...Bab 1...
...Happy reading...
...***...
Disaat jam dua belas siang remaja seusia Dyxie Giovallen Lleonara seharusnya masih mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, berbeda dengan gadis ini. Dia sudah di rumah, dan disidang oleh kedua orang tuanya karena telah membuat onar di sekolah untuk yang kesekian kalinya.
Ketika anak lain akan takut dan menyesal setelah berbuat salah, beda dengan Dyxie. Gadis ini sama sekali tidak peduli. Mau dia berbuat salah, dihukum, di skors, bahkan dikeluarkan dari sekolah pun masa bodo.
"Belum puas kamu bikin papi malu hah?!" bentak laki-laki bernama Leon, yang merupakan papi dari Dyxie.
"Mami mohon, jangan buat onar lagi ya sayang?" sambung Indah. Mami Dyxie yang walaupun sudah berumur tetapi wajah dan bodynya masih seperti anak kuliahan.
"Kamu ingat?! Waktu kita tinggal di China berapa kali kamu pindah sekolah?" Sang papi menurunkan nada bicaranya.
Ya, memang. Saat keluarga mereka tinggal di China Dyxie sering sekali pindah sekolah. Itupun karena dikeluarkan oleh pihak sekolah. Terhitung sudah 11 kali Dyxie pindah sekolah ketika di China.
"Ubah sikap kamu ya nak? Untung aja kali ini kamu cuma di skors." pinta Indah sambil mengusap kepala putrinya.
Dan dengan santainya Dyxie mengatakan..
"Kalo gak bisa ubah sikap gimana Pi mi?"
Sang papi yang sudah pusing dengan kelakuan anak semata wayangnya. Hanya bisa menghela napas. Kemudian mengatakan "Terserah!" Sedangkan Dyxie cuma nyengir dengan wajah tanpa dosanya itu.
Maminya yang sudah emosi melihat kelakuan Dyxie akhirnya mengeluarkan tanduknya. Maksudnya marah gaess. Siapa coba yang gak marah kalau kelakuan Dyxie aja kayak gitu.
"Masuk kamar! Pikirin kesalahan kamu! Jangan cengar-cengir watados kek gitu."
"Iya iya mamiku sayangg" jawab Dyxie kemudian langsung melesat lari ke kamar.
"Akhirnya selesai diceramahin" batin gadis itu.
**
Nama gue Dyxie Giovallen Lleonara. Lo semua bisa panggil gue Dyxie. Gue cewek yang suka buat onar di manapun gue berada. Malak dan bully orang adalah hobi gue. Jangan lupain, gue adalah Queen of bolos. Jagonya bolos tanpa ketauan, tapi ujung-ujungnya di BK juga😌 Gue nakal kayak gini gak sendiri gess. Gue punya 2 sahabat yang kelakuannya 11/12 sama gue. Mereka akan dikenalin kalo udah nongol yaa.
**
Sebenarnya kenapa Dyxie sampai di skors? Ulah apa yang ia lakukan disekolah? Sudah tentu hal yang gila, mencorat-coret mobil guru dengan menggunakan Pylox. Cukup gila bukan? Tapi tidak lebih gila dari hal yang pernah ia lakukan saat di China. Ia pernah mengedit foto gurunya bermesraan dengan karakter anime genit kemudian ia jadikan spanduk dan dipasang di gedung sekolah.
Oke, nanti dulu cerita di China. Kita liat dulu alasan mengapa Dyxie sampai mencorat-coret mobil gurunya dan sampai akhirnya ia di skors.
Flashback
Pukul 08.43. Semua siswa di SMA Achievers sedang difokuskan dengan kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah kelas XI MIPA 3. Kelas dimana Dyxie dan sahabat belajar. Oops.. Salah! Dyxie tidak belajar. Dia asik dengan ponselnya karena sedang main game online.
"Udah njir, ketauan mampus Lo." tegur Aura dengan nada yang sangat pelan. Bisa dibilang berbisik.
**
Nama gue Aura Axelyn. Gue sama kayak Dyxie. Suka buat onar, suka bolos, dan juga malak orang. Cuma bedanya, gue kalo buat onar gak segila Dyxie yang sampai berkali-kali ngerjain gurunya.
**
"Kagak ada yang Cepu ya Bu Wanda ga bakal tau." jawab Dyxie singkat dengan nada yang juga sangat pelan.
"Dikira Bu Wanda picek gitu ya" gumam Aura dengan bibir yang menyungging senyum tertekan.
"Murid durhaka.." sambung Keyla, salah satu sahabat Dyxie yang paling kalem.
**
Nama gue Keyla Chellsy Nathalie. Gue juga sahabat Dyxie. Gue juga punya kelakuan yang sama dengannya. Suka bolos itu wajib. Gue juga pernah buat onar, tapi gak segila ulah si Dyxie dan Aura yaa.. Gue ini paling kalem kalo berulah disini.
**
"Yahhh..!!! Kalah kan..!!!" tiba-tiba Dyxie berteriak sambil meletakkan handphonenya di meja dengan sangat kasar. Dan tentunya itu menarik perhatian seisi kelas beserta Bu Wanda.
"Dyxie gila.." gumam Aura dan Keyla secara bersamaan.
Dyxie yang sadar diperhatikan seisi kelas, bukannya tegang. Dia malah memasang wajah yang menyebalkan. Kemudian mengatakan "Apaan liat-liat? Gue cakep? Naksir?"
"Berani sekali kamu Dyxie bermain hp saat jam pelajaran!" bentak Bu Wanda dengan mata melotot serta tangan yang berkacak pinggang.
"Beranilah, bukan bunuh presiden. Kenapa ga berani?" jawab Dyxie dengan entengnya.
"Dyxie..!!!" Bu Wanda lebih meninggikan suaranya lagi.
"Ishh, gak usah teriak-teriak Bu. Muncrat tuh air liur ibu. Lagian kuping saya masih sehat kok" lagi-lagi Dyxie bertingkah menyebalkan dengan mengorek telinganya setelah dibentak Bu Wanda.
"Keluar kamu dari kelas saya!" perintah Bu Wanda dan langsung di iyakan dengan senang hati oleh Dyxie.
"Alhamdulillah. Baik bu!" ucap Dyxie kemudian langsung berlari akan keluar kelas. Tetapi..
"Tunggu! Hp kamu taruh dimeja saya!"
"Lah? Kok gitu Bu?"
"Kamu mau Mabar lagi kan? Gak bisa! Taruh hp kamu disini. Dan kamu berdiri di lapangan sambil hormat ke bendera sampai jam istirahat!" perintah Bu Wanda lagi.
"Ogah." Dyxie menjawab dengan singkat.
"Yang sopan Dyxie!" bentak Bu Wanda lagi.
"Dih, ga bisa." jawab Dyxie lagi.
"Letakkan hp kamu disini!"
"Ck. Nih" akhirnya Dyxie menurut dan meletakkan hpnya di meja guru. Kemudian berjalan ke arah pintu kelas.
Tetapi, sesaat sebelum Dyxie keluar kelas. Aura dan Keyla berlari menghampiri Dyxie. Dan langsung disambut tatapan tajam oleh Bu Wanda.
"Mau kemana kalian?!"
"Saya gak bisa biarin sahabat saya dihukum sendirian" ucap Aura.
"Kita ikut hormat di lapangan" sambung Keyla.
Bu Wanda memijit pelipisnya karena pusing menghadapi 3 sekawan yang sangat suka membuat onar ini. Pada akhirnya ia cuma bisa mengatakan satu kata. "Terserah."
Akhirnya di cuaca hari ini yang sangat panas. Ketiga sahabat itu hormat bersama ke bendera di tengah-tengah lapangan.
"Ngapain sih ikut-ikutan?" ucap Dyxie membuka obrolan.
"Kan kita udah jelasin tadi" jawab Aura.
"Ya tetep aja.. cuaca hari ini panas, nanti kalian pusing" sahut Dyxie yang mengkhawatirkan dua sahabatnya.
"Terus Lo? Gak pusing? Lo Ultraman gitu?" celetuk Keyla dengan pemikiran bocilnya itu.
"Konsepnya tolol!" Dyxie langsung ngegas menanggapi Keyla.
"Udah diem lo! Ini tuh namanya solidaritas" ucap Aura bermaksud supaya Dyxie berhenti mengomeli mereka.
"Yain" jawab Dyxie singkat sambil tersenyum kecil, ia terharu dengan perbuatan sahabatnya.
Setelah beberapa saat mereka diam. Dyxie membuka suara lagi.
"Nanti gue bales guru tengil itu" kata Dyxie.
"Mau ngapain lagi?" tanya Aura dengan wajah keponya.
"Liat aja nanti, kalian gak usah ikut-ikutan." jawab Dyxie tidak mau memberi tahu apa yang akan dia lakukan.
"Kalo dikeluarin dari sekolah biar gue doang." sambungnya..
"Kok gitu?! Biasanya juga bareng-bareng?" Keyla langsung protes.
Dyxie cuma menggelengkan kepalanya kemudian mengatakan "Kalian cukup liat aksi gue" disertai senyum nakal di bibirnya.
"Tapi--" Aura hendak protes, tapi kalimatnya dipotong oleh Dyxie.
"Shutt! Diem, kalo pusing baru ngomong."
"Neduh sana!" yang kesekian kalinya Dyxie menyuruh sahabatnya meneduh.
Dan dua sahabatnya yang tetap kokoh pada pendiriannya dengan kompak mengatakan "Gamau"
...***...
...Bersambung......
...Dyxie Giovallen Lleonara......
...Mohon dukungannya semuanya......
...Jangan lupa...
...Like...
...Comment...
...Vote...
...Terimakasih...
...Bab 2...
...Happy Reading...
...***...
Waktu terus berjalan, tiga bersahabat itu mulai merasakan pusing dikepalanya karena terlalu lama terkena panasnya sinar matahari. Perut mereka juga sudah keroncongan sejak tadi karena cacing-cacing di perutnya pada demo kelaparan. Kini hanya satu yang mereka tunggu.. Yaitu berbunyinya bel kesayangan semua siswa dan siswi di semua sekolah.
Triiiiiiing.... bel istirahat pun berbunyi.
"Huahhh... akhirnya.." ucap mereka bertiga bersamaan dan dengan serempak mereka menurunkan tangannya yang tadinya hormat.
"Kalian gapapa kan?" tanya Dyxie memastikan sahabatnya baik-baik saja.
"Gapapa dong" jawab Aura dan Keyla dengan kompaknya.
"Laper gue.." ujar Keyla sambil memegangi perutnya yang keroncongan sejak tadi.
"Gass kantin! Gue yang traktir!" kata Dyxie.
Mereka berjalan menuju kantin, di kantin mereka paling suka duduk di kursi yang paling pojok. Tidak ada sama sekali siswa ataupun siswi yang berani duduk di dekat Dyxie. Karena Dyxie tidak suka makan di keramaian. Jika ada yang berani melanggar, dan duduk didekat Dyxie dkk. Pasti ujung-ujungnya dibully.
"Makan gih, trus liatin gue beraksi." ucap Dyxie sambil tersenyum miring membayangkan apa yang akan ia lakukan setelah ini.
"Mau ngapain sih emang?" tanya Aura yang memang sudah kepo sejak tadi.
"Jan yang aneh-aneh!" ucap Keyla yang sudah pasti tahu hal yang akan dilakukan Dyxie pastilah hal yang gila.
"Aneh-aneh juga gapapa" jawab Dyxie dengan santainya.
"Gue gak mau Lo dikeluarin dari sekolah lagi Xie.." ucap Keyla, ia tidak ingin sahabatnya dikeluarkan dari sekolah lagi.
Dyxie tertawa kecil kemudian mengatakan "Gue jamin deh, kali ini paling cuma di skors" katanya sambil mengacungkan 2 jarinya disertai cengiran menyebalkan khas seorang Dyxie.
Aura cuma geleng-geleng melihat kelakuan Dyxie
"Napa Lo?" tanya Keyla yang gak mudeng kenapa Aura menggelengkan kepalanya.
"Bosen, pen malak orang." jawab Aura ngawur.
"Tuh, si cupu di sana. Palak gih." kata Keyla sambil menunjuk gadis cupu yang sedang memesan makanan di kantin.
"Otewe!" Aura menghampiri gadis itu untuk memalaknya.
Dyxie menatap ulah Aura dari kejauhan kemudian membatin.. "Kita kan kaya? Kenapa hobi malak orang ya?" kemudian ia menyampaikan pemikirannya kepada Keyla.
"Kadang suka heran sama kita" kata Dyxie tiba-tiba.
"Kenapa?" tanya Keyla yang tidak paham dengan maksud kalimat Dyxie barusan.
"Secara kan kita anak orang kaya nih, tapi hobinya malak orang"
"Asik aja gitu malak anak orang tuh" jawab Keyla sambil cekikikan karena menurutnya apa yang dikatakan Dyxie juga ada benarnya.
"Bener pake banget" sahut Dyxie disertai tawanya yang langsung meledak.
Setelah mereka selesai makan di kantin. Dyxie menyuruh sahabatnya ke parkiran mobil guru. Sementara dia pergi membeli sesuatu. Setelah beberapa menit akhirnya Dyxie datang.
"Ngapain kesini?" tanya Keyla yang selalu ngebug dan lemot disetiap waktu.
"Keknya gue bisa baca pikiran Lo deh." ucap Aura setelah melihat sekresek Pylox yang ada ditangan Dyxie.
"Jan bilang kalo Lo mau..." Keyla menggantung kalimatnya setelah paham apa yang akan dilakukan Dyxie dengan sekresek Pylox tersebut.
Dyxie mengedipkan sebelah matanya, kemudian mengintruksikan kepada dua sahabatnya supaya tidak mendekat.
"Tunggu disini aja, jangan mendekat. Nanti kalian juga kena" ucap Dyxie yang langsung di protes Aura.
"Kok gitu sih?!"
"Udah nurut!" pungkas Dyxie.
Dyxie masuk lebih dalam ke parkiran dan mendekati mobil Bu Wanda. Ia melirik dua sahabatnya sebentar kemudian ia mengocok satu botol Pylox berwarna merah. Yang kemudian ia semprotkan Pylox tersebut ke mobil Bu Wanda.
Berbagai macam kata-kata kasar dan umpatan tertulis di badan mobil tersebut. Bahkan sampai ke kaca mobil pun juga Dyxie corat-coret menggunakan Pylox.
Ulah Dyxie tersebut tentunya menarik perhatian siswa dan siswi SMA Achievers untuk mendekat dan melihatnya apa yang dilakukan Dyxie. Banyak sekali, sebagian ada yang bergosip. Ada yang cekikikan melihat kelakuan sekaligus mendukung hal itu karena memang Bu Wanda guru yang galak. Ada juga yang merekam perbuatan Dyxie kemudian menyebarkannya ke forum sekolah.
Setelah selesai dengan kegiatannya, Dyxie menghampiri Aura dan Keyla.
"Keren gak?" tanya Dyxie kepada sahabat nya tanpa menghiraukan banyaknya orang yang menggosipkan dirinya.
Sedangkan sahabatnya dibuat cengo lagi dengan ulah gila Dyxie kali ini.
Begitu awal mula mengapa Dyxie bisa mendapatkan hukuman di skors selama seminggu.
**
Hari ini adalah hari ke-1 Dyxie di skorsing. Suasana di SMA Achievers masih sangat heboh dengan ulah Dyxie kemarin. Baik siswa ataupun siswi semua membicarakan Dyxie. Tak luput 3 anggota OSIS juga ikut membicarakan Dyxie.
"Gila nih cewek.." komentar Galang salah satu anggota OSIS ketika melihat Video Dyxie yang tersebar di forum sekolah.
"Harusnya dikeluarin aja gak sih? Masa cuma di skors doang." timpal Oliver yang merupakan wakil ketua OSIS.
"Sebenarnya nih cewek udah lama berulah. Tapi ya cuma di skorsing." kata Oliver lagi.
"Rumornya dia dikeluarin dari sekolah berkali-kali?" tanya Galang memastikan rumor yang ia dengar dari pergosipan anggota OSIS cewek ketika berkumpul.
Oliver dan Galang mengalihkan pandangannya kepada satu cowok yang duduk didepan mereka. Kemudian bertanya meminta pendapat cowok tersebut.
"Menurut Lo gimana Sha?" tanya Oliver dan Galang bersamaan.
Dia adalah Raksha Ezric Bagaskara. Ketua OSIS ganteng yang tegas dengan muka julid dan terkenal memiliki sifat galak.
Saat ini Raksha juga sedang melihat Video Dyxie yang mencorat-coret mobil Bu Wanda dengan Pylox tersebut. Tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone Raksha bertanya kepada Oliver dan Galang.
"Kalian pernah ketemu dia?" tanya balik Raksha.
"Ketemu langsung sih gak pernah." kata Oliver, karena mereka memang tidak pernah bertemu Dyxie secara langsung.
"Tapi kita pernah liat dia malak adkel." imbuh Galang.
"Kalian diam saja?" tanya Raksha lagi.
"Kita mah ogah nyari masalah." ucap Galang, yang memang anaknya santai dan males berurusan sama yang kayak begitu.
Hal tersebut langsung diapresiasi oleh sang ketua OSIS dengan wajah julidnya sambil mencibir 2 sahabatnya "OSIS apaan".
"Tapi dari jauh dia cakep loh." kata Oliver yang langsung ditanggapi Raksha.
"Dari deket burik" katanya kemudian pergi meninggalkan 2 sahabatnya yang masih di kantin.
"Astaghfirullahh mulutnya.." gumam Galang yang gak habis pikir dengan Raksha.
Kini Raksha berada di Perpustakaan ges, tempat favorit anak-anak yang berprestasi dan introvert di SMA itu. Jujur saja, Raksha walaupun meninggalkan percakapan tentang Dyxie di kantin tadi ia cukup kepo dengan gadis pemilik nama panjang Dyxie Giovallen Lleonara ini.
Raksha yang tadinya anteng dengan buku bacaannya tiba-tiba terlintas dipikirannya tentang Dyxie. "Gue yang kudet apa gimana?" batinnya.
"Sampe-sampe ada badgirl di sekolah gue gak tau." gumam Raksha.
Raksha galak gess, tapi bukan kutub. Rakhsa yang saat ini sangat penasaran dengan cewek seangkatannya yang trending di media sosial itu. Kemudian mencoba mencari tahu tentang cewek bernama Dyxie di Instagram. Tak butuh waktu lama, Raksha berhasil menemukan akun Instagram Dyxie dengan username ddyxiexie__
Ia membuka salah satu postingan Dyxie.
"Cantik" ucap Raksha dalam hati.
Namun sedetik kemudian ia berkata lain lagi di mulutnya.
"B aja tuh mukanya." katanya sambil memasang ekspresi wajah julid.
"Burik, badgirl lagi." imbuhnya lagi. Kemudian lanjut scroll Instagram lagi.
...***...
...Bersambung......
...Raksha Ezric Bagaskara...
...Mohon dukungannya......
...Jangan lupa...
...Like...
...Komen...
...Dan Vote...
...Terimakasih...
...Bab 3...
...Happy Reading...
...***...
Suasana istirahat hari ini sangat berbeda bagi Aura dan Keyla karena Dyxie tidak ada bersama mereka. Biasanya saat istirahat mereka akan ke kantin bersama, makan siang lalu bully bocah atau malak anak orang. Tanpa Dyxie, bagi mereka tidak seru melakukan hal itu.
"Hahh.. bosen anjem ga ada Dyxie.." kata Keyla dengan posisi kepalanya di atas meja kantin beralaskan tangannya sendiri.
"He'em. Ga mood ngapa-ngapain." sambung Aura dengan ekspresi sebelas dua belas dengan Keyla.
"Harusnya kemarin kita ikut ngecat mobilnya Bu Wanda biar di skors bareng." celetuk Keyla yang malah di iyakan oleh Aura.
"Nah ho'oh, kalo di skors bareng kan bisa liburan mendadak ygy" kata Aura mengiyakan perkataan Keyla.
"Kira-kira tuh anak ngapain ya?" batin Aura dan Keyla.
Dyxie pov
Di rumah Dyxie, jika biasanya anak gadis jam segini udah bangun dan melakukan kegiatan yang produktif. Beda dengan Dyxie, gadis ini baru bangun setelah mendengar teriakkan legendaris mami kesayangannya.
"Xieeeee..!"
"Apa mi?" tanya Dyxie dari belakang Maminya dengan muka kusut karena baru bangun tidur.
"Lah? Sejak kapan kamu disitu?"
"Barusan" jawab Dyxie sambil menguap dan sesekali mengerjapkan matanya yang masih setengah tertutup.
"Kirain belum bangun." gumam Indah.
"Udah bangun nih, kenapa teriak-teriak?" tanya Dyxie.
"Sana mandi, terus beliin mama ini ke supermarket!" perintah Indah sambil menyerahkan daftar belanjaan Kep Dyxie.
Dyxie melongo kaget melihat daftar belanjaan yang diberikan maminya. "Dyxie semua nih yang belanja?" tanya Dyxie memastikan. Karena, biasanya ia hanya disuruh membeli 1-5 barang. Kali ini daftar belanjaan itu lebih dari 10 barang.
"Iyalah siapa lagi." maminya mengiyakan.
"Papi ke kantor, mami juga harus ke toko kan?" imbuh maminya lagi.
"Iya dehh, tapi gak langsung pulang gapapa kan?" tanya Dyxie, disertai cengiran khas miliknya.
"Mau kemana emang?" tanya maminya penasaran.
"Jalan-jalan, mumpung libur mami" jawab Dyxie sambil mengerucutkan bibirnya.
"Libur matamu! Di skors malah demen!" sahut maminya sambil melotot dengan kedua tangan yang ada di pinggang, sedangkan Dyxie lari ke kamar sambil tertawa terbahak-bahak mendapati respon maminya yang seperti itu.
Maminya cuma bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putrinya tersebut. Disaat anak lain akan menyesal dan berusaha tidak mengulangi kesalahannya. Dyxie malah semakin menjadi-jadi. Di skors bukannya kapok malah kesenangan. Definisi menikmati hidup yang sesungguhnya ini mah.
Setelah siap-siap Dyxie pergi ke supermarket. Gak neko-neko. Style Dyxie cukup simpel. Ia hanya memakai tank top hitam, celana jeans pendek berwarna biru, kemudian menggunakan jaket putih, dengan rambut di kuncir. Jangan tanyakan sepatunya, dia tidak akan memakai high heels. Dia akan selalu memakai sepatu putih kesayangannya saat jalan-jalan. Oh, jangan lewatkan topi hitam yang sudah ia tenteng sejak keluar dari kamar.
Mall
"Kemana dulu yak?" tanya Dyxie kepada dirinya sendiri. Yang kemudian juga dijawab sendiri. "Tau ah, muter-muter dulu aja" langka emang ya, nanya sendiri dijawab sendiri.
Padahal tujuan utamanya ke mall tadi adalah membantu maminya belanja. Tapi sesampainya di Mall ia malah lupa dengan tujuan utamanya. Ia berkeliling mall melihat-lihat. Sampai di salah satu sisi mall ia melihat poster penerimaan peserta didik baru SMA Achievers yang terpampang lebar di dinding mall.
"Ini kan udah lama njer, kok belum dicopot seh?" ucap Dyxie kala melihat poster PPDB sekolahannya tersebut sambil mencopot poster itu dari dinding.
Dyxie mengamati sebentar poster tersebut, pada poster tersebut terdapat foto beberapa anggota OSIS yang sedang melakukan kegiatan. Ada juga foto bersama.
"Apaan nih, yang tengah julid bener mukanya." komentar Dyxie ketika melihat salah satu anggota OSIS yang ada di poster itu, kemudian Dyxie menyobek poster tersebut tepat di muka anggota OSIS yang ia nilai julid dan membuangnya ke tempat sampah.
Setelah itu ia segera pergi ke supermarket untuk membeli barang-barang yang disuruh maminya tadi.
Sesampainya di supermarket yang ada di lantai 3 Dyxie menyempatkan dirinya selfie kemudian mengirimkannya ke forum sekolah. Dibawah foto Dyxie menambahkan sebuah kalimat diluar nalar. 'Makasihh, berkat kalian gue liburan seminggu muachh' tulisnya. Sengklek emang nih cewek satu.
Sedangkan di sekolah, teman-temannya yang melihat foto Dyxie malah iri dengan Dyxie. Aneh sih, tapi emang nyata. Dyxie, Aura dan Keyla sangat suka di skors karena bisa liburan mendadak.
"Oanjerr, enak bener!" celetuk Aura saat melihat foto Dyxie.
"Mamaa pen di skors juga" imbuh Keyla sambil berakting lebay.
Disisi lain para siswa-siswi asik menggosipkan Dyxie yang berani-beraninya mengirim foto dengan caption kek gitu di forum sekolah. Tak luput para anggota OSIS juga banyak yang menggosipkan Dyxie. Contohnya saja Galang si bigos, Oliver si Wakil Ketua OSIS, dan tentunya Raksha si Ketua OSIS galak.
Btw itu jam istirahat ya ges, dikantin gitu
"Anjer, nih cewek." umpat Oliver ketika melihat foto Dyxie.
"Gila, nyalinya gede juga." timpal Galang
"Definisi menikmati hidup ya gini nih." kata Oliver lagi sambil ngakak bacain respon siswa-siswi lain.
"Ho'oh🤣 Di skors katanya liburan😌" ucap Galang membenarkan perkataan si Waketos barusan.
"Dasar bigos!" kata Raksha tiba-tiba karena sudah bosan mendengar perghibahan dua sahabatnya itu.
"Iya deh yang paling bukan bigos." jawab Galang dengan bibir yang sengaja di monyongin.
"Emang bukan" sahut Rakhsa sambil terus memperhatikan selca yang dikirim Dyxie.
Oliver dan Galang saling memandang, kemudian tertawa kecil. Seolah tau isi pikiran masing-masing. Memang ya, kalau sudah bestie tuh lewat tatapan mata saja bisa tahu apa yang ada di otak.
"Diliatin mulu, naksir tahu rasa" ucap Oliver meledek Raksha.
"Jangan-jangan sudah naksir tuh" sambung Galang sambil ngakak.
"Mukanya minta dibogem." sahut Raksha dengan entengnya.
"Njerlah" Oliver speechless dengan sahabatnya yang satu ini.
"Cantik gitu masa mau dibogem sih? Kasian tahu" tanya Galang dengan muka di imut-imutin.
Galang emang gitu anaknya gess, paling kocak diantara yang lain. Paling lebay bin alay. Apalagi jametnya beuh. Dia juga si paling bigos diantara anggota OSIS cowok, karena sering ikut ngeghibah bareng anggota OSIS yang cewek.
"Burik minus akhlak." kata Rakhsa menanggapi pertanyaan Galang.
"Mulut Lo perlu disaring Sha.." celetuk Oliver
"Nyatanya emang burik." ucap Raksha lagi.
"Gak ada cantik-cantiknya dikit gitu di mata Lo?" tanya Galang sambil memicingkan matanya.
"Ada" ucap Raksha.
"Serius?" tanya Galang dan Oliver bersamaan.
"Hm, 0,001% cantik" ungkap Raksha ngawur kemudian pergi meninggalkan dua sahabatnya yang masih di kantin.
"Astaghfirullah.." ucap Galang sambil mengelus dadanya.
Gak heran lagi, selain galak dan julid. Cowok ganteng yang menjabat jadi Ketua OSIS ini mulutnya emang pedes loh gaes. Ngomongnya blak-blakan dan gak pernah disaring. Dia anaknya jujur, saking jujurnya pernah ada cewek yang hampir bunuh diri gara-gara ditolak Raksha dengan mengatakan bahwa cewek itu spek lonthe. Njayy kece gak tuh.
Saat ini Raksha berjalan menuju kelasnya karena kurang 5 menit jam istirahat akan habis.
"Feeling gue gak bagus tentang cewek ini." gumam Raksha.
"Percaya atau gak, nih cewek bakal nyusahin gue tiap hari" sambung Raksha dalam batinnya.
...***...
...Bersambung......
...Aura Axelyn...
...Keyla Chellsy Nathalie...
...Mohon dukungannya.....
...Jangan lupa...
...Like...
...Komen...
...Vote...
...Terimakasih...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!