Siang hari terlihat seorang gadis yang bernama Gracelina Janitra tengah bercermin dengan berkacak pinggang.
"Owkay baby kau memang sangat cantik tentu nya juga sangat sexy" Seru nya dengan memandangi diri nya di pantulan cermin dihadapan nya itu.
"Sayang jangan lama-lama keburu sore!" Terdengar suara laki-laki berteriak dari luar kamar nya.
"Iya Za, sabar kenapa sih?" Grace menyahuti nya dengan berteriak juga, ketika ia hendak keluar dari dalam kamar nya gadis itu merasa ada sesuatu yang berat menahan nya, tapi apa? diri nya pun tak tau dan tak perduli dan lanjut melangkahkan kaki nya keluar dari dalam kamar nya.
"Hai sayang!" Teriak Grace dengan membentangkan kedua lengan nya untuk memeluk Mirza.
Sejenak kedua nya saling berpelukan namun Mirza merasa ada yang mengamati kedua nya dari arah tangga dimana tangga tadi dilewati Grace saat turun dari kamar nya.
"Sayang kau yakin di rumah sendirian?" Tanya Mirza yang mulai berpikir yang tidak-tidak. Mendengar itu Grace menghela nafas nya ia berusaha menahan emosi nya karena setiap kali Mirza main ke rumah nya pasti pertanyaan nya sangat tidak masuk akal menurut Grace.
"Iya sayang ayah berangkat ke Brazil kemarin sore, dan bunda sedang di pekalongan seperti biasa dia sibuk mengunjungi butik-butik nya" Ucap Grace dengan menampilkan senyuman nya.
"Sudah kan, ayok kita jalan!" Ajak Grace, namun Mirza melihat pakaian Grace yang mengenakan kaos ketat dengan pasangan rok di atas lutut.
"Em kamu ganti baju dulu deh aku nggak suka ada orang lain yang melihat mu!" Ucap Mirza.
"Hemz" Dengan menghela nafas nya Grace berusaha sabar, dia nggak boleh mengacaukan momen hangout nya ini.
"Ok tunggu sebentar" Ucap Grace yang segera berlari ke lantai atas dan tak butuh waktu lama gadis itu sudah keluar lagi menggunakan hoodie yang sedikit over size dan celana jenas yang panjang.
Mirza tersenyum melihat nya namun lagi-lagi Mirza merasa ada sepasang mata yang masih mengintai mereka berdua.
"Ya udah yuk yank kita berangkat!" Ucap Mirza.
Kedua nya sampai di taman dan duduk bersama, saat hari menjelang sore Grace mulai nyaman dengan tiupan angin sore yang dingin karena sejak tadi dia merasa gerah dengan outfit yang sangat tertutup itu.
"Pulang yuk sudah sore, nggak baik anak gadis keluar jam-jam segini" Ucap Mirza.
"Heloooo Za!!! kita ini hidup di jaman apa sih? masih aja mikir yang begituan! udah lah asal kita bisa jaga dirikan pasti baik-baik aja kan?!" Ucap Grace yang mulai tidak setuju dengan Mirza yang selalu mengatur nya.
"Tapi aku nggak mau kamu kenapa-kenapa Grace!" Sahut Mirza.
"Emang nya aku bakal kenapa sih? pakaian udah sopan, sopan banget malah sampai gerah aku ngerasa nya! ini jalan juga sama kamu, emang nya aku bakal kenapa?!" Dengan nada yang lumayan tinggi emosi Grace mulai meluap.
"Maaf, bukan nya apa-apa aku ngerasa sejak dari rumah mu tadi, aku merasa kita di ikutin sesuatu deh" Ucap Mirza dan setelah ia mengatakan nya tiba-tiba Mirza melihat sosok laki-laki yang berdiri di belakang Grace dengan menatap tajam kearah Mirza.
"Sini Grace, pindah duduk di sini!" Pinta Mirza dan itu membuat Grace semakin menjadi.
"Kenapa lagi coba? tadi pakaian ku, terus rumah ku, terus ini tempat duduk ku!! kamu itu bener-bener ribet banget tau Za!" Geram Grace, namun gadis itu segera berdiri dan duduk di samping Mirza.
"Maaf Grace tapi aku tidak mau jika sampai dia memikat mu dengan tipu daya nya juga dengan ketampanan nya" Ucap Mirza.
"Siapa sih? kamu ngomong apa sih Za?! jujur ini aku nggak ngerti loh, yang kamu maksud itu apa?!" Dengan marah-marah Grace mulai muak dengan semua yang Mirza ucap kan.
"Ya udah pulang! ya udah ayok pulang!" Dengan menghentak-hentakkan kaki nya Grace berdiri mengajak Mirza pulang.
"Iya kita pulang dulu ya kan besok ada kelas, jadi bisa ketemu di kampus besok ya?!" Mirza masih berusaha membujuk Grace.
Kedua nya pun akhir nya pulang dengan Grace yang di antar kan Mirza dengan mobil nya.
Malam hari terlihat Grace tengah chatingan dengan Mirza.
Mirza📩 *Hai sayang sedang apa?*
Grace 📩*Sedang rebahan*
Mirza📩*Foto dong yank, aku udah kangen nih!*
Grace pun mengirimi nya foto dengan pose rebahan dan menggunakan piyama model kimono berwarna pink.
Mirza kembali membalas chat dari Grace.
Mirza 📩*Yank jangan pakai baju itu dong, pakai yang sopan, terus jangan tidur di sana, atau nggak kamu tiduran di sofa dulu*
Grace 📩*Ih apa an sih Za! orang udah malam juga! ini nggak ada yang lihat mau aku telanjang juga nggak masalah kali!*
Setelah membalas chat dari Mirza Grace pun meletakkan gawai tipis itu di atas nakas, ia sedikit jengkel dengan tingkah pacar nya itu.
Grace tertidur dengan memeluk guling yang ada di samping nya.
Mengingat perkataan Mirza, Grace merasa sedikit merinding, namun ia segera merasa nyaman ketika ia merasa ada hembusan angin menerpa wajah nya, dengan begitu gadis itu terlelap ia merasa hangat di dalam pelukan seseorang.
"Tidurlah Grace aku akan menjaga mu!" Terdengar bisikan ditelinga Grace namun gadis itu tak kuat untuk membuka mata nya.
Pagi hari di kampus...
Grace dengan outfitnya yang terlihat cantik juga anggun duduk di lobby di sana ia menunggu kedatangan kekasih nya.
Saat Mirza datang bukan senyum manis yang Grace dapat kan namun pandangan yang kurang mengenakkan.
"Sudah berapa kali ku bilang?! pakai baju yang tertutup Grace kamu itu nggak tau kalau dia selalu mengikuti mu, bagaimana jika dia menyentuh mu karena tergoda oleh mu?! bagaimana jika kau sampai hamil dengan makhluk ini yang selalu... "
PLAK!!! Belum sampai Mirza menyelesaikan ucapan nya, satu tamparan mendarat dengan begitu keras nya di pipi Mirza.
"Kau menampar ku?!" Tanya Mirza dengan emosi yang sama tinggi nya namun ketika ia hendak menyentuh Grace tiba-tiba tangan nya terhenti dan tubuh nya terpelanting ke lantai.
"Ok Za cukup! aku muak dengan semua nya aku capek sama kamu Za! Dah lah dari pada kamu pusing mikirin aku, kita sudahi saja hubungan ini! kita putus!" Dengan tegas Grace mengucap kan nya dan kemudian ia berjalan meninggalkan Mirza yang masih terduduk di lantai.
"Demi apa coba dia sampai akting jatuh segala padahal aku tidak menyentuh nya, tamparan juga udah tadi masa iya jatuh nya terlambat sih!" Gerutu Grace dengan berjalan menuju kantin untuk sarapan.
"Kenapa say?" Salah satu sahabat Grace mendekati nya.
"Bete aku Yu, Mirza baru aja ku putusin" Dengan lesu Grace menjawab.
"WTF! Mirza kamu putusin? kamu nggak takut di santet sama dia?" Bisik Ayu yang segera duduk di samping Grace.
"Bodo amat lah aku mah nggak percaya sama yang begituan, masalah hidup dan mati itu hanya urusan Tuhan, kalau emang ada yang mati gegara begituan ya udah anggap aja itu jalan nya, dah gampang kan?!" Dengan santai nya Grace mengucapkan nya hingga membuat Ayu melongo mendengar nya.
Malam hari di pinggir telaga Mirza yang masih tidak percaya diri nya yang ampuh kebal senjata itu diputusin sama gadis cantik incaran semua laki-laki.
"Kurang apa aku! aku cuma nggak mau makhluk itu melihat keindahan mu Grace!" Teriak Mirza meluapkan amarah nya.
Kemudian dengan sesaji dan beberapa peralatan nya Miraza mulai duduk dengan berkomat-kamit, rupa nya laki-laki itu sakit hati dengan Grace yang tidak pernah mempercayai nya jika ia dapat melihat makhluk yang tak kasat mata juga karena di kampus pagi tadi dia di putusin.
Dengan kemampuan supranatural nya Mirza mentransfer mantra untuk membuka mata batin Gracelina Janitra, kebetulan hari lahir Grace adalah hari selasa kliwon dimana hari itu memudahkan Mirza untuk membuka mata batin gadis yang berhasil menyakiti perasaan nya itu.
Malam itu Grace merasa kan kantuk yang sangat dan amat berat sampai kedua sahabat nya yang menginap di rumah nya saja juga ikut mengantuk.
Mereka pun tidur bersama, tanpa menyadari sesuatu merasuki tubuh Grace, dengan nyaman nya mereka bertiga tidur tanpa gangguan, namun seperti nya Grace mengalami mimpi buruk sampai tubuh nya hampir terjatuh dari ranjang nya, ketika tubuh sintal itu terguling dari ranjang nya sesuatu seakan menangkap nya dan kembali menidurkan Grace di kasur empuk nya, dan menutupi tubuh gadis itu dengan selimut, Grace kembali nyaman di alam mimpi nya.
Pagi hari...
Grace terbangun dari tidur nya dan berjalan ke kamar mandi ia menggosok gigi dan mencuci muka di wastafel, setelah membasuh wajah nya dengan air Grace melihat ke arah cermin dan "HUWAAAAAAAA!!!!....
Duh ada apa ya? Grace lihat apa ya? Jangan lupa nantikan episode selanjut nya see you...
Grace terbangun dari tidur nya dan berjalan ke kamar mandi ia menggosok gigi dan mencuci muka di wastafel, setelah membasuh wajah nya dengan air Grace melihat ke arah cermin dan "HUWAAAAAAAA!!!!" Teriak Grace dengan menutup kedua mata nya.
"Siapa kamu?" Tanya Grace dengan berteriak. Dengan nafas terengah-engah Grace perlahan membuka mata nya dan ia melihat dari pantulan cermin kedua sahabat nya yang baru saja masuk ke dalam toilet.
"Kamu kenapa say?" Terlihat panik Ayu merangkul pundak Grace namun gadis itu hanya melihat ke sekeliling ruangan toilet nya itu.
"Iya Grace, ada apa sih?" Tanya Lina yang juga khawatir dengan sahabat nya yang baru saja putus cinta itu.
"Gila, barusan yang aku lihat apa dong?" Batin Grace dengan menatap ke seluruh sudut toilet nya.
"Udah-udah yuk keluar yuk, kita sarapan dulu, mungkin Grace lapar, tadi aku sudah bikin omlet loh" Ucap Ayu yang memang sudah dengan cekatan memasak di pagi hari.
Mereka pun keluar dan berjalan bersama menuju ruang makan untuk sarapan bersama.
Ketiga gadis itu tak tau jika ada yang memandangi mereka terutama Grace.
Makhluk itu pun berdiri di depan kaca dan bercermin memandangi diri nya sendiri.
"Apakah wajah ku menakutkan? ah tidak tidak, wajah ku tampan dan mirip IDOL korea kok, tapi... kenapa dia menjerit saat melihat ku? Oh iya? kenapa dia tiba-tiba bisa melihat ku?" Gumam makhluk itu dengan masih berkaca di depan cermin.
Di ruang makan...
Ayu dan Lina sama-sama bingung dengan tingkah Grace yang tidak biasa nya dia diam dan anteng seperti sekarang ini.
"Grace? kamu kenapa? apa telur nya tidak enak?" Tanya Ayu yang takut jika omlet buatan nya tidak se enak buatan bunda nya Grace.
"Nggak, nggak kok, enak ini enak sekali" Ucap Grace dengan senyum aneh nya.
Kembali lagi Linda dan Ayu saling pandang memandang.
"Kamu yakin kamu nggak papa?" Tanya Lina dengan menyentuh dahi Grace.
"Aman kok, aku sehat" Ucap Grace yang kembali melanjutkan sarapan nya.
Setelah selesai sarapan Ayu dan Lina menunggu Grace di depan garasi sedangkan Grace terlihat tengah masuk ke dalam mobil nya bergegas untuk menyalakan mesin mobil itu.
Namun baru saja gadis itu duduk di kursi kemudi, tiba-tiba di samping nya muncul sosok laki-laki tadi, Grace menyadari kehadiran nya, gadis itu mendadak terdiam dan menarik nafas agar tidak panik, perlahan dan pasti ia menoleh ke arah sosok laki-laki itu.
"Si... si... siapa kamu? Mau apa kamu? " Tanya Grace dengan keberanian yang ia kumpulkan.
"Aku adalah penjaga mu" Ucap sosok itu.
"Gila ini gila! nggak mungkin ayah mengirim mu untuk menjaga ku!!" Kilah Grace yang tidak percaya dengan jawaban sosok laki-laki itu.
"Tidak bukan ayah mu, aku datang ke sini di khususkan untuk menjaga mu" Ucap sosok itu lagi.
"Aku tidak butuh penjaga!" Teriak Grace dan saat itu juga sosok laki-laki itu menghilang dari pandangan Grace.
"Hah? hilang? oh ya ampun mungkin aku sudah mulai tertular penyakit nya Mirza!" Gumam Grace dengan menepuk dahi nya.
Gadis itu tak mau berpikir yang tidak-tidak, ia segera melajukan mobil nya untuk keluar dari garasi nya, setelah Ayu dan Lina masuk ke dalam mobil Grace dengan segera menginjak pedal gas nya meninggalkan rumah nya dan menuju kampus.
Di kampus...
Sejak pagi Grace sudah muak dengan kemampuan nya yang tidak bisa ia percaya ini. Saat ini gadis itu duduk di dalam kelas nya dan tak sengaja ia melihat ke arah tempat duduk dosen yang ada di pojok kanan kelas dan harus nya tempat itu masih kosong karena dosen belum datang, namun tidak dengan pandangan Grace di sana ada sosok makhluk bertubuh besar yang tubuh nya dipenuhi dengan bulu dan sedang menduduki tempat itu.
"Astaga!" Ucap Grace yang dengan segera memalingkan wajah nya.
"Gila, apa itu tadi? duh bikin jantungan aja!" Batin Grace yang terkejut namun rasa penasaran gadis itu semakin kesini semakin menjadi, ia berniat untuk kembali menatap makhluk yang tengah bersantai di tempat duduk dosen itu, namun saat Grace menatap ke arah sana lagi makhluk itu sudah tidak ada.
"Nah kan cuma halusinasi aja, duh efek terlalu banyak begadang sambil baca novel horor nih" Gumam Grace, namun ketika gadis itu menoleh ke samping kiri ia melihat sosok itu sudah berdiri dan menatap nya balik, sungguh Grace merasa takut apalagi makhluk itu berjalan mendekati nya.
Namun dengan sekejap makhluk itu seperti terhempas dan pergi jauh.
Grace sedikit kebingungan dan ia melihat ke kanan dan kiri ternyata di samping nya sudah berdiri sosok laki-laki yang mengaku sebagai penjaga nya itu.
Grace memijit kening nya bingung dan tidak mengerti dengan semua yang terjadi barusan, gadis itu pun berdiri dan keluar dari dalam kelas nya dan menuju toilet untuk membasuh wajah nya.
Namun lagi-lagi niat nya terhenti karena di sana ia melihat seorang wanita dengan pakaian putih nya tengah duduk di atas kusen pintu toilet dengan kaki yang dia ayun-ayunkan.
"Astaga apa lagi ini?!" Geram Grace dengan mengusap wajah nya.
"Apa kau takut? aku bisa menyuruh nya pergi jika kau tidak nyaman dengan kehadiran nya" Tiba-tiba terdengar suara laki-laki di samping Grace, sontak gadis itu menoleh.
"HAH!!!" Terkejut Grace karena tiba-tiba sosok yang mengaku sebagai penjaga nya itu sudah berdiri di samping nya.
"Kamu lagi?! Buat apa kamu selalu mengikuti ku?!" Tanya Grace ketus.
"Aku sudah bilang aku ini penjaga mu" Ucap makhluk laki-laki itu.
"Persetan dengan penjaga!! aku mau jawaban lain!" Ucap Grace dan saat itu seorang gadis tak sengaja lewat di samping Grace.
"Mulai gila kamu Grace? ngomong sendirian, maka nya kalau masih suka, masih cinta jangan sok-sokan main putus in Mirza" Ucap gadis itu yang tak lain adalah Calista.
"Bukan urusan mu!" Ucap Grace yang langsung berlalu meninggalkan Calista.
Malam hari Grace mengajak kedua sahabat nya ya itu Ayu dan Lina untuk ke club malam.
"Say keluar yuk? suntuk aku tuh di rumah terus!" Ucap Grace kepada kedua nya.
"Ok!! Gas keun!!" Sahut Ayu dan Lina bersamaan.
"Bentar ya ku ambil dompet dulu di kamar" Ucap Grace yang di anggukki oleh kedua sahabat nya itu.
Saat mencari dompet tiba-tiba sosok laki-laki itu muncul lagi dan itu selalu mengaggetkan Grace.
"AYAM MATOK ULAR!!" Latah gadis itu dengan posisi yang jatuh terjengkang.
"Astaga! kamu lagi kamu lagi, nggak bosen ya muncul terus muncul terus??" Tanya Grace dengan mengelus dada nya yang terasa deg-deg an karena barusan terkejut.
"Kamu mau ke club malam?" Tanya sosok laki-laki itu.
"Bukan urusan mu! bahkan jika kau mau menahan ku, coba saja kalau bisa!" Tantang Grace dengan meraih dompet nya yang ada di atas meja rias nya, kemudian gadis itu berjalan dengan cepat meninggalkan kamar nya.
Sesampai nya di sebuah bar, ketiga gadis itu duduk dan Grace sudah habis beberapa gelas wine.
Ayu yang khawatir dengan kemampuan minum Grace pun segera mengajak nya pulang dengan susah payah dan juga Grace yang sedikit rewel akhir nya mereka bertiga pun bisa pulang.
Namun tidak semulus rencana kedua gadis itu, ditengah perjalanan, Grace tiba-tiba menyuruh Lina untuk menghentikan mobil nya tepat di samping penjual pertamax eceran.
Mau tak mau Lina menuruti nya, Grace segera turun dan berkata kepada sang penjual.
"Mas saya beli satu botol sama botol-botol nya, ini duit nya!" Ucap Grace dengan mengulurkan selembar uang berwarna merah.
"Tapi mbak ini terlalu banyak" Ucap penjual itu.
"Biar in aja, biar mas nya cepet kaya!" Ucap Grace yang kemudian kembali masuk ke dalam mobil.
Lina yang tidak curiga dengan kelakuan Grace pun kembali menjalankan mobil nya, Ayu melihat Grace membuka tutup botol pertamax.
"Hey say, mau kau apakan itu?" Tanya Ayu.
"Asal kalian tau, gue sejak pagi tadi merasa kaya orang gila, gue melihat sosok yang gak masuk akal, oh iya dan juga ada laki-laki yang ngaku-ngaku jadi penjaga gue" Ucap Grace dengan logat orang mabuk berat.
"Wahai sosok yang mengaku penjaga gue!! lihat lah! Lo bisa apa kalau botol pertamax ini udah di tangan gue?! Lo bisa apa kalau gue minum satu botol pertamax ini?! Gue tantang lo! kalau lo emang penjaga gue buktiin!" Teriak Grace seperti orang yang tidak waras, Ayu sudah mulai panik dengan kelakuan Grace.
"Grace lo gila ya! patah hati ya patah hati tapi jangan ngancurin hidup lo dong! hey bestie hidup lo masih panjang say! lo berharga!" Cecar Ayu dengan berusaha merebut botol pertamax dari tangan Grace
"Tahan Yu, jangan sampai ke minum, sudah gila ini bocah" Cerocos Lina yang fokus menyetir.
"Iya ini gue udah usaha kok!" Ucap Ayu dengan berusaha merebut botol pertamax dari tangan Grace, namun tak berhasil malah dengan kasar Grace mendorong Ayu dengan satu tangan nya dan dengan satu tangan nya lagi ia menenggak satu botol pertamax, namun belum habis satu botol Grace sudah tak sadarkan diri, botol pertamax itu melayang dan keluar dari dalam mobil.
Lina yang melihat sosok laki-laki yang tengah memangku Grace dari kaca spion tengah pun ketakutan.
"Jangan takut, lajukan mobil nya menuju rumah sakit terdekat" Ucap sosok itu.
Lina hanya menuruti nya tanpa membalas ucapan nya...
Kira-kira siapa ya Gais? Jangan lupa ikuti terus kelanjutan nya ya, see you...
"Jangan takut, lajukan mobil nya menuju rumah sakit terdekat" Ucap sosok itu.
Lina hanya menuruti nya tanpa membalas ucapan nya.
Seolah terhipnotis Lina sesegera mungkin menginjak pedal gas dan mengendalikan mobil itu untuk menuju rumah sakit.
Sedangkan Ayu, dia panik dengan keadaan Grace tanpa bisa melihat makhluk yang di lihat oleh Lina.
"Grace, kamu nggak papa Grace? Grace bangun dong!" Cicit gadis itu, sosok laki-laki itu sedikit terganggu dengan rengekan Ayu, ia pun menjentikkan jari nya dan ****Ctik****!!!
Dalam sekejap Ayu terdiam seolah pingsan, sedangkan Lina masih fokus antara sadar dan tidak ia mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, bahkan malam itu tak satu mobil pun yang berpapasan dengan mobil mereka.
Sesampai nya di rumah sakit, sosok laki-laki itu menyentuh dahi Lina dan Ayu seolah menyerap sesuatu dari sana, tak mau menunggu lama sosok laki-laki itu segera merubah diri nya menjadi sosok manusia dan dan menggendong tubuh Grace untuk membawa nya memasuki gedung rumah sakit.
"Maaf sus tolong dia, dia keracunan!" Ucap sosok itu yang telah merubah diri nya menjadi manusia.
"Baik pak silahkan bapak tunggu di luar, biar kami yang tangani" Ucap Suster, yang segera membantu mengangkat tubuh Grace dan di letakkan di atas brankar.
Setelah beberapa jam Grace di tangani dalam keadaan tidak sadarkan diri, akhir nya gadis itu sadar dan mulai membuka mata nya, bau obat dan juga sejuk nya oksigen membuat gadis itu merasa asing dengan tempat itu.
"Dimana aku?" Batin nya dengan melirik ke kanan dan kiri, "Kenapa ada selang oksigen?" Batin nya ketika merasa di hidung nya ada sesuatu yang mengganjal.
Grace mengangkat tangan kanan nya dan di sana ia melihat selang infus terpasang dengan rapi.
"Di rumah sakit rupa nya, oh iya semalam kan aku minum pertamax, jadi aku selamat karena Lina dan Ayu membawa ku ke rumah sakit kan?" Gumam Grace dengan mengingat-ingat kejadian semalam.
"Tidak, aku yang mengendalikan mereka agar kau segera di tangani" Ucap sosok laki-laki itu yang tiba-tiba muncul di hadapan Grace.
"HAH!! Kau lagi?!" Ucap Grace yang tersentak kaget.
"Kau!! bisa kah kau menjauh dari ku? aku bisa gila karena mu!" Gerutu Grace yang mulai frustasi lagi mengingat diri nya yang mulai tidak normal karena bisa melihat hal-hal yang menurut nya aneh.
"Tidak" Sahut sosok itu singkat.
"Astaga! mungkin aku benar-benar gila! sampai-sampai aku berharap makhluk tidak jelas seperti mu akan mengabulkan keinginan ku" Gumam Grace dengan menepuk dahi nya.
Sosok itu hanya tersenyum melihat Grace yang terlihat frustasi.
"Oooh...jangan-jangan kau sengaja dikirim oleh Mirza untuk menggangguku? juga dengan teman-teman mu yang tempo hari mengganggu ku di kampus?! iya kan? ngaku deh!" Tuding Grace.
"Mirza? siapa Mirza? apakah dia manusia dengan aura gelap nya yang selalu cemburu pada ku?" Tanya sosok laki-laki itu.
"Hah? cemburu?" Tanya Grace.
"Iya, laki-laki yang selalu kencan dengan mu dan tidak suka jika kau terlihat cantik dan juga sexy" Jelas makhluk itu dengan memicingkan mata nya saat mengucap kata cantik dan sexy.
"Oh astaga! bahkan kau seperti hantu mesum yang suka dengan kecantikan dan juga tubuh sexy ku?! lihat saja mata nya yang seperti ingin menerkam ku!! oh ya ampun, mungkin aku sudah benar-benar gila!" Keluh Grace dengan menutup wajah nya dengan tangan nya.
"Kau bilang aku hantu mesum? mesum itu yang bagaimana?" Tanya sosok itu tak mengerti.
"Dan aku juga bukan hantu, jangan kau sama kan aku dengan makhluk rendahan itu, tidak kah kau lihat kalau rupa ku lebih tampan dari mereka?" Cecar makhluk itu dengan mendekatkan wajah nya ke wajah Grace.
"I... i... iya juga sih" Tanpa sadar Grace mengakui ketampanan makhluk tampan itu.
"Eh aku ngomong apa an sih, ya udah ya udah ok aku terima kamu sebagai penjaga ku!" Ucap Grace ya mulai menerima keadaan.
"Oh iya kau kan bukan manusia, pasti punya kemampuan lebih dong? contoh nya kaya bawa aku ke luar dari rumah sakit mungkin" Ucap Grace dengan memainkan kedua ibu jari nya.
"Atau nggak itu aja, kamu bisa bikin aku sehat kembali tanpa selang oksigen dan juga selang infus" Ucap Grace yang mulai berpikir seperti anak kecil yang mengidolakan pahlawan super nya yang serba bisa.
"Kok diam? pasti bisa dong, bisa kan? ya kan ya kan? bisa kan?" Cecar Grace dengan menaik turunkan kedua alis nya.
" Ayo lah bisa dong!" Ucap Grace lagi, namun makhluk itu masih terdiam berdiri di samping Grace.
"Oh ya ampun aku benar-benar merasa gila sudah percaya pada mu! sungguh ini bukan seperti diri ku yang biasa nya! huft... " Grace menutup mata nya dengan kedua tangan nya.
SSSSSHHLLAAPPP!!!
Terlihat kilatan cahaya di balik tangan Grace yang menutupi wajah nya namun gadis itu berusaha untuk tidak memperdulikan nya.
Sampai akhir nya cahaya itu meredup dan Grace menyingkirkan tangan nya kemudian membuka mata nya.
"WAAAAHHH GILA! INI BENERAN DIRUMAH??" Teriak Grace dengan berdiri di atas ranjang nya.
"Hay mas, oh tidak, tampan, eh kok tampan, oppa!! ih siapa sih?! mas penjaga tampan oppa korea ku!! dimana kau?! Woiiii.... " Teriak Grace masih dengan berdiri di atas ranjang nya, ia memanggil-manggil makhluk laki-laki yang membawa nya pulang barusan.
"Kok nggak muncul?" Gumam Grace yang mulai kecewa dengan harapan nya.
"Ah mungkin aku tadi hanya bermimpi, ya aku mimpi dirawat di rumah sakit" Gumam nya dengan masih berdiri dan dengan tangan yang ia letakkan satu di pinggang dan satu nya lagi di kening nya.
"Tuh kan aku mulai gila" Gumam Grace, namun saat gadis itu menggeser kaki nya mundur ia tersandung dan tubuh nya hendak terjatuh ke lantai.
"Aaaaaaaaaa...." Teriak Grace dengan memejamkan mata nya.
Gadis itu sudah merasa tubuh nya mendarat tapi tidak merasakan sakit, dengan ke aneh an itu pun Grace segera membuka mata nya untuk melihat apa yang terjadi pada diri nya.
Dan betapa terkejut nya ia ketika melihat makhluk tampan itu lah yang menangkap nya dan kini tubuh Grace berada di gendongan makhluk tampan itu.
"Kau selalu muncul di saat saat genting ya?! bisakah kau muncul sebelum aku terjatuh dan? bisakah kau tidak membuat ku terkejut?!" Cerocos Grace dengan tangan yang tak sengaja melingkar di leher makhluk tampan itu.
"Manusia selalu banyak bicara ya? bukan kah kau tidak begitu suka dengan kehadiran ku? maka nya aku hanya muncul di saat kau dalam bahaya!" Ucap makhluk tampan itu, dengan perlahan ia menurunkan Grace dari gendongan nya.
"Tidak masuk akal!" Ucap Grace yang segera bersiap untuk pergi ke kampus.
Walau selalu di marahi, makhluk tampan itu selalu ada di samping Grace.
Seperti pagi ini di kampus Grace duduk di dalam perpustakaan di sana juga ada Calista yang ternyata duduk di belakang Grace.
"Lihat tuh si cewek sok cantik dengan muka pas-pasan lagi caper, sok sokan main ke perpustakaan" Ucap Calista dengan teman-teman nya.
"Eh ngomong-ngomong dia udah putus kan?" Tanya Rani yang duduk di samping Calista.
"Iya lah putus orang gaya dan style nya murahan gitu!" Sahut Calista dan itu membuat Grace berdiri dan menghadap ke arah Calista.
"Apa? lo mau marah? ngerasa murahan ya?" Ucap Calista dan saat itu juga sebuah buku kamus besar yang ada di rak terjatuh pas di atas kepala Calista BRUGH!!!,, Grace pun melihat makhluk tampan itu tengah berdiri di samping rak dengan menunjuk buku itu.
"Aduuuuuhh" Keluh Calista, Grace menggelengkan kepala nya dan pergi meninggalkan perpustakaan.
Gadis itu masuk ke dalam kelas, kedua sahabat nya hari ini tidak masuk kelas entah pada kemana, Grace duduk di pojokan dengan memainkan ponsel nya berniat untuk menghubungi Ayu dan Lina.
Namun belum sampai pesan singkat itu terkirim Grace merasa kan hawa dingin dan bau wangi teh teh melati, namun lama-lama bau itu berubah menjadi bau busuk yang sangat menyengat, dan benar saja saat ia menoleh ke arah kiri di sana ada pocong yang duduk dan menatap Grace.
Mata kedua nya bertemu dan sama-sama melotot, si pocong emang dari sana nya mata nya melotot sedangkan Grace melotot karena terkejut.
"Heh apa lo liat-liat!?! gue tampol juga lo!" Cerocos Grace dengan bahasa bar-bar nya yang biasa keluar saat ia marah juga tangan yang spontan menempeleng kepala si pocong sampai pocong itu ambruk.
Tanpa pikir panjang Grace berdiri dan keluar dari dalam kelas nya.
Baru saja satu langkah ia keluar dari dalam kelas di sana, Garce di sambut oleh makhluk tampan itu yang tengah menertawakan diri nya.
Grace berusaha acuh dan berniat untuk melewati makhluk tampan itu namun kaki nya tersandung dan makhluk tampan itu menangkap tubuh nya...
Sigap banget kan beib mas tampan oppa korea nya Grace, yuk jangan lupa lanjut baca bab selanjut nya see you...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!