Sinar pagi belum menampakkan jati dirinya, sebuah senyum kecil mulai terdengar dari rumah sederhana di salah satu rumah milik para rakyat miskin.
PENGENALAN TOKOH
*MARGARETHA ALEXA
gadis muda dari kalangan rakyat jelata, begitu cantik berkulit lembut berambut hitam dan mempunyai senyum yang begitu mempesona dengan bibir seperti buah ceri.
*MAX ARTUR
Bangsawan kaya yang begitu tegas dengan semua kekuasaan yang dia miliki dia begitu pandai dalam taktik penyerangan begitu mumpuni dalam memimpin suatu tempat.
*WILLIAM GERALD
terkenal sangat kaya loyal serta suka dengan para gadis muda cantik dengan semua pesonanya sebagai seorang Playboy pria tampan yang memiliki sejuta penggemar seorang pria yang memiliki kharisma luar biasa sangat terkenal dalam kalangan wanita elit bangsawan.
*ELIOS ROUSEL
pria misterius dengan semua masa lalu dan semua misteri yang ada di hidupnya.
***
"Aku tanya sekali lagi kepadamu, kamu mau menikah denganku atau kamu akan selamanya seperti ini?" tanya seorang wanita yang tidak lain bibi dari gadis muda yang bernama Margaretha Alexa.
"Kenapa bibi selalu memaksaku melakukan hal itu, aku tidak mau menikah dengan pria tua itu bi. aku akan melakukan apapun aku akan bekerja." jawab Margaretha yang terlihat menatap sebuah rumah mewah yang begitu indah tersebut.
"Kalau kamu tidak mau menikah dengan pria tua itu, seluruh peninggalan dari ayahmu ini akan disita. ayahmu yang sakit itu juga tidak akan bisa berobat." ancam bibi Ana kepada Margaretha.
"Aku akan bekerja, bi. aku akan melakukan apapun, aku tidak mau menjadi simpanan pria tua itu." jawab Margaretha dengan acuh kemudian mengambil tas yang akan dia bawa.
"Gaji segitu tidak akan menyelesaikan permasalahan sebesar ini, Margaretha. hutang-hutang ayahmu itu sangat besar perusahaannya semuanya sudah hancur. kamu mau melunasi hutang itu pakai apa? bahkan membayar rumah sakit pun kamu tidak bisa!" seru bibi Ana yang membuat Margaretha yang hendak pergi itu langsung menghentikan langkah kakinya.
Margaretha nampak terdiam, sesaat kemudian wanita muda itu memutar tubuhnya menetap bibinya itu.
"Semuanya pasti ada jalan keluarnya bi, bibi tidak usah mengatakan hal itu." jawab Margaretha yang kemudian pergi.
Memang wanita itu mengatakan hal itu, namun dalam hati semuanya benar-benar di luar perkiraannya. dia selalu menangis meratapi apa yang terjadi dengan dirinya. hutang yang dimiliki oleh ayahnya begitu besar apalagi ditambah biaya rumah sakit yang membengkak begitu banyak.
"Kalau kamu tidak mau menjadi simpanan pria itu, maka semuanya ini akan hilang, Margaretha!!" teriak bibi Ana dengan suara yang begitu keras dan lantang.
"Sudahlah, bi. lebih baik aku pergi keluar jika tidak bibi akan terus-menerus mengatakan kata-kata yang tidak aku pahami. bibi seperti ingin menjualku dengan mengatakan hal itu." ucap Margaretha yang kemudian pergi keluar dari rumah.
Rumah Mega milik sang ayah mau tidak mau harus dipertahankan, walaupun tidak dipertahankan pun Margaretha harus membayar hutang-hutang yang begitu membengkak. ayahnya sudah meninggal namun dia mewarisi hutang yang begitu luar biasa. bukan warisan kekayaan melainkan hutang.
Langkah kaki gadis cantik berpakaian coklat tersebut nampak menyusuri sebuah gang sempit. pikirannya melamun entah ke mana dia harus mencari pekerjaan di dua tempat agar dia segera membayar hutang keluarganya yang begitu luar biasa.
"Apa yang harus aku lakukan, kalau aku tidak membayar pasti mereka akan memenjarakan aku. kalau aku membayar uang dari mana." guman Margaretha yang kemudian melihat sebuah pengumuman yang ada di iklan yang ditempel di sudut jalanan.
*Sebuah restoran yang membutuhkan penyanyi untuk di tempat itu*
"Apa Aku bekerja di situ saja ya, kalau siang aku bekerja di kantor administrasi Kalau malam aku menyanyi di sini saja. mungkin dengan begitu aku akan mendapatkan biaya tambahan." guman Margaretha yang terlihat memikirkan apa yang harus dia lakukan dengan kehidupannya. dia masih memiliki tanggung jawab kepada saudari ayahnya, bibi Ana yang super cerewet dengan semua keinginannya yang selalu begitu luar biasa.
RESTAURAN CUPIT
Akhirnya Margaretha memutuskan untuk menjadi penyanyi di salah satu restoran terkenal di tempat itu, dia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. bekerja di salah satu perusahaan sebagai administrasi membuat Margaretha masih kekurangan uang untuk membayar hutang yang super luar biasa tersebut.
Margaretha memasuki restoran, gadis berkulit putih tersebut menatap tempat yang begitu besar tersebut. tatapan mata beberapa pria nampak menatap dirinya, seorang pria nampak menatap Margaretha yang memasuki tempat tersebut.
Tak berselang lama terlihat seorang pria datang mendekati Margaretha.
"Aku akan membayar mu dengan uang yang tidak akan pernah kau pikirkan." ucap seorang pria yang tiba-tiba mendekati Margaretha.
"Maaf, tuan?" tanya Margaretha bingung.
"Aku akan membayarmu dengan uang yang banyak asalkan kamu mau menemaniku." bisik si pria di telinga Margaretha.
"Maaf, tuan. Saya bukan pelacur, Tuan. Saya tidak mau menjual tubuh saya." jawab si gadis yang kemudian pergi meninggalkan seorang pria yang memang sangat dikenal loyal kepada para wanita.
"Ada apa, Tuan?" tanya anak buah Tuan si pria.
"Bagaimanapun caranya aku ingin memiliki gadis itu." jawab Tuan milyader yang memerintahkan anak buahnya untuk menjebak seorang gadis yang barusan dia lihat.
"Baiklah Tuan, anda jangan khawatir. Tuan William akan segera mendapatkan gadis itu." jawab si pria yang kemudian pergi meninggalkan majikannya.
"Dasar pria tidak waras, dia itu pria gila apa gatal-datang kok menawariku tidur dengannya." gerutu Margaretha yang sangat terkejut karena dia tiba-tiba didatangi seorang pria dan membisikkan menawarkan uang agar mau tidur dengannya.
Sesaat kemudian terlihat Margaretha mendekati seorang pria berpakaian jas hitam yang mungkin adalah pemilik restoran tersebut.
"Tuan." Panggil Margaretha.
"Iya." jawab si pria.
"Tuan, Saya tadi melihat selembaran ini yang ditempel di jalanan." ucap Margaretha.
Si pria nampak melihat iklan yang memang dia buat tersebut. "Lalu apa yang kamu inginkan?" tanya si pria.
"Saya ingin mendaftarkan diri saya, tuan." jawab Margaretha.
"Apakah kamu bisa menyanyi?" tanya si pria.
"Bisa tuan." jawab Margaretha.
"Baiklah kalau begitu, Aku akan mendengarkan suaramu terlebih dahulu. kalau aku suka aku akan menerimamu, Bagaimana?" tanya si pria.
"Baik Tuan." jawab Margaretha.
Sesaat kemudian pria itu mengajak Margaretha untuk naik ke panggung kecil tersebut, pemain musik diminta untuk mengiringi Margaretha. saat menyanyi sekitar berapa detik kemudian suara merdu dari Margaretha mulai mengalun. pemilik Cafe dan orang-orang yang ada di tempat itu nampak begitu menyukai suara si cantik yang begitu merdu. setelah memainkan satu lagu terlihat Margaretha turun untuk bertanya kepada si pemilik restoran.
"Bagaimana, Tuan?" tanya Margaretha.
"Baiklah kalau begitu, mulai besok kamu akan bekerja di sini." jawab si pemilik restoran yang membuat Margaretha benar-benar sangat bahagia.
"Terima kasih, Tuan." ucap Margaretha yang kemudian langsung pergi meninggalkan tempat itu.
** bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
-One night stand with mister William
-Isteri pengganti tuan William
Cahaya matahari yang menyilaukan pagi itu membuat Margaretha harus bergegas membersihkan dirinya dan pergi bekerja. seorang wanita tua nampak sudah mempersiapkan makanan dengan semua omelan pagi hari yang menjadi lagu pembangun Margaretha.
"Kamu ini seorang wanita ya, Retha. masa kamu ini tidak bisa bangun pagi, mau seperti apa suamimu nanti." bibi Ana yang begitu cerewet.
Setiap hari wanita itu selalu memarahi Margaretha dengan semua omelannya.
"Iya bibiku yang cantik, nanti Retha bakal belajar bangun pagi, masak setelah itu tidur lagi." jawab Margaretha sembari tersenyum dan membalik piring yang ada di meja makan.
"Oh ya, nanti kalau kamu pulang agak sore kamu langsung pulang jangan kemana-mana." bibi Ana yang memperingatkan.
"Memangnya aku mau ke mana bi, habis pulang kerja nanti aku mau membersihkan diri tidur 1 jam kemudian aku mau berangkat kerja lagi." jawab Margaretha tanpa melihat wanita tua yang ada di depannya tersebut.
"Mau kerja lagi, Memangnya kamu mau kerja di mana malam-malam begitu?" tanya Margaretha.
"Bukan malam bi, aku kan kerjanya pulang pukul empat sore, setelah itu langsung ke tempat kerjaku pulangnya sekitar pukul sebelas malam." jawab Margaretha.
"Katakan padaku, Margaretha. Kamu kerja di mana?" tanya Bibi Ana yang terus menyelidik.
"Aku bekerja di salah satu restoran yang tidak jauh dari tempat ini, bi." jawab Margaretha.
"Bibi kan sudah bilang padamu Retha, lebih baik kamu menikah dengan pria itu. hidupmu akan makmur kamu tidak akan susah seperti ini bahkan Kamu tidak akan menderita seperti ini dengan memikirkan membayar hutang ayahmu." bibi Ana yang terus berusaha untuk meyakinkan Margaretha.
Setelah perbincangan itu akhirnya Margaretha pergi ke tempat kerjanya, wanita muda itu harus melakukan semua yang harus dia lakukan. kehidupannya yang dulu kaya sekarang berubah menjadi menyedihkan, hidup bersama dengan bibinya dengan semua gelimang hutang yang luar biasa.
Di salah satu perusahaan yang tidak terlalu besar Margaretha bekerja di sana.
PERUSAHAAN SC.CORP
"Margaretha!" seru pemilik perusahaan.
"Iya Tuan." jawab Margaretha yang kemudian berjalan mendekati kantor tempat sang Bos.
"Kamu ini kenapa sih kenapa laporan ini ada kesalahan?" tanya pemilik perusahaan.
"Tidak mungkin tuan, saya sudah menelitinya sebanyak dua kali. tidak mungkin laporan itu akan ada kesalahan." jawab Margaretha.
"Kamu kira aku ini berbohong, Kamu kira aku ini bodoh, Lihatlah." pemilik perusahaan yang marah karena ada beberapa laporan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Margaretha mengambil beberapa berkas laporan itu, wanita itu melihatnya kemudian mempelajarinya.
Lima menit kemudian.
"Ini sudah benar, Tuan. Saya sudah menyelidiki dan saya sudah membuat laporan ini dengan sedemikian rupa." jawab Margaretha.
"Tapi, kenapa berkas dari gudang dan berkas-berkas yang ada di tempat lain berbeda?" tanya pemilik perusahaan.
Sesaat kemudian Margaretha memberikan beberapa laporan, wanita itu nampak begitu yakin dengan semua yang dia kerjakan.
Di tempat lain pria yang bernama William meminta anak buahnya untuk segera melakukan apa yang dia perintahkan.
"Saya sudah mencoba untuk melakukannya, Tuan. Tapi kelihatannya wanita itu tidak bersedia menerima tawaran Anda." jawab anak buah William.
"Aku tidak mau tahu, yang penting aku ingin wanita itu segera bersamaku." jawab William.
"Baik Tuan." setelah menjawab perintah dari tuannya pria itu segera pergi.
"Tuan." Panggil seorang wanita yang berada di samping William.
"Kenapa kamu masih di sini, aku kan sudah bilang kalau aku menyuruhmu pergi." ucap William.
"Tapi Tuan, Saya ingin bersama anda." jawab si wanita.
"Tapi aku tidak ingin bersamamu, jadi segera pergi dari tempat ini. aku benar-benar tidak ingin melihat wajahmu." jawab William yang kemudian pergi meninggalkan beberapa selir yang selalu mengelilinginya.
"Pria itu selalu saja menyebalkan, Apa mungkin dia sudah memiliki wanita lain hingga dia mencampakkanku." ucap si wanita yang kemudian berdiri hendak pergi dari kamar William.
Seorang pria yang memiliki tubuh atletis wajah tampan dengan kekayaan yang benar-benar luar biasa. seorang pria yang memiliki begitu banyak kekayaan, seorang pria yang dipanggil sebagai Casanova, Playboy tukang tipu wanita dan lain sebagainya.
William berdiri di depan cermin, pria itu menatap dirinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.
"Tak ada satu wanita pun yang berani mencampakkan aku, namun Kenapa wanita itu tetap saja menolakku." ucap William yang kemudian mengganti pakaiannya.
Orang kaya memang melakukan apa yang dia mau, sesuka hatinya dia akan bersama siapapun melakukan apapun.
TOK..
TOK..
TOK..
pintu kamar William diketok
"Masuk!" seru William.
Seorang wanita muda berpakaian begitu menarik dan menonjolkan dadanya, terlihat wanita itu masuk ke dalam kamar William dengan semua pesona yang ingin dia tunjukkan.
"Tuan." Panggil pelayan muda tersebut.
"Letakkan saja di sana, jangan lupa ambil kembali piring yang lama." pinta William.
"Baik Tuan." jawab pelayan wanita yang nampak menatap William yang sedang membenarkan pakaiannya.
Tak ada kata namun tatapan wanita muda itu terus menatap William.
"Apalagi yang kau lakukan di sini, cepat keluar!" sarkas William.
Niat hati ingin menggoda tuannya itu namun gagal. Entah berapa pelayan yang selalu mendandani dirinya secantik dan seksi mungkin untuk mengambil perhatian pria berjulukan cassanova tersebut.
"Tuan, Apakah tidak ada yang perlu saya lakukan lagi?" tanya pelayan muda sembari menunjukkan senyumnya. dia berharap mungkin saja pria itu akan tertarik padanya.
"Kamu ingin menggodaku ya?" tanya William yang kemudian mendekati pelayan muda tersebut.
Salah satu tangan William menarik dagu pelayan wanita. "Aku tidak suka sesuatu yang murahan, aku ini pria pemilih. sesuatu yang bisa kubeli dan bisa aku dapatkan dengan mudah itu Aku tidak suka." bisik William yang kemudian mengusir pelayan wanita.
Beberapa perkataan yang akan langsung menancap pada hati siapapun, tidak suka dengan wanita yang mudah untuk didapatkan tapi entah berapa wanita yang sudah bersamanya setiap hari.
Sepuluh menit kemudian
BRETTTT.
ponsel William mulai berdering.
"Ada apa lagi?" William yang menjawab panggilan itu dengan nada suara yang sedikit kesal.
"Sesuai yang anda inginkan, wanita itu akan segera dipecat dari perusahaannya." jawab anak buah William yang bernama Lukas.
"Lalu, apa yang bisa kamu lakukan, Lukas? aku minta padamu agar wanita itu secepatnya datang kepadaku dan meminta belas kasihku." ucap William.
"Baik Tuan, Saya akan melakukan semua yang tuan perintahkan." jawab Lukas yang kemudian mematikan ponselnya.
Di tempat lain Margaretha benar-benar dimarahi habis-habisan oleh bosnya.
"Lebih baik kamu mengundurkan diri dari perusahaan ini, Margaretha. Aku tidak ingin melihatmu." Bos Margaretha yang begitu marah padahal sebenarnya pria itu tidak mau mengeluarkan Margaretha karena dia tidak bersalah. Namun karena William yang berdiri di balik Lukas akhirnya mau tidak mau pria itu harus segera memecat Margaretha.
Tanpa bisa mengatakan apapun akhirnya Margaretha pasrah dengan semua yang terjadi hari ini, wanita itu akhirnya di pecat dan mendapatkan pesangon yang cuma sedikit.
** bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
-One night stand with mister William
-Isteri pengganti tuan William
"Heh...," suara helaan nafas panjang dan berat ketika dia harus menerima kenyataan kalau dirinya Sudah dipecat dari tempatnya bekerja. langkah kaki yang begitu gontai berjalan di jalanan yang cukup sepi itu. tak ada yang bisa dipikirkan oleh Margaretha, Jika dia sudah sampai berada di rumah pasti semuanya akan terasa berat.
Sekitar beberapa menit kemudian ponsel Margaretha berdering hingga membuat wanita itu menghentikan langkah kakinya. Entah berapa lama ponsel itu berdering namun tidak pernah dihiraukan Margaretha. dia masih bingung harus mengatakan apa, bibinya berusaha membantu sekuat tenaga wanita separuh baya itu bahkan mau menjadi pelayan di rumah seseorang untuk membantu perekonomian Margaretha.
Dulu sewaktu orang tua Margaretha masih hidup bibi Ana memang selalu hidup di sana bersama ibu Margaretha, namun satu persatu keluarga itu meninggal dunia hingga tersisa Margaretha dan bibi Ana. Entahlah apa yang terjadi perusahaan besar tiba-tiba hancur kekayaan yang begitu banyak itu juga tiba-tiba musnah.
"Hufff..,"
suara helaan nafas panjang kembali dikeluarkan oleh Margaretha, kepalanya sudah dipenuhi dengan pemikiran yang begitu banyak. dia tidak ingin kehilangan satu-satunya warisan orang tuanya. namun di sisi lain dia tidak akan mampu membayar semua hutang-hutang itu.
LIMA MENIT KEMUDIAN
BRETTTT....
suara ponsel berdering itu akhirnya menghilangkan seluruh lamunan Margaretha, wanita itu nampak menata ponselnya kemudian melihat sebuah nomor telepon yang tidak dia kenal Ini.
"Nomor ponsel siapa ini?" tanya Margaretha sembari menggigit bibirnya.
Sesaat kemudian wanita itu menjawab panggilan telepon Entah dari siapa.
"Iya halo." jawab Margaretha.
"Maafkan saya, Nona atau nyonya. Saya dari pihak rumah sakit mengatakan kalau seorang wanita yang bernama nyonya Ana Lucia mengalami kecelakaan." jawab seorang wanita yang ada di seberang tempat.
Margaretha yang mendengar semua itu nampak dia langsung tersentak. "Apa, apa maksudmu? bibiku mengalami kecelakaan? lalu di mana dia, di rumah sakit mana?" tanya Margaretha yang langsung panik seketika.
"Nyonya Margaretha, bibi anda berada di rumah sakit SanJose." jawab seorang wanita yang ternyata adalah suster di rumah sakit tersebut.
Langkah kaki Margaretha langsung berlari sekencang mungkin untuk pergi ke suatu tempat. Rumah Sakit SanJose tidak mungkin rumah sakit itu bisa ditempuh dengan cara berlari, karena itu masih sekitar 30 menit menggunakan mobil dalam kecepatan yang lumayan.
Margaretha menatap lalu lalang jalanan, dia menyetop sebuah taksi dan meminta taksi Untuk Untuk mengantarkan dia ke rumah sakit sakit SanJose.
"Pak antar aku ke rumah sakit SanJose, aku harus segera bertemu dengan bibiku." pinta Margaretha yang kemudian meminta Pak sopir untuk segera melajukan mobilnya.
Sekitar 30 menit kemudian Wanita itu sudah sampai di rumah sakit tersebut, langkah kaki Margaretha berjalan dengan tergesa-gesa. wanita itu langsung berlari ke bagian resepsionis.
"Suster di mana ruangan Nyonya Ana Lucia? tadi saya ditelepon katanya dia berada di rumah sakit ini?" tanya Margaretha yang sedikit kebingungan.
"Oh pasien yang beberapa jam lalu masuk kemari ya, wanita itu akan dioperasi. kamu harus segera membayar biaya untuk pengoperasian itu, jika keluarga anda tidak segera melunasi uang pembayaran itu maka keluarga anda tidak akan dioperasi." ucap petugas resepsionis yang membuat Margaretha langsung terdiam.
Entahlah Apa yang harus dilakukan oleh wanita itu, dia tidak tahu bagaimana lagi harus mencari jalan keluar.
"Memangnya berapa yang harus saya bayar?" tanya Margaretha.
Sekitar seratus ribu dolar, nona." jawab suster yang membuat Margaretha langsung terduduk lemas.
"Seratus ribu dolar? saya harus membayar seratus ribu dolar untuk biaya operasi?" tanya Margaretha.
"Iya, setelah itu ada pembayaran yang lain untuk ruangan dan obat-obatan." seorang suster yang memberitahukan kepada Margaretha hingga membuat wanita itu terasa benar-benar sangat kebingungan.
Entah apa yang harus dilakukan Margaretha, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. satu-satunya keluarga itu sudah berada di ambang kematian.
"Aku akan membayar biaya rumah sakit itu!" seru seorang pria yang berjalan ke ruangan itu.
Seorang pria berdiri di tempat itu, tatapan matanya menatap wanita cantik yang dia temui beberapa hari yang lalu.
"Aku akan membayar biaya rumah sakit ini semuanya, kamu jangan khawatir kamu tidak usah memikirkan mengenai hal itu." ucap si pria.
"Kenapa kamu harus membayar biaya rumah sakit itu, Aku tidak mengenalmu." jawab Margaretha.
"Cepat Nona kalau bibimu tidak di segera dioperasi. takutnya dia tidak akan selamat." ucap perawat.
Margaretha benar-benar sangat kebingungan Jika dia tidak melakukannya bibinya akan meninggal namun dia tidak memiliki uang.
"Aku akan memberikanmu sebuah kesepakatan, apalagi yang aku dengar beberapa polisi dan pihak bank sudah menunggumu di rumah." ucap si pria yang membuat Margaretha benar-benar kebingungan.
"Siapa pria ini mengapa dia tahu semua yang terjadi kepadaku." ucap Margaretha.
"Apa yang kamu inginkan sebagai imbalan Jika kamu menolong aku dan bibiku?" tanya Margaretha dengan semua ketidakberdayaannya.
"Kamu tanda tangan dulu laporan dari dokter itu, jika tidak wanita tua itu akan meninggal." ucap si pria yang membuat Margaretha langsung menandatangani formulir operasi tersebut.
Beberapa hari setelah operasi itu memang pihak bank dan kepolisian mencari Margaretha, wanita itu tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Jalan satu-satunya hanyalah menerima persyaratan yang diberikan oleh pria itu, jika dia tidak melakukannya kemungkinan besar dia benar-benar akan membusuk di penjara bahkan bibinya juga akan meninggal. jalan yang buntu tidak ada penerangan sama sekali.
Di sebuah hotel yang sudah dikatakan oleh William, akhirnya Margaretha menyerah dengan semua jalan buntu yang sudah mengelilinginya. Entahlah Apa yang harus dilakukan oleh Margaretha, apalagi Margaretha yakin sebelum ayahnya meninggal pria itu mengatakan untuk menjaga diri bahkan dia harus berusaha untuk mencari orang-orang yang sudah menghancurkan mereka.
Langkah kaki cantik seorang wanita berjalan menyusuri lorong hotel tersebut, di sebuah kamar nampak Margaretha menghentikan langkah kakinya.
TOK..
TOK..
TOK..
Margaretha mengetuk pintu kamar itu, tanpa menjawab atau apapun pintu itu langsung terbuka.
Seorang pria berdiri di dalam kamar super megah tersebut.
"Aku yakin kamu akan datang kemari, masuklah." William yang mempersilahkan Margaretha untuk masuk ke dalam salah satu kamar hotel itu.
Gadis muda itu nampak sudah tidak tahu apa yang harus dia lakukan hingga Dia memutuskan untuk mengambil jalan sempit itu.
"Aku sudah mempersiapkan segalanya, duduklah aku sudah mempersiapkan makan malam yang cantik dan mewah ini." ucap William yang kemudian meminta Margaretha untuk duduk.
Pria itu sudah mempersiapkan segalanya Untuk melakukan sesuatu dengan gadis muda tersebut. sesuatu yang benar-benar diinginkan oleh pria itu hingga dia harus menjebak wanita itu berulang kali.
"Makanlah." minta William yang membuat Margaretha nampak memakan masakan yang sudah dia pesan.
** bersambung **
Mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- my little wife
- Isteri kesayangan tuan besar
- ku balas pengkhianatan mu
- I love you uncle Bastian
-Terlempar ke dimensi kerajaan
-Isteri simpanan bos kejam
-One night stand with mister William
-Isteri pengganti tuan William
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!