Bertanya Pada Senja
Bertanya pada senja
Hari ini,mentari mulai beranjak bersembunyi dibalik bayangan bumi.Panoramanya yang begitu nenawan,mampu mengusir letihnya diri dari ricuh picuhnya kota.Siapa yang sangka,dikala itu Zara tengah menagis tersendu - sendu.Entah hal apa yang mampu membuat gadis seperti dia menangis seakan tak mau berhenti.
Zara
Senja,bolehkah aku bercerita sepintas tentang lelahku.Mungkin ini hanya hal sepele yang tak pantas untuk aku tangisi.Namun,percayalah aku merasa bodoh akan jalan hidup yang aku pilih antara memilih dan antara dipilih
Zara
Senja bolehkah aku bertanya.Jika nanti kehadiranku hanya merusak keindahanmu apakah pantas aku memintamu memilih antara diriku atau dirimu.Suatu saat akan aku tagih pertanyaan ini padamu.Jadi jangan lupakan hal itu
Mentari akhirnya pergi bersama datangnya malam yang sepi,hanya beberapa lentera dilangit yang baru menampakkan wajahnya.Zara mulai beranjak pergi dari tempat yang hanya dia yang tahu.Ia berfikir malam ternyata tak seburuk yang dia pikirkan,hanya saja tempat ini terlalu sempurna apabila dibandingkan dengan rumahnya.Karna dia terbiasa bercengkrama dengan tempat yang sunyi dan gelap.
Malam mulai berlanjut.Namun suasana rumah masih begitu hening,karna hanya dia seorang diri dirumah yang begitu besar.Bayangkan betapa sunyinya tempat itu
Bahkan,Zara hanya duduk disofa ruang tamu,nenatap pintu masuk seakan menanti - nanti pulangnya seseorang
klik!.Suara salkar lampu yang di tekan
Ibu Zara
Rara!,nak kenapa kamu belum tidur sayang?
Ibu Zara
Kamu udah makan?.Kok diam aja nak?
Ibu Zara
Mama habis kerja,mandi dulu ya!.Kayaknya Zara belum makan,nanti makan sama - sama ya?
Zara berfikir dalam hati,mungkin dia tak harus menunjukkan rasa kesalnya terhadap ibunya.Karna Zara tau,semenjak perginya sang ayah ibu Zaralah yang harus bekerja mencari nafkah
Zara
Mama udah selesai mandi?.Zara udah masakin makanan kesukaan mama nih?
Ibu Zara
Baunya harum,kayaknya Zara udah mulai pintar masak nih?
Zara
Mama jangan goda Zara ya?
Zara
Yuk makan nanti keburu dingin lho ma!
Seusai makan Zara segera membersihkan piring kotor yang telah dipakai.
Zara
Ma?mama ada di ruang kerja ya?
Ngek!,suara pintu terbuka
Ibu Zara
Maaf ya sayang,mama kayaknya gak bisa bemenin Zara dirumah deh kayaknya
Ibu Zara
Mama harus buruan kekantor lagi,ada dokumen yang ketinggallan.Gak papa ya sayang?
Ibu Zara
Jangan lupa buat kunci pintu,mama kayaknya gak pulang.Habis ini mama lanjut lembur!
Setelah perginya ibu Zara,akhirnya rumah kembali sepi.
Zara akhirnya pergi kekamarnya dan bersiap untuk tidur
Kring....Suara hanphone berbunyi.Zara segera mengambil hanphonenya dan memeriksa panggilan yang baru saja terdengar.
Zara
Apakah tidak ada yang tau bagaimana suasana hatiku saat ini
Seusai melihat data panggilan.Zara mengacuhkannya begitu saja karna dia tak perduli bahkan jika itu adalah panggilan yang penting.Zara melanjutkan tidurnya sambil menangis hingga matanya sembab.Tangisanya menecah keheningan malam yang kalus
Rafael
Biar aku saja yang melihat kondisi Zara!
Vivi
Diam - diam,acuh tak acuh ternyata kau perhatianya dengan Zara ya Rafael
Di luar cendela rumah Zara
Rafael
Hei!,agen 45!Cepat bersiap dan pergi ke markas
Rafael
Hei apa yang kau lakukan?
Rafael
Kau membuatku tak punya pilihan
Akhirnya Rafael mesuk ke kamar Zara melalui cendela
Namun yang dilihat Rafael adalah Zara yang tertidur pulas sambil menangis.Akhirnya Rafael kembali ke markas tampa membangunkan Zara yang sedang tidur dengan pulas
Vivi
Kamu lukai Zara ya,sampai Zara gak datang kemarkas
Vivi
Apa karna masalah itu?
Vivi
Sepertinya memang berat buat Zara!
Inilah Zara
Ke esokkan harinya,mentari menyapa dengan senyumnya yang begitu hangat.Di iringi dengan kicauan burung yang bernyanyi begitu harmoni.Perlahan - lahan waktu menunjukkan pukul tujuh.Siapa yang menduga,bahwa gadis pemalas dengan kesantaiannya masih terbaring di atas kasur,seakan tak punya pemikiran untuk segera bangun dan pergi ke sekolah.
Zara
Apakah hari ini aku harus pergi kesekolah?
Zara
Apakah tidak ada yang tahu,betapa seramnya sekolah?
Zara
Tapi sekolah lumayan asik,jika dibandingkan dengan rumahku yang seperti kuburan ini!
Hari ini,suasana hati Zara tak begitu baik.Meski cuaca begitu cerah.Namun,apa gunanya jika hatinya tidak ikut merasakan yang namanya bahagia.
Zara berfikir,akan lebih baik jika hari ini dia tidak masuk sekolah.Karna masalah kemarin,membuat Zara sedikit tertekan dan memusnahkan sebagian semangatnya.Meskipun Zara sering diperilakukan seperti ini oleh ibunya.Namun,menurut Zara kejadian kemarin itu adalah hal yang paling fatal untuknya.Dikala dia sedang berputus asa,ibunya pun tak mempunyai waktu luang untuk menemani Zara merasakan beban yang dia tanggung.
Tiba - tiba!,terdengar dering pesan yang berasal dari hanphone Zara.
Segera Zara meraih handphonenya dan memeriksa apa isi dari pesan tersebut.
Kirana
Zara!cepatlah berangkat kesekolah.apa kamu lupa hari ini pak Toni yang mengajar kelas kita.Jika kamu terlambat lagi,pak Toni mungkin akan menghukummu.Cepatlah berangkat!,jangan khawatir aku membuatkanmu sarapan.Karna aku tahu kamu tidak akan punya banyak waktu untuk membuat sarapan apalagi sarapan.Aku akan mencegah pak Toni masuk ke kelas untuk sementara waktu.Jadi cepatlah berangkat!
Zara
Kir,kamu tak perlu repot - repot.Nanti kamu yang terkena masalah.
Kirana
Kitakan teman,jadi tidak masalah!
Sebenarnya disisi Zara masih banyak orang yang begitu perhatian dan selalu ada untuknya.Namun,Zara merasa sungkan apabila dia berbagi cerita kepada orang lain,bahkan jika itu adalah teman baiknya sendiri.Karna Zara tak ingin kehilangan orang yang dia cintai untuk yang kedua kalinya.
Di sekolah,para murid telah masuk kedalam kelas,mereka sibuk dengan bukunya masing - masing.Lorong sekolah pun begitu sunyi,seakan - akan tidak ada tanda kehidupan.Sementara itu,Zara melangkahkan kakinya perlahan sambil pening memikirkan alasan apa yang sebaiknya dia pakai.Ya agar dia tidak mendapatkan hukuman dari pak Toni
Di depan pintu kelas.Seperti yang diduga Zara tidak mempunyai keberanian untuk melangkahkan kakinya masuk kedalam kelasnya
Pak Toni
Zara ayu sajagagat!
Entah apa yang dipikirkan Zara didalam hatinya yang mungil.Mungkin sebuah kata - kata yang penuh dengan gerutu
Pak Toni
Zara ayu sajagat!.Bapak bertanya,ini sudah yang keberapa kali kamu terlambat masuk ke kelas bapak?
Zara
Maaf pak,saya tidak punya keberanian untuk menjawab
Pak Toni
Oh,punya kesadaran juga kamu.Jawab!
Pak Toni
Mau jadi apa kamu,kalau kamu sekarang tidak mematuhi aturan sekolah?
Pak Toni
Bapak bertanya!.Mau jadi apa kamu Zara?
Di tengah keadaan yang mencengkam.Zara beranjak pergi keluar kelas.Entah apa yang tengah dipikirkan oleh Zara,hingga dihadapan gurunya dia berani pergi keluar kelas
Pak Toni
Zara ayu sajagat!.Kamu mau kemana?
Zara
Saya,mau berdiri di depan pintu kelas pak!,sampai jam istirahat.Bertujuan menghukum diri saya,atas keterlambatan yang saya lakukan
Pak Toni
Ternyata kamu punya kesadaran!
Zara
Terima kasih pak Toni atas keramahan hati bapak.Sebagai gantinya saya akan akui kalau bapak sangat tampan.
Atas keramahan hati pak Toni,akhirnya Zara duduk di bangku miliknya.Dia mulai membuka buku pelajarannya dan segera mengikuti palajaran
Kirana
Ra!,aku minta maaf,karna aku gak bisa bantu kamu,halangi pak Toni.
Zara
Gak masalah!.Kir,makasih karna udah mau bantu aku
Inilah dia,Zara ayu sajagat.Kehidupannya begitu rumit,dibalik ini semua masih terdapat misteri di dalam dirinya.Meski dia terlihat seperti gadis biasa yang polos,dia punya segudang cerita yang membelit kehidupannya.Dia adalah Srikandi yang tangguh,namun yang namanya insan pasti mempunyai sisi lemah.Dia lemah dihadapan senja yang memerah di barat bumi.Entah misteri apa yang tersimpan di balik fenomena ini,hanya dia,aku dan Tuhan yang tau.
Siapa sih?,sok kenal!
Perlahan waktu mulai menyingsing,mentaripun tanpa disadari berada di atas ubun - ubun kepala.Waktu yang di nanti - nanti akhirnya tiba.Siapakah diantara para siswa yang tidak menunggu jam ini,bahkan mereka lebih sering melihat jam dinding dikelas mereka dari pada memperhatikan pelajaran yang diajarkan oleh para guru.Namun,beda dengan zara,gadis yang satu ini sangat giat belajar.Meskipun dia sangat malas bangun pagi - pagi untuk berangkat sekolah.Setelah bel tanda istirahat berbunyi,para murid bergegas pergi dari kelasnya nasing - masing dan menuju kekantin
Vivi
Ra!!.Yuk ke kantin!,udah istirahat nih
Zara
Bentar Vi,aku lagi salin catatan.Kan sayang?
Vivi
Elah,rajin banget sih lho.Pantes aja lho jadi contoh anak teladan disekolah.Gue mah,gak mungkin kayak gitu.
Zara
Ya iyalah.Kalau gak gini,aku gak punya catatan buat nyontek.
Vivi
Haduh!!.Gue lupa kalo lho itu,maniaknya nyontek.Tapi masak sih lho itu perlu belajar?,dan alesannya elho belajar itu gak wajar.Lho bilang lho belajar supaya kwalitas contekan lho bagus.Asal lho tahu ya,lho itu kalau gak nyontek nilai lho tetep bagus!.Lho kan pinter!!
Akhirnya Zara dan Vivi pergi ke kantin.Di tengah jalan dengan tujuan kekantin,Zara secara tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang Zara tidak kenal.Namun Zara merasa bahwa ada hal yang terasa familiar dengan orang tersebut.Seakan pernah bertemu namun Zara merasa bahwa dia melupakan sesuatu,yang entah apa itu
Draken
Zara gimana kabar kamu?.
Draken
Hei!,dimana memorimu tentang aku.Sekarang kamu udah punya banyak temen,aku jadi seneng.Kamu masih sering lihat sunset ya ?
Di dalam hati Zara.Senja adalah satu - satunya yang membuat dia merasakan kenyaman meski hanya sesaat.Faktanya hal ini adalah hal yang paling dia sembunyikan dari teman - temannya.Lantas Zara bertanya - tanya,dari mana anak laki - laki tadi tahu bahwa dia sering melihat sunset.
Seketika Zara merasa gugup,dengan realita yang dilontarkan oleh anak laki - laki tadi.Sebenarnya Zara ingin menyangkal fakta itu,namun kenyataannya hal itu adalah sebuah kebenaran.Terlihat Zara mencoba menenangkan dirinya,karna dia hanya ingin bahwa dia sendirilah yang mengetahui akan hal itu
Vivi
Kamu kenal Ra,siapa bocah tadi
Draken
Zara kenapa sih!.Ayo Draken mungkin Zara hanya lupa?.Tapi gimana dia bisa lupa?
Ketika hampir sampai dikantin,suara derap kaki melangkah dengan begitu cepat tertuju ke arah Zara dan Vivi
Kirana
Zara maaf,aku tadi lupa!.karna fokus perhatiin pelajaran pak Toni.Bekal buat kamu lupa aku kasih.
Zara
Oh iya,makasih ya Kir.Tapi,lain kali lebih bagus kalau kamu gak buatin aku bekal lagi.Kan jadi nrepotin!.
Kirana
Kamu tadi,bicara apa sama Draken
Vivi
Gue rasa orang yang barusan Ra!
Zara
Oh,aku nggak tau.Tiba - tiba aja dia bicara.Sok kenal dekat
Zara
Tapi sebelumnya aku kok nggak tahu lihat dia disekolah ini?
Kirana
Kalau gitu aku balik ke kelas ya.Bekalnya jangan lupa di makan.Dah!
Akhirnya Zara dan Vivi melanjutkan perjalanannya ke kantin.
Dalam benak Zara.Zara bertanya - tanya,apakah sebelumnya Zara pernah bertemu dengan Draken.
Zara menganggap pertemuannya dengan Draken adalah sebuah delusi.
Hari ini waktu berjalan sangat cepat,secepat rasa cintaku padamu yang semakin mendalam.Tidak ada yang sadar bahwah sekolah telah berakhir.
Zara pulang sekolah seorang diri,menapaki jalan yang penuh dengan daun - daun yang merangsang.Takdir begitu unik,Zara begitu sial harus bertemu dengan agen 15 yang sedingin es dikutup selatan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!