NovelToon NovelToon

Oktrouble

Harapan Diakhir September

Tangan lembut Nia mencoba meraba seluruh punggung kekar Deni yang tak berselimutkan sehelai kain. Bibirnya terus membasahi seluruh leher Deni yang nampak tegang dengan sentuhan yang diberikan oleh Nia.

Deni merangsek menindih tubuh kecil Nia. Melepaskan seluruh pakaian Nia. Menciumi tubuh kecil Nia. Sebelum melepaskan rudal besar miliknya tepat dibagian sensitif Nia. Tak ada rasa sakit, keduanya menikmati setiap sentuhan yang ada. Walaupun hanya berlangsung beberapa menit tetapi keduanya benar-benar menikmati adegan plus-plus tersebut.

Usai dengan adegan penuh gairah yang membuat keduanya begitu terpuaskan secara batin. Seperti biasa, Nia menidurkan tubuh kecilnya diatas tubuh Deni. Dengan selimut tipis yang membungkus keduanya. Nia dan Deni saling bercerita aktivitas yang dilakukan selama seharian ini.

Nia hanya bercerita tentang aktivitas dia sebagai ibu dua anak yang hanya mengantar pergi anak-anaknya ke sekolah. Mengurus mereka, serta kegiatan ibu rumah tangga lainnya yang dikerjakan. Tak ada istimewa, hanya mencoba ikhlas dengan tugasnya sebagai seorang ibu.

Sebelum menikah, Nia adalah seorang wanita karier yang berprestasi. Tetapi setelah menikah, kemudian hamil. Nia akhirnya memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya tersebut. Menjadi ibu rumah tangga serta istri yang sempurna bagi Deni. Diumurnya yang sudah memasuki kepala tiga, Nia berharap bisa terus menjadi ibu dan istri yang sempurna bagi Deni.

Nia takut suatu hari nanti, Deni akan berpaling darinya. Dimana kehilangan Deni adalah kehilangan Deni adalah kehilangan terbesar dalam hidupnya. Mengingat Deni adalah separuh nafas Nia yang memberikan banyak arti dalam hidupnya.

Pernikahan hampir 7 tahun yang telah dibina dengan Deni sangat diharapkan untuk terus melahirkan kebahagiaan untuk keduanya. Cinta menjadi sebuah hal yang Nia harus bisa jaga dari Deni. Sehingga Nia harus sekuat tenaga mempertahankan cinta diantara dirinya dengan Deni.

Kebucinan yang dirasakan oleh Nia, berbanding terbalik dengan Deni. Kebahagiaan yang nyaris sempurna, hampir dirasakan olehnya. Kebahagiaan itu membuat Deni sedikit bosan. Hingga dia mencari sesuatu yang berbeda yang bisa sedikit mengubah hidupnya.

Pernikahan sempurna telah dimiliki. Anak-anak yang lahir sempurna telah dimilikinya juga. Karier yang gemilang juga ada pada dirinya sekarang. Psikiater terkenal dengan biaya fantastis menjadi gambaran dari seorang Deni.

Semua yang dimiliki Deni saat ini, benar-benar membuatnya bosan. Dirinya seolah jenuh dengan kesempurnaan yang ada. Sehingga dalam hidupnya butuh sesuatu yang berbeda.

Nia mengingatkan Deni akan rasa syukur, sebab apa yang dimiliki Deni hari ini. Seharusnya menjadi sebuah rasa syukur yang Deni ucap pada Tuhan. Mengingat kehidupan yang Deni rasakan sekarang adalah rebutan dari doa-doa yang dipanjatkan oleh banyak pria.

Deni ada di titik jenuh. Sehingga ucapan Nia tak mempan baginya. Buat Deni sekarang adalah sedikit ujian dalam hidupnya bisa membuatnya bisa merasakan adrenalin dalam hidup. Hingga akan ada sedikit tantangan yang membuat hidupnya tidak datar begitu saja.

Nia kembali mengingatkan Deni akan rasa syukur. Tetapi Deni tetap tak menerima masukan dari Nia. Dia bersikukuh tetap ingin mendapatkan sebuah cobaan yang bisa meningkatkan adrenalin dalam hidupnya.

Bulan Oktober yang esok akan dihadapi oleh Deni, diharapkan menjadi bulan oktroble yang penuh dengan tantangan dalam hidupnya. Sehingga Deni bisa merasakan sensasi adrenalin dalam hidupnya. Tak hanya sekedar berhasil dan sukses, tetapi menjadi ujian yang semakin membuatnya tertantang.

Sambil tertawa, Deni menantang pada Tuhan untuk memberinya sebuah ujian di bulan ini. Hingga Nia terus mengingatkan Deni untuk tidak melakukan hal konyol tersebut. Tetapi Deni tidak menuruti perkataan Nia. Deni tetap bersikeras untuk meminta tantangan di bulan ini.

Anniversary Pernikahan Deni dan Nia

1 Oktober menjadi tanggal yang begitu istimewa bagi Deni dan Nia. Pasalnya di tanggal itu, Deni mengucap ijab qobul dihadapan ayah Nia. Janji yang akan diingat sebagai hari paling istimewa dalam hidup keduanya.

Seperti 1 Oktober sebelum-sebelumnya yang mana Nia membawakan sebuah kue tart cantik ke hadapan Deni. Pagi itu, Nia juga membawakan kue tart ke hadapan Deni. Dengan lilin yang menyala diatas kue, Nia penuh semangat membawa kue itu ke hadapan Deni yang masih tertidur diatas kasur.

Mendengar nyanyian selamat ulang tahun dari Nia. Deni yang tertidur, seketika terbangun. Dengan wajah kusut, Deni menyambut kedatangan. Nia mencium Deni sembari mengucapkan happy anniversary pada Deni. Sementara wajah hampa terlihat jelas dari raut wajah Deni.

"Why? Kamu gak bahagia dengan tanggal pernikahan kita!" Tanya Nia bingung.

Wajah kusut yang awalnya nampak, langsung berganti dengan wajah penuh kebahagiaan.

"No! I'm so happy today honey." Jawab Deni mencium pipi Nia.

Nia yang awalnya bingung dengan Deni, kembali ceria usai mendapat ciuman di pipi kirinya dari Deni. Sebelum meniup api yang ada di lilin tersebut. Sebuah doa diselipkan oleh Nia. Dimana dia berharap rumah tangganya bersama Deni selalu harmonis, serta dijauhi akan hal-hal buruk.

Berbeda dengan Nia yang nampak begitu khusyuk mengucapkan doa. Deni yang nampak bosan dengan kehidupan yang dijalaninya kini. Terlihat tak berdoa untuk apapun. Dia sudah sangat bosan dengan yang dia miliki saat ini.

Kehebohan anniversary itu semakin terasa kala dua anak Deni dan Nia datang menghampiri mereka. Brian dan Love datang mengucapkan selamat atas anniversary pernikahan orangtua mereka. Keduanya juga membawakan masing-masing kado untuk ayah dan ibu mereka. Sebuah doa juga diucapkan oleh mereka, dimana keduanya berharap rumah tangga orangtuanya tetap harmonis dan baik-baik saja. Sehingga semuanya selalu bahagia.

Ditengah-tengah acara pemotongan kue tart anniversary pernikahan Deni dan Nia. Brian mengusulkan untuk jalan-jalan bersama. Dimana waktu saat ini adalah waktu yang tepat untuk kumpul bersama. Sehingga anniversary hari ini semakin terasa.

Ide Brian disetujui oleh Love. Gadis cantik berumur 4,5 tahun tersebut sangat ingin jalan-jalan. Menghabiskan waktu di tempat permainan, hingga makan di restoran-restoran lezat.

Nia juga setuju dengan ide Brian tersebut. Dia pikir ini adalah waktu yang tepat untuk quality time bersama suami dan kedua anaknya. Terlebih hari ini Deni libur. Sehingga memiliki banyak waktu untuk bersama.

Tinggal Deni saja yang belum memberikan suara. Apakah dia setuju atau sebaliknya. Mengingat suara dia cukup besar, sehingga keputusasaannya bisa menentukan jalan-jalan di hari ini.

Mendapatkan desakan dari Brian dan Love. Akhirnya Deni setuju untuk pergi jalan-jalan hari ini. Semuanya langsung bersorak-sorai ketika Deni mengatakan iya. Sehingga suasana di kamar Deni dan Nia semakin ramai.

Baik Deni, Nia maupun Brian dan Cinta. Semuanya mempersiapkan diri untuk segera berangkat bersama menuju tempat jalan-jalan mereka.

Deni dengan jeans navy, kaos serta sweater denim berwarna hitam. Tampak terlihat gagah, terlebih dengan rambutnya yang disisir kearah kiri. Semakin membuat penampilannya terlihat ganteng dan keren.

Begitu juga dengan Nia yang tampil dengan short dress berwarna merah. Nia terlihat seperti seorang publik figur. Lipstik merah yang dipakainya, membuat penampilan Nia semakin kece abis. Pujian cantik dari Deni langsung dilayangkan pada Nia.

Kemeja hitam dan sneaker berwarna hitam juga. Cukup untuk Brian bisa terlihat tampan. Sementara Love mengenakan dress bermotif polkadot berwarna pink. Dengan bandana yang menghias rambutnya. Love terlihat cantik dan imut.

Semuanya telah siap. Tanpa menggunakan sopir pribadi, Deni mengendarai mobilnya sendiri. Nia duduk disamping Deni. Sementara Love dan Brian berada di bangku belakang mobil. Love dan Brian nampak begitu bahagia untuk jalan-jalan di hari yang cerah ini.

Tujuan Deni dan keluarganya tentu adalah pusat perbelanjaan. Dimana mereka ingin menghabis waktu bersama dengan bermain-main di pusat perbelanjaan. Dimulai dari makan siang bersama, bermain di tempat permainan, mungkin yang terakhir bisa belanja seperti yang diharapkan oleh Nia.

Begitu tiba di parkiran mall, Brian langsung menarik tangan Nia dan Deni menuju restoran favoritnya. Restoran Jepang dengan rasa mewah serta umami menjadi pilihan wajib bagi Brian kala berkunjung ke mall.

Tak ingin membuat Brian kecewa, Deni dan Nia menuruti permintaan dari Brian. Mereka pun mengikuti arahan dari Brian yang membawa keduanya menuju restoran.

Sambutan dari seorang gritter cantik disambut manis oleh Brian. Dengan wajah polosnya, Brian mengatakan jika hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan dari kedua orangtuanya. Sehingga Brian meminta gritter itu untuk mengucapkan selamat kepada ayah dan ibunya.

Gritter perempuan itu dengan senang hati menerima permintaan dari Brian. Dia pun langsung mengucapkan selamat untuk anniversary yang ke 7 pernikahan dari Deni dan Nia. Hingga raut wajah bahagia semakin terpancar dari keduanya.

Gritter itu mengantar keluarga Deni menuju meja yang akan menjadi tempat mereka makan bersama. Kemudian memberikan buku menu yang bisa digunakan Deni untuk mencari menu yang ingin dipilih.

Tak perlu lama menunggu, Deni yang sudah paham dengan semua menu yang ada di restoran itu. Langsung memesan menu makanan yang akan disantap oleh keluarganya. Tentu makanan mentah serta sushi menjadi pilihan utama Deni dan keluarganya.

Deni diminta menunggu beberapa menit saja, sebab makanan akan segera terhidang di meja makannya. Dengan memberi sedikit senyuman, Deni pun

Pasien Baru Deni

Deni tengah mengecek beberapa email masuk. Tiba-tiba Via asistennya mengatakan bahwa seorang pasien baru akan tiba. Dia adalah seorang yang depresi berat, usai ditinggal pergi oleh kedua orangtuanya.

Remaja berusia 15 tahun itu mengurung diri di kamar selama berhari-hari. Tak mau makan dan minum, hingga badannya nampak begitu lemah lunglai.

Penampilan remaja itu juga cukup menyedihkan. Rambutnya acak-acakan, dengan baju kotor yang tak ia ganti. Wajahnya kusut dengan air mata yang terus menerus menetes.

Deni menatap tajam wajah remaja putri tersebut. Tak ada respon apapun dari remaja itu. Selain kata-kata rindu pada kedua orangtuanya yang telah meninggal beberapa hari yang lalu dalam sebuah kecelakaan pesawat. Deni mencoba menyentuh tubuhnya, tapi dengan sigap tangan remaja putri itu menangkis tangan Deni. Tak ada kata apapun, dia hanya melirik wajah Deni. Sebelum kembali menunduk dengan wajah penuh kesedihannya.

Deni meminta Via untuk meninggalkannya bersama remaja putri tersebut berdua. Dia ingin mengobrol berdua untuk lebih tahu isi hati dari remaja putri tersebut. Tanpa keberatan sedikit pun, Via segera menuruti perintah Deni. Dia membiarkan Deni untuk mengobrol berdua bersama dengan remaja putri tersebut.

"Siapa nama kamu?" Tanya Deni menundukkan tubuh tingginya.

Remaja itu tak menjawab pertanyaan dari Deni.

"Kamu mau makan?" Tawar Deni.

Kembali, dia tak menjawab pertanyaan dari Deni. Dia tetap menunduk dengan raut wajah penuh kesedihan.

Deni meminta remaja itu untuk duduk di kursi dihadapannya. Tetapi remaja putri tersebut tak menuruti perintah Deni. Dia tetap berdiri dengan pandangan kosong.

Dengan sangat terpaksa Deni menarik tubuh remaja itu untuk duduk, tetapi dengan perlawanan super. remaja putri itu berusaha tetap pada posisinya. Sehingga Deni terpaksa menyuntikan obat bius untuk membersihkan tubuh remaja putri itu yang menyebarkan aroma tidak sedap.

Deni kembali memanggil Via. Dia meminta Via serta beberapa perawat lainnya untuk memandikan tubuh dari remaja putri itu, serta memberikan beberapa sentuhan agar penampilannya bisa lebih baik lagi.

Via serta dua suster lainnya segera membawa remaja putri itu menuju kamar mandi klinik. Ketiganya bergotong royong memandikan tubuh remaja itu yang semakin kurus dan mengeluarkan aroma tak sedap.

Usai memandikannya, Via dan dua suster itu mulai memberikan sentuhan berupa make up tipis yang membuat penampilan remaja putri itu sedikit lebih baik. Dengan baju bersih serta wangi, membuat remaja putri itu nampak begitu cantik.

Tinggal menunggu beberapa jam lagi sampai remaja putri itu bangun. Deni membaca identitas pasiennya tersebut. Dia menerka apa yang akan dilakukan untuk dapat menyembuhkan gangguan mental yang dialami remaja tersebut. Mengingat remaja putri itu begitu depresi berat.

Tidak ada riwayat depresi dari orangtuanya. Hanya kepergian dari kedua orangtuanya yang membuat remaja putri itu depresi berat. Sehingga Deni harus melakukan pendekatan secara persuasif pada remaja putri tersebut.

Beberapa metode mulai dipikirkan oleh Deni untuk mengobati depresi yang dialami remaja putri itu. Terutama perihal gangguan psikis yang dialaminya. Deni ingin menemukan cara yang ampuh yang bisa digunakan untuk menyembuhkan remaja putri tersebut.

3 jam obat itu bekerja dengan baik pada remaja putri tersebut. Akhirnya remaja putri itu kembali siuman. Remaja putri itu langsung berteriak menangis sambil memanggil nama orangtuanya. Beberapa suster menghampiri kamar remaja putri tersebut.

Tak hanya sekedar berteriak saja, remaja putri itu juga menghancurkan seluruh benda yang ada di ruang perawatannya. Lampu meja dilempar olehnya, termasuk ranjang yang dibuat berantakan olehnya.

Salah seorang suster memanggil Deni. Dia memanggil Deni untuk bisa menenangkan remaja putri itu yang semakin beringas. Deni yang sebenarnya masih menyantap makan siangnya. Terpaksa bergegas menuju kamar perawatan remaja putri itu.

Deni mendekati remaja itu yang semakin beringas dengan tangisan yang semakin keras. Tetapi remaja itu menghindari Deni, dia menjauh dari Deni. Jongkok dipojokan ruangan dengan menutup wajahnya.

Deni tetap berjalan mendekat ke remaja itu. Deni mendengar suara keroncongan yang keluar dari perut remaja tersebut. Dengan pendekatan supel yang dilakukan Deni. Si remaja itu berhasil dapat di rayu. Tawaran makan dari Deni diterima. Deni pun meminta kepada Via untuk mengambilkan makanan untuk remaja tersebut.

Sepiring makanan telah ditangan Deni. Dengan penuh kelembutan, Deni menyuapkan sendok demi sendok makanan tersebut kedalam mulut si pasien. Beberapa hari tidak makan, membuatnya begitu lahap kala menyantap makanan yang disuapkan Deni kedalam mulutnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!