Angel tampak tidak puas ketika pengacara pribadi mendiang suaminya membacakan isi surat wasiat yang ternyata sudah disiapkan jauh hari sebelum suaminya mengalami kecelakaan.
Bagaimana tidak puas jika seluruh aset dan harta kekayaan suaminya itu ternyata jatuh ketangan Kanaya anak tirinya termasuk perusahaan multi marketing yang sedang maju-majunya, Angel hanya berhak atas sebuah rumah mewah yang sekarang ia dan Kanaya tempati.
Jika saja status pernikahannya bukan nikah siri tentu Angel akan mendapatkan lebih dari sekedar sebuah rumah..dan Angel sangat menyesali kebodohannya yang telah lalai mengurus legalitas pernikahannya dengan Papa Kanaya.
Kini si anak songong itu telah kaya raya karena mendapat hampir seluruh harta warisan papanya.
“Meskipun hanya berhak atas rumah yang sekarang ditempati, namun bu Angel berhak untuk memimpin perusahaan sampai Kanaya menyelesaikan kuliahnya dan menikah “
Yohan pengacara papa Kanaya membacakan point tambahan yang membuat Angel bisa sedikit bernafas lega. Meskipun hanya mendapat sedikit warisan namun ia masih punya kesempatan untuk mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari perusahaan sampai Kanaya menikah dan ia tidak akan terlalu gigit jari.
“Selain itu bu Angel juga berkewajiban untuk mengurus pendidikan Kanaya sampai selesai dan sampai Kanaya menikah. Setelahnya bu Angel tidak lagi berhak untuk memimpin perusahaan dan juga tidak berkewajiban lagi atas Kanaya..kecuali rumah yang menjadi bagian bu Angel “
Yohan kembali membacakan point lainnya dan Angel pun tidak keberatan.
Selanjutnya Angel akan mencari cara agar semua harta warisan peninggalan mendiang suaminya itu menjadi miliknya..semuanya tanpa kecuali .
Selain itu Angel pun akan mencari pria kelas kakap lain yang setara dengan papa Kanaya, Angel yang masih muda dan lebih cocok menjadi kakak Kanaya tentu tidak akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pria kaya pengganti papa Kanaya.
Dan pria kaya apes yang masuk kedalam perangkap Angel adalah Arsen. Pria berusia 28 tahun dan blasteran Jawa Spanyol itu akhirnya berhasil Angel nikahi satu bulan kemudian setelah pembagian harta warisan.
“Sudah gatel ya Mih,sampai secepat itu mencari suami baru ?” sindir Kanaya ketika Angel memperkenalkan Arsen kepadanya sebagai papa tirinya.
“Jaga mulut busuk kamu, jika saja aku tidak diwajibkan mengurus kamu sampai menikah aku juga malas berurusan dengan bocah songong seperti kamu “ balas Angel
Arsen terpaku, ia tidak menyangka akan mendapatkan anak tiri sesongong Kanaya. Padahal Arsen sangat tau jika Widianto papa Kanaya adalah seorang pengusaha sukses yang sangat santun karena Arsen sudah beberapa kali melakukan proyek kerjasama dengan perusahaan milik papa Kanaya.
Arsen menikahi Angel setelah papa Kanaya dinyatakan meninggal dalam sebuah kecelakaan. Mobil yang papa Kanaya kendarai masuk ke jurang dan meledak di dasar jurang. Jasad papa Kanaya tidak pernah ditemukan karena disinyalir hangus terbakar di dalam badan mobilnya.
Dulunya Angel dan Arsen pernah pacaran sewaktu mereka duduk di bangku SMA, namun hubungan mereka putus saat Arsen kuliah di luar negri dan Angel menikah muda dengan Papa Kanaya setelah berhasil menyingkirkan mama Kanaya.
Sebetulnya pernikahan Arsen dengan Angel tidak mendapat restu dari keluarga Arsen karena status Angel yang merupakan seorang janda. Selain itu suami Angel juga meninggalnya terbilang belum lama. Karena alasan itulah Arsen menikahi Angel secara siri dan keluarga Arsen tidak ada yang menghadiri pernikahan mereka.
Angel yang gila harta masih ingin menguasai perusahaan peninggalan mendiang suaminya dengan berkedok amanat Widianto yaitu untuk mengurus Kanaya sampai gadis itu menyelesaikan pendidikannya dan menikah.
“Aku curiga jangan-jangan selama ini kalian memang selingkuh dibelakang papa aku “ tuduh Kanaya
Arsen yang daritadi hanya diam akhirnya tidak dapat menahan diri untuk bersuara
“Kami tidak selingkuh dibelakang papa kamu..kami menikah baru-baru ini, bukankah papa kamu meninggal beberapa bulan yang lalu ?” Arsen membela diri
“Menikahnya baru-baru ini..tapi pacarannya sudah sejak lama. Bisa jadi kan ?” tuduh Kanaya sambil beranjak ke kamarnya di lantai atas.
“Jaga mulut kamu ,Naya !” hardik Angel murka
“Sabar..dia masih labil , jangan diperlakukan dengan keras “ Arsen menenangkan Angel.
“Aku heran dengan anak itu , tidak ada sopan-sopannya sama orangtua “ keluh Angel
“Aku mengerti posisi Kanaya, pasti tidak mudah menerima orang asing yang tiba-tiba masuk kedalam kehidupannya..semua butuh waktu “ tutur Arsen bijak.
“Anak itu tidak bisa disabarin Sayang..dari dulu memang begitu...kurang ajar “ sungut Angel
Arsen menghentikan sumpah serapah Angel dengan cara menyumpal mulut Angel dengan bibirnya..namun tiba-tiba terdengar suara bantingan pintu dari lantai atas yang cukup keras..tepatnya dari arah kamar Kanaya..dan tautan bibir sepasang pengantin baru itu pun berakhir.
Setelah beberapa hari berlalu Arsen mulai terbiasa dengan keributan antara Angel dan Kanaya. Menurut Arsen mereka sudah seperti Anjing dan Kucing sehingga sangat sulit untuk membuat keduanya akur karena keduanya sama-sama egois dan Arsen menjadi penengah diantara dua orang sedang berseteru.
*
Pagi ini setelah sarapan pagi Angel pergi lebih dulu karena kantornya yang paling jauh, setelah Angel pergi biasanya Kanaya pergi ke sekolah dengan dijemput oleh Meta sahabatnya. Namun pagi ini tidak biasanya Meta tidak datang menjemput dan tidak memberi kabar apapun kepada Kanaya.
“Belum pergi Nay ?’’ tanya Arsen ketika pria itu hendak masuk kedalam mobilnya.
“Belum Dad, Meta nya belum jemput “ jawab Kanaya malas sambil sesekali melihat arlojinya dengan wajah yang cemas takut terlambat ke sekolah.
“Mungkin teman kamu nya tidak sekolah, coba kamu bel !”
Arsen memperlihatkan kepeduliannya kepada putri sambungnya itu.
Kanaya berusaha mengubungi Meta namun tidak aktif.
“Nomor Meta nya tidak aktif “
“Ya sudah kalau begitu kamu pergi dengan Daddy saja, daripada kamu terlambat pergi ke sekolah “ Arsen menawarkan diri
“Tidak usah..aku pesan ojek online saja “ Kanaya menolak
“Naya..suka tidak suka aku sekarang adalah Daddy kamu, jadi tolong kamu terima kenyataan ini..sekarang kamu masuk ke mobil, Daddy akan antar kamu ke sekolah !” perintah Arsen
Kanaya tidak punya pilihan lain selain masuk kedalam mobil Arsen dan membiarkan pria itu mengantarkannya ke sekolah.
“Di garasi ada banyak mobil, kenapa kamu tidak bawa mobil sendiri saja ke sekolah..kalau kamu tergantung terus sama teman kamu nanti kamu sendiri yang repot seperti sekarang “ Arsen memberikan saran
“Malas “ jawab Kanaya.
“Kalau begitu aku yang akan antar jemput kamu ke sekolah “
“Tidak..aku bisa pergi sendiri “ Kanaya menolak
Kanaya keberatan karena ia tidak bisa pergi kemana-mana dulu sepulang sekolah seperti yang biasa ia lakukan bersama Meta.
“Kamu keberatan karena tidak bisa main dulu setiap pulang sekolah ?” tebak Arsen.
Arsen tau apa yang ada dalam pikiran putri sambungnya itu, karena hampir setiap hari Kanaya pulang sekolah ketika hari mulai gelap. Kanaya tidak tau jika kebiasaannya setiap hari itu tidak luput dari perhatian Arsen.
“Kalau iya memangnya kenapa ?” tantang Kanaya
“Apakah selama ini Mami kamu tidak pernah mengurus dan mengajari kamu dengan baik ?”
“Memang..dia terlalu sibuk menghabiskan uang papa aku.. dan bersenang-senang dengan suami barunya “ jawab Kanaya tajam.
“Aku tidak semiskin itu dan tidak bersenang-senang dengan menghabiskan uang papa kamu. Aku juga punya uang bahkan jika mau aku mampu membeli perusahaan papa kamu..kamu jangan takut karena aku tidak akan mengambil sepeserpun uang peninggalan papa kamu itu “ wajah Arsen berubah gelap, ia benar-benar tersinggung dengan ucapan Kanaya barusan.
Kanaya pun terdiam, ia bersiap jika Arsen yang sedang tersinggung berubah pikiran tidak mau mengantarkannya ke sekolah dan menurunkannya di jalan.. tapi Arsen terus melajukan mobilnya sampai ke sekolahnya dan baru menurunkan Kanaya disana.
Setelah menurunkan Kanaya, Arsen pun melajukan mobilnya dengan kencang meninggalkan Kanaya yang tampak bengong karena tidak menyangka jika Arsen akan tersinggung dengan ucapannya.
Kanaya sadar jika ia memang sudah keterlaluan kepada Arsen
Arsen tidak menyangka jika pernikahannya dengan Angel akan membuat dirinya terjebak diantara konflik antara ibu tiri dan anak tirinya yang cukup rumit. Ketika memutuskan menikahi Angel ia pikir semua akan berjalan baik-baik saja. Namun setelah beberapa waktu berjalan entah mengapa Arsen merasa seperti sedang mendapatkan karma karena telah nekad menikahi Angel tanpa restu dari keluarganya.
**Hai readers tersayang Author datang lagi nih bawa judul baru yang rada horor.
Jangan dulu ngehujat ya pas baca judulnya..lebih baik nikmati saja
dulu alurnya siapa tau suka
Bagi yang suka jangan lupa dukungannya ya..happy reading 😘😘**
Malam ini Kanaya menghadiri undangan ulangtahun Viona teman sekelasnya di sebuah villa di daerah Puncak. Pesta yang mengusung tema pool party itu berlangsung sangat meriah.
Kanaya yang datang sedikit terlambat karena sempat terjebak macet tidak terlalu memperhatikan sekitarnya dan langsung bergabung dengan teman-teamannya yang sudah lebih dulu berendam di kolam setelah menyerahkan kado dan mengucapkan selamat ulangtahun kepada Viona.
Tubuh putih mulus bak pualam milik Kanaya sangat kontras dalam balutan bikini two piece berwarna merah terang. Dadanya yang padat dan kencang terlihat sedikit menyembul dibalik bikini model tali yang ia kenakan. Kain pantai yang ia lilitkan di pinggang bawahnya tidak dapat menutupi perut rata dan paha mulusnya.
Kanaya tidak menyadari jika Arsen termasuk salah satu tamu undangan yang hadir disana. Selain mengundang teman-teman sekelasnya Viona juga mengundang teman-teman kakaknya yang tergabung dalam club mobil mewah dan salah satu membernya adalah Arsen.
Arsen yang duduk agak tersembunyi merasa tidak senang ketika beberapa temannya tampak membicarakan kecantikan dan kemolekan tubuh Kanaya dengan penuh kekaguman. Naluri seorang ayah yang ingin melindungi putrinya dari bahaya yang mengancam pun muncul dalam diri Arsen.
Semakin malam pesta pun semakin meriah. Suguhan musik energik dari dj yang sengaja didatangkan dari sebuah diskotik di Jakarta membuat suasana pesta menjadi semakin panas.
Beberapa teman Arsen mulai nekad mendekati Kanaya dengan membawakan gadis itu minuman dan diletakkan di bibir kolam. Arsen melihat temannya berhasil berkenalan dengan Kanaya dan itu membuat ia tidak senang.
Arsen tidak rela jika putri sambungnya itu menjadi objek fantasi liar teman-temannya, karena ia sangat tau bagaimana brengseknya teman-teman klub mobilnya itu dalam urusan perempuan.
Arsen sedikit lengah mengawsi Kanaya ketika pria itu harus menerima telepon dari Angel. Istrinya itu menanyakan kabar Arsen yang mengaku sedang berada di luar kota untuk urusan pekerjaan. Arsen tidak mungkin mengatakan dengan jujur jika sekarang ia sedang menghadiri acara pool party di sebuah villa di Puncak.
Setelah mengakhiri sambungan telepon dengan istrinya, Arsen pun kembali ke tempat duduknya dan berniat kembali mengawasi Kanaya dari sana. Belum sempat Arsen menjatuhkan bokongnya di kursi kayu tiba-tiba dari arah kolam renang terdengar suara jerit kepanikan.
Arsen langsung loncat dan berlari menuju kolam renang ketika melihat beberapa orang sedang berusaha menolong Kanaya yang nyaris tenggelam. Arsen tidak tau apa yang terjadi dengan Kanaya karena setau dirinya Kanaya cukup mahir berenang. Arsen beberapa kali melihat Kanaya berenang di kolam renang di rumahnya.
Tanpa pikir panjang Arsen langsung menceburkan diri ke kolam dan mengangkat tubuh Kanaya keatas. Wajah Kanaya tampak pucat dan ia meringis kesakitan karena kakinya mengalami kram.
Dalam keadaan kesakitan Kanaya tampak kaget ketika menyadari keberadaan papa tirinya disana, apalagi kini ia sedang berada dalam gendonganya.
“Daddy...bagaimana bisa ada disini ?” tanya Kanaya sambil melingkarkan tangannya di leher Arsen.
“Sama seperti kamu “ jawab Arsen sambil mendudukkan Kanaya di sun lounger yang ada di pinggir kolam
Viona mengambilkan krim penghangat dan segelas teh panas untuk Kanaya. Viona sempat menghentikan sejenak pesta sebelum memastikan keadaan Kanaya baik-baik saja.
“Kalian lanjutkan lagi saja pestanya, biar Kanaya saya yang urus “ titah Arsen untuk menghalau beberapa orang yang mengerubungi mereka.
“Iya, Vi..gue biar sama Daddy saja..orang cuma kram kaki “ tutur Kanaya.
Kanaya tidak mau pesta Viona rusak hanya karena ia mengalami kram kaki.
“Serius lu gapapa gue tinggal ?” tanya Viona
“Iya..gapapa “ jawab Kanaya sambil tersenyum.
Setelah Viona dan teman-teman yang mengerubunginya pergi Arsen meluruskan kaki Kanaya dan mulai mengurut betisnya dengan menggunakan krim pemberian Viona.
“Dad..sakit “ Kanaya mencengkran tangan Arsen menahan sakit.
“Makanya kalau mau renang itu pemanasan dan peregangan otot dulu, jangan asal nyemplung !” omel Arsen sambil terus mengurut betis Kanaya.
“Daddy kasih taunya telat “ cibir Kanaya.”Auwww...sakit Dad ..pelan-pelan dong !‘’
Kanaya semakin erat mencengkram lengan Arsen untuk meredakan rasa sakit yang ia rasakan.
Arsen terus memijit
Kanaya memperhatikan Arsen yang tampak fokus dengan kaki jenjangnya. Jika dilihat dari jarak sedekat ini Kanaya baru sadar jika Arsen sangatlah tampan, hidungnya yang mancung dan matanya yang berwarna perak menjadi identitas tak terbantahkan jika Arsen itu bukan produk asli pribumi. Hanya warna kulitnya saja yang tidak seputih pria bule pada umumnya dan menurut Kanaya malah semakin terlihat macho.
Ketika mata Kanaya menyusur tubuh berotot Arsen yang masih menyisakan butiran air, seketika air liur Kanaya nyaris menetes. Kanaya berusaha sekuat tenaga untuk tidak meraba otot perut Arsen yang menurutnya seperti roti sobek..pasti akan sangat menyenangkan berada dalam pelukannya yang hangat.
Kanaya akui jika ibu tirinya mempunyai selera yang bagus untuk urusan laki-laki.
“Apakah masih sakit ?” Arsen menghentikan kegiatan mengurutnya. Mata peraknya kini menatap kearah Kanaya dengan tatapan khawatir.
“Iya..disebelah sini masih terasa sakit “
Kanaya menunjuk satu bagian betisnya sambil pura-pura meringis.
Kanaya tidak mengerti ada apa dengan dirinya. Tiba-tiba saja ia merasa begitu nyaman berada di dekat Arsen sampai rela berbohong agar Arsen tidak berhenti mengurut betisnya dan ia bisa menikmati pahatan maha sempurna di depan matanya lebih lama lagi..kalau bisa sampai pesta usai.
Arsen kembali mengurut betis Kanaya membuat gadis itu semakin merasa nyaman, entah darimana datangnya tiba-tiba satu ide gila melintas di kepala Kanaya..sepertinya akan sangat menyenangkan melihat Angel menangis jika pangeran tampannya ini ia curi
Kanaya ingin Angel merasakan apa yang Mamanya dulu rasakan saat Angel mencuri papanya, tapi masalahnya bagaimana caranya agar membuat Arsen tertarik kepadanya ?
Arsen berhenti mengurut betis Kanaya setelah gadis itu tidak lagi merasa kesakitan. Meskipun begitu Arsen tidak membiarkan Kanaya kembali lagi ke kolam. Arsen menyuruh Kanaya tetap duduk tidak jauh darinya dan Kanaya pun menurut.
Sampai pesta usai Kanaya tidak pernah sekalipun jauh dari Arsen apalagi kembali ke kolam renang. Kanaya menikmati sisa pesta itu dengan menemani Arsen mengobrol bersama teman-teman club mobilnya sampai pesta usai.
Setelah pesta usai Arsen membawa Kanaya pulang dengan mobilnya. Di tengah jalan Arsen yang diserang ngantuk berat akhirnya memilih menginap di hotel yang kebetulan mereka lewati. Karena hanya ada satu kamar yang tersisa akhirnya mereka pun tidur dalam satu kamar.
Karena sangat mengantuk Arsen pun langsung tertidur pulas. Ia baru bangun keesokannya saat matahari sudah mulai tinggi dan ketika ia membuka matanya Arsen terkejut karena mendapati Kanaya tengah tertidur pulas sambil memeluk tubuhnya.
Jantung Arsen berdegup dengan kencang, ia takut semalam sudah terjadi sesuatu diantara dirinya dengan Kanaya tanpa ia sadari. Namun setelah melihat Kanaya dan dirinya masih mengenakan pakaian lengkap Arsen pun terlihat lega.
Setelah insiden yang terjadi di Puncak beberapa waktu yang lalu, sikap Kanaya terhadap Arsen mulai melunak. Ia tidak lagi berkata ketus ataupun mengeluarkan kalimat pedas. Kanaya mengurangi sedikit sisi pembangkang dalam dirinya demi mencuri perhatian dari Arsen.Terlebih niat untuk menggoda papa tirinya itu semakin menggila.
Hari ini Angel pergi ke Lombok untuk urusan bisnis selama tiga hari, Kanaya melihat Arsen mengantarkan nenek sihir itu ke bandara dan baru pulang pada sore harinya.
Kanaya baru bertemu lagi dengan Arsen pada saat mereka makan malam. Di meja makan itu hanya ada mereka berdua karena Angel sudah berangkat ke Lombok tadi siang.
Tidak ada percakapan diantara mereka, hanya terdengar suara sendok dan garpu yang saling beradu diatas piring mengiringi aktifitas keduanya di meja makan. Arsen terlalu fokus pada makanan dipiringnya sementara Kanaya memutar otak mencari cara agar bisa menarik perhatian Arsen.
Setelah sekian lama hening akhirnya Kanaya memberanikan diri membuka suara terlebih dahulu.
“Dad..aku ada tugas sekolah yang tidak aku mengerti, bisakah Daddy membantu aku ?”
Kanaya tiba-tiba mendapat ide untuk mengajak Arsen berbicara.
“Ya “ jawab Arsen singkat
Yes..akhirnya gue punya kesempatan dekatin si Daddy mumpung nenek sihirnya sedang ke Lombok
“Kamu nanti ke ruangan Daddy saja “
“Baik Dad “ jawab Kanaya senang.
Akhirnya ia punya kesempatan untuk mendekati Arsen dengan alasan meminta bantuan mengerjakan tugas sekolah. Padahal sesungguhnya Kanaya adalah anak yang pintar, bahkan di kelasnya Kanaya selalu mendapatkan peringkat kesatu. Sepertinya kali ini Kanaya harus berpura-pura menjadi anak bodoh agar bisa mendekati Arsen.
“Naya ?”
Suara panggilan Arsen memutus lamunan Kanaya.
“Iya Dad ?”
“Kalau makan itu jangan bengong !”
Arsen mengingatkan Kanaya
“Iya ,Dad “
Kanaya tersipu malu kemudian melanjutkan makannya.
Arsen diam-diam menatap Kanaya, menurutnya ada perubahan dalam diri Kanaya dibanding sejak pertama kali Arsen menginjakkan kakinya di rumah ini. Lebih tepatnya sejak ia menolongnya saat mengalami kram kaki di ulangtahun teman mereka di puncak.
Sekarang Kanaya tidak seketus dulu bahkan terlihat sangat manis, sepertinya Angel kurang sabar dalam menghadapi gadis ababil seperti Kanaya. Arsen yakin jika lambat laun ia akan bisa merubah Kanaya menjadi gadis yang santun seperti mendiang papanya.
Setelah selesai makan malam, Arsen terlihat masuk ke ruang kerjanya sementara kanaya masuk ke kamarnya dan menyalin banyak soal matematika dibuku tulisnya yang akan ia berikan kepada Arsen. Kanaya mencari soal Matematika yang paling sulit menurutnya.
Sebelum menemui Arsen, Kanaya memakai piyama tidurnya yang sangat pendek sehingga memperlihatkan paha mulusnya dan juga Kanaya sengaja tidak mengenakan bra sehinga sepasang *********** yang indah tercetak jelas dibalik piyama tanpa lengannya. Kanaya berharap Arsen agar tergoda untuk sekedar menjamahnya.
Setelahnya Kanaya pun pergi ke ruangan kerja Arsen dengan membawa buku dan alat tulisnya. Disana Arsen tampak sedang fokus dengan laptop dan tumpukkan berkas diatas meja.
“Dad...!” panggil Kanaya.
Arsen menoleh
“Apakah aku mengganggu ?” tanya nya
“Tidak..sudah selesai !” jawab Arsen sambil menutup laptopnya dan membereskan semua berkas yang berserakan diatas meja.
Kanaya mendekat kearah meja kemudian menyerahkan bukunya kepada Arsen.
“Aku tidak mengerti pelajaran matematika “ cicit Kanaya
Arsen memeriksa buku tugas fiktif milik Kanaya
Kanaya mendekat kearah Arsen dengan sedikit membungkukan tubuhnya sehingga dada montoknya sedikit menyembul keluar. Arsen berusaha fokus mengajari Kanaya meskipun dada montok Kanaya terpampang jelas di depan matanya seolah mengundang untuk ia sentuh.
Dari caranya mengajari Kanaya sangat terlihat jika Arsen sangat cerdas karena ia adalah lulusan perguruan tinggi di luar negri. Namun Kanaya justru lebih banyak memperhatikan wajah tampan Arsen daripada materi dan rumus-rumus yang sedang Arsen bahas membuat pria itu menjadi sedikit kesal.
“Naya..serius dong !” omel Arsen sambil menyentil kening Kanaya.
“Abisnya aku pusing ,Dad “ keluh Kanaya dengan cengirannya.
“Yang mana yang belum mengerti ?” tanya Arsen sambil menggaruk kepalanya sepertinya Arsen mulai pusing karena Kanaya susah mengerti dan tidak fokus.
“Semuanya “
“Bagaimana mau mengerti kalau kamunya tidak fokus dan malah menatap saya “ omel Arsen
“Habisnya Daddy ganteng “ Kanaya menggombal sambil nyengir.
“Tidak lucu !” Arsen kembali menyentil kening Kanaya membuat Kanaya meringis.
Arsen menghela nafas berat, gadis ini benar-benar menguji kesabarannya. Arsen mencoba bersabar dan mengulangi mengajari Kanaya dari awal.
Arsen menjeda sejenak mengajari Kanaya untuk menerima telepon dari Angel yang sedang berada di Lombok. Selama Arsen berbicara dengan Angel, Kanaya menopang dagu dengan tangan kanannya dan matanya terus menatap Arsen yang sedang berbicara denga istrinya.
Setelah cukup lama berbicara dengan istrinya, Arsen pun kembali fokus kepada Kanaya.
“Daddy akan carikan tempat les yang bagus untuk kamu “ ucap Arsen karena menurutnya Kanaya sangat lambat dan susah mengerti, juga tidak fokus..dan sepertinya Arsen angkat tangan.
“Daddy tidak mau mengajari aku ?” Kanaya menatap Arsen sendu
“Bukan begitu..kalau kamu les Daddy yakin kamu akan lebih fokus dan akan lebih cepat mengerti “ jawab Arsen.
“Aku maunya Daddy saja yang ngajarin..aku janji akan belajar dengan serius “ janji Kanaya sambil mengangkat dua jarinya.
Arsen menatap Kanaya ragu, namun wajah pupy eyes Kanaya membuatnya luluh
“Baiklah..sekarang kerjakan ini seperti yang Daddy ajarkan tadi ! tapi kalau masih belum mengerti juga Daddy akan panggil guru les ke rumah ” titah Arsen
“Baiklah “ jawab Kanaya dengan bersemangat.
Kanaya mengerjakan semua soal itu dengan benar, ia tidak mau Arsen menganggap dirinya tidak serius dan ujung-ujungnya kapok tidak mau mengajarinya lagi dan memanggil guru les ke rumah karena yang Kanaya inginkan adalah Arsen yang mengajarinya agar ia mempunyai kesempatan untuk menggoda Arsen dan melancarkan aksi balas dendamnya kepada ibu tirinya.
Arsen menatap Kanaya yang sedang mengerjakan semua soal itu dengan serius. Sesekali gadis itu menghitung dengan jarinya dan kadang-kadang menggigit ujung pensil jika sedang berpikir keras membuat Arsen tersenyum tipis melihat tingkah Kanaya yang menurutnya lucu dan menggemaskan.
“Sudah selesai “ seru Kanaya heboh sambil menyerahkan buku miliknya kepada Arsen untuk diperiksa.
Arsen memeriksa hasil pekerjaan Kanaya dengan teliti. Beberapa saat kemudian Arsen tampak tersenyum puas karena semua pekerjaan Kanaya tidak ada yang keliru.
“Sudah benar semua “
Arsen mengembalikan buku itu kepada Kanaya.
“Besok-besok aku mau belajar sama Daddy lagi “
Kanaya mulai ngelunjak dan Arsen tidak bisa untuk mengatakan tidak
“Terimakasih , Dad “ Kanaya menghambur memeluk tubuh Arsen rapat-rapat kemudian mencium pipinya.
Arsen terpaku tidak menyangka dengan apa yang Kanaya lakukan, reaksi spontan Kanaya sebetulnya sangatlah wajar. Kanaya mencium pipinya sebagai ungkapan rasa terimakasih karena Arsen sudah mau membantunya mengerjakan tugas sekolah. Namun Arsen merasakan reaksi yang lain di dalam tubuhnya..
Ada desiran lembut ketika tubuh molek gadis itu merapat tanpa jarak dengan tubuhnya. Arsen dapat merasakan jika Kanaya tidak mengenakan bra saat sepasang benda kenyal yang membusung itu menabrak dadanya.Arsen buru-buru menepiskan rasa yang tidak wajar itu ketika akal sehatnya kembali datang .
“Sekarang kamu tidur supaya besok kamu tidak kesiangan sekolah !”
Arsen menjauhkan tubu Kaaya dari pelukannya sebelum gadis itu menyadari jika ada yang bereaksi dibalik celana piyama bergaris milik Arsen ketika bersentuhan dengan tubuh molek Kanaya.
“Iya , Dad “ jawab Kanaya sambil tersipu malu.
Kanaya keluar dari ruangan kerja Arsen sambil senyum-senyum sendiri. Arsen tidak menyadari jika sebenarnya Kanaya dapat merasakan ada yang terbangun dibalik celana piyama yang Arsen kenakan..dan ini Kanaya anggap sebagai awal yang baik untuk melancarkan aksi balas dendamnya. .
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!