Waktu menunjukkan pukul 20.00 malam! Kebetulan Ambeera Del Scott tengah menginap di kediaman orangtuanya yang baru saja pindah dari Kanada ke negara ini! Duduk di teras rumah sambil sesekali mengelus perutnya yang masih langsing karena usia kehamilannya baru delapan Minggu..
Ambeera baru satu tahun lebih menjadi seorang isteri dari pewaris D.E skincare! Suaminya Liam de Elzias yang saat ini berusia 27 tahun selalu sibuk dengan perusahaan skincare terbesar di negaranya ini.
Tak masalah bagi Ambeera dirinya harus menikah muda diusia 22 tahun karena dia yakin, menikah dengan Liam dia akan mampu mengarungi bahtera rumah tangga yang sangat bahagia.
Dert.
Dert.
Terdengar getar handphone milik Ambeera, rupanya pesan masuk dari Liam! Namun saat dibuka isinya sebuah pesan singkat yang mengatakan bahwa Liam akan pulang telat dikarenakan pabrik pembuatan serum brightening milik D.E skin mengalami kebakaran cukup parah.
Sontak saja Ambeera segera berlari kedalam rumah, dia akan meminta orangtuanya atau saudari kembarnya untuk mengantarnya ke pabrik suaminya yang terbakar.
Di sebuah kamar milik saudari kembar Ambeera, gadis cantik itu bernama Ameera usianya sama dengan Ambeera bahkan wajah keduanya pun sama karena Ambeera dan Ameera merupakan kembar identik.
Terlihat Ameera sedang berdebat dengan kekasihnya ditelepon. Ameera marah karena kekasihnya Charles tidak pernah mau putus bahkan terus membuntutinya kemana pun Ameera pergi!
"Cukup aku mau kita putus! Aku tidak tahan lagi kau itu selalu membuatku terkekang, aku seperti tahanan!" Ameera menutup panggilan telepon itu.
Setelah berlari Ambeera menemui Mony Joanna dan Dady Elrald untuk menceritakan tentang pabrik yang terbakar.
"Mom, aku harus menyusul Liam aku takut dia kenapa-kenapa!"
"Tenang, tenanglah dulu Amber! Ini sudah malam dan mata Dady tidak bisa melihat jelas jalanan kalau malam begini!"
Tiba-tiba Ameera menghampiri mereka sambil menggerutu kesal akibat Charles terus tidak mau putus.
"Ra ayo antar aku!"
"Eh eh, ntar dulu maen anter-anter aja ga ah udah malem mau kemana?" tolak Ameera.
"Itu loh saudari kembar mu itu mau nemuin suaminya, katanya ada kebakaran di pabrik Liam!"
"Hah kebakaran terus bagaimana?"
"Aduh bawel sekali si Ra tanya-tanya terus!" Ambeera menarik tangan Ameera untuk mengantarnya ke pabrik.
Tak lupa Ambeera menyempatkan diri dulu untuk mencium pipi Momy dan Dadynya sebelum pergi.
"Bye I Love you mom, dad!"
"Hati-hati kalian! Ra ingat jangan sambil angkat telepon kalau nyetir!" Joanna mengingatkan Ameera untuk tidak lalai apalagi memainkan handphone saat berkendara, karena Joanna paham Ameera sering melakukannya lantaran Charles sang kekasih yang selalu menuntut dikabari setiap saat.
"Iya mom!"
Keduanya masuk kedalam mobil dan Ameera lah yang mengemudikan mobil! Sebenarnya perasaan Ameera sedang tidak enak karena Charles tetap minta untuk tidak putus dan mengatakan bahwa dia ada disekitar rumah orangtuanya.
"Ra ngelamun terus!" Ambeera menyenggol lengan Ameera.
"Aku kesal sekali Beer bisa-bisanya Charles terus membuntuti aku dan terus menelpon aku padahal aku sudah minta putus!"
"Ya lebih baik minta momy dan Dady untuk membatalkan perjodohan kalian, baru tuh si Charles pasti akan mundur!"
Kring.
Kring.
"Ya salam lihat Beer, ini orang telepon lagi!"
"Iya ya toxis sekali si!"
Ameera mulai mengabaikan telepon dari Charles karena dia juga sedang menyetir! Tapi handphonenya terus berdering, hingga akhirnya Ambeera yang menyambar handphone tersebut dan satu pesan masuk dari Charles.
(Aku akan merenggut mahkota mu malam ini secara paksa jika kau tidak mengangkat telepon ku)
"Oh my God, laki-laki ini sangat gila lihat Ra!" Ambeera menunjuk handphone itu pada Ameera.
Karena kesal dengan pesan masuk dari Charles dan handphonenya pun terus berdering kali ini panggilan video call! Ameera akhirnya mengangkat video call tersebut.
Sambil terus berusaha fokus pada jalanan yang dia lalui, terlihat dilayar handphone Charles tengah berada didalam mobil.
"Dengar Charles aku akan mengundang keluarga mu dan aku akan meminta momy dan Dady membatalkan perjodohan kita! Jadi jangan harap kau bisa lagi menjadi kekasihku!"
"Tidak Ameera, aku tidak mau kehilangan mu!"
"Aku sudah memiliki kekasih lain!" bohong Ameera.
"Aku tidak mau putus denganmu dan kau hanya boleh menjadi milikku!" Charles berteriak-teriak.
"Dengar Ameera jika aku tidak bisa memiliki mu makan tidak akan ada laki-laki lain yang bisa memiliki mu!" teriak Charles.
Terlihat Charles mengamuk dalam panggilan video tersebut sementara Ameera terus berusaha membicarakan ini dengan baik-baik agar Charles berhenti bertindak toxis seperti ini! Pada saat berbicara divideo call tersebutlah Ameera tidak sadar bahwa dia telah menerobos lampu merah.
"Ra kau menerobos lampu merah!" teriak Ambeera dengan panik.
Dan dari arah sebelah kiri sebuah mobil Mercedes Benz melaju kencang hingga tak sadar mobil Ameera kini berada dihadapannya!
Tit...
Bunyi klakson mengagetkan Ameera namun dari arah sebelah kiri mobil Mercedes Benz itu telat melakukan pengereman hingga menabrak mobil Ameera dan mobil Ameera pun terseret lalu terpelanting berguling-guling dengan posisi terbalik.
Ngiung....
Ngiung..
Mobil ambulance dan polisi lalu lintas berdatangan! Ameera dan Ambeera segera dilarikan ke rumah sakit! Pihak rumah sakit pun sudah menghubungi keluarga anak kembar tersebut.
Tapi sayangnya Ambeera tidak bisa diselamatkan, dia meninggal dunia termasuk juga bayi yang ada didalam kandungannya! Sementara Ameera kondisinya masih harus dirawat secara intensif, karena mengalami luka cukup serius.
Sebagai seorang suami Liam tentu saja menangis histeris menerima kenyataan pahit dalam hidupnya ini, bahkan kehilangan istri sekaligus calon anak yang sudah dia nantikan adalah hal paling pahit dalam hidup Liam.
Momy Joanna pun pingsan mengetahui salah satu anaknya tewas! Sementara Momy Britney dan Dady Daniel yang merupakan orangtua Liam mencoba menguatkan Liam yang terus menangis meraung-raung.
Prosesi pemakaman Ambeera dilakukan tanpa kehadiran Ameera, karena kondisinya yang masih memerlukan perawatan! Liam menjadi suka melamun lalu kemudian menangis, dan ada kalanya dia tertawa tidak jelas kemudian menangis kembali.
Bahkan di pemakaman Liam mengamuk tak terima jika Ambeera benar-benar pergi dari dunia ini.
Satu bulan berlalu sejak Ambeera meninggal dunia, kondisi Liam semakin tidak terkontrol hal itu membuat Britney dan Daniel selaku orangtuanya membawa Liam menemui psikiater.
Liam didiagnosis menderita depresi psikotik!Ditandai dengan gejala depresi berat yang disertai adanya halusinasi atau gangguan psikotik. Sehingga orang dengan depresi jenis ini akan mengalami gejala depresi dan halusinasi, yaitu melihat atau mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak nyata.
Hallo bertemu lagi dengan novel baru mall othor!!!!
Disini akan ketemu sama suami yang biasanya menyiksa istri baik secara verbal maupun fisik ya guys, kalau kalian suka yuk tambahkan ke daftar favorit kalian...
Kalau kalian engga suka ya semoga nanti jadi suka😄
Dokter mengatakan bisa disembuhkan tapi emosi Liam harus terus stabil, Liam juga harus rajin terapi dengan psikiater. Memang belakangan ini Liam mengatakan bahwa Ambeera masih hidup dan dia kadang marah-marah sendiri ketika dia tak kunjung menemukan Ambeera diseluruh ruangan rumahnya.
Setelah melakukan kunjungan dengan psikiater, Ameera datang bersama dengan orangtuanya untuk menjenguk Liam. Melihat wajah Ameera yang mirip wajah sang istri Liam langsung menangis dan memeluk Ameera.
"Istriku, akhirnya kau pulang! Momy dan Dady sangat jahat dia mengatakan kau pergi! Jangan pergi lagi sayang!"
Ameera hanya busa diam mematung saat Liam terus memeluknya dengan erat. Britney dan Daniel pun melepaskan Liam dari Ameera.
"Maaf ya Ra, Liam menderita depresi jadi ya begini!"
Deg..
Rasa bersalah atas meninggalnya saudari kembarnya saja sudah membuat Ameera terpukul dan terus menangis setiap hari, dan kini suami dari saudari kembarnya sampai depresi! Ameera tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri.
"Sayang ini semua musibah nak jangan lagi menyalahkan diri sendiri!" Joanna buru-buru memeluk Ameera saat gadis itu kembali menangis.
"Masuklah dulu kita kedalam!" ajak Dady Daniel.
Britney menuntun Liam yang terus menatap kearah Ameera. Hidupnya yang gelap kini terasa cerah kembali ketika Ameera hadir disini.
"Amber sini duduk didekat ku!" Liam meraih tangan Ameera.
Lagi-lagi hal itu sukses membuat Ameera semakin merasa berdosa dan ingin menukar dirinya saja yang mati jangan Ambeera.
"Kita semua tau ini semua musibah jadi Ameera, kau yang masih hidup jangan lagi terus menyalahkan dirimu sendiri!" kata Britney.
"Tapi Bi, saudari ku meninggal dan suami dari saudari ku harus kehilangan istri serta calon anaknya! Semua gara-gara aku, kenapa bukan aku saja yang mati!"
"Tidak! Kau jangan mati! Sayang istriku jangan mati!" Liam mulai mengamuk kembali.
"Ameera peluk lah Liam!" pinta Dady Daniel.
Tentu saja Ameera menurut dan segera memeluk Liam, barulah laki-laki itu bisa tenang kembali. Ameera juga membantu Liam untuk beristirahat didalam kamarnya, tangan Liam terus menggenggam Ameera dan tidak mau Ameera pergi dari sisinya.
Daniel, Britney, Elrald dan Joanna yang melihat itu, tentu saja memikirkan hal yang sama.
"Dad kau lihat kan Liam bisa berhenti mengamuk bila ada Ameera!"
"Iya mom, kalian sendiri bagaimana? Apa kalian mau memberikan putri kalian lagi untuk putra kami, sungguh aku tidak bisa melihat putraku satu-satunya akan depresi seumur hidup seperti ini!" Daniel mengusap kasar wajahnya.
"Kami tidak masalah! Memang ini kesalahan anak kami Tuan Daniel, Ameera sudah lalai tapi kembali lagi ini juga merupakan takdir Tuhan, aku yakin Ameera pun tidak mau ini terjadi!" kata Dady Elrald.
Setelah melakukan kesepakatan bersama dan demi kesembuhan Liam, akhirnya orangtua Liam dan orangtuanya Ameera sepakat untuk menikahkan keduanya!
Ameera pun tidak mungkin menolak, karena memang dirinyalah yang seharusnya bertanggungjawab atas keadaan Liam yang sekarang! Ameera bertekad akan menebus segala kesalahannya membuat Liam sembuh dari depresinya, dan menjadi istri pengganti yang baik untuk Liam.
Pernikahan sederhana pun digelar meskipun kondisi Liam depresi dan tidak sadar bahwa wanita yang akan dia nikahi adalah Ameera, tapi Daniel dan Britney memberikan kertas yang berisi kalimat saat Liam menikahi Ameera agar Liam dapat membacanya dan tidak salah menyebutkan nama.
Liam menurut saja karena yang ada didalam pikirannya dia akan menikahi wanita yang dia cintai, seolah lupa bahwa dia dulu sudah menikah dengan Ambeera dan Ambeera sudah meninggal! Liam mengulang kembali pernikahan dengan Ameera.
Berbekal catatan yang tertulis didalam secarik kertas, akhirnya Liam berhasil menikahi Ameera tanpa salah menyebutkan nama, karena fokus utama Liam dalam keadaan depresi adalah pada kertas yang dibacanya.
Hari-hari berlalu dan Liam masih belum juga sadar bahwa wanita yang berada disampingnya ini adalah Ameera, Liam terus memanggil Ameera dengan Amber! Meskipun rasanya itu menyakitkan bagi Ameera, tapi Ameera sadar diri bahwa Liam memang bukan mencintainya melainkan mencintai Ambeera.
Ameera hanyalah istri pengganti yang bertugas menyembuhkan depresi yang dialami Liam.
Satu bulan menikah Daniel dan Britney menghadiahi Liam dan Ameera sebuah rumah yang sangat mewah! Keduanya memutuskan untuk tinggal di rumah baru tersebut.
Hari ini Liam dan Ameera menempati rumah mewah tersebut!
"Kau suka Liam?"
"Iya aku suka, asalkan bersama mu Amber!"
Deg..
Entah kenapa satu bulan menjadi istri Liam meskipun Liam tidak pernah menyentuhnya layaknya seorang suami pada istri, tapi semakin hari mendengar Liam menyebutnya Amber membuat hati Ameera kian terkikis.
"Tidak Ra, kau tidak boleh sakit hati? Justru disini kau adalah tersangkanya, dan Liam korban akibat kelalaiannya yang sudah aku lakukan!" Ameera menguatkan hatinya.
Dua bulan berikutnya!
Liam semakin jarang mengunjungi psikiater karena keadaannya semakin membaik, Liam tidak pernah lagi tidur sambil berteriak-teriak, dan dia emosinya juga stabil. Itu semua berkat Ameera yang rutin memberikan asupan makanan yang bergizi, obat anti depresi, dan kunjungan ke psikiater yang tentu saja ditemani oleh Ameera.
Pagi harinya sinar matahari menelusup kedalam kamar Liam dan Ameera yang masih tertidur sambil saling memeluk. Liam membuka kedua matanya, dan wajah cantik Ameera berada didepan wajahnya.
"Morning Amber," Ameera tidak bergeming dan masih tidur pulas.
Tapi Liam yang sudah sepenuhnya pulih dari depresi mulai menyadari bahwa sosok yang berada di hadapannya saat ini bukanlah Ambeera, istri yang sangat dia cintai.
"Kau! Kau bukan Amber!" Liam turun dari ranjang kedua matanya melotot dan tangannya menunjuk wajah Ameera.
Tentu saja teriakan Liam membangunkan Ameera dari tidurnya! Ameera sendiri bingung kenapa Liam marah-marah.
"Liam kenapa kau marah!"
"Kau kenapa kau bisa ada disini hah? Wajah mu dengan wajah istriku memang mirip, tapi aku tau kau bukan Amber!"
Mendengar hal itu Ameera menyadari satu hal bahwa suaminya itu pasti sudah sembuh total. Ameera turun dari ranjang mendekati Liam.
"Mundur jangan mendekat!"
"Liam aku bisa jelaskan!" Ameera meraih tangan Liam.
Tapi secepat kilat Liam menepis tangan Ameera dengan kasar.
"Katakan kenapa kau yang berada didalam kamarku? Ambeera, Ambeera meninggal kaulah penyebab istriku dan calon anakku meninggal iya kan?" Liam terus tidak terima dengan kehadiran Ameera dihadapannya.
"Tenang Liam! Aku akan jelaskan!"
"Kau itu depresi selama tiga bulan kau terus berhalusinasi, mengamuk dan hanya aku yang bisa membuatmu tenang karena wajahku mirip dengan Amber! Karena itu orangtua kita memutuskan untuk menikahkan kita Liam!"
"Orangtua kita? Jadi momy dan Dady mendukung ide gila ini?" Liam memekik.
Entah kenapa setiap kalimat yang terlontar dari mulut Liam, semuanya terasa menyakitkan.
♥️♥️♥️
Mohon dukungannya ya, caranya tekan tombol like masukin jadi favorit!!! Rencananya mau ikut lomba air mata pernikahan guys makanya genrenya dikit berat dan laki-lakinya akan menyebalkan bikin emak-emak darting tapi sekali lagi ya ini hanya sebuah novel yang aku buat dengan maksud menjadi teman kegabutan aja.☺️☺️😃
Tidak seperti harapan dan angan-angan Ameera yang berharap jika Liam sembuh maka Liam akan memaafkan kelalaiannya atas kejadian itu, berterimakasih padanya karena selama tiga bulan ini merawatnya hingga sembuh, dan akan menerimanya sebagai istri pengganti bagi dirinya.
Ternyata dugaan itu sangat salah! Bahkan tatapan mata Liam terhadap Ameera seperti tatapan orang yang merasa jijik dan muak.
Pagi itu sekeras apapun Ameera menjelaskan dan mencoba agar Liam tetap tenang! Tapi bagi Liam semua yang dikatakan Ameera adalah omong kosong, Liam sangat murka dan yang lebih membuatnya kesal adalah orangtuanya malah mendukung hal ini.
Detik itu juga Liam angkat kaki dari rumah itu, sementara Ameera terus mengejarnya bahkan hingga Liam akan masuk kedalam mobil.
"Liam tunggu! Kau mau kemana?"
"Bukan urusanmu!" Liam tetap masuk kedalam mobil lalu melajukan mobilnya.
Ameera tidak kehabisan ide, dia lantas membawa mobil yang satunya lagi! Liam tidak boleh dibiarkan pergi dalam kondisi emosinya tidak stabil, salah-salah depresinya akan kumat lagi meskipun kelihatannya Liam sudah benar-benar sembuh tetap saja sebagai seorang istri Ameera tidak tenang.
Mobil yang dikemudikan Ameera mengikuti mobil Liam, rupanya laki-laki itu mengunjungi kediaman orangtuanya!
Liam turun dari mobil dan segera masuk kedalam rumah, disusul oleh Ameera yang juga baru saja memarkirkan mobil di halaman rumah Momy Britney dan Dady Daniel.
"Mom, dad!" Liam berteriak seperti orang kesetanan.
Seisi rumah bahkan bisa mendengar teriakan Liam yang begitu menggema! Daniel yang saat itu sedang berada di ruangan kerjanya sontak saja langsung keluar untuk melihat siapa yang berteriak-teriak pagi-pagi buta begini.
Britney yang berada di meja makan juga sampai terburu-buru untuk melihat siapa yang berteriak-teriak.
"Liam!" momy Britney menghampiri Liam disusul oleh Dady Daniel..
"Katakan yang sejujurnya, kenapa kalian menikahkan aku dalam keadaan aku tidak sadar?"
"Liam saat itu keadaan mu," Britney tidak sanggup mengatakan apapun.
"Keadaan apa? Seburuk itukah keadaan ku? Sampai-sampai kalian menikahkan aku dengan pembunuh istri dan anakku sendiri!"
Deg.
Perkataan Liam yang lantang itu terdengar oleh seisi rumah bahkan Ameera yang sejak tadi berdiri dibelakang Liam, sangat jelas mendengar perkataan Liam yang begitu menukik tajam.
"Liam jangan bicara seperti itu!" Daniel mencoba menenangkan.
"Kenapa Dad? Aku benar kan? Wanita yang berada dibelakang ku adalah wanita perampas istri dan calon anakku!"
"Cukup Liam!" Ameera menghampiri Liam.
"Iya aku salah, aku tau dosa ku sangat besar tapi Liam sungguh aku pun sangat menderita oleh rasa bersalah ku ini, aku berpikir dengan mengabdi sebagai istri pengganti bagimu setidaknya aku bisa menyembuhkan mu dari depresi!"
"Kau, diam aku tidak mau berbicara denganmu! Aku akan urus perceraian kita detik ini juga!"
Mendengar pertengkaran hebat Liam dengan Ameera, momy Britney pun jatuh pingsan!
"Sayang, hei sadarlah!" Daniel mengangkat tubuh Britney untuk dibaringkan diatas ranjang.
Mendadak Liam pun panik dan tak lagi emosi saat melihat ibunya sampai pingsan seperti itu.
"Panggilkan dokter Am!" pinta Daniel.
"Iya dad," Liam buru-buru menelpon Dokter pribadi keluarga Elzias.
Sementara Ameera ikut menemani didalam kamar, ditariknya tangan Ameera agar dia keluar dari dalam kamar ibunya oleh Liam.
"Keluar!"
"Liam sudah! Kau tidak lihat ibumu sampai seperti ini?" Dady Daniel mulai terpancing emosinya.
Dihempaskannya tangan Ameera oleh Liam, dibiarkannya wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya itu menemani momy Britney.
Dokter tiba dan langsung melakukan pemeriksaan terhadap Britney! Tidak lama berselang setelah Dokter meresepkan beberapa obat dan vitamin, momy Britney pun siuman.
"Mom kau sudah sadar?" Ameera menggenggam erat tangan Britney.
"Ra, momy mohon kau banyak-banyak bersabar ya! Jangan tinggalkan Liam,"
"Kau lihat itu? Ibumu sangat menyayangi Ameera, menganggap Ameera itu sebagai menantunya, jangan lagi buat ulah dan pahami posisi kami saat itu kenapa pernikahan mu dengan Ameera bisa terjadi!" kata Daniel.
"Tapi aku mencintai Amber dad, bukan Ameera!"
"Iya Dady tau, tapi lihat dirimu sekarang kau sembuh dan itu semua berkat Ameera! Dady yakin dia juga tidak mencintai mu, tapi demi kesembuhan mu dia rela kau nikahi dan kau anggap dia selama ini sebagai Amber!"
"Aku akan tetap menceraikannya!"
"Kau mau buat momy mu sekarat? Lihat dia begitu terpukul mendengar kau akan menceraikan Ameera!"
"Liam!" lirih Momy Britney
Liam pun menghampiri Mony Britney.
"Nak tolong jangan ceraikan Ameera, dia adalah istri yang baik selama ini dia merawat mu dengan baik!"
"Maaf mom aku tidak bisa! Istriku adalah Amber,"
"Cukup Liam! Kalau kau menceraikan Ameera tidak usah menjadi anakku lagi!" tegas Britney.
"Kenapa semua orang bertindak sesuka hati seperti ini? Kalian semua lucu!"
Setelah mengatakan hal itu Liam pergi entah kemana! Sementara Ameera hanya bisa mengelus dadanya, berharap Liam tidak menceraikannya.
Tiga bulan menjadi istri Liam bohong jika Ameera berkata tidak mulai jatuh cinta pada Liam! Meskipun Liam bersikap buruk terhadapnya, tapi Ameera akan mempertahankan pernikahan ini! Bagi Ameera menikah adalah satu kali seumur hidup.
Setelah kegaduhan di kediaman mertuanya mereda! Ameera pamit pulang pada momy Britney dan Dady Daniel, dia pulang mengendarai mobilnya sendiri berharap Liam ada di rumah dan keduanya bisa membicarakan hal ini sampai menemukan titik temu.
Rumah nampak sepi, dan Ameera pun bertanya pada security yang berjaga! Rupanya Liam belum pulang, entahlah dia kemana saat ini, tapi Ameera berharap Liam bisa sedikit lebih tenang.
Malam semakin larut dan Liam juga tak kunjung pulang ke rumah! Waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 terdengar suara mobil. Ameera yang ketiduran disofa ruang tamu bergegas membukakan pintu rumahnya karena tau itu pasti Liam.
"Liam!" begitu pintu dibuka memang benar itu Liam tapi Liam langsung melengos masuk.
"Liam tunggu dong!" Ameera mengikuti langkah kaki Liam yang berjalan menuju kamar.
Liam tidak berkata sepatah katapun dia membuka lemari lalu mengambil baju-baju milik Ameera, dikeluarkannya semua pakaian milik Ameera dari dalam lemari pakaiannya.
"Liam apa-apan si, stop Liam kenapa baju-baju ku dikeluarkan dari lemari seperti ini?"
Lagi-lagi laki-laki itu enggan menjawab dan terus mengeluarkan pakaian yang tersisa didalam lemari! Setelah semuanya sudah dikeluarkan dari dalam lemari, Liam membawa baju-baju itu kemudian dilemparkannya keluar kamar hingga baju-baju milik Ameera tercecer dilantai.
"Kau keterlaluan sekali Liam!"
Didorongnya tubuh Ameera keluar dari dalam kamarnya lalu pintu kamar itu ditutup dengan kencang.
"Ya Tuhan, sabar Ra sabar kau harus bisa bertahan!"
Tanpa mengatakan apapun lagi Liam tidak peduli dengan baju yang berserakan milik Ameera, karena memang tujuannya adalah mengusir Ameera dari dalam kamar miliknya.
♥️♥️♥️
Gimana-gimana udah naik belum tensi darahnya??? Jangan dulu ya soalnya ini baru ujung kukunya kegendengan si Liam, nanti akan lebih parah lagi!!!!
Makk jangan berat-berat konfliknya, iye maak juga males konfliknya berat tapi ini novel mau coba diikutin lomba air mata pernikahan, kalau lolos itu juga😄😄
Visual nyusul ye♥️
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!