Perkenalkan Sarah adalah anak pertama dia memiliki Adik laki-laki yang masih duduk di kelas dua SMP.
Orang tua mereka sudah meninggal dunia.
Ibu Sarah meninggal dunia karena melahirkan Adik nya, sementara Ayah nya meninggal karena serangan jantung.
Sarah baru saja tamat di dari sekolah SMA nya, dia melamar pekerjaan sudah melamar pekerjaan di mana pun namun belum ada yang menerima dia.
"Hufff hari ini cukup melelahkan sekali." ucap Sarah yang duduk di bangku taman sendirian sambil memegang surat lamaran nya.
"Sebaiknya aku pulang saja dulu." ucap Sarah karena sudah sore. Namun saat mau keluar dari taman itu tidak sengaja dia menabrak anak kecil yang sedang berlari entah dari mana datangnya.
"Aaaaa!!!!" Anak kecil itu berteriak karena jatuh dan tangan nya terluka.
"Jihan..." panggil pria yang tiba-tiba datang dan membantu anak perempuan itu berdiri.
"Apa yang sakit sayang?" tanya Pria itu dengan sangat khawatir sekali.
"Tangan dan kaki ku papah.. Tante ini mendorong ku." ucap anak perempuan itu.
Pria itu menatap wajah Sarah.
"Kamu kenapa mendorong anak saya?" tanya pria itu.
"Saya tidak sengaja Pak, lagian anak bapak lari-lari di keramaian seperti ini!" ucap Sarah.
"Kamu tidak sopan sama sekali yah! Sudah salah bukan nya minta maaf..Kamu harus tanggung jawab!" ucap Pria itu.
"Saya tidak salah apa-apa, kenapa saya harus tanggung jawab. Saya harus segera pergi." ucap Sarah. Namun tangan nya langsung di tahan oleh pria itu.
"Kamu tidak boleh pergi begitu saja. Kamu lihat anak saya jadi terluka dan menangis." ucap Pria itu.
"Itu bukan urusan saya yah Pak!" ucap Sarah.
Sarah langsung pergi begitu saja.
"Sial banget sih hari ini, sudah tidak dapat pekerjaan, di tuduh dorong anak kecil, dan lagi aku sangat lapar." ucap Sarah mau langsung makan setelah sampai di rumah.
"Sarah!" panggil Bibik nya yang baru saja pulang..Sarah yang hendak ke dapur seketika berhenti.
"Iyah Bik ada apa?" tanya Sarah.
"Kamu sudah mendapatkan pekerjaan belum?" tanya Bibik nya.
"Belum bik, maafin aku." ucap Sarah. " Sudah Bibik bilang Sebelum kamu belum dapat pekerjaan kamu belum boleh pulang." ucap Bibik nya.
"Tapi aku sudah sangat lapar bik, aku juga sudah lelah. besok lagi yah bik." ucap Sarah.
"Kamu tidak lupa kan perjanjian kita, kalau hari ini kamu belum juga mendapatkan pekerjaan, kamu harus mau menjadi baby sister." ucap Bibik nya.
"Bikk aku mohon jangan bik, aku tidak suka anak kecil." ucap Sarah. "Tidak ada penolakan. Bibik butuh uang cepat membayar semua hutang-hutang Bibik." ucap Bibik nya.
Sarah tidak bisa menolak akhirnya dia menuruti saja.
Keesokan harinya...
"Sarah Buruan lama banget kamu!" ucap Bibik nya. "Iyah Bik bentar." ucap Sarah sambil menarik koper baju nya.
"Pokoknya Bibik gak mau tau, suka atau enggak nya kamu sama anak kecil, kamu tidak boleh lalai bekerja." ucap Bibik nya.
"Baiklah bik." ucap Sarah.
"Gio mbak pergi dulu yah, nanti kita ketemu lagi." ucap Sarah kepada Gio Adik nya yang sangat jarang berbicara, bahkan Sarah sudah sangat merindukan suara adik nya.
Gio memiliki kekurangan, dia juga sudah menyendiri.
"Udah buruan.." ucap Bibik nya menarik tangan Sarah.. Namun Gio berlari menahan tangan Sarah.
Namun Bibik nya meminta untuk segera berangkat. Akhirnya mereka berangkat.
"Tidak beberapa lama akhirnya sampai juga di sebuah rumah yang begitu besar dan mewah sekali..
"Permisi...." Ucap Bibik Sarah.
"Iyah..." Jawab perempuan cantik yang keluar dari rumah itu.
"Iyah.. Ada yang bisa saya bantu?" tanya wanita itu.
"Saya adalah hari Bu Vina yang sebelumnya menjanjikan membawa baby sister dan pembantu." ucap Bibik Vina.
"Apakah Ibu sendiri yang mau bekerja?" tanya perempuan itu. Bibik Vina menggeleng kan kepala nya.
"Ini Keponakan saya yang akan bekerja." ucap Bibik Vina.
Perempuan itu melihat penampilan Sarah.
"Umur kamu berapa? Kamu yakin bisa mengurus anak kecil dan mengurus rumah?" tanya perempuan itu.
"Tentu bisa dong Bu, dia sangat rajin, dia juga suka anak kecil." ucap Bibik Vina.
"Oohh ya udah deh kalau begitu, sesuai janji saya ini untuk uang pangkal nya yah." ucap wanita itu memberikan uang kepada Bibik nya Sarah.
Sarah menghela nafas panjang. "Aku akan bekerja Tampa menikmati gaji." batin Sarah.
"Kamu yang rajin yah, jangan membuat masalah, jangan males dan kamu tenang saja Bibik akan menjaga Gio." ucap Bibik Vina langsung pergi.
Sarah tersenyum tipis ke arah perempuan itu.
"Perkenalkan nama saya Sarah Bu." ucap Sarah dengan sopan.
"Nama saya Anggun." ucap perempuan cantik itu.. Sarah tersenyum.
"Yang tinggal di rumah ini hanya tiga orang yaitu saya, bos saya dan juga Anak nya. Sekarang Anak dan Pak Andre sedang di luar jadi saya akan memberi tahu pekerjaan kamu apa saja di rumah ini." ucap Anggun.
"Saya mendengar saya di sini akan mengganti kan seseorang." ucap Sarah..
"Iyah betul, saya yang akan kamu ganti kan. Saya adalah baby sister dan pembantu di rumah ini." ucap Anggun..
Sarah terkejut seperti tidak percaya.
"Kalau boleh tau ibu kenapa keluar dari sini?" tanya Sarah.
"Saya keluar dari sini karena saya mau menikah. Jadi saya tidak bisa lagi merawat anak dari bos saya." ucap Anggun.
"Baiklah kalau begitu ayo saya lanjutkan untuk memberi tau pekerjaan kamu apa saja." ucap Anggun.
Sarah menganguk.. Anggun menjelaskan panjang lebar Sarah dengan seksama mendengar kan, karena melihat Anggun baik dia tidak perlu khawatir tidak paham dengan pekerjaan nya.
"Cukup saya rasa, kamu pasti paham. Sebentar lagi Pak Andre akan sampai kamu duduk dulu di ruang tamu." ucap Anggun.
Tidak beberapa lama mobil masuk ke halaman rumah.
"kami pulang..." ucap pria dan anak perempuan.
Namun Sarah yang hendak menyambut seketika terdiam melihat pria dan Anak itu adalah orang yang bertemu di taman tadi.
"Kamu ngapain di rumah saya?" tanya Pak Andre.
"Sa-saya..."
"Ini adalah baby sister untuk Kina Pak, dia yang akan mengganti kan saya." ucap Anggun yang langsung datang.
"Baby sister baru?" ucap Andre.
"Iyah Pak. Saya beberapa Minggu lagi akan menikah. Sebelum nya kita sudah membicarakan ini. Setelah saya menikah, saya tidak bisa kembali bekerja di sini," ucap Anggun.
"Tapi kamu harus meminta persetujuan ku dulu, bukan baby sister yang seperti ini yang harus kamu cari." ucap Andre.
"Dia muda, dia juga ramah, cantik. Kina pasti senang sama dia Pak, saya percaya dia bisa mengganti kan saya dengan baik." ucap Anggun.
"Gak seperti ini juga Anggun! Kita dari awal sudah sepakat kalau kamu menikah kamu akan tetap tinggal dan merawat Kina di sini." ucap Andre.
"Saya akan memberi kan apapun yang kamu mau." ucap Andre. "Maafin saya pak, bukan nya saya tidak mau.. Tapi keluarga saya dan suami saya tidak setuju." ucap Anggun.
"Saya yakin Sarah ini bisa menjaga dan merawat Kina dengan baik, mencari baby sister sangat sulit Pak. Bapak lihat dulu pekerjaan nya." ucap Anggun.
"Kamu tau sendiri tidak mudah membuat Kina dekat dengan orang baru, Saya mohon kerjasama kamu." ucap Andre.
"Tapi Pak, Sarah sudah di sini, untuk satu Minggu ini saya akan mengajarkan semua nya kepada Sarah." ucap Anggun.
Andre tidak bisa mengatakan apapun, dia hanya bisa diam. Anggun membawa Sarah ke kamar nya.
"Kamu bisa tidur di sini bersama Kina." ucap Anggun.
"Saya tidur dengan anak ini?" tanya Sarah.. Anggun mengangguk.
"Oh iya kenalin nama nya Kina.. Kenalin juga kina ini adalah pengasuh baru kamu, dia yang akan mengurus kamu kalau Tante sudah menikah dan tidak di sini lagi." ucap Anggun.
Namun Kina sama sekali tidak mau kepada Sarah.
"Kina sangat susah dekat dengan orang lain, tapi kalau sudah dekat dia sangat sulit untuk berpisah. Saya harap kamu harus sabar menghadapi nya nanti." ucap Anggun.
Sarah menganguk.
Malam ini Sarah masih harus belajar untuk mendekati Kina, namun Kina hanya menangis ketika di dekat Sarah.
"Mungkin dia masih ingat kejadian yang di taman tadi, Tidak sengaja dia terjatuh karena menabrak saya." ucap Sarah.
Tidak terasa sudah malam.
"Bapak kenapa berdiri Saja di luar? Kina lagi ada di dalam." ucap Anggun kepada Andre yang berdiri di depan kamar.
"Kenapa kamu meninggalkan kina bersama perempuan itu?" tanya Andre.. Anggun menghela nafas.
"Bapak harus percaya pak, Sarah kelihatan nya orang yang baik.. Kasih waktu mereka agar bisa Akrab." ucap Anggun.
Andre terdiam. "Saya minta maaf tidak bisa menepati janji saya kepada bapak, tapi saya janji kalau saya memiliki waktu saya akan terus datang melihat Kina." ucap Anggun.
Andre sudah bercerai dengan istrinya semenjak Kina lahir di dunia ini, istri nya meninggal kan Andre Tampa alasan apapun.
Andre sudah berusaha mencari istri nya namun mereka tidak bisa bertemu. Akhirnya Andre putus asa, dia memutuskan untuk mengurus anak nya sendiri dan sampai hari ini.
Anggun sebelum nya sudah bekerja dengan nya menjadi asisten rumah tangga. Namun setelah lahir nya kina dia menjadi baby sister dan sangat di sayangi oleh Kina.
Andre tidak pernah menganggap Anggun seperti pembantu di rumah nya itu karena Andre sangat menyanyangi Anggun sama seperti Adik sendiri.
Namun Tidak terasa juga Anggun sudah menemukan pasangan hidup nya, dia sudah bertunangan dengan salah satu pria yang cukup di kenal baik oleh Andre.
Tidak terasa sudah satu Minggu Sarah bekerja di sana, dia sudah cukup tau semua nya. Kina juga sudah mulai tidak takut, namun belum mau dekat sekali.
"Anggun kamu mau kemana? Kenapa semua pakaian kamu?" tanya Andre yang baru saja pulang bekerja.
"Besok saya sudah harus kembali ke kampung halaman saya Pak." ucap Anggun.
Andre mengingat tanggal berapa dia menghela nafas panjang. "Kamu tidak mau memikirkan lagi? Saya akan membayar gaji kamu dua kali lipat." ucap Andre.
"Terimakasih Pak, tapi bapak harus bisa percaya kepada orang lain, dan saya juga memiliki masa depan." ucap Anggun.
"Orang tua saya sudah meminta saya menikah Pak, saya adalah anak pertama." ucap Anggun.
"Kalau begitu saya akan menikahi kamu!" ucap Andre. Anggun yang sedang membantu Anggun menata pakaian di kamar mendengar itu.
Anggun tersenyum.
"Bapak tidak boleh berbicara seperti itu, Bapak hanya bos saya." ucap Anggun. "Saya serius, saya akan menikahi kamu, asal kamu mau tinggal di sini bersama saya mengurus Kina." ucap Andre.
Anggun menghela nafas panjang.
"Tidak bisa pak." ucap Anggun. Andre menghela nafas panjang.
"Bapak bisa melihat Kina ke kamar nya, dia baru saja tidur."' ucap Anggun.
Andre akhirnya pergi dari sana.
"Kenapa Mbak tidak mau menikah dengan pak Andre?" tanya Sarah.
"Pak Andre tidak serius, dia hanya takut saya pergi. Tidak mungkin Pak Andre menikahi wanita rendahan seperti kita ini." ucap Anggun.
Sarah menghela nafas. "Kalau boleh tau Istri Pak Andre kemana? Kenapa dia tidak datang mengurus anaknya?" tanya Sarah.
"Mereka sudah berpisah cukup lama." ucap Anggun.
"Oohhh." ucap Sarah.
"Oh iya Mbak, nanti kalau mbak pergi, saya bagaimana? Kelihatan nya pak Andre sangat galak dan pemarah saya takut." ucap Sarah.
"Pak Andre tidak akan Marah kalau kamu tidak melakukan kesalahan." ucap Anggun.
Keesokan harinya...
Andre dan juga Sarah mengantarkan Anggun ke bandara..Kina tidak berhenti menangis karena tau kalau Pengasuh yang sudah di anggap seperti ibu kandung nya akan pergi.
Andre tidak mengatakan apapun, dia seperti nya marah, namun Anggun tidak bisa mengantakan apa pun.
"Sarah titip Kina dan Pak Andre." ucap Anggun.
"Kina baik-baik yah, jangan nakal, jangan sakit jangan cengeng, dengar kata papah atau Tante Sarah." ucap Anggun.
Kina di berikan kepada Sarah.
"Kamu sangat tega meninggalkan Kina menangis seperti itu." ucap Andre kepada Anggun.
"Di setiap pertemuan pasti ada perpisahan." ucap Anggun. Dia masuk meninggalkan Andre dan juga Sarah.
Andre melihat Anggun pergi Air mata nya keluar. Anggun yang berusaha menahan Air mata nya juga keluar namun mereka tidak tau.
Andre melihat Kina, dia mengendong berusaha untuk menenangkan Kina, namun tidak bisa, akhirnya mereka memilih untuk pulang.
Andre tidak bisa mengurus Kina karena dia ada kerjaan yang harus di selesaikan.
"Saya memiliki pekerjaan yang sangat penting, saya titip kan Kina kepada kamu, kamu harus menjaga nya dengan baik, saya juga akan memantau kamu dengan CCTV itu." ucap Andre.
"Bapak bisa memercayakan ini kepada saya." ucap Sarah. Andre buru-buru dia langsung pergi. Sarah melihat Andre pergi dia Duduk di sofa.
."Udah Dong kina kamu diam, jangan seperti ini, nanti Suara dan Air mata kamu habis." ucap Sarah.
"Aarrrghh..." Sarah mulai kesal karena tidak kunjung diam, dia membawa nya keluar berjalan-jalan di taman samping.
Namun Kina menunjuk Air di kolam, dia mau menyentuh air nya. Namun tidak hanya mau menyentuh dia ingin Mandi di sana.
Sarah tidak mau menuruti dia malah menangis sekuat mungkin. Sarah Menghela nafas panjang akhirnya dia ikut masuk ke dalam agar bisa memegang Kina yang hanya diam di dalam air saja.
Namun Kina menunjuk Air di kolam, dia mau menyentuh air nya. Namun tidak hanya mau menyentuh dia ingin Mandi di sana.
Sarah tidak mau menuruti dia malah menangis sekuat mungkin. Sarah Menghela nafas panjang akhirnya dia ikut masuk ke dalam agar bisa memegang Kina yang hanya diam di dalam air saja.
Tidak beberapa lama Andre pulang dari tempat bekerja nya. Dia melihat pintu depan terbuka. "Kina...." panggil Andre mencari Anak nya ke seluruh ruangan termasuk ke kamar Kina.
"Loh kenapa mereka tidak ada di kamar?" ucap Andre khawatir tidak melihat Anak nya. Andre sudah sangat panik.
"Kina...." panggil Andre.
"Pasti wanita itu membawa pergi Kina, aku sangat bodoh percaya begitu saja ke orang yang baru." ucap Andre.
Dia mau menelpon polisi namun tiba-tiba mendengar suara Kina yang tertawa. Andre langsung berjalan ke balkon dan melihat ke bawah.
Andre menghela nafas panjang ketika melihat Kina ada di bawah. Namun dia terkejut karena anak sekecil Kina di bawa berenang oleh Sarah.
"Sarah!" ucap Andre tiba-tiba datang ke kolam. Sarah terkejut Andre memanggilnya nya.
"Iyah Pak." ucap Sarah.
"Papah...." ucap Kina.
"Kenapa kamu membawa Kina berenang? Lihat dia sudah sangat Pucat." ucap Andre.
"Tadi kina tidak mau diam Pak, jadi saya membawa jalan-jalan ke sini, dia meminta untuk berenang." ucap Sarah.
"Jangan membuat alasan saja kamu! Bilang saja kamu juga mau bermain-main." ucap Andre marah..
Andre mengambil Kina. Sarah hanya diam sambil melihat Kina pergi di bawa oleh Andre.
"Sudah jelas Anak nya sendiri yang terlalu banyak permintaan." batin Sarah. Dia keluar dari dalam kolam itu.
sebenarnya dia juga sudah kedinginan, namun karena kina tidak mau keluar terpaksa dia menahan nya.
"Kalau kina kenapa-napa bagaimana? Sudah jelas kina masih kecil dan berendam sangat lama." ucap Andre kepada Sarah setelah sudah menukar pakaian.
"Kina sendiri yang mau masuk ke dalam pak, saya bingung cara agar membuat Kina diam, jadi saya membawa nya masuk ke dalam!" ucap Sarah.
"Jangan terlalu banyak alasan! Saya dari awal sudah tidak percaya kepada kamu, baru satu hari Anggun pergi kamu sudah seperti ini." ucap Andre.
Sarah yang sadar posisi nya hanya bisa diam, karena percuma dia membela diri.
"Secepat nya saya akan mencari ganti mu!" ucap Andre.
"Bagus deh Kalau Bapak mau mencari ganti saya, di pecat pun saya tidak masalah sama sekali." ucap Sarah.
Andre menatap Sarah.
"Kamu sama sekali tidak tau sopan santun." ucap Andre kepada Sarah.
"Pecat saja saya pak, saya tidak masalah dengan itu. Saya juga tidak suka dengan anak kecil." ucap Sarah.
"Baiklah kamu saya pecat!" ucap Andre.
Sarah terlihat tidak sedih dia justru merasa lega. "Permisi." ucap Sarah masuk ke kamar mengambil tas nya dan pergi.
Andre menghela nafas panjang.
"Bisa-bisa nya ada manusia seperti itu." ucap Andre.
Namun Kina menangis. Andre memberikan makan dan juga minum setelah itu mereka istirahat karena sudah malam.
"Hufff pak Andre berfikir kalau aku ingin bekerja atau betah di sana, aku sama sekali tidak ingin, di sana seperti di neraka." ucap Sarah dalam hati.
"Sarah!" tiba-tiba Bibik nya pulang dan mendorong pintu kamar sangat kuat. Sarah yang tadi tiduran langsung bangun.
"Bibik..." ucap Sarah.
"kenapa kamu pulang? Kamu sengaja membuat Bibik malu?" ucap Bibik nya.
"Aku sudah di pecat bik." ucap Sarah.
"Kamu sendiri yang mau keluar dari sana, bukan karena di pecat. Sekarang kamu kembali ke sana." ucap Bibik nya.
"Aku tidak mau bik, aku akan mencari pekerjaan yang lain, aku tidak Betah." ucap Sarah.
"Uang gaji kamu selama satu tahun sudah di berikan kepada Bibik untuk membayar hutang, uang nya sudah habis, apa kamu memiliki uang untuk mengganti nya?" ucap Bibik nya.
Sarah menghela nafas panjang. "Sekarang kamu harus kembali ke sana, jangan membuat Bibik malu, sekarang pergi lah." ucap Bibik nya.
Sarah hanya mengikuti perintah Bibik nya akhirnya dia pergi dari sana.
"Ya Allah kenapa hidup ku sangat malang seperti ini?" ucap Sarah berjalan di kegelapan sendirian.
"Kenapa dunia tidak begitu adil kepada ku? aku salah apa?" ucap Sarah sambil Terus berjalan berharap mendapatkan tumpangan.
Namun karena udah malam jalanan cukup sepi, tidak ada mobil yang bisa di tumpang oleh nya.
"Satu jam berjalan namun tidak ada mobil yang bisa aku tumpangi." ucap Sarah. Dia duduk di taman pinggir kota sendiri.
"Ibu... Ayah... Apa kalian tidak kasihan kepada ku? aku sudah sangat lelah." ucap Sarah.
Sementara di tempat lain Andre tiba-tiba terbangun karena kina menangis, tidur nya tidak begitu nyenyak.
"Ini sudah jam berapa?" ucap Nya.
Dia melihat jam sudah waktunya kina minum susu.
"Sarah...." panggil Andre dari kamar karena biasanya terdengar ke kamar sebelah.
Namun tiba-tiba dia terdiam sejenak. Dia mengingat kalau Sarah sudah tidak ada.
"Huff Anggun tidak ada, Sarah juga tidak ada, aku harus bangun membuat Susu." ucap Andre. Dia melihat Kina di samping nya.
"Cup!! Cupp!! Jangan nangis sayang." Andre berusaha menenangkan Kina, namun dia kaget karena badan Kina panas.
"Loh kok badan kamu panas nak?" ucap Andre kaget..
Andre langsung menggendong nya dan memeriksa suhu tubuh kina.
Sangat tinggi membuat nya panik. Dia mengompres namun kina tak kunjung diam. Andre tidak paham bagaimana untuk meredakan panas nya.
Mau menelpon dokter namun sudah jam satu malam. Dia memakai alat seadanya. Sepanjang malam dia bergadang karena Kina tidak mau tenang.
Andre melihat sudah jam tujuh pagi. Akhirnya Kina mau tidur dengan nyaman di kasur walaupun sesekali merengek.
"Drrtttt.... Drrrtttttt..Ponsel nya berdering.
"Halo selamat pagi..." ucap Andre dengan suara yang begitu lemas.
"Selamat pagi pak..Jam delapan kita ada meeting penting, klien Bapak sudah sampai dari tadi di perusahaan. Mereka ingin bertemu dengan bapak." ucap sekretaris nya.
"Anak saya kurang enak badan, saya ingin kamu membatalkan nya dulu." ucap Andre.
"Tidak bisa pak," ucap sekretaris nya.
"Bapak tau kalau klien kita ini sangat lah penting." ucap sekretaris nya. "Baiklah saya akan segera ke sana." ucap Andre langsung mematikan handphone.
Andre melihat ke arah Kina. "Maafin papah yah nak, papah harus membawa kamu ke perusahaan." ucap Andre. Dia segera siap-siap walaupun dia sangat mengantuk.
Dia menggendong Kina keluar dari kamar setelah dia rapi.
"Auhhhh.." jerit Sarah karena terjatuh saat Andre membuka pintu depan.
"Apa yang kami lakukan di depan pintu?" ucap Andre.
"Saya tidur di sini Pak." ucap Sarah sambil berdiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!