Dia Yang Mengikutiku
Episode 1
Alarm berbunyi tepat jam 5 pagi, gadis cantik itu pun sesekali mengerjapkan mata lalu beranjak ke kamar mandi kemudian menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim. Setelah itu dia mandi dan segera turun ke lantai bawah. Hari Minggu yang indah, cuaca yang cerah dengan pemandangan taman yang tanamannya begitu hijau dan terawat membuat mata yang melihat menjadi segar.
Di ruang tengah terlihat orang tuanya sedang melihat tayangan berita di salah satu stasiun TV.
Gadis itu adalah Sherli, yang memiliki sifat baik hati, ramah, dan cerdas, anak dari pengusaha properti tersohor dikotanya.
Papa Braham
Sini Sher, papa mau bicara
Papa Braham
Seminggu lagi kan kamu liburan semester, papa mama rencana mau ngajak kamu ke desa X untuk mengunjungi tante Zoya, gimana kamu setuju?
Sherli
Iya pa, seru banget pasti liburan ke desa, udah kangen banget sama suasananya.
Nanti aku boleh ajak Santi sama Mila ga?
Mama Intan
Boleh sayang, asal mereka mendapat izin.
Mama Intan
Eh iya pa, ngomong ngomong soal mbak Zoya, kok dia sampe sekarang ga mau punya suami ya. Kasian dia sendiri di sana.
Papa Braham
Ya mau gimana lagi ma, itu kan sudah menjadi keputusan dia. kita sebagai keluarganya bisa apa. Meskipun dia kakak kandungku dia juga ga pernah mau cerita alasannya kenapa dia memutuskan untuk tidak menikah. Sudahlah, mending kita sarapan.
Mereka pun menuju ruang makan yang sudah tersaji banyak sekali makanan. Terlihat Mbok Yan sedang menyiapkan sarapan.
Mama Intan
Tumben bi, masak banyak banget?
Mbok Yan
Iya nyonya, non Sherli semalam pesen buat masak yang banyak sekalian untuk temen²nya.
Mbok Yan
Saya permisi ke belakang dulu Tuan, Nyonya.
Diangguki oleh mereka bertiga. Selesai makan mereka masih di ruang makan sambil ngobrol.
Papa Braham
Sher setelah lulus kamu mau sekolah dimana?
Sherli
Aku pengennya di SMA Citra Bangsa pa.
Papa Braham
Wah bagus dong, harus belajar yang rajin biar bisa nerusin usaha mama papa, dan inget jangan pacaran dulu oke
Sherli
Iya pa, Do'ain Sherli juga ya, supaya Sherli bisa menjadi anak kebanggaan mama papa.
Mama Intan
Amin sayang.
Siang ini mama papa mau ke mall ya Sher, mama pengen beliin oleh-oleh buat tante Zoya.
Sherli
Iya Ma. Yaudah Sherli mau ke kamar dulu ya Ma pa, mau beberes kamar.
Fyi. Meskipun dari keluarga yang mampu namun untuk urusan beres-beres kamar Sherli selalu melakukan sendiri.
Episode 2
Siang pun tiba, terdengar bell dari rumah Sherli. Mbok Yan pun bergegas membuka pintu.
Mbok Yan
Ehh non Santi sama non Mila udh dateng, mari silahkan masuk non,
Mila
Sherli mana Mbok? sepi amat ni rumah
Mbok Yan
Di kamarnya non, saya panggilkan dulu ya, silahkan duduk dulu.
Mbok Yan
Non, itu temennya udah pada dateng
Sherli
Hai guys,, Loh Gilang mana? ga jadi kesini?
Mila
Yaelah yang ditanyain Gilang mulu. Jangan-jangan udah mulai ada rasa nih, haha
Santi
Ciecie, Gilang nanti nyusul Sher, dia lagi ada urusan katanya, sok sibuk emang tu orang.
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa di sekolah Gilang sang ketua Osis yang terkenal tampan namun dingin itu sudah lama menyukai Sherli, sempat dia menyatakan cintanya namun Sherli menolak dengan alasan masih terlalu kecil untuk pacaran. Namun begitu mereka tetap bersahabat sampai sekarang.
Sherli
Yaudah deh, mau ngapain nih? bingung juga nau ngapain.
Santi
Foto-foto aja dulu Sher, kan kita kesini niatnya mau foto di taman belakang rumah lo yang katanya bunga²nya baru mekar.
Mereka pun beranjak ke taman belakang rumah. Disana ada Pak Burhan suami Mbok Yan yang menjadi tukang kebun di rumah itu.
Pak Burhan
Siang non, wah tumben pada main ke taman belakang?
Mila
Hehe iya Pak, mau foto-foto nih. Aduh bunganya bagus banget, ga salah emang hobi nyokap lo sama bunga-bunga ini Sher.
Sherli
Iya hobi sih hobi Mila, tapi tetep aja yang ngerawat, yang bersihin juga Pak Burhan.
Paling ke sini cuma ngecek-ngecek doang.
Mila
Hahaha wah parag lo Sher, ngatain nyokap sendiri kaya gitu. Udah ah, San tolong fotoin dong..
Santi
Mulaii deh, iya iya sini.
Sementara itu dari dalam rumah terdengar bell berbunyi. Mbok Yan membuka pintu, tepat di depan pintu berdiri 3 orang laki-laki.
Mbok Yan
Siang den Gilang dan temennya, itu non non pada di taman belakang lagi foto².
Gilang
Siang bi, ini mereka temen sekelas Sherli juga bi cuma belum pernah kesini, ini Zaki dan Davin.Kita langsung ke belakang ya bi.
Mbok Yan
Iya den silahkan.
Mila
Lah tumben tu 2 kunyuk ikut kesini, kesambet apa lu pada?
Sherli
Udah lah Mil, gimana kalo kita ke dalam, panas banget nih,
Santi
Yaudah ayok, duluan ya pak Burhan
Mereka menuju ruang tamu..
Episode 3
Sherli
Eh guys, liburan ini aku mau ke Desa X nih ke tempat tanteku. Kalian ada yang mau ikut ga?
Davin
Lah, nenekku juga tinggal disana, boleh juga liburan ke sana, pasti adem banget deh.
Gilang
Aku ikut deh nanti aku izin dulu sama orang tua.
Mila
Ceilehh, yaudah gini aja nanti kita semua izin dulu sama orang tua, nah boleh engganya nanti malem kita chat di grub wa, oke
Sherli
Oke deh, eh Zaki sama Davin kan belum masuk di grub wa kita, sekalian dimasukin juga gapapa kan pak ketua??
Gilang
Iya iya,
udah aku masukin ya.
Sherli
Sampe lupa, yok kita makan siang dulu, udah dimasakin banyak banget sama Mbok Yan.
Mila
Let's go, udah kangen banget sama masakannya Mbok Yan.
Mereka menuju ruang makan dan menyantap makanan yang ada.
Pagi berganti siang,
Siang berganti malam,
Kini hari yang dinantikan telah tiba, Yaa Liburan semester. Teman-teman Sherli juga sudah mendapat izin dari orang tuanya, dengan catatan harus menjaga etika saat disana nanti. Desa X kebetulan tidak begitu jauh dari kota yang mereka tempati, memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk sampai di desa tersebut.
Pagi sekitar pukul 6 semua orang sudah bersiap di halaman rumah Sherli. Dengan menggunakan 3 mobil mereka berangkat menuju Desa X. Desa dimana Sherli akan menemukan keanehan.
Jalan yang mereka lalui cukup padat,
Saat di dalam mobil terjadi percakapan..
Sherli
Duhh, macet banget belum juga setengah perjalanan
Mila
Ya maklum lah Sher, namanya juga liburan, pasti orang-orang mau berlibur juga dong.
Santi
Bener tu Sher, musti sabar.
Kayaknya lu ga sabar banget pengen nyampe ke sana.
Sherli
Iya nih, udah 2 tahun ini ga kesana, kangen aja sama suasananya.
Karena kendala macet, perjalanan menuju ke Desa X jadi terhambat, jam sudah menunjukkan pukul 1 siang dan mereka masih terjebak macet.
1 jam kemudian mobil yang mereka tumpangi sudah bisa melaju dengan mulus.
Tiba-tiba ponsel Sherli berbunyi..
Mama Intan
Hallo Sher, mampir dulu di restaurant XX ya, laper banget ni
Sherli pun memberitau sopir untuk berhenti restauran XX.
Setelah makan mereka melanjutkn perjalanan, pukul 3 mereka mulai memasuki perkebunan karet.
Tiba di tengah perkebunan Sherli merasakan sesuatu di tengkuknnya, dia merasa ada yang meniupnya, terbukti dengan rasa merinding yang tiba-tiba dirasa oleh Sherli.
Dia mengusap tengkuknya dan menoleh ke belakang, melihat sosok dengan perawakan tinggi besar dengan mata merah menyala membuat Sherli terkejut dan berteriak..
Mila
Kenapa Sher?? ngagetin aja kamu ih,
Santi
iya kenapa Sher kok teriak gitu?
Sherli
Em gapapa kok, mungkin cuma mimpi, tadi ketiduran aku
Berbeda dengan pak sopir yang kelihatan tenang, dan tidak juga bertanya kepada Sherli kenapa dia bertiak.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
