NovelToon NovelToon

Love At The First Sight

Bab 1

Hai kakak-kakak semua 🤗

Aku tulis ulang di sini ya kak, jangan lupa di favoritin dulu biar bisa baca bab-bab selanjutnya 🙂

Ini sequel dari novel Suamiku Terpikat Janda Kembang, yang belum baca bisa masuk ke profil aku dulu trus di klik jangan lupa di favoritin semua sekalian 🤭

Jangan lupa like, komen dan hadiahnya juga. Eh vote nya juga boleh banget kog.

Happy reading 🥀🥀

...****************...

Sore hari seperti biasa, sepulang bekerja Brian bermain ke rumah Erni. Karena memang dia sudah dekat dengan kedua anaknya meskipun hubungan Brian dan Erni tidak melebihi apapun tetapi hubungan Brian dan kedua anak Erni begitu tulus dan Brian benar-benar menyayangi mereka tanpa alasan untuk mendekati Erni.

Begitu dia akan memarkirkan mobilnya disana sudah terlihat 2 mobil yang terparkir. Tentu saja Brian tahu salah satunya adalah mobil milik Erni, tetapi yang satunya lagi Brian tidak mengetahui mobil milik siapa.

"Tumben ada tamu jam segini? Siapa itu ya?" gumam Brian dari balik kemudi sebelum dia benar-benar turun dari mobilnya.

Hari ini Brian memang sedikit pulang terlambat karena harus menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit dan karena sudah berjanji dengan Sifa dan Leoni akan mengajak membeli es krim sehingga Brian tetap memenuhi janjinya untuk datang kerumah Erni. Dan Erni pun sudah pulang sedari tadi karena pekerjaannya sudah selesai tepat waktu.

Sedangkan Vera tanpa diketahui sore ini pun dia datang kerumah Erni berencana ingin mengajak Sifa dan Leoni jalan-jalan.

"Hai anak-anak Mommy! Aduh uda cantik-cantik semua tahu aja kalau Mommy mau ajak jalan. Ya uda yuk berangkat." seru Vera dengan semangat dan akan beranjak mengajak mereka berdua.

Tetapi Sifa dan Leoni justru bergeming tidak mengikuti ajakan Vera. Dan hal itu membuat Vera mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa? Gak mau diajak jalan-jalan Mommy?" tanya Vera.

"Bukannya gak mau Mommy, tapi kita uda janjian sama Om Brian mau beli es krim." jawab Sifa apa adanya.

"Om Brian?" tanya Vera menoleh kepada Erni seolah meminta penjelasan yang saat itu kebetulan baru saja keluar dari kamar sehabis mandi dan menghampiri mereka semua.

Karena memang Vera yang jarang datang kerumah Erni karena kesibukannya sehingga melewatkan sesuatu tentang teman kantor Erni yang ternyata sudah dekat dengan Erni bahkan mengenal kedua anaknya.

"Itu si Brian teman kantor aku dia sering datang kesini kog." jawab Erni sambil membuka lemari es untuk mengambil air minum dan meminumnya.

"Kog aku gak tahu? Dan gak pernah ketemu juga." tanya Vera sambil berjalan mengikuti Erni.

"Kamunya aja yang gak pernah kesini makanya jarang ketemu." jawab Erni setelah selesai meneguk air minum.

Setelah berkata seperti itu mereka mendengar suara mobil yang terparkir dihalaman rumah mereka.

"Panjang umur tu anak, baru juga diomongin langsung dateng." ucap Erni menengok ke arah luar. Tentu saja Erni sudah hafal mobil milik Brian.

Seketika Sifa dan Leoni berlari ke arah luar untuk menyambut kedatangan Brian.

"Om Briaaannn...!" seru keduanya.

"Hati-hati Kak, Dek! Gak usah lari nanti jatuh." Erni berkata sambil sedikit berteriak karena kedua anaknya sudah berlari menjauh.

...****************...

Jeng...jeng.. pertemuan pertama Brian dan Vera nih 🤭

Tetap semangat 💪

Like, komen dan hadiah jangan lupa 🙏

Bab 2

Begitu turun dari mobil senyum Brian pun merekah sempurna. Dia sangat bahagia karena melihat Sifa dan Leoni yang begitu antusias menyambutnya.

"Halo cantik-cantiknya Om Brian!" seru Brian sambil memeluk mereka satu persatu.

Kemudian mereka pun masuk ke dalam rumah bersama. Erni selalu mengajarkan kepada anak-anaknya jika ada tamu maka disuruh masuk ke dalam rumah terlebih dahulu jangan langsung diajak pergi.

Begitu Brian duduk diruang tamu, Erni dan Vera pun menghampirinya. Seketika pandangan mata Vera dan Brian pun bertemu. Mereka saling pandang cukup lama hingga deheman Erni membuyarkan pandangan mereka.

"Ekhem...!" Erni melihat keduanya dengan menahan senyum.

Sedangkan Vera dan Brian terlihat salah tingkah.

"Anak-anak sekarang siap-siap dulu ya, biar Om Brian istirahat sebentar dulu baru kalian boleh pergi." ucap Erni kepada kedua anaknya.

"Iya Ma.." jawab keduanya. Kemudian mereka berjalan masuk ke dalam kamar untuk mengambil tas kecil mereka.

"Mbak Siti tolong buatin minum buat Pak Brian ya." suruh Erni begitu melihat Siti yang baru saja masuk ke dapur.

"Iya Bu." jawab Siti.

Sekarang diruang tamu tersebut ada 3 orang dewasa. Vera dan Erni duduk bersebelahan sedangkan Brian duduk didepannya. Dengan posisi seperti ini Brian dan Vera bisa melihat masing-masing dengan jelas.

"Vera ini Brian teman kantor aku, dia uda deket sama anak-anak begitupun sebaliknya. Brian ini Vera sahabat aku, keluarga aku satu-satunya." ucap Erni mengenalkan mereka berdua sambil memeluk Vera dari arah samping.

Kemudian Brian dan Vera pun saling mengulurkan tangannya dan menyebutkan nama masing-masing dengam tersenyum teduh. Seketika keduanya pun merasa terpesona dengan senyuman mereka.

Siti datang dari arah dapur dengan membawa minuman serta beberapa camilan, kemudian diletakkan dimeja didepan mereka.

"Diminum Pak." ucap Siti mempersilahkan Brian meminum minumannya.

"Iya terima kasih ya Siti." jawab Brian.

"Sama-sama Pak." kemudian Siti berlalu kembali ke arah dapur.

"Kalian kan mau ajak anak-anak pergi, kenapa gak sekalian aja?" ucap Erni dengan ide jahilnya. Jujur didalam hatinya Erni ingin Vera bisa dekat dengan Brian. Karena Erni bisa melihat bahwa keduanya memiliki hati yang tulus dan baik.

Mendengar perkataan Erni tersebut membuat Vera menoleh dengan mengerutkan keningnya.

"Maksudnya?" tanya Vera.

"Iya kan tadi kamu mau ajak anak-anak pergi tapi kan uda keduluan Brian yang ajak. Ya uda kalian pergi bareng aja." jawab Erni.

"Trus kamu?" tanya Vera lagi.

"Aku capek banget hari ini mau istirahat aja. Uda kalian have fun ya." jawab Erni dengan senyum jahilnya.

Dan tentu saja Vera mengetahui apa maksud Erni, dia hanya mendengus kesal karena masih jaga image didepan orang yang baru saja dia kenal.

Sedangkan Brian hanya tersenyum mendengar perdebatan kedua sahabat didepannya tersebut.

Beberapa saat kemudian Sifa dan Leoni keluar dari kamar dan berlari kecil menghampiri mereka diruang tamu.

"Ayo Om kita uda siap!" seru keduanya.

"Iya ayo." jawab Brian, sebelumnya dia mengambil minuman yang sudah disediakan untuknya kemudian meneguknya hingga habis.

"Ow ya anak-anak nanti Mommy ikut juga. Gak boleh nakal ya." pesan Erni kepada anak-anaknya.

"Mommy beneran ikut?" tanya Leoni dengan senang.

Vera pun menoleh kepada Erni yang tersenyum jahil kemudian menoleh kepada Brian yang juga tersenyum kepadanya. Sehingga Vera pun hanya bisa menganggukkan kepala pelan.

"Yeeaahhh!" seru Sifa dan Leoni serempak.

Melihat mereka yang begitu bahagia membuat ketiga orang dewasa didepannya juga merasa ikut bahagia.

Akhirnya setelah berpamitan kepada Erni, Brian, Vera, Sifa dan juga Leoni pun berangkat menuju Mall untuk bersenang-senang.

...****************...

Tetap semangat 💪

Tinggalkan jejak like, komen dan hadiah 🙏

Bab 3

Erni mengantarkan mereka sampai pintu depan rumahnya hingga mobil yang membawa mereka pun tidak terlihat lagi. Tetapi Erni masih bergeming dengan pandangan menerawang jauh kedepan.

"Mas Edi dimanapun kamu berada saat ini semoga kamu baik-baik saja dan selalu berbuat baik. Aku dan anak-anak juga baik-baik semua, kami bersyukur diberikan orang-orang yang begitu menyayangi kami." gumam Erni dengan mata berkaca-kaca ketika mengingat keberadaan mantan suaminya tersebut.

Setelah cukup lama berdiam diri, Erni segera menghapus air mata yang tiba-tiba saja jatuh dipipinya kemudian dia segera masuk ke dalam rumah untuk beristirahat.

"Siti nanti kalau anak-anak pulang kasih tahu Ibu ya, Ibu mau ke kamar dulu." ucap Erni begitu bertemu Siti diruang tamu membereskan gelas dan makanan untuk Brian tadi.

"Iya Bu." jawab Siti.

Kemudian Erni berlalu menuju kamarnya untuk beristirahat.

...****************...

Sedangkan ditempat lain disebuah kontrakan terlihat Edi dan Wahyu teman dari kelompok yang dahulu menjalankan ojek online sedang berbincang.

"Wahyu terima kasih ya uda mau bantu aku." ucap Edi kepada Wahyu.

Edi memang sudah bercerita semuanya tentang apa yang sudah terjadi padanya. Dan dengan jujur Wahyu berkata kepada Edi bahwa sangat menyayangkan sikap Edi kenapa begitu tega terhadap istrinya yang begitu tulus kepadanya. Dan Wahyu berniat akan membantu Edi untuk mengenalkan kepada Saudaranya yang memiliki yayasan untuk penyalur kerja di Luar Negeri.

Ya, Edi berniat akan bekerja di Luar Negeri setelah ini. Karena dia berjanji ingin memberi nafkah kedua anaknya dengan cara yang halal. Kalau untuk bekerja di dalam Negeri mungkin akan sulit mengingat statusnya yang sebagai mantan narapidana.

Tetapi sekalipun di Luar Negeri dia juga berjanji bahwa akan bersikap baik dan tidak akan melakukan kejahatan lagi.

"Iya sama-sama Mas, gak usah sungkan." jawab Wahyu.

"Ya sudah ayo sekarang kita istirahat saja Mas, saya sudah hubungi Saudara Saya dan besok pagi Saya antar Mas Edi kerumahnya untuk bertemu langsung." lanjut Wahyu mengajak Edi untuk beristirahat.

"Iya." akhirnya Edi pun mengikuti saran Wahyu untuk beristirahat karena besok adalah hari dimana awal kehidupan Edi akan berubah.

...****************...

Sedangkan didalam mobil diperjalanan menuju Mall, Sifa dan Leoni duduk dikursi tengah mereka sedang asyik menikmati perjalanan dengan terus berceloteh didalam mobil. Sedangkan Vera yang duduk didepan bersama dengan Brian yang duduk dibalik kemudi tampak merasa sama-sama canggung.

Mereka saling terdiam karena bingung akan berbicara apa. Vera banyak mengalihkan pandangannya dikaca sebelah kirinya untuk melihat pemandangan.

"Hmm.. Kamu uda lama kenal sama Erni?" tanya Brian membuka pembicaraan sambil tetap fokus menyetir.

Mendengar pertanyaan dari Brian, Vera menoleh dan disaat bersamaan pandangan mereka bertemu kebetulan saat itu Brian juga sedang meliriknya tetapi Vera buru-buru mengalihkan pandangannya ke depan.

"Uda lama banget, dari jaman kita sekolah sampai sekarang. Dia satu-satunya sahabat aku yang masih awet sampai sekarang." jawab Vera dengan tersenyum karena mengingat persahabatan mereka.

"Wahh lama juga ya. Asyik kayaknya bisa punya sahabat kayak kalian ya?" tanya Brian lagi.

"Memangnya kamu gak punya sahabat?" Vera balik bertanya.

"Kalau teman banyak, tapi kalau untuk dijadikan sahabat masih mikir-mikir dulu. Karena kebanyakan susah buat dijadikan sahabat yang selalu ada apapun keadaan kita." jawab Brian dengan terkekeh kecil.

"Iya bener juga sih." Vera pun membenarkan perkataan Brian.

"Trus kalau kalian sahabatan uda lama kog kamu belum nikah? Erni aja uda punya anak 2." tanya Brian.

Bagaimana Brian bisa tahu? Karena dijari Vera tidak ada cincin kawin brarti memang Vera belum menikah menurut Brian.

"Belum ada jodohnya. Lagian mereka juga uda aku anggap anak aku sendiri kog." jawab Vera sambil menoleh kebelakang melihat Sifa dan Leoni yang sedang asyik sendiri.

"Ow pantesan mereka manggil kamu Mommy ya?" tanya Brian.

"Iya." jawab Vera.

Tidak berapa lama akhirnya mereka sampai juga di Mall yang menjadi tujuan mereka.

...****************...

Tetap semangat 💪

Tinggalin jejak like, komen dan hadiah 🙏

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!