NovelToon NovelToon

Ikatan Tanpa Cinta

1.Nyonya Besar

Sinta adalah seorang perempuan cantik yang kehidupan nya nyaris sempurna ,keberuntungan yang jarang di dapatkan oleh perempuan lain Karena ia dinikahi oleh seorang pengusaha kaya raya,pewaris tunggal perusahaan besar, Go averal group,  Satya Adjiwinata.

Sinta mendapatkan cinta pria yang paling berpengaruh di Negri itu, serta semua kemewahan yang berlimpah dan kehormatan Sehingga ia disegani oleh semua orang yang mengenalnya,orang-orang menyebutnya sebagai 'Nyonya Besar'

Tapi memang benar tidak ada sesuatu yang sempurna selain Sang Pencipta,

Ketika dua tahun yang lalu Sinta di vonis terkena penyakit mengerikan,yang sulit untuk di sembuhkan

KANGKER SERVIKS, penyakit mematikan itu telah menggerogoti tubuh Sinta hingga tubuh Sinta yang dulunya tinggi semampai,menjadi kurus kering dan wajahnya yang cantik terlihat pucat pasi tanpa rona

Setiap tahun demi tahun Sinta hanya pasrah menunggu ajal datang menjemput nya

Segala pengobatan sudah dilakukan, namun penyakitnya malah bertambah parah

"Dokter, berapa lama lagi aku akan hidup di dunia?"tanya Nyonya Sinta kepada seorang dokter perempuan bernama dokter Anita Mereka duduk saling berhadap-hadapan di pisahkan oleh sebuah meja di sebuah ruang periksa di rumah sakit,Saat itu adalah jadwal Sinta melalukan Kemoterapi dengan dokter pribadi spesialis kangker

"Sebaiknya Anda tidak memikirkan hal itu Nyonya, Anda hanya perlu fokus menjalani pengobatan dan tetap berpikir positif agar Anda lekas sembuh, "jawab dokter Anita dengan sopan dan penuh rasa hormat

Dokter Anita adalah seorang dokter spesialis  kanker, Sudah hampir dua tahun dokter Anita menangani penyakit kanker serviks yang di derita oleh Sinta ,Ia adalah kenalan Suami Sinta yaitu Tuan Satya Adjiwinata

"Aku sudah lelah, semakin hari bayang bayang kematian itu semakin nyata, seiring makin melemah nya kondisi fisik ku, "Ujar perempuan tiga puluh dua tahun tersebut dengan putus asa

Dokter Anita menghela nafas dalam, merasa prihatin dengan apa yang menimpa Sinta

"Anda harus tetap semangat, jangan pernah berhenti berjuang untuk melawan penyakit Anda!"Ucap Dokter Anita menyemangati pasiennya sambil menggenggam tangan Sinta untuk memberikan kekuatan pada nya

"Aku tahu hidup ku tidak akan bertahan lama, setidaknya Dokter harus memberi tahu ku,agar Aku tidak terlambat bertindak, "Ucap Sinta meminta kejelasan menatap dokter Anita dengan lekat

"Mungkin satu atau dua tahun, namun itu hanyalah sebuah prediksi manusia,karena hanyalah Tuhan yang mengetahui dan mengatur Hidup dan matinya manusia"ucap dokter Anita mencoba menyemangati Sinta yang mulai putus harapan, untuk tetap bertahan dan melawan penyakitnya

"Sebelum terlambat, aku akan pergi ke desa Sxxxx,untuk menemui gadis itu," kata Sinta

"Sebaiknya Anda urungkan niatan anda untuk bepergian jauh, mengingat kondisi anda saat ini, "Dokter Anita mencoba mencegah Sinta untuk tetap pergi ke desa Sxxxx

"Tidak,  aku harus kesana secepatnya, karena bisa saja entah esok atau lusa,ajal akan menjemput ku "ucap Sinta dengan tegas penuh pendirian,

Dokter Anita tidak bisa melakukan apa apa jika itu adalah keinginan kuat Nyonya Sinta

Semoga saja ini adalah keputusan yang terbaik sebelum aku terlambat ,dan semoga saja Suamiku mau menuruti keinginan ku yang terakhir ini

Lirih batin Sinta berharap-harap cemas walaupun hatinya gamang dengan keputusan nya sendiri

Bersambung...

Hai sahabat Readers,terimakasih sudah mampir, jangan lupa like,komen,dan favorite kan ya guys

penuh cinta untuk kalian semua♥️♥️♥️

2.Permintaan tak masuk akal

Di daerah pedesaan yang masih asri,sejuk, dan masih hijau,karena pepohonan yang masih dijaga dengan baik oleh para penduduk sekitar

Masyarakat yang mayoritas bekerja sebagai petani membuat mereka selalu menghargai tumbuhan dan menjaganya agar tetap lestari,

Di sebuah rumah reyot yang berdindingkan anyaman bambu, seorang gadis berusia sekitar dua puluh satu tahun sedang berjongkok menjaga tungku api ,Dia sedang menanak nasi yang dimasukan ke wadah anyaman bambu berbentuk kerucut dan mengukus nya di sebuah bejana berwarna kuning ke emasan ,

"Kak Dewi, Ayah bilang ada yang mencari mu "Tiba tiba seorang remaja perempuan berumur sekitar sepuluh tahun berlari kearah gadis yang di panggilnya Dewi.

"Siapa ? "Dewi malah balik bertanya kepada remaja perempuan itu

"Ngga tau, tapi dia keluar dari mobil mewah dan pakaian nya cantik sekali, Kak"ucap  remaja perempuan itu

"Ya sudah kakak ke sana dulu yah Nur, tolong kamu jaga tungku supaya apinya tidak padam, "ucap Dewi dengan segera ia berdiri dan melangkah menuju ruang tamu untuk mengetahui siapa orang yang mencari nya

Ketika Dewi sampai di ruang tamu, terlihat Pak Amir,Ayah Dewi tampak duduk berhadapan dengan seorang tamu perempuan,mengobrol dengan akrab seperti mereka sudah lama saling kenal,entah sedang membicarakan apa sesekali wajah mereka tampak serius

Dari melihat penampilan perempuan itu, Dewi yakin perempuan itu bukan lah orang sembarangan,

"Kemari lah, Nak"ucap lelaki tua yang merupakan Ayah Dewi.

Dewi menurut dan duduk di dekat ayahnya

"Dewi, perkenalkan, ini adalah Nyonya Sinta, orang yang sering Ayah ceritakan, Nyonya Sinta ini anak mantan majikan Ayah waktu  Ayah bekerja di kota,Nyonya Sinta juga yang membantu ayah membiayai kuliah mu dan sekolah adik-adik mu, "kata Pak Amir menjelaskan siapa tamu yang datang ke rumah mereka

Dewi tersenyum sungkan" Terimakasih Nyonya Sinta karena berkenan datang ke gubuk reyot kami,"ucap Dewi dengan membungkukan badan tanda menghormati sang tamu kehormatan

"Jangan seperti itu, Aku sangat senang berada di rumah kalian yang nyaman dan sejuk,"Sinta tersenyum ramah dan menatap keseluruhan diri Dewi, sehingga Dewi merasa gugup karena di tatap seperti itu

Dewi hanya menundukkan kepala sambil menautkan jari jemarinya 

"Dewi, Aku sudah bicara dengan Ayah mu aku datang kesini bertujuan untuk meminta tolong kepada mu"Wajah Nyonya Sinta yang tenang berubah menjadi serius

"Minta tolong kepada Saya ? "tanya Dewi menunjuk dirinya sendiri karena tak mengerti kenapa perempuan ini meminta tolong kepadanya

Sinta menarik nafas sejenak lalu meneruskan perkataan nya "Tolong bersedia lah menjadi simpanan suamiku "katanya dengan Nada memohon

Bak tersambar petir di siang hari,mata Dewi terbelalak karena terkejut dengan apa yang di katakan oleh Nyonya Sinta,

Hal yang tidak masuk akal apa yang perempuan ini katakan, aku tidak salah dengar kan?

Seketika keheningan terbentang diantara mereka, menanti jawaban dari mulut Dewi yang membisu

Dewi sama sekali belum bisa mencerna ucapan tamu yang baru Ia temui itu, yang tiba- tiba meminta Dia untuk mau menjadi simpanan suaminya

"A_apa maksud perkataan Nyonya?"akhirnya sebuah kata terucap dari bibir Dewi yang terasa kelu 

"Tolong...  ikutlah dengan ku dan tinggal lah bersama ku untuk menjadi simpanan Suami ku "pinta Nyonya Sinta sekali lagi memohon kepada Dewi

"A_aku tidak bisa Nyonya " tegas Dewi menolaknya mentah mentah keinginan Sinta ingin rasa nya Ia mengusir perempuan itu, Dewi menunjukan ketidak suka an kepada Sinta 

Perempuan ini sudah tidak waras, perempuan mana yang memilih perempuan lain untuk di jadikan simpanan suaminya? pekik batin Dewi

"Dewi... jangan sikap mu !"bentak Ayah Dewi menatap tajam pada Dewi "Ayah menyetujui permintaan Nyonya Sinta," tegas pak Amir lagi membuat Dewi terhenyak kaget

Keputusan ayahnya membuat Dewi terkejut bibirnya bergetar menatap wajah Ayah nya untuk meminta penjelasan, kenapa Ayah nya menyetujui permintaan tak masuk akal Nyonya Sinta 

"Tapi aku tidak mau, Ayah "Mata Dewi mulai berkaca kaca memohon kepada ayah nya

"Tolong, pertimbangkan kembali Dewi, tolong bantu Aku"ucap Sinta lirih memohon kepada Dewi dengan sinar mata penuh permohonan bercampur kesedihan, 

Pak Amir bangkit dari duduknya, "Nona, permisi Saya akan mengobrol dengan Dewi sebentar," ucap Pak Amir dengan sopan

Lalu memberi kode kepada Dewi supaya mengikutinya ke dapur

***

"Ini permintaan terakhir Ayah,Nak"Pak Amir menghela nafas dalam,

"Keluarga kita sangat berhutang budi kepada orang tua Nyonya Sinta, merekalah yang memberikan kehidupan kepada kita yang serba kekurangan ini"

"Tuan Heru, Ayah Nyonya Sinta memberikan sepetak sawah yang saat ini jadi mata pencaharian kita, bahkan mereka membiayai Sekolah mu,Wi "ucap Ayah Dewi dengan lirih mengingat jasa-jasa majikannya

"Aku bersedia jika harus membalas budi dengan mengabdikan diri kepada keluarganya seperti yang Ayah lakukan dulu, tapi untuk menjadi perempuan simpanan,Aku tidak mau, Ayah,"ucap Dewi masih bersikukuh tidak mau menuruti keinginan Nyonya Sinta

"Tolong Nak bersedia lah, saat ini Nyonya Sinta sedang sekarat karena suatu penyakit mengerikan, apakah Kau tega menolak permintaan nya,mungkin ini menjadi keinginan terakhir Nyonya Sinta,"bujuk Ayah Dewi dengan menatap sendu wajah putri sulung nya itu

Sekarat?,pantas saja wajah nya terlihat pucat dengan badan yang kurus kering

Gumam Dewi mulai merasa iba kepada Nyonya Sinta

Dewi terdiam Sejenak mencari keputusan yang harus ia ambil

Apa yang harus aku lakukan?

"Nyonya Sinta juga berjanji kepada Ayah, bahwa dia akan membiayai keperluan adik-adik mu jika Kau bersedia mengikuti permintaannya... Lihat lah ayah mu yang sudah tua renta ini, Ayah mulai merasa tubuh Ayah tidak sekuat dulu,hingga untuk membajak sawah pun,Ayah sudah tidak sanggup, tolong bersedia lah demi masa depan adik-adik mu," pinta Pak Amir setengah meringis.

Sesungguhnya ia juga tak pernah menginginkan anaknya menjadi seorang gundik atau perempuan simpanan

Dewi menatap lekat lelaki tua renta yang mulai berjalan terbungkuk itu, terlihat sirat kelelahan di wajah Ayahnya,seketika hati nya seolah tersayat

Setidaknya dia bisa meringankan beban Ayahnya jika dia mau menerima tawaran Nyonya Sinta

"Baik lah jika itu yang Ayah mau, Aku akan mengorbankan harga diri ku menjadi wanita simpanan Suami orang,"ucap Dewi sambil menahan air mata nya

# Bersambung

Jangan lupa like,komen,klik favorite ya guys 💖💖💖

3.Keputusan impulsif

Sinta masih duduk di kursi untuk menunggu Dewi menemuinya 

Alasan Sinta  mencari seorang  perempuan simpanan untuk menggantikan nya setelah dia meninggal adalah karena suaminya, Satya sangat mencintai Sinta dan selalu berkata bahwa Satya tak akan pernah mau mencari pengganti Sinta walau pun Sinta sudah tiada di sisinya.  

Sinta tidak mau itu terjadi,karena Satya juga harus meneruskan hidupnya dan bahagia besama  penggantinya  dan juga memiliki keturunan untuk mewarisi perusahaan Goavereal Group. sedangkan Sinta dalam ketidak berdayaan nya berjuang melawan kanker serviks yang menggerogoti tubuhnya , dia tidak bisa memberikan keturunan untuk Satya ,

Dan di sinilah dia menunggu keputusan dari perempuan yang ia pilih untuk dijadikan simpanan suaminya 

Dewi pun muncul dihadapan Sinta dengan wajah yang sembab habis menangis.

Perasaan Dewi berkecamuk, sedih, marah,bingung,bersatu menjadi satu hingga tak tau harus berbuat apa,

Sinta beranjak dari duduk nya untuk mendengar keputusan Dewi 

"Aku ingin bicara dengan anda sebagai sama sama seorang perempuan, "ucap Dewi dengan bibir bergetar menahan rasa marah

"Bicara lah"jawab Sinta menatap wajah Dewi dengan lekat

"Kenapa Anda menoreh luka Anda sendiri dengan menjadikan perempuan lain sebagai simpanan suami Anda , jujur aku merasa Anda itu sudah sedikit tidak waras, dan permintaan Anda tidak bisa di terima oleh nalar ku "Dewi menatap tajam kepada Sinta, kini rasa hormat nya berubah menjadi rasa kesal karena amarah

"Aku... sekarat Dewi, Aku hanya punya sedikit waktu, untuk merubah perasan Suami ku agar mencintai orang lain secara perlahan-lahan, dengan begitu setelah Aku tiada, Suami ku akan tetap bahagia dengan pasangannya meski itu bukan Aku " Sinta mengatakan maksud tujuan nya dengan terlebih dulu menghela nafas kasar 

"Lalu kenapa harus Aku? masih banyak perempuan diluar sana yang lebih cantik,lebih baik di bandingkan dengan ku yang hanya perempuan kampungan keturunan orang rendahan,"ucap Dewi lirih pertanyaan yang di utara dengan bibir bergetar menahan tangis

Sinta menghela nafas dalam, "Karena aku hanya percaya kepadamu,banyak perempuan di luar sana menginginkan Suamiku untuk mendapatkan harta dan kemewahan tanpa benar benar tulus mencintai Suamiku, tapi Aku percaya kepada mu Dewi, kau gadis yang baik dan polos yang tidak silau oleh harta. "

ucap Sinta menyakinkan Dewi supaya mau menerima tawarannya 

"Baik lah aku akan menerima tawaran mu... Tapi bukan menjadi perempuan simpanan, melain menjadi  istri kedua yang sah, artinya Suami mu harus menikah dengan ku, "ucap Dewi tegas dengan mengepalkan tangan nya menahan amarah di dadanya

Dia tidak akan mau berbagi suami dengan ku kalau dia masih hidup, bukan?

gumam hati Dewi berharap Sinta menolak syaratnya dan pergi jauh dan tak kembali datang kerumahnya lagi

"Aku janji setelah aku meninggal dia akan menikahi mu,"

"Siapa yang akan menepatu janji orang yang sudah mati, apa kau menjamin bahwa Suami mu akan langsung menikahi ku, atau malah membuangku ke jalanan, apa yang harus aku lakukan jika itu terjadi, apa yang akan dikatakan orang orang kepada ku, Aku akan di kucilkan orang orang karena tinggal di rumah pria tanpa status ,"nafas Dewi tersengal menahan isakan tangis nya

"Baiklah jika itu yang kau mau,Aku akan datang kemari tiga hari lagi untuk mempersiapkan pernikahan mu dengan Suami ku " 

Sinta melangkah keluar rumah dan menaiki mobil mewah nya, lalu pergi meninggalkan Dewi yang tertegun menatap nanar kepergian Sinta,tak menyangka perempuan itu mau menikahkan Dewi dengan suaminya sendiri 

Dewi mengusap wajahnya prustasi, seketika tangisan nya pecah, Kenapa dia harus menikah  dengan orang tidak dia cintai terlebih dengan suami orang lain ,

Dewi jatuh terduduk dan menelusupkan wajahnya  yang sembab bersembunyi di antara dada dan lututnya 

Bersambung..

Jangan lupa like.komen dan klik favorite ya readers,penuh cinta untuk kalian ♥️♥️♥️♥️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!