PRINCE MELVIN
Biodata
TTL: Jakarta, 28 Februari 2004
Hobi: Bela diri, Olahraga, dan Balapan
Tinggi badan: 177 cm
berat badan: 58 kg
Prince merupakan anak tunggal dari Greta dan Ken Melvin yang merupakan seorang pengusaha kaya raya yang memiliki saham di mana mana. Namun sayang, Greta meninggal saat Prince masih berusia 12 tahun. Sejak saat itu Ken selalu mengalihkan fikirannya kepada pekerjaan, hidupnya hanya tentang pekerjaan hingga ia jarang ada waktu untuk Prince
Prince adalah anak laki laki yang mandiri, ia lebih senang tinggal di apartemennya sendiri dari pada harus tinggal di Mansion mewah, toh baginya sama saja, meskipun di mansion itu banyak pekerja namun ia tetap merasa sendiri karena papanya yang sangat jarang pulang
Prince adalah cowo terpopuler di sekolah SMA Galaxy yang merupakan sekolah milik papanya sendiri. Ia di gilai banyak gadis di sekolah itu karena wajahnya yang sangat tampan, namun sayang wajah tampan itu sangat jarang menunjukkan senyuman. Cowo itu terkenal sangat dingin apalagi dengan lawan jenisnya, ia tak pernah berpacaran atau bahkan dekat dengan seorang gadis. Bahkan ada beberapa orang yang berpendapat bahwa Prince itu BELOK
namun itu hanya sekedar rumor dari beberapa cowo yang tak suka pada Prince. Prince adalah cowo yang lebih di kenal dengan julukkan Kulkas 1000 pintu
Satu fakta tentang Prince, meskipun ia tak pernah berpakaian rapi, karena baju yang selalu di keluarkan dan dengan dasi yang tak pernah terikat rapi. namun di balik itu, Prince merupkan cowo yang sangat pintar di berbagi mapel pelajaran. Namun sayang, ia tidak begitu aktif di kegiatan ekstra sekolah, ia lebih senang nongkrong di warung belakang sekolah bersama 3 sahabatnya. Jika sedang malas belajar
____________________
TRISYEL AQASYILA ADDISON
Biodata
TTL: Jakarta, 23 Oktober 2004
Hobi: Membaca Novel
Tinggi badan: 165 cm
Berat badan: 48 kg
Trisyel merupakan anak kedua dari Rangga Addison dan Meyla Addison. Namun kedua orang tuanya itu meninggal tepat saat hari kelulusan SMP Trisyel, kedua orang tuanya mengalami kecelakaan tragis yang berakhir merenggut nyawa. Trisyel memiliki kakak laki laki yang bernama Kayzo Addison yang berusaha 5 tahun lebih tua darinya
Karena kedua orang tua mereka sudah meninggal, mau tidak mau Kayzo harus menggantikan posisi sang papa untuk menghandle pekerjaan di perusahaan, menggantikan sang papa menjadi CEO membuat Kayzo jarang ada waktu di rumah. Namun meskipun begitu Kayzo selalu memperhatikan dan memberi perhatian kepada adiknya Trisyel, ia selalu memantau Trisyel lewat benda pipihnya
Trisyel adalah gadis yang memiliki sifat moodyian. ia bisa bersikap sesuai keadaan, jika bersama Kayzo ia selalu dalam mode manja, namun di luar ia lebih senang mengaktifkan mode cuek, dingin, dan terkadang ketus. Gadis satu ini sering di juluki sebagai bunglon karena sifatnya yang mudah berubah ubah.
Trisyel adalah gadis yang tak begitu senang dengan dunia luar, sejak kecil ia lebih senang menghabiskan waktu di kamar untuk membaca buku buku cerita. Di sekolah pun ia tak begitu bergaul dengan anak anak lainnya, ia hanya punya satu sahabat yang bernama Fanyya, anak dari sahabat mamanya. Mereka berteman sejak mereka berusia 3 tahun, dan pertemuan mereka berjalan hingga sekarang
Namun Trisyel berpisah dengan Fanyya karena Trisyel memilih untuk tinggal di Bali setelah orang tuanya meninggal. Ia begitu terpuruk dan selalu menyalahkan dirinya sendiri membuat Kayzo memutuskan untuk pindah ke Bali, karena ada beberapa hal yang juga harus Kayzo selesaikan di sana. Trisyel melanjutkan sekolah SMA di Bali, sampai ia kelas 11
Saat ia naik ke kelas 12 ia memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Memang sangat di sayangkan ketika pindah sekolah saat sudah kelas 12, namun Kayzo tidak bisa tinggal di sana lebih lama karena tuntutan pekerjaan di Jakarta. Ia tidak mungkin meninggalkan dan membiarkan Trisyel untuk tinggal sendiri di Bali, sedangkan mereka tidak punya keluarga di sana
🌹🌹🌹
Jakarta, Senin 18 Juli 2022
Hari ini sudah genap 1 minggu SMA Galaxy memulai tahun ajaran baru. Siswa kelas 10 pun sudah selesai melaksanakan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah, atau yang lebih di kenal dengan istilah MOS
Sekolah SMA Galaxy hari ini kedatangan murid baru pindahan dari Bali. ia seorang gadis yang berparas cantik, berkulit putih bersih nan mulus, dan rambut hitam yang berkuncir kuda menampilkan leher putih mulasnya
Gadis itu turun dari mobil Alphard berwarna hitam 5 menit yang lalu, namun ia masih enggan untuk memasuki area sekolah. Gadis itu terlihat sibuk mengotak atik benda pipih di tangannya, sesekali mirik ke arah sekitar
TRISYEL POV
Aku turun dari mobil, dengan ragu ku langkahkan kakiku untuk masuk ke area sekolah, namun kakiku berhenti di langkah ke 10, aku ragu. Entah lah, tapi aku merasa segan untuk memasuki area sekolah baruku ini
sebenarnya aku senang karena akan satu sekolah dengan sahabatku Fanyya. Aku sangat merindukannya, sudah sangat lama kami tidak bertemu, saat libur sekolah kemarin kami tidak bisa bertemu karena Fanyya mengalami masalah, sedangkan aku masih tidak berani untuk pulang ke Jakarta
Dan sekarang aku sudah kembali tanpa sepengatahuannya. Ia tidak tau bahwa aku pindah ke tempatnya sekolah. Aku sengaja, karena ingin memberikan kejutan padanya
Ku lirik jam di layar ponselku, 10 menit lagi akan masuk jam pelajaran, sedangkan aku masih membeku di parkiran yang cuacanya juga sedikit panas. Aku sadar banyak yang sedang menatapku, namun aku pura pura tidak tau dan sok sibuk dengan ponselku. Mungkin saja mereka penasaran karena baru pertama melihatku di sekolah mereka
setelah berfikir akhirnya aku memberanikan diri untuk masuk, dan syukurlah aku bertemu salah satu guru yang tau tentangku. Maksudku ia tau bahwa aku murid baru di sekolah mereka, ia membawaku ke ruang kepala sekolah, dan kami mengobrol beberapa waktu di sana
setelah selesai guru yang ku temui tadi mengantarkan aku menuju kelas baruku, kelas di mana Fanyya berada.
Tok tok tok
suara pintu yang di ketuk
"permisi pak, saya ingin mengantarkan murid baru" ucap guru yang mengantarku, namanya adalah bu Vina
"ooh sudah datang toh. Ayo silahkan masuk" Guru yang sedang mengajar di kelas itu pun mempersilakan aku untuk masuk
"Pak Ali, kalau begitu saya permisi dulu" Bu Vina pun keluar dan masuk lah aku dengan wajah menunduk, jujur saja aku sedikit canggung
Tiba tiba suara seseorang memekik membuat telingaku sakit
"TRISYEL..." Teriak seseorang yang tak lain adalah Fanyya. ia berteriak histeris dengan tangan melambai lambai
dengan cepat aku menaruh telunjuk pada bibirku sebagai isyarat agar ia berhenti berteriak
"Baik lh, silahkan perkenalkan dirimu terlebih dahulu" kata pak Ali padaku
Aku tersenyum
"Perkenalkan nama saya Trisyel Aqasyila, biasa di panggil Trisyel. Saya murid pindahan dari Bali" ucapku gugup
tiba tiba seorang cowo mengangkat tangannya
"saya pengen nanya boleh gak pak?"
"silahkan" jawab pak Ali
"Umurnya berapa neng? udah punya pacar belum?" Tanya cowo itu. kemudian siswa yang lain langsung menertawakan dirinya
"uuu liat yang bening langsung angkat tangan aja lu. coba kalau di suruh jawab pertanyaan di depan, mana mau angkat tangan" celetuk teman di sebelahnya
"Mubazir tau cantik cantik di anggurin" jawab cowo itu yang seketika membuatku terkekeh
"Umur saya masih 17 tahun. Dan untuk pacar, emmm saya belum pernah pacaran" jawabku sambil tersenyum
seketika suara tepukkan terdengar keras memenuhi ruangan kelas, aku hanya diam dan bingung, apa yang membuat mereka bertepuk tangan?
AUTHOR POV
Setelah selesai sesi perkenalan Trisyel pun di persilahkan duduk, ia duduk tepat di sebelah kiri Fanyya. sebenarnya kursi di sana sudah di isi oleh seorang cowo, namun cowo itu rela pindah dan memberikan kursinya pada Trisyel
Sedangkan Fanyya, cewe itu histeris saat melihat sahabatnya yang tiba tiba muncul tanpa memberikan kabar. ia ingin memekik saking bahagianya, tapi ia sadar ada guru di depan, ia hanya bisa menggerutu dengan suara pelan yang di balas dengan kekehan oleh Trisyel
Sampai waktu istirahat tiba pun Fanyya masih terus saja mengoceh pada Trisyel membuat Trisyel menutup kuping karena lelah mendengar ocehan sahabatnya itu
"Fan udah lah, lo ngoceh mulu kasian Trisyel sampe tutup kuping gitu" ujar seorang gadis yang duduk di belakang Tristel. Gadis itu bernama Aurin, ia juga teman baik Fanyya selama bersekolah disini
"ya gue kesel aja, kenapa gak bilang dulu coba? kan gue bisa jemput di bandara gitu" celetuk Fanyya
"ya udah sih, orang gue udah ada di sini juga" jawab Trisyel dan Fanyya hanya manggut manggut
"syel, lo mau ke kantin gak?" tanya Aurin
"boleh deh, sekalian liat liat sekolah baru" jawab Trisyel sambil tersenyum
"oh iya, gue sampe lupa ngenalin Aurin sama lo syel" Fanyya menyengir "Ini Aurin yang sering gue ceritain sama lo, dia yang nemenin gue selama sekolah di sini" ujar Fanyya
"hay rin, salam kenal ya. semoga kita bisa menjadi teman baik juga" ujar Trisyel sambil tersenyum
"pasti bisa. Fanyya juga sering cerita soal lo sama gue. Gak nyangka ternyata orangnya lebih cantik dari yang gue bayangin" Trisyel hanya terkekeh
Ketiga gadis itu pun berjalan menuju kantin sambil menunjukan beberapa tempat pada Trisyel saat berjalan menuju kantin
kini ketiga gadis itu sudah sampai di kantin, langkah Trisyel terhenti saat sadar bahwa langkah mereka menuju ke arah meja yang sudah terdapat cowo 4 di sana
"kenapa kesana? masih banyak meja kosong di tempat lain" ujar Trisyel
"Di sana ada cowonya Aurin. Kita udah sering ngumpul bareng, dan mereka lumayan asik" Jawab Fanyya
"Tenang aja, cowo gue gak jahat kok" sahut Aurin
mau tidak mau akhirnya Trisyel pun ikut duduk di sana, ia melihat tiga cowo yang tersenyum ramah padanya, namun tidak dengan cowo yang kini duduk di hadapannya, cowo itu seolah tak melihat keberadannya
sombong amat Batin Trisyel sambil melirik cowo yang sedang memainkan ponsel di hadapannya
"Yank, ini siapa?" tanya Bara yang merupakan pacar dari Aurin
"ooh ini, sahabat Fanyya. Anak baru di sekolah kita" jawab Aurin
"oooh jadi ini murid baru yang di ceritain sama anak anak lain tadi. Cantik banget, pantesan pada heboh" celetuk Jeremy (Jeje)
"heh mata lo! gak bisa banget liat yang bening dikit" tegur Felix
"emang cakep tau" jawab Jeje
"Siapa namanya, cantik?" jeje mengulurkan tangannya
Trisyel tersenyum canggung "Trisyel" jawab Trisyel Tanpa menerima ularan tangan itu
Prince yang sedari tadi hanya diam kini melirik sekilas ke arah Trisyel, tanpa sengaja tatapan mereka bertemu dengan cepat Trisyel mengalihkan pandangannya
meja panjang kantin kini dipenuhi oleh 7 orang, dengan 5 orang yang asik bercanda namun tidak dengan 2 orang. Prince dan Trisyel hanya diam sambil memainkan ponsel mereka masing masing
Tumben cewe ini gak kegatelan sama gue. Cewe cewe biasanya kalau ketemu gue langsung berubah jadi ulat bulu Batin Prince sambil melirik ke arah Trisyel
Alah sok jual mahal, paling bentar lagi juga cosplay jadi ulat bulu Batinnya lagi
"Syel.. kok lo diem doang?" ujar Fanyya
"Gapapa, lagi gak mood aja buat becanda" jawab Trisyel tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel
"emang lo lagi ngapain sih? sibuk banget keknya?"
"Baca novel" jawab Trisyel cuek membuat Fanyya menghembuskan bafasnya berat
Trisyel memang seperti itu, jika moodnya sedang tidak baik maka ia akan menjadi sangat cuek
sampai selesai jam istirahat pun Trisyel tetap saja diam. Ia hanya berbicara ketika di tanya, itu pun hanya menjawab ala kadarnya
"yang, gue duluan ya" pamit Aurin dan di jawab dengan anggukan oleh Bara
"kita duluan ya guys" lanjut Fanyya. sedangkan Trisyel hanya tersenyum
ketiga gadis itu pun pergi dari kantin, Trisyel hari ini benar benar terlihat dingin di mata orang orang yang baru melihatnya. Karena entah mengapa mood nya tiba tiba saja buruk. Ia tak banyak bicara, dan hanya tersenyum saat ada yang menyapa
Prince. cowo itu menatap lekat punggung Trisyel yang perlahan menjauh. Tiba tiba ia merasa ada yang aneh dengan dirinya, ia merasa penasaran ketika cewe di hadapannya tampak acuk padanya, tidak seperti cewe cewe yang selama ini ia temui
"liatin apa lo?" Tanya Felix sambil mengikuti arah pandangan Prince
Prince melirik Felix sekilas, ia mengangkat bahunya kemudian kembali mengotak atik ponselnya
🍁🍁🍁
Jakarta, 13:30
Tring... tring..
suara bel terdengar di seluruh sudut sekolah menandakan waktu pulang. Siswa siswi pun mulai meninggalkan kelas dan memenuhi area parkiran untuk pulang
Sedangkan di kelas 12 IPA 2 terlihat 2 cowo yang masih enggan untuk keluar
"Princeeee" Teriak seorang gadis dari arah pintu. Gadis itu berlari masuk dan di belakangnya ada 2 cowo yang juga ikut masuk
"Ngapain sih lo bawa cewe model gini ke kelas gue?" Ujar Prince pada Jeje yang berdiri di samping gadis tadi
Gadis itu bernama Carline, ia gadis yang sangat terobsesi dengan Prince, selalu mencari cara agar ia bisa dekat dengan cowo itu tak peduli bagaimana dan berapa sering cowo itu menolaknya
"lah, bukan gue ngajak. Orang dia datang sendiri" celetuk Jeje tak terima
"Prince bisa anterin aku pulang gak? tadi driver aku bilang gak bisa jemput karena mobil aku tiba tiba mogok" ujar Carline manja
"Gak minat!" jawab Prince acuh. Cowo itu meraih tasnya kemudian berlalu pergi begitu saja, dan diikuti oleh Felix
Carline mencibikkan bibirnya kala mendengar ucapan dingin dari Prince
"Katanya anak sultan, masa mobil aja mogok. Hayolooo ketahuan gak pernah servis mobil. Bangkrut ya? Apa Mau gue bayarin aja?" Ujar Jeje. Sedangkan Bara hanya terkekeh
Carline yang kesal sudah siap melayangkan tasnya pada Jeje, namun sebelum tas itu mendarat pada wajah Jeje Bara sudah lebih dulu menarik tangan Jeje untuk menjauh
"Dah pulang!" ujar Bara sambil terus menarik tangan Jeje dan mengejar Prince menuju parkiran
Carline yang di tinggalkan begitu saja hanya mengepalkan tangannya sambil kakinya menghentak keras ke arah lantai. Untuk ke sekian kalinya rencananya gagal, dan lagi lagi Prince menolaknya
4 cowo keren dan populer di sekolah SMA Galaxy kini sudah berada di atas motor siap untuk pergi. Prince yang baru saja ingin memasang helemnya berhenti bergerak kala melihat seorang gadis yang di rayu oleh ketua OSIS yang bernama Geral, salah satu orang yang paling tidak di sukai oleh Prince karena suka ikut campur dan caper pada orang lain termasuk guru guru
Prince memperhatikan gadis yang tak lain ada Trisyel, murid baru di sekolah itu. Ia memperhatikan gerak gerik Trisyel, di jarak yang tak begitu jauh Prince dapat mendengar Geral memperkenalkan dirinya berserta jabatannya di sekolah. Geral banyak bertanya dan mengajak Trisyel untuk mengobrol namun Trisyel terlihat hanya menjawab ala kadarnya saja
dan sampai lh pada saat Geral mengajak Trisyel untuk pulang bersama, lebih tepatnya mengantar Trisyel pulang karena jemputan Trisyel yang belum juga datang
"liat apaan?" tanya Felix pada Prince. Karena cowo itu terlihat mematung di atas motornya
3 cowo yang merupakan sahabat Prince pun mengikuti arah pandang Prince, mereka juga dapat melihat interaksi antara Trisyel dan Geral. Mereka bisa melihat bagaimana Geral yang memaksa untuk mengantar Trisyel pulang, sedangkan Trisyel yang nampak risih namun tak bisa berkata
gadis itu hanya sendiri, karena Fanyya dan Aurin yang tadi pergi ke toilet dan menyuruh Trisyel untuk duluan
☘☘☘
Fanyya dan Aurin yang sudah selesai dari toilet pun langsung menghampiri Trisyel. Dan seketika itu juga Trisyel langsung bernafas lega saat melihat sahabatnya datang
"mau ngapain lo?" Tanya Fanyya pada Geral
"Cuman pengen kenalan aja" jawab Geral santai
"halah modus. Lo itu salah satu jenis predator pemangsa cewe cantik, jadi hus huss sana jangan deket deket temen kita" usir Aurin
karena malas berdebat akhirnya Geral pun mengalah dan memilih untuk pergi.
Tak lama setelah itu Bara menghampiri Aurin untuk mengajaknya pulang, dan Fanyya yang biasanya pulang bersama Felix pun merasa tidak enak karena Felix yang sudah menunggu sejak tadi, sedangkan ia tidak tega jika harus meninggalkan Trisyel sendiri
"Lo pada duluan aja" Ujar Fanyya sambil melirik ke arah Felix yang sudah berada di atas motor
"kenapa gak sekalian aja sama kita? biasanya lo juga di anterin sama Felix" Kata Bara
"Gue gak tega ninggalin Trisyel sendiri, jemputannya belum datang"
Trisyel tersenyum, ia tau Fanyya sangat peduli padanya "Gapapa lo pulang duluan aja, lagian bentar lagi driver gue juga sampe"
Meskipun sudah mendengar jawaban Trisyel, Fanyya tetap saja tidak enak. Biasanya ia memang selalu pulang bersama Felix karena rumahnya searah dengan apartemen cowo itu
"Buruan napa, panas nih" keluh Felix
"Dah sana pulang! udah di tungguin tuh" kata Trisyel
"his lagian driver lo mana sih, lama amat? perasaan jarak rumah lo sama sekolah gak nyampe satu jam juga"
"Iya syel, katanya udah jalan dari sebelum bel pulang sekolah, masa sampe sekarang belum sampe" sahut Aurin
"gue juga gak tau, gak ada kabar" jawab Trisyel
"Dah mendingan lo di anter temen gue aja, selain Felix temen gue pada bawa motor sendiri sendiri kok" Kata Bara memberikan solusi
"sama gue aja, kalau sama si kulas gak bakal mau" Sahut Jeje dengan cepat
Seketika lirikkan tajam ia dapatkan dari Prince. Cowo itu nampak kesal dengan ucapan Jeje barusan, sedangkan Jeje hanya terkekeh
"Gak usah, makasih. Lo pada duluan aja!" tolak Trisyel
Akhirnya mereka semua tidak ada yang pulang karena menunggu jemputan Trisyel tiba, termasuk Prince. Tak lama setelah itu driver Trisyel pun datang dengan nafas memburu, ia merasa bersalah karena telat menjemput Trisyel
"Maaf ya non saya telat, soalnya tadi saya gak sengaja nabrak ibu ibu"
"Loh kok bisa? terus ibu ibunya gimana?" Tanya Trisyel panik
"Mungkin saya kurang hati hati_"
"Tadi kakinya lecet dikit karena terbentur sama aspal. Saya telat karena bawa ibu ibu itu ke klinik terdekat dulu"
"ooh ya udah gapapa. Lain kali hati hati loh pak"
🍁🍁🍁
Jakarta, 14:22
Trisyel baru sampai di rumahnya, seperti biasa ia hanya di sambut oleh ART, sedangkan kakaknya masih sibuk bekerja di perusahaan
Sesampainya di kamar ia langsung meletakkan tasnya, mengambil handuk dan langsung menuju kamar mandi. Ia memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu karena merasa tubuhnya sangat lengket dengan keringat
setelah selesai membersihkan diri Trisyel menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang, tiba tiba ia teringat pada Fanyya, kemudian ia mengambil ponsel dan mengirim pesan pada sahabatnya itu
sedangkan Prince dan 3 sahabatnya kini sudah berada di apartemen Prince. Tempat mereka menghabiskan waktu bersama
Bara dan Jeje terlihat sibuk bermain game PS, Felix yang terlihat asik bermain gitar, dan Prince yang merebahkan tubuhnya di atas sofa dengan mata tertutup
"Trisyel cantik banget ya" Celetuk Jeje tiba tiba
"paan sih lo, tiba tiba bahas si Trisyel" kata Bara dengan mata yang masih fokus ke layar televisi
"gak tau, tiba tiba aja keingat" sahut Jeje sambil menyengir
"Tadi gue liat ada yang lagi stalking Ig nya Trisyel. Gue sempet kaget, gak nyangka ternyata dia seleb" Ujar Felix yang sukses membuat Prince membuka matanya
"pengikutnya aja udah 3M lebih, padahal postingan ig nya gak begitu banyak" Lanjut Felix. Cowo itu meletakkan gitarnya kemudian mengambil ponsel di dalam tasnya
Felix membuka aplikasi IG, dan mengetik username IG Trisyel di layar ponselnya
Felix memperlihatkan layar ponselnya pada sahabatnya. Jeje yang melihat itu membelalakkan matanya, postingan yang baru semalam saja sudah mendapatkan hampir 1M like
dengan cepat ia mengambil ponselnya dan ikut mengetik username ig Trisyel di sana. Ia sudah tidak peduli lagi dengan gamenya membuat Bara kesal dan menjitak kepala Jeje, namun orang yg di jitak hanya cengengesan
"Gila, postingan IG nya cuman ada 12 tapi yang follow rame amat. Jadi insekure gue" Ujar Jeje
"Insecure" koreksi Bara dengan nada kesal
karena penasaran Prince pun ikut membuka layar ponselnya dan melakukan hal yang sama seperti sahabatnya. Felix sedikit merasa aneh dengan Prince, biasanya cowo itu tak peduli jika mereka membahas tentang seorang gadis
🍁🍁🍁
Jakarta, 19 Juli 2022
Ini merupakan hari kedua Trisyel sekolah di SMA Galaxy, gadis itu kini tiba di parkiran sekolah dengan membawa mobil sendiri
ya hari hari di sekolah seperti pada umumnya, sesi belajar mengajar hingga waktu bel istirahat tiba. Dan untuk kedua kalinya lagi Trisyel makan satu meja bersama 4 cowo populer di sekolah itu
Kali ini Trisyel tampak sedikit berbeda, ia lebih fine ketika di ajak bercanda, tidak seperti kemarin yang hanya sibuk memainkan ponselnya
sedangkan Prince, cowo itu tidak berubah, dirinya tetaplah dirinya tak memperdulikan sekitar. Bagi sahabatnya itu hal yang biasa, jadi mereka tak masalah
"Kenapa gak pernah pacaran syel?" Tanya Jeje
"Belum kepengen aja sih" jawab Trisyel
"Dia mah enak, kalau kepengen pacaran tinggal ngumpulin niat. cuman lagi gaada niat aja, lah elo udah punya niat, udah memohon mohon sama tuhan, sampe nunggu bertahun tahun juga gak dapet dapet" Sindir Bara
"his lo mah suka jujur kalau ngomong" Ujar Jeje yang membuat Trisyel tertawa
Tanpa kata tiba tiba Prince beranjak dan hendak pergi
"Mau kemana?" Tanya Felix yang melihat Prince berdiri
"Males, ada ulat bulu" jawab Prince kemudian pergi
orang yang di maksud Prince adalah Carline. Ternyata cewe itu sedang berjalan dan hendak menghampiri meja mereka, melihat itu Prince buru buru pergi karena malas melayani Carline
Prince berjalan melewati Carline seolah Carline tak terlihat di matanya
"Pri.." Carline tak menyelesaikan ucapannya saat Prince yang berlalu tanpa menoleh padanya. Senyumannya langsung pudar
"Sabar ya line, bentar lagi juga pasti luluh" Ujar Disti menenangkan
Sedangkan di meja depan Carline, seorang cewe sedang tertawa "Ututu kasiann" Ucap cewe itu yang tak lain adalah Aurin
"Apa lo!" Ucap Carline sinis
"Ups" Aurin langsung menutup mulutnya namun kekehannya masih bisa di dengar oleh Carline dan Disti
Karena sudah malu akhirnya Carline pun pergi dari kantin, dan diikuti oleh Disti
"Itu cewe namanya Carline, dia itu cewe yang terobsesi banget sama Prince, mana gatel banget lagi. Kayak gak ada harga diri ngejar ngejar cowo" Celetuk Aurin
"Makanya Prince bilang dia itu ulat bulu. kelakuannya yang kayak gatel banget sama Prince" lanjut Fanyya
"Kasian.. mana cantik tapi kok gitu ya" Ujar Jeje
"Adopsi sana!" Kata Bara yang membuat Felix terkekeh
"lo kate hewan, pake adopsi segala" Sahut Felix
"Gue sih mau ya, cuman dianya aja yang gak mau sama gue" Jeje memasang wajah sedihnya membuat Trisyel tertawa
🍁🍁🍁
Sebelum kembali ke kelas Trisyel ke toilet terlebih dahulu. Setelah keluar dari toilet ia melihat adegan yang menurutnya tidak baik
"Lo apaan sih! Punya mata gak!" Sarkas seorang cowo dengan sorot mata tajam
"Sorry kak Prince, aku gak sengaja" Kata seorang gadis bernama Noren
Saat Prince yang berjalan sambil asik memainkan ponselnya tiba tiba seorang gadis yang membawa minuman menabraknya, hingga minuman itu sedikit menyenai almamater milik Prince
Trisyel yang melihat seorang gadis di bentak langsung saja menghampiri
"Heh apa apaan lo, ngebentak cewe kayak gitu. Gak baik tau" ujar Trisyel
"Bukan urusan lo" jawab Prince sinis
"Udah kak sini biar aku bantu bersihin" ujar Noren tanpa memperdulikan Trisyel, ia mengeluarkan sapu tangannya berniat untuk mengelap baju Prince yang basah
dengan cepat Prince menepis tangan itu "Jauhin tangan lo dari gue!" Tegas Prince membuat Trisyel melotot
"Maaf.." Kata Noren terdengar lirih
"Halah basi"
"Heh lo apaan sih! Dia udah minta maaf masih aja lo bentak bentak" Ujar Trisyel kesal
"Lo gak usah ikut campur bisa gak sih!" Prince menatap tajam ke arah Trisyel
"Gue gak bisa liat cowo ngebentak cewe" jawab Trisyel
"Lo itu anak baru gak tau apa apa!" Ujar Prince dingin "Asal lo tau aja ya, dia itu sengaja nabrak gue biar bisa modus! Itu udah hal yang biasa gue dapetin dari cewe cewe modelan ulat bulu kayak mereka"
"Lo nya aja kali yang kepedean" Jawab Trisyel tak kalah dingin
"Udah jangan ladenin cowo narsis itu, kita pergi aja!" Kata Trisyel sambil merangkul Noren yang merupakan adik kelas, Trisyel membawa Noren pergi dan meninggalkan Prince yang masih terpaku di tempat
Sedangkan Prince, ia hanya melongo mendengar jawaban Trisyel "Bisa bisanya tu cewe ngomong gitu sama gue" Gumam Prince
"Kayaknya cewe satu ini emang beda. Dia belum tau siapa gue" Tiba tiba sudut bibirnya terangkat, sambil matanya terus memperhatikan Trisyel yang semakin menjauh
🍁🍁🍁
Trisyel masuk ke kelas sedikit terlambat, ternyata guru sudah lebih dulu masuk, untung saja ia tidak di hukum atau di marahi
dengan segera Trisyel duduk di kursinya dengan wajah yang masih terlihat kesal, mulutnya terlihat komat kamit tidak jelas membuat Fanyya yang di sebelahnya tertawa dalam diam. Sampai beberapa menit berlalu pun Trisyel masih saja komat kamit tidak jelas, Fanyya sudah tidak tahan menahan tawa. Ia memegangi perutnya dengan satu tangan menutup mulut
"pufft..." akhirnya Fanyya terkikik geli. Seketika ia menjadi pusat perhatian karena tiba tiba saja tertawa
"Kamu kenapa Fanyya?" Tanya guru di depan
"Maaf bu, tadi ada semut yang gelitikkin perut saya" jawab Fanyya asal membuat guru geleng geleng kepala
"Ada ada saja kamu" Ucap guru itu "Sudah lanjutkan belajarnya"
Akhirnya sesi belajar selesai, Fanyya langsung mengampiri Trisyel
"Lo dari tadi ngapain sih komat kamit gak jelas? kayak mbah dukun tau gak" Tanya Fanyya sambil tertawa mengingat ekspresi lucu Trisyel
"Enak aja gue di samain sama mbah dukun" Protes Trisyel membuat Fanyya semakin tertawa
"Lagian loh sih pake acara komat kamit segala"
"Itu karena gue kesel. Lo tau gak, tadi gue abis dari toilet ketemu sama temen pacarnya Aurin" Kata Trisyel masih dengan raut wajah kesalnya
"Siapa?" Tanya Aurin
"Itu si.. emm_" Trisyel nampak berfikir "Oh itu, si Prince kalau gak salah"
"Terus kenapa sampe komat kamit gitu? gue capek tau nahan ketawa liat muka lo" Ujar Fanyya
"Di cuekin sama Prince ya? udah lh biasa aja, dia emang gitu kok" Sahut Aurin
"Bukan gitu rin.. nih ya gue cerita" Wajah Trisyel berubah menjadi serius "Tu cowo sumpah narsis banget" Lanjutnya yang seketika membuat Fanyya tertawa
"Narsis? maksud lo?" Tanya Aurin
"Nih ya, tadi gue keluar dari toilet terus liat dia marahin adik kelas karena gak sengaja nabrak dan numpahin minuman ke bajunya, padahal tu adik kelas udah minta maaf, tapi masih aja di bentak sama dia"
"Terus?" Kata Fanyya, karena itu sudah biasa ia lihat
"Ya gue samperin lah, gue gak bisa liat cewe di bentak gitu! Gue tegur eh malah gue yang di marahin. Yang bikin gue kesel tu gini, dia malah ngatain adik kelas modus dan caper sama dia, terus di katain ulat bulu lagi. Kan narsis banget ya" celetuk Tristel yang lagi lagi membuat Fanyya tertawa, kini Aurin pun ikut tertawa
"Ya itu emang udah biasa syel" kata Aurin sambil terus tertawa
"Prince itu emang udah biasa dengan hal yang kayak gitu. Karena emang pada dasarnya cewe cewe suka caper sama dia dengan segala cara, salah satunya kayak cewe itu tadi" Jelas Fanyya
"Ya tapi gak semua cewe modelan ulat bulu juga kali, siapa tau adik kelas tadi beneran gak sengaja kan! Lagian dia narsis banget sumpah, kayak dia yang paling ganteng aja di bumi"
"Dah lh terserah lo" Kata Fanyya akhirnya
"Ya gue sih takutnya malah lo yang naksir sama dia nanti" Ujar Aurin sambil terkekeh
"Dih amit amit" sarkas Trisyel
☘☘☘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!