terbangun di tubuh asing
tit... tit... tit (suara monitor detak jantung)
tubuh ini mengalami koma, sudah dua minggu semenjak kejadian tabrakan itu. tubuh ini berniat mempreng suaminya agar sedikit memberikan perhatian padanya sehingga ia berlaku nekat untuk mencoba bunuh diri.
ternyata sang suami sama sekali tidak memperdulikannya, maka dengan tidak sengaja ia tertabrak mobil dan mengalami koma, selama dua Minggu. tiba-tiba tubuh kaku itu bergerak. dan mayat hidup itu membuka matanya.
"ugh...." suara lengkungannya. ia membuka matanya dengan seksama dan mengedarkan pandangannya. aneh..!! itulah yang ia pikirkan. ia melihat tidak ada seorang pun di samping nya. bahkan para dokter pun tak ada yang datang.
" dimana ini..? kenapa aku bisa ada disini..?" ucapnya lagi.
tiba-tiba, ia merasakan kepalanya berputar. berbagai bayangan asing masuk di kepalanya dan berputar seperti film layar tancap.
dalam bayangan itu, ia melihat seorang perempuan yang memarahi anak kecil yang terus menangis.
"diam..!! kamu membuat kepalaku pusing..!!" teriaknya pada anak itu. dan juga bayangan dimana ia sama sekali tidak di perduli kan oleh suaminya.
"dengar Casandra Anastasya. aku sama sekali tidak perduli padamu dan anak-anak itu. aku sudah membayar mu, setiap kali aku melakukannya. aku selamanya tidak akan pernah mencintai mu..!!" teriaknya.
sampai akhirnya ingatan, waktu ia mencoba bunuh diri untuk menarik perhatian suaminya, namun suaminya yang bernama Alexander Maranatha itu sama sekali tidak peduli. sampai akhirnya, ia tidak sengaja tertabrak oleh mobil dan berakhir koma selama 2 minggu.
"huf... Jadi ceritanya aku bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang bernama Cassandra Anastasia, yang memiliki suami bernama Alexander Maranatha dan juga mempunyai dua orang anak bernama aryano dan juga alzio. huf..!!!. aku pikir beneran sudah berakhir, ternyata masih nyasar. apa surga sama sekali tidak mau menerima aku ?" ucap perempuan itu yang sebelumnya bernama Narita.
dari kehidupannya yang lalu, Ia adalah seorang perempuan yang tidak terlalu cantik, namun berbadan seperti atletis karena ia sangat senang berolahraga dan membentuk postur tubuhnya.
ia meninggal karena insiden menyelamatkan seorang anak laki-laki yang tidak sengaja hampir tertabrak mobil, akhirnya ia berakhir meninggal dunia. ia berfikir mungkin karena perbuatan baik itulah yang menyebabkan ia dihidupkan kembali tetapi dengan raga yang berbeda.
dalam ingatan yang dimiliki tubuh ini pun sepertinya ia cukup menderita. tentu saja diakibatkan karena terlalu mencintai sosok Alexander yang menjadi suaminya saat ini.
Ia melakukan berbagai macam upaya untuk bisa mendapatkan sosok Alexander ini, sampai akhirnya ia Tidak segan untuk melakukan hal-hal yang memang tidak pantas dilakukan sampai akhirnya ia menikah dengan Alexander. saat itu ia menikah dengan Alexander ketika sudah mengandung anak pertamanya bernama ariano.
Casandra pikir. setelah mengandung dan melahirkan anak pertama mereka, ia akan mendapatkan perhatian dari suaminya dan bahkan ia sudah membayangkan bahwa Alexander akan mencintainya dengan sepenuh hati.
Namun nyatanya harapan tidak sesuai dengan kenyataan, setelah kelahiran anak pertama dan anak kedua pun, perlakuan Alexander tetap sama. di mana setiap Ia melakukan hubungan dengannya, Alexander akan membayar nya. ia memperlakukan Cassandra sebagai pelacur di mana setelah menyetubuhi Cassandra Alexander akan membayar.
"huf... Malang sekali nasibmu Narita, nyasar di tubuh asing dan tiba-tiba menjadi ibu, mana suami kamu tidak peduli lagi.. ini nama dipanggil Anastasia atau sAndra sih. tapi.... dalam memori perempuan ini namanya dipanggil Sandra. kalau begitu aku ubah saja panggilannya menjadi Anastasia. dan Sandra dibuang ke lubang Jepang saja biar membusuk." ucapnya pada dirinya sendiri.
*memangnya Cassandra itu ada jasadnya ? Cassandra dan Anastasia kan sama.. sekate-kate kalau ngomong kamu. Ya udah kamu mau dipanggil apa nih masih tetap panggilan yang sama atau diubah menjadi Anastasia. ?*
*ubah aja tor, Aku mau panggilanku di rubah menjadi Anastasia atau panggil ana saja deh, ingat ya tor alurnya jangan macam-macam kalau tidak aku botakin kepala ator*
*enak saja kalau ngomong! di sini aku yang berkuasa ya, kalau kamu berani ngancam-ngancam author, author tidak akan segan-segan membuat kamu mati juga hari ini.*
*eh kok gitu sih Thor, kalau aku mati hari ini gimana dengan anak-anak aku kan aku sudah menjadi ibu.*
*heleh.. bilang saja kamu masih mau melanjutkan perjuangan tubuh asli ini kan ?untuk mendapatkan perhatian suaminya?*
*huhuhu kalau itu jangan salah tor, untuknya aku tidak peduli sama sekali Kan kamu tahu Narita ini adalah perempuan tangguh yang tidak akan pernah bertekuk lutut di hadapan seorang laki-laki apalagi sifatnya seperti itu mending ke laut aja.*
*hai.. Ya udah iya. kita lanjutkan aja ceritanya nanti pembaca author jadi pada kabur gara-gara kamu*
(ok guys. panggil Anas aja ya. Sandra itu kita buang jauh-jauh)
setelah Anastasia bosan bergelut dengan pemikirannya sendiri. ia memencet tombol yang berwarna biru untuk memberitahukan kepada dokter bahwa ia sudah sadar atau ibaratnya keadaan darurat.
setelah menekan tombol itu, beberapa orang yang berpakaian serba putih ( malaikat kali ya) memasuki ruangannya. Anastasia sudah duduk dan bersandar.
dokter yang menangani Anastasia pun terkejut, padahal baru dua jam yang lalu ia memeriksa Anastasia masih tidak ada tanda-tanda untuk sadarkan diri. namun apa yang ia lihat hari ini Anastasia duduk dan bersandar di atas tempat tidurnya.
"nyonya bagaimana dengan keadaan anda ?Apakah anda baik-baik saja? "tanya dokter itu yang bernama dokter Faris.
"seperti yang dokter lihat, aku sudah tidak apa. segeralah periksa saya Dok saya ingin cepat pergi dari sini."ucap Anastasia datar. dokter itu pun segera melakukan pemeriksaan terhadapt Anastasia.
"keadaannya sudah membaik bahkan sepertinya ini adalah mukjizat dari Tuhan. Kalau tidak ada kendala apa-apa nanti sore nyonya sudah bisa pulang.."ucap dokter Faris itu.
"baguslah kalau begitu Dok. saya ingin pulang hari ini. boleh saya minta tolong dok ? suami saya sedang tidak ada di sini, Jadi tolong uruskan surat kepulangan saya hari ini."ucap Anastasia kepada dokter Faris.
dokter Faris hanya menurut saja, kebetulan ia tidak terlalu banyak pasien jadi tidak terlalu sibuk. setelah menyetujui permintaan Anastasia dokter Fares langsung meninggalkan ruangan itu dan segera menuju tempat kasir untuk mengurus surat kepulangan Anastasia. tak lama akhirnya Anastasia bisa pulang.
***
saat ini Anastasia sudah berada di depan kediaman yang besar dan megah itu, tetapi sudah bertahun-tahun, walaupun memiliki penghuni, di kediaman itu terasa sepi dan hampa.
di dalamnya hanya rintihan tangisan dan teriakan. kedatangannya tidak disambut sama sekali, karena memang di sana tidak ada pelayan ataupun yang lainnya hanya ada satu pelayan perempuan yang sudah berusia 45 tahun dengan suaminya.
merekalah yang selalu menjaga kedua buah hati Anastasia dan merawat mereka dengan sepenuh hati. walaupun begitu Anastasia tidak pernah membentak kedua asistennya itu karena ia masih membutuhkan mereka. Anastasia pun berdiri dan mengedarkan pandangannya di depan kediaman itu.
"huh.. percuma kaya dan bergelimangan harta. tetapi tidak bahagia sama sekali. benar-benar bodoh. Baiklah Anastasia sekarang ragamu adalah milikku, jadi kamu hanya boleh mengikuti keinginanku termasuk tentang percintaanmu."gumamnya pada diri sendiri. tanpa pikir panjang lagi Ia pun langsung memasuki rumah itu.
***bersambung***
tes satu dua tiga. hai... saat ini, author benar-benar sangat bersemangat bercerita tentang transmigrasi. jadi di maklumi saja ya.
🤭🤭
Saat ini Anastasia sudah berada di dalam rumah. di dalam ia mengedarkan pandangannya, tidak sengaja ia menangkap sosok yang lansia itu sedang mengerjakan sesuatu. Anastasia pun mendekatinya.
"mbok Ning.."panggil Anastasia.
mbok Ning yang merasa terpanggil pun menghentikan aktivitasnya dan mengarahkan pandangannya kepada sumber suara. mbok Ning terkejut melihat tuannya sudah berada di depan matanya dengan sehat, hanya ada satu perban di atas kepalanya.
"nyo.. nyonya.."lirik mbok Ning. Anastasia tersenyum tipis ia tahu mbok Ning pasti terkejut melihat keberadaannya.
Anastasia pun berjalan mendekat ke arah mbok Ning. mbok Ning mulai takut-takut cemas, takut jika nyonya itu akan mengamuk lagi. atau mendapatkan amukan darinya.
"Apa kabar mbok Ning. mbok Ning sedang apa?"tanya Anastasia dengan suara rendah tanpa mengandung emosi di dalamnya.
mendengar penuturan Anastasia itu mbok Ning mengeryikan keningnya. Ia tidak percaya nyonya akan berbicara dengan nada rendah seperti itu, biasanya mau pun marah atau tidak marah, nada suaranya tetap akan tinggi.
"kabar saya baik nya.. ini nya, Saya sedang menyiapkan makan siang untuk kedua tuan muda."ucap mbok Ning cemas-cemas takut.
Anastasia pun kembali terpikir, bahwa ia memiliki dua putra yang saat ini membutuhkan dirinya. kedua anak itu pun seperti anak-anak terlantar yang tidak mendapatkan kasih sayang Ayah maupun ibunya.
memikirkan hal itu Anastasia jadi tersenyum masam dan merasa kasihan kepada kedua anak itu, walaupun mereka bukan darah dagingnya, Tapi tetap saja tubuh ini yang ia tempati adalah tubuh ibu mereka.
"Baiklah mbok Ning, mbok Ning tolong taruh tas saya saja ke dalam kamar, biar nanti makanan ini aku yang memberikan nya sendiri...."ucap Anastasia sambil menyerahkan tas ke tangan mbok Ning dan mengambil nampan yang berisi makan siang untuk kedua buah hatinya.
berbekal dari ingatan pemilik tubuh, ia mulai melangkahkan kakinya menuju kamar kedua putranya itu. ia mengetuk sedikit untuk mengabarkan bahwa ada yang akan masuk ke dalam kamar itu. karena Anastasia yang dulu menjadi Narita memiliki kebiasaan seperti itu walaupun di kamarnya sendiri.
Anastasia pun memutar handle pintu dan membukanya. terlihat seorang anak yang berumur 3 tahun sedang berusaha untuk membuat adiknya itu diam dari rewelnya.
melihat kedatangan Anastasia, sang Kakak pun menatap ke arahnya dengan tatapan takut dan tajam. ia langsung menutupi tubuh adiknya di balik punggungnya. dalam sorot matanya Anastasia menangkap ketakutan dalam tubuh anak ini.
Anastasia pun mengerti, karena pemilik asli tubuh ini selalu melakukan kekerasan terhadap kedua bayi itu.
Anastasia berjalan mendekat ke arah mereka dan meletakkan makanan itu di atas meja. Anastasia pun langsung mensejajarkan tubuhnya dengan putranya yang bernama aryano.
Anastasia mengangkat tangannya berniat ingin membelai pipi putranya itu. namun, dengan refleks aryano malah menutupi wajahnya seperti takut dipukuli.
melihat hal itu batin Anastasia benar-benar sakit, Bagaimana mungkin ada seorang ibu yang tega menyiksa anak kandungnya sendiri sampai-sampai mengalami trauma. benar-benar kejam.
"aryano, kamu pasti takut pada ibu kan ?maafkan Ibu ya.. selama ini Ibu sudah memperlakukan ariano dan adik dengan kasar.
tapi mulai sekarang, Ibu tidak akan melakukan hal itu lagi, ariano percaya sama ibu kan,? Ibu sebenarnya menyayangi aryano dan adik. tetapi karena keegoisan Ibu ini, ariano dan adik jadi menderita. maafkan Ibu ya sayang, Ibu janji Ibu tidak akan melakukan hal itu lagi."ucap Anastasia saling menyodorkan jari kelingkingnya kepada aryano.
aryano menatap lekat wajah ibunya itu, matanya mulai berkaca-kaca. Iya berharap ini bukan mimpi, Ia juga berharap ibunya akan bersikap lembut dan baik seperti hari ini. aryano menatap kelingking ibunya itu.
"apa Ibu janji, Ibu tidak akan menyakiti ariano dan adik lagi? ariano janji Bu ariano akan menjadi anak dan kakak yang baik. ariano juga janji ariano tidak akan jadi anak yang nakal dan akan menuruti semua keinginan ibu. asalkan Ibu tidak memukul ariano dan adik lagi,"ucap ariano dengan wajah sendu.
melihat hal itu, Anastasia benar-benar terpukul, berulang kali hatinya mengucapkan sumpah serapah kepada pemilik tubuh asli yang tega-teganya menyakiti anak kandungnya sendiri. Anastasia kembali menatap anak pertamanya itu, tangannya menangkup kedua pipi ariano dengan lembut.
"maafkan Ibu ya nak, Ibu janji mulai hari ini dan seterusnya ariano dan adik adalah kesayangan ibu. tapi Ibu punya permintaan boleh?" tanya Anastasia kepada aryano.
ariano melihat kedua bola mata ibunya kemudian menganggukkan kepalanya dengan cepat. ariano tidak memikirkan apa-apa yang penting mendapat kasih sayang ibunya bagaimanapun caranya.
"boleh Ibu.." jawab ariano dengan suara lirih. Iya takut ibunya akan meminta macam-macam Namun sepertinya Ia juga tidak peduli Jika memang seperti itu.
"Baiklah mulai sekarang, ariano panggil ibu dengan sebutan bunda jangan ibu ya. dan ibu juga akan memanggil ariano dengan sebutan Ian mau tidak ?" tanya Anastasia sambil mengukir senyum manis untuk buah hatinya itu.
mendengar pernyataan ibunya yang di luar ekspektasinya, ariano tersenyum senang dan segera menganggukkan kepalanya dengan cepat.
"Iya Bu Ian setuju.." ucap ariano. Anastasia pun segera merengkuh tubuh kecil mungil itu ke dalam pelukannya.
sejenak Anastasia memejamkan matanya dan merasakan detak jantungnya. setelah itu ia melepaskan pelukannya kepada putranya Iyan dan beralih kepada makanan.
"nah Iyan, sekarang waktunya Iyan dan adik makan ya.!!"ucap Anastasia.
seperti kerbau yang dicocok hidungnya, ariano hanya menurut saja apa yang dikatakan ibunya. ia kemudian duduk lesehan di atas lantai kamar mereka.
melihat hal itu pun Anastasia benar-benar tersenyum, dia benar-benar tidak habis pikir dengan ibu kandung mereka yang memperlakukan mereka seperti anak tiri.
Anastasia pun langsung menyerahkan makanannya kepada ariano, Anastasia juga menawarkan untuk menyuapinya namun ariano malah menolak ia mengatakan lebih baik Anastasia menyuapi adiknya alzio saja.
"mau bunda suapi sayang..?"tanya Anastasia. Iyan langsung menggelengkan kepalanya.
"tidak usah bunda, bunda suapi adik saja. ian sudah besar dan bisa makan sendiri."ucap aryano kepada Anastasia.
***
Tanpa mereka sadari di balik pintu, mbok Ning memperhatikan interaksi antara ibu dan anak itu. Iya sangat terharu melihat perubahan kepada nyonya yang sudah memperhatikan kedua tuan muda itu.
"nyonya mudah-mudahan ini adalah awal yang baik dan nyonya tidak mengulang kesalahan yang sama lagi untuk mengabaikan kedua tuan muda" batin mbok Ning.
mbok Ning sebenarnya ingin mengantarkan susu untuk kedua tuan mudanya itu. namun tidak sengaja ia langsung mendengar percakapan mereka.
setelah itu mbok Ning memutuskan untuk masuk ke dalam. sebelum masuk terlebih dahulu ia mengetuk pintu kamar kedua tuan mudanya. terdengar sahutan dari dalam untuk mempersilahkannya masuk.
"maaf nya. mbok ke sini ingin mengantarkan susu kepada kedua tuan muda."ucap mbok Ning sambil menyerahkan kedua botol susu itu.
Anastasia mengambil kedua botol susu itu. satu ia serahkan kepada Ian yang masih sibuk memakan makanannya. sementara satu lagi ia melihat ke arah Putra kecilnya yang baru berusia 4 bulan itu.
Anastasia mulai mengingat bahwa sejak ia melahirkan Putra pertama dan keduanya ia tidak pernah memberikan ASI kepada mereka. dan lagi-lagi ia mengutuk pemilik tubuh asli ini yang begitu kejam kepada kedua putranya itu.
"mbok Ning, besok-besok tidak usah membuat susu untuk si kecil alzio, nanti biar saya kasih ASI saja. Oh Iya mbok. boleh minta tolong tidak ? tolong belikan susu untuk ibu menyusui Ya mbok."ucap Anastasia meminta tolong. tentu saja mbok Ning dengan senang hati melakukan perintah dari nyonya itu.
"baik nyonya.."ucap mbok Ning.
"mbok mulai sekarang, jangan panggil nyonya lagi ya, panggil namaku saja atau panggilan lain saja, jangan memanggil namaku dengan sebutan nyonya, aku merasa risih mendengarnya mbok.."ucap Anastasia dengan pelan kepada mbok ning.
mbok Ning pun mengangguk tanda mengerti setelah itu ia segera keluar dan pergi ke minimarket terdekat untuk membeli pesanan Anastasia.
***bersambung***
Malam hari pun menjelang. Anastasia menidurkan kedua buah hatinya itu dengan penuh kasih sayang. setelah menidurkan alzio terlebih dahulu, kini ia beralih kepada Putra sulungnya yang saat ini masih setia menatap punggung ibunya.
"Iyan, Kenapa belum tidur sayang, mau bunda bacakan dongeng.."mendengar itu, ariano pun menganggukkan kepalanya dengan cepat, Iya sangat antusias.
ibunya belum pernah membacakan dongeng untuknya. maka dengan itu, dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan bersama ibunya itu.
"baik bun.. ariano akan dengan senang hati mendengarkan dongeng dari bunda.." ucap ariano dengan mata yang berbinar-binar. Anastasia pun terkekeh melihat ke antusiasan putranya itu.
"baiklah, sekarang tarik selimut dan tidurlah bersama bunda. bunda akan menceritakan tentang seorang ksatria pemberani yang hidup untuk menegakkan keadilan.." ariano pun mulai mendengarkan cerita Anastasia.
Anastasia pun bercerita sambil mengelus-ngelus rambut putranya itu agar segera tertidur. dan benar saja, tak lama ariano pun sudah terlelap di sampingnya. melihat putranya telah tertidur itu, Anastasia pun memutuskan untuk menyusul putranya yang sudah terlelap dan tenggelam di alam mimpinya.
***
waktu sudah menunjukkan jam 09.30 di malam hari. tiba-tiba, ada sebuah mobil memasuki pekarangan rumah itu, Siapa lagi kalau bukan Alexander.
Alexander setiap kali mendatangi rumah ini bukan untuk melihat penghuni rumahnya, melainkan, ia selalu datang untuk melampiaskan hasrat kemarahan dan kekesalannya terhadap orang lain itu kepada istrinya dengan menyetubuhi anastasya.
sebelumnya, Alexander berniat menjenguk Anastasia di rumah sakit. karena saat ia kecelakaan Alexander hanya menemaninya sehari saja. itupun di hari pertama Anastasia memasuki rumah sakit.
setelah dokter mengatakan bahwa Anastasia itu mengalam koma. Alexander tidak lagi datang menemuinya. ia menyibukkan diri dengan pekerjaannya.
flashback
"Ferry Apakah masih ada jadwal hari ini?"tanya Alexander kepada asisten pribadinya sekaligus kepercayaannya itu dengan suara datar. Ferry mulai membolak-balikkan buku agenda setiap jadwal untuk kegiatan bosnya itu.
"sepertinya hari ini tuan bebas. tidak ada jadwal apapun karena jadwal hari ini sudah diundur menjadi besok jam 02.00 bertemu dengan para klien dari luar negeri."ucap Ferry memberitahukannya.
"hmm... baiklah siapkan mobil, kita ke rumah sakit..."ucap Alexander dengan datar sedatar-datarnya.
"Untuk apa kita ke rumah sakit tuan ? Apakah ada yang sakit atau ada yang ingin tuan jenguk ?" pertanyaan itu keluar dari mulut Ferry begitu saja.
"tidak usah banyak tanya, siapkan saja mobil dan kita berangkat sekarang." ucap Alexander lagi.
Ferry pun segera menyiapkan mobil, takut tuannya nanti akan mengamuk padanya. setelah itu Ferry langsung tancap gas menuju ke rumah sakit.
tak lama mereka pun sampai di rumah sakit, di mana Anastasia dirawat. namun saat mereka sampai di ruang rawat inap Anastasia, dokter mengatakan bahwa Anastasia sudah sembuh dan sudah pulang 2 hari yang lalu. mendengar hal itu Alexander langsung mengeritkan keningnya.
( apa.!!!. dia sudah kembali dua hari yang lalu,? tapi kenapa dia tidak mengabarkanku. biasanya dia akan selalu memberikan kabar kepadaku, dan pasti akan merengek mencari perhatianku. tapi... ah sudahlah lebih baik aku menyusulnya, pasti dia melampiaskan kemarahannya kepada anak-anak) batin Alexander.
"ayo Ferry kita ke rumah wanita itu.."ucap Alexander masih dengan ekspresi datarnya.
(hadeh..!! wanita yang Anda maksud itu istri Anda tuan) batin Ferry. Ia pun segera mengikuti langkah tuannya memasuki mobil dan langsung tancap gas ke rumah Anastasia.
flash of
tak tak tak.... suara langkah kaki Alexander memasuki kediaman Anastasia.
saat ia masuk, Alexander mengedarkan pandangannya, tampak rumah ini sepi seperti tidak berpenghuni. biasanya jam segini Anastasia belum tidur atau sedang marah-marah tidak jelas.
Alexander pun langsung melangkahkan kakinya menuju lantai 2, di mana Di sana adalah kamar istri yang tidak ia anggap dan ia perlakukan seperti pelacur setelah menggaulinya.
Alexander pun memutar knob pintu itu. dan membuka pintunya, alhasil kamar itu gelap dan tidak berpenghuni sepertinya.
Alexander berjalan ke arah saklar lampu dan menghidupkan lampu kamar itu. tak... terlihat kamar itu bersih seperti tidak digunakan sama sekali. memang benar Anastasia hanya menggunakan kamar itu sebagai penyimpan
barang-barangnya setelah ia kembali.
bahkan malam ini, ia lebih memilih tidur bersama kedua buah hatinya. melihat hal itu Alexander kembali mengerutkan keningnya, ia bingung dan merasa aneh melihat kamar itu kosong.
"ke mana perempuan itu, kenapa sepertinya kamar ini tidak dihuni sama sekali?"ucap Alexander.
tanpa berpikir panjang, Alexander pun kembali menuruni tangga dan menuju ke kamar kedua anaknya itu.
Alexander kembali memutar knob pintu. Namun sepertinya pintu itu dikunci dari dalam. Alexander tidak kehilangan akal, karena setiap kamar Alexander sudah menyediakan kunci cadangan.
Alexander mengambil kunci cadangan itu dan membuka pintu kedua anaknya. ia melihat disela lampu yang remang-remang. ada tiga makhluk yang berbeda usia sedang tidur.
2 di atas ranjang dan satunya lagi berada di dalam box bayi. Alexander jalan mendekat ke arah mereka.
benar saja, Anastasia tidur sambil memeluk ariano, Alexander melihat hal itu pun mengerutkan kembali keningnya. ia tidak habis pikir, biasanya Anastasia tidak akan peduli dengan kedua anaknya sama sekali.
"Apa aku salah lihat..?"ucap Alexander dengan lirih dan mengedit-medipkan matanya berharap ini hanyalah bayangan saja.
tapi sepertinya ini asli dan nyata. sesaat Alexander mengamati kedua insan yang berbeda usia itu dengan seksama. dilihatnya wajah damai keduanya saat tidur lelap dan tenang. dalam hati Alexander merasakan perasaan yang aneh, entah apa yang ia rasakan namun ia pastikan bukan perasaan suka.
setelah ia cukup mengamati mereka, Alexander pun langsung keluar dari kamar putranya itu dan menuju kamar di mana ya sering melakukan hubungan suami istri itu dengan Anastasia.
sesampainya Alex di kamar itu. Ia segera mandi dan menukar pakaiannya, selanjutnya ia kembali membuang tubuhnya di atas tempat peraduan. sesaat Ia pun terlelap dan mulai memasuki alam mimpinya.
***
pagi hari pun menjelang, Anastasia bangun terlebih dahulu, ia mencuci dan menggosok giginya di kamar putranya.
setelah itu, ia keluar kamar dan menuju dapur. di dapur sudah ada mbok Ning yang sedang menyiapkan sarapan.
"selamat pagi mbok.."sapa Anastasia mbok Ning juga membalas sapaan itu.
"pagi kembali nyonya.."jawab mbok Ning.
"mbok bukannya Anastasia tadi sudah bilang ya, berhenti memanggil saya dengan panggilan nyonya. panggil yang lain saja mbok.."ucap Anastasia.
Ia juga berjalan ke arah mbok Ning dan mengeluarkan beberapa bahan makanan. ia berniat membuat sarapan pagi untuk mereka semua yaitu nasi goreng.
"tapi nya.. mbok sudah terbiasa dengan panggilan itu. tapi kalau memang seperti itu apakah mbok bisa panggil neng saja ?" tanya mbok Ning meminta izin. Anastasia pun memberikan senyum manis kepada mbok Ning.
"tentu saja mbok, itu lebih baik.." ucap Anastasia kembali.
setelah itu, mereka melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.
sementara Alexander masih terlelap dalam tidur dan mimpi indahnya. tiba-tiba, tidurnya terganggu dengan aroma masakan yang menyapa Indra penciumannya.
Alexander mendengus seperti anjing pelacak. Ia pun membuka matanya dan melihat jam menunjukkan pukul 06.00 pagi.
"ah sudah pagi rupanya.. ini kenapa aroma makanan wangi sekali, Siapa yang sedang memasak?"ucap Alexander.
Ia pun beranjak dari tempat tidur, masuk ke dalam kamar mandi. Iya mencuci muka dan menggosok giginya.
setelah itu, ia pun keluar dari kamar mandi dan memakai pakaian rumahnya. Iya berjalan keluar menuju sumber di mana aroma wangi khas makanan itu berasal. kebetulan hari ini, adalah hari libur jadi Alexander tidak perlu repot untuk ke kantor.
***bersambung***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!