NovelToon NovelToon

V I O L A

BAB - 1

Dia Gadis Cantik yang berumur 23thn dan bertubuh tinggi 165cm memiliki mata berwarna coklat serta rambut yang panjang.

VIOLA WILLIAM seorang anak tunggal dari keluarga yang sederhana tapi penuh dengan kasih sayang.

VIOLA lulusan fakultas kedokteran dengan nilai terbaik membuat Mommy serta Daddy-nya merasa bangga padanya.

kepintarannya diturunkan oleh sang ayah HENDRIK WILLIAMS yang bekerja sebagai Dosen dan Mommy CATHRINE SYANE WILLIAM hanya seorang ibu rumah tangga.

pagi ini VIOLA sangat cantik, hanya melakukan polesan yang tipis membuat wajahnya semakin cantik, VIOLA diterima bekerja disebuah rumah sakit MEDICAL XANDERS, VIOLA termasuk wanita yang beruntung bisa bekerja di rumah sakit itu, karna dari sekian banyak dokter yang mengikuti tes seleksi, hanya Viola dan Seorang Dokter pria yang berhasil lolos dan di terima.

padahal sebelumnya Viona bekerja pada Klinik kecil yang berada di pinggir kota, tapi karna melihat Brosur dibutuhkan tenaga Dokter pada rumah sakit terbesar di Negaranya, akhirnya VIOLA memilih untuk mengikuti tes seleksi dan diterima bekerja pada rumah sakit tersebut.

"Selamat pagi Mommy Daddy."

"pagi sayang.."

"sarapan dulu, biar semangat kerjanya."

"Vio, roti dan susu aja Mi."

selesai sarapan pagi, Vio bersiap untuk menuju rumah sakit.

"Mommy Daddy,,, Vio berangkat kerja ya."

"iya sayang, kamu hati-hati dijalan ya."

"iya Mommy Daddy"

Vio kerja mengunakan mobil, jarak antara rumahnya dan rumah sakit tempatnya bekerja tak begitu jauh, hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai di sana.

sampailah Viola di rumah sakit, Vio turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam rumah sakit dan melaporkan dirinya di bagian HRD.

"Permisi Selamat Pagi Bu,,, kemarin saya telah lolos seleksi penerimaan dan disuruh membawa surat ini pada anda Bu."

"Baiklah kamu langsung saja ke ruangan bedah, disana sudah ada Dr. Charlos yang sedang menunggu anda, tugas anda disana sebagai asisten dokter Charlos."

"Terimakasih Bu"

"Fika, panggil saja namaku Fika."

"Baiklah Fika"

VIOLA berjalan ke ruangan bedah, ternyata viola di terima sebagai asisten Dokter bedah, betapa beruntungnya Viola menjadi seorang asisten dokter bedah.

"Tok,,,Tok,,,tok"

"selamat pagi"

semua mata mengarah ke pintu, ternyata ada beberapa dokter tampan yang sedang berkumpul di ruangan Dokter Charlos, mereka melihat tanpa berkedip karna didepan pintu berdiri sosok perempuan yang sangat cantik, karna semua mata memandang kearahnya, Viola menjadi sangat malu dan canggung..

"Permisi, Maaf menganggu waktunya dari HRD menyuruh saya untuk membawakan surat ini buat Dokter Charlos."

"Oooo,,,masuklah,,,bolehkah saya melihat surat yang kamu pegang"

"eeee mmmm,,,Maaf,,,ini suratnya"

Viola memberi surat tersebut sambil menunduk karna malu di lihat semua orang yang berada dalam ruangan itu.

"jadi mulai sekarang kamu asisten saya, dan perkenalkan nama saya Dokter Charlos, meja kamu di pojok sana ya."

"baik Dok, terimakasih"

para dokter yang berkumpul di ruangan bedah, satu persatu minta berkenalan dengan Viola, beruntung bel untuk apel pagi telah berbunyi, sehingga Mereka tidak jadi berkenalan, semua para dokter wajib mengikuti apel pagi tanpa terkecuali.

apel pagi kali ini di ambil alih oleh Presdir LOUISE PETER XANDER.

LOUISE PETER XANDER Pria mapan yang berusia 32thn, bertubuh tinggi 184cm serta berwajah ganteng tapi dingin dan Tegas.

LOUISE seorang CEO sekaligus Dokter di rumah sakit MEDICAL XANDERS, Rumah sakit yang begitu besar di negara B. bukan hanya rumah sakit yang di kelola Louise tapi juga perusahaan besar yang Louise kelola dan menjabat sebagai Presdir. XANDERS GLOBAL ENGINEERING adalah nama perusahaannya yang terbesar dan menjadi urutan Perusahaan terbesar ketiga di negaranya.

"Selamat pagi"

"tak banyak yang ingin saya sampaikan, selama ini kalian sudah cukup bekerja dengan baik, rumah sakit ini berkembang dengan besar karna mempunyai orang-orang hebat di dalamnya, untuk itu, di mohon kerja samanya dan jangan ada kesalahan, jika ada kesalahan sedikit saja, makanya konsekwensinya adalah pemecatan."

"itu saja arahan dari saya."

Dan tanpa sengaja mata Presdir terarah pada satu titik, ya sang Presdir melihat ke arah Viola, begitupun dengan Viola, mata mereka saling beradu, hingga Viola memutuskan tatapan matanya terlebih dahulu.

apel pagi selesai, semua melakukan aktifitas seperti biasanya, Viola kembali keruangan bedah dan mendapatkan sedikit arahan dari kepala ruangannya Dr. Charlos, Dokter Charlos masih single berwajah tampan, tinggi 181cm dan masih sepupu dari Presdir Louise, belum mempunyai kekasih tapi hobbi main perempuan.

...Di ruang Presdir...

"Erick,,,sepertinya saya melihat ada beberapa wajah baru dirumah sakit ini.!? apa dia penganti Elisa asisten Charlos.?"

"iya Tuan,,,tadi pagi saya mendengar dari Fika kalau ada 2 Dokter yang diterima di rumah sakit ini, Dokter Jerry di UGD sedangkan Dokter Viola Asisten Dokter Charlos."

"Charlos selalu mendapatkan asisten yang cantik-cantik, tak heran jika asistennya selalu berganti-ganti karna sering di tiduri sama dia, Charlos dari dulu kelakuannya tidak berubah"

"apa bedanya dengan anda Tuan."

"apa kamu bilang.!"

Asbak rokok melayang kearah Erick, untungnya Erick cepat menghindar.

Erick adalah asisten Louise bahkan mereka sebenarnya adalah sahabat, dari kecil selalu bersama hanya saja Erick bukan dari keluarga kaya raya, bahkan orang tua Erick bekerja pada orang tua Louise sejak masih muda dulu.

"Erick,,,hari ini ada schedule apa.?"

"hari ini ada pertemuan dengan perusahaan FOLK COLD Jam 10 pagi"

"baiklah, persiapkan semua berkas dan kita pergi."

"Baik tuan."

Presdir Louise dan Erick turun mengunakan lift Khusus,,,tanpa sengaja Louise bertatapan kembali dengan Viola di lantai bawah.

VIOLA sendiri di suruh Dokter Charlos untuk mengantarkan surat yang sudah ditanda tangani olehnya ke ruang HRD.

mereka saling tatap-tatapan hingga Viola memutuskan tatapannya lebih dulu, Presdir Louise menatap Viola tanpa berkedip.

"awas matanya lepas"

"jaga mulut kamu Erick"

"Dia asisten Dr. Charlos "

"Tuan,,,apakah saya boleh memiliki asisten,,,mempunyai asisten kayaknya lebih enak,,,kerjaan jadi lebih ringan."

"Tidak" itu jawaban singkat dari Louise..

"Haisss"

Mereka meninggalkan rumah sakit dan menuju perusahaan Folk COLD, sepanjang perjalanan Louise terus memikirkan tentang Viola, gadis itu telah membuatnya Penasaran.

"VIOLA,,,hari ini kita akan ada operasi ringan jam 11 kamu persiapkan dirimu ya,,,untuk alat-alat operasi telah di siapkan oleh perawat,,,ini pertama kalinya kamu mengikuti operasi, kalau kamu sering melihatnya, maka kamu akan terbiasa untuk melakukannya... jangan gugup ya.?"

"Iya Dok."

operasi berjalan sebagaimana mestinya, sesuai dengan jam yang ditentukan, operasi berjalan kurang lebih 1 jam karna ini hanya operasi ringan, Viola banyak belajar didalam ruangan operasi, Dok. Charlos memberikan penjelasan dengan sangat baik, Viola cukup paham setelah di jelaskan.

"Dan akhirnya selesai juga, huffftttt." saat keluar dari ruang operasi, dr.charlos mengajak Viola makan siang bersama.

"Viola,,,kita makan di resto depan rumah sakit ya"

"Maaf dok,,,saya makan di kantin saja dok"

"ayok lah,,,jangan menolak ajakan ku Vio"

"Baiklah dok"

Dokter Charlos dan Viola menuruni lift hingga ke lantai dasar, semua mata memandang kearah Dr. Charlos dan Viola, Viola hanya menunduk karna malu di lihat dokter dan perawat yang ada di lobby, berjalanlah mereka menuju resto langganan Dr. Charlos...

"Viola,,,kita duduknya di sebelah sini,,,aku paling suka duduknya dipojok sini,, karna bisa melihat orang dari segala arah."

"iya Dok."

Viola merasa canggung karna baru pertama kerja, sudah di ajak makan oleh kepala ruangannya.

"Viola,,,kalo sama saya tidak usah malu ataupun canggung,,,saya tidak makan orang apalagi kayak kamu" ucap dokter Juan sambil tertawa...

"jangan di masukin ke hati ya.? saya cuma bercanda."

"iya Dok."

dr. Charlos dan Viola memakan makanan hingga habis, karena masih ada waktu setengah jam lagi, mereka bercerita tentang pekerjaan dan hobi masing-masing..

"kita balik sekarang, waktu makan siang telah selesai, hari ini jadwal operasi hanya sekali saja, karena operasi selanjutnya sudah di lanjutkan oleh dr. Stevan, tugas kamu selanjutnya mengisi data pasien yang tadi ya, karena setelah ini saya ada urusan di luar"

"baik Dok."

Viola kembali mengerjakan tugasnya, karna jam pulang masih lama, Viola mengisi waktunya berbicara dengan perawat yang ada di ruang bedah, mereka membicarakan seputaran pekerjaan.

Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 6, sudah saatnya pulang.

Kringgggg.......

kringgggg.......

kringgggg.......

Lisa calling...

"hallo Lis"

"Vio,,, kamu kerja dirumah sakit Medica Xanders.? Aku mendengar dari kakak ku, kenapa kamu tidak bilang padaku"

Lisa sahabat Viola, keakraban mereka sejak jaman kuliah, suka duka yang di lalui Viola semua di ketahui Lisa, Lisa anak dari keluarga konglomerat tapi tidak sombong.

"Tadinya Ingin kasih tahu,,,tapi kamu sedang sibuk kerja, jadi GK sempat kasih tahu,,,rencananya saat pulang kerja mau kasih surprise buat kamu" Viola...

"Kamu di mana sekarang.?" Lisa ...

"aku masih di ruanganku,,,sedikit lagi pulang."Viola...

"aku tunggu kamu di lobby.?" Lisa...

"oke." Viola...

Viola menuruni lift hingga tiba di lobby.

"Violaaaaaa"

"Kamu kebiasaan, suka teriak-teriak seperti itu.! tidak ada berubah-berubahnya dari jaman kuliah sampai sekarang."

"hihihihiiiiiiii,,,biarkan saja.! kan cuma sama kamu."

"hahahaha,,,iya, iya, tau."

"karena kamu baru kerja di sini jadi mari kita raya di cafe langganan kita"

"Iya, terserah kamu"

Tempat nongkrongnya mereka adalah sebuah cafe, selama kuliah dari dulu bahkan sampai sekarang cafe itu tidak ada perubahan sama sekali, yang berubah hanya grub band yang biasa mengisi di cafe itu telah diganti yang baru.

"Vio,,,kamu menyanyi ya.! sudah lama aku tidak mendengar kamu menyanyi."

"Aku lagi malas Lis,,, nextime saja"

"aku ingin nikmati minuman dan makanan yang ada disini, karna sudah lama tidak makan di tempat ini."

"okelah kalo begitu"

makanan yang dipesan pun datang, Mereka memakan makanan sambil bercerita tentang jaman sewaktu kuliah dulu, hingga mengenang sang mantan.

"Vio,,,kamu masih belum punya kekasih.?"

"untuk sementara waktu aku fokus sama kerja, aku ingin mengambil gelar dokter Spesialis, karna itu cita-citaku Lisa, saat ini aku belum memikirkan untuk mempunyai kekasih."

"jangan kelamaan untuk punya kekasih, karna itu sangat tidak asik." ucap Lisa...

"kamu tahu, aku pernah di lamar anak teman Daddy, bahkan kedua orang tuaku sangat senang, tapi aku menolak secara halus, aku bilang, saat ini ingin fokus untuk mengambil gelar dokter spesialis, selesai mengambil gelar lamarannya boleh di lanjutkan kembali, dan kedua orang tuaku senang mendengarnya"

"Wahhh,,, kamu serius Vio.? kamu mau langsung menikah tanpa ada rasa cinta.? aku tidak mau seperti kamu, untuk membayangkannya saja aku tidak mau.!" Lisa...

"yayaya,,,hehehehe" Viola...

"kita pulang sekarang lisa, sudah malam dan waktunya beristirahat karna besok kerja." Viola...

"let's go" Lisa...

pulanglah mereka kerumah masing-masing, Viola tiba di rumahnya, ternyata Daddy dan Mommynya

sedang tidak berada di rumah, karna sedang menghadiri sebuah acara.

Viola naik ke kamarnya dan Membersihkan diri lalu beristirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bab - 2

Pagi ini VIOLA telah rapi dengan pakaian kerjanya, style yang simpel, serta makeup yang tipis, membuat aura kecantikannya semakin kelihatan.

"Mommy dan Daddy semalam kemana.? Viola pulang kerumah Mommy dan Daddy tidak berada di rumah." ucap Viola

"Mommy dan Daddy menghadiri acara pernikahan teman kantor Daddy, Mommy Lupa beritahu, karna Handphone Mommy ketinggalan di rumah." ucap sang Mommy

"Pantas saja rumah sepi, Mommy Daddy, Vio berangkat kerja dulu ya.! Vio sarapan di rumah sakit, karna pagi ini Vio harus mengikuti apel pagi di rumah sakit." ucap Viola..

"Baiklah sayang, hati-hati ya.'

Viola berangkat kerja agak cepat kali ini karna takut terlambat apel pagi, karna sanksi yang di keluarkan pihak rumah sakit sungguh tidak main-main.

Memasuki lobby rumah sakit, semua mata tertuju padanya, bagaimana tidak, pagi ini Viola terlihat sangat cantik, karna merasa di perhatikan orang-orang yang berada di lobby, akhirnya Viola mempercepat jalannya agar tiba di lift.

antrian depan lift sangat banyak sehingga berdesakan untuk masuk ke dalam lift, Viola menunggu lift selanjutnya agar tidak terlalu sempit dan berdesakan di dalam lift.

Presdir Louise tiba di area rumah sakit, semua dokter dan perawat sangat tegang ketika Louise memasuki lobby rumah sakit, tibalah Louise di depan lift.

"Tuan,,,tidakkah tuan melihat siapa yang berdiri di depan lift sebelah Utara.?" ucap Erick...

"siapa.?" Louise melihat kearah yang di maksud erick.

"apa Tuan ingin saya memanggilnya.?" ucap erick

"apa saya menyuruhmu untuk memanggilnya.? Louise...

"Hai kamu, Dokter Viola.!" Erick memanggil dan seketika Viola menoleh.

"kamu kemari lah" ucap Erick..

"Erick, apa kamu sudah gila" Louise...

"saya Tuan.?" ucap Viola..

"iya kamu, memang siapa lagi yang bernama Dokter Viola di rumah sakit ini." ucap Erick..

Viola berjalan ke arah Erick, Viola sungguh sangat takut karna merasa di panggil oleh asisten Presdir Louise.

"10 menit lagi apel, jika kamu terus menunggu di situ maka kamu akan telat mengikuti apel pagi, naiklah menggunakan lift yang ini, dan jangan takut pada Tuan Louise karna beliau yang menyuruhku untuk memanggil anda Dokter Viola." ucap Erick..

"Baik Pak, Terimakasih"

selama berada di dalam lift, Viola merasa sulit untuk bernapas, Viola canggung karna satu lift dengan Presdirnya. Viola berharap liftnya segera sampai, agar bisa bernapas dengan tenang.

"terimakasih pak, saya duluan.!" ucap Viola...

"Erick hanya mengangguk kepalanya" lalu menatap tuan Louise " bagaimana tuan perasaan anda, setelah melihat dokter Viola secara dekat.?"

"Erick, gaji kamu saya potong bulan ini, paham.!"

"Hais,,," ucap Erick dengan wajah datarnya.

apel di mulai tepat waktu, semua dokter dan perawat sudah berkumpul, arahan dari presdir sudah di lakukan, dan pada saat akan bubar, Presdir menatap Viola tetapi Viola tak memperhatikan itu, hingga Viola hilang dari pandangan Presdir Louise..

"Viola, bersiaplah pagi ini pukul 09.00, kita akan melakukan operasi dan mungkin memakan waktu 4 jam, dan hari ini ada 4 pasien yang mesti kita tangani." ucap dr. charlos..

"baik Dok."

operasi pertama berjalan dengan lancar, operasi ke dua dan ke tiga serta ke empat semua berjalan dengan lancar, tidak terasa waktu menunjukan pukul 9 malam.

"hari ini benar-benar melelahkan, badanku sakit semua, apalagi betis ku, terasa sakit sekali." Viola berbicara sendiri.

Viola memeriksa handphone nya, ternyata begitu banyak panggilan dari Mommy nya dan Lisa.

"hallo Mommy,,, Vio pulangnya agak telat, hari ini ada beberapa pasien yang di operasi, ini baru saja selesai operasi mommy." ucap Kirana

"Mommy hanya khawatir, ini sudah larut dan kamu belum pulang, makanya mommy menelfon kamu sayang."

"sedikit lagi Vio pulang mommy, tidak usah menunggu Vio ya, Mommy dan Daddy istirahat saja." ucap Viola.

"iya sayang, kamu pulang hati-hati ya.?"

"Iya Mommy"...

situasi rumah sakit tidak terlalu ramai karna hari sudah malam, Viola berjalan menuju lift menekan tombol menuju lobby rumah sakit, Viola berjalan ke tempat parkir mobil, tidak sengaja melihat sebuah mobil yang bergerak-gerak semakin kencang, sulit untuk bisa melihat siapa di dalam mobil itu, karna kaca mobil sangat gelap .

"pasti sedang berbuat mesum, begitu banyak hotel kenapa harus memilih di mobil, huffftttt" ucap Kirana.

saat akan menghidupkan mesin mobil, Viola kaget melihat sang Presdir yang turun dari mobil dan di ikuti seorang wanita cantik.

karna tak mau dapat masalah, Viola menghidupkan mesin mobil dan pergi dari tempat itu. Tapi sayangnya sang Presdir telah melihat viola saat dia akan masuk ke dalam mobilnya, hingga mobil Viola pergi meninggalkan basemen.

kringggg...

kringggg...

kringggg...

Lisa calling....

"hallo"

"kamu di mana?" ucap Lisa...

"lagi di jalan, mau pulang ke rumah" Viola...

"Viola, aku telpon berkali-kali tapi tidak di angkat, aku ke ruangan mu tapi tak ada orang sama sekali di sana" ucap Lisa...

"saat kamu telpon aku masih di ruang operasi, bahkan handphone ini baru saja aku pegang, karna seharian handphone di dalam tas." ucap Viola..

"baiklah, hati-hati bawa mobil, besok kita ketemu di rumah sakit"

"Oke."

tiba di rumah pukul 11 malam, Viola naik ke lantai atas dan berjalan menuju kamarnya, saat ini yang Viola butuhkan hanyalah kasur empuk miliknya, tak lupa dia membersihkan tubuhnya terlebih dahulu.

"segar sekali, waktu beristirahat, Viola memeluk boneka ke sayangannya."

tak terasa sudah pagi, Viola bangun dengan tubuh yang segar karna dia cukup menikmati tidur malamnya. Viola Mandi dan bersiap untuk ke kantor.

"pagi mommy, pagi Daddy"

"pagi sayang" jawab mommy dan Daddy..

"Viola mau berangkat kerja"...

"kenapa buru-buru ke rumah sakit?" ucap Daddy

"apel pagi tidak boleh telat Daddy, bisa kena sanksi" ucap Viola...

"wah,,, rumah sakitnya sangat disiplin" Daddy...

"Viola, kalau bisa sebentar sore pulanglah lebih awal, karna mommy dan Daddy mau ke acara Syukuran Pernikahan om Roberth dan Tante Lita, kamu harus ikut ke acara itu, karna Roberth terus menerus menanyakan mu."

"iya daddy, Viola usahakan pulang lebih awal"

tiba di rumah sakit, Viola memasuki lobby dan menunggu antrian di depan lift, kali ini Viola tetap masuk di dalam lift karyawan, walaupun berdesakan dia tetap masuk, Viola tak mau kejadian kemarin terulang saat 1 lift dengan sang Presdir.

"selamat pagi dok."

"Pagi Viola" dr. charlos...

"hari ini jadwal operasi kita hanya 2, seperti biasa mulai pukul 9, operasi kali ini tidaklah sulit jadi tidak memakan waktu yang lama"

"Baik Dok."

bel apel pagi, seperti biasa semua berkumpul, saat Presdir mengambil alih di depan, tatapan Presdir terus mengarah ke Viola, Viola yang takut di tatap terus akhirnya menundukkan wajahnya hingga apel pagi usai.

"Vio,,,sepertinya tadi Presdir kita melihat ke arah kita ya."

"perasaan kamu saja Lisa, aku bahkan tidak melihatnya" Viola...

Viola sengaja berbicara seperti itu, karna takut Lisa terlalu banyak bertanya dan curiga yang tidak-tidak, padahal Viola sendiri merasa takut setelah kejadian semalam di basemen rumah sakit.

"Viola,,, tolong kamu bawakan berkas ini ke ruang Presdir, Presdir sedang menunggu sekarang, karna operasi kita di undur pukul 11, jadi kamu bawa berkas ini ke sana ya."

"baik Dok"

Viola membawa berkas menuju ruangan Presdir, sepanjang jalan Viola merasa takut kalau-kalau Presdir menanyakan tentang kejadian semalam.

"permisi, saya asisten dr. Charlos di suruh untuk membawa berkas ini ke ruangan pak Presdir." ucap Viola pada sang sekertaris Presdir.

"baiklah silahkan menunggu, saya hubungi ke dalam ruangan Presdir terlebih dahulu." ucap sekertaris.

"Hallo Tuan, ada berkas yang di bawa asisten dr. charlos" sekertaris...

"suruh masuk" Presdir...

"Baik pak." Sekretaris

"Anda di suruh masuk" sekretaris

"terimakasih" Viola...

...Ruangan Presdir...

"Permisi Tuan, saya membawa berkas dari dr. Charlos"

"letakan di meja saya"

Presdir menatap Viola dengan tatapan dingin dan tajam, hingga Viola berjalan ke meja Presdir dan meletakan berkas di atas meja.

"saya permisi Tuan"

saat akan pamit keluar dari ruangan Presdir.

"siapa menyuruhmu untuk keluar.?"

berdirilah Presdir dari kursi kebesarannya dan berjalan ke arah Viola, Viola yang takut hanya menunduk saat Presdir sudah di depannya, Viola kaget bahkan keringat dingin.

"maaf tuan, saya hanya di perintahkan membawa berkas dan harus balik karena akan ada jadwal operasi sebentar lagi."

"operasi di tunda pukul 11 siang nanti kan.?"

Presdir menyentuh rambut Viola, bahkan memegang dagu Vio. Viola menepis tangan Presdir, saat memegang dagunya.

"maaf tuan, jika tidak ada keperluan saya pamit"

Viola berbalik hendak pergi dari ruangan Presdir dan seketika tangannya di tarik presdir, hingga Viola berbalik dan memeluk Presdir. Viola semakin takut, membayangkan kejadian semalam saat mobil bergoyang.

"kenapa takut padaku, aku tidak memakan mu hanya menginginkan dirimu." Louise berbisik di telinga Viola, bahkan Louise semakin erat memeluk Viola.

"Anda terlalu lancang untuk memeluk saya, Saya bukan wanita penggoda seperti yang Anda lakukan di mobil semalam, silahkan anda mencari kesenangan dengan wanita lain, tapi tidak denganku."

entah keberanian dari mana, hingga Viola berani mengucapkan kata-kata itu, setelah mengucapkan kata-kata di telinga Louise, Viola mendorong Louise agar terlepas dari pelukannya dan pergi meninggalkan Louise yang sedang berdiri menatap punggung Viola hingga di balik pintu.

"wow,,, kamu akan saya buat bertekuk lutut di hadapanku bahkan sampai mengemis." Louise berbicara seorang diri dengan wajah yang sangat marah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bab - 3

Viola kembali ke ruang bedah untuk melanjutkan pekerjaannya, masih 2 jam lagi dia harus masuk ke ruang operasi.

"Viola, kamu sudah serahkan berkasnya."

"Sudah Dok, saya sudah mengantarkan berkas dan langsung memberikannya pada Presdir sesuai arahan anda dok."

"Baiklah, 30 menit lagi kita melakukan operasi, operasi di majukan karena sore nanti saya harus menghadiri acara keluarga"

"baik Dok."

operasi hari ini selesai, operasi hanya 1 pasien saja, pasien yang 1 nya telah di tangani dokter Andri, sama-sama dokter bedah.

Viola membereskan mejanya lalu bersiap untuk pulang karena sudah janji pada Daddy untuk ke acara bersama kedua orang tuanya.

kringggg....

kringggg....

kringggg....

Lisa calling...

" hallo."

"kamu di mana Viola?"

"aku dalam perjalan pulang ke rumah"

"kenapa cepat sekali pulang, ayok kita nongkrong di cafe?"

"Maaf Lisa,,, hari ini aku tidak bisa, karena sudah janji sama Daddy mau ke acara teman Daddy dan Mommy."

"Baiklah, besok jika ada waktu kita ke cafe biasa ya.?"

"oke"

Viola singgah untuk membeli baju, kali ini dia memilih dress berwarna merah yang elegan tapi tidak terlalu seksi, hanya belahan memanjang memperlihatkan kaki jenjangnya yang mulus hingga ke paha.

"Mommy Daddy,,, Viola pulang."

"bersiaplah karna sebentar lagi kita akan pergi ke acara Om Robert dan tante Lita, dandan lah yang cantik karena di sana banyak ponakan gantengnya."

"Mommy selalu begitu"

ucap viola lalu naik ke kamarnya untuk mempersiapkan dirinya.

Viola tak suka berdandan menor, dia hanya menyukai make-up yang soft dan natural, rambutnya yang panjang di lerai sehingga membuat dia semakin terlihat cantik.

"Mommy Daddy,,,Viola sudah siap"

"wahhh,,,, anak mommy cantik sekali"

"lebih cantik mommy, hehehe" ucap Viona...

akhirnya mereka sampai di Hotel XANDERS,,, acara berada di hotel mewah itu, semua tamu undangan telah hadir di sana, bahkan para pengusaha membawa serta anak gadis mereka untuk di kenalkan ke para pengusaha muda di acara itu.

om Roberth dan Daddy Viola, berteman sejak di bangku kuliah, bahkan pertemanan mereka awet hingga di usia yang tak lagi muda.

Daddy Viola memilih untuk menjadi dosen, sedangkan Roberth melanjutkan bisnis keluarganya.

"Mommy dan Daddy duluan masuk saja ke dalam, Viola terima telepon dulu."

"baiklah sayang, segera susul mommy dan Daddy di dalam ya."

"iya Mommy"

Viola menerima telepon

"hallo Lisa"

"Viola,,, kamu di mana?"

"aku baru saja tiba di hotel xanders, temani mommy dan Daddy ke acara Om Roberth"

"aku juga ada di hotel Xanders, di acara yang sama dengan kamu, aku tunggu di lobby sekarang"

"oke"

Viola berjalan ke lobby hotel, dan di sana sudah ada Lisa...

"Wow,,, Viola kamu sangat cantik sekali, aku sampai tak percaya itu kamu"

"sudahlah Lisa,,, jangan bercanda, ayok kita masuk ke dalam, mommy dan Daddy ku sudah menunggu di dalam"

"baiklah"

saat mereka berdua masuk, semua menatap ke arah pintu gedung hotel, kecantikan Viola dan Lisa sungguh membuat para wanita di dalam sana merasa iri, dan para lelaki melihatnya tanpa berkedip..

"Viola, aku ke mommy dan Daddy ku ya, nanti kita ketemu lagi"

"oke"

Viola berjalan menuju kedua orang tuanya, dan di sana sudah ada Om Robert dan tante Lita.

"mommy Daddy, maaf Viola agak lama karena tadi ketemu Lisa di depan" ucap Viola pada kedua orang tuanya.

"Hendrik, apa ini Putri mu yang kecil dulu..?" ucap om Roberth

"iya, dia Viola Putriku" ucap Daddy Viola...

"Wah, makin besar makin cantik saja, om hampir tak mengenal Viola karena semakin cantik" om Roberth...

"Iya, benar sekali, Viona semakin besar semakin cantik " ucap Tante Lita...

"Makasi om dan Tante"

"Viola sudah kerja atau masih kuliah.?" om Roberth...

"Viola sekarang kerja di rumah sakit Medica Xanders om, dan Viola sudah selesai kuliah sejak 2 tahun yang lalu"

"Hendrik,,, kenapa tidak memberitahuku kalau Putri mu bekerja di rumah sakit milik ponakan ku.?"

"Viola suka mandiri, jadi kami membebaskannya untuk memilih sendiri mana yang dia sukai" Daddy Viola...

"apa termasuk kekasih.?" om Robert

"iya, itu termasuk di dalamnya" Daddy Viola...

"apa Viola sudah punya kekasih.?" om Roberth...

Viola menggeleng kepalanya lalu berkata

"untuk saat ini Viola lebih memilih untuk bekerja dan belum berpikir untuk memiliki kekasih, karena Viola harus mengejar cita - cita Vio menjadi dokter spesialis om." ucap Viola sambil tersenyum..

"Wah,,, bagus - bagus"

"Viola, Tante Lita kenalin sama anak Tante ya, dia juga dokter di rumah sakit Medica Xanders, sebentar Tante telpon" ucap Lita...

"kamu di mana, kemari lah sebentar."

"ya mom"

"Nah, ini dia anak Tante" ucap Lisa...

"dokter Charlos"

"Viola"

"kalian saling kenal ya?" ucap Tante Lisa..

"iya mom, Viola asisten Charlos di rumah sakit"

"wah,,, baguslah kalau begitu" ucap Tante Lisa..

"kalian bincang-bincang saja dulu, mommy Daddy, om hendrik dan tante Catherine mau duduk di meja sana"

Viola begitu canggung karena bertemu dengan dokter Charlos apalagi anak dari sahabat sang Daddy-nya, di rumah sakit Viola bertemu dokter Charlos pada saat ada jadwal operasi, kalau tidak ada jadwal operasi Charlos tidak berada di ruangannya.

"Viola, malam ini kamu begitu cantik"

Viola yang mendengar kata dari Charlos seketika tersipu malu, wajahnya bahkan merah merona.

"Makasi dok"

ucap Viola sambil tersenyum ke arah dr. charlos..

datang lah Lisa ke tempat Viola dan dokter Charlos..

"Viola" Vio, menoleh dan tersenyum pada Lisa...

"malam dok, maaf ya ganggu" Lisa dengan pedenya.

"tidak ganggu kok" ucap Lisa...

"OOO iya Dok,,, kenalkan ini Lisa teman saya dok" ucap Viola...

"iya, sudah tau nama saya kan?"

"iya Dok"

tanpa di sadari oleh Viola,,, ada seseorang yang melihatnya dengan tatapan yang sulit di artikan, serta tangannya di kepal erat, yang berdiri tak jauh darinya.

tiba-tiba ada yang datang dan berbisik ke telinga Charlos.

"maaf saya permisi sebentar" pamit Charlos pada Viola dan Lisa...

"iya Dok" ucap Viola dan Lisa bersamaan.

"dr Charlos orangnya cuek sekali tapi Ganteng" ucap Lisa...

"Lisa, kamu sudah makan, kalau belum ayok temani aku makan, jangan berbicara lagi tentang dokter Charlos karna dia bos saya"

"baiklah asisten dokter Charlos" dan mereka berdua ketawa bersamaan...

setelah mencoba semua makanan, perut Viola terasa sesak.

"Lisa, aku ke toilet sebentar ya?"

"baiklah"

setelah buang air kecil, Viola merapikan rambut serta menambahkan sedikit lip glos di bibirnya, Viola berjalan kembali ke acara tapi tangannya di tarik oleh seseorang hingga ke pintu darurat.

"Anda siapa dan mau apa.? ucap Viola yang sudah kesakitan karna tangannya di tarik dengan kuat.

saat pria itu berbalik, betapa kagetnya Viola melihat seorang bos besar pemilik rumah sakit tempat dia bekerja sedang berdiri di depannya dan menatap Viola dengan tatapan tajam.

"kenapa anda menarik saya.? saya tidak punya urusan sama anda, dan ingat ini bukan di rumah sakit tempat anda."

"kamu semakin lancang dan tidak sopan terhadapku, apa ini contoh anak buah yang baik! hah"

"Anda bilang contoh anak buah yang baik, sedangkan anda sendiri apa sudah berperilaku baik sama anak buah anda.? anda yang semakin tidak sopan dan kurang ngajar pada anak buah anda, mau seenaknya sendiri, bahkan perilaku anda tidak layak jadi seorang Presdir"

seketika itu juga bibir Viola di cium dengan paksa oleh Louise bahkan, Louise menahan kedua tangan Viola dengan satu tangan, dan satu tangannya lagi menahan pipi Viola agar tidak berontak, Viola akhirnya berdiam tak berontak lagi karena berontak pun percuma, Louise menahannya dengan kuat, viola hanya menangis dengan diam, bibir Viola terlihat bengkak akibat kebrutalan Louise..

"jaga sikap kamu jika tidak mau hal seperti ini terulang lagi"

Louise meninggalkan Viola begitu saja, Viola berjalan kembali ke toilet, merapikan kembali riasan wajahnya, menambah lip glos merapikan rambut, lalu kembali bergabung bersama mommy dan Daddy nya.

pulanglah mereka ke rumah, selama perjalanan pulang, Viola hanya berdiam tak berbicara sedikitpun, dia memikirkan kejadian tadi di hotel, hanya mommy dan Daddy saja yang berbicara, sesekali Viola menjawab jika di tanya.

sejak kejadian yang menimpanya itu, Viola lebih banyak berdiam saat di rumah sakit, menjawab jika di tanya, bahkan Charlos merasa heran dengan perubahan Viola...

tak terasa Viola sudah bekerja 8 bulan lamanya, sang Presdir tak kelihatan sejak kejadian di hotel xanders, Presdir di sibukkan dengan Perusahaan XANDERS GLOBAL ENGINEERING.

sudah waktunya untukku mengurus beasiswa dan melanjutkan kuliah, lebih cepat lebih baik, agar tidak berlama-lama di rumah sakit ini. Viola mengurus semua berkas-berkasnya untuk mendapatkan beasiswa Viola harus mengikuti seleksi, semua telah dia lakukan hanya tinggal menunggu hasilnya saja.

"semoga tidak mengecewakan" ucap Viola.

"Viola, besok akan ada perayaan ulang tahun rumah sakit ini, dan di adakan di hotel xanders, semua dokter wajib pergi karna ini undangan resmi dari Presdir."

viola tiba-tiba pucat dan berkeringat dingin, dia berharap tidak akan pernah bertemu dengan sang Presdir lagi.

"Viola, kamu baik-baik saja kan.?"

"ya dok, saya baik-baik saja"

"bagaimana, kamu jadi pergi ke acara perayaan ulang tahun Rumah sakit ini.?"

"Baik Dok, saya akan usahakan datang"

"kamu nanti saya jemput ya.?'

"GK usah dok, saya bawa kendaraan sendiri aja"

"kamu tetap saya jemput di rumahmu, tidak ada penolakan.!"

"baiklah dok."

sudah waktunya untuk pulang kerja, Viola mengajak Lisa ke butik untuk membeli dress buat acara besok di hotel.

"kamu mau pake baju warna apa dan model bagaimana Vio."

"aku dress yang biasa saja"

"bagaimana bisa kamu mengunakan dress yang sederhana sedangkan besok pasti banyak yang mengunakan dress yang sangat seksi."

"kamu aja yang pakai dress seksi, aku tidak.!"

"Viola, kamu sangat menyebalkan.! Melda ( pemilik butik ) bisakah kamu memilih gaun yang cocok untuk temanku ini, pilih yang paling bagus untuk dia."

Viola mendapatkan gaun yang pas di tubuhnya, berwarna merah maroon, model mermaid dress, memperlihatkan leher jenjangnya yang putih, dan mempunyai belahan dari kaki hingga paha.

"you look so beautiful, kamu cantik banget Viola, kamu pake gaun itu saja, kalo aku pilih yang ini saja"

"Lisa, kita makan dulu yuk, perutku tak bisa di ajak kompromi, hahaha"

"oke deh"

mereka berdua mampir di mall membeli keperluan untuk besok dan sekalian makan di resto dalam mall.

makan pun selesai waktunya merek berdua pulang ke rumah masing-masing.

"mommy dan Daddy pasti sudah tidur" Viola naik ke kamar, membersihkan diri lalu beristirahat.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!