NovelToon NovelToon

QUEEN'S REVENGE

KEMBALINYA RATU

Kabar yang Ratu terima cukup mengejutkannya karena adik yang sangat dicintainya dalam keadaan tidak berdaya.

Ratu yang berada jauh dari keluarganya hanya bisa terdiam, berdiri di balkon kamarnya dengan amarah dan dendam yang sangat besar.

Dengan tangan Ratu sendiri dia akan melenyapkan orang yang sudah mencelakai Adiknya Elisa Putri.

"Nona Ratu, tuan meminta nona kembali." Pengawal pribadi Ratu memberikan kabar yang sudah sampai dari Ayahnya.

"Kita terbang hari ini juga, berikan perintah untuk ada yang mengantikan aku untuk tetap berada di sini." Ratu melangkah keluar dari kamarnya.

Suara high heels Felisha Ratu Albert terdengar menggema, wanita yang terkenal kejam dan menjalankan bisnis besar juga menjadi pelindung bagi para pengusaha.

Sang Ratu yang disegani dan ditakuti banyak orang, pemimpin yang sangat dihormati oleh ribuan bawahannya, baik ilegal maupun non ilegal.

Felisha Ratu wanita kejam dan tanpa belas kasihan, memutuskan meninggalkan tahtanya sementara waktu demi membalaskan dendam adiknya.

"Kalian jaga bisnis kita sampai aku kembali, jangan sampai ada masalah jika tidak ingin kepala kalian aku penggal." Ratu melewati ratusan pengawalnya yang sudah membungkukkan tubuhnya melihat Ratu pertama kalinya meninggalkan mansion mewah miliknya.

Penerbangan Ratu mendarat di rumah mewah milik keluarga Albert, tempat kedua orangtuanya dan adiknya tinggal.

"Bunda, Ayah, Ratu kembali." Langkah kaki Ratu terdengar memasuki rumahnya.

"Ratu, akhirnya kamu kembali setelah lima belas tahun tidak menginjakan kaki di rumah ini." Albert memeluk putri pertamanya yang jauh lebih kuat darinya.

"Bagaimana keadaan Elisha Ayah? Ratu harus menemuinya." Harapan Ratu dia bisa setidaknya menyapa adiknya.

"Dia tidak mengenali Bunda lagi, para bajingan itu menghancurkan hidup Putriku. Mereka menghancurkan hidup Adik kamu." Tangisan Bunda terdengar, memeluk Putri pertamanya.

Tangan Ratu mengusap punggung bundanya yang masih gelisah memikirkan nasib anaknya yaang sudah hancur.

Ratu menemui Elisha yang terkurung di ruangan pribadi dengan pengawasan doker juga para pengawal.

Tawa Ratu terdengar menggelegar melihat adiknya yang terbaring tidak berdaya, bahkan makan dan minum dibantu oleh infus.

Hanya mata Elisha yang bergerak, dan dia tidak bisa melakukan apapun karena terlalu terpukul atas apa yang menimpanya.

"Siapa yang menemukan Putri pertama kali?"

"Saya Nona, saya assiten pribadinya Nona Elisha Putri." Seorang wanita mendekati Ratu yang terlihat dingin dan kejam.

Tamparan Ratu kuat mendarat, dia menginginkan Aryani ikut dengannya untuk menemukan pelaku yang sudah merusak hidup adiknya.

Kepala Aryani menggeleng, dia tidak tahu apapun yang terjadi, Yani juga dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Saat dia tiba Elisha sudah terbaring tanpa busana, dia berada atas raanjaang, dan tidak berdaya lagi.

"Tutup mulut kamu, percuma saja keluarga ini mempekerjakan banyak penjaga pada akhirnya masih gagal." Tamparan Ratu mendarat membuat Aryani langsung berlutut sambil menangis.

Dia berjanji kepada Ratu untuk membantunya menemukan pelaku yang sudah menghancurkan hidup Elisha, Yani juga tidak rela melihat kondisi Nonanya tidak berdaya sama sekali.

"Baiklah aku berikan kamu kesempatan, dalam waktu singkat temukan siapa saja yang terlibat,"

"Nona ini mungkin ada sangkut pautnya dengan keluarga Petro. Putranya Krisna Petro juga berada di tempat yang sama pada saat kejadian." Air mata Yani menetes dengan sangat deras.

Tidak ada yang tahu siapa Ratu, bahkan pengawal dan asisten Elisha juga tidak mengenalinya.

Ratu langsung menemui Ayahnya di ruangan pribadi, melihat penuruan saham. Keluarga Petro menjadi penguasa di dunia bisnis.

"Siapa keluarga Petro ayah?"

"Kemungkinan dia orang yang mencelakai Elisha, keluarga itu saat ini sedang ada di atas." Albert meminta Ratu menyembunyikan identitasnya.

"Aku akan menyingkirkan mereka Ayah,"

"Tidak Ratu, ayah tidak mengizinkan kamu melakukan dengan cara yang keji, kamu harus menyembunyikan identitas agar kasus Elisha bisa selesai dengan cepat dan tertutup." Albert bukan tidak mencintai putrinya, jika sampai kondisi Elisha terpublikasi hidupnya akan lebih hancur lagi.

Apapun yang dilakukan tidak akan bisa mengubah keadaan jika harga diri Elisha sudah diinjak-injak banyak pria.

Jalan satu-satunya, Ratu harus masuk ke dalam bagian keluarga Petro mencari kelemahan mereka dan menghilangkan siapa saja yang terlibat secara tersembunyi.

"Kita tidak boleh melawan mereka dengan cara keras, dan semena-mena. Mereka juga bukan orang sembarangan, keamanan juga pasti sangat ketat." Ayah meminta Ratu menggunakan cara halus dan lebih terlihat tenang.

Kepala Ratu mengangguk dia tidak bisa berbuat banyak dengan kekerasan karena bukan berada di wilayahnya. Ratu akan menghancurkan siapapun dengan cara yang lebih mematikan.

"Kematian bukan bayaran yang setimpal, kalian juga harus gila sama seperti Elisha.Tidak akan aku biarkan kalian hidup dan tidur dengan tenang." Senyuman menyungging terlihat, Ratu menyeringai menunjukkan wajahnya yang kejam

Setelah mendapatkan perintah, Ratu kembali meninggalkan mansion kedua orangtunya bersama pengawal pribadinya.

"Aku akan menyamar untuk menyembunyikan identitas, membuat pelaku menderita,"

"Kenapa tidak menggunakan cara kita seperti biasanya Nona?"

"Aku juga menginginkannya, tapi karena mereka juga bukan orang sembarangan. Ini juga bukan wilayah kita." Ratu akan mencoba menjadi orang biasa yang akan menghacurkan hidup orang-orang yang terlibat dengan adiknya.

Senyuman pengawal pribadi Ratu terlihat, dia akan membantu Ratu untuk menyembunyikan identitas aslinya demi dendam.

"Bagaimana soal tempa tinggal kita? Aku membutuhkan tempat yang bisa dekat dengan keluarga itu." Ratu mencari tahu soal keluarga Petro.

Kepala Ratu mengangguk, melihat perusahaan besar milik keluarga Petro yang dipimpin oleh anak pertamanya.

"Aku harus masuk ke perusahaan ini,"

"Saya akan mencari jalan agar Nona bisa berada di sana." Lilis tersenyum menyeringai mematikan jika Ratu akan segera menginjakkan kakinya ke dalam perusahaan Petro.

Melihat identitas anak Petro, mereka juga memiliki dua putri, salah satu dari mereka akan merasakan hal yaang sama seperti Elisha. Ratu akan membuat apa yang dirasakan keluarganya dirasakan juga oleh keluarga Petro yang sudah mencelakai adiknya.

Kediaman Ratu sudah ditentukan, Pengawal pribadinya sudah mencari cara agar Ratu bisa dengan mudah bergabung ke dalam perusahaan.

"Nona beberapa waktu lalu ada penerimaan karyawan baru, Nona ingin masuk ke sana sebagai staf? Jika iya aku bisa mengubah indentitas karyawan yang diterima menggantikan dengan Nona."

"Lakukanlah, selama aku bisa masuk ke sana , tidak peduli sejauh apa dan setinggi apa status Krisna Petro aku akan melenyapkan dan menghacurkan perusahaan sampai rata.

Kepala Lilis mengangguk sambil tersenyum , langsung melakukan tindakan agar secepatnya Ratu bisa masuk.

"Bajingan kalian, aku juga seorang penjahat tapi tidak menyakiti wanita, orangtua juga anak kecil. Tetapi kalian melukai wanita sampai tidak berdaya." Tawa Ratu terdengar menatap perusahaan besar di depan hotel tempat tinggalnya sementara.

Kedua tangan Ratu tergempal erat, hatinya masih sakit karena adiknya bukan hanya mengalami gangguan jiwa, tapi tidak punya semangat lagi untuk hidup. Kematian tidak adil untuknya.

***

MENYAMAR

Senyuman menyeringai terlihat, Ratu berpikir menggunakan kacamata sangat terlihat seperti wanita lemah.

"Nona Ratu, belajarlah berakting menjadi sampah. Semua yang ada di sana orang yang tidak beretika. Aku akan mengawasi Nona dari kejauhan." Lilis meminta Ratu tersenyum manis menghilangkan sejenak senyuman meyeramkannya.

Senyuman Ratu terlihat, berjalan ke arah perusahaan, Lilis yang melihat Ratu tersenyum langsung memalingkan wajahnya.

Wanita cantik yang tidak bisa tersenyum manis, tapi memilih menjadi orang biasa yang terlihat lemah.

Di pintu masuk, Ratu berjalan ke dalam, belum jauh dia melangkah beberapa wanita berlarian menabraknya menyingkirkan Ratu yang lebih dulu ingin masuk lift.

"Eh tunggu, saya yang lebih dulu,"

"Kenapa tidak suka? Baca muatannya berapa jangan asal bicara." Lift tertutup meninggalkan Ratu yang hanya terdiam di depan lift.

Tangan Ratu tergempal kuat, menahan emosinya ingin mencabik-cabik wajah orang yang meremehkannya.

"Tunggu saja, tempat ini akan menjadi pemakaman kalian." Ratu menarik napas lalu menghembuskan perlahan.

Lift terbuka kembali, ratu langssung masuk disusul oleh beberapa karyawan yang juga terburu-buru.

Tangan Ratu menutup hidungnya, bau keringat tercium dari beberapa pria berbadan penuh lemak bahkan kemungkinan tidak mandi.

"Sialan, ingin aku sayap-sayap daging kalian agar lenyap dari hadapan aku." Batin Ratu di dalam hatinya yang ingin mengamuk.

Akhirnya Ratu bisa menarik napas, melihat beberapa karyawan menundukkan kepalanya melihat lift sebelah terbuka.

Seorang pemuda berjalan keluar diikuti oleh seseorang yang terlihat berwibawa. Langkah kaki sombong terlihat, melewati beberapa karyawan yang menyapa.

"Kenapa ini busuk sekali?" Langkah terhenti menatap ke arah Ratu.

"Sepertinya dia karyawan baru Tuan Kris bahkan tubuhnya bau keringat." Ucapan pria gemuk yang sudah menjauh menyudutkan Ratu.

"Anjing ... Mulut sampah, Aku pastikan kamu akan mati." Ratu hanya bisa mengumpat di dalam hatinya karena melihat pemuda tidak tidak tahu diri.

"Kenapa perusahaan ini menerima karyawan sampah seperti ini? Apa tidak ada wanita yang jauh lebih baik. Jangan pernah muncul di hadapanku, jika tidak habis kamu." Kris langsung memberikan ancaman yang membuat Ratu tersenyum sinis di dalam hatinya.

"Tuan, bukan menjadi urusan karyawan ini, kita memiliki banyak masalah lain yang harus diselesaikan." Sekretaris pribadi Krisna memberikan peringatan untuk segera meninggalkan Ratu.

Kris dan sekretarisnya langsung pergi, karyawan langsung rusuh menyukai sosok pria dingin yang selalu mendampingi Krisna.

"Kenapa menuduh aku padahal kamu yang bau bangkai?" Ratu menatap pria berlemak yang meremas wajahnya.

"Karyawan baru jangan banyak bicara, aku bisa membuat kamu segera angkat kaki dari tempat ini." Pria berlemak langsung melangkah pergi begitu saja meninggalkan Ratu yaang masih terdiam.

Mata Ratu tidak berkedip sama sekali, kepalanya menggeleng tidak pernah ada yang berani menyentuh wajahnya apalagi sampai meremasnya.

"Awas kamu pria berlemak berbau bangkai, aku akan meletakkan kamu pada tempatnya. Sudah jelek, berlemak, tidak terurus, bergaya paling kuat. Belum tahu saja siapa aku, jika sampai kamu tahu, mati kamu." Ratu berjalan ke arah ruangan staf untuk menentukan bangunannya berada di lantai berapa.

Staf yang mengecek biodata Felisha Ratu cukup binggung karena seingatnya tidak ada nama Felisha, tapi ada bukti jika dia diterima.

"Kamu memiliki kecerdasan yang luar biasa Felisha, tapi penampilan kamu yang kurang menarik. Besok gunakan baju yang sedikit seksi, pemimpin perusahan ini tidak menyukai wanita yang berpenampilan tidak menarik." Staf yang merekrut karyawan baru memberikan peringatan kepada Ratu yang ditugaskan ke lantai khusus CEO.

Senyuman Ratu terlihat, Lilis cukup cerdas untuk menipu orang, Ratu benar dipindah ke lantai paling atas dan bisa melihat Krisna lebih dekat.

Kartu nama Ratu terima dia langsung masuk lift menuju lantai paling atas dan tidak sengaja bertemu dengan sekretaris Krisna.

Selama berduaan di dalam lift, suasana terasa sangat dingin, Ratu bahkan sampai merinding merasa tidak nyaman karena takut jika ada kesalahan.

Pria yang ada di belakang Ratu hanya diam membaca tabletnya tanpa melirik kanan dan kiri.

Lift terbuka, Ratu langsung menyingkir menundukkan kepalanya. Sekretaris keluar tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Pria ini sangat dingin apa dia juga ada sangkut pautnya karena melihat sikapnya cukup menakutkan bagi orang biasa." Langkah Ratu masuk ke dalam ruangan yang sudah ditentukan.

Karyawan yang ada di dalamnya tidak ada yang memperdulikan Ratu, terlihat cuek dan sibuk dengan urusan masing-masing.

"Kamu karyawan baru yang menggantikan karyawan sebelumnya, jangan banyak diam kerjakan tugas kamu karena jika Rain datang ke sini tidak menerima hasil yang belum selesai." Tatapan sinis wanita seksi di sampingnya terlihat.

"Selamat pagi semuanya perkenalkan saya Ratu,"

"Tidak ada yang ingin tahu, selesaikan pekerjaan kamu. Tidak peduli batas kemapuan apalagi pengalaman. Aku menginginkan laporan segera selesai sebelum meeting." Pukulan di atas meja terdengar, seorang wanita yang terlihat belahan dadanya menetap benci kearah Ratu.

Cepat Ratu duduk merasa heran dengan ruangan aneh yang isinya manusi yang tidak beretika. Semuanya emosional dan suka meremehkan tidak heran banyak yang takut berada di gedung atas.

Komputer Ratu hidupkan melihat beberapa laporan yaang tidak sesuai. Bukan hal yang sulit bagi Ratu untuk menyelesaikannya.

"Ternyata perusahaan ini memproduksi produk kecantikan, dan memiliki banyak cabang." Ratu tersenyum sinis melihat hasil penjualan yang memiliki angka tinggi.

Ratu ingin tahu sehebat apa perusahan besar milik kelurga Petra sehingga dia menjadi salah satu perusahaan terbesar dengan cabang terbanyak.

"Sialan, Rain hanya memberikan waktu satu jam, kenapa lebih lama waku aku bercinta daripada menyelesaikan pekerjaan ini, dia pikir kita mesin?" Helaan napas terdengar dari wanita yang duduk di samping Ratu.

Ratu penasaran dengan sosok Rain yang terkenal dingin dan tidak memberikan toleransi dalam pekerjaan.

"Kalian masih ingat kejadian satu bulan yang lalu membuat Tuan Krisna ditahan di kantor polisi, dia dan banyak temannya meniduri satu wanita hingga hampir tewas." Pembicaraan terdengar membuat gelak tawa dari beberapa staf terdengar.

Ratu yang mendengarnya langsung terasa panas juga ingin segera melenyapkan Krisna yang sudah mencelakai adiknya tanpa pertanggung jawaban.

"Diamlah kalian, hari ini pimpinan juga datang jangan anggap remeh. Kamu karyawan baru serahkan berkas ini kepada tuan Krisna atau bisa menemui sekretarisnya." Ketua staf meminta Ratu yang langsung menganggukkan kepalanya.

Ratu berjalan ke arah ruangan CEO mengetuk pintu, setelah ada suara terbuka barulah Ratu melangkah masuk.

Mata Ratu berkeliling melihat seisi ruangan, mata Ratu bertemu dengan sekretaris Krisna, sedang Kris duduk santai di mejanya sambil bermain game.

Belum sempat Ratu mengatakan apapun, pintu terbuka dengan kuat suara teriakan terdengar membentak Krisna.

"Apa yaang kamu lakukan Kris? Sudah Papa katakan untuk mengurus perusahaan dengan baik, dan berhenti bermain-main." Suara teriak meninggi terdengar meminta Krisna serius jika tidak dia akan pindahkan ke luar negeri,

Papa Kris tidak ingin kejadian beberapa bulan yang lalu terulang kembali apalagi sampai merusak citra perusahaan.

Berkas ditangan Ratu diambil, sekretaris Krisna meminta keluar. Ratu terpaksa melangkah keluar.

"Aku menemukan jalan dengan proses ini, hancurkan tempat ini Ratu." Senyuman Ratu terlihat puas.

***

SERANGAN PERTAMA

Suara tawa Lilis terdengar menggema saat mendengar cerita Ratu karyawan perusahaan yang tidak bisa dijadikan teman.

"Apa ini menyenangkan bagi kamu?"

"Bukan seperti itu Nona hanya saja ini bukan dunia kamu yang bisa diperintah dan caci maki." Lilis menutup mulutnya agar berhenti tertawa.

Laptop Ratu dihidupkan dia berhasil menyadap pembicaraan antara papanya Krisna dan mereka memang membahas soal kejadian di hotel.

"Kenapa aneh sekali Nona? Rasanya Krisna tidak tahu apapun soal malam itu, tapi keluarga Petro nampak panik." Kening Lilis geleng-geleng ada banyak hal aneh.

"Kamu benar, Krisna seperti tidak memiliki dosa, aku akan membuat otaknya ingat apa yang telah dia lakukan." Ratu menatap sinis melihat profit saham.

Senyuman Ratu terlihat menyebarkan virus agar karyawan kewalahan untuk menyelamatkan file yang ada tersimpan di dam laptop dan komputer.

Ratu berjalan ke atas tempat tidurnya memejamkan mata, dia bisa tidur nyenyak karena keesokan harinya akan ada kehebohan karena banyak file yang hilang.

"Selamat malam Nona, selamat beristirahat." Lilis melangkah pergi meninggalkan Ratu.

Mata Ratu terbuka kembali, berjalan ke arah luar mengemudi mobilnya untuk pergi menjenguk adiknya.

Penjagaan di ruangan Elisha tidak terjaga sama sekali karena sudah larut malam. Ratu membuka pintu perlahan berjalan ke arah ranjang.

"Elisha, di mana kamu?" Ratu menatap ruangan yang lampunya redup, sedangkan Elisha tida ada di atas ranjang.

Suara menangis terdengar, Ratu menghidupkan lampu melihat Elisha yang duduk bersembunyi di dalam lemari kecil.

"Apa yang kamu lakukan? Pegang tangan kak Ratu." Tangan Ratu terulur meminta adiknya untuk tenang.

Kepala Elisha menggeleng, dia memohon kepada Ratu untuk tidak menyentuhnya. Elisha bahkan sampai bersujud agar melepaskannya.

Dada Ratu terasa sesak, melihat adiknya sampai sujud di kakinya agar dilepaskan. Ratu hanya bisa tertawa merasa betapa hancurnya hidup adiknya, tapi para pelaku bersenang-senang.

"Elisha, tatap mata Kak Ratu.Katakan siapa saja pelakunya. Aku akan membuatnya menggila. Katakan dengan jelas siapa?" Ratu memegang wajah Elisha yang tatapannya kosong.

Tidak ada harapan bagi Ratu untuk mendapatkan informasi dari Elisha, dia bahkan tidak mengenali siapapun lagi.

Kamu istirahat sekarang, jangan banyak pikiran.Tidur," ucap Ratu dengan perasaan sedih.

Elisha berjalan pincang merasakan tubuhnya masih sakit semua dan memperlihatkan luka padahal Ratu tidak melihat luka apapun.

"Kak Ratu pergi dulu ya? Kamu tenang saja mereka juga akan hancur." Ratu meredupkan kembali lampu bersiap untuk keluar.

"Ada tato kupu-kupu di pundaknya, merek beramai-ramai membuka baju aku." Kedua tangan Elisha meremas rambutnya dengan perasaan hancur.

"Tato kupu-kupu?"

Elisha menggambar kupu-kupu, Ratu langsung memotretnya untuk memastikan apa yaang Elisha katakan mungkin petunjuk.

"Tenanglah adikku, kakak pastikan mereka membayar mahal." Kecupan Ratu lembut di kening Elisha yang sudah memejamkan matanya sambil mengigau.

Ratu keluar dari ruangan Elisha secara diam-diam, ada beberapa penjaga yang berpatroli, tapi tidak melihat keberadaan Ratu.

Senyuman sinis ratu terlihat, langsung menyelidiki tempat pembuatan tato kupu-kupu.

Tanpa membutuhkan bantuan siapapun, Ratu langsung menemukan alamat yang paling memungkinkan. Lokasi tempat tato terkenal elit dan pastinya menjadi tepat orang kaya berdatangan.

Penampilan Ratu membuat beberapa orang tersenyum menggoda, Ratu menunjukkan gambar yang ada di ponselnya, tapi sudah dia modifikasi.

"Siapa yang pernah membuat tato kurang lebih seperti ini?"

"Saya tidak bisa membocorkan informasi pelanggan." Pemilik tempat meminta Ratu segera pergi.

Tawa Ratu terdengar, tiga orang langsung tergeletak tanpa dia melakukan apapun, Lilis berjalan santai berdiri di samping Ratu.

"Jika kamu tidak memberikan informasi tempat ini menjadi kuburan kalian!"

Akhirnya apa yang Ratu inginkan diberikan, beberapa orang yang kemungkinan menggunakan tato kupu-kupu. Ratu memperhatikan siapa saja yang kemungkinan besar terlibat.

"Siapa pria ini?"

"Dia Putra tunggal pemilik rumah sakit, dan ...."

"Stop! selidiki dia Lis, di mana keberadaan dia saat kejadian." Suara Ratu memberikan ancaman terdengar, jika sampai kedatangannya bocor nyawa keluarga juga taruhannya.

Semua orang yang melihat Ratu keluar hanya bisa menundukkan kepalanya, memilih tidak melihat wajah Ratu.

Mobil Ratu meninggalkan lokasi, dia tersenyum puas akhirnya bisa menemukan satu petunjuk untuk mencari orang-orang yang terlibat.

"Kamu cepat sekali datangnya Lis?"

"Harus bagaimana lagi, jika aku telat kepala aku bisa dipenggal." Jantung Lilis juga belum stabil karena sedang tidur harus lari-larian.

Senyuman Ratu terlihat, meminta Lilis segera menemukan keberadaan pemuda bertato kupu-kupu saat kejadian Elisha.

Sesampainya di hotel, Ratu berjalan penuh keangkuhan. Langsung masuk kamar untuk berendam dan beristirahat.

"Nona Ratu, dia berada di hotel yang sama. Apa yang Nona inginkan?"

"Di mana tempatnya tinggal?" Ratu bermain air yang ada di dalam bathtub tempatnya berendam.

Lilis menyebutkan alamat, Ratu melihat jam di ponselnya. Dia memiliki waktu untuk berendam sejenak sebelum merobek mulut.

Mata Ratu terpejam, Lilis binggung cara membangunkannya karena terlihat sekali wajah Ratu yang kelelahan.

"Nona Ratu sebaiknya tidur di atas ranjang, saya akan pergi membereskan pria bertato kupu-kupu." Lilis tersenyum langsung berjalan keluar dari kamar Ratu, membawa senjata.

Suara alarm berbunyi mengejutkan Ratu yang sedang asik tidur, dia menatap layar ponselnya yang sudah menunjukkan waktunya bekerja.

"Sialan, aku kesiangan." Ratu bergegas membuka bajunya, mencari pakaian ganti mengacak-acak rambutnya.

Sepanjang jalan Ratu mengumpat kasar menyalahkan Lilis yang tidak membangunkannya, tamat sudah riwayat Ratu di kantor.

Sesampainya di kantor terlihat sepi, Ratu langsung menuju lantai tempat bekerja. Saat tiba, senyuman Ratu terlihat karena seluruh staf berlarian karena ada virus di komputer masing-masing.

Tidak ada yang menghiraukan Ratu karena sibuk dengan aktivitas masing-masing, Ratu duduk santai menyaksikan kerusuhan.

"Ratu, cepat berikan berkas ini kepada tuan Rain,"

Senyuman Ratu terlihat, berjalan ke ruangan Rain. Ada Krisna juga di sana dengan wajah cemasnya. Rain masih terlihat santai mengotak-atik komputernya.

"Bagaimana Rain?"

"Permisi Tuan, ini berkas yang diinginkan." Kepala Ratu tertunduk, sambil tersenyum di dalam hatinya.

Kedua tangan Krisna bertepuk tangan, menggoyangkan tubuh Rain memberikan dua jempolnya karena Rain berhasil menyingkirkan virus sehingga data perusahaan bisa dikembalikan seperti semula.

Tangan Ratu langsung tergempal kuat, menatap wajah Rain yang ternyata jantung perusahaan. Tidak ada gunanya Krisna tanpa keberadaan Rain.

"Siapa yang berani menyerang perusahaan kita? kurang ajar sekali." Pukulan kuat menghantam meja terdengar.

Rain menerima panggilan, wajahnya menunjukkan keterkejutan, tapi mimik wajahnya masih terlihat stabil.

"Aku tidak boleh menganggap remeh pria satu ini, dia cukup cerdik," batin Ratu dengan perasaan emosi.

"Tuan Kris, anak pimpinan rumah sakit Yosep mengalami kecelakaan dan dalam keadaan koma di rumah sakit." Rain menatap Ratu yang berani melihat matanya.

***

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!