BAB TERAKHIR
Casting
Gracie
*Melihat secarik kertas*
Gracie
Ini di sini kan, ya?
Gracie
Kok gini banget lokasi syutingnya?
Gracie
Seram banget ya ... .
Dean
Aduh, sori. Gue nggak sengaja. Lo nggak kenapa-napa?
Dean
Lo juga peserta yang ikut casting?
Dean
Gedungnya seram banget, ya? Apa emang sehoror itu ceritanya?
Dean
Eh, ngomong-ngomong, nama lo siapa?
Gracie
Nanti kamu akan tau pas penentuan casting.
Bu Maria
Oke, kemarin kalian semua sudah mengikuti casting novel yang akan kalian peranin nanti.
Bu Maria
Dari 113 peserta yang mengikuti casting, yang lolos hanya ada lima orang.
Bu Maria
Yaitu, kalian semua yang saya kumpulkan hari ini.
Bu Maria
Baik, saya bacakan dulu namanya. Barang kali ada yang belum hadir.
Bu Maria
Oke, kita skip dulu.
Victoria
Permisi, maaf saya terlambat.
Victoria
*Setengah berlari*
Bu Maria
Oke, sudah lengkap semua.
Bu Maria
Baik, kalian boleh bertepuk tangan karena kalian adalah lima dari seratus tiga belas orang yang lolos casting ini.
Beberapa jam kemudian ...
Bu Maria
Baik, sekarang waktunya kalian pulang. Istirahat dan latihan dalami peran kalian masing-masing.
Kelima orang tersebut keluar dan berdiri di luar gedung.
Dean
Ini pertama kalinya kalian casting ya?
Dean
Sebelumnya, udah pernah peranin film, belum?
Xixi
Belum. Ini pertama kalinya.
Victoria
Aku udah pernah sekali, sebelum ini.
Dean
Kamu cantik. Pasti banyak produser film yang lirik kamu.
Gracie
(Cara bicaranya langsung berubah kalau bicara sama cewek cantik)
Dean
(Dingin amat jadi cewek)
Gracie
Aku pamit pulang, ya.
Kertasnya secara tiba-tiba, berubah menjadi abu.
Gracie
(Kok perasaanku nggak enak, ya?)
Mereka kembali berkumpul di teras gedung.
Dean
Hai Xixi, kamu udah belajar latihan buat peran kamu?
Dean
Oh, atau my beautiful Xixi.
Dean
Eh Gracie! diam-diam aja.
Gracie
(Aku kok masih mikirin kejadian kemarin, ya?)
Gracie
(Apa ini ada hubungannya sama syuting kali ini?)
Gracie
(Kalau emang iya, apa aku mundur aja?)
Gracie
(Nggak. Aku nggak boleh menyerah. Ini juga demi mama bisa sembuh)
Gracie
(Fokus Grace, fokus!)
Bu Maria
Baik, saya sudah memberikan kalian waktu satu minggu untuk mendalami karakter kalian.
Bu Maria
Dan saya rasa sudah cukup.
Bu Maria
Sekarang waktunya kalian memulai bab cerita ini.
Bu Maria
Ini saya dan kru-kru saya membagikan kalian kertas yang tertulis rute.
Bu Maria
Nanti kalian harus membaca rute itu agar mempermudah alur ceritanya.
Berlin
Mungkin, ini scene pertama.
Xixi
Mm ... scene pertama bagian siapa?
Bu Maria
Nanti kalian akan tau.
Bu Maria
Pertama-tama, kalian ambil kain ini.
Bu Maria
*Memberikan kain putih*
Gracie
I ... ini buat apa?
Bu Maria
Tutup mata kalian dengan kain itu.
Namun, akhirnya mereka menurut.
Dean
Scene pertamanya main petak umpet kali.
Xixi
Kok nggak dikasih arahan jelas.
Bu Maria
*Tersenyum tipis*
Bu Maria
Oke. Saya akan berhitung mundur.
Bu Maria
Apapun resikonya ...
Bu Maria
Siap, nggak siap, harus siap!
Xixi
Duh, kok aku ngerasa kayak melayang, ya?
Mereka membuka kain penutup matanya masing-masing.
Berganti tubuh
Berlin
I ... ini kita udah boleh buka mata?
Bonny
Kok, ada yang aneh, ya?
Netty
Pakaian kita berubah.
Hanny
Hah? Ka ... kalian siapa?
Bonny
L ... loh Dean, muka kamu ...
Bonny
Kok kamu jadi ganteng?
Kertas rute mereka tiba-tiba bergetar.
Netty
L ... loh, kenapa, nih?
Hanny
Kayaknya kita disuruh baca rute deh.
Hanny
Langkah pertama ... cari cermin?
Vio
Daripada kita bingung, mending kita ikutin perintah di rute ini dulu.
Mereka sibuk mencari sebuah cermin.
Mereka berdiri bersejajar di depan cermin besar.
Hanny
(Kok muka aku jadi cantik? Kulit dan rambutku juga jadi putih?)
Vio
Bener apa yang lo bilang.
Vio
Gue jadi cakep banget.
Melida
Ini apa sih maksudnya?
Vio
Masa lo tetep cantik aja meskipun udah berubah, dan gaya muka lo masih sama.
Netty
Gaya mukanya masih cuek, ya?
Hanny
Kalian ngerasa ada yang aneh, nggak?
Bonny
Wajah dan penampilan kita berubah semua, kan?
Mereka menatap penasaran.
Hanny
Tempat ini, jadi berubah.
Vio
Iya, tempat yang tadinya kotor dan berantakan, malah jadi rapih dan kelihatan mewah.
Melida
Udah stop. Kita harus terus cari petunjuk lewat rute ini.
Vio
Gue males dan masih nggak ngerti.
Melida
Justru itu. Kita harus cari petunjuk supaya bisa keluar dari sini.
Mereka membaca rute di kertas petunjuk lagi.
Hanny
(Masing-masing orang harus mengambil earphone di lemari tua)
Melida
Siapa yang mau buka?
Netty
Gue nggak berani. Takut ada apa-apa.
Bonny
Aku juga nggak berani.
Hanny
Hey, mending kita buka sama-sama aja.
Vio
Benar kata Grace. Kita buka bareng aja. Supaya nggak terjadi sesuatu.
Mereka membuka lemari besar tersebut.
Melida
Di laci itu kayaknya.
Hanny
*Membuka laci perlahan*
Hanny
*Mengambil earphone*
Melida
Loh, kok cuma ada satu?
Melida
Coba kamu pakai dulu. Buruan!
Hanny
(Aduh, kepalaku pusing)
Melida
Sst, ada yang aneh sama dia.
Netty
Apa yang kamu rasakan?
Melida
Kamu udah nemuin petunjuk?
???
Aku Maria. Sutradara novel misteri kalian.
Bu Maria
Namamu adalah Hanny.
Bu Maria
Kamu pemeran dari novel itu.
Bu Maria
Kalian telah memasuki dunia novel.
Bu Maria
Silahkan baca rute kalian masing-masing.
Hanny
H ... hey, tunggu! jangan pergi dulu. Jelasin dulu!
Hanny
Aku komunikasi sama bu Maria lewat earphone.
Hanny
Dia bilang kalau mau dapat petunjuk, lihat kertas rute.
Vio
Di sini, tertera nama gue Vio?
Bu Maria
Itu nama peran kalian. Kalian harus memakai nama itu selama di dunia novel.
Hanny
Hah, kata bu Maria, itu nama peran kita. Dan kita harus pakai nama itu mulai sekarang.
Hanny
Intinya, kita lagi masuk dunia novel.
Hanny
Di novel ini, aku pemerannya.
Bu Maria
Jangan banyak ribut. Waktu kalian nggak banyak. Kalian harus lengkapi bab-bab dalam novel yang belum ditulis kami.
Bu Maria
Makanya kalian kami masukkan ke dunia novel.
Bu Maria
Cepat cari petunjuk lagi!
Hanny
Kita harus cari petunjuk!
Hanny
Jangan banyak bingung.
Hanny
Waktu kita nggak banyak. Ikut aku. Kita harus terus cari petunjuk kalau mau keluar dari sini.
Petunjuk pertama
Mereka langsung sibuk mencari petunjuk.
Hanny
Mm ... mending gin aja. Daripada kelamaan, kita bagi-bagi tugas aja.
Bonny
Jangan! aku nggak mau sendiri.
Melida
Kita bagi kelompok.
Melida
Netty, lo sama gue, ya.
Melida
Oke. Kalau gitu, Vio sama Hanny.
Hanny
(Masa aku sama cowok, sih?)
Hanny
(Mm ... ya udah lah nggak apa-apa)
Hanny
(Ayo, kamu harus tetap fokus)
Bonny
Kita bagi rute, deh.
Melida
Gue, Bonny, sama Netty ke perpus dulu, ya.
Melida
Lo berdua terserah mau ke mana.
Vio
Mm ... jadi kita ke mana dulu?
Hanny
Kita ke sana dulu, yuk!
Hanny
*Hendak membuka pintu*
Vio
Eh bentar. Biar gue aja yang buka.
Vio
Ntar kalau ada apa-apa gimana?
Hanny
(Tapi nggak apa-apa)
Hanny
(Demi Mama, aku harus berani!)
Hanny
Ehem, yuk kita coba jalan di sekitar sini!
Vio
Hati-hati. Biar gue yang jalan duluan.
Vio
Lo jalan di belakang gue. Nggak boleh jauh sedikitpun.
Sudah lebih dari lima menit mereka berkeliling di taman yang luas itu.
Tapi, mereka tak menemukan petunjuk apapun.
Hanny
*Menoleh ke suatu arah*
Hanny
*Menarik ujung baju Vio*
Hanny
Panggil Hanny aja. Kita ikut isi novel.
Hanny
Kamu liat deh tulisan itu.
Hanny
*Menunjuk papan tulisan*
Vio
Gue yang jalan di depan.
Vio
Lo stay di samping gue.
Hanny
*Mengikuti dari belakang*
Hanny
*Menggeleng tidak tahu*
Vio
If we never try, how will we know?
Vio
Siapa tau bisa dapat petunjuk. Sekalian kita tunjukkin ini ke yang lain.
Mereka cepat-cepat mengambil papan tulisan yang tergantung itu.
Kemudian mereka kembali masuk ke dalam rumah untuk mencari yang lainnya.
Hanny
Vio, pintunya tertutup sendiri.
Vio
Bukan cuman tertutup. Tapi pintunya terkunci.
Hanny
Hah, terkunci? Kok bisa?
Vio
Yang pasti, ada yang nggak beres sama tempat ini.
Vio
Kita harus temuin yang lain.
Sesampainya di ruang utama.
Vio
Belum ada siapa-siapa.
Hanny
Kayaknya mereka masih di Perpus, deh.
Vio
Aha, Perpus. Iya Perpus.
Hanny
Vio, kita jalan aja bisa, nggak?
Vio
Ngomong-ngomong, Perpus nya di mana?
Hanny
Kita ikut kertas rute.
Hanny
Kok kertas aku nggak ada?
Hanny
Serius. Jangan-jangan jatuh di taman lagi.
Vio
Lihat kertas rute ku aja.
Mereka kembali berjalan hingga sampailah mereka di Perpus.
Vio
Hai, kalian. Untung masih di sini.
Vio
Capek tau nyamperin ke sini.
Hanny
Gimana? Kalian ketemu petunjuk, nggak?
Bonny
*Menunjuk sesuatu di tangan Vio*
Vio
Ini papan kecil. Kita nggak tau.
Vio
Cuman ini satu-satunya petunjuk yang kami ketemu.
Melida
*Menaruh buku di rak*
Melida
I ... ini maksudnya apa?
Melida
Kalian ketemu di mana?
Bonny
Aku kira, di sini cuman ada pintu yang ada jalan keluar.
Bonny
Itupun masih terkunci karena kita belum selesaikan misi ini.
Melida
Aku kira juga begitu.
Vio
Ada kok. Gue sama Hanny masuk.
Hanny
Udah lah, nggak usah dibahas.
Hanny
Eh, kalian temuin apa tadi?
Bonny
Aku udah agak paham soal misi ini karena kita nemu buku ini tadi.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!