NovelToon NovelToon

Pencuri Cantik Milik CEO Arogan

Bab 1 : Di Tolak

Steven Dexon Arcilles, seorang pengusaha muda yang berhasil mengembangkan perusahaannya sendiri menjadi perusahaan besar nomor satu di dunia.Banyak rival dan rekan bisnis nya yang iri dengan keberhasilan seorang Steven.

Seperti malam ini, Steven lagi-lagi di nobatkan sebagai pengusaha muda tersukses. Banyak yang kagum pada nya terutama para wanita. Karena selain masih muda dan kaya, Steven juga mempunyai paras yang tampan dan memiliki postur tubuh yang atletis.

"Selamat atas keberhasilan anda Tuan Steven." ucap salah satu rekan bisnis Steven.

Steven hanya tersenyum dan menerima jabatan tangan rekan bisnisnya. Ini adalah pencapaian yang sangat luar biasa. Setidaknya ini adalah hasil dari jerih payahnya setelah mendapat pengkhianatan dari sahabat nya beberapa tahun lalu yang menyebabkan usaha nya turun drastis.

"Lihatlah!! sampai kapanpun aku akan tetap berada diatasmu. Sekeras apapun kau mencoba menghancurkan ku, Aku akan bangkit dan menjadi lebih kuat." batin Steven.

"Selamat sayang." seorang wanita cantik berjalan menghampiri Steven.

Steven memutar tubuhnya, bibirnya mengembang kala wanita itu semakin mendekat."Thanks Jenni, aku senang kau datang."

"Tentu saja aku akan datang. Ini adalah acara penting dan aku tidak mungkin melewatkan nya."

"Kau yang terbaik sayang." Steven mengecup lembut bibir Jennifer.

Semua wanita hanya bisa gigit jari melihat kemesraan kedua insan tersebut. Bukan rahasia lagi, Jennifer Laurent adalah kekasih Steven. Mereka sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun yang lalu.

"Setelah ini aku punya kejutan untuk mu." bisik Steven.

''Oya? apa itu?"

"Kau akan tahu nanti, aku yakin kau pasti akan senang."

"Aku tidak sabar menantikan hal itu." Jennifer tersenyum dan memeluk lengan Steven. Dia menemani pria itu menyapa rekan bisnis nya.

Hari semakin malam dan Steven sudah berjanji pada Jennifer akan memberikan kejutan pada wanita itu.Untuk itu Steven meminta Asisten pribadi nya, James Alonso untuk melanjutkan acara tersebut karena dia akan meninggalkan acara itu dengan Jennifer.

Steven menggenggam tangan Jennifer sambil menunggu sopir datang. "Aku sudah sangat tidak sabar.'' ucap Steven.

Jennifer tertawa lepas. Dia merasa lucu dengan ucapan Steven, bukankah harusnya dia yang berkata seperti itu?

"Kau membuat ku semakin penasaran dengan kejutan yang akan kau berikan, sayang."

"Yang pasti itu tidak akan membuat mu kecewa sayang." lagi-lagi Steven mencium bibir Jennifer lembut. Dia benar-benar orang yang tidak tahu tempat untuk bermesraan.

Sopir datang dan membukakan pintu mobil untuk Steven dan Jennifer. Mereka pergi ke sebuah restoran mewah yang sudah di booking oleh Steven dan dihias begitu elegan dan indah .

"Wah... Indah sekali, apa kau yang melakukan nya?" tanya Jennifer saat mereka memasuki restoran mewah tersebut.

"Tentu saja." jawab Steven bangga. Tapi Jennifer berdecak tidak percaya.

"Baiklah-baiklah aku mengaku, James yang melakukan semua ini, tapi itu semua atas perintah ku. Apa kau puas, hm?"

Jennifer tersenyum dan mengecup bibir Steven sekilas. "Aku sangat puas. Terimakasih sayang."

"Apapun untuk mu, honey."

Mereka duduk di kursi yang sudah disiapkan. Steven menepuk tangannya dan tak berapa lama, seorang pelayan datang membawakan seikat bunga mawar dan memberikan nya pada Steven.

Steven berdiri dan memberikan bunga itu pada Jennifer, "bunga cantik untuk wanita cantik.''

Jennifer tersenyum dan menerima bunga pemberian Steven. "Thanks."

Beberapa pelayan datang menghidangkan makanan dan minuman untuk keduanya. Suasana acara makan malam itu semakin romantis kala di iringi alunan musik biola.

"Apa kau menyukainya?" tanya Steven.

"Sangat. Aku tidak tahu jika kau bisa bersikap seromantis ini.''

"Hei..Dari dulu aku ini romantis." sanggah Steven.

"Ya ya ya, terserah padamu Tuan Steven. Jadi, apa masih ada kejutan lain untuk ku?"

"Tentu saja." Steven mengajak Jennifer berdiri dan kemudian pria itu berlutut dan mengeluarkan kotak berudu berwarna merah.

"Kau benar, aku memang bukan pria romantis. Bahkan aku tidak bisa merangkai kata-kata indah untuk mu. Tapi satu hal yang harus kau tahu. Aku serius dengan mu Jenny. So, Will you marry me?"

Jennifer menutup mulutnya dengan tangan karena terkejut. "Steve...." lirih Jennifer.

"Jenny, Kau mau kan?"

"Ma_maafkan aku Steve, aku tidak bisa."

JDARR

Hati Steven sakit mendengar penolakan sang kekasih. "Why?"

"Kau tahu aku sangat ingin menjadi model terkenal. Jika aku menikah dengan mu, sama saja aku mengubur cita-cita ku."

Steven berdiri dan menatap Jennifer dengan mata yang berembun. "Jadi, kau memilih mengejar cita-cita mu atau aku, kekasih mu?"

"Maafkan aku Sebenarnya aku sangat ingin mengatakan ini padamu dari kemarin tapi kau selalu sibuk. Hari ini aku akan pergi ke Paris untuk mengikuti audisi model."

Deg

"Aku tidak tahu berapa lama aku akan pergi, jadi jangan menunggu ku."

Steven mengepalkan tangannya. Hatinya sakit,dia sudah menyiapkan semuanya untuk melamar Jennifer tapi apa? Dia menolak nya.

Steven menghela nafas panjang. Tatapan yang awalnya sendu kini berubah tajam.

"Jadi kau memilih karirmu?" tanya Steven tapi Jennifer tidak menjawab. Dia hanya bisa menunduk diam.

"Pergilah!! Aku tidak akan menghalangimu." ucap Steven dengan lantang. Dia tidak ingin terlihat rapuh di depan wanita itu.

"Maafkan aku Steve." Jennifer pergi meninggalkan Steven yang berdiri kaku di restoran. Dia tahu itu menyakitkan. Tapi dari awal Steven tahu jika dirinya sangat ingin menjadi model terkenal.

Setelah kepergian Jennifer, Steven seperti kehilangan arah. Dia keluar dari restoran dengan gontai. Anak buahnya tidak ada yang berani menghalangi nya. Tapi mereka mengawasi Steven dari jarak jauh. Biarlah bos mereka menenangkan pikirannya terlebih dahulu, pikir mereka.

"Model? heh..memangnya apa bagusnya menjadi model? kita lihat saja sayang, berapa lama kau bertahan hidup jauh dari ku." seringai Steven.

Bab 2 : Pelelangan

Diwaktu yang sama, di sebuah hotel mewah, terlihat Seorang wanita tengah membenarkan riasan nya di toilet wanita. Dia memakai seragam pelayan dengan ID card bertuliskan Sovie. Dia memutar tubuhnya memastikan sekali lagi penampilan nya di cermin wastafel.

"Perfect." gumam wanita itu.

Dia menoleh dan menatap wanita yang tergeletak di lantai. "Maafkan aku nona. Tapi aku sangat membutuhkan bajumu saat ini." ucap wanita itu.

Dia adalah Kate Berley, seorang pencuri profesional yang selalu melakukan aksinya dengan sangat rapi. Dia di didik menjadi seorang pencuri sejak berusia 15 tahun oleh ayah tirinya, Robert Wilson.

Bukan tanpa alasan kenapa Kate mau di jadikan pencuri oleh ayah nya, selain untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, Kate juga mengumpulkan uang untuk biaya pengobatan ibu nya yang sedang sakit. Dan jika Kate tidak mau melakukan perintah Robert atau gagal menjalankan misinya, dia akan di beri dua pilihan oleh ayahnya, dihukum atau ibunya menderita.

Untuk itu Kate berusaha keras untuk menjadi lebih hebat agar dia dan ibunya terbebas dari hukuman. Bahkan Kate mendapatkan julukan "Beautiful Diamond Thief " dari para pecinta berlian.

Julukan itu di berikan karena Kate selalu menjadikan berlian sebagai target nya. Dan sampai saat ini belum ada yang bisa menangkap Kate dan mengetahui identitasnya. Mereka hanya tahu, pencuri berlian itu adalah seorang wanita.

Seperti saat ini, di salah satu hotel mewah di kota New York tengah diadakan pelelangan berlian dan benda-benda antik lainnya dan Kate mendapat misi dari ayahnya untuk mencuri berlian itu.

Kate mulai melakukan penyamaran menjadi seorang pelayan dengan mengambil baju dan id card milik Sovie. Dia menyeret Sovie ke dalam toilet dan mengikat kedua tangan dan melakban mulutnya. Kemudian dia menutup pintu dan menguncinya dari luar dan menempelkan pemberitahuan jika toilet itu sedang rusak agar tidak ada yang memakainya.

Setelah itu, Kate bergabung dengan para pelayan dan mulai menjalankan tugasnya melayani para tamu undangan.

"Silahkan minuman anda tuan." Kate menyajikan minuman untuk tamu, seorang pria tua hidung belang yang mudah tergoda.

"Terimakasih manis, siapa namamu?"

"Sovie, tuan."

"Oh Sovie. Nama yang bagus." tangan pria itu mulai berani meraba paha Kate yang mulus.

Kate mengumpat dalam hati tapi dia harus berakting sebaik mungkin demi mencapai tujuannya. Kate menahan tangan pria itu dan memberi kode untuk tidak melakukan nya disini. Pria tua itu menyetujuinya dan mengajak Kate ke kamar pria itu.

Di dalam kamar, pria tua itu mulai melucuti bajunya satu persatu. Kate hanya tersenyum manis, tapi di dalam hatinya dia terus mengumpat karena harus melihat benda berkarat milik pak tua itu.

"Kemarilah sayang dan layani aku!!" titah pak tua itu.

Kate tersenyum dan mulai mendekat. Dia mengusap leher pria itu dan....

Bugh...

Kate memukul tengkuk pria itu hingga pingsan

"Cih... Apa kau pikir aku tertarik dengan pria tua seperti mu? bahkan benda berkaratmu itu sudah tidak layak untuk digunakan." umpat Kate.

Kate mengambil kartu VVIP milik pak tua itu dan kembali melakukan penyamaran dengan menggunakan gaun yang sudah disiapkan sebelumnya. Kini dia terlihat seperti wanita kaya seperti tamu undangan lainnya.

Kate menggunakan cadar agar tidak ada yang mengenalnya dan pergi tempat dimana akan diadakan pelelangan tersebut.

"Perlihatkan kartu anda, Nyonya!"pinta bodyguard yang menjaga pintu ruang pelelangan itu.

Kate berusaha untuk tenang dan memperlihatkan kartu VVIP miliknya pada bodyguard.

"Silahkan masuk Nyonya."

"Terimakasih." Kate masuk keruang pelelangan dengan cahaya minim didalamnya. Dia meneliti satu persatu orang-orang yang berada disana. Sungguh tempat eksotik dengan penghuni yang mengerikan.

Banyak pengusaha-pengusaha kaya yang datang. Tapi tidak semua pengusaha bisa mengikuti acara tersebut. Mereka harus mempunyai Kartu anggota VVIP untuk mengikuti acara tersebut. Karena pelelangan yang mereka adakan adalah pelelangan ilegal.

Mereka tidak hanya melelang berlian atau perhiasan lainnya, tapi benda antik yang langka dan juga perdagangan manusia tentu nya.

Tidak sedikit gadis-gadis di bawah umur di lelang di tempat ini. Gadis-gadis itu pajang di atas panggung dengan baju yang minim yang nyaris telanjang. Itu sebabnya banyak pria tua hidung belang yang ikut acara ini bukan untuk mendapatkan menu utama(berlian) tetapi gadis yang masih perawan.

Kate duduk di tempat yang sudah di sediakan. Tinggal sebentar lagi acara akan di mulai.

Apakah dia akan ikut berpartisipasi?Tentu saja tidak.

Kate datang untuk melihat siapa yang berhasil mendapatkan berlian itu. Dan setelahnya, orang itu yang akan menjadi target selanjutnya.

"Selamat malam para tamu undangan. Selamat datang diacara pelelangan "Dark Secret"." sapa si pembawa acara.

"Ini merupakan kelima kalinya pelelangan ini diadakan dan kali ini kami mempunyai benda yang sangat menarik untuk anda semua. Untuk itu, mari kita mulai pelelangan yang pertama."

Bodyguard membawa benda berupa patung budha. Jika di lihat sekilas patung itu hanya terlihat biasa. Tapi untuk para penggemar barang antik, patung itu mempunyai nilai seni yang sangat indah dan nilai jual yang sangat tinggi.

Pelelangan pun di mulai. Pembawa acara mulai menyebutkan nominal harga patung itu. Dan satu persatu tamu undangan mulai menawar benda itu dengan harga yang fantastis.

Kate hanya diam memperhatikan. Tapi lama kelamaan dia mulai jenuh. "Ck,kapan semua ini akan berakhir? ayolah!! cepat tunjukkan berlian itu padaku!" gerutu Kate dalam hati.

Satu persatu benda-benda itu telah terjual. Dan sekarang tiba saatnya benda yang paling di tunggu semua orang.

"Terimakasih dan selamat untuk anda semua yang berhasil memenangkan benda antik yang dilelangkan malam ini. Dan untuk yang berikutnya ini adalah benda yang paling di tunggu-tunggu. Sebuah Berlian safir dengan berat 150 karat. Berlian ini berbentuk hati yang sangat cantik dan elegan. Mari kita saksikan bersama-sama The Heart Light."

Para tamu undangan menatap kagum berlian berbentuk hati yang ada di depan mereka. Begitu juga dengan Kate. Dia tidak berkedip menatap benda cantik di depannya itu.

"Baiklah, kami memulainya dengan harga 20 juta dollar."

"Oh my God.. 20 juta dollar??" batin Kate

"25 juta......30 juta.....40 juta.."

"Oke 40 juta. Ada yang berani menawar lebih?" tanya si pembawa acara.

Kate menelan saliva nya kasar. Bagi nya 40 juta dollar bukan uang yang sedikit.

"Ada lagi?"

"50 juta...60 juta.."

"Oke 60 juta. Ada penawaran lain? saya akan menghitung sampai 3 jika tidak ada lagi maka berlian Heart Light akan jatuh pada tamu no.131.Satu.....Dua...Ti...."

"100 juta."

"Oh my God." semua tamu menatap kearah pria yang menawar berlian dengan seharga 100 juta dollar.

"Aku rasa dia sudah gila." bisik tamu yang lain

"Mungkin dia ingin memberikan itu pada kekasihnya.''

Kate menatap pria bertopeng dengan nomor 156. Dia meneliti dengan seksama pria itu. Yah, Seperti nya dia sudah tahu siapa target selanjutnya.

Bab 3 : Pencuri

Kate keluar dari tempat pelelangan. Dia pergi ke toilet dan mencari informasi tentang pria yang berhasil mendapatkan berlian "The Heart Light".

"Leo Abraham? dia dapat dari mana uang untuk mendapatkan berlian itu? dilihat dari profil nya dia tidak mempunyai perusahaan besar tapi kenapa dia bisa sekaya ini?" batin Kate yang membaca informasi tentang Leo.

Kate tidak mau ambil pusing. Tujuan nya adalah mendapatkan berlian itu. Untuk itu dia mulai menjalankan misinya dengan mendekati orang-orang terdekat Leo. Siapa lagi jika bukan bodyguard nya.

Entah Kate yang beruntung atau Leo yang bodoh. Ternyata pria itu lebih suka merekrut bodyguard wanita daripada pria. Dan saat ini pun Leo di kawal oleh bodyguard wanita.

"Sepertinya Dewi Fortuna berpihak pada ku. Aku akan menyamar menjadi salah satu bodyguardnya." seringai Kate.

Kate keluar dari toilet. Dia akan mencari celah untuk mendekati salah satu bodyguard Leo dan menggantikan tugasnya sementara waktu.

Kate berjalan dengan anggun di lorong hotel. Tapi secara tidak sengaja dia berpapasan dengan gerombolan bodyguard Leo yang berjalan terburu-buru. Kate curiga dan mengikuti mereka diam-diam. Ternyata Leo baru saja keluar dari tempat pengambilan barang hasil pelelangan.

Leo berjabat tangan dengan pemilik berlian dan pergi dari sana. Sedangkan si pemilik kembali masuk ke dalam kamar. Ini gawat, Kate harus cepat menyamar agar bisa mengikuti Leo.

Kate masih mengintai. Dia melihat salah satu bodyguard Leo masuk ke kamar si pemilik berlian. "Ini kesempatan bagus." Kate mengendap-endap masuk ke kamar itu dan menutup pintunya. Bodyguard Leo terkejut dan menoleh. "siapa kau?"

Kate ikut terkejut dengan apa yang dia lihat. Ternyata setelah transaksi berhasil, bodyguard Leo masuk untuk membunuh si pemilik dan mengambil kembali uang nya.

"Oh maafkan aku, seperti nya aku salah masuk kamar." ucap Kate dengan wajah bersalah.

Bodyguard Leo nampak curiga. Dia yakin jika Kate sengaja masuk kemari. "Katakan!! Apa maumu?" tanyanya lantang.

Kate melipat kedua tangannya di depan dadanya. Dia melihat si pemilik berlian yang meringkuk ketakutan karena di todong pistol. "Kau sangat waspada ya. Padahal aku sudah bilang kalau aku salah masuk kamar."

"Apa kau pikir aku percaya?"

"Good. Sudah seharusnya kau tidak mempercayai orang asing." Kate mulai menyerang bodyguard Leo. Tapi wanita itu justru melepas tembakan kearah Kate.

Kate mengumpat dalam hati. Seharusnya dia juga membawa senjata tadi. Kate berguling dan bersembunyi di sisi tempat tidur. Dia melempar selimut, bantal dan sebagainya untuk melawan bodyguard Leo.

Dor

Dor

Dor

Wanita itu melepas tembakan asal. Dan disaat itu pula, Kate berguling dan melempar vas bunga kearah wanita itu.

Bugh

Pyaar

Tepat sasaran. Pistol wanita itu terjatuh dan Kate mengambil kesempatan itu untuk menyerangnya.

Terjadi pertarungan sengit antara keduanya. Si pemilik hanya meringkuk ketakutan dan berusaha keluar dari sana untuk meminta pertolongan. Tapi disaat dia membuka pintu, Kate menendang bodyguard Leo hingga menabrak si pemilik dan membuatnya pingsan.

Wanita itu terluka cukup parah dengan luka di wajahnya karena pukulan maut dari Kate.

"Maafkan aku Nona. Tapi aku harap kau tidak salah paham. Aku kesini bukan untuk menolong pria di belakang mu itu. Tapi...." Kate jongkok di depan wanita itu dan kembali berkata, "aku ingin meminjam bajumu."

Wanita itu melebarkan kedua matanya. Tapi kemudian Kate memukul wanita itu hingga pingsan. "Ekspresi wajah mu sungguh sangat menyebalkan. Apa kau pikir aku ingin bajumu karena bajumu bagus, hah?" sungut Kate, dia membuka cadarnya dan mulai menukar bajunya dengan baju wanita itu. Tidak lupa, Kate merubah dandannya mirip dengan wanita yang saat ini pingsan di depannya.

"Kau terlihat keren dengan baju ini Kate. Sekarang, Ayo kita selesaikan misi kita!" Kate mengambil koper berisi uang dan membawanya pergi menemui Leo.

Didepan hotel, Leo sudah menunggu Kate di dalam mobil. Kate mencoba untuk tenang dan mendekati Leo. Dia membungkuk hormat seperti bodyguard lain pada umumnya tapi Leo hanya melirik sekilas dan memberi kode pada Kate untuk masuk ke mobil.

Kate duduk di sebelah sopir dengan koper di pangkuannya. Jantungnya berdetak kencang karena tegang. Ini pertama kalinya untuk Kate berada didekat targetnya. Sebelumnya, dia hanya perlu menyamar dan mengamati tempat sebelum menjalankan misinya. Tapi sekarang, dia harus menyamar berkali-kali dan kini dia pergi bersama target nya entah kemana.

"Aku harap, aku tidak kehilangan nyawa ku kali ini." batin Kate.

Mobil yang mereka tumpangi berhenti di pelataran rumah yang cukup besar. Mereka masuk ke sana dan Kate berjalan tepat dibelakang Leo karena dia membawa koper berisi uang. Sesekali Kate melirik kesana kemari mencari apakah ada cctv atau sistem keamanan lainnya.

"Apa mereka tidak menggunakan cctv untuk keamanan mereka? Atau mungkin mereka menggunakan sistem lain? Aku tidak boleh lengah." batinnya

Mereka masuk ke ruangan dengan pencahayaan yang minim. Kate dapat melihat di depannya ada sebuah brankas yang berjarak -+ 5 meter dari tempatnya berdiri. Leo mengajak Kate untuk mendekat ke brankas tersebut dengan membawa kopernya. Bahkan Kate tidak mengalihkan matanya saat Leo memasukkan kode untuk membuka brankas tersebut. "Cukup mudah." batin Kate.

Setelah memasukkan berlian dan uangnya, mereka kembali ke tempat semula. Leo menekan sebuah tombol dan muncullah laser merah yang terbentang cukup banyak menghalangi jalan menuju brankas tersebut.

"Aku tarik kata-kata ku. Aku rasa ini akan sulit." batinnya lagi.

"Kalian harus menjaga tempat ini, jangan sampai wanita itu datang dan mencuri berlianku. Kalau sampai itu terjadi, maka kalian akan menerima akibatnya." ucap Leo pada bodyguardnya.

Leo tidak sadar jika wanita yang dia maksud kini berdiri di dekatnya dengan seringai diwajahnya. Dia menilai jika Leo adalah pria yang serakah dan hal itu membuatnya semakin ingin mencuri berlian itu agar dia tahu rasa.

Kate dan salah satu dari bodyguard Leo berjaga didepan pintu ruangan itu. Dia melirik sekilas dan mulai membidik wanita itu dengan jarum bius.

Wanita itu tersungkur. Kate mengangkat wanita itu dan mendudukkan nya dikursi dan menegakkan kepala wanita itu seolah sedang duduk biasa. Untungnya mereka memakai kacamata hitam. Jadi tidak ada yang akan tahu jika wanita itu pingsan. Setelah semua beres,Kate masuk kedalam ruangan itu dan menguncinya dari dalam.

"Oke. sekarang pikirkan bagaimana caranya aku bisa melewati laser sialan itu. Aku yakin itu bukan laser biasa." Kate melepas kacamata nya dan melemparnya.

Crass

Kacamata nya terbelah menjadi dua. "Good. Kau dalam bahaya Kate."

Kate menekan tombol yang digunakan Leo, tapi sayangnya tidak berfungsi. Mungkin dibutuhkan sidik jari leo untuk menekan tombol itu agar laser-laser sialan itu hilang. Ini sungguh hari yang sial untuk nya.

"Oke Kate, tidak ada cara lain. Semoga kau beruntung kali ini dan bisa keluar dengan keadaan hidup."

Kate mulai melewati laser itu dengan hati-hati, jika tidak dia akan terpotong seperti daging cincang. Ini sangat sulit karena laser itu berjarak sangat dekat antara satu dengan yang lainnya. Tapi dengan tubuh yang lentur dan lincah, Kate melompat bahkan bersalto untuk melewatinya dan berhasil.

"Aku beruntung." kate segera memasukan kode untuk membuka brankas tersebut dan mengambil berlian yang dia inginkan.

Sedangkan diluar, bodyguard Leo yang lain melewati ruangan itu dan melihat temannya yang duduk dengan santai. Dia mendekat dan menegurnya. Tapi tidak ada Jawaban dari temannya. karena penasaran, Dia mengguncang tubuh temannya tapi temannya justru terjatuh.

Bodyguard itu panik. Dia berteriak dan mencoba membuka pintu ruangan tersebut.

Bodyguard lain yang mendengar kegaduhan itu mulai berdatangan dan mencoba mendobrak pintu tersebut. Kate yang ada didalam mulai panik. Dia memasukkan berlian itu dengan terburu-buru hingga tidak sadar jika sebuah chip ikut masuk kedalam sakunya.

"Sial.. Aku harus segera keluar dari sini." umpat Kate. Dia mencari jalan keluar. Dia tidak mungkin lewat pintu itu karena pasti diluar sana sudah banyak bodyguard yang mengepungnya. Tidak ada jalan lain, Kate melihat keatas dan menyeringai.

Pintu berhasil di dobrak tapi sayang kondisi pintu brankas sudah terbuka. "Gawat!! Cepat lapor pada bos!!" ucap salah satu bodyguard Leo.

Sedangkan di atap langit-langit, Kate merangkak dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Dia membuka pelan salah satu atap langit-langit dan melihat Leo tengah bergumul dengan seorang wanita.

"Tsk.. menjijikkan." batin Kate

Tok Tok Tok

"Bos, gawat!"

Kate menutup kembali atap langit-langit saat mendengar ada yang mengetuk pintu. Sudah dipastikan mereka melapor tentang apa yang sudah terjadi.

Kate mengintip, Leo terdengar sangat marah. Pria itu keluar dari kamar disusul wanitanya.

"Huft.. untung mereka pergi.'' Kate turun dari langit-langit. Dan kabur melewati jendela kamar Leo.

"Kau sangat beruntung Kate." kate menggunakan salah satu mobil yang terparkir di pelataran rumah tersebut dan bergegas pergi dari sana.

Sedangkan didalam sana, Leo marah besar karena seseorang berhasil mencuri berliannya. Tidak hanya itu, pencuri itu juga mengambil barang penting miliknya. Sebuah Chip yang menyimpan data berharga miliknya.

"Ini rekaman Cctv brankas bos." ucap salah satu bodyguard Leo.

Sepertinya Kate sudah ceroboh karena tidak menyadari ada kamera tersembunyi yang di pasang didalam brankas.

Leo melihat rekaman cctv-nya. Ternyata yang mencuri berlian nya adalah bodyguardnya sendiri. Ah tidak, tapi seseorang yang menyamar menjadi bodyguard-nya.

"Sungguh penyamaran yang sempurna, tapi aku tidak akan melepaskan mu karena kau sudah mencuri milikku yang berharga. Mata ini!!! Akan aku ingat mata ini."

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!