Pemuda bermata biru itu menatap binggung sekitarnya.
Seingatnya dia tertidur dikamarnya karna lelah menyelesaikan pekerjaaan rumah yang disuruh kakaknya,tapi kenapa dia berada di tempat yang mempunyai alam terbuka seperti dialam liar sekarang?
"Ah!"
Dia kembali tersentak karna merasakan tekstur rumput yang basah dan lembab saat tangannya menyentuh tanah,dengan gugup dia mencoba memegang rumput itu kembali dan bisa merasakan bentuknya.
Hal ini seolah nyata!
'Apa aku hanya berhalusinasi?'
Begitulah pikiran Aiden saat ini.
Aiden lalu memandang sekelilingnya,ditengah kebingungan dia lupa kalau dia bisa melihat pemandangan alam yang belum pernah ia lihat di kota tempat tinggalnya.
Bagaimana tidak,jika kau berada ditempat aneh seperti alam terbuka tapi hal menakjubkannya adalah semua sekitarmu berwarna hijau,ya sebuah tempat yang mungkin sangat dicari para vlogger untuk berfoto dan dokumenter film bernuansa alam.
Ditambah suasana tenang dan damai seolah mendukungnya untuk menikmati hal itu.
Jika ini mimpi!tolong jangan bangunkan dia!
Dia sangat senang berada disini sekarang!
"Awuuuuu!!!"
Tiba-tiba Aiden mendengar suara lolongan serigala yang tak jauh dari tempatnya,hal itu tentu saja membuatnya terkejut dan panik jika serigala itu ternyata bersembunyi dibalik batu besar didepannya.
Bisakah dia lari?
Srek...srek...
Bersamaan itu suara lain muncul membuat Aiden lalu berdiri dan memandang sekitarnya waspada.
"Siapa disana!"ucap Aiden karna mendengar suara kaki yang menyeret langkahnya di semak-semak.
Tapi dia langsung membulatkan matanya saat menyadari kalau dia bisa mengeluarkan suara!
Dia bisa berbicara?
Bagaimana mungkin!
"Aku bisa bicara?ini nyata kan?suaraku.."ucapnya seraya memegang lehernya.
Aiden menangis,untuk pertama kali seumur hidupnya akhirnya dia bisa mendengar suaranya sendiri,dia terus menangis hingga suaranya menjadi serak karna rasa bahagia yang membuncah dihatinya.
"Aku bisa berbicara!oh Tuhan...aku sangat berterima kasih walaupun ini hanya ada di mimpiku."ucapnya,karna dia terlalu larut akan kebahagiannya dia tak menyadari bahwa ada sosok makhluk besar kini mendekatinya.
Huft!
Aiden membuka matanya lebar saat merasakan hawa dingin itu menyentuh punggung belakangnya.
Dia menoleh dan terjatuh ketanah saking terkejutnya.
Sedangkan mata makhluk besar itu sejak tadi tak bisa melepaskan pandangan kearahnya.
Apa itu!
Naga?
Bagaimana dia bertemu naga disini?
Terlihat jelas dari bentuk dan sayap besar yang membentang lebar disisi kanan dan kirinya,membuat Aiden yakin kalau makhluk itu naga.Dia juga sempat mengintip bagian belakang naga itu ada ekor,dalam sekejap perasaan takutnya dia gantikan rasa kagum.
Tanpa tau dia sudah terjebak dan tak bisa lari untuk menyelamatkan dirinya dari naga itu.
Ah naga itu membuat mata yang sangat indah!
Yaitu biru seperti kristal es!
Bisa ia rasakan hembusan nafas naga itu sangat dingin,dan warna naga itu juga putih.
Tapi setahunya naga memiliki nafas hangat karna bisa mengeluarkan api kan?tapi kenapa nafas naga itu seperti akan membekukannya karna rasanya sedingin es.
"Kau...naga es?"
Seolah mengerti sang naga mengangguk lagi-lagi membuat Aiden terkejut.
Dia mengerti bahasaku?
Entah karna dia melamun dia bisa rasakan kepala naga itu kini berada di pangkuannya seolah memintanya mengelus kepalanya.Dengan kaku Aiden mengelus kepala naga itu hati-hati.
Dingin sekali!
"Apa kau tau kau berada didalam mimpiku?kau pasti hanya bagian imajinasiku kan,tapi aku merasa senang berada disini.Karna aku bisa berbicara walaupun ini tidak nyata."ucap Aiden tersenyum sendu.
Sang naga yang seolah mengerti perasaan lalu mengerakkan ekornya hingga mengikat tubuh Aiden.
Kini Aiden tak bisa bergerak sedikitpun.
"K-kenapa?hei bisakah kau lepaskan aku!"
Naga itu mengeleng lalu membawa tubuh Aiden melayang hingga menaiki punggung naga itu.
Sementara Aiden pemuda itu terlalu terkejut dengan hal yang terjadi barusan.
"T-tunggu...jangan terbang oke,aku belum siap!"ucap Aiden panik karna sayap naga itu mulai terangkat.
Tiba-tiba...
Wus!!!
"Huwaaaa!!!!"
...
Plak!
Sebuah tamparan keras membuat kedua mata Aiden akhirnya terbuka.
Dia sedikit linglung dan memproses apa yang terjadi padanya,kini dia mendapati dirinya berada didalam kamarnya dan pemuda seumurannya yang dari tadi menatapnya tajam sambil bersedekap.
"......"
"Bangun adik!kau itu malas sekali ya!"sarkas Marcel.
Dia adalah kakak sulung Aiden namanya Marcel Anggara Rayendra.
Aiden menunduk karna takut dengan tatapan kakaknya itu,dia tidak bisa mengucapkan kata maaf karna dia tak memiliki suara.
Dia bisu.
Marcel menghela napas,dia sebenarnya tak pernah berlaku jahat pada adiknya.Tapi dia memang selalu mengabaikan adiknya seperti ayah dan ibunya yang tak pernah melirik kearah Aiden.
Entah kenapa keluarga mereka malu memiliki anak cacat seperti Aiden oleh karna itu mereka mengabaikan putra bungsu mereka secara terang-terangan.
Walaupun tak ada kekerasan fisik tapi segala umpatan dan makian mereka lontarkan pada bungsu mereka itu.
Dan baru kali ini Marcel berani menampar adiknya hanya karna Aiden sangat susah dibangunkan,dia sedikit heran karna biasanya anak itu akan lebih bangun pagi dan menunggu mereka sarapan tapi anak itu malah masih tidur.
"Cepatlah turun kebawah,oh ya PR ku sudah selesai kan?"tanya Marcel mendapat anggukan lemah dari Aiden.
Sebenarnya Marcel pintar tapi dia malas menulis dan berhubung sang adik tak disekolahkan umum sepertinya jadi dia seenaknya menyuruh adiknya itu menyelesaikan Pr-nya tanpa tau Aiden bergadang sampai subuh.
Marcel lalu melihat buku bersampul coklat dimeja kecil disamping tempat tidur Aiden dan mengambilnya.
"Kubilang apa!apa kau tuli juga?cepat bersiap-siap dan turun kebawah bodoh!"bentak Marcel membuat Aiden terkejut.
Dengan mata berkaca-kaca Aiden berdiri dan merapikan tempat tidurnya lalu dia kekamar mandi untuk mencuci wajahnya.
Sampai dibawah ketakutan Aiden semakin bertambah karna tatapan tajam dari keluarganya yang seolah akan membunuhnya.
"Apa tidurmu nyenyak bocah?kau tau ini jam berapa hah!"bentak sang ayah membuat ibunya itu mendekati ayah dan berusaha menenangkannya.
"Sudah mas,seharusnya kita makan aja dulu gak usah nunggu dia,sudah aku bilang dari tadi kan."ucap sang ibu membuat hati Aiden sakit.
"Bun aku lapar."rengek Marcel dibalas kekehan kecil dari sang ibu.
"Yasudah yuk makan!"ucap Dwi Ratna Rayendra ibu dari dua pemuda itu.
Mereka semua lalu duduk dan menikmati makanannya tanpa memperdulikan Aiden yang masih berdiri dan menunduk.
Diam-diam Aiden meneteskan air matanya.
Dia menutup matanya dan berharap pergi ketempat yang berada dimimpinya lagi.
Dia tak sanggup untuk menjalani kehidupan didunia nyata.
Huft!
Tubuhnya bergidik saat merasakan nafas dingin seperti nafas naga dimimpinya dibelakang punggungnya.
Apa itu benar-benar nyata?
Dia melihat kearah keluarganya yang sedang bercanda tawa di meja makan.
Pandangannya perlahan memburam.
Dia tersenyum.
Akhirnya aku kembali tertidur!
Bruk!
Aiden kembali membuka matanya,dia menoleh sekitarnya dan benar saja dia kini berada diatas awan dengan duduk diatas punggung naga itu.
Melihat itu dia sedikit terkejut dan tanpa sadar berteriak sambil memeluk sang naga.
"Aaaaa tinggi sekali!!!hei kau mau membawaku?! kemana kumohon jangan terbang!aku benar-benar takut ketinggian!!!"
Seolah mengerti naga itu lalu mendarat turun didataran tinggi yang banyak tanaman berbagai jenis bunga disana.
Seketika rasa takut Aiden berubah kagum melihat pemandangan dari bawah yang begitu indah.
Satu kata dipikirannya adalah 'luar biasa'
Setelah naga itu berhasil mendarat aman dengan mulus Aiden langsung melompat turun.
Dia menatap polos mata sang naga.
"Apa kau mempunyai nama?"
Huft
"Ayolah jangan menghembuskan nafasmu didepanku itu dingin sekali!"
Sang naga membuka mulutnya membuat Aiden begidik ngeri karna mengira naga itu akan memakannya sekarang.
"Kenapa kau membuka mulutmu?"
Naga hanya diam dan terus membuka mulutnya membuat Aiden binggung,tapi dia melihat cahaya didalam mulut naga itu.
"Kau mau aku masuk kedalam untuk memeriksa apa yang ada didalam mulutmu?"tanya Aiden ragu,nafas naga ini benar-benar dingin hingga membuat tubuhnya sedikit menggigil.
Sang naga mengangguk.
"Berjanjilah kau tak memakanku ya."ucap Aiden.
Naga kembali mengangguk.
Dengan berani Aiden melangkah masuk ke goa mulut naga yang terbuka lebar.
Bisa dia lihat diatap langit mulut naga ada gigi runcing yang sangat tajam membuatnya bergidik ngeri jika naga itu menutup mulutnya hingga mengoyak tubuhnya menjadi potongan kecil.
Cahaya itu makin dekat dan Aiden mendekati cahaya itu.
Saat disampai dia melihat potongan kaca yang menancap diujung lidah naga dan cahaya itu rupanya berasal dari pantulan kaca itu.
Merasa kasian dan bersalah karna menuduh sang naga akan memakannya hidup-hidup,dia dengan hati-hati mengangkat potongan kaca yang sebesar lengan tangannya itu hati-hati dan bisa ia rasakan suara ringisan naga yang menahan sakit membuatnya makin iba.
Setelah selesai Aiden buru-buru keluar saat mulut besar naga itu kembali menutup.
Dia membawa potongan kaca itu dan membuangnya kesembarang arah.
"Maafkan aku..."
"Grrrr...."jawabnya.
"Em bagaimana kalau kau kuberi sebuah nama?Garfield?"
"Grrrr...."
"Benarkah?kau suka?baiklah namamu mulai sekarang Garfield!"
Garfield tampak senang dan berjalan dengan lompat-lompat kecil mengelilingi Aiden dengan geramannya,membuat Aiden tertawa lepas untuk pertama kali seumur hidupnya karna tingkah lucu naganya.
Perasaan bahagia tak bisa Aiden jabarkan karna ia mempunyai teman ditengah kesepian selama ini.
Walaupun naga disampingnya itu hanya bentuk imajinasi dari mimpinya dia tak masalah karna dia senang berada disini!
Kalau bisa dia ingin tidur selamanya agar bersama Garfield.
Dia sama sekali tak ingin bangun!
...
Hai,namaku Aiden William Rayendra.
Umurku baru 19 tahun tapi aku tak pernah merasakan namanya sekolah umum.
Aku mempunyai seorang kakak tampan bernama Marcel Anggara Rayendra.
Dia kakakku yang baik walaupun sering mengacuhkanku dan menyuruhku ini dan itu tapi aku senang melakukan asal membuatnya bahagia.
Aku tinggal bersama kedua orang tua yang lengkap dan keluargaku dikenal sebagai keluarga harmonis didepan publik.
Tidak ada yang tau kalau ada Alvin Senja Rayendra kepala sekolah disekolah terbesar dan elit di london dan Diana Rose Sanjaya pemilik restoran terkenal mempunyai putra bungsu karna mereka tak pernah mengenalkan ku didepan publik karna takut menjadi aib keluarganya yang sempurna.
Apa aku bahagia mempunyai keluarga sempurna?
Kekayaan mereka juga mampu membelikan mobil mewah untuk hadiah ulang tahun kak Marcel.
Hal bahagia yang menurut pandangan orang itu tak membuatku cukup bahagia.
Dan bagiku ulang tahun menjadi sesuatu yang menyedihkan karna tak ada satupun keluargaku yang mengingat atau merayakan ulang tahunku.
Dan setiap hari atau saat hari ulang tahunku aku akan berharap.
Aku ingin ada seseorang...
Yang bukan berasal dari dunia ini.
Untuk menemaniku.
Selalu disisiku.
Dan menguatkanku untuk bertahan.
Membuatku mengerti apa arti kehidupanku sebenarnya.
Dan mengapa aku dilahirkan hanya untuk ditatap penuh kebencian.
Bisakah Tuhan mengabulkan itu?
...
Sinar dari cahaya mentari membuat pemuda berambut pirang itu terbangun dari tidurnya,dia menatap langit kamarnya dengan pandangan sendu.
Hari sudah siang tapi perutnya keroncongan karna belum diisi sejak tadi.
Tapi dia tak memperdulikan hal itu.
Dia tersenyum miris saat mendengar suara tawa kakaknya dari bawah,pasti kakaknya itu sedang bercanda sambil menonton tv dengan kedua orang tuanya.
Dan dia hanya dibiarkan sendirian dikamar.
Selalu seperti ini...pikirnya.
Entah kenapa tidak ada yang mencemaskan saat dia tiba-tiba pingsan atau tidur tadi pagi dan bertemu Garfield dimimpinya.
Atau memang keluarganya memang tak peduli dan tak menganggap kehadirannya disamping mereka,sungguh Aiden sangat lelah.
Tanpa sadar setetes air mata jatuh dipipinya.
Dia merindukan seseorang,tapi dia tak tau siapa seseorang itu?bolehkan dia menutup kedua matanya untuk selamanya?
'Tuhan...kumohon bawa aku ketempat Garfield karna aku sudah merindukan naga itu lagi walau kami berpisah sebentar,pejamkan mataku untuk selamanya karna aku tak ingin melihat dunia nyata ini...hatiku selalu merasa sakit dan sesak seolah-olah ada pisau tajam yang menusuk jantungku berkali-kali.Aku sudah menyerah dan lelah...kau memberikanku kehidupan yang membuat mental dan fisikku hancur,aku menderita hidup didunia ini lebih baik aku hidup didunia fantasy yang berada dalam imajinasi ku,kumohon......biarkan aku tinggal disana,tempat yang jauh bersama Garfield.
Walau itu hanya mimpi yang tidak nyata....'
Deg!
Deg!
Deg!
Aiden merasakan jantungnya melemah.
Dia mengikuti insting menutup matanya kembali karna kedua matanya terasa berat dibuka.
Hingga ingatkan terakhir adalah suara kakaknya yang terus memanggil namanya.
Dia tersenyum tulus karna dalam benaknya dia bisa melihat Garfield tengah terbang kearahnya.
Ah rupanya dia sangat merindukan naga itu walau mereka terpisah sebentar diantara dua dunia.
Jika dia boleh memilih dia ingin terus tetap tinggal selamanya didunia fantasy itu.
Bisakah?
....
Taukah kamu?
Naga telah muncul dalam banyak cerita fantasi dari The Hobbit hingga Game of Thrones, tetapi dari mana monster mitologi ini berasal?
Naga adalah salah satu makhluk mitologi paling populer dan abadi di dunia, yang diyakini nyata selama berabad-abad.
Dongeng naga dikenal di banyak budaya, dari Amerika hingga Eropa, dan dari India hingga Cina.
Tidak jelas kapan atau di mana cerita awal tentang naga pertama kali muncul, tetapi ular besar yang terbang dijelaskan setidaknya sejak zaman Yunani dan Sumeria kuno.
Menurut Scott G. Bruce dalam buku pengantarnya untuk "The Penguin Book of Dragons" (Penguin Classics, 2021), "Di dunia kuno mereka berbentuk ular besar, siap untuk menghancurkan dengan gulungan tubuh mereka dan membunuh dengan napas berapi mereka."
Untuk sebagian besar sejarah, naga dianggap seperti hewan mitos lainnya: terkadang berguna dan protektif, terkadang menyeramkan dan berbahaya.
Pernah nonton film berjudul How to Train Your Dragon?
Dalam film itu naga terus menangkap imajinasi publik dalam buku dan film fantasi, muncul dalam segala hal mulai dari film ramah anak 2010 "How to Train Your Dragon," hingga buku dan serial TV "Game of Thrones" dan "The Hobbit" yang lebih bergenre dewasa.
Begitu pula karakter peran populer Advanced Dungeons and Dragons menggambarkan lebih dari selusin jenis naga, masing-masing dengan kepribadian, kekuatan, dan karakteristik unik lainnya. Naga hitam, misalnya, menyukai belut — siapa tahu?
Wise men say
(Orang bijak berkata.)
Only fools rush in
(Hanya orang bodoh yang suka tergesa-gesa.)
But I can't help falling in love with you
(Tapi aku tidak bisa berhenti jatuh cinta padamu.)
Shall I stay?
(Haruskah aku bertahan?)
Would it be a sin
(Akankah ini berdosa?)
If I can't help falling in love with you?
(Jika aku tidak bisa berhenti jatuh cinta padamu?)
Like a river flows
(Seperti sungai yang mengalir.)
Surely to the sea
(Pasti menuju ke laut.)
Darling, so it goes
(Sayang, begitulah adanya.)
Some things are meant to be
(Ada hal-hal yang memang sudah ditakdirkan.)
Take my hand,
(Genggamlah tanganku.)
Take my whole life, too
(Genggam juga seluruh hidupku.)
For I can't help falling in love with you
(Karena aku tidak bisa berhenti jatuh cinta padamu.)
Pemuda itu perlahan membuka kedua matanya,hal yang pertama kali dia lihat adalah pemandangan lautan yang luas dan rasa tekstur pasir yang begitu lembut ditangannya.
Dia mengeryitkan dahinya saat mengetahui dia berada ditempat asing baginya.
Tetapi Indra pendengarannya terus mendengar suara musik klasik yang disukainya dulu.
Musik klasik itu rupanya dari seseorang yang tak jauh darinya.
Suaranya yang merdu membuatnya hanyut dalam nyanyian seperti kaset yang tengah diputar berulang.
"Kau sudah sadar?"
"Siapa anda?"
Laki-laki itu tersenyum...
"Aku adalah ayahmu."
Pemuda bernama Aiden itu membulat tak percaya dengan perkataan laki-laki disampingnya,dia lalu duduk dan memandang gelisah sekitarnya.
Ini bukan tempat yang dipenuhi oleh tumbuhan hijau dimimpinya.
Tempat berbeda dengan nuansa biru yang sangat menyegarkan mata.
Dimana Garfield?
"Mencari nagamu?"tanya laki-laki itu beranjak dari tempatnya lalu menghampiri Aiden dan duduk disampingnya.
Sementara Aiden terkejut karna orang itu membaca pikirannya.
"Aku memang bisa membaca pikiranmu nak,karna kau adalah putraku."
"Apa maksud anda?jangan bercanda aku sudah mempunyai ayah didunia nyata dan ini dunia mimpi kan?"
"Menurutmu?"
"Jika ini mimpiku kau bukan ayahku dan kau tidak nyata!"ucap Aiden terus mengelak.
"Benarkah?"ucapnya lalu menyentuh pipi Aiden.
"Kau mirip dengan ibumu...mulai dari wajah dan warna matamu,kuharap kau juga memiliki sifat tulus yang baik sepertinya.Ayah sangat merindukanmu Rain...."
Aiden terpaku saat merasakan elusan hangat itu,kenapa ini seolah nyata?begitulah pikirnya.
"Maafkan aku...sepertinya anda salah orang,namaku Aiden bukan Rain."
"Itu adalah namamu diduniamu sendiri Aiden sementara disini kau adalah Rainku,putraku...."
Aiden mengeleng,dia semakin binggung dan tak percaya dengan apa yang terjadi padanya.
Apalagi dia bertemu dengan pemuda asing yang mengaku ayahnya yang menatapnya begitu lembut berbeda dengan ayahnya didunia nyata yang selalu menatapnya rendah dan menghinanya karna dia bisu.
Tanpa sadar matanya meneteskan air mata...
Membuat laki-laki didepannya itu tersentak dan langsung membawanya kedalam pelukan hangatnya.
Dalam hati Aiden ingin merasakannya lebih lama tapi dia tau diri kalau orang itu hanya orang asing dalam hidupnya.
"Aku bukan orang asing,kau bisa meminta pelukanku kapan saja dan berhenti menjauhiku seolah-oleh aku pernah bersikap buruk pada putraku sendiri....itu membuatku sakit melihatmu seperti ini nak.Selama ini aku selalu mengawasi dan memperhatikanmu diduniamu itu tapi mereka tak memperlakukanmu dengan baik hingga batas kesabaran ku telah habis dengan meminta naga itu untuk membawamu ketempat ini."
"Aku tak mengerti..."
"Perlahan kau akan mengerti,disini kau bisa merasakan kebahagian yang kau impikan selama ini,aku berjanji akan selalu menjagamu mulai sekarang....karna kau adalah Rainku...putraku...."
"Tapi bagaimana jika anda salah?apa yang terjadi pada tubuhku didunia nyata kalau aku tetap disini?"tanya Aiden penasaran.
"Ayah tak pernah salah,itu kata-kata yang sering ibumu ucapkan pada ayah dan jika kau tetap disini bersama ayah itu adalah keputusanmu sendiri....naga itu adalah pasanganmu dalam artinya teman yang akan selalu menjagamu karna kau sudah membuat ikatan perjanjian dengannya,dia memilihmu menjadi tuannya oleh karna itu dia hanya jinak padamu kau bisa meminta apapun padanya termasuk tinggal disini."
Aiden terdiam.
Apa ini benar-benar nyata?
Sedangkan dirinya masih punya kehidupan walaupun dia ingin menyerah didunianya.
"Kau bisa memanggil nama nagamu sekarang...."
"Garfield?"
"Nama yang bagus."
Aiden memilih percaya pada orang itu,hatinya telah kosong dan mungkin akan kembali terisi dengan kebahagiaan disini bukan?
"Namaku Bagaskara aku adalah ayahmu dan mulai sekarang namamu adalah Rain,lupakan kenangan masa kelammu dan mulailah hidup bersamaku nak."ucap Bagaskara sambil menangkup wajah Aiden dan mencium kening putranya itu sayang.
Untuk sesaat Aiden merasa bahagia.
Entah kenapa dia mulai merasakan kasih sayang seorang ayah saat bersama Bagaskara.
Tetapi kenapa...
"Hei sudah aku bilang kan jangan memikirkannya lagi,kapanpun kau membutuhkan keluargamu ayahmu akan selalu ada disini...menemanimu...dan berdiri disisimu."
"Apa anda akan meninggalkanku seperti mereka?"tanya Aiden dengan mata yang berkaca-kaca hingga membuat Bagaskara gemas.
"Itu tidak akan pernah....ayah berjanji baby lion dan kau juga harus berjanji tak akan meninggalkan ayah seperti ibumu."
....
Deg!
Mata Aiden terbuka lebar saat merasakan dadanya ditekan oleh daya magnet dari benda elektronik yang saat ini menempel dadanya.
Orang-orang berjas putih dan ruangan putih dengan cahaya lampu yang terang adalah hal yang kedua kali dia lihat seumur hidup.
Sebelumnya dia pernah kesini tetapi itu sudah sangat lama.
Kenapa dia ada disini sekarang?
"Pasien sudah sadar dokter!"ucap suster yang melihat mata pasiennya terbuka menatap binggung sekitarnya.
"Apa kau bisa mendengarku?hei jangan takut kedipkan matamu dua kali okey."ucap dokter mengarahkan senter kecil kearah mata biru pemuda itu.
"A...a..."ucap Aiden berusaha berbicara tapi dia tetap tak bisa.
Ah dia lupa kalau dia berada didunianya bukan dunia tempat naga itu.
"Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu tapi anak ini bisu karna masalah tenggorakannya,kita harus memberitahu pada keluarganya kalau pasien sudah sadar."ucap sang dokter.
Sedangkan Aiden menatap kosong kearah pintu putih.
Bagaimana dia masuk ke UGD?
Apa yang telah terjadi?
Dia ingin kembali ketempat ayahnya tapi dia tak tau caranya.
Tiba-tiba dia teringat sesuatu.
'Semua keputusan ada ditanganmu kau bisa meminta pada naga milikmu karna dia yang membawamu kesini.'
Ya...
Hanya ada satu cara.
...
(Info:Pacemaker atau alat pacu jantung sebutannya adalah alat yang berfungsi menghantarkan impuls listrik untuk memacu jantung berkontraksi hingga berdetak dengan normal. Kebanyakan pacemaker bekerja hanya ketika dibutuhkan atau sesuai dengan pengaturan. Ada pula pacemaker yang senantiasa mengirim impuls listrik saat terpasang.)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!