NovelToon NovelToon

Dinikahi Badboy Tengil

Pernikahan

"Ayo nak. Kamu pakai baju pengantinnya. Ini adalah hari pernikahan kamu, Kamu harus bisa tersenyum dan memperlihatkan jika kamu sedang bahagia"Ucap seorang wanita paruh baya pada Aliya

"Tapi ma. Aliya tidak mengenalnya. Bagaimana bisa Aliya menikah dengan laki-laki asing yang tak pernah Aliya kenal. Terlebih lagi dia terlihat begitu arogan. Aliya tidak suka ma" Rengek Aliya pada sang mama

"Ayolah nak. semua tamu undangan sudah menunggu kamu. Kamu jangan nangis lagi ya. Pakai kebayanya dan turun bersama mama" Ucap Dewi lembut pada Aliya

Biarpun hanya anak angkat. Tapi Usman dan Dewi begitu menyayangi Aliya.Terlebih lagi mereka tidak bisa memiliki keturunan. Hingga akhirnya mereka tidak sengaja menemukan Aliya di pinggir jalan dengan kondisi yang sangat menghawatirkan. Sepertinya Aliya korban penculikan anak. Namun, setelah 1 bulan Usman melaporkan ke kantor polisi belum juga ada orang tua yang mencarinya. Dan sejak saat itu Aliya di adopsi oleh Usman dan Dewi.

"Aliya, Demi mama dan papa ya" Ucapnya lagi dengan mengiba

Aliya mengambil nafas berat. Bagaimana bisa dirinya menikah dengan tetangga baru yang tidak pernah Aliya kenal. yang Aliya tau Alvin adalah ketua geng motor.

"Demi mama dan papa Aliya mau. Tapi sumpah ma, kita gak ngapa-ngapain. dan dia bukan pacarnya Aliya" Ucap Aliya dengan mata yang berkaca-kaca

"Mama tau kamu gak bakal bohong sayang. Tapi kamu tau kan bagaimana papa. Sudahlah nak, mungkin saja dia adalah jodoh kamu"

"Tapi ma"

Di saat Aliya masih ngerekek kepada sang mama. Tiba-tiba pintu kamar Aliya ada yang mengetok

Tok...tok...tok..

"Ma, tolong segera bawa Aliya ke bawah ya. penghulunya sudah datang" Ucap Usman dari luar pintu

"Iya pa, sebentar lagi ya" Balas Dewi pelan

"Tu kan Al, papa sudah manggil. Kamu cepat ganti bajunya ya. Mama mohon jangan sampai nangis di depan semua tamu"

"Iya ma" Balas Aliya sendu

"Mbk, tolong ya rapikan make up nya Aliya"

"Baik bu"

10 Menit kemudian. Aliya sudah menggunakan kebaya bekas mamanya dulu. Karna acaranya langsung di adakan besok harinya setelah kejadian. Oleh karena itu tidak ada kesiapan yang ada dari keluarga Aliya.

Melihat kedatangan Aliya membuat Alvin melirik sekilas ke arah wanita itu. Dan langsung kembali melihat setiap tamu undangan yang ada.

"Apa acaranya sudah bisa kita mulai?" Ucap pak penghulu pada Alvin dan Aliya

"Iya pak, lebih cepat lebih baik" Ucap Alvin

"Baiklah"

Kali ini tidak ada satu orang pun yang hadir dari pihak Alvin. Karna semua keluarga Alvin sedang ada acara di luar negri. Sedangkan Alvin tidak ikut serta karna sedang ada bakti sosial yang di lakukan di desa tempat Aliya tinggal. pria itu hanya meminta salah satu teman kepercayaannya untuk menjadi saksi

"SAYA NIKAHKAN DAN SAYA KAWINKAN SAUDARA ALVIN ZEADRA ABIMANA DENGAN SAUDARI ALIYA PRATIWI BINTI USMAN DENGAN MAS KAWIN BERUPA HP DI BAYAR TUNAI"

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA ALIYA PRATIWI BINTI USMAN DENGAN MAS KAWIN TERSEBUT, TUNAI"

"Bagaimana para saksi, Sah?"

"Sah" Ucap para undangan yang menghadiri acara malam ini

Setelah mendengar kata sah. Dada Aliya terasa begitu sesak. ingin rasanya menangis pada saat itu juga. Tapi dia sudah terlanjur berjanji kepada sang mama untuk tidak menjatuhkan air matanya di depan semua orang.

"Tahan Aliya. kamu gak boleh nangis sekarang. jangan membuat mama dan papa kembali malu karna ulahmu" Aliya bermonolog dalam batinnya

1 Jam kemudian. Semua tamu undangan sudah pada pulang. Saat ini Aliya sedang ada di dalam kamarnya seorang diri. sedangkan Alvin. Pria itu pergi sejak acara sudah selesai entah kemana.

Saat Aliya masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya. Tiba-tiba wanita itu memegang perutnya yang terasa sakit. Aliya baru sadar jika dari pagi dia belum makan sama sekali.

Aliya merasa tubuhnya begitu lemas dan wanita itu pingsan saat itu juga di kamar mandi.

"Ma, Aliya kemana ya? kok gak keluar kamar, papa dari pagi gak ngeliat Aliya makan"

"Iya pa. biar mama panggil ya"

"Apa suami Aliya sudah pulang?"

"Kayaknya sih belum pa. Mama belum liat dia datang, Memangnya Alvin pamit mau kemana sama papa?" Jawab Dewi pada Usman

"Entahlah ma. Dia langsung pergi begitu saja"

"Biar mama panggil Aliya dulu ya pa"

Dewi berjalan ke arah kamar Aliya yang ada di lantai atas. Wanita paruh baya itu mengetok pintu kamar Aliya. nun tidak ada jawaban apapun yang bisa dia dengar dari dalam.

Tok..tok..tok...

"Al. Ayo turun dulu nak, Makan dulu ya. kamu kan dari pagi belum makan nak. Ayo turun sebentar saja" Ucap Dewi lembut

Namun dia belum juga mendengar jawaban dari Aliya. tidak biasanya Aliya seperti ini. Karna merasa ada yang aneh, Akhirnya Dewi memutuskan untuk masuk ke dalam kamar Aliya yang kebetulan memang tidak di kunci.

"Al. Kamu di dalam kamar mandi nak. Ayo kita makan dulu ya. Dari pagi kamu kan belum makan sayang"

Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Aliya. dan hal itu membuat Dewi merasa khawatir pada anaknya. Wanita paruh baya itu membuka pintu kamar mandi dan menemukan tubuh Aliya yang sudah terbaring di atas lantai kamar mandi dengan wajah yang terlihat begitu pucat.

"Astagfirullah Aliya" Ucapnya panik dan menghampiri Aliya

"Pa. papa tolong pa" Teriak Dewi yang bisa terdengar kelas pada Usman yang masih ruang tamu rumahnya.

Mendengar teriakan istrinya membuat Usman dengan cepat berlari ke arah kamar Aliya yang ada di lantai atas.

"Ada apa ma?"

"Aliya pa. Aliya pingsan"

Usman langsung mendekat dan mengangkat tubuh Aliya ke atas ranjang di dalam kamarnya. setelah itu Dewi mengusapkan minyak kayu putih pada hidung Aliya juga tangannya.

"Sadar nak, jangan bikin mama takut" Ucap Dewi sambil terus mengusapkan minyak kayu putih pada Aliya

Tak lama kemudian Aliya sadar. Dan di saat itu juga Alvin baru kembali Entah dari mana. Tapi yang pasti pria itu sudah pergi sejak habis acara ijab qobul bersama dengan temannya.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

"Dari mana saja kamu Alvin, Apa kamu tidak tau jika istrimu habis pingsan di kamar mandi"

"Apa, Aliya pingsan di kamar mandi, Maaf pa. Tadi Alvin menemui teman Alvin yang kecelakaan"

"Kamu ini harus bisa memprioritaskan Aliya. Karna mau bagaimanapun Aliya sudah menjadi tanggung jawab kamu Alvin"

"Tapi teman Alvin juga penting pa"

"Kira-kira bagaimana jika suatu saat nanti kamu ada di situasi yang sulit. Istri dan sahabat kamu ada dalam bahaya di waktu yang bersamaan. Kira-kira siapa yang akan kamu utamakan?"

Mendengar itu membuat Alvin bungkam. Alvin tidak tau apa yang harus dia katakan untuk saat ini. Karna bagaimana pun saat ini Alvin sudah mencintai Aliya yang entah sejak kapan. Wanita yang sudah sah menjadi istrinya sejak 2 jam yang lalu.

"Maafkan Alvin pa"

Flashback 1 minggu yang lalu

Setelah kedua orang tua Aliya keluar dari dalam kamarnya. Alvin mendekat ke arah Aliya yang masih terlihat begitu lemas. Pria itu menggenggam tangan Alia dan menciumnya.

"Maafkan aku yang perginya terlalu lama" Ucap Alvin lembut

Aliya menarik tangannya dari genggaman Alvin. Dada Aliya kembali terasa begitu sesak saat mengingat kejadian yang sudah membuat mereka berada dalam ikatan pernikahan.

"Kenapa kamu harus mengatakan jika kita sepasang kekasih yang saling mencintai?" Ucap Aliya disela isak tangisnya

Mendengar pertanyaan Aliya membuat Alvin terdiam. pria itu menyadari kesalahannya. Tidak seharusnya dia melakukan hal itu untuk bisa memiliki Aliya. Wanita yang sudah berhasil mengambil hatinya sejak pertemuan pertama mereka 1 minggu yang lalu.

"Jawab Alvin! Kenapa kamu harus mengatakan jika kita adalah pasangan yang saling mencintai. Padahal kan aku tidak pernah mengenal kamu. Yang aku tau kamu hanyalah ketua geng motor tengil itu kan?"

"Maafkan aku Aliya. Aku tau ini seharusnya tidak pernah terjadi. Maafkan aku sudah melibatkan mu dalam kehidupanku. Tapi satu hal yang perlu kamu ketahui. Aku mencintaimu sejak pertemuan pertama kita"Pekik Alvin berkata yang sejujurnya

"Apa maksud kamu Alvin? Jangan mengada-ngada. gara-gara kamu aku sudah mengecewakan kedua orang tua yang amat aku sayangi. Gara-gara kamu mereka terluka"

Aliya semakin menangis saat mengingat wajah kecewa dari kedua orang tuanya saat Aliya dan Alvin di arak oleh warga menuju ke rumah Aliya

"Aku tau Aliya. Tapi saat mendengar bahwa kamu akan di jodohkan membuat aku merasa tidak rela dan tak mau kamu jadi milik orang lain"

"Tapi kenapa kamu harus melakukan cara itu Alvin?"

"Aku terlalu mencintaimu Aliya"

Mendengar ucapan Alvin membuat Aliya terdiam. hal itu membuatnya Alvin kembali pada bayangan dimana hari pertama dia datang ke desa Aliya.

🍃 1 Minggu Yang Lalu 🍃

Hari ini adalah hari dimana Alvin dan semua geng motornya akan melakukan bakti sosial rutinitas yang selalu mereka lakukan setiap awal bulan. Dan kali ini mereka akan melakukan bakti sosial itu di sebuah Desa yang cukup jauh dari tempat tinggal Alvin.

Desa ilalang akan menjadi tempat bakti sosial mereka. Dan setelah melakukan bakti sosial, Entah kenapa motor milik Alvin ada kendala saat mau jalan pulang. Dengan terpaksa mau tidak mau pria itu harus tetap stay di desa itu selama 1 minggu.

Sebenarnya Alvin melakukan itu bukan hanya karna masalah motornya. Ada seseorang yang menjadi incaran Alvin yang sudah berhasil mengambil hatinya tepat di saat mereka tiba di desa ilalang.

"Lah kenapa ini motor" Ucap Alvin disaat tiba-tiba motornya mati di tengah jalan

"Kenapa bang. Motornya mogok?" Tanya Haikal

"Iya nih Kal. Kayaknya motor gue mogok. Duh bagaimana ya malah sudah sore begini" Ucap Alvin sambil turun dari motornya.

Melihat motor Alvin mati di tengah jalan membuat semua anggota berhenti dan langsung menghampiri Alvin

"Motor lo tumben mati Vin" Tanya Justin.

"Gak tau nih bang. Gak bisa di ajak kompromi banget"

"Lo pakai motor gue saja bang" Ucap salah satu anggota

"Nggak usah Rel. Mending kalian semua pulang sekarang. Besok ada ujian mata pelajaran pak Erik. Kalian gak mungkin gak ikut ujian mapel dia"

Mendengar nama pak Erik membuat mereka semua mengambil nafas berat. Karna pak Erik adalah salah satu guru yang paling di takuti di sekolah SMA ALINDRA.

"Mati gue. gue kan ada tugas yang belum kelar" Ucap Jeremy. Salah satu anggota geng Alvin yang paling lemot

"Elo kan emang sudah langganan di hukum sama pak Erik Jer" Timpal Davin

"Yee. Elo juga kali Dav"

"Sudah jangan debat. Lebih baik kalian cepat pulang sekarang. Jangan sampai kalian besok terlambat ke sekolah" Ucap Alvin pada mereka semua

"Tapi bang. Mana bisa kita pulang tanpa Elo bang" Seru Haikal

"Masalah Alvin. Kalian tenang saja. Ada gue yang akan menemani Alvin disini" Timpal Justin

"Yaudah deh bang Justin. Kita titip bang Alvin ya. Jangan sampai dia diculik sama tanta girang" Ucap Jeremy sambil melirik ke arah Alvin

"Gue tabok juga tuh mulut" Ucap Davin

"Kenapa lo Dav. Lagi datang bulan. Sensi bener"

"Kita pamit dulu ya bang Justin. Alvin. Kalau ada apa-apa hubungi kita" Ucap Agam si pria dingin dan sangat irit bicara

Anggota Black Lion terdiri dari kurang lebih 20 orang. Tapi anggota intinya hanyalah Alvin, Justin, Haikal, Davin, Jeremi, Farel, Vincen dan Agam. Mereka sekolah di satu atap yang sama. Kecuali Justin. Karna pria itu yang lebih tua dari pada yang lain.

Setelah kepergian semua anggota. Alvin membawa motornya ke bengkel yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempat motornya yang mogok. Alvin mendorong motornya hingga tiba di bengkel.

Bertepatan dengan itu Alvin kembali melihat sosok wanita yang sudah mampu membuat jantungnya berdetak cepat. Apalagi saat melihat senyumannya kembali terukir dari kedua sudut bibirnya.

"Papa. Kata mama papa suruh tutup bengkel sekarang. Karna sebentar lagi sudah mau masuk waktu magrib" Ucap Aliya lembut pada pria paruh baya yang dia panggil papa

"Jadi wanita ini adalah anak pemilik bengkel ini. Suara dan senyumannya kenapa begitu lembut dan begitu manis" Seru Alvin dalam batinnya

Pria itu menatap Aliya begitu dalam. Justin yang dari tadi memperhatikan Alvin langsung paham dengan pria yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri.

Melihat itu membuat Justin mengulum bibir menahan tawa. Ini pertama kalinya Justin melihat Alvin memandang seorang wanita begitu dalam.

"Iya sayang. Sebentar ya. Papa selesaikan ini dulu" Pekik Usman lembut pada Aliya

"Iya pa. Kalau gitu Aliya pulang dulu ya. Assalamualaikum"

Aliya berlalu dari hadapan Alvin sambil meninggalkan senyuman singkat yang mampu membekas dalam ingatan pria itu.

"Maaf nak. Bengkel saya sudah mau tutup. Ini sudah masuk waktu magrib"

"Oh iya tak apa om. Apa boleh saya menaruh motor saya di sini?" Tanya Alvin sopan

"Boleh nak. Silahkan saja. Tapi saya bisanya besok. Bagaimana?'

"Iya boleh om. Oh iya. Apa di deket sini ada kontrakan. Karna kebetulan saya dari jakarta"

"Oh ada. Kebetulan di sebelah rumah saya ada kontrakan kosong. Kalian bisa menginap di sana"

"Baik om. Terimakasih"

Alvin dan Justin mengekor di belakang pak Usman. Kali ini Alvin tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa lebih dekat dengan wanita yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta di pandangan pertama

Saat sudah tiba di rumah pak Usman. Alvin melihat Aliya menggunakan mukenah. Hal itu membuat Alvin semakin kagum dan terpesona dengan kecantikan Aliya

"Masyaallah. indah sekali ciptaan mu." Ucap Alvin dalam batinnya

Rencana Alvin

Setelah tiba di rumah pak Usman. Alvin menatap Aliya yang saat ini sudah siap dengan menggunakan mukenah untuk sholat magrib. Pria itu menatap Aliya tanpa mau berkedip sedetikpun.

"Masyaallah. indah sekali ciptaanmu ya allah" Ucap Alvin dalam batinnya

Sedangkan Justin yang dari tadi memperhatikan Alvin langsung paham jika pria yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri sudah jatuh cinta pada wanita yang saat ini ada di hadapan mereka.

Memang baru kali ini Alvin menatap seorang perempuan dengan begitu dalam. hal itu sampai membuat Alvin tidak sadar saat pak Usman memanggilnya.

"Nak. kalian bersih-bersih dulu terus sholat. Nanti setelah makan malam bapak antar ke rumah orang pemiliki kontrakan. Kalian bisa menginap di sana" Ucap pak usman

Namun Alvin masih diam tak menjawab apa-apa. Pandangan Alvin masih begitu fokus pada Aliya. setelah kepergian Aliya Alvin baru menoleh ke arah Justin.

"Lho dengar kan apa kata pak usman kan Vin?" Tanya Justin

Mendengar ucapan Justin membuat Alvin mengerutkan keningnya. Memangnya pak Usman ada bilang apa? Pikirnya

"Kata yang mana bang? Memangnya tadi pak Usman bilang apa?" Tanya Alvin yang memang benar-benar tidak menyadari semua yang pak Usman katakan.

Bagaimana bisa menyadari jika sejak tadi Alvin hanya fokus pada Aliya saja. Aliya terlihat begitu cantik di mata Alvin

"Makanya jaga tuh mata. Tadi pak Usman bilang kita bersih-bersih dulu lalu sholat. setelah selesai makan malam beliau akan mengantar kita kerumah pemilik kontrakan. Paham" Ucap Justin dan langsung berlalu dari hadapan Alvin

Mendengar perkataan Justin membuat Alvin mengangkat sebelah sudut bibirnya."Dasar jones" Umpatnya

Selama ini Justine memang tidak pernah kenal dengan yang namanya cinta. Sebab dari kecil pria itu tidak pernah mendapatkan perasaan cinta dari seorang wanita. Termasuk ibunya sendiri. Kedua orang tua Justin berpisah dan membuat Justine harus merasakan broken home di usianya yang masih 10 tahun.

Sana mama pergi dengan pria kaya dan meninggalkan Justine tanpa mau memperdulikannya. sedangkan ayahnya selalu sakit-sakitan hingga 2 tahun setelah perceraian meninggal dunia meninggalkan Justine seorang diri.

Sejak kepergian sang ayah. Justine hidup seorang diri dan menjadi anak brandal yang banyak hutang. Hingga pada suatu hari saat Justine sedang di keroyok oleh beberapa orang bertubuh besar dan membuatnya hampir kehilangan nyawa. Saat itu Alvin datang menolong Justine dan membantu membayar semua hutang yang Justin miliki.

Sejak saat itulah Justin merasa sangat berhutang budi pada Alvin yang sudah sangat membantu dan menyelamatkan nyawanya. Buat Justin Alvin seperti malaikat tak bersayap yang sudah allah kirimkan untuk menjadi penolongnya.

Alvin membawa Justin dan memintanya untuk menempati rumah sekaligus markas geng motor Alvin yang di beri nama Black Lion.

30 Menit kemudian. Pak Usman mengantarkan Alvin juga Justin ke tempat pemilik rumah kosong yang ada di sebelah rumahnya.

Sebelum keluar dari rumah pak Usman. Alvin masih melirik ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Aliya. Namun hasilnya nihil. Orang yang Alvin cari ternyata sedang ke mini market yang tak jauh dari sana.

"Cari siapa lo. Cewek itu gak ada. Tadi gue liat dia keluar dengan pakaian rapi. paling mau ngedate sama pacarnya" Bisik Justin di telinga Alvin

Mendengar itu membuat Alvin menatap Justin sambil mengerutkan keningnya. "Tau aja lo gue lagi cari dia" Ucap Alvin pelan dan hanya bisa di dengar oleh Justin

"Ya taulah. Mata elo itu sudah tajam seperti mata Elang. Haha"

"Dasar Lo."

Tak lama kemudian pak Usman sudah keluar dari dalam kamarnya. Pria itu di ikuti oleh Dewi yang mengekor di belakang.

6 Hari berlalu. Selama itu juga Alvin selalu memperhatikan Aliya dalam diam. Menurut Alvin Aliya adalah gadis paling cantik dan anggun yang pernah Alvin temui.

Di saat Alvin sedang ingin ke bengkel mengambil motornya. Tiba-tiba dia tidak sengaja mendengar obrolan pak Usman dengan salah satu karyawannya.

Alvin masih terdiam di balik pintu untuk mendengarkan semua pembicaraan antara pak Usman dengan karyawannya. Alvin merasa hatinya begitu sakit saat mendengar jika Aliya akan di jodohkan dengan salah satu pria di desa itu.

"Jadi Aliya memang benar-benar akan di jodohkan dengan Firman ya pak?"Tanya karyawan pak Usman yang bernama ucup

"Iya cup. Saya sudah mengambil keputusan untuk menjodohkan Aliya dengan Firman. Sepertinya dia pria yang tepat untuk Aliya"

"Pak Usman yakin mau jadikan Firman sebagai suami Aliya? Bapak tidak sedang bercanda kan?" Ucap Ucup memastikan

"Tidak Cup. Memangnya kenapa? Apa yang salah dengan Firman. Dia kan pria sholeh" Ucap pak Usman

Mendengar ucapan pak Usman membuat Ucup terdiam. Bagaimana tidak, Karna yang Ucup tau Firman adalah ketua geng motor brandal dan playboy. Tapi memang tidak ada yang tau tentang hal itu. Firman sangat pandai dalam membuat Cover. Apalagi di desanya sendiri.

Semua orang berpikir jika Firman adalah pria baik dan sholeh. Karna memang itulah yang firman tampilkan di depan semua orang. Pura-pura baik dan sholeh. Padahal sebenarnya Cover Firman sangat bertolak belakang dengan kelakuan yang sebenarnya.

"Ini tidak boleh terjadi. Aliya hanya akan menjadi milikku" Ucap Alvin dan langsung berlalu dari bengkel pak Usman dan mengurungkan niatnya untuk mengambil motornya.

Kalau hanya soal motor Alvin akan meminta Justin untuk mengurus semuanya. Kali ini Alvin akan memikirkan cara untuk bisa mendapatkan Aliya. Bagaimanapun caranya Aliya harus menjadi milik Alvin.

Hingga satu akal muncul begitu saja dalam benak Alvin. Biarpun ini akan membuat semua orang salah paham. Setidaknya Alvin bisa memiliki Aliya.

"Bang. Bantu gue untuk mendapatkan Aliya." Ucap Alvin setelah tiba di rumahnya

"Apa maksud Lho Vin?" Tanya Justine penasaran

"Malam ini gue akan membuat Aliya untuk menjadi milik gue. Bang Justin harus membantu gue"

"Bagaimana caranya?"

"Kita liat saja nanti malam. Tapi yang pasti abang harus meminta seseorang untuk menghasut warga dan menggerebek gue yang lagi berduaan sama Aliya"

"Oke. Apapun yang akan membuat lo bahagia gue mah ikut saja"

Hari berlalu begitu cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 19:00. Aliya di minta oleh Dewi untuk membeli vitamin di apotik. Karna stok vitamin untuknya dan untuk suaminya sudah tinggal beberapa saja.

"Aliya. Tolong belikan Vitamin di apotik ya nak" Pinta Dewi lembut

"Boleh ma. Sekalian Aliya mau ke mini market mau beli sesuatu"

"Ini uangnya nak. Jangan lama-lama ya"

"Iya ma. Kalau gitu Aliya jalan sekarang ya. Assalamualaikum"

Selama ini Aliya memang selalu membelikan Vitamin untuk kedua orang tuanya di apotek yang tidak terlalu jauh dari tempat mereka.

Alvin yang melihat Aliya keluar dari rumahnya langsung mengikuti wanita itu secara diam-diam.

"Sekarang bang. Minta orang-orang untuk stay di warung yang ada di sebelah pos ronda" Ucap Alvin sebelum keluar dari rumah itu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!