Langit Jepang di malam hari tampak terlalu indah bekilauan disinari oleh lampu dari berbagai gedung pencakar langit.
Seorang pria yang dibalut bathrobe putih pun menikmati malam itu dengan segelas anggur merah. Laki-laki tersebut menatap jam tangannya kemudian menyesap kembali wine dengan gaya sensual.
la adalah Lucas Alexander, sang penerus kerajaan the Alexander Hamilton Group dimana perusahaan tersebut bergerak di bidang ekspor impor mobil mewah sekelas BMW, Lamborghini, Ferrari, Porche dan lain sebagainya, malam ini laki-laki tersebut melakukan kunjungan ke Jepang karena akan melakukan transaksi dengan salah satu klien terbarunya.
laki-laki tersebut terlihat duduk dengan santai menampilkan rahang Koko dan wajah tampannya di mana dia beberapa kali mengetukkan jarinya ke pinggiran kursi kayu yang tengah dia duduki saat ini.
Percayalah tidak akan ada perempuan yang tidak terpesona melihat mahakarya paling indah milik tuhan tersebut, bahkan tidak akan ada perempuan dan gadis yang tidak ingin menenggelamkan diri mereka ke dalam pelukan laki-laki itu.
Semua terlihat begitu sempurna dan benar-benar typekal laki-laki yang di Gandrungi oleh para perempuan jaman ini.
"Anda bisa mentransfer langsung uang nya dan kami akan mengirim barang nya dengan cepat besok pagi"
Ucap laki-laki tersebut sembari menunggu jawaban dari laki-laki berperawakan gempal dan pendek serta berkulit putih yang ada di hadapannya tersebut.
Mereka melakukan transaksi jual beli untuk beberapa produk yang diluncurkan oleh Alexander Hamilton group.
meksipun Jepang mampu memproduksi banyak mobil berkelas, tapi mereka tetap tidak bisa melepaskan diri untuk bekerjasama dengan pihak asing dan memiliki koleksi mobil dari berbagai macam negara demi memuaskan hasrat para penduduk mereka.
laki-laki bertubuh gempal dan berkepala plontos tersebut melirik ke sisi kanannya di mana seorang perempuan tampak berdiri dan memegang sebuah tablet yang ada di tangannya.
seolah-olah telah paham dengan kodenya, perempuan tersebut menganggukkan kepalanya dan berjalan mendekati laki-laki tersebut kemudian secara perlahan perempuan tersebut mulai memainkan jemari-jemari indahnya ke atas tablet yang ada ditangan nya tersebut dalam kurun waktu beberapa detik, kemudian perempuan itu kembali menganggukkan kepalanya ke arah laki-laki bertubuh gempal dan kepala plontos tersebut.
Alih-alih menunggu laki-laki yang ada di hadapan Lucas bicara, bisa dia dengar notifikasi masuk ke dalam handphonenya, laki-laki itu menatap layar handphonenya untuk beberapa waktu memutarnya dengan gaya yang begitu santai kemudian melihat apa yang ada di dalam sana.
secepat kilat laki-laki tersebut berdiri kemudian dia mengeluarkan tangannya sembari berkata,
"Senang bisa bekerja sama dengan anda, tuan Ichiro"
Ucap nya sembari menaikan ujung bibirnya.
Tuan Ichiro membalas uluran tangan laki-laki tersebut sambil menundukkan kepalanya.
"Haik...kami juga senang bisa bekerja sama dengan anda"
jawab laki-laki tersebut cepat.
setelah melepaskan tangannya, Lucas secepat kilat beringsut dari sana, dia mulai membalikan tubuhnya kemudian langsung bergerak pergi menjauh dari hadapan tuan Ichiro dan sekretaris nya tersebut.
Dikala dia berjalan dan bergerak menjauh dari sana, seorang laki-laki tanpa ikut bergerak mengikuti langkahnya.
"apakah anda akan langsung kembali ke hotel tuan?"
tanya laki-laki yang ada di samping Lucas tersebut.
"apakah sudah menyelidikinya? mereka bilang Karla tengah berada di Jepang?"
daripada menjawab pertanyaan sang sekretaris nya, laki-laki itu lebih suka balik bertanya soal saudara sepupu kesayangannya.
Karla Hamilton Antario Mora, dia adalah saudara sepupu kesayangannya, siapa yang tidak tahu betapa laki-laki sekelas Lucas selalu meng istimewakan dan me'ratu kan sepupunya tersebut sejak kecil hingga mereka sedewasa ini.
Mendengar pertanyaan dari Tuhannya sang sekretaris langsung menjawab.
"Yah nona Karla ada di Jepang, mereka berkata nona Karla tengah berpesta, apakah tuan ingin aku menyusul nona dan membawanya pulang dengan cepat?"
Jawaban tersebut aku juga dianggap laki-laki Persebaya sebagai satu barisan tanya untuk menunggu persetujuan tuannya.
mendengar pertanyaan sekretarisnya lucu langsung menggelengkan kepalanya.
"Siapkan mobilku secepatnya, aku sendiri yang akan menyusulnya dan membawanya kembali ke Indonesia, aku yakin paman tidak tahu jika dia melarikan diri dan mengambil liburan diam-diam di belakangnya"
Ucap Lucas lagi lantas membuang pandangannya.
"Aku benci saat melihat dia menghabiskan masa mudanya bersama orang-orang yang tidak berguna"
Lanjut Lucas kemudian lantas dia meneruskan langkahnya menuju ke arah depan.
seolah-olah paham dengan apa yang dimaksud oleh tuannya laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya tanda mengerti, dia tahu laki-laki itu pada akhirnya pasti akan mengirim sang sepupu kesayangannya kembali menuju ke hotel.
tidak pernah tidak ada yang tahu bagaimana cara Lucas memperhatikan karla, laki-laki tersebut benar-benar sepupu yang sangat memperhatikan sepupu gadis nya, perhatian yang dilakukan Lucas bahkan seperti saudara kandung Karla sendiri, mereka tidak terpisahkan meskipun berbagai macam badai menghantam.
Pertengkaran demi pertengkaran kecil hanya sebagai bumbu hiasan dalam hubungan mereka berdua, selanjutnya mereka akan menjadi begitu akrab layaknya dua bersaudara tidak terpisahkan.
tidak ada satu hal pun di dunia ini yang bisa membuat mereka terpisah antara satu dengan yang lainnya, meskipun orang-orang berkata saudara sepupu tidak mungkin bisa sebaik saudara sekandung, tapi Lucas dan Karla seolah-olah mematahkan ucapan tersebut, dua orang itu bagaikan kakak dan adik yang tidak terpisahkan, padahal terkadang kakak dan adik kandung akan sering bertengkar untuk hal-hal yang tidak dibutuhkan, tapi kedua orang itu tidak menganggap pertengkaran mereka serius dan selalu berakhir berbaikan kemudian mereka akan kembali menjalin hubungan harmonis antara saudara.
percaya begitu menyayangi sepupunya, tidak sehelai rambut pun atau seujung kuku pun orang-orang bisa menyakiti gadis tersebut dan sejak kecil hingga dewasa segala sesuatu yang terjadi pada Karla menjadi tanggung jawab besar Lucas hingga hari ini tanpa terkecuali.
Lucas selalu berkata kepada orang tua mereka berkata, dia akan menjaga Karla hingga gadis itu mendapatkan laki-laki yang tepat untuk dinikahi nya, tidak ada yang boleh melamar gadis tersebut tanpa persetujuannya dan dia harus memastikan jika laki-laki yang ingin menikahi Karla merupakan laki-laki pantas yang memang layak mendapatkan saudara sepupunya, setelah itu laki-laki tersebut meyakini Lucas akan menikah dengan gadis pilihan Karla selama gadis yang memilih nya adalah adik sepupu kesayangannya.
karena dia yakin bola mata Karla tidak mungkin tertipu pada gadis yang tidak benar-benar mencintainya.
mereka benar-benar dua saudara sepupu yang tidak terpisahkan tapi siapa sangka setelah malam ini semua sejarah itu akan berubah, hubungan sepupu mereka menjadi begitu rumit dan sulit tanpa bisa dicegah.
bahkan ada perjuangan-perjuangan besar yang terjadi di dalam hubungan mereka hingga akhir.
Beberapa waktu sebelumnya.
Seorang perempuan menyerahkan sebuah botol kecil kepada seorang pelayan yang ada di hadapannya kemudian dia berkata.
"aku tidak ingin ada kata kegagalan pastikan dia meminumnya dan kirim dia ke kamar yang telah aku sediakan"
Ucap perempuan muda itu dengan cepat ke arah laki-laki yang ada di hadapannya, bisa dilihat bagaimana ekspresi perempuan tersebut saat ini, dia menatap ke arah pelayanan yang ada di hadapannya dengan sungguh-sungguh sebaliknya menggeser sebuah amplop mendominasi berwarna coklat ke arah pelayan yang ada di hadapannya itu.
mendengarkan apa yang diucapkan oleh perempuan itu membuat laki-laki tersebut menundukkan kepalanya sembari meraih botol kecil yang diberikan oleh perempuan itu, kemudian pelayan tersebut pelayan amplop mendominasi berwarna coklat yang cukup tebal untuk ukuran kantong dirinya.
sesungguhnya jika bukan karena amplop tersebut mungkin dia tidak ingin melakukannya.
"pastikan kau tidak salah orang"
lanjut perempuan itu lagi kemudian.
sejenak keheningan terjadi di antara mereka, tidak tahu kenapa tapi laki-laki tersebut seolah-olah maju mundur dengan keadaan ini hingga pada akhirnya laki-laki tersebut menjawab.
"Baik nona"
pelayan laki-laki tersebut mengganggukan kepalanya tanda mengerti, kemudian dia membalikkan tubuhnya secara perlahan lantas beranjak pergi dari sana.
perempuan itu tampak tersenyum dengan puas, dia berdiri dari posisi duduknya secara perlahan kemudian menggeser kursi miliknya ke arah sisi kanannya.
hatinya berdebar-debar menunggu malam ini, berharap tidak ada yang kacau dengan apa yang direncanakannya sejak beberapa bulan yang lalu.
dia berharap tidak ada orang yang mengganggu apa yang telah dia rencanakan saat ini, dan dia pikir semua akan aman mengingat gadis itu tidak ada di samping laki-laki tersebut pikir nya.
pelayan laki-laki tadi bergerak menjauhi posisi perempuan yang ada di hadapannya itu tadi, dan begitu dia telah menjauhi perempuan tersebut laki-laki itu berbelok ke arah meja bartender.
sebenarnya pemikiran laki-laki tersebut berkacamuk menjadi satu, tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya sama tapi dia merasa meragukan apa yang harus dia lakukan.
"Apa kamu baik-baik saja?"
tiba-tiba saja suara seorang perempuan mengejutkan dirinya, perempuan itu bertanya sambil mempersiapkan beberapa minuman kearah gadis di samping laki-laki tersebut.
sejenak lagi-lagi tersebut menatap ke arah perempuan itu untuk beberapa waktu, dia tidak menjawab sama sekali di mana saya ini pemikirannya melayang-layang jauh entah ke mana, hingga akhirnya laki-laki itu menjawab.
"Tentu saja"
laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya dengan cepat, kemudian laki-laki tersebut melirik ke arah kanannya di mana rekan kerja sejawat nya mengembangkan senyuman kearah dirinya.
"Kamu seperti memiliki banyak masalah"
ucap gadis di sampingnya dengan cepat kemudian dia meraih nampan berisi berbagai macam minuman yang diberikan oleh perempuan di hadapan mereka tersebut.
"demi apapun kamu seperti orang linglung sejak tadi, jika sesuatu yang buruk terjadi atau kamu sakit kamu bisa duduk sejenak untuk mengobati rasa"
lanjut gadis tersebut lagi kemudian.
"aku tidak apa-apa hanya merasa sedikit lelah"
laki-laki itu menjawab dengan cepat lantas membuang pandangannya, dia akan bertatapan langsung dengan bola mata gadis yang ada di sampingnya tersebut, karena ketika dia berbohong biasanya semua orang akan tahu.
gadis di sampingnya itu tampak menaikkan kedua belah bahunya kemudian dia segera beranjak pergi dengan cepat, meninggalkan laki-laki itu seorang diri sedangkan perempuan di hadapan laki-laki tersebut tampak membalikkan tubuhnya dan kembali mempersiapkan beberapa minuman untuk beberapa room yang lainnya.
"jika punya masalah di rumah jangan terlalu dipikirkan, bawa enjoy perasaanmu di sini kawan, tempat kerja akan menjadi tempat hiburan paling indah untuk melupakan kesusahan di rumah"
ucapan di hadapannya tersebut dengan cepat kemudian dia mengabaikan laki-laki itu dan terus menggerakkan kedua tangannya untuk mempersiapkan berbagai macam minuman.
mendengar ucapan perempuan tersebut membuat laki-laki itu menghela pelan nafasnya, sejenak dia menatap gelisah untuk beberapa waktu Sembari menatap botol kecil ditangan nya tersebut, tidak tahu kenapa tapi seolah-olah dia meragukan apa yang akan diperbuatnya.
seumur hidup dia tidak pernah melakukan sebuah kejahatan sekalipun, dan ini kali pertama dia harus melakukan sebuah kejahatan karena keadaan, bahkan dia sejak tadi maju mundur untuk melakukannya atau tidak karena sesungguhnya dia cukup takut dengan keadaan apalagi dia tahu siapa yang akan dihadapi untuk diberikan isi botol kecil yang ada di tangannya tersebut.
laki-laki itu memejamkan sejenak bola matanya kemudian dia membuka kembali bola matanya untuk beberapa waktu lantas pada akhirnya laki-laki itu berkata pada perempuan di hadapannya tersebut.
"berikan aku minuman di ruang tuan Ichiro"
ucapnya dengan cepat.
dia menunggu jawaban perempuan yang ada di hadapan nya itu dengan tenang.
mendapat permintaan seperti itu perempuan yang ada di halaman depan laki-laki tersebut menganggukkan kepalanya tanpa menoleh sedikitpun karena laki-laki tersebut.
"berikan aku waktu beberapa detik semua akan siap"
ucapan perempuan itu dengan cepat.
dia sibuk mempersiapkan beberapa minuman dan meletakkan di atas nampan, setelah meyakinkan diri jika dia telah meletakkan semua pesanannya perempuan itu membalikkan tubuhnya lantas memberikan nampan tersebut ke arah laki-laki yang ada di hadapan nya itu.
"naikkan senyumanmu kawan itu terlihat sangat buruk di wajahmu"
ucapan perempuan itu sambil menyerahkan nampan minuman tersebut ke arah temannya itu.
"biasanya tuan Lucas akan memberikan tip yang besar, kau tahu tidak ada orang yang sebaik dirinya, seharusnya aku yang melakukannya malam ini tapi karena kau bersikeras untuk kita bertukar tugas apa boleh buat"
perempuan itu bicara dengan cepat menaikkan kedua bahunya kemudian dia membuang pandangannya lantas kembali berbalik ke arah belakang.
laki-laki yang diajak bicara itu tampak diam, dia kembali memutar botol kecil yang ada di tangannya untuk beberapa waktu.
tidak tahu apa yang sebenarnya dia tengah pikirkan saat ini, hingga pada akhirnya laki-laki tersebut kembali memperhatikan perempuan yang ada di hadapannya, pastikan jika perempuan itu belum berbalik dalam waktu yang cepat.
dia dengan tangan sedikit gemetaran mencoba menuangkan cairan yang ada di dalam botol kecil yang ada ditangan nya itu secara perlahan.
Satu tetes.
Dua tetes.
Tiga tetes.
setelah memastikan dia memasukkan isi cairan botol tersebut ke dalam salah satu gelas yang ada di hadapannya, laki-laki itu buru-buru menutup botol kecil tersebut dan memasukkannya ke dalam kantong miliknya.
dia langsung menghela kasar nafasnya untuk beberapa waktu kemudian berbalik dengan cepat dan bergerak menuju ke arah room di mana Lucas dan tuan Ichiro berada.
Dentuman suara musik di dalam klub malam yang Karla datangi terus terdengar memekak kan telinga, gadis tersebut berjalan dengan kepayahan sembari mencoba untuk menatap jalanan dengan baik dan benar, dia tampak sempoyongan dan merasa tubuhnya menjadi aneh.
tidak tahu kenapa dalam beberapa menit belakangan dia merasa kepalanya sangat pusing dan seolah-olah ada sesuatu yang aneh yang menjalar di seluruh anggota tubuhnya.
gadis itu pikir ada apa sebenarnya, seolah-olah dia meyakinkan diri jika tubuhnya saat ini tidak baik-baik saja, ada sesuatu yang salah yang sangat mengganggu dirinya.
gadis itu mencoba untuk memijat-mijat kepalanya untuk beberapa waktu,dia ingat bagaimana Daniel memaksanya untuk meminum minuman dari gelas yang diberikan oleh laki-laki tersebut yang berisi wine🍷.
karena ini adalah pesta ulang tahun temannya wanita tersebut pada akhirnya menerima wahyu yang diberikan oleh Daniel tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun
Dia bukan tipe gadis yang cukup kuat untuk minum tapi jika hanya satu dua gelas dia masih bisa mengkonsumsinya, tapi anehnya malam ini dia baru mengkonsumsi minuman tersebut satu gelas tapi dia sudah merasa tubuhnya menjadi tidak baik-baik saja.
Percayalah satu gelas wine dia yakini tidak akan membuat dia kalang kabur atau bahkan mabuk parah seperti ini, dia tidak mungkin tumbang hanya karena satu gelas wine..
tidak tahu kenapa seolah-olah kecurigaan menghantam dirinya ketika sahabat baiknya Levina berkata,
"Tidak kah kamu memuntahkan minuman nya? aku juga curiga dengan minuman yang diberikan Daniel tadi, kau tahu sendiri reputasi buruknya soal one night stand dengan gadis yang acak bukan? apalagi belakangan dia gencar mengejarmu dan kamu menolaknya, jadi cukup aneh tiba-tiba malam ini dia terlihat begitu penurut dan manis bahkan menawarkan kamu makanan juga segelas wine 🍷"
dan seketika ucapan dari Levina membuat Karla sedikit membeku.
apa mungkin laki-laki tersebut memberikannya minuman yang telah dibubuhi oleh sesuatu.
dan percayalah
apakah dia boleh mencurigai laki-laki tersebut? apa mungkin laki-laki itu telah memasukkan sesuatu ke dalam minumannya? Bukankah ada kemungkinan besar Daniel melakukan hal tersebut? di mana saat ini dia merasa tiba-tiba tubuhnya memanas dan perasaan aneh menyergap dirinya.
dia tahu reputasi buruk laki-laki itu, Daniel selalu menghalalkan banyak cara untuk mendapatkan apapun yang dia inginkan tapi dia pikir Daniel mana mungkin melakukan hal tersebut kepada dirinya mengingat laki-laki itu selalu bersikap baik kepada dirinya dan lagi mereka tidak saling mengurusi urusan masing-masing.
sejak dulu pun Karla selalu bersama Messenger dengan laki-laki tersebut, apalagi Daniel tahu betul dengan kakak sepupunya, laki-laki tersebut jelas sangat takut kepada Lucas, sebab Lucas pernah memperingati Daniel agar laki-laki itu tidak macam-macam dengan Karla.
"jika kamu berani menggoda adikku atau bahkan melakukan hal yang tidak-tidak, percayalah aku akan mengaku kasih segala sesuatu yang ada di luar akal sehatku"
dan Lucas pernah memperingati laki-laki itu sebelumnya seperti itu.
masih berusaha berjalan terseleksi yang menuju ke arah depan melewati bagian belakang klub malam yang dia masuki kini gadis itu mencoba meraih handphone di dalam tas tangannya, satu-satunya orang yang bisa diandalkan saat ini adalah Lucas, laki-laki itu sudah seperti kakak kandungnya sendiri, dia fikir dia butuh bantuan laki-laki itu untuk menjemputnya segera ke tempat tersebut.
dia ingin kembali ke kamar hotel dan lain sebagainya untuk menenangkan dirinya dan beristirahat dengan segera, dia merasa tidak tahan lagi untuk berada di tempat tersebut saat ini.
dan percayalah tatapan karla terlihat sangat kepayahan, dia melihat handphonenya tidak dalam keadaan baik-baik saja, penglihatannya menjadi kabur dan blur, kepalanya benar-benar terasa pusing di mana dia merasa saat ini tubuhnya tiba-tiba saja memanas dan dia seolah-olah membutuhkan sesuatu, bahkan Karla memikirkan untuk secepatnya kembali ke kamar hotel dan segera mandi atau melepaskan pakaiannya saat ini juga tanpa berpikir dua tiga kali.
dia mencoba menekan tombol pertama yang ada di handphonenya, laki-laki tersebut jelas berada di kontak paling pertama yang harus dia hubungi, karena sejak kecil hingga dewasa Lucas adalah satu-satunya orang yang selalu ada untuk dirinya di tengah kesibukan kedua orang tuanya.
sebab sejak dulu laki-laki itu selalu berkata letakkan nomornya di urutan pertama karena Lucas akan segera datang dalam keadaan apapun untuk membantu dirinya jika dirinya dalam keadaan tidak baik-baik saja.
cukup lama dia mencoba menghubungi laki-laki tersebut di tengah kegelisahannya yang semakin menghantam, dia rasanya ingin menangis karena perasaan aneh yang terus bergelanyar di dalam dirinya, dia membutuhkan Lucas, dia benar-benar membutuhkan laki-laki itu saat ini.
tidak peduli apa yang telah dilakukan Lucas saat ini dia sangat membutuhkan laki-laki itu, karena dia tahu kakak sepupunya tersebut juga berada di Jepang saat ini untuk melakukan urusan bisnis.
dan dia percaya kakak laki-lakinya selalu memiliki waktu untuk menjemputnya dalam keadaan apapun itu.
Entah berapa lama waktu dia menunggu handphone nya terhubung sembari kakinya terus melangkah ke arah depan di mana dia tahu saat ini dia tengah berusaha menyelamatkan dirinya dari genggaman Daniel, karena laki-laki tersebut sejak tadi mencarinya dan Levina berkata Daniel bahkan membàwa dua orang untuk mencari keberadaan nya.
sialan.
Karla mengumpat sejenak dengan perasaan kesal.
dan sejujurnya gadis itu harus berterimakasih pada Levita, karena teman baiknya tersebut yang mencoba melindungi nya dan membiarkan dia kabur melalui pintu belakang klub malam dimana mereka berkumpul untuk merayakan pesta ulang tahu salah satu teman mereka.
jika dia tidak kabur saat ini tidak bisa dia bayangkan bagaimana Daniel menangkap dirinya, di dalam ketidakberdayaannya seperti ini akan sangat mengerikan sekali jika Daniel mendapatkan dirinya.
di tengah pemikirannya saat ini tiba-tiba saja panggilannya tersambung dengan cepat dan hal tersebut untuk membuat Karla begitu bahagia dan lega.
begitu panggilannya tersambung gadis tersebut langsung berkata,
"Kak?"
Karla buru-buru bicara dan mengadu begitu dia mendengar suara di balik handphonenya di mana Lucas saat ini telah menjawab panggilannya.
"aku pikir aku tidak dalam keadaan baik-baik saja"
ucapnya lagi kemudian pada laki-laki di seberang sana, dia ingin menangis terisak tapi mencoba untuk menahannya, tubuhnya terasa semakin aneh saat ini.
"Aku mau pulang, jemput aku sekarang"
Ucap gadis tersebut cepat.
"Aku akan memberikan lokasi tepat Ku sekarang juga"
Lanjut nya lagi kemudian mematikan panggilannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!