Happy reading
Halooo readers 🤗, sebelum kita berhalu Ria kita kenalan dulu ya, kenalin me🤗, Siti.maryam. Asli Jawa barat 🤗, membuat suatu kisah sudah apa ya, bagian dari hidup ku mungkin ya, masih tahap belajar, masih junior, semoga para Author senior saat mampir memberikan sarannya buat Karya receh ku, supaya aku bisa tahu apa sih yang ada di pikiran kalian tentang apa yang aku tuangkan di novel ini.
Author gak pakai ehm, gambar para tokoh ya, agar kalian bisa berimajinasi sendiri tentang para tokoh yang ada di dalam novel.
HAPPY READING 😍
Seorang wanita muda tengah mempertaruhkan nyawanya demi bisa melahirkan anak nya yang sudah ingin melihat dunia fana. teriaknya memenuhi ruangan sang dokter, dokter terus memantau keadaan dirinya yang sudah kehabisan tenaga, namun sang bayi belum juga keluar dari jalan lahir.
"Ayooo nak, dorong lebih keras lagi," perintah dokter yang sejak tadi memantau perkembangan sang bayi yang hanya terlihat bagian rambut hitamnya saja.
"Aaaaaaaaaa....
Wanita muda itu benar-benar sudah lelah dan nafasnya sudah tersengal di campur rasa sakit yang semakin sakit saja, rasanya semua isi perut nya mau keluar saja.
"Tariii nafas ya nak, ikuti aba-aba dari saya, Tarik nafaaas, huft lalu hembuskan," Dokter mencoba memberikan pengarahan kepada sang gadis agar mengikuti apa yang baru saja dia lakukan.
"Huuuuuft....
Wanita muda itu mencoba menuruti perintah Dokter, saat itu pula, perutnya kembali terasa kencang dan keras, menandakan si bayi sudah ingin segera keluar. gadis itu pun berusaha sekali lagi dengan berteriak.
Aaaaaaaaaaaakh....
Oeeeeee....Oeeeeee...
Suara tangis bayi tengah memecahkan keheningan. para suster pun langsung bergerak mengambil bayi yang baru saja lahir itu dari tangan Dokter yang kini bisa bernafas dengan lega. sedangkan si gadis baru saja merubah status nya menjadi seorang ibu muda.
BRAAAK
Sungguh keterlaluan, ada seseorang yang masuk lalu merebut sang bayi yang baru lahir itu dan membawanya ke luar sana. si gadis hanya bisa menangis saat wanita itu membawa anaknya yang baru saja lahir.
"Dia akan menjadi pewaris, dan kau pergilah dari kota ini bila ingin selamat," ucapnya kepada gadis yang masih lemah akibat melahirkan.
"Jangan ambil dia aaaakh," wanita muda itu berusaha untuk bangun dan mengejarnya tapi perutnya mengalami kontraksi kembali, sang dokter yang tadinya akan mengejar lalu berbalik arah dan segera memeriksa keadaan nya.
"Kembar...
Sang dokter memberikan clue kepada para suster yang kini bergerak kembali mencari sebaskom air hangat, untuk memandikan anak yang kedua.
"Kenapa perutku sakit lagi dok," tanya si wanita muda itu dengan heran, bukankah dia baru saja melahirkan seorang anak, dan dokter seperti nya sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk si adik yang masih ada di dalam perut ibunya.
"Masih ada bayi lagi nak, kau memiliki dua anak," ucap dokter itu dengan tersenyum. meski ada insiden penculikan dan melanggar peraturan.
"Haaaah....
"Be...benarkah dok," tanya si wanita muda seolah tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh dokter yang kini tengah memperjuangkan kelahiran anak kedua.
"Ya... apakah kamu gak pernah memeriksa kandungan mu dulu," tanya dokter di sela ketegangan yang sudah terjadi.
,"Ti...tidak dok," ucap si wanita muda dengan tatapan sedih. Hamil baginya adalah suatu malapetaka dalam hidupnya, bahkan semua temannya pun pergi meninggalkan nya. belum lagi cemoohan dari banyak orang yang menganggap dirinya wanita nakal,
Dokter tidak bertanya lagi karena bayi akan segera lahir, dokter terus memberikan dorongan semangat untuk sang ibu yang sedang berjuang.
AAAAAAKH....
Seorang bayi perempuan menangis di tangan dokter, dokter menggunting tali pusar Dengan hati-hati setelah itu memberikan nya kepada para suster yang sudah menunggu untuk mengecek segala hal tentang si bayi, sebelum di mandikan sang bayi di timbang terlebih dahulu.
"Kau melahirkan dua orang anak sekaligus, satu tampan dan adiknya begitu cantik," ucap Dokter yang bisa bernafas lega melihat kedua bayi itu dalam keadaan sehat, meski bayi pertama belum selesai untuk diperiksa bahkan di mandikan.
"Du...dua anak sekaligus, sungguh kau sedang menghukum ku TUHAN," batin nya .
BRAAAK
Pintu dibuka paksa lagi oleh seseorang, dokter dan para suster pun melihat ke arah pintu untuk mengetahui siapa yang sudah datang. seorang wanita dengan nafas tersengal mencari keberadaan sahabat nya yang mau melahirkan.
"Siiis, gimana-gimana loe udah lahiran kan?!"tanya nya dengan terburu-buru.
"Alhamdulillah, udah kok Jess," jawab Siska dengan wajah tersenyum.
"Wah selamat ya , kini loe sudah benar jadi wanita sempurna," ucap Jessica dengan sumringah,
"Kalau begitu saya permisi dulu ya," ucap Dokter yang sudah membantu persalinan Siska.
"Terima kasih dok," ucap Siska dengan tersenyum, meski senyuman itu tidak pernah nyata baginya.
"Dia cantik ya, kayak ibunya," ucap Jessica yang langsung melihat bayi Siska yang tengah tertidur.
"Jess...
"Hmmm, kenapa sis," Jessica menghampiri Siska yang masih terbaring lemah.
"Kita harus meninggalkan kota ini Jess, gue nggak mau mereka mengambil anak gue lagi," ucap Siska dengan tercekat, baru saja dia kehilangan putra nya. entah bagaimana dia bisa mendapatkan kembali anaknya.
"Mengambil???
"Anak loe kan ini lagi tidur Siiis," ucap Jessica yang belum mengetahui bahwa sahabat nya telah mempunyai dua orang anak sekaligus.
"Iya Jess, ini anak kedua gue, adiknya Key," terang Siska kepada Jessica yang makin tidak memiliki maksud dari perkataan sahabat nya.
"Key siapa sih," Jessica merasa tidak mengenal orang yang bernama Key itu.
"Jessica, anak gue kembar serupa namun tidak sama, yang satu putra dan satunya itu Putri kita yang sedang tertidur.
"Ciuuuuus," Jessica tidak menyangka kalau sahabat nya akan melahirkan dua bayi sekaligus. sungguh itu adalah keberuntungan bagi Siska yang selalu menganggap dirinya tidak berguna.
"Terus dimana kakaknya," Jessica mencari keberadaan bayi yang satu lagi.
"Dibawa oleh nya," ucap Siska dengan lirih.
"Astaga...
"Kejam sekali dia, tega memisahkan seorang ibu dari anaknya seperti ini," ucapnya dengan geram.
"
"Loe di sini aja ya, gue mau tidur, hoaaaam,' Siska sangat mengantuk, mungkin karena barusan dia sudah banyak menggunakan tenaga untuk melahirkan kedua putra dan bang Putri.
SEMENTARA ITU...
"Simpan anak ini baik-baik," ucap seorang wanita yang sudah menculik sang bayi dan memisahkan keduanya.
"Baik nyonya," Ucap pelayan yang kini sudah membawa bayi tersebut ke tempat yang sudah dia sediakan.
"Apa yang mommy lakukan," tiba-tiba datang seorang pria yang begitu di dingin. anak yang sepertinya baru saja dia lihat begitu mirip dengan nya.
"Tentu saja membantumu menculik bayi itu, mommy hanya ingin keluarga besar itu gak ada yang mengetahui hal ini, maka mommy akan menggelar pernikahan mu dengan Shelly.
"Terserah mom,
Happy reading 😍
Happy reading 😍
5 TAHUN KEMUDIAN...
Keeeeey... ayooo mandi naaak," Siska kembali harus mengeluarkan suara khasnya untuk membangunkan putrinya yang masih saja terlelap, jam sudah menunjukkan pukul 06.30 bila tidak bangun juga maka hari ini akan terlambat lagi.
"Iya bunda kuuuh, lima minit ya Bun, bentaaaar lagiiiii," ucap gadis kecil yang masih betah menempel kan wajahnya di bantal yang mungkin sudah penuh air liur nya.
"Nooooo, comeeee onnnnn," Siska tidak bisa memberikan waktu tambahan, karena dirinya juga harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Siska lalu membuka selimut nya, sontak membuat si pemilik terbangun dan dengan malas menuju kamar mandi nya,
"Hoaaam, bunda kapan sih ngertiin aku nih," Keyla meski protes tetap saja masuk ke kamar mandi dan melanjutkan ritual mandinya.
"Keeey....
"Hmmm, hidup kita keras nak, jadi kalau bunda tidak bekerja, besok mau makan apa," ucap Siska dengan tersenyum getir,
"Selamat pagi semuanya," Jessica tiba-tiba datang dan membawa banyak bingkisan untuk Keyla dan juga Siska sahabatnya.
"Pagi onty....," Keyla langsung keluar dari kamar mandi dan mengecek apa saja yang di bawa untuknya pagi hari ini.
"Keeeeey....
"Pake baju duluuu naaaak" Siska lagi-lagi memperingatkan hal kecil agar putrinya bisa melakukan sesuatu dengan baik dan benar.
"Iya bunda....," Keyla menuruti perintah bundanya, dia pergi ke kamarnya dengan membawa banyak bingkisan di tangannya.
"Key....Key...
Siska hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya yang bahkan dirinya tidak bisa menebak setiap hal yang dilakukan oleh nya.
"Sudah biarkan saja, namanya juga anak kecil Siiis," ucap Jessica yang terlihat senang melihat Keyla selalu antusias saat dirinya membawakan sesuatu untuknya.
"Hmmm, loe sih manjain dia gituuu," protes Siska, sahabat nya memang terlalu baik untuknya, sudah lima tahun terakhir Jessica menemani perjalanan hidup Siska yang begitu keras, di acuhkan oleh keluarga nya, dan juga teman-teman nya, karena dirinya hamil tapi belum menikah, bahkan dia di usir dari kampus secara tidak hormat dan dicap sebagai wanita nakal.
"Gue cuma mau dia gak kekurangan apapun, dan loe juga harus bantu dia menyempurnakan nya, hingga benar-benar sempurna," ucap Jessica kepada sahabat nya.
"Ma... maksud loe?" Siska berpura-pura tidak memahami kemana arah pembicaraan Jessica.
"Carikan papa buat Keyla," ucap Jessica dengan entengnya.
"Uhuuuuk...
Siska menyemburkan air yang masuk ke mulutnya, sungguh dirinya benar-benar terkejut dengan sahabat nya itu.
"Gue udah nyaman hidup berdua sama anak gue, dan gue udah merasa nyaman seperti ini," jawab Siska, sungguh dirinya benar-benar anti dengan yang namanya Pria dalam hidupnya. kejadian malam itu membuat hidup nya benar-benar hancur berantakan.
"Atau loe carilah papanya Keyla," ucap Jessica yang lagi-lagi membuat spot jantung bagi Siska.
"Huuush, diamlah..
"Jangan bahas dia di depan Keyla," bisik Siska dia tidak ingin Keyla bertanya tentang siapa papanya,
"Papa???
Keyla sudah memakai pakaian sekolah dan juga menyisir rambutnya dengan rapi, tas berwarna merah jambu pun sudah di bawanya.
"Eh, udah siap ya, kalau begitu ayo berangkat," Siska lalu berdiri dan mengambil tasnya.
Meski Keyla masih ingin menanyakan banyak hal namun apa daya, dia harus berangkat sekolah sedangkan bundanya harus bekerja hari ini.
DI TEMPAT LAIN...
"KENZOOO...
"Habiskan sarapan mu," Perintah Shelly sang ibu tiri yang sebenarnya enggan mengurus bocah yang sangat nakal itu, namun demi harta warisan yang begitu besar, dirinya mampu bertahan sampai sekarang. bahan sering kali bocah itu mengerjai dirinya, terakhir dia menaruh lem didalam tasnya, membuat isi di dalamnya rusak, betapa marahnya dia, tas limited edition harus di buang begitu saja.
"Ada apa ini," Seorang pria turun dan melihat adanya perdebatan di meja makan.
"Daaaaad....
Kenzo berlari ke arah pria itu dan langsung memeluk nya. hanya pria inilah yang selalu melindungi nya dari orang-orang yang tidak menyukai nya.
"Pagi jagoan, kenapa kamu tidak ingin memakan makanan ituu," Pria yang tak lain adalah ayahnya bertanya dengan tersenyum,
"Iya, Ken tidak mau memakan nya, itu kan dari nenek sihir, hueeek, pasti gak enak dad," Kenzo berbisik di telinga ayahnya saat dia berada di pangkuan nya, sambil menatap Shelly yang seolah tidak suka dengan sikap manjanya terhadap suaminya.
"Ooh begitu, kalau begitu kita makan di luar saja, bagaimana?! Ajak sang Ayah dengan menatap putra satu-satunya itu, meski menikah dengan Shelly, Keanu tidak pernah menyentuh nya,
"Good idea dad," Kenzo begitu gembira akhirnya bisa memakan makanan yang lebih sehat baginya.
Keanu pun membawa Kenzo dengan tetap menggendongnya, Shelly yang sedari tadi menyimak pembicaraan mereka pun hanya diam saja tanpa mengatakan hal apapun. justru ini adalah hal yang paling di tunggu, setelah suaminya pergi dengan membawa Kenzo, Shelly juga bersiap-siap untuk pergi menemui seseorang yang sudah membuat janji dengan nya.
"Hei jagoan, ada apa?! Keanu memperhatikan tingkah Ken yang tidak banyak bicara, semenjak tinggal bersama nya, Kenzo jarang bicara bahkan terkesan pendiam.
"Tidak dad, aku hanya memikirkan mommy," ucapnya tiba-tiba.
"Mommy....
Keanu pun selama lima tahun terakhir terus mencari keberadaan wanita yang tidak lain adalah ibu kandung dari Kenzo putranya. namun jejaknya bak di telan bumi, Keanu sampai saat ini belum menemukan jejak wanita itu.
Di TEMPAT LAIN...
HAAAAAATCHIIIN....
Siska bersin lagi dan lagi, entahlah setiap dirinya mengingat putranya, hidung nya selalu saja gatal, dia belum pernah melihat bagaimana tampang putranya itu, lima tahun sudah dia bertahan hidup untuk bisa bertemu dengan putranya suatu saat nanti.
"Bunda sakit ya," Keyla memperhatikan bundanya yang bersin dan terlihat muram.
"Eh, engga key, cuma ya bunda lagi sedikit flu doank," ujar Siska dengan mengambil tissue di dalam tasnya.
"Oh, aku masuk ya bunda, bye," Keyla mendengar suara bel berbunyi, tanda jam pelajaran akan segera di mulai, Keyla pun berpamitan kepada ibunya dengan mencium tangannya.
"Ya, ingat jangan nakal ya,
Keyla mengangguk lalu berlari menuju kelasnya. Siska dan Jessica melihat Keyla sampai menghilang dari pandangan mereka.
"Kau mengingat anakmu ya," Jessica tahu sahabat nya selalu menangis di malam hari saat Keyla sudah tertidur lelap, kini sudah lima tahun lamanya, sungguh rindu nya tidak bisa terbayang olehnya.
"Hm... ya Jess...
"Apa dia mencari ku ya ataauu...
"Dia pasti sudah mempunyai ibu pengganti di sana, jadi mana mungkin dia mengingat mu sebagai ibunya," Jessica tidak tahu apa yang harus dia katakan, cuma dia tidak ingin sahabatnya terlalu berharap banyak untuk bertemu dengan putranya.
JLEB
Ucapan Jessica seakan bagaikan sebilah pedang yang langsung menusuk tepat ke dalam jantungnya. air matanya kini mengalir deras, setelah tertahan di depan Keyla.
Happy reading 😍
Happy reading 😍
"So...sorry gue gak bermaksud buat loe sedih," Jessica merasa sedikit bersalah karena perkataan nya sudah membuat Siska mengingat kembali salah satu anaknya yang di bawa paksa oleh ibu dari pria yang sudah merenggut kehidupan nya dan membuat hidup nya hancur berkeping-keping.
"Huuuft, sebaiknya kita harus pergi, sebelum terlambat," Siska melangkah pergi tanpa menoleh ke arah Jessica sahabat nya karena air matanya berhasil lolos dari pelupuk matanya, di ambilnya sebuah tissue lalu di elapnya air mata yang baru saja keluar sebelum sahabat nya mengetahui dia sedang menangis kali ini.
"DAD...
"Hmmm...
"Dimana mommy...
DEG...
Keanu tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan dari putra nya, meski semua orang selalu mengatakan kepada nya bahwa ibunya sudah lama tiada, tapi Ken tidak mau percaya,
"Kamu teringat Mommy???
Sebenarnya Keanu juga begitu merindukan sosok wanita yang telah berhasil memberikan nya keturunan, namun pencarian selama 5 tahun terakhir tidak membuahkan hasil.
"Ya... aku yakin mommy masih hidup Dad," Kenzo menatap mata sang Ayah dengan intens, menunjukkan bahwa dia bersungguh-sungguh dan tidak berhalusinasi seperti yang sering di tuduhkan oleh nenek nya.
"Kalau begitu, kita pasti akan menemukan nya," Keanu tersenyum, mungkin apa yang di katakan oleh putranya memang benar.
"Ya, pasti Daad...," Kenzo menghabiskan kan
makanan nya lalu meminum segelas susu hangat yang dia pesan.
"Sudah selesai?" Keanu melihat jam tangannya yang menunjukkan waktu sudah menunjukkan pukul tujuh, ini sudah waktunya bagi sang pangeran kecil berangkat sekolah.
"Ya, ayooo Dad," Kenzo turun dari kursinya lalu menarik tangan Keanu menuju mobilnya.
Untungnya Cafe yang di kunjungi keduanya jaraknya sangat dekat dengan lokasi sekolah Kenzo sekarang hingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk segera sampai.
"Ok, sekarang masuklah," Keanu mengantarkan Kenzo sampai gerbang dan selanjutnya Kenzo harus bisa melakukan semuanya sendiri.
"Cari Mommy Daad," bisik nya lalu lari masuk ke dalam kelas.
"Hmmm, dia begitu merindukan sosok wanita itu," batin Keanu. bukan hanya Kenzo yang merindukan nya tapi dirinya sendiri tak kalah merindukan nya.
Keanu segera masuk ke mobil dan langsung pergi menuju kantor nya.
DI SEKOLAH KEYLA...
"Hey awaaaaas, kamu tuh tidak boleh duduk di sini," ucap Laily teman sekolah Key, namun Laily nampak tidak suka dengan Key,
Keyla tetap duduk di tempat nya dan tidak menghiraukan kata-kata Laily. melihat tingkah Keyla yang mengabaikan dirinya, sontak Laily pun mendorong Keyla hingga terjatuh.
"Hahaha... rasakan ituuu," semua orang menertawakan Keyla yang terjatuh apalagi Laily, namun Keyla langsung bangkit dan menghampiri Laily lalu membalas mendorong Laily dengan keras,
"Aaaaw.... sakittt," Laily terjatuh cukup keras dan tangannya sedikit terluka mengenai kerasnya lantai itu.
Namun Keyla tidak berhenti sampai di situ, Keyla kembali menghampiri Laily yang masih terduduk, Keyla lalu menjambak rambut nya dengan kuat membuat Laily berteriak kesakitan dan mulai menangis.
"Mamaaaa....
Laily histeris dan memanggil mamanya yang kebetulan memang sedang mengunjungi dirinya dan berada di ruang kepala sekolah.
"Hey, kau anak kurang ajar, lepaskan," Mama Laily menarik tangan Keyla yang masih menjambak rambut anak kesayangan nya ituu.
"Astaga Keeey, hentikan," Guru pengawas menyaksikan sendiri bagaimana tingkah laku Key yang sudah di luar kendali dirinya.
"Maafkan dia ya Buu," ucap ibu guru pengawas selaku sebagai guru pengganti semua muridnya saat ada di lingkungan sekolah dan pada saat jam pelajaran sekolah.
"Tidak, Saya tidak bisa memaafkan bocah nakal ini, saya mau dia keluar dari sekolah ini, sekarang juga," ucap mama Laily dengan geram dan memeluk anaknya yang selalu diperlakukan selayaknya ratu.
"Tapi kami tidak bisa memutuskan hal secara sepihak bu, kami akan menghubungi orang tua dari Keyla, dan membicarakan masalah ini," ucap Bu pengawas yang kini sudah memegang tangan Keyla agar tidak lagi menjambak rambut Laily.
"Apaaa???
"Tapi Key mana mungkin melakukan hal seperti itu Bu," Siska seakan tidak percaya bila dirinya mendapatkan laporan negatif tentang apa yang sudah putrinya lakukan di sekolah.
"Kalau begitu saya akan datang Bu, terima kasih," Siska bergetar dan menutup telponnya lalu merebahkan tubuhnya di atas kursi.
Berita akan ancaman di keluarkan sekolah akibat melakukan penganiayaan tentunya bukan lah hal yang wajar. ini diluar dugaan nya, gadis sekecil putrinya bisa melakukan penganiayaan terhadap temannya. apa tidak berlebihan apalagi di ancam akan dikeluarkan, sungguh luar biasa sekali keputusan itu.
"Kenapa Sis???
Jessica menyimpan kopi hangat yang baru saja ingin dia nikmati saat melihat sahabatnya terkulai lemas, apa yang membuat Siska seperti ini, dan siapa yang telah menelpon sahabat nya dan menyebabkan seperti ini.
"Gue harus ke sekolah Keyla Jess," Siska akhirnya tersadar dan segera bangkit dari duduknya,
"Ada apa sih, gue ikut deh," Jessica tidak bisa membiarkan sahabatnya pergi sendirian dengan kondisi seperti ini.
Siska mengangguk tanda setuju, menurut nya dia juga akan sangat membutuhkan Jessica di sana, lebih lagi keadaan Keyla saat ini, bagaimana pun Keyla masih anak kecil tapi sudah berhadapan dengan masalah serumit ini.
Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya Siska tiba di sekolah dan turun dengan tergesa-gesa, Jessica juga ikut turun dan mengejar Siska yang sudah jauh di depannya.
TOK...TOK...TOK..
Siska mengetuk pintu kepala sekolah dengan segera, apa Keyla ada di dalam, apa dia akan menangis,
"Masuuuk...
"Permisiiiii...
Siska pun membuka pintu dan melihat kepala sekolah yang sedang memperhatikan dirinya, begitu juga dengan Keyla, ya Key ada di ruangan ini seperti dugaan nya. lalu terdapat seorang wanita yang menatap tajam ke arahnya, di samping nya ada anak kecil yang memeluk wanita itu, sudah bisa di pastikan itu adalah temannya Keyla, karena seumuran dan memakai seragam yang sama.
"Silahkan duduk bunda Key," Pak kepala sekolah mempersilahkan Siska untuk duduk dengan wajah gusar.
"Key...
Siska memeluk Keyla yang diam saja, ini bukan Keyla yang dia kenal, bila sudah seperti ini ada yang membuat putrinya tertekan. Siska membawa Key duduk di sampingnya.
"Tak apa, jangan takut ya, ibu sudah mengatakan kan sama Key, jangan pernah melakukan hal yang bisa menyakiti orang lain, terkecuali....
Siska menggantung kata-katanya lalu menatap sinis balik wanita yang ada di sampingnya.
"Hmmm, begini Buu... Keyla tadi sudah berani menyerang temannya, Laily, dan Kami selaku pihak sekolah akan memberikan sanksi tegas kepada Keyla agar kedepannya kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ucap Bu kepala sekolah,
"Baik Bu, saya akan mengikuti apapun sanksi dari sekolah ini, tapi apakah ibu tahu apa alasan putri saya menyerang secara tiba-tiba kepada temannya," Siska langsung memberikan pertanyaan balik kepada kepala sekolah.
"Karena seekor semut akan mengigit bila terinjak dengan sengaja," Siska menatap wanita yang ada di sampingnya.
Happy reading 😍
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!