"Jasmine..." Teriak Ayah Ronald
"Iya Ayah aku datang" Jawab Jasmine segera menghampiri Ayah Ronald yang berada di ruang tamu
"Kau masih juga belum bersiap diri? Mana koper milikmu?" Tanya Ayah Ronald
"Ayah aku tidak ingin tinggal bersama dengan Uncle Ristan. Biarkan aku mengajak Syifa dan Vita untuk tinggal di rumah ini" Jawab Jasmine memohon
"Lupakan semua omong kosong mu Jasmine. Kau itu anak kecil dan Ayah tidak akan mengizinkan mu untuk mengajak Syifa dan juga Vita untuk tinggal di rumah ini selama Ayah pergi" Ucap Ayah Ronald begitu tegas
"Ayah plis... Kumohon aku ini bukan anak kecil lagi. Aku anak SMA Ayah dan sudah bisa hidup mandiri" Jawab Jasmine dengan berkacak pinggang di hadapan Ayah Ronald
"Astaga anak ini keras kepala sekali" Umpat Ayah Ronald kesal
"Sarah lihatlah anakmu dia sama seperti mu!" Ucap Ronal kepada sang istri
"Eh... Kenapa jadi membawa namaku" Jawab Bu Sarah protes
"Dia sangat keras kepala sama seperti mu. Karena buah jatuh tidak jauh dari pohonnya" Jawab Ayah Ronald dengan menggelengkan kepala
"Kau ini" Ucap Bu Sarah tersenyum lebar
"Cepatlah kau urus anakmu itu!" Perintah Ayah Ronald
"Baiklah suamiku" Ucap Bu Sarah segera pergi dan menghampiri Jasmine yang masih duduk di ruang tamu
"Sayang. Apa kau sudah memisahkan barang yang kau ingin bawa?" Tanya Bu Sarah segera duduk di samping Jasmine dan mengusap kepala anaknya
"Ibu... Aku tidak ingin tinggal di rumah Uncle Ristan" Teriak Jasmine dengan mengacak-acak rambut miliknya sendiri
"Jangan seperti ini sayang. Lihatlah rambut mu kau seperti orang gila" Jawab Bu Sarah dengan lembut dan merapikan rambut Jasmine yang sudah berantakan
"Ibu..." Ucap Jasmine lirih segera memeluk Bu Sarah
"Ayo, ikut dengan Ibu sekarang!" Ajak Bu Sarah dengan mengandeng tangan Jasmine dan tersenyum
Bu Sarah membawa Jasmine masuk ke dalam kamar Jasmine.
"Ambillah pakaian milik mu dan Ibu akan membantu menatanya di koper ini!" Perintah Bu Sarah segera membuka koper tersebut
"Ibu jahat" Ucap Jasmine cemberut lalu mengambil pakaian miliknya yang berada di dalam lemari dan membuangnya ke atas tempat tidur
"Apa kau akan membawa semua pakaian ini?" Tanya Bu Sarah menautkan kedua alis miliknya
"Iya" Jawab Jasmine melipat kedua tangan miliknya dan memalingkan wajahnya
"Astaga sayang kau tinggal di rumah Uncle Ristan itu hanya satu bulan" Ucap Bu Sarah menjelaskannya
"Dan satu bulan itu sangat lama, Bu" Jawab Jasmine kesal dan duduk di pinggir tempat tidur miliknya
"Kau bisa datang ke rumah ini untuk mengambil pakaian yang kau butuhkan" Ucap Bu Sarah memberi saran
"Aku tidak ingin membuang waktu ku sia-sia, Bu. Aku akan membawa semua pakaian ini. Jika Ibu tidak ingin membantu ku. Ibu pergi saja!" Jawab Jasmine sembari memasukkan pakaian miliknya ke dalam koper
"Jangan marah dulu Jasmine. Ibu hanya memberi saran kepada mu, Nak" Ucap Bu Sarah begitu lembut
"Saran di terima, Ibu" Jawab Jasmine tersenyum kaku
Beberapa jam kemudian
"Apa kalian masih lama?" Tanya Ayah Ronald dengan berteriak
"Tunggu sebentar sayang! Kita akan segera turun" Jawab Bu Sarah dengan berteriak
"Ok semua sudah siap. Ayo, turun Bu!" Ajak Jasmine segera turun ke lantai bawah dengan membawa satu koper
Saat Jasmine sudah menuruni anak tangga Ayah Ronald merasa lega. Berarti Jasmine sudah setuju untuk tinggal bersama dengan Uncle Ristan.
"Jasmine mana Ibu mu? Kenapa belum turun juga?" Tanya Ayah Ronald
"Sayang bantu aku" Teriak Bu Sarah keteteran membawa dua koper secara bersamaan
"Astaga sayang ini koper milik siapa?" Tanya Ayah Ronald segera berlari dan membantu istrinya
"Milik Jasmine sayang" Jawab Bu Sarah lirih
"Jasmine. Apa kau akan pindah rumah?" Tanya Ayah Ronald tertawa
"Iya Ayah. Untuk sementara waktu aku harus tinggal di rumah Uncle Ristan" Jawab Jasmine dengan santai
"Jasmine" Ucap Ayah Ronald geram
"Sayang sudah biarkan. Ikuti saja apa kemauannya Jasmine" Jawab Bu Sarah dengan lirih dan mengelus tangan suaminya
Setelah semuanya selesai mereka sebelum menuju ke bandara harus mengantarkan Jasmine ke rumah Uncle Ristan terlebih dahulu. Uncle Ristan tidak bisa menjemput Jasmine di karenakan ada pekerjaan yang sangat penting.
Tibalah mobil yang di tumpangi mereka sampai di depan rumah Uncle Ristan. Dengan segera mereka keluar dari dalam mobil tersebut. Saat mendengar klakson mobil, Uncle Ristan segera pergi ke luar rumah miliknya dan menyambut kedatangan mereka.
"Ris..." Panggil Ronald melambaikan kedua tangan miliknya
"Tunggu sebentar. Aku akan membukakan pintu pagarnya" Teriak Rista kepada Ronald
"Iya" Jawab Ronald
"Ayo, masuklah!" Ajak Ristan dengan ramah
"Ris... Aku harus pergi sekarang juga! Aku titip Jasmine kepada mu" Ucap Ronald segera memeluk Ristan
"Hei... Kenapa kalian buru-buru sekali? Masuklah sebentar!" Ajak Ristan menarik tangan Ronald
"Tidak Ristan kita harus pergi sekarang. Kalau tidak kita akan ketinggalan pesawat" Sambung Sarah tersenyum lebar melihat ke arah wajah Ristan
"Ya sudah kalian boleh pergi. Telepon aku kalau sudah sampai di tempat tujuan" Ucap Ristan membalas senyuman Sarah
"Iya Ris... Pasti itu" Jawab Sarah menganggukkan kepala
"Jasmine kau harus nurut dengan ucapan Uncle Ristan" Ucap Ayah Ronald kepada Jasmine yang sedari tadi berdiri di samping dirinya
"Iya Ayah" Jawab Jasmine begitu lirih
"Jasmine. Ibu pergi dulu iya, Nak!" Pamit Bu Sarah segera memeluk Jasmine, setelah itu dirinya segera masuk ke dalam mobil
"Ibu..." Teriak Jasmine segera memeluk Bu Sarah dan berisak tangis
"Ibu dan Ayah hanya pergi sebentar, Nak" Ucap Bu Sarah membalas pelukan Jasmine
Jasmine masih berdiri terpaku di tempatnya melihat mobil yang membawa pergi Ayah dan Ibunya. Dada Jasmine terasa sesak saat melihat kepergian mereka.
"Jasmine..." Panggil Uncle Ristan
"Jasmin Noir" Panggil Uncle Ristan yang tidak di hiraukan oleh Jasmine
Ristan yang merasa tidak di hiraukan oleh Jasmine dirinya segera masuk ke dalam rumah miliknya dan meninggalkan Jasmine yang masih berdiri di depan rumah miliknya.
"Kenapa aku harus tinggal bersama dengan Uncle Ristan" Ucap Jasmine segera menghapus air matanya dan membalikkan tubuhnya
Saat dirinya membalikkan tubuhnya di lihatnya Uncle Ristan sudah tidak ada di belakang dirinya.
"Lihat dia meninggalkanku di sini begitu saja. Tanpa membantu diriku membawa koper ini masuk ke dalam rumahnya" Ucap Jasmine kesal dengan keteteran membawa tiga koper secara bersamaan
Beberapa jam kemudian, seluruh media informasi mengabarkan soal jatuhnya pesawat terbang tujuan Jakarta-Singapura yang di tumpangi oleh kedua orang tua Jasmine. Pesawat tersebut jatuh di perairan laut Indonesia dan tidak ada satu pun yang selamat dalam kecelakaan menurut sumber keterangan.
Jasmine yang masih bermalas-malasan di dalam kamarnya, belum mengetahui soal kejadian tersebut. Sedangkan di luar rumah Uncle Ristan dan sang asisten sedang bingung harus memberitahu Jasmine dengan cara bagaimana.
"Lif... Aku harus bagaimana?" Tanya Ristan Kepada Alif yang merupakan sang asisten
"Sebaiknya anda harus jujur Tuan dan katakan apa adanya" Jawab Alif menundukkan kepala
"Aku tidak bisa melakukannya" Ucap Ristan menangis dengan sendirinya
Alif meninggalkan Tuannya yang sedang menagis dan dirinya berjalan menjauh dari Ristan.
Ristan segera masuk kedalam rumah miliknya. Dirinya berpapasan dengan Bu Atul dan menanyakan keberadaan Jasmine.
"Jasmine ada di dalam kamar, Tuan" Jawab Bu Atul begitu lirih
Ristan menuju ke kamar Jasmine, dirinya berjalan sangat perlahan saat akan mendekati pintu kamar tersebut. Ristan mendengar suara orang sedang menagis. Dirinya mengepalkan kedua tangan miliknya dan duduk lemas di depan pintu itu dengan berlinang air mata.
Ristan merasakan apa yang Jasmine rasakan saat ini. Betapa terpukulnya mereka kehilangan orang yang mereka cintai. Dengan cara yang sangat tragis.
Pintu itu terbuka dan memperlihatkan wajah keduanya. Mereka terpaku dan saling berpandangan. Jasmine langsung berlari sembari mengusap air mata miliknya.
"Jasmine kau akan pergi ke mana" Teriak Ristan mengikuti Jasmine
"Aku harus pergi, Om! Jangan cegah diriku" Ucap Jasmine memukul dada Ristan dan menagis dalam pelukannya
"Tenangkan dirimu. Aku akan mengantarmu" Jawab Ristan sembari mengusap air mata Jasmine
"Lepaskan! Aku bisa pergi sendiri" Ucap Jasmine memberontak. Namun Ristan tetap mencengkeram kuat lengan Jasmine agar tidak pergi tanpanya
Ristan berjalan tergesa-gesa menuju ke luar rumah dengan tangan memegang kuat lengan Jasmine.
"Alif... Siapkan mobilnya!" Perintah Ristan dengan berteriak
Dengan segera Alif menyalakan mesin mobil miliknya dan menuju ke arah mereka. Jasmine dan Ristan duduk di kursi belakang dan mereka menunju ke bandara.
Di dalam Bandara sudah ramai banyak orang yang menanyakan kabar penumpang yang jatuh dalam kecelakaan pesawat itu. Dari laporan mereka tim basarnas segera melakukan mencari korban.
"Ayah, Ibu jangan tinggalkan aku" Teriak Jasmine histeris dan di detik berikutnya dirinya tidak sadarkan diri
Dengan sigap Ristan langsung menangkap tubuh Jasmine yang akan jatuh. Dirinya langsung mengendong Jasmine dan membawanya ke dalam mobil. Di dalam mobil Ristan membaringkan tubuh Jasmine dan mereka segera meninggalkan bandara.
Hari mulai malam, Jasmine belum sadarkan diri. Ristan terjaga dan berada di samping Jasmine.
"Tuan. Sebaiknya Anda istirahat! Biarkan aku yang menjaga Nona Jasmine" Ucap Alif yang berdiri tegak di hadapan mereka
"Tidak perlu" Jawab Ristan sembari mengusap kepala Jasmine
"Bahkan Anda belum makan dari tadi" Ucap Alif lirih memberanikan diri
"Bagaimana mungkin aku bisa makan. Sedangkan orang yang aku..." Jawab Ristan terpotong dan terisak
"Maaf Tuan aku akan menunggu di luar. Jika, Tuan butuh sesuatu panggil saja diriku" Ucap Alif segera pergi
Ristan semakin menghawatirkan keadaan Jasmani. Dirinya terus menggenggam erat tangan Jasmine.
"Ibu. Jangan tinggalkan aku" Ucap Jasmine mengigau
"Jasmine" Panggil Ristan lirih dengan mengelus tangan Jasmine
"Ayah... Ayah" Teriak Jasmine kembali mengigau
"Sepertinya kau sedang demam" Ucap Ristan mengecek kondisi tubuh Jasmine
Dirinya keluar dari kamar Jasmine dan memerintahkan Alif mengambil air untuk mengompres Jasmine. Ristan kembali masuk ke dalam kamar Jasmine dan mengompresnya. Hingga akhirnya dirinya merasa ngantuk dan tertidur pulas di samping Jasmine dengan tangan saling menggenggam.
Jasad kedua orang tua Jasmine sudah di temukan dan mereka segera melangsungkan pemakaman untuk mereka. Dengan berlinang air mata Jasmine menghantarkan kedua orang tuanya ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Untuk yang kesekian kalinya Jasmine pingsan dan tidak sadarkan diri saat jasad mereka akan di masukkan ke dalam liang lahat.
"Jasmine" Panggil Ristan begitu lirih dan segera meraih tubuh Jasmine dan membawanya ke dalam pelukannya
Ristan mengendong Jasmine menuju ke dalam mobil miliknya dan di ikuti oleh Vita.
"Jasmine" Ucap Vita yang akan masuk ke dalam mobil tersebut namun di cegah oleh Alif
"Minggir! Aku ingin melihat keadaan sahabat ku" Ucap Vita menangis
"Sebaiknya Anda segera pulang dan Nona Jasmine sudah aman bersama dengan Tuan Ristan" Jawab Alif begitu tegas
"Kalian semua brengsek. Tega sekali kalian menjauhkan ku dari Jasmine" Teriak Vita mengusap wajahnya begitu kasar dan segera pergi
Mereka segera meninggalkan tempat pemakaman. Sesampainya di rumah Ristan, Jasmine belum sadarkan diri juga. Bu Atul yang menjaga Jasmine merasa khawatir melihat kondisi Jasmine saat ini.
"Apa dia belum sadarkan diri?" Tanya Ristan yang berdiri di depan pintu kamar Jasmine
"Belum Tuan" Jawab Bu Atul dengan segera
"Ya sudah kau pergilah. Biarkan dia sendiri!" Ucap Ristan memberikan perintah kepada Bu Atul, setelah Bu Atul keluar dirinya segera menutup pintu tersebut
Ristan dan Alif kini berada di ruang kerja. Mereka melakukan pekerjaan kantor yang sempat tertunda. Ristan memilih bekerja dari rumah sembari menjaga Jasmine.
Berapa jam kemudian, tak terasa hari mulai malam. Ristan berjalan menuju ke kamar Jasmine.
"Hei... Kau sudah bangun" Ucap Ristan tersenyum lebar dan duduk di samping Jasmine
"Hm" Jawab Jasmine menganggukkan kepala
"Keluar dan ayo kita makan malam bersama" Ajak Ristan segera berdiri dari tempat duduknya
"Aku tidak lapar" Jawab Jasmine menolaknya
"Astaga kau ini masih juga keras kepala. Apa kau sengaja ingin membuat diriku susah?" Tanya Ristan melihat ke arah wajah Jasmine
"Tidak" Jawab Jasmine singkat
"Makanya. Ayo, makan dulu! Nanti kau tidak memiliki tenaga dan aku tidak mau mengendong tubuh mu yang berat itu" Ucap Ristan dengan tertawa
"Lihatlah tubuh ku sangat ideal dan tidak seperti yang kau bicarakan" Jawab Jasmine segera bangun dan berjalan menghampiri Ristan
"Tapi, tidak seksi dan tubuh mu terlihat rata" Ucap Ristan menunjuk tubuh Jasmine dengan menggelengkan kepala
"Apa? Apa aku tidak salah mendengarkan ucapan mu. Tubuh seperti ini kau bilang tidak seksi" Jawab Jasmine membusungkan dadanya
"Aku tidak tertarik melihatnya" Ucap Ristan memalingkan wajahnya dan segera pergi
"Jangan berbicara seperti itu, aku tidak terima dengan ucapan mu. Dasar om-om mesum" Teriak Jasmine berlari mengejar Ristan dan menjambak rambutnya
"Jasmine. Apa kau sudah gila" Teriak Ristan sembari memukul tangan Jasmine
"Aku akan pulang ke rumah ku dan aku tidak tahan berada di rumah mu" Ucap Jasmine kembali berjalan meninggalkan Ristan
"Kau tidak boleh pergi!" Cegah Ristan meraih tangan Jasmine dan mencengkeram kuat tangan Jasmine
"Tuan makan malam sudah siap" Ucap Bu Atul menundukkan kepala
"Iya" Jawab Ristan sembari menghela nafasnya begitu kasar
Ristan mengajak Jasmine menuju ke ruang makan dan mendudukkan Jasmine di samping dirinya.
"Kau ingin makan apa?" Tanya Ristan Kepada Jasmine melihat lauk yang berada di atas meja sangatlah banyak
"Terserah" Jawab Jasmine singkat dan malas
"Ok baiklah. Akan aku ambilkan nasi dan lauk untuk mu. Ini makanlah!" Ucap Ristan tersenyum setelah mengambilkan makanan untuk Jasmine
Sampai selesai Ristan makan, Jasmine hanya memasukkan satu sendok ke dalam mulutnya. Ristan yang melihat Jasmine merasa kesal dan memelototi wajah Jasmine.
"Cepat buka mulut mu!" Perintah Ristan yang ingin menyuapi Jasmine
"Aku bisa makan sendiri" Jawab Jasmine menautkan kedua alis miliknya
"Ck. Cepat, buka mulut mu" Bentak Ristan sembari membuka mulut Jasmine dan pada akhirnya Jasmine menghabiskan semua makanan yang berada di atas piring miliknya
"Bagus anak pintar" Ucap Ristan mengusap kepala Jasmine dan langsung pergi
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!