Aira kamila, seorang gadis cantik yang baik hati, pintar dan jago beladiri, dia gadis 18 th, anak bungsu dari 3 saudara, tapi dia tak pernah dapat kasih sayang orang tuanya, bahkan kelahirannya pun tak di inginkan keluarganya.
Bima Arya lelaki tampan berumur 25 th, kaka pertama dari Aira, bekerja di perusahaan swasta, dia menyayangi Aira, cuma tak pernah memperlihatkan kasih sayangnya sama sang adik, malah ter kesan acuh, saat Aira di usir, dia sedang tak ada di rumah, setelah tau adeknya di usir dia kelimpungan mencari ke beradaan sang adik.
Ayu Dewi gadis cantik umur 20 th, kaka ke dua Aira, dia sangat tidak menyukai sang adik, berhubung sang adik lebih cantik dan pintar darinya, membuat orang orang sangat menyukai sang adik, itu membuat Ayu membenci sang adik, segala cara dia lakukan untuk memfitnah adiknya, orang tua yang memang sudah tak menginginkan ke beradaannya Aira semangkin murka,
Aleta sanjaya 18 th anak bungsu dari pemimpin perusahaan sanjaya Group, sahabat Aira, karena Aira pernah menolong Aleta saat di ganggu preman,
William sanjaya 26 th, kaka ke 2 Aleta, sangat menyayangi Aira seperti sang adik, karena Aira juga pernah menyelamatkannya saat di ganggu para suruhan pesaing bisnisnya yang hampir merenggut nyawa Willian dan juga mengetahui Aira juga menyelamatkan sang adik dari preman,
Brian Samudra 24 th, seorang pemimpin perusahaan Samudra Group, Pria dingin tak tersentuh, belum pernah berpacaran, karena menurutnya wanita itu hanya merepotkan dan hanya menyukai hartanya saja, namun saat bertemu Aira di langsung tertarik.
Arya 24 th, Sahabat sekaligus asisten pribadi Brian, diam diam menyukai Aleta, sepupu Brian,
Bella 24 th, teman sekolah dan teman saat Brian dan Arya kuliah, dia sangat terobsesi dengan Brian, namun Brian tek pernah memberi harapan kepada Bella, segala cara dia lakukan untuk mendapatkan Brian, sampai meminta kepada orang tuanya untuk menjodohkannya dengan Brian, Keinginan Bella selalu di turuti oleh orang tuanya,
Dan kebetulan Orang tua Brian dan Orang tua Bella bersahabat jadi dengan mudahnya Orang tua Bella menjodohkan Brian, namun sayang permintaan perjodohan itu di tentang keras oleh Brian dan sang kakek, yang sudah mengetahui keburukan Bella,
Kevin 24 th, dulu bersahabat dengan Brian, namun karena kesalahan pahaman, mereka menjadi musuh dan sama sama menyukai Aira,
Lidia 18 th, teman satu kampus dengan Aira dan Aleta, sangat membenci Aleta, karena dari sekolah sampai kuliah Aleta adalah Primado membuat iri Lidia, selalu ingin mencelakai Aleta, namun sayang Aira sahabat Aleta selalu menggalkan rencana jahat Lidia.
Awal mula cerita***
Terlahir menjadi anak terakhir biasanya akan manja dan di penuhi kasih sayang oleh keluarganya,
Namun tidak dengan Aira Kamila, terlahir ke dunia ini, bukan ke inginan Orang tuanya, Aira di benci dan tak pernah mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya,
Bahkan Kakak yang seharusnya menjaga dan menyayanginya sangat membenci Aira, karena Aira lebih cantik, lebih pintar, dan unggul dalam segala hal dari sang kaka, di tambah setiap orang selalu memuji dan menyanjung Aira, itu membuat Ayu sang kaka sangat membenci Sang adik,
Segala cara Ayu lakukan agar sang adik semangkin di banci oleh ke dua orang tuanya,
berujung di suatu hari setelah kelulusan sekolah sang adik Ayu memfitnah adiknya berbuat hal tak senonoh dan mencuri perhisannya, alhasil di saat malam di bawah guyuran hujan Aira di usir oleh Orang tuanya,
Hari ini adalah hari ke lulusan Aira Kamila, gadis manis baik hati dan suka menolong sesama, dengan riang dan bangga pulang kerumahnya ingin memberi tahu Orang tuanya klau dia adalah lulusan terbaik dan mendapat beasiswa di universitas di Ibu kota,
tapi sayang hari ke lulusannya juga hari di mana dia di usir oleh Orang tuanya karena hasutan sang kaka,
Baru saja Aira menginjakan kaki di pintu rumahnya, sudah dapat bentakan dan makian dari sang Ayah,
"Haiii....!!! Anak sialan ngak tau diri! anak yg bisa bikin malu Orang tua aja kamu. Haaa...!!
kata sang Ayah,
Aira yang tak tau apa apa menjadi bingung dan bertanya tanya, perasaan dia tak melakukan apa apa,
"Ada apa. Ayah..? kenapa marah marah?!' kata Aira,
"Masih nanya, kamu anak sialan...!" bentak sang Ayah,
Plak...
Plak...
tak hanya bentakan yang Aira dapatkan juga dua tanparan di pipi kiri dan kanannya,
"Sa-kit... Yah?" kata Aira,
Hey...! sakit yang kau rasa belom seberapa, dengan malu yang kau torehkan kepada kami sialan...!!" maki sang Ayah,
Di balik pembatas ruang tamu, berdiri sang Kaka yang tersenyum puas, melihat Aira di maki dan di pukul,
"Mampus kau... Makanya jangan sok cantik dan sok pintar kau!" gumam Ayu, sambil menyeringai, dia naik ke lantai atas ke dalam kamarnya setelah itu keluar dan masuk ke dalam kamar Aira, sambil tertawa jahat
"Aku pastikan hari ini juga kau di usir dari rumah ini," ucap Ayu,
Sedangkan di bawah Aira sudah menangis sesegukan karena sakit kena tamparan sang Ayah, yang dia tak tau salahnya sama sekali,
"Kenapa Ayah tampar aku...? apa salah Aku Yah! sampai Ayah marah sama aku?" sambil sesegukan,
"Masih nanya kau salah apa hah..!! dasar anak tidak tau di untung...! Sudah bersyukur kau di tampung di rumah ini! malah kau buat malu di luaran sana!" ucap sang Ayah, yang mukanya sudah merah padam melihat Aira,
"Ayahhh....!"
"Ibuuu....!"
Teriak Ayu dari dalam kamarnya,
Mendengar teriakan Ayu, Pak Alek dan Bu Ningsih, Orang tua Aira naik ke lantai dua tergesa gesa, di ikuti oleh Aira sambil sesegukan di belakang mereka,
"Ada apa sih teriak teriak" ucap sang Ibu kepada Ayu
"Lihat Bu. Baju aku sobek sobek semua, sama perhiasan aku hilang?!" Ayu mengandu, sambil menangis ke pada Orang tuanya,
sontak membuat Pak Alek dan Bu Ningsih masuk dan melihat baju anak kesayangannya sudah berantakan dan sobek sobek, bahkan baju kemaren yang baru Bu ningsih belikan untuk Ayu,
"Kenapa bisa begini sayang?" tanya Bu Ningsih kepada anak kesayangannya itu,
"Aku ngak tau Bu?! pas tadi masuk ke dalam kamar, kamar aku udah berantakan dan perhiasanku hilang?" sabil menangis,
"Ya ampuun... kok bisa sih?" saut Bu Ningsih,
"Semalam Aira mau pinjam baju yang Ibu belikan buat aku, tapi aku ngak mau kasih?!mungkin Aira marah sama aku Bu dan merobek semua pakaian aku dan mengambil perhiasan aku?!" ucap Ayu dalam pelukan sang Ibu,
"Kurang ajar kau.. anak sialan...!! bukan hanya membuat malu di luar sana! tapi juga merusak pakaian kakamu dan mengambil perhiasannya juga, dasar sialan...!!
Plak....
Plak....
Plak...
Dug...
Pipi Aira di tampak bolak balik dan kepalanya di benturin ke pintu oleh sang Ayah, karena aduan sang anak dan melihat pakaian anak kesayangannya robek robek,
"Aku ngak pernah pinjam baju sama kaka!?aku juga ngak ada masuk kamar kaka dan ngak ada ngambil perhiasan kaka!" Aira membela diri, karena dia merasa tak meminjam pakaian dan mengambil persihiasan kakaknya itu.
"Sudah ada bukti masih mengelak saja kau... Anak sialan..!! bentak sang Bapak,
"Kalau ngak percaya coba aja periksa kamar aku?" kata Aira, karena memang tak pernah mengambil apa pun.
Kini semua orang ada di kamar Aira dan memeriksa kamar itu.
"Ini apa hah...!! saut sang Ibu menemukan perhiasan Ayu di bawah bantal dan di dalam laci meja belajar Aira,
"Dasar anak sialan kau...!! sudah mencuri tidak mau ngaku kau...!! bentak sang Ayah, sambil menjambak rambut Aira, sampai kepala Aira menengadah ke atas,
"Ampun Yah.... Aku memang ngak ngambil apa apa, aku di fitnah Yah?!" sambil meringis menahan sakit,
"Masih aja kau mengelak anak sialan...!
kumpulin pakaian kamu dan pergi dari rumah ini sekarang juga...! aku sudah tak sudi lagi menampung kau di rumah ini lagi!" bentak sang Bapak, sambil mendorong Aira ke lantai, sampai sampai rambut Aira rontok,
Aira hanya bisa menangis dalam diam, masih terduduk sambil melamun,
"Heh... Buruan kumpulin pakaian loe adik tersayang? apa loe tuli hah...!''ucap Ayu menyadarkan Aira dari lamunannya.
Aira memandang sang kaka dengan sendu,
"Apa salah Aira sama kaka?, sampai sampai kaka membenci Aira dan tega memfitnah Aira kak?"
"Dengar baik baik adek, manis...?" ucap Ayu.
"Gue benci sama loe... yang sok cantik, sok pinter, sok baik ke pada Orang orang, dan gue muak mendengar Orang orang selalu memuji muji diri loe... dan gue ngak su-di loe... tinggal di rumah ini ngerti...!!"
Setelah itu Ayu pergi meninggalkan Aira di dalam kamarnya sendirian, sesampai di depan pintu kamar Aira, Ayu berbalik badan.
"Cepatan...! jangan lama lama loe... di rumah ini A****g!" ucap Ayu,
Aira melihat Ayu dengan sendu, "sebegitu bencinya kaka sama aku?.padahal aku. Adik nya kaka, aku ngak pernah berbuat salah sama kaka tapi kenapa kaka selalu benci sama aku...?" gumam Aira, sambil melihat punggung sang kaka,
"Cepatan...! masih bengong aja loe...!" maki Ayu
Aira buru buru mengambil pakaiannya dan memasukan ke dalam tas ransel dan mengambil barang barang penting miliknya, setelah semuanya selesai, Aira memandangi setiap sudut kamarnya itu,
"Terima Kasih" sudah menemani aku selama ini, menjadi tempat aku beristirahat, mungkin aku ngak akan pernah pulang kesini lagi!" ucap Aira pada kamarnya itu,
Dan pergi menuruni anak tangga dan di sana sudah ada Ayah, Ibu dan Kakanya yang sedang bersenda gurau, sakit sungguh sakit hati Aira melihat kakanya di perhatikan seperti itu, sedangkan dia selama ini hanya di anggap manusia tak kasat mata di rumah itu selama hidupnya,
Melihat Aira yang sudah menuruni tangga, muka mereka berubah melihat Aira,
"Mulai sekarang aku bersumpah kau... bukan lagi Anakku... dan aku haramkan kakimu menginjak rumah ini...!" ucap sang Ayah dengan lantang,
"Baik lah Tuan, Nyonya dan Nona, mulai sekarang, kita... sudah tidak mempunyai hubungan apa apa lagi!" ucap Aira dingin.
"Dan Aira memecahkan gelas yang ada di atas meja, dan menggores tangannya dengan beling itu, menetes lah darah segar dari tangan Aira,
"Ini, bukti klau kita... tidak ada ikatan darah lagi Tuan...!" ucap Aira penuh penekanan
"Jdeeeerrr....
Bunyi petir seakan mengamini kata kata Aira, Aira melangkah pergi dari rumah itu,seolah olah alam ikut merasakan kesedihan Aira, tiba tiba hujan turun dengan lebat membasahi bumi,
Aira berjalan di bawah air hujan tak tau harus kemana, dia terus berjalan tiba tiba dari arah belakang tangannya ditarik seseorang,
"Aira. Mau kemana nak...?" tanya orang yang menarik Aira,
Ternyata yang menarik Aira adalah Bu rt, yang pulang dari acara, dia melihat Aira berjalan seorang diri,
Pak...pak berhenti Pak..! itu kayaknya Aira!"
ucap sang ibu,
"Mana sih...? Ibu ngadi ngadi deh..?! yo mosok Aira, main hujan hujanan, emang lagi syuting film india...!" ucap Pak rt,
Bu rt langsung memukul Pak rt, "noh, lihat pake mata...! bukan pake mata kaki...!
sungut Bu rt,
Pak rt langsung melihat keluar dan menajamkan pandangannya,
"lho iyo toh bu? ngapain tuh anak main hujan, girang bener keknya!" saut Pak rt nyeleneh,
"Udah, berhenti... ngak usah aneh aneh deh!?" ucap Bu rt,
Bu rt turun dan mengejar Aira,
"Aira.Mau kemana nak?" ucap Bu rt,
"Ibu!" ucap Aira yang sudah kedinginan,
"Ayok. Ikut Ibu!" Bu rt menarik Aira kedalam mobilnya dan Aira cuma menurut saja, karena dia juga ngak tau kemana dalam keadaan hujan deras gini,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!