NovelToon NovelToon

Tidak Mudah Menjadi Mama Muda (TM3)

Episode 1#Tidak Mudah Menjadi Mama Muda (TM3)

Indah Ayu Sari sapaan akrabnya adalah Indah.Dia gadis umur 18 tahun yang baru lulus sekolah menengah.

Keluarga Indah adalah keluarga sederhana,ibunya sudah meninggal ketika Indah berusia umur 1 bulan.

Dia dibesarkan oleh sang Ayah dan kakak perempuannya yang janda berumur kurang lebih 40 tahun.Dan memiliki 1 keponakan laki-laki yaitu Andra yang berumur 16 tahun.

Kehidupan keluarga Indah memang sederhana namun sulit ekonominya.Ayah Indah memiliki sepetak tanah dibelakang rumahnya yang dia tanami sayur-sayuran.

Dari hasil sayur-sayurnya biasa Indah jual lagi ke tengkulak.Kadang dari hasil jualannya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Karena mereka juga terlilit hutang sana-sini untuk biaya sekolah Indah dan Andra.

"Aku harus merubah nasib!!"Kata Indah sambil mematuk garam lembut ke dalam cetakan kotak.

Indah memang harus bekerja menjadi kuli borongan tukang pukul garam,untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Dijam istirahatnya,dia kumpul dengan ibu-ibu yang lain di gubug derita kuli 😢😢

"Kamu sudah lulus kenapa masih mau menjadi kuli pukul garam Indah?Sayang ijasahmu."Celetuk seorang ibu sambil makan bekalnya yang bernama Sariyem.

"Mau kerja dimana coba bu?Tau sendiri ini kampung terpencil.. Paling tidak jauh ya dapatnya di sekitaran kabupaten sini saja."Jawab Indah sambil minum air putih yang dia bawa dari rumah.

"Coba merantau ke luar pulau atau ke pulau Ex.. Disana kan terkenal dengan pulau tambang dan pulau sawit."Saran ibu Wiwik.

"Iya.. Itu si Ida sukses dia disana,katanya sih apa-apa mahal biaya hidupnya.Tapi cari uang mudah."Sahut Sariyem.

Mendengar Ibu Sariyem dan Ibu Wiwik bercerita membuat Indah ingin sekali merantau kesana.

Setengah hari Indah baru sampai dirumah.Setelah membersihkan dirinya dia tidak mendapati kakaknya di dapur.

Lalu dia menghampiri Andra yang sedang belajar di ruang tamu.

"Kemana ibu mu?"Tanya Indah yang duduk di kursi bambu.

"Jual kangkung di warung bulek Yati."Mendengar jawaban Andra Indah mengangguk dan beranjak pergi.

Namun langkahnya terhenti ketika ada suara motor laki-laki berhenti didepan rumahnya.

Indahpun membuka pintu.

"Loh... Hendry?Ada apa?"Tanya Indah yang menghampiri Hendry di depan teras.

"Indah,aku boleh minta bantuan kah?"Tanya Hendry yang masih berdiri di teras.

"Bantuan apa Hendry?Duduk dulu diteras sini"Tanya Indah dan mengajak Hendry duduk di bangku pohon bambu.

"Aku ada tugas kuliah,bisa tolongin kah buatkan tugas presentasi."

"Kamu itu aneh,aku loh enggak kuliah malah kamu suruh ngerjain tugas kamu."Tolak Indah.

"Ayolah Indah,kamu kan pintar.Bahkan kamu yang nolongin aku waktu mengerjakan soal ujian sekolah kemaren."Hendry yang memaksa Indah.

"Tapi itukan beda,"Pekik Indah.

Dengan terus memaksa akhirnya Indah mau mengerjakan tugas Hendry.

Hendry dan Indah adalah teman sekolah yang dekat.Bahkan seperti sepasang kekasih,namun Hendry tak pernah bilang Cinta ke Indah.

Teman-teman Indah sendiri menyarankan Indah untuk menjauhi Hendry,karena Hendry tipikal playboy.

Indah sendiri hanya menganggap Hendry sebagai teman dan tidak lebih dari itu.Karena Indah sendiri tau,Hendry suka memanfaatkan dirinya ketika ada tugas sekolah dan tugas kuliahnya.

"Sampai kapan aku jadi budaknya?"Batin Indah sambil melihat materi di laptop Hendry.

"Dia yang kuliah kenapa aku yang susah?"Batin Indah sambil melirik Hendry yang asik mainin hp nya.

...****************...

Keeseokan harinya,

Rumah Indah kedatangan tamu dari pulau Zee.Yaitu Erika dan Ayahnya.Erika adalah sepupu Indah.Keluarga mereka merantau di pulau Zee.

Indah dan Erika hanya beda usia 1 tahun.

"Kamu sudah lulus sekolah kan?"Tanya Erika.

"Iya. Alhamdulillah aku lulus.Kamu sendiri gimana?"Tanya balik Indah ke Erika.

"Yahhh.. Indah kamu tau sendiri aku ini orangnya gimana?Aku kan udah putus sekolah dari kelas 2 smp."Jawab Erika.

"Eits.. Maaf ya Erika"Sesal indah sambil mengusap punggungnya.

"Enggak apa-apa kok!"Jawab Erika sembari tersenyum.

Dimata Indah,Erika adalah sosok yang baik dan Cantik anggun feminim.

Sedangkan Indah sosok gadis yang tomboy,cantik bila ditambahin polesan make-up sedikit.Memiliki lesung pipi yang menjadi nilai plus baginya.

Erika menceritakan kepada Indah kalau kehidupan keluarganya sudah berubah semenjak mereka merantau di pulau Zee.

Ayah Erika sendiri memiliki restourant dan kontrakan.Sedangkan kakak iparnya Erika adalah seorang manager di sebuah hotel berbintang.

Indah sangat kagum dengan mendengar cerita-cerita dari Erika yang menceritakan kehidupan keluarganya.

Yah.. Walau kadang terdengar sedikit sombong dari kata-kata yang dia lontarkan.Indahpun memakluminya,karena Indah juga tahu betul karakter sepupunya itu.

"Mau ikut enggak merantau?"Tanya Erika seketika Indah shock dan mengangkat kedua tangannya sembari menutupi mulutnya.

"Ishh.. Gimana kamu mau enggak ikut merantau?"Ulang Erika.

"I-Iya.. Aku sih sebenarnya mau.T-tapi... Aku belum ada uang untuk membeli tiket pesawat."Jawab Indah sembari menunduk kepala.

"Udah.. Enggak usah difikirin.Nanti pakai aja uangku dulu."Jelas Erika.

"Hah...??"Kata Indah.

"Iyah gampang saja itu.Yang penting kamu ada niat.Nanti aku kabarin kamu lagi ya Indah."Kata Erika lagi.

Ini adalah kesempatan untuk Indah berubah.Dia bertekat untuk merubah nasibnya.

Karena tak ingin memberatkan Erika tentang uang saku,Indah bekerja keras menjadi kuli tukang pukul garam untuk mencari uang tambahan.

Ketika di para prabik garam.

"Wehh.. Tumben pagi-pagi sudah datang kamu Indah?"Tanya ibu Sariyem yang melihati Indah sudah duduk dibangku yang didepannya garam lembut dan cetakannya sambil memukul-mukul garam.

"Iya.. Pekerja dolar😅😅harus berangkat pagi."Jawab Indah asal sambil ngekeh.

"Helehh... Mau cepet menjadi orang kaya ye..?"Ledek ibu Sariyem dan duduk disamping Indah.

"Setidaknya dapat melunasi hutang lah mbak.Xi.. Xi.."Jelas Indah cekikikan.

Suasana di pabrik garam kini semakin ramai,satu-satu karyawan mulai berdatangan.Untuk menjalankan aktivitasnya masing-masing.

"Sabar Indah,,walau berat menjadi kuli seperti ini.Demi merantau ke pulau Zee aku siap untuk sengsara dulu mencari uang saku.Setidaknya aku tidak memberatkan keluargaku.Semangat Indah."Batinnya.

Episode 2# TM3

1 Minggu kemudian...

Ayah Indah memberikan izin Indah merantau ke pulau Zee.

"Nak.. Jaga baik-baik ya disana?"pesan Ayah Indah sambil mengusap punggung Indah.

"Iya.. Ayah,Ayah jangan capek-capek ya."Balas Indah sambil memeluk Ayahnya.

"Ini bekalnya dek,jangan lupa ya.. Dengan kami."Pesan kakak Indah yang bernama Suci.

"Iya mbak."Jawab Indah seraya memeluk kakaknya Suci.

"Bulek,kalau Andra sudah lulus nanti Andra ikut bulek ya."Ucap Andra sambil menyeka air matanya.

"Ya.. Andra janji harus belajar yang rajin ya,nanti kalau Andra lulus bulek jemputin Andra."Ucap Indah mengusap kepala keponakannya itu.

Tak lama kemudian Hendri datang.Hendri datang untuk mengantar Indah ke bandara.Jarak bandara dengan rumah Indah lumayan jauh sekitar kurang lebih 4 jam perjalanan melalui jalur darat.

"Hendri,titip Indah ya.. Tolong antarkan sampai tujuan."Pesan Ayah Indah ke Hendri.

"Iya Om!!Hendry akan mengantar Indah sampai tempat tujuan."Jawab Hendri tegas.

Hendripun memasukan barang-barang bawaan Chaca ke bagasi mobil yang Indah Carter.Hendri hanya membantu mengemudikannya.

Setelah berpamitan,Hendrypun mulai menjalankan mobilnya.Perasaan Chaca sangat bahagia sekali sebentar lagi dia akan mewujudkan impiannya.

Tak jarang Hendry memperhatikan Indah disamping kursi kemudinya.

"Indah,kalau kamu pergi jauh kayak gini siapa yang bantuin aku dalam mengerjakan tugas-tugasku."Celetuk Indah.

"Hmmmm,ya kamu sendiri lah Hendri,masak aku?"Jawab Indah sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela luar.

"Indah..."Panggil Hendri.

"Hmmmmm..."Jawab Indah yang masih menatap ke arah luar jendela.

"Indah!"Panggil Hendri dengan nada tinggi.

"Apa sih!!"Pekik Indah.

"Aku sayang kamu."Kata Hendri sambil mengemudikan mobil.

"Helehh..."Jawab Indah sambil tepak jidatnya sendiri.

"Kok gitu sih jawaban nya.?"Tanya Hendri sedikit kesel.Dan melihat Indah memalingkan wajahnya yang menyandarkan kepalanya di ujung jendela mobil.

"Aku serius Indah."Kata Hendri namun Indah tetap mengabaikan Hendri.

"Hmmmm... Jangan kamu pikir aku enggak tau kelakuanmu ya Hendri diluar sana."Batin Indah.

"Sudah ahkk. . Fokus sama nyetirnya.Ini mobil orang loh,nanti kalo kita kenapa-kenapa bagaimana?Ingat... Aku yang nyewa,aku yang tanggung jawab.Huft..."Jawab Indah kesal.

"Iyaa.. Iya.. Maaf,gitu aja sewot.."Gerutu Hendry sambil melirik Indah yang kembali memalingkan wajahnya.

"Sayang.. Sayang.. Apaan?"Batin Indah kesal sedikit melirik ke arah Hendri.

3 Jam perjalanan darat telah dilalui Indah dan Hendri.Mereka beristirahat sebentar di ruang tunggu sebelum Indah chek in.

Dengan santai Indah memakan bekal nasinya yang dibawakan oleh kakannya Suci.Dia makan dengan begitu lahapnya.

Sementara Hendri hanya bisa menelan salivanya melihat Indah makan dengan lahap.Indah pun merasa aneh dengan Hendri yang dari tadi memperhatikannya sambil memegang bungkusan nasi dari kakak Indah.

"Kalau lapar dimakan!Enggak usah malu-malu.Biarkan aja orang-orang yang lalu lalang itu.Gak usah gengsi..."Kata Indah yang menyindir Hendri.

"Idihhh... Asal aja kamu ini,siapa yang malu?Siapa yang gengsi?"Kilah Hendri dan mulai membuka nasinya.

"Makan sudah,30 menit lagi aku mau chek in."Kata Indah dan akhirnya Hendri mulai makan nasi yang dibungkusin kakaknya.

"Hidup itu real apa adanya!Enggak usah gengsi-gengsian."Ledek Indah lagi sambil meminum air mineralnya yang dia bawa dari rumah untuk menghemat coast.

...****************...

Announcement flight attendant

"Ladies and gentlement,welcome on board flight 014H with service from Zee to Ex.We are currently third in line for take-off and expected to be in the air in apporoximately 30 minutes"

Setelah chek in,Indah mendengar announcement flight.

"Hendri,aku pamit ya.. Jaga diri baik-baik teteplah rajin belajar ya."Pamit Indah sambil mengacak-ngacak rambut Hendri.

Hendripun menggenggam tangan Indah,

"Kapan kamu pulang?"Tanya Hendri sambil menatap mata Indah dengan penuh cinta.

"Enggak tau Hendri!"Jawab Indah sambil melepas tangan Hendri yang menggenggamnya dengan senyum tipis.

"Aku enggak tahu jalannya takdir Tuhan seperti apa?Mungkin aku hanya bisa berencana,tapi Tuhan punya skenario yang berbeda.Yang ingin aku jalani saat ini adalah menjalankan takdir Tuhan.Semoga kita panjang umur Hendri.Terimakasih sudah mengantarku."Pamit Indah dengan senyumnya.

"Aku sayang kamu Indah,"Jelas Hendri lagi.

"Hedechh... Lebay sekali sih dia ini,kalau enggak ku akhiri lama-lama jadi kayak di drakor-drakor😕" Batin Indah.

"Aku pamit Hendri,bye...."Kata Indah berpamitan dan melambaikan tangannya.

Hendri terlihat sedih menatap ke pergian Indah yang terus berjalan menuju pintu penerbangannya.

"Gimana nasip tugas-tugasku.Kalau dia pergi."Gerutu Hendri.

"Hedech!!"Kata Hendri sambil menepuk jidatnya.

Sementara itu Indah terus berjalan menyusuri lorong-lorong pintu penerbangan no.4.Hingga dia sampai di tempat duduknya yaitu Seat 15A.

Disamping Indah duduk ada cowok yang memakai stelan kemeja kantor yang sibuk sedang menata tas di cabin.

Setelah selesai menatanya cowok itupun duduk.Indah hanya bisa diam dan sedikit melirik ke arah cowok disampingnya itu.

"Ehem..."Cowok itupun mendehem sambil. melihat Indah.

Indah hanya diam tanpa memperhatikannya.

"Loha.. Halo mbak?Mau ke mana?"Tanya cowok itu.

"Mau ke pulau Ex lah.. Sudah tau tujuan pesawatnya ke sana masih tanya lagi."Jawab Indah ketus sambil memalingkan wajahnya.

"Iya.. Aku paham!Maksudnya ke kota tujuannya.."Jawab cowok itu sambil menggaruk-garuk kepalanya.

Indah anaknya memang tomboy,cuek dan masa bodo dengan urusan nya orang lain.Tapi dia juga tidak menyombongkan diri ketika ada orang yang ingin menjadikannya teman.

"Kenalin Mochi Izida.Biasa dipanggil Mochi."Kata Mochi sambil menjabat tangannya ke Indah.Namun Indah tidak membalasnya.

Mochipun langsung meraih tangan Indah yang disilangkannya didada.Dan menggenggamnya.

"Ihh... "Kata Indah sambil melepas genggamannya Mochi.

"Jangan macam-macam ya!"Ancam Indah dan Mochi tertawa ngekeh sambil menutup mulutnya.

Akhirnya Mochi dan Indah kembali duduk sempurna sesuai anjuran pramugari.

"Ya.. Tuhan tolong lindungi aku Tuhan,ini pertama kali aku naik pesawat.Aku gemeter mau pingsan,**perutku terasa di aduk-aduk dan mual.Mau muntah tapi enggak bawa plastik!!Astaga.. Naik pesawat katanya enak kok bikin aku puyeng**😖😖"Batin Indah yang berkeringat dingin sambil menutup kedua matanya.

"Ya elah... Gitu aja takut!"Ledek Mochi yang melihati Indah berkeringat.

"Hoek..... "Indahpun memuntahkan isi perutnya ke arah Mochi.

Seketika Mochi tersulut emosi,

"M.Maaf ya.. "Kata Indah sambil membersihkan muntahannya dibaju Mochi dengan tisu basah yang dia ambil dari tasnya.

Mochipun meraih tangan Indah dan dia menatap wajah Indah dengan senyuman smirknya.

Indahpun langsung mengibas tangan Mochi,dirasa sudah bersih Indah kembali lagi dengan duduk sempurna ditempatnya sambil tangannya mengencangkan alisnya.

Episode 3# TM3

Akhirnya pesawat yang membawa Indahpun mendarat juga dengan ketepatan waktunya.Indahpun bergegas mengambil tasnya yang berada di cabin.

Indah bergegas beranjak pergi namun tangannya dicekal oleh Mochi.

"Ihhh.. Apaan sih,"Indah kesal dan mengibaskan tangan Mochi.

Indah berlalu pergi dikerumunan penumpang yang lainnya.Mochipun bergegas mengejar Indah di kerumunan penumpang pesawat itu.Nihil,

"Shiit!!!Cepat sekali cewek itu lari."Kata Mochi sambil meninju angin.

Sementara diseberang pintu keluar,Erika sudah melambaikan tangannya ke arah Indah.Indah pun langsung berjalan menuju kearah Erika dan memeluknya.

"Gimana perjalanannya?"Tanya Erika sambil melepas pelukan Indah.

"Mabok!😁"Jawab Indah sambil ketawa ngekeh.

"Heleh,katrok!"Seru Erika dan menggeret tangan Indah agar mengikuti langkahnya.

Erika pun membonceng Indah dengan motor maticnya.Perjalan 15 menit menuju ke arah rumah Erika.

Erikapun memarkirkan motornya didepan rumah yang terbuat dari papan kayu.Dan rumah itupun di jadikan sebagai warung.Rumah kayu yang strategis,didepannya jalan raya yang ramai sekali.Sedangkan di seberangnya sana berjejer perusahaan-perusahaan elite.

Indah menelan salivanya ketika memasuki rumah kayu itu sekaligus di jadikanwarung nasi goreng kalau malam.Sedangkan pagi hari dijadikan warung nasi pecel dan nasi uduk.

"Katanya rumahnya mewah?"Batin Indah yang menengok kesana sini penasaran sambil menggendong tas punggungnya.

"Hai,Indah.. Siti kakaknya Erika dan yang masak mie goreng itu suami saya Didi."Sapa Siti ke Indah.

"I-Iya mbak.Saya Indah!"Kenal Indah sambil menjabat tangan kakak Erika.

"Erika.. Erika.. Antar Indah dulu ke kamar ya."Panggil kak Siti ke Erika.

Lalu Erika datang dan mengantar Indah ke kamar Erika.

"Masuk Indah.Kita berdua tidur disini ya.Sini tas kamu taruh disini.Udah istirahat dulu aku mau bantuin mbakku jualan."Kata Erika dan Indahpun mengangguk kepala.

Indahpun melihati Erika yang membuka gorden kamarnya dan berlalu pergi meninggalnya.

"Ini mah enggak sesuai ekspektasi!"Batin Indah.

"Kenapa tega betul ya Erika membohongi aku dan keluargaku?Katanya mereka sudah sukses.. sudah ini itu..Punya restoran?Apa warung ini yang mereka bilang restoran?Aduh.. Entahlah-entahlah aku pusing.Aku istirahat sebentar berebah"Gumam Indah sambil merebahkan tubuhnya dikasur kecil yang dibawahnya di alasi tikar dari bambu.

"Ya.. Tuhan,ini memang enggak sesuai ekspektasi!"Batin Indah sambil tidur memiringkan badannya dengan merapatkan kedua kakinya terkelungkup.

Pagi-pagi.. Sekali Indah sudah bangun,sambil mengucek matanya Indah melihat Erika yang masih tertidur pulas disampingnya.Lalu Indah menyibak selimutnya dan berjalan merangkak menuju gorden yang membatasi kamar Erika dengan jalan ke dapur.

Indah mendapati kak Siti sedang siap-siap mau pergi ke pasar di pagi hari.

"Indah,nanti tolong bersihkan cucian piring semalam ya.Tadi malam Erika jualan nasi goreng sampai pagi jam 3.Kasian dia biar tidur ya.."Kata kak Siti Indah pun hanya mengangguk.

"Ya.. Sudah kak Siti mau pergi ke pasar habis selesai nyuci piring dan yang lain tolong masak nasi ya.. 5 takar penuh gayung."Pesan kak Siti lagi.

Kak Sitipun menyalakan mesin motornya dan memanasinya.Kemudian dia pergi ke pasar membeli bahan-bahan makanan yang akan dimasak untuk jualannya.

"Ishh.. Hiks.. Hiks.."Indah yang sesenggukan mengeluarkan air matanya dan kemudian dia menyekanya dengan lengannya sambil berdiri di depan wastafel.

"Erika.. Kok tega ya kamu sama aku berbohong.Katanya Ayah kamu punya restoran,katanya Ayah kamu punya kontrakan,katanya kakak iparmu adalah manager di sebuah hotel... Katanya.. Katanya.."Kata Indah terpotong sambil mencuci piringnya.

Setelah Indah mencuci piring-piring bekas orang yang makan diwarung,Indah terus mencuci beras dan memasak didapur.

Kak Siti yang sudah pulang dari pasarpun langsung mencuci sayuran-sayuran dan dibantu kak Didi suaminya.

"Indah,setiap hari kamu bantuin kita jaga warung ya.Setiap hari kita kasih upah kamu 50rb.Nanti kamu bisa ambil di Minggu pagi.Karena Minggu pagi kita libur jualan."Jelas kak Siti sambil memotong sayurnya dan Indahpun menganggukkan kepalanya.

"Hah.. Gimana sih Erika ini?Katanya aku mau dicarikan kerjaan ditempat lain di perusahaan kok jadi seperti ini ceritanya."Batin Indah.

Pukul sudah menunjukan 12 Siang..

Warung nasi kakak Erika pun ramai sekali,bagaimana tidak ramai.Yang jualan nasinya aja cantik seperti itu.

Ya.. Erika dengan rambut panjangnya dan kaos ketatnya serta celana pendek selututnya menjadi sorotan mata pembeli.

Semua terkesima dengannya...

Indah yang tomboy itupun hanya bisa berdiri didepan wastafel sambil nunggu cucian piring kotor dari orang-orang yang beli nasi.

Sesaat warung lagi sepi.. Indah memperhatikan Erika yang mengambil uang hasil jualan kakaknya.Lalu Indah mengamati gerak-gerik Erika.Dan ternyata Indah lari kepinggir jalan raya untuk menemui seorang cowok.

Erikapun memberikan cowok itu uang dari hasil jualan kakaknya.

"Wahh.. Enggak bener nih!"Batin Indah.

"Hmmmm begitulah Indah kelakuannya Erika,kak Siti setengah mati mencari uang dan hasilnya cuman dikasihkan cowoknya yang mata duitan itu."Kata kak Siti kesal sambil memperhatikan Erika yang mengobrol asyik dengan kekasihnya.

Kak Sitipun menceritakan yang terjadi kepada Erika.Erika yang susah diatur anaknya,sekolah enggak lulus.

"Hadehhhh..."Kata Kak Siti.

"Sabar kak,nanti Erika juga pasti berubah!"Kata Indah yang menenangkan kak Siti.

Erika yang Indah temui dikampungnta ternyata berbeda!Dia berbalik 360 derajat berubah drastis.Sikapnya tingkahnya sangat berubah.Bahkan omongannya yang manis itu sama sekali tidak ada buktinya sama sekali.

Indahpun melangkahkan kakinya mendekati Erika yang sedang main handphone dikursi warungnya.

"Kok kamu enggak bilang yang sesungguhnya Erika?"Tanya Indah dan duduk didepan meja Erika duduk.

"Maksudnya?"Tanya balik Erika ketus.

"Ya.. Semua yang kamu omongin ke aku itu fiktif aja ternyata."Jawab Indah.

Brakkkk

Erika mendobrak Meja makan dan membuat Indah terkejut.

"Harusnya kamu sadar diri!Harusnya kamu bersyukur bisa sampai pulai Ex ini.Aku yang membiayai kamu Indah!Aku yang membelikan kamu tiket pesawat."Kata Erika emosi kepada Indah.Indahpun terdiam atas caci makian Erika.

"1 bulan ini kamu harus mengganti uang tiket pesawat yang aku belikan.Enggak ada yang gratis didunia ini asal kamu tau!"Tambah Erika lagi dan pergi meninggalkan meja makannya dan Indah.

Indahpun tertunduk.Kedua matanya mulai mengembun.Seakan buliran-buliran bening itu mau terjatuh.Sambil menarik nafas panjangnya diaun menyeka air matanya.

"Aku harus berjuang!Inilah start dimulainya perjuangan itu.Semoga aku kuat dalam menjalani ujian dari Ya Tuhan."Batin Indah yang sakit hatinya. menerima kenyataan pahit yang harus diterima oleh nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!