Seorang gadis cantik tengah menyusuri jalan yang dilaluinya mengunakan motor beat milik kakak perempuannya. Sepulang sekolah tadi kakak maupun abang nya mengikuti les belajar,agar nanti pas unbk keduanya tidak mengalami kesulitan. Sehingga mau tidak mau dia pulang sendiri menggunakan beat milik kakak nya,biarkan nanti sang kakak pulang dengan abang nya.
Gadis itu pemilik nama Natha Aruna Putri Dharmaraja,anak bungsu atau anak ketiga dari tiga bersaudara,dia memiliki kakak kembar bernama Alexa Olivia Dharmaraja dan kembaran nya Alexino putra Dharmaraja,mereka anak dari pasangan suami istri,Roy Robert Dharmaraja dan Natalie Dharmaraja.
Kali ini dia menikmati perjalanan nya walaupun tadi sempat tidak mau karena sebenarnya dia malas tapi, mengingat dirinya yang jarang di perbolehkan bisa membawa motor sendiri membuatnya harus menikmati momen momen seperti sekarang ini ,karena kedua orang tuanya maupun kakak dan abang nya sangat posesif kepadanya terkhusus mengenai motor.
Karena kecelakaan yang pernah dia alami dulu,membuatnya tidak di perbolehkan mengendarai motor,kata mereka"selagi kita masih bisa antar kamu kemanapun yang kamu mau,kamu tidak perlu membawa motor sendiri!" itulah kenapa dia sangat jarang membawa motor sendiri.
Padahal jangankan membawa beat membawa motor sport saja dia bisa,tapi tidak apa itu berarti kedua orang tua juga kedua saudaranya itu sangat menyayangi nya.
Saat tengah menikmati suasana jalanan yang dia lalui,dia melihat didepan nya ada anak kecil yang bukan,bukan itu yang paling penting,yang paling penting saat ini adalah di belakang anak kecil itu sebuah motor melaju dengan kecepatan diatas rata rata.
Tanpa pikir panjang Natha melajukan motornya diatas kecepatan nya tadi,setelah dekat dengan anak kecil itu dia turun dari motornya dan membiarkan motor sang kakak tergeletak begitu saja di jalan.
Bruk!!
Suara motor yang terjatuh terdengar nyaring,juga Natha yang di tabrak hanya bisa pasrah dan menoleh ke arah anak kecil yang sempat dia dorong kepinggir jalan tadi hingga terjatuh.
Tabrakan yang tidak bisa dielakkan itu,mampu merenggut nyawa kedua nya baik Natha yang di tabrak maupun sang pengendara, kedua nya meninggal di tempat.
Seketika tempat kejadian itu dikerumuni banyak orang,juga ambulance yang entah siapa memanggilnya bahkan polisi juga turut hadir.
***
"Eungh "suara lenguhan seorang gadis yang masih terbaring di atas ranjang memecahkan kesunyian dalam ruangan yang di tempati nya. Gadis itu mengerjapkan matanya,menyesuaikan penglihatan nya dan memerhatikan sekitarnya dengan bingung.
"Syukur lah gue selamat,gue kira gue udah meninggoy tadi gara gara pengendara motor jamet itu"ucapnya bersyukur dengan senyum lebar nya.
Dia melihat setiap sudut ruangan nya,saat ini ternyata dia ada di rumah sakit,dia tau karena bisa mencium aroma obat - obatan khas rumah sakit.
"Kok mama sama papa gue gak ada yah,kakak kembar gue juga gak ada?"
"Bilang nya sayang,sok posesif giliran gue hampir tewas gak ada tuh yang stand by nungguin gue disini "
Ucapnya berbicara sendiri,bukan nya gila atau otak nya hilang setengah karena kecelakaan yang dialaminya,hanya saja ucapan nya tadi benar bukan?,tapi positif thinking aja dulu,siapa tau mama sama papa nya ada urusan penting,begitu juga kedua kakak nya.
Natha memejamkan mata nya,dia akan beristirahat lagi daripada bingung mau ngapain,lebih baik dia tidur agar nanti pas bangun keluarga nya sudah ada di samping nya.
Ceklek
Saat dia akan terlelap suara pintu yang dibuka terdengar,sehingga dia membuka kembali matanya untuk melihat siapa yang datang,karena tidak ada suara yang terdengar,karena jika itu keluarga nya pasti ada saja pembicara mereka,bahkan jika salah satu dari kakak nya saja yang datang pasti akan heboh sendiri layak nya orang gila.
Lagian mana mungkin salah satu dari kakak nya yang datang jika pun iya,pasti akan bersama sahabat mereka,tapi daripada sibuk memikirkan kemungkinan kemungkinan yang terjadi,lebih baik dia membuka matanya saja dan melihat nya langsung.
"Lo sudah sadar?"belum juga dia membuka matanya ,suara orang yang tidak dia kenal terdengar di telinga nya.
Akhirnya dia membuka matanya lebar-lebar ,agar bisa lebih jelas melihat siapa gerangan yang datang ke ruangan nya.
What, seperti dugaannya tadi,dia tidak mengenal orang itu entah siapa dan dimana pernah bertemu dengan nya.
"Ck ,gue lupa lo kan bisu!" apa tadi katanya bisu??,sejak kapan dia bisu?,apa kecelakaan itu membuat nya bisu?,jika iya apa gumaman atau suara yang dia dengar tadi yang berasal dari mulutnya itu adalah suara kucing?.
"Eh babi!,gue gak bisu ya,lancar bener mulut lo ngatain gue bisu"orang tadi yang mengatainya bisu seketika diam,yang membuat Natha tersenyum penuh kemenangan,salah dia ngatain orang bisu,sekalinya dijawab langsung diam kan? itu masih 15% dari adu bacot yang dia keluarkan,coba full pasti mental orang itu langsung down.
"Bentar,bentar bisa bicara?" orang itu bertanya dengan nada tidak percaya,sebab yang dia tau gadis yang ada di hadapan nya itu tidak pernah mengeluarkan suara sejak lama,apa nama jika tidak bisu ya kan?,tapi sekarang apa? kembaran nya itu bisa berbicara ,bahkan tatapan nya saja berubah tidak seperti sebelumnya.
"Gila lo?!,suara semerdu suara gue lo bilang bisu?gak waras!"sudah di bilang Natha memiliki sifat yang tidak bisa ditebak,orang terlalu random namun satu sifat nya yang paling melekat sedari lahir adalah sikap menyebalkan nya.
"Lagian kita gak kenal ya,jadi jangan sok akrab!" kalimat yang dia ucapkan dengan tegas mampu membuat gadis yang ada dihadapannya saat ini diam membisu.
Namun dia melihat tatapan gadis itu yang seperti terlihat menyesal entah apa sebab nya, Natha tidak mau ambil pusing,yang dia pikirkan sekarang ada keberadaan keluarga nya, kenapa sedari tadi mereka belum datang untuk mengunjunginya,jika mereka marah tidak harus sampai segitunya juga kan?!.
Setelah lama terdiam,dia mendekat kearah Natha "lo gak inget gue?" tanya nya dan mendudukkan dirinya dikursi yang ada di samping brankar Natha,dan menatap lekat manik kembaran nya itu.
"Lebih tepatnya gak kenal !"emang iya kan,dia sama sekali tidak mengenal gadis yang ada di hadapannya saat ini,bodoh amat orang itu akan sakit hati karena ucapan nya,toh apa yang dia bilang memang fakta kok.
"Gue kembaran lo!"ucap nya yang membuat tawa Natha seketika pecah sampai ngik ngok.
"Pffft, hahahaha,apa kata lo?, kembar?,iya sih dulu gue pengen punya kembaran tapi itu dulu karena nyata nya itu gak bakalan terjadi!"
"Karena gue lahir ke dunia ini seorang diri,tapi kalau punya kakak kembar baru iya gue punya "
"Lo kalau mau ngelawak jangan sampai segitunya lah!, sakit perut gue tau karena tertawa, hahahaha "
Tawanya tidak mereda,hingga perutnya nyeri karena sakit,dan semua yang dia ucapkan memang fakta!,tidak ada kebohongan yang dia ucapkan.
Tapi melihat ekspresi wajah gadis yang ada di hadapannya saat ini membuat nya bingung dan memilih diam,kenapa dia harus terlihat bingung dan terlihat kecewa seperti saat ini?,entah kecewa karena apa dia tidak tau.
"Gue tau hubungan gue sama lo itu jauh dari kata baik,apalagi dibilang hubungan kita sebagai saudara kembar,gue minta maaf,namun apa yang gue bilang itu fakta kalau gue adalah kembaran lo!"
Mendengar gadis itu, mengucapkan nya dengan serius membuat Natha bingung,tidak tau harus mengatakan apa dan berekspresi seperti apa,! kenapa jadi dia yang bingung seperti ini?.
Tapi wait!,dia sekarang baru sadar bahwa suaranya berbeda!, bukan nya tidak sadar,hanya saja dia berpikir suara nya berubah karena saat ini dia tengah sakit,wajar saja.
Namun setelah mendengar ucapan gadis yang ada di hadapannya ini,membuat dia berpikir tentang apa yang sekarang terjadi,jika benar yang diucapkan gadis itu,jadi dirinya ada dimana sekarang?, keluarga nya juga ada dimana saat ini?.
Sibuk menggunakan otaknya untuk berpikir hingga perang batin,tiba tiba rasa sakit di kepalanya membuatnya meringis hingga membuyarkan pikirannya karena fokus akan rasa sakit di kepalanya.
Hingga tiba tiba penglihatan kabur dan seketika semuanya gelap,Natha gadis itu jatuh pingsan,yang membuat gadis lainnya khawatir dan memanggil dokter untuk mencek keadaan kembaran nya itu.
"Jadi maksud lo,gue bertansisi gitu?"sungguh Natha tidak habis pikir bahwa di dunia ini bisa mengalami hal yang di luar nalar, seperti perpindahan jiwa!.
Gadis yang ada di hadapannya memutar bola matanya,dan memandang nya dengan sinis"transmigrasi peak!,gak sekalian aja lo bilang bertranformasi kayak power rangers" kesalnya sambil bersedekap dada.
Natha meringis melihat gadis yang ada di hadapannya ini,melihat mata gadis itu yang melotot, apakah dia tidak takut jika mata itu melompat dari tempatnya hingga membuatnya buta?, membayangkan nya saja membuat Natha merinding.
"Kenapa lo?, kesurupan?" tidak bisakah gadis itu bertanya dengan selow dan lembut?,memang kalimat gadis itu biasa biasa saja,tapi tidak dengan ekspresinya yang galak galak taik.
"Selow dong bun!,gue gak papa hanya saja gue bingung gitu,emang bisa jiwa tertukar?"sungguh dia masih tidak habis pikir akan penjelasan gadis itu tadi,yang mengatakan kalau jiwa nya berpindah keraga gadis itu,sungguh fenomena alam yang sangat sangat mustahil.
"Kenapa lo harus bingung?,kan lo udah ngerasain sendiri bukti nyatanya!"iya sih benar tapi dia masih belum bisa percaya akan apa yang dia alami.
Gadis yang sekarang ada di hadapan Natha adalah jiwa orang yang raga nya tempati saat ini,entah apa yang membuat keduanya mengalami hal seperti ini dia tidak tau.
"Iya juga sih"
sungguh saat ini Natha merasa bodoh sendiri.
"Tapi bentar,bentar!,kita ngalamin hal ini karena lo yang mintakan?,pasti saat lo bunuh diri,lo minta hal gila kayak gini kan?"
"Lo minta supaya ada yang gantiin jiwa lo kan?untuk menyelesaikan masalah lo!karena lo gak kuat lagi menghadapi segala sesuatu yang jadi beban hidup lo?,iyakan?,ngaku gak lo!!"
Cerca Natha dengan sejuta tudingannya,yang membuat lawan bicara nya menatap nya penuh kesal,hingga ingin membuang Natha kerawa-,rawa.
"Enak bener ya mulut lo nuduh gue!,lagian gue gak bunuh diri biar lo tau!"siapa juga yang berani buat bunuh diri?,jika pun iya dia tidak akan bunuh diri,dengan hal yang tidak membuat nya benar benar mati,mending dia tiduran direl kereta api 99,99% pasti bunuh dirinya berhasil.
"Masa...gue gak percaya tuh"Sumpah demi apa ,gadis itu ingin sekali mencekik Natha,bisa bisa Natha mengatakan hal itu dengan gaya tengik nya.
"Lagian kenapa lo bisa bilang gue bunuh diri?!" tanya gadis itu sedikit penasaran,karena bisa bisanya Natha mengatakan hal seperti itu.
"Kan biasanya gitu di novel novel yang gue baca!" apa katanya tadi?,biasa?,di dunia novel?,jika bukan karena hal penting dia akan menyudahi sesi berbicaranya dengan Natha.
"Ck gue malas bicara sama lo,yang pengen gue bilang, lo harus jagain keluarga gue,juga kembaran gue!"bukan cuman lo kali,gue juga,inging sekali Natha mengatakan itu,hanya saja kalian know lah,dia tengah malas saat ini untuk berdebat,juga mendengar gadis itu yang mengatakan nya dengan serius.
"Ini bukan permohonan tapi perintah!,tubuh gue sekarang milik lo jadi otomatis keluarga gue juga keluarga lo!"ucapnya dengan penuh penekanan.
"Kembaran gue sebenernya baik hanya saja-ya begitulah,nanti lo juga bakal tau!, pokok nya, baik buruk nya sifat keluarga nanti gue harap lo bisa terima dan memperlakukan keluarga dengan baik,layak nya keluarga kandung lo!"setelah mengatakan itu,dia terdiam sejenak.
"Sebelum nya,kenalin nama gue Nathania Putri Dewantara,Lo tidak perlu mengenalkan diri lo,gue gak butuh soalnya hahaha" sambil mengulurkan tangannya,yang juga di balas oleh Natha dengan hal yang sama, tapi tidak dengan ekspresi wajah Natha saat ini memerah menahan emosi nya.
Siapa juga yang ingin mengenalkan dirinya kepada gadis yang ada di hadapannya saat ini,udah begitu nama mereka hampir mirip lagi,membuatnya semakin kesal.
Lucu sih sedari tadi mereka berbicara layak nya sudah mengenal, tapi ternyata tidak,bahkan berkenalan saja baru sekarang.
Natha hanya diam dan menjadi pendengar yang baik walaupun dia tengah kesal saat ini,tapi tetap saja dia tidak akan menyelah gadis itu berbicara karena nanti dia juga akan memiliki kesempatan untuk mengeluarkan suara nya.
"Tenang saja,keluarga gue keluarga kaya kok,jadi hidup lo tidak akan melarat soal materi"dengan senyum tulus gadis itu memperkenalkan dirinya setelah itu dia menghilang dari hadapan Natha,entah kemana gadis itu pergi.
Ingin rasanya Natha marah kepada gadis itu,bisa bisanya dia menghilang dan tak memberikan Natha kesempatan untuk berbicara? padahal masih banyak hal yang ingin dia tanyakan kepada gadis itu.
Natha hanya mengeram menahan kemarahannya saja,akkhhh tidak bisakah si Natha monyet itu tidak melakukan hal yang sesukanya saja?.
"Ini jalan pulang gue, bagaimana anjg,pen nangis gue?!" Gerutu semakin gila,karena tidak tau arah pulang ke dunianya bagaimana!.
***
"Pasien baik baik saja,tidak perlu khawatir!"ucap dokter selesai memeriksa keadaan Natha.
Gadis yang pemilik nama Nathalia Putri Dewantara, biasa dipanggil Lia, kembaran Nathania yang saat ini masih terbaring lemas di bed rumah sakit itu,hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan tersenyum tipis.
"Baik dok, terimakasih sebelumnya"
"Sama sama"ucap sang dokter, setelah itu dia keluar dari ruangan Natha.
Lia melangkahkan kakinya menuju sofa yang ada di ruangan Natha, Natha dirawat di ruang VVIP sudah dibilang bukan jika keluarga itu adalah keluarga kaya raya .
Lia mendudukkan dirinya di sana dan menatap Natha dengan tatapan sendu,heran,bingung yang bercampur menjadi satu.
Dia tidak percaya jika kembaran nya itu bisa berbicara,sudah sepuluh tahun dia tidak mendengar kembaran mengeluarkan kan suara dan divonis oleh dokter bahwa kembaran nya itu bisu,namun sekarang?,tapi walaupun begitu dia sangat bahagia melihat dan mendengar suara kembaran nya itu.
Natha yang baru terbangun dari pingsan nya, mengedarkan pandangannya melihat setiap sudut ruangan nya hingga tatapannya melihat kembaran nya ,ekh salah maksudnya kembaran pemilik tubuh yang saat ini dia tempati tengah melamun entah memikirkan apa dia tidak tau dan tak mau tahu.
"Apa Lo liat liat?!" sebenarnya dia tidak mau mengeluarkan suara nya,tapi melihat mata itu yang sedari tadi menatapnya membuat dia risih hingga dia dengan terpaksa mengeluarkan suaranya,yang membuat lamunan Lia buyar seketika,setelah suara kembaran nya itu masuk kependengaran nya.
Dia sebenarnya kaget woi,kembaran nya yang minim akhlak itu tiba tiba berbicara,siapa yang tidak kaget coba,hanya saja dia harus stay cool.
"Ck"Lia hanya berdecak kesal,tidak bisakah kembaran nya itu selow?, kenapa kembaran itu berbeda?jika biasanya orang yang baru sadar dari koma atau pingsan pasti mencari air untuk diminum tapi ini apa?
Kembaran nya itu langsung ngegas woi,apa dia tidak haus atau lapar gitu?,secara kan sudah dua minggu kembaran nya tidak sadarkan diri alias koma .
"Apa lo?!,sok'an berdecak,lo kira keren?"bukan nya mau cari gara gara atau tidak menghargai Lia hanya saja mengingat kembaran nya si Nathania bab* membuat emosi nya seketika di ubun-ubun,tidak bisa melampiaskan kekesalannya ke orang nya langsung,ke kembaran nya pun jadi lah.
"Lo bisa diem gak sih,lo gak lapar atau haus gitu?,daril o bangun sampai sekarang ngoceh mulu kerjaan lo, heran gue, biasanya juga gak kayak gini!"dari pada dia yang kena tekanan batin,lebih baik dia mengeluarkan suara hatinya saja,itu lebih baik.
"Lo bodoh apa gimana ha?,buta mata lo makanya gak liat selang infus yang ada di tangan gue?,atau lo gak tau kegunaan infus ini?" sebenarnya Natha juga tidak tau kegunaan dan manfaat infus yang ada di tangan nya saat ini,asal bicara saja dia dari pada kalah debat.
Lia diam tidak tau harus mengatakan apa, karena dia juga tidak tau manfaat infus itu, dari pada dia terlihat semakin bodoh di mata kembaran nya ,mending diam kan?.
Natha tersenyum penuh kemenangan melihat kembaran nya itu yang diam,kalah juga kan lo, Natha dilawan batin nya bersorak gembira.
Hy guys terimakasih sudah mampir dan membaca,semoga suka ya,jangan lupa like , komen yang membangun juga saran nya tekan ❤️ juga .
Dan boleh mampir ke karya aku yang satunya lagi ya,on going juga tapi 🤣
Typo masih banyak bertebaran jadi hati hati membacanya ya,😇
"Semerdeka lo!"dari pada dia mati muda hanya karena meladeni gadis yang ada di hadapan nya itu,mending dia yang mengalah sebagai manusia yang waras bukan?.
Setelah mengatakan hal itu lia berdiri dari duduknya dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Natha,tujuannya saat jnj kekantin rumah sakit,dia lapar mulai dari pagi tidak ada makanan yang masuk ke usus nya,hingga cacing cacing nya melakukan demo meminta makanan.
"Dih gambek,dasar cewek!" gerutu Natha melihat Lia yang melangkahkan kakinya keluar dari ruangan nya.
"Haus gue,gak ada minum apa?!"kesalnya entah kepada siapa,sambil mengedarkan pandangannya mencari minum.
Sungguh demi apapun,Natha saat ini menahan dirinya agar tidak membuat ruangan ini seperti kapal pecah.
Dia sedari tadi mencari minum lantaran haus,tapi tidak ada?,adasih tapi cuman teko nya saja buat apa?,katanya VVIP tapi ini apa?,air minum saja tidak ada?,wah jika dia mermaid pasti sekarang dia akan tepar saking hausnya dia.
"Tidur lebih baik,dari pada gue makin kesal yang berakhir bunuh diri karena kehausan ,kan gak elit hampir mati karena kecelakaan masa mati kedua kalinya karena bunuh diri karena haus"Natha merebahkan badan nya sambil menggerutu tiada henti yang membuat bibirnya berkomat kamit layak nya nya orang gila.
ceklek
Hampir saja dia akan memasuki alam mimpinya tapi mendengar pintu nya yang terbuka membuat nya mengumpat kesal di dalam hati,siapa coba orang yang masuk itu,tidak punya otak kah?,sudah tau dia mau bobo cantik kenapa harus diganggu pake masuk segala lagi tanpa ketok pintu.
"Siapa lagi si-h!?"niatnya tadi ingin marah-marah dan mengoceh jika perlu,tapi melihat siapa yang datang lebih tepatnya apa yang di bawa orang itu membuat nya menghentikan niatnya.
"Peka banget sih sebagai kembaran,makin cayang deh"orang yang masuk keruangan itu adalah Lia kembaran Natha, mendengar nada suara serta kalimat menjijikkan kembaran itu membuat Lia heran.
Apa ada yang salah dengan otak gadis itu?,kenapa dia bersikap seolah olah hubungan mereka sangat dekat?,tapi itu tidak penting sekarang yang jelas dia senang dengan begitu dia bisa memperbaiki hubungannya mereka seperti saat mereka kecil.
"Buat gue!"dih sok dingin ,pake ngomong nya singkat banget lagi,dua kata woi,cibir Fani dalam hati.Natha berdiri dari tidurnya dan melangkah ke arah Lia.
"Makasih"ucapnya singkat setelah merebut kresek yang ada di tangan Lia .
Refleks genggaman tangan Lia melepaskan kresek yang dia pegang.
Untung tadi dia sudah makan di kantin rumah sakit, sebenarnya dia mengatakan itu hanya bercanda saja dan berniat menjahili kembaran nya itu,setelah melihat tatapan gadis itu yang berbinar saat melihat kresek yang dia bawa .
Tapi Lia tetap heran ,kenapa lagi dengan sikap kembaran nya itu?,kenapa bisa beruban seperti ini?,bukan nya tidak senang atau bagaimana,hanya saja perubahan gadis itu terlalu cepat hingga 360 derajat.
Siapa pun yang mengenal gadis itu akan syok dia yakin itu."kapan gue bisa pulang? pertanyaan itu membuat Lia yang ingin melarang kembaran nya itu memakan makanan yang dia bawa tadi terpaksa berhenti.
Biarkan saja, mudah mudahan tidak kenapa napa harapnya dalam hati."Gak tau"tuhkan apakah kembaran Natha itu memang selalu bersikap dingin dan cuek apa gimana?,karena ingatan pemilik tubuh itu tidak diberikan kepadanya sama sekali,mungkin lupa.
"Dih ,sok dingin "akhirnya Natha merasa lega juga setelah mengatakan itu,sungguh bibirnya tidak tahan lagi untuk berkata seperti itu kepada gadis kembaran pemilik tubuh yang saat ini raganya tempati.
Lia yang mendengar nya semakin bingung saja,apa tadi katanya sok dingin?,apa kembaran nya itu lupa ingatan atau bagaimana?,jelas jelas sifat dia saat ini seperti siapa nya yang biasa.
"Enak?"tanya nya,bukan ingin mengalihkan pembicaraan mereka,tapi melihat kembaran nya itu makan dengan lahap membuat nya penasaran, karena biasanya orang sakit tidak doyan makan setau dia.
Natha hanya mengangguk saja,karena tidak mungkin dia berbicara dengan keadaan mulutnya yang sangat penuh seperti saat ini,hingga pipinya mengembung karena telah penuh.
" By the way,nama lo siapa?"tanya natha setelah menelan makanan nya,karena memang dia tidak tau nama orang yang menjadi kembaran tubuhnya saat ini.
Lia yang mendengarnya diam,bingung mau mengatakan apa juga bingung harus bersikap seperti apa,apakah benar gadis itu amnesia?.
Tanpa mengatakan apapun,Lia melangkah keluar dari ruangan Natha untuk memanggil dokter,saking khawatir nya dia sampai melupakan bahwa di ruangan itu ada nurce call untuk memanggil perawat.Tapi namanya juga khawatir kan.
Sedangkan Natha hanya mengangkat bahu nya acuh,bodoh amat sama gadis itu,selagi makanan ada di hadapannya dia tidak akan peduli dengan sekitarnya, sebenarnya dia kepo dengan kembaran Natha itu karena raut wajah gadis itu tadi langsung berubah tapi itu tidak lebih penting dari makanan yang ada di hadapannya saat ini.
ceklek
Pintu ruangan nya kembali terbuka,dia bisa melihat gadis tadi datang bersama dokter,"sebentar saya periksa"ucap dokter itu.
Untung saja dia sudah selesai makan dan minum tadi,jadi kedatangan dua manusia itu tidak menganggu acara makan nya yang sangat nikmat.
"Apakah kamu mengenal nya?"tanya sang dokter kepada Natha ,menanyakan apakah dia mengenal kembaran nya itu atau tidak.
"Kenal dok,kembaran saya tapi saya tidak tau siapa namanya"Lia dan dokter yang mendengarnya ucapan gadis itu ingin sekali menjitak otak gadis itu,dia bilang kenal tapi tidak tau nama nya?,yang benar saja,dia berniat membuat leluconan?,jika iya maka sangat garing sekali. mereka apa gimana?.jika kenal bilang iya ,jika tidak tinggal jawab tidak sesimpel itu tapi dibuat rumit oleh gadis itu.
"Kenapa dok?"Dia bingung melihat ekspresi kedua manusia yang ada di hadapannya ini,apakah ada yang salah dengan ucapannya?,memang dia kenal kan sama gadis itu,karen gadis itu sendiri yang memperkenalkan dirinya jika dia adalah kembaran nya,hanya saja dia tidak tau siapa nama gadis itu,
ingin tau nama nya saja harus melalui drama dulu, menyebalkan!.
Dokter kembali memeriksa keadaan Natha "Apakah kamu ingat siapa nama kamu?" dan bertanya setelah selesai mencek keadaan nya.
Natha memilih menggelengkan kepalanya saja,jika dia bilang nama nya kan bisa brabe urusan nya,mau menyebutkan nama pemilik tubuh ini , bukannya keadaan makin baik,yang ada makin kacau,masa dia ingat namanya tapi tidak ingat sama keluarga nya.
"Sepertinya pasien mengalami amnesia ,tidak perlu dipaksakan untuk mengembalikan ingatan kamu karena jika dipaksakan akan semakin buruk, perlahan lahan saja"(mudah mudahan masuk akal dan nyambung ya,soalnya aku gak tau cara penyampaian nya gimana biar pas🤣)
"Apakah itu berbahaya dok?"pantas saja kembaran nya itu seperti orang asing saja, ternyata oh ternyata dia lupa ingatan?,tapi masih aneh kenapa dia bisa bersuara setelah di vonis dokter kembaran nya itu bisu?,apakah lupa ingatan dan kecelakaan itu yang membuatnya bisa berbicara lagi?.
Hy semoga suka ya😇,jangan lupa like dan komen serta klik ❤️,juga kasih saran nya ☺️
jangan lupa mampir ke karya aku yang satu nya ya
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!