Namaku adalah Gea nurmalika, aku biasa dipanggil gege, aku anak paling bungsu dari 3 bersaudara, kaka ku dua duanya laki laki, yabg pertama Farid dan yang kedua Herdi. Ayahku seorang pns d pemerinrahan dan ibuku seorang ibu rumah tangga. Hari ini adalah hari pertama aku menggunakan seragam putih abu, banyak orang bilang seragam putih abu adalah masa masa yang indah.

Aku berjalan memasuki gerbang, setelah selama seminggu kemarin menjalani masa orientasi siswa (MOS), karena masih baru aky berjalan sambil menunduk sehingga "bruk" aku kaget ketika aku menabrak punggung seseorang , "maaf "kataku sambil menengadahkan kepala, deg jantungku serasa copot ternyata yang aku tabrak adalah seseorang yang pernah mengisi masa laluku. Bukannya menjawab tapi cowoq tersebut pergi begitu saja, rasanya lemes seketika , sebegitu bencikah dia padaku? , harus kah aku nengejarnya , untuk menjelaskan semuanya , tapi untuk apa toh selama ini dia juga tidak pernah meminta penjelasan apapun dariku, sudahlah dia hanya masa laluku.

Aku melanjutkan kembali langkahku menuju kelas I G, setelah tengok kanan kiri ".akhirnya ketemu juga nih kelas" aku cari meja yang masih kosong, ku simpan tas d atas meja, "boleh kah aku duduk disini? " sapaku pada seseorang yang sudah lebih dulu datang." oh iya silahkan", jawabnya. Setelah duduk lalu aku menyodorkan tangan " aku gea panggil aja gege, nama kamu siapa " sapaku seramah mungkin. " namaku ratih, gege senanf berkenalan sama kamu " jawabnya tak kalah ramah dengan memberikan senyuman, dia cantik dan baik itulah yang terlintas di benak ku.

"Rumah kamu dimana gege? ",

"oh aku di palawad, klo kamu ratih? "aku balik tanya. "Oh aku mah di kosambi

tiiiiiiin, akhirnya bel tanda masuk sekolah berbunyi

"ge, ke kantin yuk? lapar nih! " ajak ratih

"ehm...... aku mah bawa bekel sih rat.... ga papa kali yah mkn nya d kantin " kataku sambil ku tenteng makanan ku. sesampainya di kantin kami cari tempat yang nyaman, pada saat sedang mencari deg, jantungku berdetak lebih cepat pada saat pandanganku bertemu dengan mata elang nya, aku coba tersenyum..... eeeh malah pura pura ga liat, perih rasanya hati ini

"ayo ge"tanganku d tarik ratih dan ternyata aku di bawa duduk di depan nya, mau nolak tapi ga enak, akhirnya aku duduk di depan nya

"ge, kok ga dimakan bekalnya", tanya ratih sambil menyenggol tanganku

"oh.... ya bentar " kataku sambil pura pura luat hp, padahal jelas jelas aku gugup banget dekat dengannya,padahal yg bersangkutan melirikpun ga, bahkan baru beberapa menit dia langsung berdiri pergi begitu saja, aku hanya bisa menghela nafas dan membuangnya kasar merasakan perih di hatiku.

flash back

3 tahun yang lalu, aku nasih berseragam putih biru, aku sangat bahagia kala itu di hari ulang tahunku orang yang dr pertama bertemu sudah bertahta kuat dalam hati, dia mengungkapkan perasaanya . " gege.... aku boleh kan mengatakan sesuatu " katanya " oooh tentu boleh ada apa kak? "

" kaka sayang sama kamu, maukah kamu jadi seseorang yang istimewa dl hati kaka? "

serasa lemas badanku mendengar pengakuan nya sore itu, aku serasa melayang terbang ke angkasa wow, orang yang aku inginkan benar benar menjadi kenyataan

Dia namanya prasetya, rumahnya g jauh dari rumahku, selain tetanggaku dia juga kakak kelasku loh, dia idola d sekolah, tapi orangnya cuek dan dingin, hanya beberapa orang saja yang bisa dekat dengan nya termasuk aku

.

Setelah hari itu, hari hari aku semakin berwarna karena ada yang selalu menemani ku, "hai gadis ingusan?" ada yang mencegat langkahku kemudian tanganku ditarik dan d hempaskan setelah sampai di belakang sekolah. "kamu yang namanya gea? yang sudah merebut pacar saya? " serunya berapi api. "pacar? " kata ku sambil k tatap matanya, "wow punya nyali juga rupanya? " "hajar aja fel jangan kasih ampun ", seru temen temennya

"ya pacar, kamu tahu ga prasetya itu adalah pacar saya. kamu belum tahu nama saya kan?", seru nya . "Nama saya adalah felicia , saya adalah pacarnya prasetya "katanya sambil menunjuk hidung nya yang bangir, yah kuakui kakak kelasku ini yang katanya namanya felicia memang cantik, kulitnya putih, rambutnya ikal, dan hidung nya menjulang tinggi.

"Awas yah kamu kalo masih saya liat dekat dekat dengan prasetya,! tidak akan saya ampuni " sambil menyenggol bahuku dengan keras sampai aku terhuyung mau jatoh.

Setelah kejadian hari itu aku menjauhi dari kak prasetya, yah aku ga mau punya musuh,

flasback off

jadinya ingatanku kembali ke masa lalu, "kenapa sih harus bertemu lagi di saat aku sudah ingin melepasknnya " hatiku bergumam "hai "! ratih menepuk bahuku, aku sampai terlonjak karena kaget " ratih !" kataku kesal, "kamu bikin kesal aja yah ! aku bersungut sungut sambil kutinggal pergi

"mau kemana kamu gege? ikut " kata ratih sambil menggamit tanganku , kami keluar menuju kantin.Deg jntungku langsung berdesir tatkala aku melihat kak prasetya berjalan berlawanan arah, tapi ya seperti biasa nya dia seperti tidak mengenalku, "hai kak "sapa ratih, ya tapi seperti biasa hanya anggukan kepala sebagai jawaban nya.

" huuu dasar kakak sok cakep, ditanya ga mau jawab , tau gitu mending ga usaha nnya deh! " aku hanya geleng kepala aja, dia tidak berubah ternyata dari dulu sampe sekarang. "gimana mau move on klo begini caranya " sautku dalam hati

flash back on

setelah kejadian dulu saya selalu mencoba menghindari kak pras, klo d sekolah memang kami jarang bersama, Sebulan berlalu, aku baru sampai rumah, rumah sepi karena kedua kakak laki laki ku kuliah di luar kota, ayah sama ibu lagi pergi undangan. teeeeet suara bel rumah ku, males sebenarnya tapi karena dirumah ga ada orang akhirnya aku buka pintu, dan......."assalamualaikum" ternyata orang yang sebulan ini aku hindari ada di depan rumah ku

"ga di jawab nih salam nya ? dosa loh ga jawab salam " ujarnya sambil tersenyum, senyum yang selalu membuatku melayang "waalaikum salam " aku terbata " boleh aku duduk?" "oh eh ya ya" , " kenapa harus menghindar? kan bisa diselesaikan? " kembali kak pras yang memulai pembicaraan " kamu kan tahu aku ga pernah dekat dengan siapapun apalagi wanita, cuma kamu yang dekat dengan aku dan cuma kamu yang aku sayang, kalo kamu begini sama aja kamu ga percaya sama aku ge..... " serunya sambil menghela napas, aku hanya diam saja rasanya kelu bibir ini mau menjawab semua nya, aku paham dan percaya sama kak pras tapi aku juga merasa minder karena dia idola sekolah ini bahkan dia pujaan semua siswi dr kls 1-3 .

"kamu sayang dan percaya sama aku kan ge? ,ga ada yang lain dalam hati aku kcuali kamu gege " kembali hatiku serasa terbang ke angkasa

flash back off

Adzan subuh berkumandang aku segera bngkit dari tidurku lalu aku segera mandi dan menjalankan kewajiban ku untuk sol'at 2 rakaat, lalu kubereskan pelajaran hari ini . "pagi mah pah "sapaku kepada kedua orang tuaku. "pagi sayang " jawab mamah papah ku, "gimana sekolah nya sayang, teman temannya asyik kan? " "ehm asyik kok mah, pah, aku punya teman sebangku nya baik kok mah, namanya ratih , ya udah gege pamit ke sekolah ya mah pah, " pamitku sambil mencium tangan juga tak lupa cipika cipiki mamah dan papah "assalamualaikum "

"Hai gege pinjem pr matematika nya dong, "

"ah kamu mah kebiasaan deh rat, ga pernah mau ngerjain pr " kataku kesal tapi sambil k berikan buku tersebut

"ge, nti ada pertandingan basket sekolah kita tanding sama sekolah lain, nonton yuk "

"ehm......sebenarnya males sih tapi boleh lah, pulang sekolah kan? " "ya iya lah

Jam 3.sore pertandingan basket nya akan segera di mulai, team sekolah kita sudah ada di dalam lapangan begitu juga dengan team lawan, aku sama ratih berada di paling depan karena ratih ga mau kalo d belakang ga terlihat jelas. Ketika aku melihat ke arah lapangan jntungku serasa berdetak lebih kencang pada saat aku melihat di team inti basket sekolah ternyata ada kak pras, tahu gitu aku lebih bik pulang dari pada harus melihatnya, karena kalo begini terus kapan aku bisa melupakannya

Pertandingan sudah berjalan sekolah kami unggul tipis 33-28,pada saat jeda istirahat, aku ga fokus karena ada kak pras di lapangan

"ge, kamu kenapa sih kok gelisah gitu nonton basket nya " sepertinya ratih melihat gelagatku

"baru juga aku mau jawab "dug" ternyata ada bola yang nyasar ke kepalaku dan karena cukup keras tau tau pandangan ku gelap "gege, gege "ratih menggoyang goyangkan badannya gea

"aku perlahan membuka mataku perlahan dan pada saat kubuka mata ku lihat ratih ada disamping ku , "Alhamdulillah kamu sadar juga, aku takut banget ge kamu pingsan nya lama banget, ge kamu kenal sama kak prasetya yang sombong itu yah " deg kenapa ratih bertanya seperti itu yah dalam benakku."kak pras? ga kok memang nya kenapa? "

"tuh kan manggil nya aja kak pras trus kenapa mukamu merah ge? " "ga kok aku ga kenal memangnya kenapa? " , "dia yang gendong kamu loh ge, dia panik banget waktu kamu pingsan tadi bahkan dia minta diganti oleh pemain cadangan karena tadi dia sempet nungguin kamu sebelum akhirnya kembali k lapangan " .Aku merasa ga percaya sama yang diceritkan ratih, karena dari awal pertemuan kami sampai hampir 3 bulan ini kaloupun kami berpapasan kak pras g pernah menyapa atau bahkan tersenyumpun tidak, seolah olah dia tidak mengenlku, jadinya masa dia mau gendong bahkan meninggalkan lapangan saat ada pertandingan "hai ditanya malah melamun, pasti mukirin kak pras yaaah, cerita dong ge! " ratih merengek minta penjelasan dariku.

"Assalamualaikum" , "waalaikum salam " kami berdua serempak menjawab, pada saat aku menoleh ke arah suara seperti bias jantungku langsung berdebar tak karuan ternyata yang ada di depan pintu uks adalah orang yang sedang kami obrolkan "ehm" ratih akhirnya buka suara karena beberapa saat kami berdua hanya saling memandang. "Kamu gapapa kan ge, kak pras bertanya sambil mendekati ranjng dimana tempat aku berbaring, replek aku langsung duduk "duh" kataku sambil memegang kepala ku yang masih berdenyut sedikit, "pelan -pelan dong ge... kamu kan baeu sadar " kata kak pras lagi, sambil mengusap jidatku yang tadi kena bola, kembali hati ini menghangat atas perlakuan kak pras, aku serasa melayang bahkan serasa mimpi "hai " "aduh sakit kak" kataku sambil memegang hidungku yang dia pijit

jangan lupa like dan komen nya yah, maaf kalo masih banyak typo, maklum masih pemula