Kesurupan
Awal Kisah
Dendy Saputra, seorang reporter yang berusia 25 tahun. Ia menyewa rumah di pinggir kota. Rumah itu di sewakan dengan harga murah karena menurut penyewa sebelumnya dia sering diteror hantu.
Dendy
Saya tertarik dengan rumah ini, sangat besar. Dan jauh dari kota, sangat tenang Bu.
Rosita
Syukurlah kalau nak Dendy tertarik.
Dendy
Apa ibu tidak ingin menjual rumah ini?
Rosita
Saya tidak berani, karena suami saya yang terdahulu hilang entah kemana. Saya sendiri tidak tahu dia kemana. Tidak ada kabar.
Rosita
Sudah 20 tahun dia menghilang secara misterius. Saya sengaja tidak menjualnya, kalau suatu saat dia kembali bagaimana?
Konon katanya, si pemilik rumah tersebut adalah seorang penulis terkenal yang tiba-tiba hilang secara misterius.
Sudah 20 tahun pria itu menghilang. Tidak ada yang tahu keberadaannya, entah dia mati atau masih hidup. Sang istri pun menyewakan rumah tersebut beserta isinya yang masih sama ditempat semula.
Sang istri, Rosita telah menikah lagi dengan pria lain.
Rosita
Ini kuncinya Nak. Saya juga udah cek, uangnya sudah masuk ke rekening saya.
Rosita
Dan ini kuitansi untuk anda sebagai penyewa rumah.
Dendy mengambil kertas kuitansi tersebut.
Setelah itu Rosita pergi.
Dendy merasa beruntung mendapatkan rumah yang sangat besar dengan harga sewa yang sangat murah. Dia pun tersenyum-senyum sembari melihat-lihat isi rumah.
Dendy
Serba antik, dan aku suka.
Tik tak tik tak drrrrttt tik tak
Dendy
Kok aku kayak dengar suara mesin tik ya?
Dendy samar-samar mendengar suara mesin tik. Ia pun mengikuti arah suaranya. Kemudian ia berhenti di depan pintu kamar yang tertutup. Suara itu terdengar jelas dari dalam.
(Ceklek)
Pintu pun terbuka
Tidak ada siapapun yang mengetik, suara itu pun menghilang. Tetapi Dendy melihat mesin tik yang berada di atas meja dekat tempat tidur
Whuuuss angin sepoi pun meniup bulu Roma Dendy, tengkuknya terasa dingin dan meremang. Angin itu masuk dari pintu ruang tamu yang tidak terkunci.
Dendy
Kok aura rumahnya jadi serem ya hiiiii
Pindahan
Suara Kamera DSLR maupun SLR memotret seseorang ketika keluar dari pengadilan.
Wajah pengusaha itu memakai baju tahanan. Ia diduga telah membunuh istrinya sendiri yang merupakan seorang Artis.
Key
Pak Gibran, bagaimana perasaan bapak pada sidang pertama ini?
Tampak Gibran tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan reporter berita tersebut.
Dendy
Pak kenapa bapak membunuh istri bapak, padahal bapak sangat mencintainya?
Gibran
Saya sudah katakan, bahwa tuduhan itu salah! Saya tidak membunuh istri saya!
Pengusaha itu berbicara dengan mulut lantang dan terbuka lebar tepat didepan wajah Dendy. Hingga muncratan air liur nya mengenai wajah reporter tampan itu.
Dendy
Sialan (Batin Dendy)
Key
Haha nih tisu
(Sambil menyodorkan tisu)
Gibran sudah pergi dan masuk ke mobil tahanan dengan dikawal dua polisi di belakangnya.
Key
Apes gue ga dapat jawaban
Dendy
Gue lumayan lah ya, dapet plus ludahnya dia
Dendy
Ya, tadi pagi gue udah ketemu sama yang punya. Rumahnya gede banget key. Murah lagi.
Key
Asik dong, gue numpang tinggal boleh ga? Bikin aja kos-kosan. Bentar lagi kosan gue abis.
Dendy
Mana bisa, Lo cewek.
Key
Males ah, dua penghuni yang baru depan kamar gue itu berisik. Ditegur dikit langsung nyolot, dari pada perang mending diem.
Dendy
Sore nanti gue udah mulai pindahan. Mending Lo liat aja dulu sekalian bantuin bawa barang gue.
Setelah mendapatkan berita, dua reporter itu pun kembali ke kantor.
Key dan Dendy sebenarnya berstatus mantan kekasih. Key memutuskan Dendy karena kesalahpahaman
Sore hari pun tiba, Key bisa merasakan dari luar jika di rumah itu ada makhluk lain.
Key mencengkeram lengan Dendy saat pria itu akan masuk kedalam
Key
Den, sebaiknya Lo jangan pindah kesini. Ada aura gitu didalam
Dendy
Aura apaan? Aura kasih?
Key
Ih bukan, gue emang ga bisa liat tapi gue bisa ngerasain didalam kayak ada makhluk gitu.
Dendy
Key, denger ya. Kita hidup dengan berbagai makhluk dibumi. Mau dikantor, mau disini pasti ada mereka yang tidak terlihat
Dendy
Asalkan kita gak ganggu mereka
Key
Tapi ini auranya beda, kayaknya dia itu punya aura jahat gitu
Dendy
Jadi Lo mau ikut tinggal disini, atau kagak?
Key
Untuk sementara gapapa lah, sampe gue ketemu kosan lain.
Dendy
Bismillahirrahmanirrahim
Saat Dendy membuka pintu rumahnya, seekor sesuatu melompat kearah Key hingga wanita itu ketakutan
Key
Ihh bikin kaget aja, Kucing siapa sih, kok ada kucing?
Key
Seinget gue Lo pernah bilang ga suka kucing
Dendy
Haha, Gue juga ga tahu kucing siapa.
Dendy
Tadi pagi pas pulang, tuh kucing ndesul-ndesul gue. Yaudah gue masukin aja kerumah. Mungkin ngambek karna ga dikasih makan
Key
Kucingnya Dendy dudul, bukan Lo
Dendy
Heleh gini-gini Lo kan pernah cinta
Key masih menggendong kucing yang tiba-tiba melompat ke arahnya.
Key
Gemoy amat sih, kukasih nama Banthet ya
Dendy
Astaga kasian amat namanya banthet
Key masuk dengan satu tangan menggendong Kucing yang baru dia beri nama Banthet, satu tangannya membawa koper milik Dendy. Sementara Dendy membawa buku-buku dan perlengkapan kantornya.
Key duduk berdiri di ruang tamu sambil memejamkan mata, mengendus adanya aura jahat disekitar rumah itu
Sementara Dendy bolak-balik membawa barangnya lainnya. Seperti gitar, radio, televisi meskipun dirumah itu ada televisi tetapi masih model tabung.
Kemudian ia menghampiri Dendy dengan wajah ketakutan.
Key
Den, gue ga bisa tinggal disini. Gue takut. Roh itu mempunyai dendam yang amat luar biasa. Astaga gue merinding
Dendy menangkup wajah Key.
Dendy
Key, gue udah bilang sama Lo kan? Kalau kita gak ganggu, dia juga gak akan ganggu kita. Kita punya Allah, Lo baca-baca ayat kursi aja udah ilang tu makhluk
Key
Dendy kali ini aja Lo dengerin gue.
Dendy
Stttsss bentar lagi Maghrib, kalo lu merepet terus bisa-bisa gue cium Lo.
Key
Yaudah cium aja kalo berani
Dendy
Lo kepengen ya? Gue cuma godain doang ahaha
Key
Hhmmm rasain tu cubitan pedes
Dendy
Aduduh ni nyakar namanya, bukan nyubit
Key
Abis Maghrib, Lo anter gue pulang ya.
Sore pukul Lima, Dendy sudah menyelesaikan mandi sorenya, kemudian dia keluar hanya mengenakan celana kolor tanpa atasan
Ia pun masuk kamar, dan matanya terus tertuju pada sebuah mesin tik jadul
Pria itu mengamati mesin tik yang masih mengkilap. Dengan pita tinta yang masih basah.
Dendy
Bu Rosita menjaga rumah ini banget ya, padahal udah lama gak ditinggalin tapi ga ada debu sedikit pun.
Dendy memasukkan kertas HVS kedalam roll mesin tik. Kemudian ia mendorong mesin tik tempat menaruh kertas tersebut kearah kanan hingga ujung, sampai berbunyi klik
Dendy mulai mengetik sebuah kalimat.
Dendy
Sore ini, Aku baru saja pindah ke rumah yang baru ku sewa. Pemilik rumah ini seorang penulis
Tak berapa lama, sesuatu memaksa masuk kedalam tubuh Dendy.
Terlihat Dendy sedikit meronta namun sesuatu yang baru saja masuk kedalam tubuhnya sudah mengambil alih
Jemari Dendy terus mengetik tanpa henti. Pandangannya kosong dan wajah tanpa ekspresi
Kesurupan
Key
Kenapa sih Dendy main mesin tik gak putus-putus dari tadi.
Suara mesin tik yang tanpa henti itu menarik perhatian Key untuk menghampiri sang mantan pacar.
Key berada di ruang tamu, menunggu adzan Maghrib setelah itu ia berniat pulang
Key berhenti didepan pintu Dendy.
Key
Dendy, lu ngetik apaan pula, gak berhenti-henti kayaknya juga ga ada jeda tuh. Udah setengah jam lebih Lo.. Dendy....Gue masuk ya
Tak ada sahutan dari dalam
Tapi saat menyentuh gagang pintu kamar itu, Key merasakan aura yang penuh dendam mengelilingi kamar itu.
Key
Astaga firasat gue gak enak.
Key segera membuka pintu kamar Dendy. Dia melihat Dendy yang tanpa berpakaian, hanya memakai celana.
Key mendekat karena firasatnya mengatakan jika Dendy tengah kesurupan.
Pria itu terus mengetik dengan pandangan lurus kedepan sedikit menunduk. Jemarinya terlihat mengetik sangat cepat meskipun kertas tersebut telah habis.
Key
Ah percuma gue panggil, dia lagi kesurupan.
Key menyentuh pundak Dendy yang tanpa mengenakan kain atasan, terasa sangat dingin. Key mencoba menghentikan Dendy yang terus mengetik.
Wanita itu membacakan ayat kursi sambil menekan pundak dan tengkuk Dendy.
Belum sampai habis ia bacakan ayat kursi, Key merasakan kelu pada lidahnya. Ia pun mengulang lagi dari awal tetapi begitu terus. Ayat yang ingin dia bacakan terasa sangat berat. Padahal ayat itu sangat dia hapal diluar kepala
Lalu tiba-tiba tangan kanan Dendy menyentuh lengan Key yang sedang menyentuh pundaknya.
Dendy menoleh dengan tatapan yang bukan sosok pria itu. Setelah itu Ia menarik Key dan membantingnya hingga membentur dinding. Cengkeraman yang kuat dan tenaganya saat melempar key jelas bukan tenaga manusia.
Key segera berdiri dan memundurkan langkahnya. Pria didepannya bukannya Dendy, melainkan Roh yang penuh dendam
Key
Siapa kamu! Keluar dari tubuhnya! Kamu gak berhak masuk ketubunnya tanpa ijin!
Key melontarkan ucapan dengan berani. Padahal dia sangat takut. Ia pun merinding.
Terlihat Dendy mengayunkan satu tangan kanannya kedepan dan menunjuk diri Key kemudian dia berucap.
Key terlihat memucat, napasnya tersengal-sengal.
Roh itu menekan leher Key tanpa menyentuhnya. Lalu mengangkat tubuh wanita itu.
Key tercekat
Tak berapa lama suara adzan bergema. Saat itu juga roh yang penuh dendam itu melepaskan Key. Key terjatuh sambil terbatuk-batuk.
Sementara Dendy, jatuh pingsan.
Dendy terbangun dan menyadari dirinya berada dilantai. Masih tanpa berpakaian hanya mengenakan kolor. Didepannya ada Key yang juga terduduk dilantai sambil mengatur napasnya
Dendy menghampiri Key karena ia melihat dahi Key sedikit benjul.
Key
Dendy...Hiksss gue takut
Key
Key tiba-tiba memeluk Dendy
Dendy
Key pelukannya pending dulu, gue belom pakaian.
Key melepaskan pelukannya dan memukul dada bidang Dendy
Key
Gue hampir mati dan Lo tau tadi Lo ketik apaan
Dendy
Hah? Emangnya gue ketik ....oh gue inget, gue cuma cerita kalau gue itu baru pindah.
Key
Lo baca aja sendiri, lihat sendiri
Dan Dendy pun beranjak bangun, mengambil kertas yang baru dia ketik
Dendy
Astaga!
Gue gak nulis ini!
Terlihat kertas itu tertulis
Sore ini, Aku baru saja pindah ke rumah yang baru ku sewa. Pemilik rumah ini seorang penulis
Aku Mati Aku Mati Aku Mati dan seterusnya sampai kertas habis.
Key
Dan roh itu mau nyekek Gue, Dendy Lo harus pindah dari sini
Dendy terlihat diam mengamati tulisan yang dia ketik
Key
Dendy Lo dengerin gue gak sih? Gue itu khawatir sama Lo.
Dendy menoleh ke arah Key.
Dendy
Lo khawatir? Apa...masih ada cinta dihati Lo buat gue?
Key terdiam, dia tidak menjawab
Dendy
Udah lah gak usah jawab, gak penting.
Dendy
Key gue rasa, itu roh matinya gak wajar. Lo bilang kan dia itu punya aura dendam.
Dendy
Gue rasa dia masuk ke tubuh gue karena mau ngasih tahu sesuatu.
Key
Jadi dia sengaja ngerasukin Lo karena mau nyampein sesuatu? Tapi kenapa dia mau nyekek Gue?
Dendy
Aku gak tahu Key, mungkin dia ga mau kamu menghentikan aksinya dia. Atau entahlah
Key
Aku? Kok bahasa Lo jadi Aku kamu
Dendy
Kita balikan aja yuk Key. Pas Lo meluk gue tadi, jujur gue gugup
Key diam dia sendiri sebenarnya masih memiliki perasaan cinta. Apakah mereka bakal CLBK?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!