NovelToon NovelToon

Semesta Untuk KANARAKA

Prolog

Note: Saya tahu mungkin kamu akan membaca cerita ini. Jujur, ini memang tentang kamu.

          HAPPY READING 📖

                     ****

"Miris banget ya hidup lo, nggak di sayang keluarga sendiri terus ngejar-ngejar gue yang bahkan nggak pernah ngarepin lo di hidup gue. Gue muak lo selalu gangguin gue. Gua risih, Raa. "

Tatapan semua orang kini menatap wajah Kanara. Kanara benar-benar di permalukan di depan seluruh orang yang ada di pesta ini.

"Tapi Nara masih sayang sama aa" tulus Kanara.

Kanara berusaha mati-matian menahan diri agar tidak menangis di hadapan semua orang terlebih lagi di hadapan Raka.

"Apa sih yang ada si otak lo ini?"Raka menoyor lagi kepala Kanara. "Jelas-jelas gue lagi ngerendahin lo. Tapi, lo masih bisa nyatain itu ke gue. Lo benar-benar cewek murahan, ya?" ucap Raka dengan nada jijik.

Kanara menatap sendu mata tajam milik laki-laki yang di cintainya. "Kenapa aa bilang Nara murahan? Nara bahkan cuma ngejar-ngejar aa doang. Jangan bilang Nara gitu lagi a, hati Nara sakit dengernya aa" isak pilu gadis itu sambil menunduk.

"LO ITU EMANG MURAHAN NARA! LO NGEJAR GUE TAPI LO JUGA PACARAN SAMA ORANG LAIN! APA ITU NAMANYA KALAU BUKAN MURAHAN! *****!"teriak Raka penuh emosi, rahangnya mengeras dengan kepalan tangannya yang semakin kuat.

'Bughh..

Pukulan yang tepat di berikan Farel ke wajah Raka. Farel yang sedari tadi memperhatikan tingkah Raka yang terus-menerus menghina dan memakai kekasihnya ini menjadi kehilangan kendali.

"Siapa lo?!" tanya Raka sambil mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah.

"Gua cowoknya Nara!"

Raka menatap Kanara sekilas dengan tatapan meremehkan lalu berkata, "oh, lo pacar yang enggak di anggap karena ***** ini ngejar-ngejar gue?"

Farel yang tak terima Kanara di hina seperti itu kembali emosi dan meninju Raka berkali-kali. Raka yang awalnya melawan kalah karena Farel berlipat ganda lebih kuat darinya.

Ruangan pesta yang tadinya indah kini malah menjadi ricuh karena pertengkaran dua pria itu.

Raka terlihat babak belur akibat Farel yang sangat brutal memukulinya tanpa kata ampun sedikitpun.

"Farel stop!udah jangan sakiti Raka lagi!" Kanara berusaha melerai.

Air matanya menetes deras saat melihat kondisi Raka yang babak belur.

Farel berhenti dan menatap Nara dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Ada kecewa, cinta, patah hati, amarah, kerinduan, semuanya bercampur menjadi satu.

"K--kamu batalin pertunangan kita demi dia, Ra?!"lirih Farel.

Kanara hanya terdiam tanpa berniat untuk menjawabnya. Mata Kana malah fokus menatap Raka yang babak belur.

Kana langsung bergegas menghampiri Raka yang kini tergeletak pingsan di lantai. Semua orang disini tidak berani mendekat karena tahu bahwa Farel bukanlah orang sembarangan. Mereka semua tidak ingin mati konyol di tangan Farel, dan berakhir mereka hanya menonton saja.

"a sini Raa bantu, "Kana berusaha membantu Raka berdiri.

Farel menatap Raka dengan penuh kebencian karena merebut gadisnya.

'plak..

tamparan yang di dapatkan oleh Farel dari tangan manis Kana.

" k-kamu nampar aku?"Farel tak percaya.

"iya, kenapa?"

"harusnya aku bunuh kamu bukan hanya nampar kamu doang!" sinis Kana penuh emosi.

Hati Farel sangat sakit di perlakukan seperti ini oleh Kana. Dengan emosi, dia langsung menarik pinggang Kana yang tengah memeluk Raka dan----

01.

Note: Ingin protes segala hal mengenai cerita ini? DM saya.

             HAPPY READING 📖

                     ****

Senja yang indah dengan langit-langit yang kian menambah keadaan menjadi sangat romantis dan penuh kemesraan. Di tambah dengan taman bunga yang segar dan sangat menawan. Ini semua adalah suasana romantis yang mungkin di idamkan oleh setiap pasangan remaja, namun tidak untuk Kanara.

Di tengah-tengah suasana indah ini, dia malah menangis sendu merindukan mantan kekasihnya.

"Hai aa! Apa aa udah bahagia sama dia sekarang? Raa harap bahagia, ya. Kalau a mau balik lagi boleh kok. Raa masih di sini nunggu aa dengan rasa yang sama dan tak pernah berubah.. "

Kanara terus menangis sambil memegang foto Raka dengan sangat erat.

'Tingg..

Sebuah pesan singkat masuk ke ponselnya. Dengan enggan Kanara merogoh ponsel dan melihat layar ponselnya yang mulai cerah.

            Isi pesan

Pujaa:

Lo dimana? Gua nyariin keapart lu tapi gda orang.

Kanara kembali menutup ponselnya dan memasukkan kedalam saku. Puja, sahabat yang selama ini selalu menemani dia di dalam suka maupun duka.

Namun dia sudah mulai menjauhkan diri dari segalanya semenjak dia dan Raka putus. Kanara benar-benar sudah kehilangan semangat hidupnya setelah Raka meninggalkannya. Dia bodoh? Benar, dia benar-benar sangat bodoh karena mengincar Raka yang bahkan tidak ingin tahu tentang dirinya sedikitpun lagi.

Ponsel milik Kana kembali berbunyi. Awalnya dia berusaha untuk tidak mempedulikan tapi karena terus menerus berbunyi, akhirnya Kana membukanya.

Puja:

Kana?

Oi!

Kan

Kanaa

KANARA NAAVAILA ATHALIA!!

Lo dimana?

Gua takut kok lu masih sedih karena Raka ninggalin lu. Tapi gak gini caranya bego! Rebut apa yang seharusnya jadi milik lu.

Melihat spam dari Puja, Kana langsung tersenyum tipis. Otaknya kini perlahan muncul berbagai ide licik.

"****! Kenapa gak dari awal gua kepikiran, ya?" tanya Kana pada dirinya sendiri.

Kanara langsung mengetik beberapa kata dan kemudian seseorang langsung menelponnya. Kanara menjawabnya dengan semangat.

"Pesan 2 tiket pesawat ke Garut-bandung!" titah Kanara lalu mematikan telpon.

Kanara menimang-nimang foto yang berada di pangkuannya dan tersenyum tipis. Dia sudah bertekad akan merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya dari awal.

"sooner or later you will come back to me, baby."

****

Seorang pria dengan dasi dan setumpuk berkas di depannya kini tampak sangat sibuk sekali. Dia adalah Farel Byantara Damian, kekasih dari Kanara.

Hari sudah beranjak malam namun dia masih saja terus berlama-lama mengerjakan berkas yang sepertinya tidak ada habisnya.

'Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu yang membuat perhatiannya teralih sebentar. Dan kemudian dia kembali memfokuskan diri pada tumpukan berkas itu.

"Masuk!" perintah Farel dengan suara bariton nya.

Orang itu langsung masuk sesuai dengan perintah Farel barusan. Tubuhnya yang tetap dan kokoh serta penampilannya yang seperti bodyguard sangat membuktikan siapa orang itu. Dia adalah orang suruhan yang Farel suruh untuk memata-matai kekasihnya.

"Maaf mengganggu waktunya, tuan."

Farel langsung menghentikan kegiatannya saat mengetahui siapa orang ini.

"Hal apa lagi yang di lakukan oleh gadis itu?" tanya Farel langsung pada intinya.

Farel memang tipe orang yang sangat tidak suka bertele-tele.

"Nona Kana meminta asistennya untuk memesan 2 tiket pesawat ke Garut, " lapornya dengan hati-hati.

Bodyguard ini takut apabila sewaktu-waktu bosnya marah akibat ulah pacarnya yang selalu mencari laki-laki lain.

"Kembali dan terus awasi dia. " titah Farel.

Bodyguard itu langsung pergi tanpa basa-basi lagi karena dia masih sangat menyayangi nyawanya. Bosnya ini sangat moodyan dan bila marah mungkin saja dia akan babak belur atau yang lebih parahnya bisa saja dia akan mati di tangan bosnya ini.

Farel membanting ponsel iPhone 13 yang berada di dekatnya. Dia sungguh sangat letih memiliki pacar yang sangat hobi mencari laki-laki lain. Namun dia juga tidak mau meninggalkan Kanara karena dia sangat mencintai Kanara.

"Kenapa kau masih mencarinya, sayang? Apa aku tidak pernah cukup untuk mu? Aku hanya sedikit sibuk dan bukan berarti tidak mencintaimu, " sendu Farel.

Keesokan paginya, Kanara kini tengah sibuk mengurus beberapa hal sebelum dia berangkat ke Garut. Keberangkatannya kali ini dia tidak membawa baju apapun selain laptop, kamera, buku jurnal, ponsel, dan beberapa kartu ATM nya.

Kana mengambil ponselnya dan menelpon seseorang.

"Siap-siap, 10 menit lagi kita berangkat ke bandara!" perintah Kana tak terbantahkan.

Puja yang mendengarkan hal itu menjadi heran. Ini semua bagaikan mimpi olehnya. Semudah itukah? Biaya pesawat bukanlah hal mudah lho.

"Lisa?" panggil seseorang yang membuyarkan lamunannya.

Lisa atau Puja kini menatap orang itu dengan kikuk. Dia adalah Arion, crush atau gebetan Lisa di kampus ini.

Jantung Lisa berdetak kencang saat melihat Arion yang berada di depannya. Wajah tampan Arion terlihat sangat menawan saat ini. Siapa yang akan menolak pria setampan Arion? Kanara jawabannya.

"Kenapa elu ngelamun?" tanya Arion lagi.

Puja berusaha mengendalikan dirinya agar tidak terlihat terlalu salah tingkah. Puja benar-benar sangat gemetaran berada di dekat Arion. Keringat Puja mendadak bercucuran padahal cuaca sedang dingin saat ini.

'Titt.. Titt...

Klakson mobil yang membuat perhatian mereka teralihkan. Mobil black porche itu membuat perhatian semua orang teralihkan padanya.

"Kayaknya gua tahu siapa yang ada di mobil itu, "lirih Puja.

Kemudian Kanara turun dari mobil itu dengan sangat menawan. Rambut pirangnya terlihat indah di tiup oleh angin sepoi-sepoi. Wajah mulusnya terlihat semakin menawan saat berada di bawah sinar.

"Dia terlihat sangat anggun, "ucap beberapa pria kagum pada Kana.

"Lihat saja sebentar lagi dia akan menunjukkan sikap aslinya, " desis Puja.

Kana melepaskan kacamatanya dan melihat ke sekitar mencari Puja. Dia melihat ke arah Puja dan melambaikan tangannya.

"MAILISA PUJA ADIJAYAAAAAA!!!"teriak Kana dengan lantang.

Semua pria yang berada di sana sangat terheran saat melihat sikap Kana yang jauh dari kata anggun.

" ku kira anggun ternyata tomboy, "bisik satu laki-laki.

Walaupun demikian, tidak sedikit laki-laki yang kagum pada pesona yang dikeluarkan oleh Kana. Kana memang selalu hebat dan berbakat dalam mencuri perhatian publik apalagi jika mereka laki-laki.

"Lisa, kenalin dong gua sama temen lu, " ujar beberapa laki-laki mulai mengusik Mailisa.

Dia hanya berusaha bersikap acuh dan lekas menghampiri Kana sebelum dia melakukan hal gila lainnya. Karena dia sangat paham bahwa gadis kecil satu ini memang sangat-sangat gila.

"Lu serius mau ke Garut?" tanya Puja saat memasuki mobil.

Kana hanya mengangguk sebagai jawaban. Sekarang dia tengah memfokuskan diri menyetir mobil.

"Kanara..lo masih waraskan?" Puja memastikan.

"Gua gila, " jawab Kana enteng.

Puja yang mendapatkan jawaban itu dari Kana menjadi jengkel. Bisa-bisanya gadis ini bersikap seperti ini. Tidak bisakah dia serius?

"Ya, lu memang gila Kanara! Lu gila gara-gara Raka!" ketus Puja.

"Nahh itu lo tau..."

Puja mendengus kesal dan di sambut kekeh oleh Kana. Dia melihat Puja sekilas lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"KANARA NAAVAILA ATHALIAA!!!!!!! "

02.

Kerinduan pada kekasih yang kini semakin bertambah..

Suaranya yang indah..

Membuat hati kian merasakan kehangatan..

Perhatiannya yang sahdu kini sebatas angan sahaja..

Kekasihku..

Dimanakah engkau berada?hati kini sangat merindu..

Rindu kehadiran mu di dalam hidupku..

Note:jangan lupa vote dan komen.

                 HAPPY READING 📖

               ****

Puja turun dengan sempoyongan dari mobil dan berakhir muntah begitu saja. Kepalanya sangat pusing setelah naik mobil bersama Kana. Wajahnya terlihat sangat pucat saat ini. Sementara Kana malah terlihat biasa saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

"Minum dulu, " Kana menyodorkan sebotol air mineral.

Tanpa basa-basi lagi, Puja langsung meneguk air di botol itu hingga tersisa separuh. Kana yang melihat Puja sudah mulai membaik langsung menariknya lagi.

"E-eh mau kemana?" tanya Puja heran.

Kana tidak menjawab dan terus menarik Puja naik ke pesawat. Puja masih tidak bisa menebak apa yang sedang terjadi saat ini.

"Pesawat? A-apa yang bakal kita lakuin?" heran Puja.

Kana menyuruh Puja duduk di kursi yang di siapkan dan kemudian pesawat langsung lepas landas.

                   ****

"Akang mau jus lemonnya satu, " pinta seorang gadis pada bartender.

Bartender itu dengan cekatan langsung menyiapkan pesanan yang di minta. Mata elangnya sangat menawan membuat setiap wanita akan terpikat dan jatuh hati padanya. Bibirnya yang merah seperti buah delima sangat menggoda setiap gadis yang menatapnya. Raka Athariz Mahendra, itu adalah namanya.

"Akang, udah punya pacar?" tanya gadis itu dengan malu-malu.

Raka yang mendengar hal itu hanya tersenyum tipis. Itu semua membuat si gadis tambah salah tingkah.Pipi gadis itu terlihat merona karena sikap Raka padanya.Wajar jika caffe ini sangat rame karena bartendernya yang sangat manis.

"Teteh jangan senyum mulu, " tegur Raka.

"Kenapa kang?"

"Nanti jusnya insecure sama senyumnya teteh karena kalah manis," goda Raka.

Gadis yang di goda oleh Raka menjerir karena salah tingkah sambil memukul temannya. Beberapa gadis lain yang berada di sana ikutan salah tingkah akibat di goda oleh Raka. Suasana di caffe ini tampak sangat berwarna karena Raka. Banyak gadis yang betah berlama-lama di sini hanya untuk melihat Raka dan mendengarkan godaan atau rayuan manis Raka.

Sementara Kanara kini telah sampai di Garut. Dia turun dari pesawat dengan angkuhnya.

"Aa Raka, i'm comeback!" teriak Kana dengan senang.

Puja menutup telinganya karena takut mendengarkan suara Kanara yang begitu melengking. Bisa-bisa gendang telinganya pecah jika mendengarkan teriakan Kana setiap saat.

Kana melompat-lompat kegirangan setelah turun dari pesawat. Dia kegirangan seperti seorang anak kecil yang baru dibelikan mainan baru. Puja hampir lupa bahwa Kana memanglah selalu menjadi anak kecil.

"Pujaaa!!" teriak Kana lagi.

"Jangan pake teriak bocil!" kesal Puja karena semua orang yang berada di bandara terus memperhatikan mereka.

Kana langsung menutup mulutnya dan berhenti berteriak. Puja sekarang terlihat seperti babysitter Kana daripada seorang sahabat.

Puja membawa Kana mencari taxi untuk pergi ke apartemen di sekitar sini. Setelah menemukan taxi, mereka berdua langsung pergi mencari apartemen atau hotel.

"Yeyy ketemuu aa Raka!" girang Kana sambil bertepuk tangan seperti anak kecil.

Kana terus melakukan itu karena saking senangnya akan kembali bertemu dengan Raka, sang pujaannya.

"Maaf atuh neng, temennya neng kenapa?" tanya sopir taxi.

Puja melihat sikap kekanak-kanakan dari Kana langsung memasang wajah datar dan berkata, "dia enggak waras, udah jangan di liat lagi. "

Kana langsung memanyunkan bibirnya saat mendengar bahwa Puja mengatainya tidak waras.

"Gua waras kok!" tegas Kana.

Puja yang malas meladeni Kana langsung memfokuskan dirinya pada ponsel miliknya. Dia tidak sempat membawa apapun karena Kana yang datang secara tiba-tiba dan membawanya ke Garut. Padahal dia belum melakukan persiapan apapun.

"Udah sampe, neng. " ujar supir taxi.

Mereka berhenti di hotel yang sebelumnya telah di sarankan oleh supir taxi. Menurutnya hotel ini berada tepat di pusat kota dan juga yang memiliki fasilitas yang terlengkap.

Tiba-tiba ponsel Kana berbunyi dan dia langsung melihatnya.

                          Pesan

083××××

Hai

Kamu Kana, ya?

                                            Kanara

                             Iya, ini siapa?

083××××

Tadi kamu ke kampus aku pake black Porche, ya? Sumpahh keren banget.

                            

                                        Kanara

                         Biasa aja kok,btw nama kamu siapa?

083××××

Pacar kamu gak marah kalau aku chat kamu?

  

                                        Kanara

                          Ya enggak lah

                     Nama kamu siapa? Biar lebih akrab gitu.

083××××

Panggil aja Rere.

         Anda telah memblokir ini

Kanara langsung bergidik ngeri usai chatingan dengan orang itu. Awalnya jika orang itu laki-laki, Kana berniat memberikannya kepada Puja karena Puja adalah pecinta nomor 1 cogan. Namun karena itu wanita dia langsung menjadi ngeri.

"Gua masih normal!gua masih suka cowok apalagi kalau cowoknya kayak aa Raka, " ucap Kana sambil tersenyum.

 Puja kini tengah sibuk berbicara dengan staff hotel. Uang untuk sewa hotel ini juga sudah di berikan oleh Kana kepadanya. Puja sangat lelah mengurusi sahabatnya yang suka membuat ulah ini. Kanan tidak pernah jera sama sekali apalagi ini berhubungan dengan Raka.

Jam sudah menunjukkan pukul 11:00 WIB. Kana pun tampak sudah berpenampilan berbeda dari sebelumnya karena tadi dia sempat menyuruh seseorang untuk membeli baju untuk dia dan Puja.

Kana kini berbaring di atas kasur hotel sambil menimang-nimang ponselnya. Dia berniat menelpon Raka dan memberitahukan kalau dia ada di sini. Namun hatinya masih ragu. Tangan Kana perlahan-lahan membolak-balik layar ponsel dan kini mulai menekan panggil pada nomor yang bernamakan aa Raka.

"Hallo.. "

'Deg..

Kana terdiam mematung saat suara perempuan memasuki indra pendengarannya.

Ia menjauhkan handphonenya dan melihat nama orang yang dia telpon saat ini, benar 'aa Raka'  lalu mengapa suara perempuan yang terdengar?

Senyuman yang di tunjukkan Kana tadi kini luntur dan berubah menjadi wajah kecewa. Mengapa dia kecewa? Padahal seharusnya Kana sudah tahu bahkan orang yang sangat dia sayangi kini telah berubah menjadi milik orang lain.

"H-halo ini siapa?" tanya Kana pelan.

"Say--"

"Sayang, ponsel aku dimana?"

'Deg..

Kali ini memang suara Raka yang terdengar. Namun mendengar perkataannya dunia Kana malah hancur seketika.

Air matanya jatuh dengan deras bersamaan dengan dadanya yang terasa sesak.

Apakah Raka sudah menikah? Gadis itu apakah sudah memiliki Raka seutuhnya? Apakah Raka benar-benar sudah tidak dapat dia miliki lagi? Mengapa? Mengapa secepat ini? Ada banyak pertanyaan yang terlintas di pikiran Kana.

"Elo kenapa?"tanya Puja dengan khawatir.

Puja yang baru saja selesai mandi langsung panik dan kaget melihat Kana yang tiba-tiba menangis. Apa yang terjadi?

Kana langsung berlari dan memeluk tubuh Puja serta menumpahkan segala air matanya di dalam dekapan Puja. Puja yang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tidak berbuat untuk bertanya dan berusaha menenangkan Kana.

"Tenang, Kan. Ada gua disini, " Puja menenangkannya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!