NovelToon NovelToon

Rubah Ekor Sembilan

01

" Bisakah kau menungguku ?"

" Berhentilah berbicara omong kosong , tolong bertahanlah sebentar lagi ," menggenggam tangan kang Dae hyung

" Tunggulah aku Ayeong , aku akan segera menemuimu kembali ," menatap kim Aeyong .

Berlahan tubuh kang Dae  hyung mulai diselimuti cahaya keputihan , kim Aeyong terisak menyaksikan tubuh kekasihnya mulai menghilang .

" Tidak , kumohon jangan tinggalkan aku , Dae hyung . "

" Aku akan segera kembali Aeyong , jangan menagis , tetaplah bertahan untukku . "

kim Aeyong hanya bisa terdiam , air matanya masih terus mengalir .

Kini kang Dae hyung telah benar-benar menghilang , hanya waktu yang akan membawanya kembali kepada Aeyong , seberapa lama dia akan kembali hanya tuhan yang tau .

"Aku akan menunggumu Dae hyung , kita akan kembali berasama-sama ke alam dewa " lirihnya , ditangannya manik-manik ke emasan bercaya bergetar , dengan ragu Aeyong menelan manik rubah milik kekasihnya itu .

..._ _ _...

Pov kim Aeyong

Seratus tahun telah berlalu setelah kang Dae hyung pergi .

Usiaku telah mencapai delapan ratus tahun , kekuatanku juga telah meningkat . Sebagai gumiho yg hidup berdampingan dengan manusia tentu sangat melelahkan , berkali kali harus berganti identitas , pergi dari satu negara ke negara lain , namun hingga sampai saat ini aku masih belum bertemu dengan rainkarnasi Dae hyung . Hal terberat ku hidup berdampingan dengan manusia adalah ketika orang-orang disekitar kita mulai menua dan mati , hal inilah yg membuatku tak terlalu suka berteman dekat dengan manusia , sedangkan aku ? Dibanding berhubungan dekat dengan orang lain atau bahkan lawan jenis lain , aku lebih memilih menyendiri , ketika aku bosan , akan segera pergi ke tempat lain dengan identitas lainnya , karna kehilangan orang yg dekat denganku adalah hal yg cukup menyakitkan . Berbanding terbalik denganku yg hidup berdampingan dengan manusia adikku yg berusia limaratus tahun hidup sebagai penjaga gunung , sesekali dia datang menemuiku dengan wujud manusianya .

Siang yg begitu terik namun banyak mahasiswa yg sedang asyik bermain basket di lapangan , sesekali mereka nampak curi pandang ke arahku . yaa sebagi gumiho tentu saja kecantikanku tak usah diragukan lagi , namun tatap saja aku enggan aku menanggapi mereka , kecuali jika aku meninginkan roh mereka untuk kesempurnaan kekuatanku . Namun aku akan berfikir dua kali untuk melakukannya karna pasti dewa akan menghukumku .

" Apa yg kau lakukan ?"

Sebuah sapaan membuyarkan lamunanku .

" ah.. tidak ada , hanya mengamati mereka ."

"Apakah ada pria yg menarik perhatianmu kali ini?"

"Tidak ada,"

"Dasar kau ini sama sekali tidak peka , padahal banyak sekali pria yg mencoba mendekatimu , namun entah mengapa kau selalu acuh . Atau jangan-jangan .. ?"

"Tutup mulutmu , aku normal , " pungkasku .

Aku berdiri meninggalkan Sodam yg berlari mengikutiku .

"Ayolah Aeyong jangan marah ," rayunya .

Ku peluk pinggul ramping sodam sembari mengecup pipinya .

"Bagaimana bisa aku marah padamu hahaha ,"

"Nah inilah yg membuatku berfikir kau tidak normal ," godanya lagi .

Kami berjalan beriringan menuju kelas .

Di tahun 2020 ini aku menjadi mahasiswi disalah satu universitas di seoul , dan park sodam adalah temanku di awal masuk universitas . 

Aku memang sulit berinteraksi dengan manusia , namun sifat sodam yg humble juga ceria membuatku merasa nyaman didekatnya . Namun tetap saja ada jarak di antara kami , aku tak dapat 100% memepercaya i manusia .

Bukan hanya sodam aku juga sedikit akrab dengan teman sodam , shin min ji . Agak sedikit berbeda dengan sodam min ji lebih pendiam .

Hari ini kelas cukup sibuk , semua mahasiswa tengak fokus dengan tugas ditangannya , aku hanya tersenyum kecut meliat kepanikan mereka. Yaa seperti inilah manusia selalu mengabaikan pekerjaan yg dianggap sepele namun jika pekerjaan mereka telah menumpuk mereka akan panik dan mengeluh dengan pekerjaan itu .

Sodam dengan santai duduk disebelahku . " kau tau aeyong pamanku akan segera kembali ke seoul pekan ini ,"

" ah ,, pamanmu yg selalu lari dari kencan buta yg disiapkan oleh nenekmu itu ," aku memang sering mendengar cerita sodam tentang pamannya yg lebih nyaman tinggal diluar negri dibanding tinggal di seoul .

" Iyaa kau benar . Entah mengapa dia terus menjoblo di usia yg sudah matang , dan nenek selalu menghawatirkannya . "

" Sodam , usia matang bukan berarti siap berrumah tangga , mungkin pamanmu belum menemukan pasangan yg tepat saja ." aku mencoba meluruskan pemikiran sodam .

Kami asyik berbincang sampain min ji datang dengan wajah kesalnya .

" aiigoo .. Mukamu masam sekali seperti cuka lemon ," sodam memang sangat suka menggoda min ji . Dan aku sudah terbiasa dengan kekonyolan mereka .

" Berhenti menggodaku , ku sangat kesal dengan dia , bisa-bisanya dia menggandeng tangan junior kita di depanku . Untung aku masih sayang coba kalau tidak sudah kuhajar habis ditempat ," omel min ji .

Aku dan sodam hanya tertawa menanggapinya . Ya... Min ji memang sedang berusaha menarik perhatian pacarnya sewaktu sma , dia sangat senang mengetahui mantan kekasihnya itu ada di universitas yg sama dengannya , namun tetap saja usaha yg dilakukan min ji sepertinya sia-sia , mantan kekasihnya itu tak pernah menganggapnya .

" Astagaa. Bisa-bisanya kau masih berharap pada playboy seperti dia , apa tidak ada pria lain saja . Lagi pula kau kan sudah memiliki kekasih baru min ji ," sodam menasehati min ji yg aku rasa memang terlalu terobsesi dengan mantan pacarnya itu .

" ssttt.. Pak oh sudah datang ," kataku .

......................

                                       

              

kim Aeyong sedang sibuk di perpustakaan siang itu , angin dingin tiba-tiba datang membuat bulu-bulu halusnya berdiri .

' sudah satu bulan lebih aku merasakannya , apakah kau sudah ada di dini Dae hyung ' fikirnya .

brakk.....

lamunannya buyar seketika .

"maaf ," ucap lirih seseorang di hadapanya .

"lebih hati-hatilah lain kali," sembari pergi begitu saja tanpa memperdulikan laki-laki yg terus memperhatikannya .

"kau tak apa ha Joon ?" tanya lee yeong sik

"wah tak ku sangka kita bertemu si angkuh itu disini," sambung choi Dong ming .

" siapa dia ?"

" hah ?? masa kau tak tau siapa dia ?? " Dong ming mengerutkan dahi tak percaya jika temannya yg cukup populer tidak mengenal Aeyong . Ha Joon hanya tersenyum tipis sembari mengangkat kedua pundaknya .

" Dia kim Aeyong dari fakultas matematika , serius kau tak pernah mendengarnya ? " sambung dong ming masih tak percaya .

" alah kau ini dong ming , ha Joon kan terlalu sibuk , makannya dia tak pernah memperhatikan sekitar ,iya kan ha Joon ." potong yeong sik

"ha Joon sibuk apa ?" dong ming memastikan hal yg tidak pernah dia tau sebelumnya .

" sibuk menggoda gadis sana sani , kencan dengan beberapa kekasihnya , ya kau tau lah kesibukan sahabatmu ini ," goda yeong sik sembara menyenggol sahabatnya yg masih terpukau akan kecantikan Aeyong .

'Harus cari cara biar dekat dengannya nih ' fikkrnya .

" ha Joon jangan coba-coba mendekatinya ya , banyak pria di universitas kita yg patah hati karnanya" , tegur dong ming seakang tau apa yh difikirkan ha joon .

" Hahaha dasar kau ini , ayo ke kantin aku yg traktir kali ini , " ha joon berjalan didepan disusul kedua bodyguardnya .

02.

Pov kang ha Joon 

Aku berjalan ke arah kantin bersama dua komedian yg selalu bersamaku . 

Hampir 6 tahun lamanya aku berteman dengan mereka . 

Suansana cafetaria hari cukup sepi dari biyasanya . 

"Pesanlah , " ucapkuu singkat . 

Yeong sik bergegas pergi memesan makanan untuk kami bertiga , dong ming sibuk dengan ponselnya , sedangkan aku mengamati mahasiswa yg berlalu lalang . Seklebat bayangan Aeyong muncul kembali . 'Sial , dia benar-benar cantik . Bahkan kekasihku saat ini tak sebanding dengannya ' , gerutuku . 

" sstt..sstt.." 

Aku menoleh ke arah dong ming , mataku terfokus pada telunjuk tanggannya , benar saja yeong sik bukannya memesan makanan untuk kami malah asyik mengobrol dengan seseorang . 

" kau sajalah yg pesan , nunggu dia keburu tutup ini kampus , lagian gak kapok juga tu anak habis digampar senior ," omelku . 

" mana ada ceritanya dia kapok , sama aja kayak kau , lihat bening dikit nyleot ," berjalan menuju arah yeong sik . Aku hanya terenyum tipis menanggapinya , sebenarnya aku bukan playboy , hanya saja aku tak tahan mengabaikan gadis-gadis cantik disekitarku , apalagi wajah tampanku yg sayang untuk tidak dimanfaatkan . 

" sialan kalian berdua , ngak bisa lihat temennya seneng dikit ," yeong sik menggerutu sembari duduk di sebelahku .

" salah kau sendiri , kita nunggu malah enak-enakan godain betina , " timpal dong ming yg kesal . " hehe ya maaf , yg penting kan bentar lagi makanan datang , " kilahnya . 

" eh itu park sodam bukan sih ?  " tanya dong ming . 

" yg mana ? " tanyaku penasaran .

 " itu tuh yg barusan masuk bareng shin min ji ," menunjuk arah depan . 

Ekor mataku mengkuti arah yg ditunjuk dong ming . 

'Siallll' gerutuku ,, di tempat yg begitu luas kenapa harus bertemu min ji disini . 

Menyadari ekspresiku , yeong sik mencoba mencairkan suasana . 

" Pura-pura ngak kenal aja lah , " bisiknya . Shin min ji adalah mantan ke 77 ku , kami putus setelah hari jadi kami yg ke 100 . Dan salahku yg memang berselingkuh darinya . Setelah itu aku sama sekali tak pernah berkomunikasi lagi ditambah kami yg telah lulus sma pada saat itu , hanya saja sekarang aku tak menyangka dia satu universitas denganku . Sedangkan park sodam adalah mantan kekasih kakak dong ming , aku mengenalnya ketika menghabiskan liburan musim panas dua tahun  lalu . Bisa-bisanya mereka berdua berteman .

Jujur aku tidak terlalu suka dengan min ji sikapnya yg overprotektif membuatku tak nyaman . Sedangkan park sodam aku tak terlalu mengenalnya karna kami hari beberapa hari bertemu .

Rasa laparku hilang seketika melihat

meraka berdua , sedangkan dong ming juga yeong sik sibuk dengan pesanan masing-masing . Aku fokus dengan ponselku , tiba - tiba sebuah tangan menepuk pundakku . 

" ternyata sesempit ini ya dunia ini, buktinya masih aja ketemu bandit disini ," 

" dih , udah tau sempit , ngapain kau dekat-dekat ," menghempas tangan min ji dengan kasar . 

" Balik aja yuk . Mendadak rasa laparku hilang nih ," kataku , berdiri hendak pergi . 

Dong ming hendak protes namun ditahan yeong sik , bergegas ikut berdiri . 

" YAH , KANG HA JOON LIHAT SEBERAPA BER*NS*KNYA DIRIMU ,"  min ji berteriak cukup kencang hingga membuat beberapa orang menoleh ke arah kami .

" sialan anak ini , tak bosan-bosannya mencari masalah denganku " keluhku jengkel .

Spontan aku berhenti , menoleh ke arahnya " hay nona tidak tau malukah dirimu berteriak seperti itu , ah.. Aku tau , kau mungkin rindu belaianku sehingga membuatmu frustasi seperti itu , " bisikku . 

Raut wajah min ji berubah merah seketika , mungkin dia tak menyangka aku akan mengatakan itu . Dan aku tak perduli , aku hanya ingin menjauh darinya .  

Tanpa memperdulikan min ji juga sodam yg nampak kebingungan , aku berjalan keluar caffetaria diikuti dua teman-temanku . Sebenarnya tidak semua gadis yg ku kencani pernah ku tiduri , yaa hanya beberapa saja , itu juga tanpa paksaan dari ku , karna aku tak suka memaksa mereka , jadi kami melakukannya atas dasar suka sama suka dan lagi mereka pasti sudah tidak p*raw*n lagi . Jadi jika mereka enggan ya aku bisa cari yg lain . Itu perinsipku . Bagaimanapun aku memiliki seorang adik perempuan , aku sedikit khawatir dengannya . Terlebih sumpah serapa mantan kekasihku yg sakit hati denganku yg mengancam keselamatan adikku .  

Diluar cafetaria mataku tertuju pada gadis yg tengan berjalan berlawanan arah denganku . Ia nampak cantik tanpa polesan make up yg berlebihan , sepontan aku menghentikan langkah kakiku . Samar-samar tercium aroma camellia ketika kami berpapasan , ekor mataku masih mengikuti langkahnya hingga ia masuk caffetaria . 

Aku memang sering melihat gadis cantik ini , bahkan aku sengaja mendekatinya beberapa kali , mencuri perhatiannya namun sama sekali tak ada respon darinya bahkan dia terkesan tak perduli akan kehadiranku , namun itu tak membuatku menyerah , aku semakin bersemangat untuk mendapatkannya . Aku yakin suatu saat nanti aku bisa memilikinya .

" Heh .. Kunyuk . ngapain kamu ngelihatin Aeyong seperti itu ?" lamunaku buyar karna dong ming .

" Baru nyadar ada anak fakultas matematika secantik dia ," kilahku . 

" dia itu mawar , cantik tapi kalau dekati banyak durinya ," yeong sik ikut berkomentar . 

" Lagi pula dia teman sodam , sodam teman min ji , nah bakalan susah deketin dia , pasti kamu tau lah min ji akan menjadi penghalang terbesarmu . Dan lagi beberapa kali aku sering melihat mereka jalan ber tiga . berhentilah menggapai bulan , bukankah masih banyak gadis lain dikampus ini ," tambahnya . 

' what ?? Dia teman min ji ' 

Kagetku bukan kepalang , 

Memang benar ucapan yeong sik , min ji akan menghalangiku mendekati gadis ini .

" sudahlah , ayo pulang aku ingin tidur siang ," dong ming nylonong pergi meninggalkan kami . 

"Sialan kau , tunggu ," aku berlari mengejar dong ming , disusul yeong sik . 

Di jalan pulang mataku tertuju pada sebuah toko bunga di tepi jalan . Bunga camellia berwarna merah menggodaku untuk memilikinya sama seperti aeyong , ahh .. Dia benar-benar telah mengambil alih fikiranku sekarang . Aku menepikan mobilku , karna terus memikirkan aeyong aku sengaja membeli beberapa bunga camellia , aroma juga kecantikannya membuatku teringat dengan aeyong .

" Apakah anda menginginkan bibit bunga camellia juga ?" tanya si penjual bunga tersebut ,

" Apakah anda menjualnya ? "

" Tentu saja , ada beberapa bibitnya , anda bisa menilihnya sesuai keinginan anda ."

" Baiklah , berikan saya yg terbaik . " ucapku .

Rasanya akan sangat menyenangkan , merawat bunga itu , melihatnya tumbuh dan ahkirnya mekar . Sama halnya dengan rasa sukaku pada aeyong , semoga saja suatu hari nanti dia dapat membalasnya .

Dan aku berjanji pada diriku sendiri jika aeyong telah bersamaku , tak akan ada gadis lain dalam hidupku , hanya aeyong seorang .

Sebuah semyum kecil tersunging di bibirku jika mengingat dan membayangkan aeyong . Namun ketenanganku sedikit terusik , aku samar-samar mendengar lonceng bergemrincing lirih . Bahkan bulu-bulu halus di tibuhku berdiri . Aku melihat ke sekitar toko , sebuah lukisan rubah ekor sembilan berwarna keemasan dengan sorot mata yg tertuju padaku . Bergegas aku membayar apa yg sudah beli tanpa memperdulikan uang kembalian , aura toko tersebut menuatku sedikit tak nyaman walaupun si penjual sangat ramah tapi tetap saja lukisan itu membuatku merasa ngeri jika terus berlama-lama disana .

...----------------...

03.

Pov author

Rintik-rintik air hujan masih tersa malam itu , hujan sedari sore tadi membuat lalulintas cukup lenggang . Aeyong berjalan menyusuri trotoar yg sepi , samar-samar dentungan musik terdengar dari earphone yg ia kenakan . Dia nampak menikmati suasana malam ini .

"TOLONG...."

Suara yg cukup nyaring membuat langkahnya terhenti seketika , ia melepaskan salah satu earphone yg dikenakannya , matanya terpejam mencari sumber suara itu . Beberapa detik berlalu Aeyong lemparkan earphonenya ke tanah , ia berlari menuruti instingnya . Tentusaja indra pendengarannya lebih tajam dibanding dengan manusia biasa , sebagai rubah tentu isting berburunya sangat tajam , ia akan dapat dengan mudah menemukan mangsanya bahkan di bawah lubang tikus sekalipun . Langkahnya terhenti di sebuah gang kecil , Aeyong berjalan dengan hati-hati masuk ke dalam gang tersebut .

" Berteriaklah sesukamu nona , tak akan ada yg menolongmu . lebih baik menurutlah dan simpan tenagamu nanti hahaha ," segerombolan brandalan nampak tengah menindas seorang gadis yg meringkuk di pojokan . " Tolong lepaskan aku , akan ku berikan uang yg aku punya ," gadis itu nampak tak berdaya memohon pada berandalan itu . Para grombolan itupun semakin kegirangan karna korbannya nampak tak berdaya mereka hanya tertawa menanggapi permohonan gadis itu .

Salah satu dari brandalan berjalan mendekati gadis yg terduduk meringkuk di pojok gang tersebut , isak tangisnya mulai terdengar , brandalan yg disapa jhon itu pun berjongkok mengangkat wajah gadis tersebut . "Jangan menangis anak manis , nanti juga kau akan bahagia , percayalah hahaha," para brandalan itupun ikut tertawa .

"Tak tau diri , bagimana bisa kalian yg berlima menindas seorang gadis kecil , cuih sangat memalukan ," suara lantang dan angkuh nampak dari ujung gang .

" wah lihatlah ada yg cari mati rupanya ," ujar jhon sembari berdiri , sementara yg lainnya menoleh ke sumber suara . Karna cukup gelap gang itu maka tak nampak wajah Aeyong dengan kuku-kuku tangan yg sudah memanjang bola mata coklat keemasan yg indah tlah berubah menjadi hitam pekat . Aeyong berjalan menghampiri kelima brandalan tersebut , dengan cepat aeyong berada di hadapan jhon , aura pembunuh nampak jelas pada gadis cantik itu . sekali cengkram dia mencekik leher jhon dan menabrakkan tubuhnya ke arah dinding .

" sii ... Siapa kau , jangan ikut campur . "

" kenapa , kalian diam saja cepat hentikan dia ," perintah jhon pada anak buahnya yg nampak kaget . Namun hanya dengan satu hentakan kaki saja semua brandalan itu terkapar ke tanah . Melihat anak buahnya yg tak berdaya membuat jhon makin ketakutan , bagaimana seseorang dengan mudah menaklukkan gengnya . " Lain kali aku tak akan segan-segan untuk membunuh kalian ," ancam Aeyong dengan suara paruh yg berat sehingga terdengar cukup menakutkan .

Krakk..... " ahh...." terikan yg memekikkan telinga , dengan sekali hempas jhon jatuh ke tanah . "Pergi , sebelum anggota tubuh kalian juga ikut patah ," gretaknya . Tanpa menunggu dua kali para brandalan itupun lari tak terkeculi jhon yg dipapa dua anak buahnya , Aeyong telah mematahkan tulang lehernya akan butuh waktu lama untuk jhon pulih . Aeyong mundur beberapa langkah " Pergilah , mereka tak akan berani mengganggumu lagi ," ucapnya . Gadis itu nampak ragu-ragu , ia masih syok dengan apa yg dilihatnya , berlahan ia mulai berderi namun rasanya kakinya masih bergetar hingga ia kesulitan menjaga keseimbangan tubuhnya dan ahkirnya terjatuh , sebelum gadis itu mendar di tanah tangan aeyong dengan cepat memapah tubuhnya . " Hati-hati," ucapnya lembut "lain kali gunakan pakaian yg lebih tertutup jika hendak bepergian , itu akan membuatmu lebih aman ," tambahnya .Karna gelap gadis itu tak bisa melihat wajah Aeyong ditambah aeyong menutupi rambut panjangnya dengan penutup jaket , hanya aroma chamellia yg samar-samar gadis itu cium dari tubuh penolongnya . Setelah selesai membantu gadis itu berdiri aeyong segera pergi .

Kang ha naa masih mengatur nafasnya , 'siapa yg telah menolongku , dia cukup luar biasa ,'fikirnya . Dengan berhati hati ha naa berjalan melewati gang , hingga samlai diujung gang diamatinya sekitar nampak sepi 'cepet sekali dia pergi , bahkan aku belum sempat mengucapkan terimakasih padanya .' Ha naa berdiri di tepi jalan tanggannya melambai memanggil taxi , tak lama taxi itupun menepi , ia pun segera masuk ke dalam taxi tersebut .

Dari kejauhan nampak Aeyong tengah mengamati Ha naa , bagaimanapun ia tak tega meninggalkan gadis itu sendirian hanya saja aeyong takut jika identitasnya sebagai Gumiho diketahui orang , apalagi apa yg telah dia lakukan tadi cukup diluar nalar manusia . Setelah taxi itu menghilang di perempatan jalan Aeyong menghembuskan nafas panjang 'untung saja aku tak sampai membunuh brandalan itu,' desahnya lirih . Dengan langkah gontai ia kembali kerumahnya .

Suatu kesalahan yg berat jika Gumiho seperti aeyong sampai membunuh manusia , mereka akan di hukum oleh para dewa . Kekuatan mereka akan hilanh dalam waktu jangka waktu tertentu .

...----------------...

Di sebuah hunian mewah Ha naa dengan langkah gontai memasuki ruangan utama di rumah tersebut , kedatangannya disambut dengan para pelayan yg menggunakan seragam hitam putih . " Astaga nona , apa yg telah terjadi , " teriak seorang asisten perempuan . Ha naa hanya mengangkat tangan agar semuanya diam , ia terus berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya . Seakan mengerti isyarat sang majikan semua pelayan itupun diam tak bersuara .

Di dalam kamar Ha naa menangis , kenapa dia begitu bodoh , kenapa dia bisa percaya ucapan choi Soo rim dan yg tidak pernah ada dalam benak Ha naa adalah sebegitu teganya Soo rim menjerumuskannya . jika bukan karna penolongnya itu , mungkin Ha naa akan habis oleh para brandalan tadi . 'aku pasti akan membalas budi jika bertemu dengannya nanti ,' dikeluarkannya sebuah leontin berbentuk bunga lotus perak dengan tali berwarna hitam . Ia tersenyum memandang lionting itu "dengan ini aku akan menemukanmu ," ucapnya .

...----------------...

... ...

**Pov Kang Ha Joon

'took..tookk..took'

Aku hendak memejamkan mataku ketika sebuah ketukan diluar kamar terdengar , dengan enggan aku berjalan kearah pintu .

"ada apa ?" kataku ketika pintu kubuka .

" maaf tuan muda , nona Ha Naa baru saja kembali , keadaanya cukup kacau , saya khawatir telah terjadi sesuatu ," jelas seorang palayan . segera aku berlari ke kamar adikku begitu mendengar perkataan pelayan itu .

'took..toook* '

" Ha naa , ini kakak bisakah kau buka pintunya ," tak ada jawaban dari dalam membuatku semakin panik ,

"HA NAA , APA KAU BAIK-BAIK SAJA DI DALAM ." teriakku .

Aku nyaris saja mendobrak kamarnya sebelum ahkirnya suara ganggang pintu terdengar. Ha Naa nampak pucat ditambah matanya bengkak seperti habis menangis .

"Apa yg telah terjadi ?" aku tak bis menyembunyikan rasa khawatirku .

" masuklah oppa ," bisiknya .

Kami berjalan memasuki kamarnya , Ha na duduk di tepi tempat tidur menatapku penuh rasa kecewa . " apa yg telah kakak lakukan pada choii Soo Rim ?"

lidahku kaku seketika , nyaris aku tak bisa menelan ludahku sendiri .

"jawab oppa ?" ulangnya .

"Apa yg dia lakukan terhadapmu?" kelakku.

"jawab dulu , pertanyaanku !" tegasnya .

"kami sudah putus,dan dia tidak terima," pungkasku .

"apa yg telah dia lakukan padamu?" lanjutku .

Ku lihat Ha Naa terseyum simpul .

"oppa tau , aku hampir saja diperkosa beramai-ramai tadi .. Soo rim menjebahku .. ," jawab adikku lirih , ia tak melanjutkan kata-katanya hanya suara isakan tangisnya . Aku duduk disamping Ha naa mengelus rambutnya perlahan kemudian memeluknya , jujur aku sangat marah mendengar penjelasan adikku tapi masih bisa kutahan . "jika tak ada orang yg menyelamatkanku , mungkin aku sudah hancur sekarang ," lanjutnya masih terisak .

"aku akan membalasnya untukmu," segera aku berdiri namun ditaha oleh ha naa . "Jangan membuat soo rim makin membenciku oppa, berbaikanlah dengan soo rim ," bujuknya . Aku terdiam , ' bagaimana bisa aku kembali dengan anak itu , sudah cukup puas aku bermain-main dengannya , salah dia yg terlalu mencintaiku . Tapi adikku tidak bisa dengan mudah dia tindas seperti itu , soo rim bukan wanita yg bisa kuremehkan ternyata ' . "oppa !"

"nanti kufikirkan , lebih baik kau pindah sekolah saja , akan ku minta sekertaris

Lee mengurus semuanya ," hiburku .

"bagaimana keadaanmu sekarang ? Apa perlu kita ke rumah sakit ?" lanjutku .

"aku baik-baik saja oppa , sudah ku bilang ada yg menolongku ," jawabnya . Namun tetap saja aku masih khawatir . "Tapi oppa , adakah manusia yg bisa begitu cepat ? Dia juga bisa membuat orang terbanting hanya dengan satu hentakan kaki ," tanyanya lagi .

" hah ??? Apa yg kau maksud , sudahlah sebaikua ku telfon dokter kim ," segera kuraih ponsel di celanaku namun ha naa menahannya " oppa ,, aku serius dan aku tidak terluka ." Aku menatap ha naa lekat-lekat ia nampak serius tapi bagai mana mungkin ada manusia seprti itu . Ha naa berdiri dari tempatnya duduk ia berjalan ke arah meja , diambilnya sebuah liontin perak . " Tolong bantu aku menemukan pemilik liontin ini oppa , hanyya ini satu-satunya petunjuk yg aku punya ."

Aku meraih liontin perak itu , ku amati bentuknya 'bunga lotus' bisikku* . " baiklah akan kakak selidiki , sekarang isirahatlah dulu , biar makannanmu diantar pelayan kemarin," ku kecup kening adikku dengan lembut .

Aku kembali masuk ke kamarku setelah meminta para pelayan menyiapkan makanan untuk ha naa . Kuraih ponselku

" hallo , sekertaris Lee , tolong urus berkas pemindahan sekolah ha naa dan tambah pengawal yg menjaganya di luar rumah ." ucapku singkat .

Ku amati kembali liontin lotus ini nampak tak asing bagiku , tapi kapan aku melihatnya ku simpan liontin tersebut ke sebuah kotak bludru berwarna biru tua .

" hei dong ming , lakukan sesuatu untukku ,"

...----------------...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!