NovelToon NovelToon

Pendekar Dewa Terkutuk 2

001 = ALAM TANASILAM

\=Chapter 001. ALAM TANASILAM\=

\=

\=

Alam Tanasilam.

Suasana masih terus mencekam seperti biasanya, namun kali ini lebih mengerikan karena selama beberapa hari belakangan ini banyak klan besar yang berkuasa di Alam Tanasilam di hancurkan oleh Nam Lutu.

Sedangkan mereka yang kuat dan memiliki kekuatan cukup tinggi di perbudak olehnya untuk membasmi klan kuat lainnya.

Sedangkan mereka yang di anggap lemah oleh Nam Lutu, mereka semua di serap habis kekuatan yang mereka miliki hingga mengering dan mati, kejahatan seperti ini kembali terulang setelah ribuan tahun lamanya telah berlalu.

Bahkan di lakukan oleh orang yang sama, yaitu Nam Lutu. Ini membuat beberapa klan kuat lainnya langsung berunding satu sama lain.

Di tempat klan Baba.

Baba Vaga sedang duduk di kursi utama ketua klan, beberapa orang sedang duduk bersama. Mereka adalah para tetua dari klan Baba.

Semuanya berkumpul karena menerima kabar keresahan yang sangat menggemparkan di Alam Tanasilam baru-baru ini.

"Ratu, bagaimana ini! Nam Lutu sangat mengerikan sekarang, bahkan lebih parah dari masa lalu! Apakah Ratu bisa mengatasi ini seperti saat masa lalu?" kata tetua tertinggi klan Baba.

Dia berbicara dengan suara lirih dan hormat, pertama dia cukup takut dan menghormati ratunya.

Sedangkan Baba Vaga masih terus terdiam, matanya setengah tertutup seperti sedang memikirkan sesuatu yang sangat berat.

"Si bedebah itu lagi yah, apa dia tidak ada bosannya membuat kekacauan di Alam Tanasilam ini? Aku merasa sangat malu pernah menikah dengannya." keluh Baba Vaga setelah merenung lebih lama.

Hanya bibirnya saja yang bergerak kecil, sedangkan ekspresi wajah tidak berubah sama sekali seperti tidak memiliki emosi, berbeda dengan ucapannya yang penuh dengan penegasan.

Matanya masih terus terlihat setengah tertutup, setelah itu dia berbicara. Lalu seperti menatap sesuatu dan langsung membuka matanya lebar-lebar.

Mata itu hanya terlihat warna putihnya saja, tidak memiliki warna hitam di bola matanya! Namu orang-orang di dalam ruangan itu tidak kaget dengan bentuk matanya, melainkan kaget dengan ekspresi yang di tunjukkan oleh ratu mereka.

"Ratu, ada apakah?" ucap salah satu dari tetua.

"Apa sekarang ada hal lebih gawat dari kekacauan yang di timbulkan Nam Lutu?" yang lain langsung bertanya.

Mendengar semua pertanyaan itu Baba Vaga masih menatap dengan lurus ke depan sana, setelah itu dia menggelengkan kepalanya dan mendesah kecewa.

"Tidak, aku hanya tidak mengerti mengapa anak nakal itu kembali ke Alam Tanasilam!" ucap Baba Vaga akhirnya memberikan pernyataan.

"Apakah yang Ratu maksud adalah tuan muda?" ucap tetua tertinggi cukup terkejut.

Yang lain hanya bisa mengangguk-anggukan kepalanya tanda mereka ingin menanyakan hal seperti itu juga, namun sudah di wakilkan oleh tetua tertinggi.

"Ya, tapi bocah nakal itu membawa seseorang di sampingnya! Seseorang yang mengerikan dari pandangan ku." ucap Baba Vaga kepada mereka.

Mendengar ucapan ratunya, beberapa tetua langsung terkejut! Mereka sangat penasaran orang seperti apa yang di bawa tuan muda mereka.

"Apakah perlu kita cari di mana keberadaan tuan muda sekarang, Ratu?" ucap tetua tertinggi.

"Tidak perlu, biarkan dia bebas untuk melakukan sesuatu yang dia inginkan! Yang perlu kita lakukan sekarang hanyalah memperkuat pertahanan di kediaman klan kita, aku tidak ingin si brengsek itu sampai ke sini!" ucap Baba Vaga.

"Urus saja seperti apa yang aku perintahkan!" lanjut Baba Vaga berucap pada beberapa tetua yang ada di sana.

"Baiklah, Ratu...!" jawab mereka serempak, setelah itu mereka memberi hormat dan segera pergi dari ruang pertemuan.

Kini hanya tinggal Baba Vaga saja yang duduk di sana, meskipun dia buta namun pandangan dia seperti menyala dan menembus ke kegelapan yang ada di alam Tanasilam ini.

'Sepertinya, hal-hal besar akan segera terjadi di alam Tanasilam ini! Aku tidak sabar ingin melihatnya.' ucap Baba Vaga di benaknya.

Dia kembali menutup matanya yang hanya memiliki warna putih saja, lalu ruangan itu kembali sunyi senyap.

*

*

*

Di tempat lain tepatnya di hutan besar alam Tanasilam.

Hutan itu masih mencekam seperti biasanya, suasana yang gelap karena pepohonan di sini berwarna kelabu, pohon besar menjulang tinggi di penuhi dengan akar menjalar di mana-mana.

Suar binatang buas terus terdengar saling sahut menyahut, mereka seakan mengerti akan datangnya bahaya yang akan mengancam nyawa mereka masing-masing.

Meskipun sekarang masih siang hari, di kedalaman hutan itu hampir seperti malam! Tanpa adanya cahaya yang bisa menembus ke tanah hutan yang lembab.

Di tambah cahaya di alam Tanasilam cukup redup, sehingga membuat kegelapan lebih nyata.

Seketika muncul portal dimensi di sela-sela pepohonan besar nan rapat itu, portal yang besar memunculkan dua orang! Mereka adalah Li Yian dan Baba Yaga.

Li Yian langsung melepaskan pegangan yang di lakukan oleh Baba Yaga, karena Baba Yaga seperti akan jatuh tersungkur ke dalam tanah.

Braakk..!

Baba Yaga jatuh dengan keras, namun dia tidak mengeluh! Karena dia sudah tidak sadarkan diri.

"Teman, apa yang terjadi dengan kau saat ini?" ucap Li Yian dengan mengguncang tubuh Baba Yaga dengan cukup keras.

Namun Baba Yaga tidak menimbulkan reaksi sedikit pun.

"Sial, apakah dia kehabisan tenaga?" ucap Li Yian mengeluh.

Baba Yaga kehabisan tenaga, karena penggunaan energi siluman yang sangat besar saat membuka portal dimensi! Di tambah energi siluman di alam Daulu cukup terbatas sehingga Baba Yaga merasakan tubuhnya begitu lemas, hingga akhirnya berakibat pingsan.

Li Yian membawa Baba Yaga menjauh dari tempat mereka muncul, karena menurut Li Yian tempat itu cukup berbahaya untuk menunggu orang yang tidak sadarkan diri.

"Apakah benar ini alam Tanasilam?" gumam Li Yian sambil memanggul Baba Yaga yang masih pingsan.

Dia berlari ke sembarang arah, yang penting menjauh dari aura kuat energi siluman di sekitar hutan lebat itu.

Karena persepsi Li Yian merasakan banyak binatang roh yang sudah memiliki pikirannya sendiri berkeliaran di sekitar hutan.

Setelah melihat ada tebing yang menjulang cukup tinggi, Li Yian langsung mengarahkan ke sana! Setidaknya satu arah sudah di lindungi oleh dinding tebing yang menjulang cukup tinggi.

Li Yian membaringkan Baba Yaga di dekat tebing itu, dia memberi pil pemulihan kepada Baba Yaga.

Setelah selesai, Li Yian mengawasi sekitar.

"Sepertinya ini benar-benar alam Tanasilam, karena Energi Qi di sini cukup tipis! Sedangkan energi siluman terasa sangat besar dan mendominasi." ucap Li Yian.

Dia duduk di samping Baba Yaga, lalu menengok ke arah Baba Yaga.

"Sial, kapan dia bangun! Apakah membuka portal dimensi ke alam Tanasilam begitu berat, sehingga dia harus pingsan kehabisan tenaga segala!" keluh Li Yian.

Jika dia tahu akan terjadi seperti ini, lebih baik dia menunggu sampai Baba Yaga siapa untuk segalanya! Sedangkan Li Yian juga belum bisa mengkonfirmasi bahwa ini benar-benar sampai ke alam Tanasilam seperti yang dia inginkan.

Karena dia belum pernah ke alam ini sebelumnya, sehingga dia tidak yakin bahwa Baba Yaga benar-benar membawa dia ke alam Tanasilam.

Akhirnya Li Yian hanya bisa mengeluh dan menunggu Baba Yaga sadarkan diri agar bisa menjawab semua pertanyaan yang ada di benaknya sekarang.

\=

\=

...

002 = TERKEPUNG

\=Chapter 002. TERKEPUNG\=

\=

\=

Sudah terlewat beberapa jam sejak Li Yian dan Baba Yaga sampai di alam Tanasilam, namun Baba Yaga masih belum sadarkan diri! Li Yian masih terus mengawasi ke segala penjuru hutan besar itu.

Sebenarnya dia saat ini sudah cukup cemas, karena merasa bahwa tempat mereka berdua untuk beristirahat sudah terkepung oleh binatang roh yang datang dari kejauhan.

Mereka semua seperti mencium kesegaran aura spiritual dari tubuh Li Yian, karena dia terus memancarkan Energi Qi miliknya untuk merasakan persepsi di hutan sekitar, karena Li Yian berusaha terus waspada.

Meskipun dia hebat, namun di alam yang belum pernah di jajahi sebelumnya! Membuat Li Yian cukup waspada.

Karena dia tidak tahu ada lawan yang setangguh apa di alam yang sekarang dia tempati.

Beberapa waktu terus berlalu, Li Yian masih duduk di sana dengan terlihat cukup tenang, namun beberapa binatang roh sudah semakin dekat dengan Li Yian kali ini.

Dari samping kanan, sampai kiri dan arah depan Li Yian di kelilingi oleh serigala hitam! Li Yian dan Baba Yaga sudah di kepung oleh kawanan serigala hitam dengan cepat.

Bila saja tidak ada tebing di belakang Li Yian dan Baba Yaga saat ini, Li Yian pasti di kepung dari berbagai arah oleh kawanan serigala hitam.

Li Yian membuka matanya, dia memandang sekeliling setelah tahu di kepung dia hanya bisa mendesah kesal.

"Apa aku harus melawan mereka semua, sekaligus melindungi Baba Yaga dengan waktu bersamaan, omong kosong apa ini?" ucap Li Yian tidak berdaya.

Setelah berpikir dengan matang, akhirnya Li Yian lebih memilih membangunkan Baba Yaga dengan cara kasar.

Li Yian berdiri di samping Baba Yaga yang tergeletak tidak sadarkan diri, dia mengangkat kakinya sedikit ke atas.

Baaammm..!

"Heeekkhh...!" keluh Baba Yaga, setelah kaki Li Yian menginjak perutnya dengan cukup kuat.

Dia langsung tersedak oleh air liurnya sendiri, sehingga setelah kaki Li Yian di angkat dari perut Baba Yaga! Dengan cepat Baba Yaga langsung bangun dan duduk.

Sambil sedikit terbatuk-batuk.

"Apa yang kau lakukan saudara Li Yian?" bentak Baba Yaga terhadap Li Yian setelah sadar dari pingsannya.

Baba Yaga hendak membentak kembali, karena tidak mendengar ucapan balasan dari Li Yian, namun dia akhirnya sadar sepenuhnya setelah merasakan aura berbahaya ada di sekitar mereka.

Baba Yaga langsung bangkit, dia tidak memperdulikan rasa sakit di bagian perutnya lagi.

"Saudara Li Yian, bagaimana situasi ini bisa terjadi? Kita ada di mana ini?" ucap Baba Yaga setelah mendekati ke arah Li Yian.

"Sial, seharusnya aku yang bertanya. Kita ini ada di mana?" ucap Li Yian kesal dengan pertanyaan Baba Yaga.

Saat mereka bertengkar seperti itu, dari arah samping dua serigala menyerang ke arah Li Yian dengan begitu ganas.

Auman beberapa serigala cukup kasar.

Taring mencuat tajam dengan air liur yang berterbangan mulutnya, saat jarak cakar dan mulut serigala hitam semakin dekat dengan Li Yian! Li Yian mengibaskan tangan ke arah mereka.

Braakk..!

Lengan Li Yian yang penuh energi dan dua serigala hitam yang menyerang saling bertabrakan di udara, aura tulang yang remuk dari kepala serigala hitam menggema di seantero hutan luas itu.

Baba Yaga sadar, dia juga hendak di serang oleh yang lain! Namun langsung berubah bentuk menjadi bentuk silumannya.

Dengan gerakan cepat, Baba Yaga menerjang ke sekawanan serigala hitam yang hendak menyerang.

Sekelompok serigala hitam bertarung hebat dengan Li Yian maupun Baba Yaga, meskipun keduanya di kepung namun Li Yian dan Baba Yaga berada di atas angin.

keduanya membantai sekawan binatang roh itu begitu brutal, apa lagi Baba Yaga yang merasa aura miliknya meningkatkan tajam, dia langsung begitu bersemangat hingga hampir membantai kawanan binatang roh itu musnah keseluruhan.

"Sial, ternyata mereka adalah mangsa yang tangguh!" ucap salah satu serigala hitam yang terlihat paling besar.

Dia mundur ke belakang, karena merasakan ancaman besar dari aura milik Li Yian dan Baba Yaga.

*

*

*

Baba Yaga yang mendengar salah satu dari mereka bisa berbicara dia langsung berhenti membantai, dia memandang ke arah serigala yang bisa berbicara itu.

"Siapa kalian semua?" ucap Baba Yaga dengan membentak cukup garang.

Serigala itu mundur, lalu berbalik dan lari ketakutan karena mendengar bentakan Baba Yaga yang menggelegar di sana, di tambah sudah ketakutan sebelumnya.

Li Yian dan Baba Yaga tidak mengejarnya, mereka berdua hanya saling melihat satu sama lain saja.

Baba Yaga sedikit tahu tentang klan dari beberapa serigala, salah satunya adalah klan Lang! Klan Lang adalah klan yang besar yang di bentuk oleh beberapa ras binatang roh jenis serigala. Namun Baba Yaga tidak tahu di mana tempat tinggal klan Lang itu berada.

"Apa kau sekarang sudah tahu di mana kita berada?" ucap Li Yian kepada Baba Yaga.

"Ya, aku tahu kita di alam Tanasilam! Namun tepatnya di wilayah mana aku tidak tahu." jawab Baba Yaga dengan entengnya.

"Jika kita tidak tahu, kenapa kita tidak mencari tahu dari awal!" lanjut Baba Yaga berucap.

Baaammm..!

Li Yian langsung menendang bagian bokong Baba Yaga karena kesal.

"Bagiamana caranya mencari tahu lebih awal, sedangkan kau saja terkapar tidak sadarkan diri, seharusnya kau aku tinggal sebelumnya jika ujung-ujungnya aku mendengar ucapan mu yang seperti ini!" keluh Li Yian.

Baba Yaga, mengelus bokongnya yang sedikit mati rasa! Setelah itu dia kembali lagi menjadi bentuk manusia yang seperti biasa.

"Baiklah saudara Li Yian, aku salah! Sekarang sebaiknya kita mencari tahu di mana kita berada!" ucap Baba Yaga.

Dia akhirnya mengakui bahwa dia salah, karena setelah tiba di alam Tanasilam dia langsung terkapar tidak sadarkan diri.

"Kau pimpin jalan, karena kau yang sudah pernah tinggal di alam Tanasilam ini sebelumnya." ucap Li Yian.

Dia tidak lagi menanggapi ucapan Baba Yaga yang tadi, karena menurut Li Yian itu tidak begitu berguna juga, untuk saat ini yang ingin dia temukan dengan secepat adalah Nam Lutu, karena sesuai petunjuk yang dia tahu saat berada di alam Langit, bahwa Nam Lutu pasti akan datang ke alam Tanasilam ini untuk memperkuat dirinya.

"Baiklah, ikut aku!" ucap Baba Yaga.

Berlari menelusuri arah yang di rasa menuju ke barat, karena jika tidak salah ingat bahwa klan Lang berada di sebelah timur.

Baba Yaga ingin pergi menuju ke klan Baba terlebih dahulu, untuk menanyakan banyak hal tentunya! Karena ratu klan Baba bisa meramal sesuai meskipun tidak terlalu akurat.

Keduanya terus berlari di sela-sela pepohonan yang mulia rapat, Li Yian melihat Baba Yaga bisa berlari dengan lincah cukup heran.

"Apakah siluman jika berada di alam asalnya semakin kuat?" gumam Li Yian, sambil mengikuti ke mana perginya Baba Yaga sekarang.

Dia memikirkan banyak hal, jika siluman memiliki kekuatan yang lebih kuat, apabila berada di alam Tanasilam. Maka akan merepotkan jika Li Yian melawan Nam Lutu kedepannya.

Sambil terus berlari, Li Yian terus mengimbangi kecepatan Baba Yaga! Sedangkan di depan Baba Yaga memiliki senyum licik di wajahnya.

'Hehehe, saudara Li Yian jangan harap untuk saat ini...!' ucap Baba Yaga di benaknya.

Dia sedikit melirik ke belakang, sambil terus menyembunyikan senyum liciknya itu.

\=

\=

...

003 = BERPAPASAN DENGAN MUSUH

\=Chapter 003. BERPAPASAN DENGAN MUSUH\=

\=

\=

Setelah senyum licik Baba Yaga hilang dari parasnya, Baba Yaga langsung menggebrak larinya lebih cepat lagi. Tidak ada yang bisa mengalahkan larinya Baba Yaga di alam Tanasilam, karena dia berasal dari klan Baba.

Klan yang memiliki pelari tercepat di dalam alam Tanasilam, bahan jika sudah mencapai titik tertinggi dari pencapaian klan lain dalam hal bergerak dengan lari. Namun klan Baba lari seperti halnya berpindah tempat jika masih dalam jarak dekat.

Li Yian langsung mengerutkan keningnya, saat merasakan bahwa Baba Yaga semakin cepat saat berlari.

"Sepertinya dia mau menguji kecepatan yang aku miliki!" gumam Li Yian.

Dia tidak marah terhadap Baba Yaga yang bersikap demikian, malahan dia merasa tertantang oleh kelakuan Baba Yaga kali ini.

Sebenarnya dia belum pernah tertarik untuk mengikuti permainan konyol Baba Yaga, namun setelah merasakan kekuatan dan kecepatan Baba Yaga yang meningkat drastis baru-baru ini, Li Yian jadi bersemangat.

Jadi kenapa tidak mengikuti sedikit permainan yang di buat Baba Yaga.

Senyum licik Baba Yaga yang sebenarnya, Baba Yaga meremehkan Li Yian dalam hal berlari! Sehingga kesannya seperti senyuman sangat licik untuk di lihat.

Baba Yaga menengok ke arah belakang, dia berharap Li Yian tertinggal sangat jauh. Namun dia begitu terkejut dan tersentak setelah dia melihat Li Yian tidak menjauh selangkah pun dari posisi sebelumnya.

Karena cukup kesal, Baba Yaga menggebrak larinya lebih cepat lagi! Dia mengerahkan semua kecepatan yang dia miliki untuk mempertahankan harga dirinya kali ini.

Saat merasa sudah di ambang batas kecepatan yang dia mampu, Baba Yaga menengok kembali ke belakang! " Sial, bagaimana ini bisa? Saudara Li Yian tidak bergeser selangkah kebelakang pun!" keluh Baba Yaga.

Akhirnya, Baba Yaga hanya bisa mendesah pelan karena merasa kalah kembali.

"Ha-ha-ha,...!" Li Yian tertawa terbahak-bahak karena melihat perubahan wajah Baba Yaga sangat lucu.

"Apa kau pikir, dengan lari seperti babi buas yang kehilangan ekornya sudah hebat di mata ku?" ucap Li Yian setelah tertawa.

Namun Baba Yaga tidak menjawabnya, dia malah memperlambat pergerakan larinya saat ini.

"Baiklah, sampai sekarang memang aku belum bisa mengalahkan kau! Tapi suatu hari aku pasti bisa, ingat kata-kata ini." jawab Baba Yaga akhirnya hanya bisa menyerah.

Keduanya terus berlari tanpa berbicara satu sama lain, karena Baba Yaga sudah kesal terlebih dahulu! Dia berniat akan pamer kekuatan namun masih di bawah Li Yian.

Namun setelah keduanya hampir sampai di ujung hutan yang sangat luas itu! Keduanya berpapasan dengan beberapa puluh orang yang cukup kuat.

Tap..Tap..!

"Tunggu teman, ada cukup banyak musuh di depan kita!" ucap Li Yian sambil mengehentikan lari Baba Yaga yang ada di depannya saat ini, dengan memegang pundaknya.

Baba Yaga menyipitkan matanya, dia tidak menganggap orang-orang yang datang adalah musuh karena dia yakin bahwa mereka masih berada di wilayah yang bukan kekuasaan sebuah klan Lang, jika dia ada di sana pasti orang-orang ini yang datang pastinya dari klan Lang.

Baru saja mereka berdua berhenti, dia depan sana sudah ada puluhan orang langsung menghadang mereka.

"Teman-teman, ada mangsa! Yang mulia pasti sangat senang jika kita mendapatkan sesuatu yang cukup kuat seperti mereka." ucap salah satu dari mereka yang berdiri paling depan.

"Hahahaha, kau benar teman! Kita di perintahkan oleh Yang mulia untuk mengepung klan Lang, ternyata belum juga masuk ke dalam wilayah kekuasaan klan Lang kita sudah mendapatkan mangsa." ungkap teman lainnya.

"Kalian semua buta, mereka berdua hanya semut bagi kita semua..!" bentak orang yang berdiri paling belakang.

Akhirnya mereka hanya bisa setuju atas pendapat itu.

Di alam Tanasilam sangat mementingkan kekuatan dan kelompok, sehingga jika memiliki kekuatan dan kelompok besar maka mereka akan berada di tampuk kekuasaan tertinggi.

Li Yian diam saja, dia mengamati mereka dan mereka memang ternyata cukup kuat! Bisa di bilang hampir setara dengan Baba Yaga saat ini, sehingga mereka sangat angkuh.

*

*

*

Beberapa orang ini adalah suruhan dari Nam Lutu, mereka adalah beberapa tetua klan kuat yang ada di alam Tanasilam yang sudah di tundukkan oleh Nam Lutu beberapa hari terakhir.

Karena mereka sekarang seperti di tekan oleh sesuatu, sehingga mereka hanya bisa mengikuti apa yang di ucapkan oleh Nam Lutu.

"Serang keduanya! Kita butuh kepala dua bocah itu untuk membuat marah klan Lang, sehingga kita tidak perlu basa basi lagi nantinya." ucap salah satunya, dia mendapatkan pemikiran yang pasti.

"Ha-ha-ha, kau benar kawan! Agar kita tidak perlu repot dengan banyak omong nantinya." timpal salah satunya.

Salah satu dari mereka maju dengan angkuh, lalu dia tersenyum meremehkan.

"Kalian tidak perlu maju, cukup aku saja untuk menangani dua bocah itu!" ucapnya dengan sangat enteng.

Seakan Li Yian dan Baba Yaga hanyalah semut yang dapat di injak kapanpun jika keduanya melawan untuk di bunuh, dia beranggapan seperti itu setelah mendengar penilaian temannya.

Semuanya tidak tahu, bahwa Baba Yaga dan Li Yian cukup dalam menyembunyikan kekuatan miliknya, di tambah beberapa orang tua ini cukup angkuh sehingga tidak perlu memeriksa seberapa kuat bocah di depannya saat ini.

Mereka pikir, hanya perlu melibas dengan beberapa gerakan maka semua itu sudah beres.

"Teman, kau atau aku yang akan melawan mereka semua?" ucap Li Yian kepada Baba Yaga.

"Aku, kau duduk saja di belakang!" ucap Baba Yaga langsung.

Dia berinisiatif untuk melawan mereka semua, karena ingin menunjukkan bahwa dia tidak buruk dan tidak lemah! Dia juga akan menunjukkan bahwa dia hebat, jika berada di alam Tanasilam karena energi siluman tidak terbatas di alam ini.

Tentu saja Li Yian berbicara seperti tadi, karena ingin memanfaatkan Baba Yaga! Karena di sini Energi Qi cukup tipis, sehingga Li Yian lebih memilih menghemat tenaga.

Mendengar ini, beberapa orang tua di belakang ingin tertawa terbahak-bahak! Bahkan lawan yang tadi maju yang ingin membunuh Baba Yaga dan Li Yian, mau tidak mau mengerutkan keningnya karena tidak mengerti situasinya.

"Bocah, kalian begitu sombong! Mati lah dengan tenang jangan melawan, jadilah penurut untuk jadi batu pijakan kami!" ucap orang yang maju, dia sudah tidak tahan lagi.

"Jangan banyak bicara, cepat serang jika kau punya kemampuan!" cibir Baba Yaga sudah cukup kesal.

"Bocah, kau yang memintanya mati dengan rasa sakit!" bentak dia dengan sangat marah.

"Hiaatt..!" suara bentakan lain menyusul.

Wooooosss..!

Dia menghilang dari tempat asalnya berdiri, gerakan dia seperti bayang-bayang di kegelapan hutan luas itu.

Namun mata Baba Yaga tidak luput dari gerakan itu semua, dia dapat melihat dengan jelas.

Tangan penyerang itu langsung terulur ke arah leher Baba Yaga, gerakan itu begitu cepat bahkan lebih cepat dari orang mengedipkan mata.

Padahal jarak mereka cukup jauh hingga puluhan meter, namun karena kecepatan penyerang yang sangat gila, membuat gerakan itu begitu cepat seperti berpindah tempat.

Tap..!

Namun tangan yang terulur itu langsung berhenti di udara, karena di tangkap pergelangan tangannya oleh tangan Baba Yaga.

Kraakk..!

Baba Yaga langsung meremukkan dengan tekanan kuat, seperti tang penjepit.

Dengan tekanan sangat kuat, Baba Yaga langsung meremukkan pergelangan tangan itu.

Darah langsung menyembur keluar seperti air mancur dari tulang lengan yang hancur itu! Suara menggelegar tinggi di seantero hutan itu terdengar, karena lolongan kesakitan dari si penyerang.

\=

\=

...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!