Freya Alessia seorang wanita yang sudah bersuami , menikah ketika sudah lulus kuliah S2 dikampus ternama yang ada dikota nya . Dirinya mampu kuliah sampai S2 pun kasiska mendapat beasiswa . karena keterbatasan biaya hidup , ayah dan ibunya sudah berpulang sejak dirinya duduk dibangku SMA , karena kejadian itu membuat dirinya sering kali larut dalam kesedihan , bahkan ketika sekolah dirinya lebih memilih duduk berdiam diri dibawah pohon rindang yang ada ditaman belakang sekolahannya dari pada berbaur bersama teman-temannya
" ibu , ayah aku rindu kalian hikss hikss " isaknya ketika ingat kedua orang tuanya .Dirinya sudah tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini
Ditengah isak tangisnya tiba-tiba terdengar langkah kaki mendekat kearahnya , dilihat nya ternyata salah satu murid disekolahannya juga
" hei kenapa menangis ? " tanya nya yang sok akrab padahal tidak mengenal satu sama lain
" srupp" suara freya sedang mengelap ingusnya membuat laki-laki disampingnya ini meringis diselingi dengan tawa kecil
" kau siapa ? dan apakah kita saling kenal ?" tanya freya dengan mata sembab nya karena habis menangis
"Tidak , kita tidak mengenal satu sama lain " jawab laki-laki itu diiringi dengan gelengan
" maaf sebelum nya , bukan kah kau yang belum lama ini ditinggal kedua orang tuamu ? aku turut berduka cita atas musibah yang menimpa dirimu " ucapnya lagi dengan menatap mata Freya
" kau tau dari mana ?" tanya Freya dengan muka bingung
pasalnya dirinya tidak merasa mengenal laki-laki disampingnya ini , tapi kenapa dia tau jika orang tuanya meninggal ?
" aku tidak sengaja melihatmu waktu di pemakaman , saat itu aku sedang berziarah dimakam kakek ku " jawabnya
Sejak saat itu keduanya sering kali pergi berdua , sosok Adrian yang hangat serta perhatian mampu menghipnotis Freya untuk ikut hanyut menikmati apa yang diberikan Adrian padanya tanpa memikirkan resiko yang mungkin bisa saja terjadi
Menaruh harapan besar pada sosok laki-laki yang dicintainya sampai membuatnya berakhir menyakitkan . kecewa karena harapan serta kepercayaan nya telah dikhianati
setelah acara wisuda selesai , malam harinya mereka melakukan acara party untuk merayakan kelulusan mereka , banyak yang hadir disana . ditengah-tengah acara tiba-tiba Adrian naik keatas panggung menghadap semua orang yang hadir dengan mikrofon ditangannya
" ehem selamat malam semuanya " sapanya " ya selamat malam " sahut mereka secara serentak " selamat atas apa yang telah kalian capai selama ini . sebelumnya berdiri nya saya disini karena ingin melamar seseorang " suara riuh serta sorak pun mulai terdengar ketika Adrian akan melamar seseorang " Terimakasih untuk wanita yang selama ini sudah menemani saya berjuang dikala susah maupun senang , terimakasih sudah memberikan seluruh cintanya untukku " tersenyum dengan mata memandang seorang perempuan yang berdiri tak jauh darinya dengan wajah malu sekaligus bahagia
dihampirinya sang pujaan hati dengan mikrofon ditangan nya .Cup dikecupnya kening Freya, membuat Freya otomatis memejamkan matanya, menikmati rasa hangat yang menjalar ditubuhnya " Freya Alessia maukah kau menikah dengan ku ? "
Rasa-rasanya dia hampir pingsan mendengar ucapan sang pujaan hati , apalagi ini didepan banyak orang , malu bercampur bahagia krena akhirnya dirinya menikah dengan orang yang dicintainya
Bisa kalian bayangkan setelah lama hidup menyendiri tanpa keluarga di sekeliling kalian akhirnya akan menikah dengan orang yang kau cintai dan mencintaimu , betapa bahagianya Freya saat itu karena merasa menjadi orang spesial di hidup Adrian
dengan mata berkaca-kaca dirinya pun mengangguk , mulutnya seolah tak mampu lagi hanya untuk berkata "iya aku bersedia "
"terimakasih " ucap Adrian langsung memeluk sang kekasih dengan erat seolah tengah mengekspresikan kebahagiannya saat ini
sorak tepuk tangan mulai terdengar riuh , banyak orang kagum dengan kebersamaan mereka , karena Adrian yang memang kaya sedangkan Freya hanya gadis biasa bahkan yatim piatu , tapi Adrian tidak mempermasalahkan itu karena dia tulus mencintai Freya
...****************...
jarak beberapa bulan mereka memutuskan untuk menikah , hanya ada acara sederhana , walaupun Adrian kaya ,tapi Freya tidak mau menghamburkan uang Adrian hanya untuk membuat acara mewah , cukup mengundang teman ,kerabat dan orang yang kenal dekat dengan mereka saja
awal pernikahan , kebahagiaan selalu menghampiri mereka ,Adrian , yang mulai sibuk bekerja dikantornya sedangkan Freya mulai melamar pekerjaan dibeberapa kantor . Walaupun suaminya seorang CEO tapi itu tidak membuatnya untuk bersantai ria menikmati harta suaminya , dirinya juga ingin bekerja agar ilmu nya bisa berguna . Jenuh juga rasanya jika hanya menunggu suami nya pulang kerja
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Chandra Restama seorang CEO diperusahaan besar , berparas tampan namun sikapnya yang dingin membuat siapapun merasa takut padanya .
hari-harinya hanya disibukkan dengan urusan kantor .
"sayang kau dimana ? " tanya Chandra ketika menghubungi kekasihnya siska , seorang model terkenal , wajahnya yang cantik dan anggun membuatnya cocok ketika berdampingan dengan Chandra Restama yang seorang CEO
" aku sedang ada pemotretan sayang " jawab sang kekasih yang saat ini sedang istirahat dari aktivitasnya yang lumayan padat
" huhhh , kan aku sudah bilang kau tidak usah bekerja lagi , apakah selama ini uang yang telah kuberikan padamu masih kurang ? " kesal Chandra , akibat kekasihnya yang jadi model , dirinya sering kali diabaikan karena kesibukan nya
" Bukan begitu sayang , aku kan memang dari dulu ingin jadi model " rayunya agar sang kekasih tidak marah
" terserah " lalu dimatikan begitu saja oleh Chandra karena sudah kesal
"huhh untung kau tampan dan kaya , coba saja kalau tidak , pasti sudah ku buang kau dari dulu " gumam siska ketika tau Chandra marah padanya
Ya, selama ini dirinya mau bersama Chandra karena harta , kalau bukan karena harta dirinya tidak akan mau dengan Chandra . Sifat arogan serta posesifnya Chandra membuat siska terkadang muak . oleh karena itu dirinya nyaman dengan profesinya sekarang , disana dia bisa bertemu dengan banyak orang sesama profesi dengannya
" hei , kenapa kau terlihat kesal sekali ? " tanya Hana , salah satu teman seprofesi dengannya
" Biasalah , pacar gue ngambek lagi " kesal siska
" Udah tinggalin aja pacar kayak mah Sis " ucap Hana yang ikut kesal juga " Reza kan gak kalah ganteng , dia juga lumayan kaya walaupun gak sekaya pacarmu " lanjutnya dengan berbisik
mendengar ucapan Hana membuatnya tersenyum ketika mengingat Reza , laki-laki yang sedang dekat dengannya , bahkan dirinya pun sering pergi berdua tanpa sepengetahuan Chandra. Bisa habis dirinya kalau Chandra sampai tau .
...HAPPY READING...
pagi itu suasana dirumah Freya berjalan seperti biasanya . Freya yang sibuk memasak untuk suaminya sarapan sebelum berangkat bekerja
" Bibi aku tinggal dulu ya , mau bangunin mas Adrian dulu " ucap Freya ketika masakan sudah selesai , tinggal menata dimeja makan saja
" iya bu , ini biar saya yang bereskan "
setelah mencuci tangannya , diapun langsung naik keatas menuju kamarnya . Ya ini sudah menjadi kegiatan nya dipagi hari setelah menikah beberapa bulan lalu , mengurus dan memenuhi kebutuhan sang suami memang sudah menjadi tugas wajib sang istri
Dilihatnya sang suami masih asik bergelung dengan selimut , padahal , ini sudah hampir jam enam pagi
"mas , bangun yuk ini udah siang loh " ucap Freya pelan seraya mengelus kepala sang suami setelah tadi dikecupnya tepat dikening sang suami
" hemm iya sayang sebentar lagi " jawab Adrian , bukannya bangun malah asik memeluk sang istri , menyembunyikan wajahnya di perut sang istri
melihat tingkah manja suaminya membuat Freya tersenyum , dalam hati dia bersyukur bisa memiliki suami yang begitu menyayangi nya dan begitu baik dengannya . Hanya Adrian yang dia punya saat ini , jadi sebisa mungkin Freya berusaha membuat Adrian nyaman dan bahagia dengannya .
Freya jadi kepikiran tentang film ftv di indosiar tentang perselingkuhan seorang suami , mirisnya alasan sang suami selingkuh karena hanya bosan dengan istrinya dan ingin mencari suasana baru . Membayangkannya saja membuat bulu kuduk Freya merinding . Jangan sampai itu terjadi pada rumah tangganya , dirinya hanya punya Adrian , kalau sampai Adrian selingkuh darinya lantas dia hidup dengan siapa di dunia ini ? bahkan seluruh cintanya pun sudah dia berikan pada Adrian
"kenapa melamun sayang ? " tanya Adrian ketika melihat Freya, istrinya itu asik melamun bahkan, mukanya itu sampai meringis , entah apa yang sedang di bayangkan oleh istrinya itu
" aaa tidak ada kok sayang , aku hanya sedang kepikiran dengan film yang aku tonton semalam " jawab Freya dengan tersenyum
" film ? film apa yang kau tonton sampai membuatmu meringis seperti itu ? " tanya Adrian seraya bangkit dari tidurnya . Sekarang berganti dirinya yang memeluk Freya " kau menonton film 21++ ya ?" bisik Adrian disamping telinga Freya
Reflek Freya pun memukul dada Adrian , pelan ketika mendengar ucapan sang suami yang membuatnya malu " apa sih mas , orang aku nonton ftv itu loh , yang sekarang sedang ramai suami yang berselingkuh hanya karena alasan bosan , padahal kan kalau memang cinta tidak akan seperti itu " jawab Freya dengan tangan nya yang sibuk membuat lukisan didada Adrian
" kenapa kau menonton film seperti itu sih sayang ? kan gak ada faedahnya nonton yang begituan " omel Adrian merasa gemas
"ya kan aku hanya takut saja itu terjadi pada rumah tangga kita " ucapnya seraya mendongak keatas membuatnya mendapat kecupan singkat dari Adrian
" kenapa kau berpikiran seperti itu hm? apakah kau meragukan cintaku yang seluas samudera dan buih dilautan ? " gombal Adrian membaut Freya memukul dada Adrian pelan untuk kedua kalinya
"Gombal banget sih " jawa Freya tersipu malu
" udah yuk , gak bakalan kelar ini kalau berduaan terus " ucap Freya seraya bangkit melepaskan pelukan Adrian ditubuhnya membuat Adrian kecewa " Yah gak asik banget sih , padahal kan masih ingin berduaan sama kamu sayang " protes Adrian kala Freya mulai membereskan kamar mereka
" nanti saja kalau sudah senggang kita bisa berduaan sepuasnya " jawab Freya menarik tangan suaminya agar bangkit dari tempat tidur
Dengan malas Adrian pun bangkit " mandiin " ucap Adrian dengan manjanya membuat Freya gemas " ihh suami siapa sih ini kok manja banget " ucap Freya dengan menarik hidung suaminya gemas
Setelah acara mandi selesai mereka pun turun menuju meja makan untuk sarapan pagi , Adrian yang akan kekantor sedangkan dirinya yang sibuk berkebun seperti biasanya . Ya Freya gemar sekali berkebun , menanam sayuran maupun buah-buahan
" sayang " panggil Freya ketika mereka sudah selesai makan , saat ini suaminya sedang minum kopi dengan kue yang dibuat Freya kemarin , sedangkan dirinya hanya minum susu
" iya kenapa sayang ? " jawab Adrian dengan pandangan fokus pada laptopnya , dirinya sedang melihat jadwal nya hari ini padat atau tidak
" emm aku kan mulai menaruh lamaran pekerjaan diberbagai perusahaan , emm ...aku boleh kan kerja , seandainya aku diterima disalah satu perusahaan yang aku lamar ? " tanyanya dengan hati-hati takut membuat suaminya marah
mendengar ucapan sang istri membuatnya langsung menoleh kesamping dimana sang istri berada " kenapa kau baru bilang sekarang? " tanya Adrian mulai tidak suka dengan tindakan Freya , terlihat dari raut wajahnya yang masam
" Kan akhir-akhir ini kau sibuk sayang , jadi aku tidak mau membuatmu tambah terbebani karena aku " jawab Freya menunduk takut
" kalau kau memang ingin bekerja kenapa tidak kerja saja dikantorku sayang ? atau membuka usaha yang kau mau mungkin ? " usul Adrian , dirinya tidak mau membuat Freya bersusah payah hanya untuk mencari uang , sedangkan dirinya masih mampu untuk mencukupi kebutuhan mereka
" aku hanya ingin mandiri , aku tidak mau selalu mengandalkan mu dalam segala hal " jawab Freya dengan bibir manyunya
" aku kan suamimu , wajar saja jika kau selalu mengandalkan ku , selagi aku masih bisa mewujudkannya kenapa tidak sayang " jawab Adrian tidak setuju dengan ucapan Freya tadi
" ayolah sayang , kau tetap akan aku jadikan pahlawan ku , tapi kali ini aku mohon izinkan aku ya ? pliss " mohon nya dengan menyatukan kedua tangan nya didepan dada seraya menunduk
Melihat Freya sampai memohon seperti itu membuatnya tidak tega " Ya sudah aku mengizinkannya " mendengar itupun Freya langsung tersenyum lebar bahkan sudah bersiap mau memeluk suaminya , tapi Adrian malah menghindar membuat Freya bengong dengan tangan merentang lebar seolah bertanya lewat sorot matanya kenapa sayang ?
" Jangan senang dulu dong , itu semua tidak lah gratis sayang " seringai muncul dibibir seksi Adrian membuat Freya bertambah bingung " kau harus membayar mahal atas izin yang telah kuberikan tadi " ucap Adrian menaik turunkan alisnya dengan tersenyum licik
" Dengan apa aku harus membayar mu ? kau mau uang dariku ? tapi kan itu juga uang darimu jadi untuk apa kau memintanya lagi ? " jawab Freya dengan muka polos dan bingungnya , seketika membuat Adrian tepuk jidat dibuatnya . Ayolah betapa beruntungnya Adrian diberikan istri seperti Freya yang menggemaskan " Sudahlah nanti saja aku pikirkan bagaimana kau harus membayarku "
melihat jam ditangannya menunjukkan pukul tujuh pagi " sayang aku berangkat dulu ya " ucap Adrian kemudian bangkit dari duduk nya disusul Freya " iya mas , sebentar aku ambilkan tas kamu dulu di kamar "
Setelah mengantar suaminya pergi kekantor , Freya pun memutuskan untuk mengecek status lamaran nya , apakah sudah ada balasan dari pihak terkait atau belum . Dengan harap-harap cemas diapun mulai melihat email nya dan ternyata belum ada balasan dari mereka , mungkin karena baru kemarin dirinya mengirim lamaran dan tentunya memerlukan waktu untuk memprosesnya
...HAPPY READING ...
Dikantor Tamacorp berjalan lancar walaupun kemarin sempat terjadi masalah yang membuat sang pemimpin marah besar
" Bagaimana ? kau sudah mendapatkan sekertaris baru ?" tanya Chandra pada Dean
"Belum, aku masih mencari kandidat yang cocok karena ini bukan posisi yang main-main" jawab Dean dengan gelengan kepala nya
Saat ini keduanya tengah menikmati secangkir kopi seraya melihat pekerjaan masing-masing
" oh ya , bagaimana dengan proyek yang di pegang oleh Roby kemarin ? apakah sudah ada yang menggantikannya ?" tanya Chandra , walaupun bukan proyek besar tapi tetap tidak boleh terbengkalai , karena itu sudah menjadi tanggung jawab perusahaan apapun yang terjadi
"Belum juga , rencana nya proyek ini akan aku serahkan nanti dengan sekertaris barumu . jadi sementara aku yang menghandle proyeknya sampai kita mendapatkan orang yang tepat " jawab Dean " aku mau kembali keruanganku , selamat bekerja tuan Chandra " menunduk hormat layaknya bawahan kepada bos nya
melihat tingkah Dean membuatnya mendengus kesal " sialan " umpat Chandra seraya melempar pulpen kearah Dean yang tengah tertawa setelah berhasil menggoda Chandra
Ya begitulah mereka , walaupun Dean hanya asistennya tapi Chandra, tetap memperlakukan Dean seperti seorang sahabat
Saat Chandra tengah fokus pada berkasnya tiba-tiba telepon yang ada diruangannya berbunyi " Ya , ada apa ? " tanyanya
" ada Roby disini , dia ingin bertemu denganmu " ujar Dean diseberang telepon
" cih untuk apa dia datang kesini ? belum menyerah rupanya " kekeh nya
" entahlah dia ingin berbicara apa lagi denganmu , sepertinya dia punya percaya diri yang tinggi sekali , sehingga masih punya muka untuk datang kesini setelah apa yang dia lakukan pada perusahaan " senyum meremehkan terbit dibibir Dean kala mengingat pengkhianatan Roby
" Antar dia kesini , aku ingin tau apa yang akan dia tawarkan lagi padaku ? selain dengan cara mencicil tentunya haha" tawa pun meledak diantara keduannya ketika mengingat tingkah Roby
#flasback
pagi itu suasana di sebuah mansion mendadak mencekam , bagaimana tidak sang pemilik rumah ternyata sedang marah besar , banyak barang-barang bagus yang menjadi korban amarahnya .
" aku tidak mau tau , pecat sekertaris sialan itu sekarang juga " nada geram terdengar keluar dari mulut Chandra
"Ya , aku akan membuka lowongan sekretaris baru untukmu " jawab dean di seberang telepon
Dengan mata berapi-api dan tangan terkepal erat membuat aura kekejaman seorang Chandra keluar begitu saja . Membuat siapa saja yang melihatnya akan gemetar takut . Bagaimana tidak marah , sekertaris yang dia percayai untuk memegang salah satu proyeknya malah berakhir korupsi atau penggelapan dana yang akan digunakan untuk pembangunan .Walaupun dana yang digelapkan tidak lah banyak lantas itu tidak membuatnya untuk mentoleransi kesalahan tersebut
" Tuan saya mohon maaf kan saya , saya berjanji akan mengganti rugi uang yang saya ambil " ucap sekertaris roby dengan memohon , bersimpuh di depan meja kerja Chandra , sedangkan Chandra sendiri sedang duduk bersandar di mejanya menonton aksi memohon yang dilakukan sekretarisnya
" Dengan cara apa kau membayarnya ? 2M bisa kau bawa sekarang ? " tantang Chandra seraya ikut berjongkok didepan Roby
" Dengan mencicilnya tuan " lirih sekretaris Roby
"Apa? kau mau mencicilnya ? " kekeh Chandra ketika mendengar ucapan Roby
" Asal kau tau , dengan sekarang kau membawa uang 2M pun tidak akan merubah apapun . sebuah kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang dan pengkhianat tetaplah Pengkhianat " seringaian terbit dibibir Chandra . diapun berdiri dan menelepon asisten nya untuk menyeret keluar manusia tidak berguna ini
" Cepat kemari , bereskan sampah masyarakat ini " ucapnya dengan melirik kearah Roby yang sedang menunduk pasrah
" permisi tuan , saya akan mengurus masalah ini " ucap Asisten Dean setelah memasuki ruangan Chandra
" hm pergilah " jawab Chandra seraya mengibaskan tangan nya
#Flashbackoff
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Freya yang tengah asik berkebun di belakang paviliun nya yang ditempati para pelayan , disana dia ditemani beberapa pelayan . Banyak yang ditanamnya dari mulai sayuran dan buah-buahan
" Bi udah siang , istirahat yuk " ucap nya kala matahari mulai menyengat dikulitnya
" ya non , bibi juga udah capek " seraya tertawa " maklum udah umur non " lanjutnya lagi
" baiklah , kita lanjut besok lagi ya " jawab freya " ya udah Freya duluan ya bi " pamitnya lalu melangkah memasuki rumahnya yang berjarak beberapa meter dari paviliun
Selesai bersih-bersih badan , diapun menidurkan sebentar badannya yang lumayan lelah . padahal hanya berkebun biasa , itupun hanya sepetak tanah yang memang disiapkan khusus untuknya berkebun
Niat hati hanya ingin merebahkan sebentar badannya tapi malah tidur beneran " hoamm loh aku tertidur ya? " ucapnya bingung " wah sudah jam 11 ya " kagetnya buru-buru turun dari ranjang lalu mengikat rambutnya asal
"Bibi" panggilnya ketika turun dari tangga dengan terburu-buru , karena dirinya belum menyiapkan makan siang untuk suaminya dikantor . Biasanya yang mengantar makanan nya adalah pak Budi , sopir yang bekerja ditempat kami
" Ya non , ada apa ? " sahut bi Lusi
" Tolong bantu saya masak ya buat Bapak makan siang dikantor " jawab Freya langsung melangkah menuju dapur
" Tapi non ,tadi bapak menelepon rumah katanya hari ini tidak usah mengantar makan siang seperti biasanya , mau ada meeting diluar dengan klien sekalian makan siang non " jelas bi Lusi membuntuti Freya dari belakang dengan perasaan tidak enak , takut membuat nona nya ini kecewa
" oh ya ? kenapa dia tidak menelepon ku saja ? " tanya Freya dengan alis berkerut
" sudah non kata bapak , tapi non Freya tidak mengangkat telepon bapak , bahkan bapak tadi sempat bertanya non Freya kemana "
" saya ketiduran bi , kecapean jadi kena bantal dikit langsung molor hehe "
" ya udah Freya ke atas lagi deh " ucapnya lagu kembali kedalam kamarnya
Setelah sampai dikamar , diapun memutuskan untuk melihat lamaran pekerjaannya , apakah sudah mendapat balasan dari pihak kantor yang di lamaran nya " Bismilah deh , semoga lulus " gumamnya
" yes akhirnya ada juga yang merespon lamaran ku " senangnya ketika melihat ada balasan email dari salah satu perusahaan bahwa dia diminta untuk datang besok
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!