" Uhh.... Auw.. auw... Sakit kepala ku sakit sekali " guamam Xu Yaran sambil memegangi bagian kepalanya yang terasa sakit.
" Darah.." ucapnya sambil memperhatikan tangannya yang penuh dengan darah setelah memengagi kepalanya tersebut.
Ia memperhatiakan seluruh ruangan seperti bagunan kuno yang terlihat sangat usang bahkan ini terlalu sepi tidak ada satu pun. Ia juga milihat di meja beberapa makanan sudah berjamur dan basi bahkan bau dari makanan tersebut sungguh menyengat di ruangan tersebut.
" Ahh... Sial.. berpindah dimensi lagikah" gumamnya kesal.
" Sungguh ini kali kedua, sekarang sudah benar benar matikah atau masih koma di rumah sakit " pikirnya kesal.
Xu Yaran sangat kesal karena ia harus kembali lagi ke masa lalu, ia merasa dirinya cukup sial karena harus kembali ke masa ini bahkan di dunia modernnya tidak pernah kekurangan apapun.
Ia berusaha bangkit dari posisinya untuk membersihkan luka lukanya, tubuh ini memiliki kulit seputih salju badan yang gemuk rambut yang panjang indah, hanya saja saat ini ia tidak bisa melihat wajahnya karena tidak ada cermin di kediamannya. Tapi bisa di pastikan jika ia memiliki wajah yang berjerawat bahkan hampir menyeluruh di wajahnya.
"Ais... Kenapa aku begitu sial tidak bisakah aku berpindah pada Tubuh yang indah dan cantik " gumamnya kesal
Dan yang lebihnya membuat kesal ia Bahkan tidak memiliki petunjuk tentang pemilik tubuh ini bahkan kejadian sebelum ia di kirim di masa ini pun tak mengingatnya. Tak lama terdengar suara mendekati kediamannya.
" Huh... Kenapa ia tidak mati saja, sungguh merepotkan jika harus mengantarkannya makanan seperti ini " keluh pelayan A
" Kau benar, permaisuri peselingkuh ini buat apa di pertahankan kenapa tidak di hukum penggal saja " sahut pelayan B
" Kaisar masih terlalu baik padanya membiarkannya hidup seorang diri Di istana dingin ini. " Ucap pelayan A.
" Ayo cepat letakkan saja makanan ini, aku tidak tahan lama lama di sini, sungguh bau busuk " ucap pelayan B
" Sepertinya ia masih pingsan atau sudah mati setelah bertikai dengan selir agung " ucap pelayan A
" Saat ini selir agung sangat di sayangi oleh kaisar, bahkan ada rumor mengatakan jika ia akan menggantikan kekedukan permaisuri. Hanya saja ibu suri tidak mengizinkannya karena titah kaisar terdahulu " ucap Pelayan B
" Kau sungguh banyak mengetahui cerita ya, sudahlah ayo pergi nanti selir agung memarahi kita " ajak pelayan A.
"Ternyata aku seorang permaisuri" gumam Xu Yaran di sela pura pura pingsannya.
Mengetahui pelayan tersebut sudah tidak ada lagi, ia berjalan menuju makanan yang di kirim oleh pelayan tersebut karena saat ini ia sangat lapar.
" Cihh... Apa mereka pikir aku ini binatang yang selalu di beri makanan hampir basi ini " teriak Xu yaran dan melempar semua makanan itu kelantai.
" Tunggu saja kalian akan ku buat kerajaan ini bangkrut dalam semalam saja " gerutunya kesal.
Xu Yaran memutuskan untuk keluar kediamannya setelah ia membersihkan dirinya, ia berencana kepasar tapi kali ini ia benar - benar tidak memiliki uang meski ia begitu gigih mencari uang permaisuri ini.
" Cihh... Permaisuri apa kau ini bahkan uang saja tak kau miliki " umpat Xu Yaran kesal.
Ia memperhatikan sekeliling kediamannya. Ia melihat hutan di belakang kediamannya dan tentu saja kediamannya ini jauh dari kerajaan.
" Sebenarnya aku berada di kerajaan apa sekarang bahkan nama saja aku tidak tahu " batih xu Yaran tersenyum getir mengingat nasibnya
" kruukkkk.... Aku benar benar lapar " rintihnya
Ia melihat beberapa buat apel di halaman kediamannya. Dan memutuskan melemparnya saja tidak mungkin untuk memanjat saat ini karena tubuhnya begitu gemuk. Ia juga sangat ahli dalam ini dengan sekali lempar 5 buah apel jatuh dari pohon.
" Baiklah hari ini makan ini saja, besok baru aku berburu di hutan belakang " ucap xiao lu.
"Lebih baik aku merapikan kediamanku lalu pergi istirahat." Pikir Xu yaran.
Hari ini Xu Yaran sudah memulai olahraga paginya bahkan sebelum matahari terbit. Ia melakukan hal hal seperti biasanya didunia modernnya untuk merawat tubuhnya agar tetap langsing.
Tubuh permaisurinya ini memiliki tinggi 170cm, Rambut perak halus nan panjang, warna mata biru, hidung mancung dan bibir tipis kali ini ia melihat wajahnya di air saat akan mencuci wajahnya.
Setelah menyelesaikan semua kegitannya ia memutuskan untuk pergi berburu. Tak mungkin baginya memakan makanan basi yang di kirim oleh kerajaan. Mungkin orang berfikir beruntung masih dibiarkan hidup oleh kaisar tapi sebenarnya ini hanyalah cara menuju kematian secara perlahan
Xu Yaran dengan susah payah meloncati dinding pagar kediamannya karena tubuhnya yang begitu banyak daging membuatnya sulit bergerak.
Saai ini ia membawa panah dan pedang yang ia curi dari penjaga istana dinginnya. Penjaga itu hanya mabuk - mabukan saja dan berjudi ia bahkan tidak pernah tahu apa yang di lakukan oleh pemilik kediaman itu.
" Aish.... Aku bagitu payah baru sebentar saja sudah lelah bagaimana mau dapat buruan banyak ini " gumam Xu Yaran dan memutuskan istirahat di bawah pohon yang rindang.
" Wah..... Keberuntunganku sangat bagus kali ini bahkan aku tidak sia sia datang kemari " guman Xu Yaran kegirangan.
Ia bangkit dari duduknya dan berlari menuju tumbuh - tumbuhan tersebut.
" Hahaha aku bisa buat shampo, sabun, farfum dan skin care dengan tumbuh - tumbuhan ini " teriaknya senang seperti seorang anak kecil mendapatakan permen gulali.
Ia dengan cepat memetik dan memcabut tumbuhan itu sesuai dengan ia butuhkan. Tidak mungkin baginya memanen semuanya dan membuat punah tumbuhan tersebut.
Merasa cukup ia melanjutkan perjalanannya ke dalam hutan untuk berburu. Di perjalanan ia melihat seekor kelinci saat ia memusatkan panahnya kelinci tersebut berlari kencang masuk dalam hutan. Xu Yaran melihat itu memutuskan mengejarnya karena selama perjalanannya ia baru menemukan kelinci tersebut.
" Haumm .... Haummm.... " Suara raungan itu lebih sepertih merintih.
Lari Xu Yaran terhenti Dari pengejarannya mendengarkan suara raungan tersebut. Ia memutuskan untuk menuju asal suara tersebut
" Percayalah padaku aku tidak akan memyakitimu, biarkan aku membantumu " ucap Xu Yaran pada harimau tersebut.
Tatapan tajam dari seekor harimau tidak berdaya itu menatap seolah ia menilai ketulusan Xu Yaran. Meski sulit mempercayai manusia ia memutuskan mempercayai Xu Yaran.
Bagian pundaknya terluka akibat tebasan pedang, darah itu mengalir deras luka itu baru saja ia terima karena menghalangi seseorang untuk memetik bunga seribu kehidupan yang mekar pada 1000 tahun sekali.
Meski ia terluka namun ia berhasil menyelamatkan bunga tersebut. Xu Yaran yang melihat ketenangan dari harimau itu memutuskan untuk mendekatinya dan menumbuk beberapa tumbuhan yang ia dapatkan tadi untuk lukanya dan mulai membalutnya.
" Sudah selesai, beristirahatlah dan jangan banyak bergerak kau membutuhkan waktu 1 minggu untuk sembuh " ucap Xu Yaran sambil mengelus kepala harimau tersebut.
" Pluk... " Tiba - tiba seekor rubah putih loncat kepundak Xu Yaran.
" Hai manis, apa yang kau lakukan di pundakku " ucap Xu Yuran lalu mengelus bulu halusnya dan mengambilnya dari pundaknya. Rubah itu mendudukkan tubuhnya dan menikmati elusan dari Xu Yaran.
" Aku harus pergi " ucap Xu Yaran dan beranjak pergi.
Namun di luar perkiraannya kedua binatang tersebut mengikutinya.
" Ada apa..? Aku harus berburu sekarang " ucap Xu Yaran.
Rubah itu menarik baju Xu Yaran untuk mengikuti langkah Harimau tersebut. Merasa ada yang akan di tunjukkan oleh mereka Xu Yaran memutuskan mengikuti mereka.
Sesampainya di depan sebuah kolam mini ia melihat bunga itu lebih mirip dengan bunga teratai hanya saja ukurannya lebih kecil dan putiknya berwarna perak dan itu hanya ada satu batang saja terdiri dari 5 buah bunga dan 6 kelopak setiap bunganya.
Rubah itu loncat - loncat kerah bunga dan Membuat ekornya menunjuk kerah bunga tersebut. Xu Yaran jelas tidak memgerti itu bunga apa ia hanya memetiknya dan memberikan kepada rubah tersebut. Rubah itu tidak mengambilnya keseluruhan, hanya mengambil 1 kelopak saja dan memberikan kepada harimu itu dan memakannya.
Setelah itu ia menarik balutan Xu Yaran, luka itu rapat kembali seperti semula dan berhasil membuat Xu Yaran terkejut .
" Apa aku kembali ke masa kultivator bukankah seharusnya 2 hewan ini bisa berbicara " pikir Xu Yaran.
Ia masih dalam lamunannya, hariamau itu pergi membelah hutan dan rubah duduk bersama Xu Yaran. Rubah itu mengambil bunga tersebut dan meletakkannya kedalam bersama dengan tumbuhan yang di petik oleh Xu Yaran.
15 menit harimau itu kembali dan membawa seekor kancil di mulutnya dan meletakkannya di depan Xu Yaran.
" Apa ini untukku ? " Tanya Xu Yaran
Kedua hewan itu mengangguk bersama. Xu Yaran pun tersenyum " terimah kasih , kalau begitu aku pergi dulu hari sudah sore " ucap Xu Yaran
Namun 2 hewan tersebut masih mengikutinya. " Apakah kalian mau ikut denganku ? " Tanya Xu Yaran
Mereka mengangguk.
" Kalau bagitu ayo pergi bersama " ucap Xu Yaran
Sesampainya di kediamannya Xu Yaran kembali merasa marah karena ia kembali dikirimi makanan basi. Liat saja apa yang akan ku lakukan dengan makanan ini.
" Dasar kaisar kurang ajar, biarku beri tahu kau bagaimana rasanya makan makanan basi ini " guman Xu Yaran.
" Aku akan mandi kalian bermainlah dulu di sini, setelah ini kita akan memanggang buruan kita hari ini " ucap Xu Yaran. Lalu meninggalkan mereka.
" Aaahhhhhhh..... Teriak pelayan yang baru saja memasukki kediaman permaisuri
"Ada apa ? " ucap panjaga
" Itu.... Itu ... Ada ha...ha..rimau " sahut pelayan terbata bata.
Melihat itu dengan cepat penjaga menutup gerbang kediaman permaisuri.
" Ku rasa permaisuri sudah mati di makan harimau tersebut " ucap pelayan A
" Benar itu pasti harimau dari hutan larangan, kau tahu siapa pun belum ada yang selamat kalau berurusan dengan binatang itu " ucap penjaga.
" Ayo kita kembali dan laporkan ini kepada kaisar " ucap salah satu penjaga.
Xu Yaran menghidupkan api dan mulai memanggang daging bersama tiger dan baihu. Ia memutuskan memberi nama pada 2 hewan peliharaannya ini.
* Di dalam istana kaisar
" Lapor yang mulia ada penjaga istana dingin menghadap" ucap kasim
" Apalagi yang diperbuat permaisuri bodoh itu " gumam kaisar
" Perintahkan ia masuk " sahut kaisar
" Baik yang mulia " ucap kasim dan pergi menuju penjaga tersebut.
" Masuklah yang mulia menunggumu " ucap kasim
" Baik lah "
" Ampun yang mulia " ucap prajurit penjaga dan berlutut.
" Ada apa? " Teriak kaisar
" Ham..ham..ba. lalai dalam menjaga permaisuri. " Ucapnya terbata bata.
" Ada apa dengan permaisuri? " Tanya kaisar dengan separuh marah.
" Per... Per... Mai..suu..suu..ri " ucapannya terpotong oleh kaisar
" Cepat katakan atau ku penggal kepalamu " teriak kaisar.
" Permaisuri Sudah tiada yang mulia, kami melihat harimau di kediamannya " ucap prajurit tersebut.
" Deg.. Deg.." jantung kaisar berpacu dengan cepat. Tidak ada maksud darinya untuk membiarkan permaisuri meninggal karenanya. Ia takut jika ayahnya kecewa terhadapnya.
Ia memang mengasingkan permaisuri ke istana dingin tanpa pelayan tapi ia tak pernah menyuruh pelayan untuk memberikan nasi basi untuknya bahkan ia tak pernah tahu jika selir agung selalu datang menganiaya dirinya.
Permaisuri memang telah lama mati karena pertikaiannya dengan selir agung saat itu. Yang ada kini hanya Xu Yaran dari dunia modern.
Kabar ini terdengar di telinga ibu suri dan selir agung. Saat ini ibu suri sangat marah kepada putranya. Jika saja putranya tidak menghukum menantu kesayangannya itu ke istana dingin saat itu tentu saja ia masih hidup saat ini. Beberapa kali kaisar datang mengunjungi ibunya di tolak oleh ibu suri.
Berbeda dengan selir agung ia sangat bahagia akan kabar ini karena selangkah lagi tujuaan akan tercapai. Baginya ia hanya perlu melahirkan seorang pangeran untuk kaisar pasti akan mengangkatnya sebagai permaisuri selanjutnya.
Ia berencana malam ini datang memghibur kaisar untuk menenangkan hatinya. Bukan kematian permaisuri yang di risaukan kaisar tapi kemarahan ibunya.
* Istana dingin *
Xu Yaran tengah bersiap untuk melancarkan aksinya waktu sudah menunjukan tengah malam ia memakai pakaian hitam untuk memasukki istana dan membalas perlakuan kaisar dan selir agung itu.
Ia membungkus semua makanan basi itu dan berjalan ketempat bordir istana mencari jarum untuk menekan titik akupuntur pada kaisar dan selir agung.
Ia mencari setiap ruangan dan akhirnya ia menemukan kaisar dan selir agung yang sedang bermanja padanya.
" Cih kalian begitu tenang dan bahagia telah menyiksaku " gumam Xu Yaran.
" Yang mulia,, hamba tahu jika ibu suri marah padamu atas kematian permaisuri. Sebaiknya buat saja upacara kematian untuk permaisuri besok agar ibu suri tidak marah lagi " ucap selir agung.
" Bagaimana kita akan membuat upacara kematian sedangkan jasad dari permaisuri sudah di telan oleh harimau itu " sahut kaisar.
" Cih permaisuri memang sudah mati tp bukan karena harimau tp selir ular itu " gumam Xu Yaran kesal
"Kita cari saja jasad yang mirip dengan permaisuri yang mulia tapi buat hancurkan wajahnya agar tak ada yang mengenalinya " sahur selir agung
" Kau sangat pintar selir agung " sahut kaisar
Shuutttt...... Tub... Jarum menancap tepat di titik lumpuh membuat mereka tidak bisa bergerak. " Tadinya aku memutuskan untuk tidak membuat perhitungan terhadap kalian tapi siapa sangka kalian begitu kejam padaku dan ingat ini baru awalnya saja " gumam Xu Yaran dan berjalan mendekati mereka berdua.
Dengan cepat ia menekan titik akupuntur lainnya dan memaksa kedua orang itu memakan makanan basi miliknya. Mata mereka hanya melotot saja dan menelan semua suapan dari Xu Yaran, ingin rasanya memuntahkan makanan tersebut namun tak bisa.
Mata dan wajah kaisar memerah, baru kali ini ia merasa ada orang yang begitu berani padanya. Ingin sekali memenggal orang tersebut namun apa daya ia bahkan tak bisa bergerak.
Xu Yaran membawa seorang prajurit dan memaksanya meminum obat perangsang hingga panas ia rasakan dan menarik selir agung di pelukannya . Xu Yaran pun memberikan hal yang sama dengan selir agung .
Kaisar hanya terduduk lemas menyaksikan istri tercintanya bercinta dengan orang lain tepat di depan matanya.
" Ku beri tahu padamu, inilah yang nama berselingkuh dan berhubungan tepat di depan matamu kaisar bodoh " ucap Xu Yaran.
" Apakah begini yang dilalukan permaisuri dan kau saksikan dengan matamu sendiri kau menghukumnya hingga mati " bisik Xu Yaran kembali.
Membuat perasaan dari kaisar itu sendiri menjadi tak beraturan antara marah, sedih dan bersalah.
" Meski kau tidak menyukainya tidak seharusnya kau memperlakukannya seperti binatang " bisik Xu Yaran
" Saat kematiannya ia masihlah seorang wanita yang menjaga kesuciannya tapi kau memfitnahnya dengan sengaja " bisik Xu Yaran.
" Wanita di depanmu ini, untuk masuk menjadi selirmu saja ia sudah memberikan gratis tubuhnya kepada para menteri mu bahkan setelah menjadi istrimu ia masih memberikn tubuhnya untuk memperkuat kedudukanya " bisik Xu Yaran
" Makanan yang kau makan malam ini, itu adalah makananya yang ia nikmati setiap hari, apakah enak? " Ucap Xu Yaran.
" Kaisar bodoh, membuang berlian hanya demi mata ikan bahkan ia sangat menyukai barang bekas " ejek Xu Yaran
Xu Yaran berjalan mendekati meja kaisar dan mengambil beberapa kantong koin emas dan kembali menuju kediamannya setelah mencabut jarum jarum tersebut.
Kaisar masih terduduk di lantai, bahkan untuk bangkit ia sudah tak mampu. Betapa malu dan bodohnya ia saat ini bahkan ia mengabaikan 2 orang yang tengah beradu cinta dengan desahan nikmatnya.
Pikirannya kacau saat ini, kenyataan saat ini bukan hanya tamparan tapi seakan semua kotoran manusia di lemparkan kewajahnya.
" Aku begitu bodoh " lirihnya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!