NovelToon NovelToon

Aku Mecintaimu Tuan Kim

Awal Kisah

Aku Karina, wanita berusia 20 tahun. Yang memutuskan untuk menikah karna pasanganku yang terpaut cukup jauh dari usiaku. Tak jauh sih, hanya 5tahun hehe..

Awal pernikahanku berjalan dengan lancar, sampai dimana usia pernikahan kami menginjak 1tahun.

...****************...

"Rin??" panggil mama mertuaku.

"iya ma.." jawabku dengan nada hormat.

"Kamu belum ngisi juga??" tanya mamaku dg nanya sinis.

"Belum ma.." jawabku dg nada pasrah, karna udh amat sering pertanyaan itu yg slalu aku dengar tiap bulannya.

Pertanyaan dari ibu mertuaku yg tak kunjung henti terus menerus bertanya soal anak anak anak dan anak, padahal usia pernikahan baru saja menginjak 1 tahun. Yang pada umumnya masih diwajarkan dalam pernikahan jika belum memilik anak.

"Sabar ya ma, mungkin memang belum dikasih izin untuk dapet momongan, kita juga lagi usaha kok mah, Karina juga udah usaha buat aku bugar terus dengan masakannya yang enak² biar hormonku selalu sehat dan fress". jawab suamiku yang tak henti bersabar menghadapi sikap mamanya yg seolah olah menyudutkanku.

"Terus mama disuruh nunggu gitu sampe mama jompo gtu, terus sampe gak punya tenaga lagi. Baru kalian ngasih mama cucu" jawab celoteh mertuaku yg memang curewet sangat wak, sampe pekak kuping dengernya ngomong.

Mama mertuaku meninggalkan rumah dengan raut muka yang bete dan kesal akan jawaban dari anaknya yang menyuruhnya untuk sabar.

......................

...Skipp Kamar...

"Sabar ya dek, maafin mamahku yang sikap dan cara bicaranya yang judes, kalau ngomong suka asal jeplak dan gak difilter." Jawaban mas Rega yang membuatku sedikit tenang untuk menghadapi sikap mertua yang super judes and to the point itu.

"Iya mas, makasih ya kamu udah belain aku tadi didepan mama, Jujur aja, aku udah mati kutu didepan mama'mu yang slalu nanyain aku kapan ngisi. Dari 2bulan kita nikah.. Mama selalu nanyain kapan aku ngisi."

Bayangin aja baru 2 bulan nikah udh dicecer pertanyaan macam guru BK yang lagi bantuin buat narikin Spp diakhir ujian.

Iiii... Ngebayangin aja Author udah meriding, tapi Alhamdulillah Author gk ngalamin, dan jangan sampe ngalamin, hehe.

"Dek.. Dari pada kita ngebahas pertanyaan mama yang itu itu aja. Gimana kalau kita, Ehm Ehm". Rayu mas Rega sembari colek colek lengan ku yang sedari tadi udah di elus elus mas Rega.

"Mas... Jangan reseh deh, aku tuh lagi kepikiran soal perkataan mama yang kalau mama udah tua terus belom dapet cucu, kasian mama mas". Sebenernya akupun kepikiran kenapa belum juga dikasih anak sampe sekarang, selain pusing dengerin mama mertua nanyain soal anak anak dan anak. Aku juga kasian sama mama yang kalau beneran udah gak ada tenaga untuk gerak, dan belom juga dapet cucu. Terus is ded. Kan aku juga yang dosa karna gk bisa ngabulin permintaan beliau.

Dan tanpa disadari, Idungnya mas Rega udah ngendus ngendus leher putih jenjang milik Karin.

Mas Rega gak mau ambil pusing soal perkataan mama tadi, dia melancarkan aksinya untuk mendapatkan apa yang dia mau.

"Ah.. Mas..!!!" Lirih Karin.

Mas Rega yang mendengar suara lirih Karin, tak henti hentinya membuat suara itu makin nyaman didengar..

Dan terus melancarkan aksinya sampai merekapun melepaskan pelepasan yang amat sangat memabukkan.

"AHH...!!!" Lirih mereka bersamaan.

......................

......................

Hai.. Salam kenal untuk kalian dari aku, maaf sebelumnya kita perkenalan diakhir episode 1.

Perkenalkan, aku Annisa.. Yang ingin mencurahkan hobby yang terpendam, yang suka membaca novel, dan ingin terjun kedunia perNovelan. Ini karya pertamaku, dan cerita ini cerita fiktif yang Original karyaku sendiri.

Mohon dukungannya ya temen temen, untuk lanjut ke episode episode berikutnya, dan ngeluarin karya karya selanjutnya.

Semoga dengan cerita Author bagikan bisa menjadi hiburan tersendiri untuk kalian...

Terima kasih....

Kercurigaan

Setelah beberapa minggu sejak kedatangan mama kerumah, Karin menjalankan hari harinya seperti biasa.

Menyiapkan makan pagi untuk Mas Rega, menyiapkan pakaian kerja, mencuci baju, beberes rumah dan pekerjaan rumah lain.

Hingga menunggu suaminya pulang kerumah dengan slamat. Hal itu yang ditunggu tunggu Karin. Pasalnya setiap kepulangan suaminya dari kantor. Mas Rega gak pernah lupa untuk membawa aneka cemilan untuk Karin.

Apapun yang dibawakan mas Rega pasti Karin suka, pasalnya cemilan yang dibawakan Mas Rega slalu berbeda beda. Membuat Karin slalu menunggu dan betanya tanya, cemilan apa ya yang bakal dibawa mas Rega malem ini.??

Tin.. Tin..

Suara klakson mobil diluar gerbang rumah.

"ah.. Itu mas Rega udah sampe". Karin buru buru berlari kecil membukakan gerbang untuk mas Rega.

"Assalammualaikum istriku.." Suara mas Rega dari dalam mobil sambil membukaan kaca mobil untuk melihat ku dari dalam.

"waalaikum salam mas.." sahutku sembari melontarkan senyum untuk mas Rega.

Tak lama mobil mas Rega terparkir digarisi, Karin pun bergegas menutup gerbang, dan menghampiri mas Rega yang sudah turun dari mobil sembari menatapku dan menyodorkan kresek berisi cemilan yang ku tunggu tunggu.

"Nih.. Untuk istriku yang paling cantik." Goda mas Rega selayaknya pengantin baru.

"Makasih mas Ganteng ku.." Saut Karin sembari nrima kresek dengan girang seperti bocah yang dapet permen lolipop.

Merekapun masuk kedalam rumah sembari berpegangan tangan.

Tangan Karin yang tak mau lepas dari pelukkan Rega, karna itulah salah satu bentuk cinta dan menghargai suaminya.

"Dek.. Mas mandi dulu ya, badan mas lengket." Ucap mas Rega sembari menghempas pelan tangan Karin yang masih memeluk lengkan mas Rega.

"Yaudah mandi gih sana mas. Sini adek bantu lepas bajunya." Tangan Karin yang membantu melepas pakaian mas Rega. Ntah mengapa bau yang berbeda itu melintas lagi kedalam hidung Karin.

"Bau yang sama seperti beberapa hari yang lalu." Batin Karin yang terus bertanda tanya, bau wangi yang berbeda dari bau parfum mas Rega Namun, Karin menepis semuanya dengan cepat, secara tidak langsung Karin tidak mencurigai suaminya itu.

...----------------...

...Skip Keesokkan harinya...

Jam dinding menunjukkan pukul 10 malam

"Kok mas Rega belum pulang sih". Batin Karin yang bertanya tanya Tak seperti biasanya mas Rega telat pulang akhir akhir ini.

Tinn.. Tin..

"ah itu dia mas Rega udah sampe rumah" (Karin bergegas membukakan pagar untuk mas Rega. Kali ini mas Rega tak membukakan kaca mobil untuk mengucapkan salam kepada Karin.

"Ah, mungkin mas Rega udah terlalu lelah lembur dikantor dan lelah diperjalanan". Batin Karin yang mencoba untuk berfikir positif tentang suaminya, yang akhir akhir ini pulang terlambat.

"Sini mas, Adek bantu bawakan tas mas". Raih Karin mengambil tas dari tangan mas Rega.

"Mas mau mandi?? Kalau iya, Adek siapkan air hangat untuk mas."

"Gak usah dek, mas udah?..?" Ucap Rega yang hampir kelabasan.

"aahh.. Maksud mas, mas gak mau mandi, udah terlalu malem untuk mandi dek, besok aja mandinya."

"Hemm.. Oke deh kalau gtu, mas langsung tidur aja, adek mau narok baju baju ini ditempat kotor dulu." Jawab Karin sembari memebenahi pakaian milik mas Rega dan tanpa menaruh curiga sedikitpun.

...----------------...

Karin yang lagi menyisihkan pakaian kotor, tak sengaja melihat noda merah muda dibaju mas Rega.

"Aa ini?? Kok kaya noda liptin". Lihat Karin sembari meraba raba noda yang menempel dibaju mas Rega.

"Gak mungkin kan mas Rega ngelakuin hal kotor??" Gumam Karin dengan mata berkaca kaca melihat noda liptin itu dibaju mas Rega.

Karin beranjak kekamar untuk istirahat, dan melihat mas Rega yang sudah terlelap memunggungi Karin.

Karin naik keatas ranjang, dengan perlahan agar suaminya tidak terusik dengan kedatangannya. Rega yang menyadari Karin telah kembali ke kamar, langsung berbalik badan dan memeluk Karin dari belakang.

Karin pun merespon pelukkan suaminya dengan membalikkan badan menghadap ke'suaminya, seraya memeluk suaminya itu.

...Skipp Sarapan...

Karin ingin memberanikan diri untuk bertanya soal noda yang menempel dibaju mas Rega tadi malam.

Karin menatap suaminya yang sedang makan dengan nyaman, memcoba untuk bertanya perlahan dengan nada lembut.

"Mas.."

"Hemm.." jawab mas Rega dengan suara biasa.

"Ada yang mau aku tanyakan ke Mas". Lanjut Karin seraya menahan nafas karna takut perkiraannya salah yang berujung perdebatan.

"Tanya apa dek??" Sahut mas Rega dengan melirik kearah Karin yang sedari tadi menatap wajah suaminya.

"Mas kok akhir akhir ini selalu pulang larut malam mas?. Apa pekerjaan mas begitu banyak sampai mas harus ikutan lembur?"

Ya. Perlu kita garis bawahi, karna sebenarnya peran Rega disini adalah seorang lelaki tampan, tinggi putih, mempunyai postur tumbuh yang lumayan berisi dan kekar, dan berpendidikan sarjana, sekaligus manager disalah satu perusahaan diJakarta.

"Mas lembur dan pulang malem bukan tanpa alasan dek". Jawab Rega sembari menjulurkan tangan guna menggenggam tangan Kirana yang sedikit bergetar.

"Kamu gak usah khawatir atau curiga karna mas lemburnya pasti dikantor dan gk mungkin kemana mana selain dikantor". Mengeratkan tangan Karin guna meyakinkan Karin yang terlihat curiga dengan Rega yang akhir akhir ini sering pulang larut.

...****************...

...****************...

Tertampar

Beberapa bulan telah dilewati, kegiatan hari-hari seperti biasanya pun dijalanin seperti hari-ari sebelumnya.

Karin yang tengah membuatkan kopi untuk sang suami yang tengah duduk diteras rumah sembari membaca beberapa berkas yang dibawa pulang untuk direvisi.

Drredd.. Dreddd...

Ponsel Rega yang bergetar diatas meja, dan melihat siapa yang menelvon dipagi hari ini.

"Assalammualaikum, Hallo ma.." jawab Rega dibalik panggilan itu.

"Waalaikum Salam, Hallo nak.., gimana kabar kamu Ga?"

"Alhamdulillah baik² aja ma.., mama gimana kabarnya?." Sahut Rega sembari memijat pelipis dahinya, karna Karin sudah berada dikursi teras bersebelahan dengan kursi Rega, seakan menunjukkan kekhawatiran, ntah apa yg menjadi di khawatirkan Rega.

"Gimana kelanjutan kamu sama Dhi.." Belum sempat mama menyelesaikan kalimatnya, Rega sudah lebih dulu memotong ucapan mamanya.

"Alhamdulillah Karin juga baik ma, kami disini semua baik baik aja. Iya ma.. Gkpp kalau mama gk bisa main kesini, nanti biar kami yang kerumah mama ya.." Ucap tuntas Rega memberi kode kepada mamanya, bahwa disampingnya ada Karin yang sedari tadi mendengar kilas percakapan mama dan suaminya.

"Apaan si Ga, mama bukan nanya Karin. Mama nanya gi..." belum sempat menuntasnya percakapan, Lagi-lagi dipotong oleh Rega yang buru-buru menuntup telvon.

'Mama mas??" Tanya Karin yang memerhatikan gelagat Rega sedari tadi.

"Iya Sayang.., mama nanyain kabar kita dan mama bilang gk bisa main kesini". Jawab Rega tuntas, meyakinkan Karin.

"Oow oke.." Jawab Karin dengan bernada menyinggung, pasalnya dari tadi malam suaminya bergelagat aneh, tak biasanya mas Rega tidur larut malam, dan tadi malam mas Rega masih sibuk dengan ponselnya, ntah apa isi dari ponsel tersebut, sampai-sampai membuatnya tidur larut malam.

...****************...

...****************...

"Dek, hari ini mas bakal pulang malem, anak-anak kantor ngajakin mas makan malem diluar. Kamu gak usah nungguin mas, nanti mas bawa kunci rumah, Oke.." Sambil melontarkan senyum sembari mencubit pipi Karin yang putih itu.

"Owke mas bojoku.., hati-hati dan jaga diri ya sayang". Balas Karin dengan mencubit usil dada bidang suaminya itu.

"Ah.... Sakit sayang". Lirih Rega dengan nada menggoda, merekapun tertawa pelan karna candaan mereka dipagi hari ini.

Rega pun berpamitan berangkat kerja, tak lupa Karin yang slalu mencium punggung tangan suaminya sebelum berangkat dan sesudah pulang kerja.

"Mas berangkat dulu dek, jaga diri, jangan nakal Oke". Goda Rega untuk Karin.

"Harusnya aku yang ngomong gtu ke kamu mas". Balas Karin dengan cemberut.

"Hehe.. Iya istriku tersayang"

...----------------...

...----------------...

Gak akan aku lepas sebelum semuanya terbukti nyata mas. Batin Karin sembari melihat mobil mas Rega yang semakin menjauh dari kediaman mereka.

Tak berselang lama setelah Rega brangkat keKantor, Karin pun menyalakan mobil miliknya. Dan melajukan mobilnya seraya mengikuti suaminya dari belakang.

Tujuan Karin kali ini menuju keKantor suaminya, karna dia yakin suaminya akan kekantor.

Karin yang senantiasa menunggu ditepi jalan, dia rela menunggu begitu lama, karna Karin yakin ada yg disembunyikan dari dirinya.

Jam ditangan Karin sudah menunjukkan pukul 12.30WIB. Menunjukkan jam istirahat untuk para pekerja kantoran.

Dan benar saja, mobil milik Rega keluar dari gerbang kantor. Tak lama, Karin pun mengikuti mobil suaminya sambil menggerutu tak habis pikir.

"Gimana ceritanya jam segini keluar kantor, gak mungkin kan nyari makan.. Emangnya kantin didalem tutup apa?" Omel Karin sembari melajukan mobilnya mengikutin mobil Rega dari belakang.

Karin terus mengikuti arah mobil suaminya pergi, jarak mereka cukup jauh, jadi kemungkinan kecil Rega akan menyadari Karin berada dibelakang.

Tanpa Karin sadari didalam mobil tersebut bukan hanya Rega.

Seberhentinya mobil Rega tepat didepan Butik baju, membuat Karin melotot heran. Untuk apa suaminya berhenti didepan butik baju.

Dan betapa terkenjutnya Karin melihat yang turun lebih dulu bukanlah mas Rega, melainkan Dhita. Sekertaris mas Rega dikantor.

"Apa maksud semua ini mas, kenapa kamu tega khianati pernikahan kita". Gumam Karin melihat kalian yang sejalan memasuki pintu butik tersebut. Betapa tertamparnya Karin melihat suaminya digandeng wanita lain, senyum mereka sangat menusuk kehati Karin yang melihatnya.

...----------------...

...----------------...

Karin yang sudah gelap mata dan pikirannya yang sudah kacau.

Langsung melangkah keluar mobil, menuju kedalam butik.

Betapa tekejutnya Karin yang melihat mereka bukan hanya berdua, ternyata ada sang mama mertua yang sudah senantiasa menunggu didalam butik.

"Apa-apaan ini mas?". Tanya Karin seraya membuka pintu butik dengan perasaan yang panas di dada, dan mata yang berkaca-kaca.

"Rin.." Panggil Rega dengan nada bersalah, yang melihat dirimu sudah amat menggebu dengan nafas yang seakan bisa terdengar, betapa sesaknya nafasmu saat ini.

Sedangkan Dhita dan mama hanya terdiam melihat kamu berdiri mematung dengan tatapan yang hancur.

"Rin.." Sahut Rega dengan lembut sembari menghampirimu pelan. "aku bisa jelasin semuanya Rin, gak seperti kamu lihat kok Rin.. Bahkan disini ada mama, jadi gk mungkin aku aneh-aneh." Jelas Rega meyakinkan dirimu.

"Cukup mas..!!" Menjulurkan tanganmu guna untuk menyuruh Rega berhenti dan tidak mendekat. "Apapun itu cukup! Tanpa kamu jelaskan aku udah paham apa maksud dari ini semua.!"

"Sakit mas, liat kamu berada disini yang sudah berstatus memiliki istri. Kamu berada dibutik baju pengantin, bersama mama dan sekertaris kamu."

"Aku juga udah liat semua chattingan kamu dengan sekertaris kamu dimalam itu."

Flashback On:

"Ngapain si mas Rega masih main hp larut malem bgini". Batin Karin yang tidur dalam keadaan terjaga, sedikit membuka matanya untuk ngintip, apa yang dilakukan mas Rega dg ponselnya malam-malam begini.

...Skip Keesokkan Pagi...

Karin yang sedang menyiapkan pakaiam untuk mas Rega, sedikit terkejut dg suara getar dari ponsel yang terletak dimeja rias, pasalnya getar ponsel mas Rega terus menerus bergetar, seperti dipesan spam yang masuk.

Sambil menengok kearah kamar mandi, karin memastikan suaminya masih lama berada didalam kamar mandi.

Betapa terkejutnya Karin begitu melihat User Name yang dilihat dari balik layar ponsel mas Rega (Sekertaris Hot🔥).

Tak sampai situ, begitu Karin membuka pesan didalamnya. Hati Karin begtu hancur membaca pesan tersebut. Betapa teganya suami yang slama ini ia cintai dengan tulus, bahkan sepenuhnya sudah Karin berikan untuk suami terkasih. Dihancurkan dengan adanya orang ketiga dipernikahan mereka.

Flashback off.

"Bahkan aku pernah melihat noda liptin berwarna merah mudah dibajumu mas, pada saat kamu terlalu sering pulang larut malam." Nada bicara Karin sudah sangat sesak untuk didengar, karna air mata dan isak tangis yang terus memaksa keluar, hingga akhirnya pecah saat Karin mencurahkan semuanya.

Rega yang hanya bisa terdiam saat perkataan dari Karin yang sangat amat benar nyatanya.

"Kenapa kamu diem mas..? Apa itu semua benar adanya mas..? Apa benar slama ini kamu khianati pernikahan kita dengan berselingkuh dengan sekertaris kamu sendiri, yang jelas-jelas dia adalah temanku juga." Jelas Karin dengan nada sesak, karna guyuran air mata yang terus keluar tanpa henti.

Karin,Dhita, dan Rega bekerja dikantor yang sama, Karin resign karna mau menjadi istri sekaligus IRT untuk keluarga kecilnya bersama Rega.

Belum sempat Rega mengIyakan atau menjelaskan sepatah katapun, Mama langsung mengambil langkah maju didepan hadapan Karin dan berkata.

"Kamu. Seharusnya sadar kenapa anak saya seperti ini.!" Tegas mama atas ucapannya yang menyudutkan Karin.

"Apa karna aku belum bisa memberi mama cucu, itukah maksud dari ucapan mama?" Tanya Karin seraya memperjelas maksud dari mama mertuanya itu.

"Karin-Karin.. Percuma kamu sekolah tinggi sampai setara dengan anak saya, kalau singgungan yang saya maksud masih harus kamu perjelas lagi." Jawab ketus dari mamer dengan nada mengejek sambil tertawa sedikit.

Betapa sesaknya dada ku saat mamer mengatakan hal seperti itu, dengan entengnya seperti tidak merasakan sakitnya jadi aku, padahal kami sama-sama wanita, yang seharusnya tau bila singgungan ini dilontarkan sangatlah sensitif.

"Tapi pernikahan aku dan mas Rega baru menginjak 1tahun ma. Bukankah usia pernikahan kami masih bisa dibilang masih muda.." Jawab karin dengan nada lembut, namun tetap sesak bila didengar. Kami juga sedang berusaha ma untuk mendapatkan cucu untuk ma. Belum selesai Karin menjelaskan, mamer langsung memotong.

"CUKUP KARIN!! AKU TIDAK MAU MENDENGAR APAPUN, SUDAH CUKUP REGA MEMBELA'MU SLAMA INI, SUDAH SAATNYA REGA PATUH DENGAN PERKATAAN ORANG TUAnya.!!"

Teriakan sang mamer sudah cukup jelas apa yang ia maksud, sudah cukup jelas bahwa pernikahanku ini sebenarnya tak direstui oleh mamerku. Hanya saja mas Rega yang ngotot karna ia mencintai'ku dan ingin menikah dengan'ku, ya.. Kurasa itu dulu ia masih mencitaiku. Dan sekarang ia tak lagi mencitaiku karna sudah ada pengganti yaitu temanku sendiri.. Dhita.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!