dengan papahnya, karena selain di sekolah, papahnya juga menghukumnya dan tidak mengizinkan Alexa keluar rumah  karena perbuatannya di sekolah.

Sambil berjalan mondar mandir di atas balkom di depan kamarnya, Alexa asik ngevape sambil menatap pemandangan di atas langit. Alexa terus memikirkan  bagaimana cara ia bisa keluar tanpa ketahuan papahnya, agar bertemu dengan kedua sahabatnya nanti.

Alexa membuka  chatroom dan mulai memainkan jari lentiknya membuat janji dengan kedua sahabat tersebut.

"Kafe biasa yuk, bosen nih gw.. Alexa."

"Berangkat,.. Rena."

"Jangan bader dah luh.. Kipli."

"Bodo amat..! Jam 07:00 bungkus.. Alexa."

Alexa  menaruh ponselnya di nakas setelah asik, berchat ria dengan kedua sahabatnya.

Tok..tok..tok..

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di kamarnya Alexa segera berlari menuju pintu dan menaruh benda yang ia hisap di nakas.

"Non Alexa buka pintunya non, makan dulu non abis itu minum obatnya,"panggil mbok Darmi sambil mengetuk pintu kamar Alexa.

Alexa pun membuka pintu kamarnya, karena hanya mbok Darmi orang yang sangat peduli kepada Alexa setelah kepergian mamah kandungnya.

"Udah non jangan murung terus makan yuk si mbok suapin ya?" ujar Mbok Darmi perhatian.

"Taro aja Mbok di situ nanti, Alexa makan," ujar Alexa tersenyum.

"Tuh kan nakal lagi deh,"ucap mbok Darmi saat melihat vape di nakas kamar Alexa.

Alexa  hanya nyengir sambil memperlihatkan barisan giginya rapi di depan Mbok Darmi. Berbeda dengan  Mbok Darmi, ia pun tidak heran dengan sifat dan tingkah laku Alexa yang di nilai keluar jalur.

Itu merupakan bentuk pelampiasannya, akibat dari kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tuanya karena ia merupakan anak yang broken home.

Mbok Darmi menaruh nampan yang berisikan makanan dan juga buah di nakas. Ia pun duduk di tepi ranjang Alexa sambil mengusap punggung Alexa.

"Makan dulu non, jangan menyiksa diri terus, kasian kan nanti nonnya sakit gimana,"ujar Mbok Darmi begitu perhatian.

"Mbok kalo Alexa meninggal, mbok bakalan nangisin  Alexa nggak Mbok?" tanya Alexa asal bicara.

"Husss.!! lambemu ndo ngawur, ya pasti si Mbok nangis lah sedih, ngeliat Non setiap hari di marahin bapak juga, si Mbok sedih non,"njawab mbok Darmi dengan begitu tulus menyayangi anak majikannya tersebut.

"Ah masa sih, "goda Alexa sambil mencolek  pinggang mbok Darmi. Alexa terus menggelitik mbok Darmi hingga Mbok Darmi pun kegelian, dan buru buru keluar dari kamar Alexa akibat tingkah jail Alexa.

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kafe Monalisa

Malam hari benar saja Alexa ternyata benar benaran nekat keluar dari jendela kamarnya, karena memang posisi kamar Alexa ada di lantai dua. Alexa berhasil keluar dari rumahnya tanpa sepengetahuan kedua orang tuannya.

Alexa sampai di Monalisa cafe tempat yang biasanya di jadikan tempat favorit mereka nongki. Dengan suasana outdoor dan live musik, dari kejauhan Alexa sudah  melihat kedua bestinya yaitu Kipli dan Rena sudah menunggunya.

"Emang dasar bader luh, lagi di pingit nekad juga ngajak ngayab, “ucap Kipli dengan logat betawinya yang ceplas ceplos.

"Luh kira gue mau nikah apa, pake sgala di pingit. "Iya kali gitu gue di rumah mulu, bosen gile, "saut Alexa menarik kursi di sisi Rena.

"Kalian udah pesen apa? " tanya Alexa melihat menu.

"Belom kita nunggu lo dulu kali, " saut Rena.

"Eh iya, gimana kabarnya si Grace, trus tangannya gimana gpp kan? "tanya Alexa penasaran.

Ngapain luh nanyain si Lampir, dia gitu juga karena kebodohannya sendiri, daripada lo nanyain dia mending luh dengerin gosip gue, "ujar Rena.

"Lex,, luh tau nggak di sekolah kita ada yang gantiin Mr. Dono yang alay itu. Dan loh pasti bakal syok deh kalo liat langsung, tuh guru. Sumpah gila! ganteng parah, pokoknya dia udah gue nobatkan sebagai most wanted teacher di sekolah kita, plus peran utama kehaluan gue dah ,"aaarrrghhh, “ucap Rena yang histeris sendiri, dengan gayanya yang heboh.

"Ren berisik banget sih mulut luh , tuh orang orang pada ngeliatin ke arah kita, luh bisa nggak sih kalem dikit, “omel Alexa sambil menoyor kepala Rena dengan daftar menu.

Dan Alexa pun menarik daftar menu tersebut untuk menutupi wajahnya karena merasa malu dengan kelakuan Rena yang heboh sendiri.

"Tau luh malu-maluin aja lu, jangan kaya wong ndeso dah luh "ujar Kipli.

Ya udah sih maaf, tapi Lex, ..tuh guru pesonanya sumpah bikin melting, luh masih di skors si, jadi lo nggak bisa liat deh tuh guru cakepnya kaya apa, pokoknya meresahkan banget pokoknya. "Dimas mah lewat dah, "ucap Rena bicara dengan begitu antusias.

"Apaan cakep doang bo'ong Lex! tuh guru udah tegas disiplin, kaku galak pulak, kaya soang kampung. Gue sih takut kalo jadi cewek deketinnya juga, kayanya orangnya ambegan. Kalo lagi pelajaran dia, males banget dah gua, susah masuk otak, "saut Kipli menimpali ucapan Rena

"Ah luh si emang oneng pernamen sejak di embrio kali "ckckckc..! "nggak usah lo ya ngatain idola gue deh.."saut Rena sambil memukul bahu Kipli pelan dengan tangannya

"Ya udah sih kita kesini mau happy happy bukannya adu urat ngomongin tuh guru, "saut Alexa berusaha memisahkan ketegangan di antara kedua sahabatnya.

Sejenak Alexa merasa penasaran dengan guru barunya di sekolah karena ucapan kedua sahabatnya.

.

.

****

Di sisi lain...

Atmosfer suasana Cafe terasa buruk di rasakan Ryuga apalagi sejak teman-teman Ryuga datang dengan para wanita dengan memakai busana mini sambil merokok seketika moodnya berubah menjadi kacau. Ryuga sangat membenci wanita perokok dan liar walaupun mereka tampil telanjang di depannya pun Ryuga tidak akan pernah tertarik sedikit pun.

"Gue cabut duluan, "ucap Ryuga sambil mengambil kunci mobilnya.

"Santai dulu lah, nikmatin dulu sini, kita-kita jugakan baru ketemu luh lagi. Lagian mau kemana sih luh buru-buru amat, "ucap Bima merangkuk teman wanitanya yang berusaha menahan Ryuga.

"Tau lo! lo kalo punya muka cakep manfaatin lah, jangan cupu, " saut Denis menimpali.

"Sialan lo! sory gue ada keperluan, "ujar Ryuga langsung pergi meninggalkan cafe tempat dimana teman teman berkumpul.

Sebagian teman-teman Ryuga menang terkenal sebagai predator yang sering berganti pacar dan suka mengajak wanita malam, hanya untuk bermain-main.

Namun berbanding tebalik dengan Ryuga dirinya yang sejak tadi merasa tidak nyaman dan sangat risih saat para wanita tersebut dengan sengaja mendekatinya mencoba merayu dengan gaya-gaya yang nakal.

Siapa yang tidak tahan dengan pesona Ryuga selain tampan dia pun memiliki postur tubuhnya yang profesional dengan rahang tegas serta sorot mata yang tajam hingga membuat wanita yang menatapnya bisa langsung jatuh hati kepadanya.

Namun terlepas dari itu semua sikap Ryuga sangat berbanding terbalik dengan yang terkenal dingin dan sulit di dekati terutama oleh kaum hawa.

.

.

********

Alexa dan teman temannya terlihat begitu seru saat berbagi cerita terutama Rena yang terus menceritakan guru ganteng yang kini jadi trending topik di sekolah mereka. Saat di tengah keseruan obrolan garing mereka ponsel Alexa berdering.

"Gawat ! bokap gue, "ucap Alexa yang kaget melihat yang melihat layar ponselnya.

"Napa bokap lo nelpon Lex ? kok muka lu jadi horor gitu, “tanya Kipli dengan expresinya yang penasaran.

"Sorry gaes, gue cabut dulu ya," ujar Alexa yang langsung bergegas pergi.

Alexa pergi dengan terburu buru, setelah papahnya menelponnya, dan mengetahui bahwa ia tidak ada di rumah.

Brukkkkkk!!!

"Awww, ringis Alexa."

Ia terjatuh ketika sedang berlari keluar area cafe, saat ia tidak sengaja menabrak seseorang karena terlalu fokus melihat ponselnya.

Namun seseorang yang ia tabrak sama sekali tidak bergeser sedikit pun akibat benturan tubuh mungil Alexa sedangkan Alexa sendiri sudah terpelanting indah, isi tasnya pun ikut berhamburan.

Seluruh barang-barang Alexa pun itu berserakan. Alexa buru buru mengambil barang barangnya dan memasukannya kedalam tas tanpa melihat seseorang yang ia tabrak.

"Maaf om, saya buru-buru," ujar Alexa tanpa melihat seseorang yang ia tabrak, memunguti satu persatu barangnya.

"Apa om emang muka gue kaya om-om apa, " batin pria tersebut mengerutkan kedua alisnya, ia merasa begitu tidak nyaman dengan kata om yang keluar dari mulut gadis yang sudah menabraknya.

Pria tersebut pun menatap Alexa sambil memincingkan mata, memindai setiap inci tampilan Alexa dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Alexa pun langsung bergegas pergi setelah memunguti barang-barangnya, meninggalkan pria tersebut tanpa memperdulikannya.

"Tunggu, "tahan pria tersebut mencekal tangan Alexa.

Ketika Alexa hendak berbalik pergi, tangannya langsung di tarik hingga tubuhnya pun ikut berbalik ke hadapan pria tersebut.

Seketika pria itu terdiam memperhatikan penampilan tomboy Alexa, yang terlihat cantik dan imut serta memiliki tatapan mata begitu jernih. Kesan pertama melihat Alexa cukup membuat Ryuga sedikit terkesima.

Siapa yang tidak menyukai Alexa, ia merupakan siswa cantik Garuda Bangsa yang cukup segani karena ia merupakan seorang anak pemilik sekolah tersebut.

"Cantik tapi sayang nggak punya attitude , "batin pria tersebut sambil menatap dengan intens.

Ada perasaan risih di dalam hati Alexa saat laki laki tersebut menarik tangan dan memposisikan tubuh mereka lumayan dekat. Alexa merasa gugup, jika merasa gugup Alexa memiliki kebiasaan aneh yaitu ia selalu menggigit gigit bibirnya.

"Kalo minta maaf yang bener, yang sopan, lihat yang bener orang yang kamu tabrak, “ketus pria itu dengan nada dinginnya yang tidak lain adalah Ryuga.

"Om saya minta maaf ya, karena berhubungan saya buru-buru saya kira sudah cukup kan, "ujar Alexa tersenyum semanis memperlihatkan lesung di kedua pipinya menatap Ryugal dengan jarak yang cukup dekat. Ryuga terkesima, menatap lesung pipi Alexa, tiba-tiba ada desiran aneh dalam dirinya.

"Om, mas hello, eh dia malah bengong!, masalah hidupnya berat banget apa ya, "ujar Alexa sambil melambaikan tangannya ke arah Ryuga yang terlihat bengong.

"Nih orang aneh banget sih cakep sih tapi sayang kok rada lemot gitu ya, "batin Alexa sambil menatap aneh Ryuga yang masih setiap dalam lamunannya.

Alexa kemudian menarik tangannya dengan kasar yang masih Ryugal genggam, ia mencoba menyadarkan lamunan laki-laki yang menahannya, Alexa kemudian menatapnya dengan sinis.

Ryuga pun tersadar karna Alexa menarik tangannya dengan kasar. Ryuga memincingkan matanya karena sikap Alexa yang dinilai kasar sebagai seorang wanita.

"Kamu tadi ngom_,ucapan Ryuga pun terpotong." Melihat gadis yang ada di hadapannya langsung pergi meninggalkannya mendengar ponselnya berdering.

"Hey tunggu !, Dasar gadis yang aneh, "ujar Ryuga ia pun ikut pergi meninggalkan cafe saat melihat Alexa sudah hilang dari pandangannya.

Saat ingin melangkah Ryuga melihat sesuatu di lantai dan sepertinya barang Alexa tertinggal saat terjatuh di lantai tadi.

"Rokok, batin Ryuga sambil tersenyum sinis."

Perasaan aneh yang tadinya sedikit mengganggu hatinya ketika melihat wajah Alexa tiba-tiba saja langsung sirna saat menatap satu bungkus rokok yang ia pegang. Ryuga sangat membenci wanita perokok menurutnya wanita tersebut pasti memiliki sifat yang buruk dan liar.

"Masih ingusan, udah berani merokok, wajahnya saja yang cantik tapi nggak sinkron sama kelakuannya, "batin Ryuga yang tersenyum sinis dengan wajah jengahnya saat ia melihat rokok di tangannya.

Ryuga langsung meremas dan melempar bungkus rokok tersebut ke tong sampah yang ada di dekatnya.

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!