Jangan lupa koment ya. Bagi yang masih punya vote silahkan berikan buat momnya Selena dan Kevin. Like kemudian kembang. Kopi, kursi pijat, pisau, nonton iklan sangat disarankan.😘
🍰🍰🍰
Dubai, 2016
Selena terbangun dengan tubuh yang remuk seperti habis berlari puluhan kilo meter. Dia melihat pria di sampingnya yang masih tertidur lelap. Pakaian berserakan di lantai kamar. Selena tahu ini adalah kali pertama dia bersama pria. Selena tidak mengenal pria di sampingnya.
Kamar dengan pemandangan yang menggoda. Hampir semua ruangan di kelilingi kaca. Ranjang king size yang berantakan akibat ulah mereka semalam. Cahaya lampu dari gedung-gedung yang ada di sekitar hotel menambah keindahan kamar tersebut.
Seminggu yang lalu Selena sampai di Dubai bersama teman-temannya, menghadiri pesta ulang tahun salah satu teman. Selena tidak tahu jika semalam saat pesta, minumannya telah dicampur obat perangsang. Selena sadar bahwa seseorang telah menjebaknya.
Selena memungut pakaiannya kemudian memakainya dan meninggalkan kamar sebelum pria itu bangun. Kamar Selena berada satu tingkat di bawah lantai kamar si pria.
Pesta ulang tahun temannya juga di hotel ini. Salah satu hotel bintang lima yang berada di Syeikh Zayed Road. Besok mereka kembali ke Macau. Selena akan menghadiri pertandingan judi se-Asia yang akan diadakan di kapal pesiar di laut Macau.
Julukan Selena adalah queen of gambler. Ayah Selena Erick Young adalah legend of gambler. Selena menuruni bakat dari ayahnya. Sejak umur dua tahun bakat Selena telah muncul. Orang-orang bilang bakat sejak lahir, dia memiliki insting yang sangat kuat dan keterampilan yang mumpuni. Belum ada yang bisa mengalahkan Selena, sejak dia memulai debut tiga tahun yang lalu. Selena seperti cita rasa baru di dunia gambler.
***
Seorang pria terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia meraba sekitar ranjang. Kosong. Pria tersebut kemudian duduk melihat ranjang yang kosong. Dia kemudian mencari ke sekeliling ruangan. Masih kosong. Si pria, Kevin Kwok, membuka kamar mandi berharap gadis yang menemaninya semalam di dalam sana. Harapan Kevin harus sirna karena wanita tersebut tidak ada.
Kevin melihat bahwa pakaian yang dikenakan wanita itu juga tidak ada, hanya menyisakan pakaiannya. Kevin menyingkirkan selimut masih sama, kosong.
Kevin melangkah ke kamar mandi dan membersihkan diri. Dia masih ingat percintaannya dengan wanita tersebut. Setelah rapat dengan client di Dubai, mereka lanjut makan malam. Entah siapa yang sengaja memberi obat perangsan ke dalam minumannya.
Awal minum, reaksi obat belum terasa, begitu keluar dari ruang pertemuan mereka. Kevin merasa ada yang aneh dia menuju toilet. Di sana dia juga melihat seorang wanita yang baru keluar toilet. Wanita tersebut juga bertingkah aneh. Wanita memandang Kevin dengan tatapan membara. Mendekati Kevin dan memegang tubuhnya. Di luar dugaan wanita tersebut memeluk Kevin.
Kevin yang juga dalam pengaruh, menyambut keinginan wanita tersebut. Wanita Asia dengan rambut panjang berwarna hitam dengan sedikit gelombang di bawahnya. Warna mata hitam dan bibir tipis yang menggoda. Pakaian wanita tersebut, menurut Kevin masih tergolong sopan. Gaun panjang dengan belahan sampai lutut berwarna gold. Sepatu high heel yang digunakannya juga berwarna gold.
Make up gadis itu juga minimalis, bukan make up menor seperti wanita malam. Saat wanita tersebut mendekati Kevin, perpaduan aroma red cherry dan oriental vanila yang manis. Tidak menyengat. Kevin menyukai aroma parfum wanita itu.
Dalam pandangan pertama Kevin sudah sangat tertarik dengan wanita tersebut. Tanpa pikir panjang lagi, Kevin langsung membawa wanita tersebut ke kamarnya. Mereka menghabiskan waktu semalaman. Kevin tahu itu kali pertama si wanita. Pikiran sehat Kevin merasa bersalah. Namun, dia menginginkan si wanita.
Besok dia akan berkenalan dengan wanita tersebut saat kondisi mereka telah sadar. Kevin akan bertanggung jawab.
Kevin berpikir bahwa penerbangan dia kembali ke Hong Kong siang ini. Bagaimana dia mencari wanita yang semalam bersamanya? Kevin mengusap kepala frustasi. Dia memakai pakaian bersiap untuk sarapan. Kevin sarapan sudah sangat terlambat. Dia memandang sekeliling, mencari, siapa tahu dia bisa bertemu wanita itu lagi.
Selesai makan Kevin masih belum menemukan wanita tersebut. Kevin meninggalkan restoran hotel. Meminta asistennya membatalkan penerbangannya karena Kevin berencana mencari wanita itu.
***
"Sarapan apa, jam segini?" Lilian menunjukan jam tangannya kepada Selena dengan kesal.
"Yang penting sarapan." ucap Selena tanpa merasa bersalah. Dia tahu bahwa dia penyebab mereka terlambat sarapan.
"Memang kau, ke mana semalam?" Lilian teman sekamar Selena memandang Selena curiga. Lilian juga merupakan sepupu sekaligus bodyguard Selena. Mereka di Dubai bersepuluh orang , 6 wanita dan 4 pria, dua di antaranya berpasangan.
"Aku di rooftop menikamati pemandangan." Bohong Selena, tidak mungkin dia bilang dia menghabiskan malam gila bersama pria asing? Bisa dibunuh Selena oleh Lilian dan ayahnya. Setelah keluar dari kamar pria asing Selena kembali tidur di kamar mereka. Karena itu dia terlambat bangun dan hampir melewatkan waktu sarapan.
Teman-teman yang lain telah duluan makan dan melanjutkan perjalanan sesuai rencana. Selena dan Lilian akan menyusul. Saat memasuki restoran Selena melihat pria asing tampan, yang kemarin menghabiskan malam gila bersamanya.
"Lili, kau duluan saja, aku harus ke toilet." Selena mencari alasan, agar tidak bertemu pria tersebut. Dia sangat malu dan jangan sampai Lilian tahu bahwa dia bersama pria itu.
Selena mengintip ke restoran, dia melihat si pria selesai makan dan bersiap meninggalkan restoran. Selena menarik nafas lega.
"Kenapa kau sembunyi?" tanya Lilian yang tiba-tiba telah berada di belakang Selena dan membuat Selena kaget.
"Tidak aku hanya mencari kalungku." Bohong Selena. Ngomong-ngomong tentang kalung, Selena baru ingat kalungnya memang tidak ada di lehernya lagi?
"Kau serius menghilangkan kalungmu?" Lilian mencoba mencarinya. Di bawah kali Selena, tidak ada.
"Mungkin jatuh di kamar. Ayo kita makan, aku sudah lapar." Ajak Selena sambil mengusap perutnya.
Selesai makan mereka menyusul yang lain menuju Platinum Heritage. Berpetualang di gurun menyoroti segala macam budaya Emirate.
Selena dan Lilian sampai di Platinum Heritage pada jam makan siang yang juga telat. Mereka langsung menikmati makan siang di cafe-cafe bertenda di daerah sana. Hidangan di sana bervariasi, tidak hanya jenis makanan timur tengah, namun juga ada chines foods.
Teman-teman Selena telah melakukan petualangan dengan mobil road. Akhirnya Lilian juga memesankan mobil untuk mereka berpetualang. Ternyata gurun pasir tersebut cukup panjang dan menghabiskan waktu mereka. Mereka bahkan sampai sore di sana untuk menyaksikan matahari terbenam dari atas dengan balon udara.
"Ayo, kita juga harus menaiki balon udara." Ajak Lilian, meminta pemandu mereka untuk memesankan balon udara.
"Aku setuju, mari kita naik balon udara." jawab Selena antusias. Besok mereka sudah harus kembali ke Macau.
Mereka menaiki balon udara, dan mulai terbang.
"Ternyata pemandangan dari sini sangat berbeda, mobil-mobil road itu kelihatan kecil." celoteh Lilian begitu mereka mulai terbang.
Selena menikmati angin yang menerpa wajahnya. Berdo'a semoga liburan ini membuat pikirannya teralihkan dari pertandingan yang akan di hadapinya nanti. Sekalipun Selena adalah queen of gambler, bukan berarti dia tidak gugup dalam menghadapi pertandingan.
Sejak debut ke dunia judi, Selena selalu memenangkan pertandingan, termasuk pertandingan judi se-Asia.
"Nona." teriak seorang pria kepada mereka dalam bahasa mandarin.
"Aku?" Jawab Lilian sambil menunjuk dirinya. Lilian juga membalas menggunakan bahasa mandarin.
"Bukan, temanmu, wanita berbaju peach." Tunjuk si pria kepada Selena, Selena memang memunggungi si pria. Lilian menepuk pundak Selena.
"Seorang pria memanggilmu?" Bisik Lilian sambil mengedipkan matanya. Selena membalikan badan, alangkah kaget Selena ternyata si pria adalah patner one night standnya semalam.
Mau apa dia?
🍒🍒🍒
Hi author bawa karya baru lagi sedikit curhat. Project novel ini sudah aku kerjakan dari 12 Juni dan judul awalnya adalah One Night in Dubai. Terinspirasi dari lagu Arash feat Helena. Karya ini memang rencana author publish awal September. Covernya pun mengalami beberapa kali pergantian. Author juga udah update di medsos dan tik tok tapi belum publish di NT. Karya ini juga akan aku ikutkan lomba PD.
Dan tahukah kalian, Entah kenapa pemikiran author sama dengan author lainnya. Mana dia udah publish duluan. Akhirnya dengan berat hati author ganti judulnya.😂
Tapi tetap aja masih ada miripnya, maaf ya bukan pengen niru atau apalah. Dan sayapun cukup tahu diri.
Pekanbaru
191022
19.48
Jangan lupa koment ya. Bagi yang masih punya vote silahkan berikan buat momnya Selena dan Kevin. Like kemudian kembang. Kopi, kursi pijat, pisau, nonton iklan sangat disarankan.😘
🍰🍰🍰
Kevin mencoba berpikir, di mana dia bisa menemukan wanita itu. Kevin tahu wanita tersebut orang Asia. Semalam saat mereka bercinta, si wanita menggunakan bahasa Inggris dengan logat mandarin. Apalagi wajahnya yang Asia sekali. Kevin memutuskan untuk mencoba ke tempat wisata yang ada di Dubai.
Kevin menuju Platinum Heritage, pengunjung sangat ramai. Bagaimana cara agar dia bisa bertemu wanita itu lagi? Sore hari Kevin memutuskan naik balon udara. Saat di atas, dia melihat wanita tersebut. Perasaan membuncah keluar dari dalam diri Kevin.
"Nona!" teriak Kevin, mencoba menggunakan bahasa mandarin, dia berharap wanita itu adalah orang China, syukur-syukur jika dia juga tinggal di Hong Kong. Sekaligus untuk memastikan bahwa wanita tersebut benar-benar orang China.
"Aku?" jawab wanita lain, sepertinya teman wanita yang semalam bersamanya. Wanita tersebut membalas dengan bahasa Mandarin. Semakin meyakinkan Kevin bahwa wanita yang bersamanya semalam adalah orang China.
"Bukan, temanmu, wanita berbaju peach." Tunjuk Kevin kepada Selena, teman wanita itu menepuk pundak Selena dan membisikan sesuatu.
Wanitanya membalikan badan dan kaget memandang Kevin. Dia mencoba memalingkan wajahnya yang memerah. Entah karena panas gurun atau karena malu?
"Hi, aku Kevin Kwok." Kevin memperkenalkan dirinya, berharap wanita itu juga memberikan namanya.
"Aku Lilian dan dia Selena." jawab Lilian.
"Apa yang kau lakukan, sembarangan memberikan nama kita." Selena memelototi Lilian.
"Dia tampan, sayang sekali jika diabaikan." Cuek Lilian.
"Apakah kalian orang Chines, aku dari Hongkong, dari mana asal kalian?" tanya Kevin lagi. Kevin tahu Selena enggan berkenalan dengannya. Makanya dia bertanya kepada Lilian.
"Kami dari Macau." Beritahu Lilian.
"Aku akan segera turun, aku ingin ke toilet." Selena memerintahkan petugas untuk segera turun.
Kevin kaget, dia juga meminta petugas untuk menurunkannya. Sayang petugas yang bersamanya adalah anak baru, dia menjadi kikuk karena diminta terburu-buru untuk turun.
Selena langsung berlari menjauhi si pria bernama Kevin Kwok. Lilian heran dengan tingkah Selena.
"Selena, ada apa?" tanya Lilian berlari mengikuti Selena. Selena memasuki mobil mereka secepat kilat. Begitu Lilian masuk, dia memerintahkan supir untuk segera berangkat.
"Selena!" Nada suara Lilian semakin tinggi. Dia merasa bingung dengan tingkah Selena.
"Apa?" Selena balas berteriak.
"Kenapa kita lari, apa kau kenal dengan pria tadi?" Selidik Lilian.
"Tidak." jawab Selena gugup, dia memang tidak kenal hanya saja pernah menghabiskan malam gila bersama pria itu.
"Lalu, kenapa kita lari?"
"Aku takut dia gerombolan penculik wanita internasional." jawab Selena asal.
"Yang benar saja, Selena?" Lilian tidak percaya dengan ketakutan Selena.
"Apa kau tidak tahu? Jika modus mereka adalah mendekati wanita asing di negara asing? Atau bisa jadi dia mata-mata untuk pertandingan judi nanti." jelas Selena.
"Terserah kau saja. Sekarang kita mau ke mana?" tanya Lilian kesal.
"Bagaimana, jika shopping? Besok kita pulang jadi harus shopping dulu." Mata Lilian kembali bersinar.
Mereka menuju Dubai Mall, tempat perbelanjaan terluas di Dubai dan termasuk salah satu Mall terbesar di dunia. Berada di lantai paling bawah menara Burj Khalifa. Berbagai butik dan toko terkenal dari seluruh Dunia bisa ditemukan di sana.
Di sana bisa melakukan belanja hemat dengan memanfaatkan Dubai shopping festival yang diadakan setiap tahun sehingga bisa mendapatkan berbagai macam promo dan diskon. Mall ini juga didesign dengan interior yang sangat megah dengan sebuah akuarium yang berukuran sangat besar.
Mereka juga mengunjungi toko permen terbesar di dunia yang ada di Dubai Mall tersebut. Mereka memilih permen dan coklat. Selena sangat menyukai coklat. Tidak heran jika kantong belanjaannya diisi dengan coklat, bebagai varian.
"Apa kau gila?" tanya Lilian, begitu mereka membayar belanjaan.
"Apa?" Cuek Selena.
Selena memang wanita yang tidak banyak bicara bahkan cendrung pendiam. Selena juga orang yang sangat serius.
"Apa kau yakin dengan yang kau beli?" Lilian memastikan lagi.
"Ya, coklat membuatku tenang, apa lagi seminggu lagi aku harus bertanding." Selena mengingatkan Lilian jika Lilian lupa.
***
Kevin kesal dengan petugas balon udaranya. Membuat Kevin kehilangan wanita yang menarik baginya. Bisa dikatakan Kevin jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Selena. Petugas berkali-kali meminta maaf. Sekalipun kesal, Kevin tidak bisa berbuat banyak.
Kevin kembali ke hotel, makan malam sendiri di restoran hotel. Biasanya jika ke mana saja Kevin selalu ditemani asistennya, Feng Li. Feng Li tidak bisa ikut karena saudarinya menikah.
***
Selena dan teman-teman sekarang berada di bandara internasional Dubai. Mereka menunggu untuk masuk ke pesawat.
"Kemarin ke mana kalian?" tanya Stephen, teman Selena, dia menyukai Selena. Stephen penasaran dengan kejadian pesta ulang tahun Vivian. Stephen telah merencanakan menjebak Selena dengan obat perangsang, agar bisa meniduri Selena. Namun, setelah meminumnya, Selena justru menghilang, Stephen yang ingin mengikuti Selena keluar dari ruang acara yang telah dibooking Vivian, terhenti karena Vivian memanggilnya.
Bukan rahasia umum lagi, jika Vivian menyukai Stephen. Namun, Stephen memberikan perhatian lebih kepada Selena. Sebenarnya Vivian kesal karena Stephen lebih mementingkan Selena. Dia juga sebenarnya tidak ingin Selena ikut, hanya saja Stephen tidak mau ikut jika Selena tidak ikut bersama mereka.
Makanya selama di Dubai, gerak-gerik Stephen selalu dipantau Vivian. Dan Vivian selalu memepet Stephen, agar selalu berada di dalam jangkauannya.
Stephen bertanya-tanya apakah Selena tidur dengan pria lain? Dia tidak rela, rencananya gagal.
"Hanya mengikuti kalian." jawab Lilian.
"Malam pesta ulang tahun Vivian, kau ke mana Selena?" tanya Stephen, dia ingin memastikan sesuatu. Selena sadar ke mana arah pembicaraan Stephen. Selena tahu jika Stephen menyukainya. Apakah Stephen yang memberikan obat diminuman Selena?
"Hanya ingin menenangkan diri." jawab Selena singkat.
"Kenapa kau bertanya?" Selidik Lilian. Lilian memang tidak menyukai Stephen.
"Tidak, karena aku tidak melihat Selena diakhir acara." jawab Stephen sedikit gugup dengan tatapan Lilian yang mencurigainya.
"Hanya itu, kau yakin? Tidak merencanakan sesuatu?" Gertak Lilian, hanya gertakan saja. Lilian sendiri tidak tahu rencana Stephen.
Panggilan untuk menaiki pesawat memotong pembicaraan mereka. Stephen merasa lega. Teman-teman Selena tidak tahu jika Selena adalah queen of gambler, hanya Lilian yang tahu.
Mereka hanya mengetahui jika Selena adalah gadis normal dengan kehidupan normal. Mereka juga tahu Selena adalah anak pemilik toko kelontong yang cukup makmur.
***
Dua hari berlalu sejak terakhir Kevin melihat Selena. Kevin tidak bertemu lagi dengan wanita tersebut. Feng telah memintanya untuk kembali karena akan ada rapat pemegang saham di Hong Kong. Mau tidak mau Kevin harus kembali ke Hong Kong.
Kevin memakai jamnya, pandangannya menyapu benda yang berkilau yang terletak di meja. Dia melihat kalung emas putih berisial SY. Kevin yakin itu milik Selena, rasanya dua hari yang lalu dia tidak melihat kalung tersebut. Apakah petugas kebersihan kamar yang menemukannya?
Kevin menyimpan kalung tersebut, menjadikannya kenangan. Kevin menatap kembali kamar tersebut. Kamar yang menjadi saksi malam panas yang mereka lalui. Berharap suatu saat nanti dia akan bertemu lagi dengan Selena. Setidaknya Kevin tahu Selena tinggal di Macau.
Handphone Kevin berbunyi.
"Ya." jawab Kevin datar.
"Apa anda telah bersiap-siap untuk kembali, Bos?" Tanya Feng di seberang sana. Dia takut Kevin membatalkan tiketnya lagi.
"Ya, aku menuju Bandara." Balas Kevin. Masuk ke dalam mobil yang telah dipesannya. Sopir membantu memasukan koper Kevin ke mobil.
"Maaf, apakah ada yang lain, Tuan? Atau bisa kita langsung berangkat?" tanya sopir kepada Kevin.
"Tidak ada, silahkan berangkat." jawab Kevin.
"Baiklah, semoga perjalanan anda menyenangkan, Bos." ujar Feng yang mendengar Kevin berbicara dengan sopir.
"Tunggu, aku ingin kau mencari seseorang?" perintah Kevin.
"Siapa, Bos. Pria atau wanita?"
"Wanita, namanya Selena, dia tinggal di Macau." Beritahu Kevin.
"Apakah wanita ini menipu anda, Bos?" Tanya Feng lagi.
"Tutup mulutmu." teriak Kevin.
"Maaf, bos. Apa nama belakang wanita ini?"
"Aku tidak tahu." Kevin tidak sempat menanyakan nama belakang Selena.
"Apa anda memiliki fotonya?" Feng berharap ada sedikit tambah informasi tentang wanita yang ingin dicari bosnya. Yang benar saja jika Kevin menyuruhnya mencari seorang wanita yang hanya nama depannya saja, akan sangat repot sekali.
"Tidak, hanya info tadi yang aku tahu. Cobalah kau cari seseorang bernama Selena. Kumpulkan semua wanita muda bernama Selena." perintah Kevin, dia menyesal tidak memfoto Selena.
"Siap. Bos." jawab Feng. Sekalipun bingung, setidaknya dia punya kenalan petugas sipil pembuat identitas di Macau.
🍒🍒🍒
Hi, karya ini saya publish ulang. Jadi akan ada perbedaan dengan babnya. Sebelumnya saya telah up sampai dengan bab 5. Tapi, dua bab saja di publish baru ini sama dengan 4 bab pada sebelumnya.
Pekanbaru
201022
12.20
Jangan lupa koment ya. Bagi yang masih punya vote silahkan berikan buat momnya Selena dan Kevin. Like kemudian kembang. Kopi, kursi pijat, pisau, nonton iklan sangat disarankan.😘
🍰🍰🍰
Macau, 2016
Kapal pesiar Oasis of the Seas yang merupakan kapal pesiar terbesar Macau. Kapal ini memiliki panjang 361 meter dan berat kotor 225.282 ton. Kapal ini mampu mengangkut 5.400 penumpang. Kapal yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti panjat tebing, kolam renang, simulator selancar, hingga teater dan kasino. Kapal pesiar ini akan melakukan perjalanan selama satu bulan menuju Hong Kong, Shanghai dan Korea Selatan.
Di kapal inilah akan diadakan pertandingan judi se-Asia. Pertandingan judi yang selalu diadakan sekali dua tahun. Yang dihadiri oleh para gambler se-Asia.
Selena dan Lilian menaiki kapal menuju kamar Selena, kamar yang disediakan oleh panitia acara. Lilian memeriksa kamar Selena memastikan tidak ada kamera tersembunyi maupun penyadap di dalam kamar itu.
"Aman," ucap Lilian setelah memeriksa. Dia meletakan tas di lemari dan menyusun pakaian dan perlengkapan Selena.
Selena membuka topeng yang dipakainya. Selena memang selalu memakai topeng saat perlombaan atau dimanapun dia beraksi untuk bermain judi. Oleh sebab itu tidak ada yang mengetahui wajah Selena. Hanya Lilian dan tentu saja ayah Selena, Erick Young.
Pengawal pribadi Selenapun tidak banyak yang tahu hanya beberapa saja. Lilian juga memakai topeng. sengaja di rancang seperti itu. Berguna saat mereka bertukar posisi. Selena, queen of gambler dan pengawal yang merangkap menjadi asistennya.
Selena membuka jendela kamar yang langsung menampilkan pemandangan laut yang luas. Kapal belum berangkat, besok malam mereka akan berangkat. Udara laut langsung menyapu wajah Selena. Aroma asin air laut tercium di hidung Selena yang mungil. Dia menikmati suasana tersebut.
Para peserta lomba judi internasional se-Asia telah datang dari berbagai negara di Asia. Dari Hong Kong, Thailand, Philipine, Taiwan, Malaysia, Singapure, Jepang, Korea, Indonesia dan lainnya yang berada di kawasan Asia. Mereka beristirahat sejenak sebelum mulai bertanding.
Handphone Lilian berdering, Selena memandang Lilian dengan heran.
"Ya, paman!" ucap Lilian saat menjawab telepon dari ayah Selena.
{...}
"Baik, saya akan kawal dengan ketat," ujar Lilian lagi. Kemudian menutup telepon.
"Apa yang dikatakan, papa?" Todong Selena begitu handphone Lilian mati.
"Paman bilang ada yang ingin membunuhmu. Namun, paman telah mengirim bodyguard tambahan. Mereka mengawasi tanpa harus membuat terlalu banyak gerakan.," jelas Lilian.
"Apa?." Selena tidak percaya dengan yang barusan didengarnya. Dia melangkah mendekati Lilian.
***
Kapal telah mulai berlayar, ini adalah malam pertama pertandingan. Selena, Lilian dan beserta dua orang pengawal memasuki kasino yang ada di kapal. Bermacam-macam jenis permainan yang di sediakan dari poker, rollet, black jack hingga permainan dadu yang tradisional dan mahyong.
Selena memasuki ruangan khusus pertandingan. Terlihat bisik-bisik dari pemain lain. Mereka tahu bahwa itu adalah Selena, queen of gambler karena Selena memakai topeng yang menjadi ciri khasnya. Selena bukan satu-satunya gambler wanita karena ada dua lagi dari Taiwan dan Hong Kong.
Mereka memulai permainan, ketiga wanita tersebut tidak bermain di meja yang sama. Selena bermain dengan empat pria, mereka dari bermacam-macam negara Asia.
Bandar mulai membagikan kartu, Selena memulai taruhan, meletakan koin di depan, pemain lain terpancing dan memasang taruhan yang sama. Tidak butuh waktu lama bagi Selena mengalahkan para pria itu. Bandar mengumumkan meja kedua di menangkan oleh queen of gambler yang berada di posisi pertama.
***
Meja-meja lain masih bermain, Selena dan Lilian meninggalkan ruangan diikuti pengawal. Mereka berjalan keluar kapal karena menuju kamar Selena harus melewati lorong luar kapal.
Selena berjalan bersisian dengan Lilian, tiba-tiba sebuah tembakan menggores bahu kiri Selena. Sepertinya tembakan si penembak meleset, bahu kiri Selena hanya mengalami goresan, namun terasa panas dan berdarah. Lilian dengan sigap menolong Selena. Membawa Selena lari dari sana.
Selena memegang bahunya yang terluka. Ketika mereka menuju arah kamar, tiba-tiba segerombolan pria menyerang mereka. Lilian melawan mereka. Selena juga, terjadi perkelahian yang tidak seimbang. Lilian memiliki ilmu bela diri yang tinggi, sedangkan Selena tidak semahir Lilian.
Gerombolan penyerang semakin bertambah, datang dari berbagai sisi. Sekalipun pengawal tambahan ayah Selena datang. Jumlah mereka tetap saja tidak seimbang. Salah satu pria musuh tersebut berhasil melukai sisi pinggang Selena. Membuat Selena terjatuh ke laut.
"Selena!" teriak Lilian begitu melihat Selena tercebur ke laut. Lilian yang lengah hampir saja di kalahkan. Lilian kembali berkelahi.
Seseorang berusaha menembak Selena yang berada di dalam laut. Selena berusaha menghindari. Beruntung kapal yang bergerak merubah arah sehingga meninggalkan Selena.
***
Seorang wanita tua, tengah mendorong kapal nelayannya. Bersama cucu perempuannya yang berusia dua puluh satu tahun. Mereka seperti biasa akan menangkap ikan. Mereka adalah keluarga nelayan.
Saat telah di tengah laut, mereka melemparkan jala ke permukaan laut. Menunggu ikan terperangkat di sana.
"Ini." Cucu si nenek menyerahkan roti lapis kepada neneknya.
"Kau juga makanlah," ujar nenek mengambil roti tersebut.
Mereka menunggu cukup lama, waktu menunjukan pukul empat pagi. Si nenek dan cucunya mulai menarik jala. Namun terasa sangat berat. Mereka pikir mereka mendapatkan ikan yang besar, dengan bersusah payah mereka menarik jala tersebut.
"Nenek ... kita menangkap putri duyung." Tunjuk si gadis saat melihat seorang wanita dengan dress berwarna putih, tersangkut di jala mereka.
"Cepat tarik, siapa tahu dia masih hidup," teriak si nenek kepada cucunya.
Mereka menarik tubuh wanita, sekuat tenaga, agar bisa naik ke kapal. Mereka berhasil menarik tubuh wanita tersebut ke kapal. Si nenek dan cucunya berusaha mengeluarkan si wanita dari jala.
"Apakah dia mati?" tanya si cucu, saat sang nenek memeriksa tubuh wanita tersebut.
"Tidak sepertinya dia hanya pingsan ... lihat sepertinya dia terluka ... ambilkan selimut, agar dia tidak kedinginan," perintah nenek. Si cucu mengambil selimut mereka dan membungkus tubuh wanita tersebut.
"Sebaiknya kita kembali dan merawatnya ... memastikan dia baik-baik saja sebelum terlambat," ujar nenek kembali.
Cucunya menghidupkan kapal mereka dan menuju rumah. Rumah mereka berada di tepi pantai. Nenek dan cucunya membaringkan tubuh wanita tersebut, yang ternyata adalah Selena. Mengganti pakaiannya dan menyelimuti Selena. Si nenek dan putrinya membersihkan luka Selena.
"Gadis malang, kenapa bisa dia jatuh ke laut ... apa seseorang melecehkannya dan membuangnya?" cicit Nenek, lebih kepada diri sendiri, saat melihat memar lain di tubuh Selena. Kepala Selena juga berdarah, seperti terkena batu.
"Apa yang harus kita lakukan kepadanya, Nek?" tanya si cucu.
"Kita tunggu sampai dia sadar dan bertanya karena kita tidak tahu siapa gadis ini," jawab si nenek sambil menggosokan minyak angin ke tubuh Selena. Agar dia tetap hangat.
"Apa tidak sebaiknya kita lapor ke polisi, Nek?"
🍒🍒🍒
Jangan lupa baca karya author lainnya ya, sambil nunggu Selena dan Kevin Update.
UnExpected Marriage ( End )
I Wanna You, My Cold Boy ( End )
Jerat Hasrat Kakak Ipar ( On Going )
Wajib baca semua ya, di jamin tak kalah seru. Mode maksa😅
Pekanbaru
211022
10.19
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!