NovelToon NovelToon

Isteri Pengganti Sang CEO

BAB 1 Kandas

" Kita akhiri saja hubungan ini! Aku merasa hubungan ini sudah terasa hambar. Semoga kau menemukan kebahagianmu di luaran sana. Mulai sekarang kita jalani kehidupan kita masing – masing. Anggap saja hubungan ini tidak pernah terjadi.” Ucap seorang pria muda bernama Geo yang masih berusia sekitar 28 tahun kepada mantan kekasihnya detik itu juga.

Mendengar penuturan dari mulut pria yang selama 5 tahun ini ia kagumi dan cintai, yang sudah terjalin begitu indah hancur seketika itu juga. Freya Grizelle Atmajaya seorang gadis cantik yang anggun yang berusia sekitar 26 tahun, seperti terkena bom atom yang telah menyerang hatinya menjadi hancur lebur seperti debu yang bertebaran ke seluruh penjuru dunia.

Meskipun hatinya sudah hancur, namun Freya masih bisa menahan emosinya agar tidak meledak.

“ Baiklah.” Ucap Freya datar tanpa ekspresi yang terlukis di wajahnya.

“ Selamat tinggal.” Pamit Geo yang berlalu begitu saja meninggalkan Freya di sebuah taman kota yang berada di pinggir danau buatan yang sudah resmi menjadi mantan kekasihnya yang selama ini telah menemani hari – harinya selama lima tahun.

Setelah kepergian Geo yang sudah tidak terlihat lagi, seketika air mata Freya tumpah bak sebuah tanggul waduk yang jebol.

“ Geo brengsee..........kkkkkkkkk.” teriak Freya sekuat – kuatnya yang berada di pinggir Danau untuk meluapkan segala rasa yang sudah tidak terkirakan lagi. Agar semua rasa sakit dan jutaan jarum yang menghujam hatinya dapat keluar bersamaan teriakan dan air mata yang tanpa bisa dikendalikan lagi.

“ Hosh hosh hosh hosh....hahaaaa hahahaaaaaaaaaaaaa. Dasar bodo.......hhh. semoga harimu senin selalu.......uuuuu.” Teriaknya lagi dengan volume suara yang semakin kuat. Tanpa memperdulikan orang – orang yang lewat di sekitaran taman, teriakan Freya semakin lama semakin menggelegar.

“ Ah, sial...tenggorokanku jadi sakit. Baiklah Freya keluarkan semua rasa beban yang ada di hatimu. Setelah ini kau harus menjalani kehidupanmu menuju kebahagian. Tunjukkan pada si brengsek Geo tanpa nya kau bisa lebih kuat dan bahagia. Yaah... kau pasti bisa Freyaaaaaa......”

Selama 30 menit, Freya berteriak seperti orang yang tidak waras, akhirnya ia jatuh terduduk begitu saja. Kaki jenjangnya tidak bisa lagi menopang tubuhnya seakan seluruh tubuhnya tidak bertulang.

Dengan menangis yang sesenggukan, Freya masih berusaha menerima kenyataan yang baru saja ia hadapi. Hubungannya kandas begitu saja tanpa alasan. Geo sang kekasih yang sangat ia cintai, tiba – tiba memutuskan hubungan mereka secara sepihak.

Ya, Freya dan Geo memutuskan berpacaran sejak kuliah semester akhir lima tahun yang lalu. Dan dewi fortuna pun masih bepihak kepada mereka. setelah lulus kuliah mereka di terima bekerja dalam satu perusahaan. Meskipun peraturan perusahaan melarang adanya antar karyawan menjalin hubungan tetapi mereka dengan sangat rapi dan tertutup dapat menyembunyikan hubungan mereka hingga akhirnya hubungan ini berakhir tanpa di ketahui oleh rekan kerja mereka. Hanya beberapa sahabat terdekat mereka yang tahu akan hubungan mereka.

Seperti biasa mereka selalu bertemu setelah pulang dari kantor. Begitu juga dengan hari ini, Geo mengajak Freya bertemu di taman kota untuk bertemu. Dan tentunya membuat Freya sangat senang karena bisa menghabiskan malam week end mereka berdua. Tanpa curiga sedikit pun Freya langsung pergi ke taman setelah jam kerja selesai.

“ Tega sekali kau Geo, mengapa kau memutuskan hubungan ini begitu saja. Waktu selama lima tahun ini apakah tidak ada artinya bagimu haaahh.. dasar brengsek...” teriak Freya kembali. Ia pun tanpa sadar menjatuhkan tubuhnya menatap langit gelap yang di taburi penuh bintang – bintang yang berkelap – kelip.

“ Ah,,,hai langit yang gelap di sana, meskipun kau gelap kau masih diterangi oleh bintang – bintang yang selalu setia menemanimu. Kau curang tidak adil.....tolong berikan aku satu bintangmu untuk menerangi hatiku yang gelap ini.” Oceh Freya berbicara sendiri sambil memandangi langit.

Setelah puas mengeluarkan uneg – unegnya, dengan tubuh yang masih lemas Freya berusaha untuk berdiri. Ia melihat arloji yang ad di pergelangan tangannya. Jarum jam sudah menunjukkan ke angka 20.15 malam.

Dengan merapikan pakaian dan menyisir rambutnya menggunakan tangannya yang berantakan Freya berjalan dengan terseok – seok menuju halte bus. Namun, karena suasana hatinya sedang kacau ia malas untuk pulang ke rumah.

“ Hah, dasar kau Freya. Kali ini kau terpaksa mengeluarkan uang lebih untuk mengobati hatimu.” Gumam Freya sambil menepuk dahinya.

Freya pun berjalan keluar taman untuk mencari taksi, sambil menikmati udara malam yang sudah tidak dirasakan lagi oleh kulitnya Freya berusaha menstabilkan emosi dan tubuhnya agar tidak terlihat lemah di mata orang. Ia tahu resiko yang akan di alaminya jika ia tidak sadar diri. Dengan beberapa kali menarik nafas yang dalam Freya terus berjalan di trotoar menyusuri jalan raya tengah kota yang tetap padat di penuhi oleh kendaraan – kendaraan yang lalu lalang.

Freya terus berjalan menyusuri trotoar tanpa tujuan. Pandangannya jauh melihat ke depan. Dengan tatapan yang kosong, Freya tanpa sengaja menabrak sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalan.

Braaakkk..... “ Auw.....siapa sih yang memarkir mobil di sini. Sakit tahu.. ah dasar sungguh menyedihkan kau ini.” Umpat Freya sembari menuding – nuding dan menendang ban mobil yang ada di depannya.

“ Hei, kalau mau berhenti kasih aba – aba dong, jangan berhenti mendadak. Kan bisa membahayakan orang lain. Ish dasar...kau telah menghalangi jalanku tahu. Ayo cepat minggir sekarang...” omel Freya memarahi sebuah mobil seperti mengomeli anak kecil yang ketahuan mencuri permen temannya.

Dengan terus mengoceh yang tidak jelas, Freya melampiaskan amarahnya kepada sebuah mobil sedan berwarna hitam Seperti orang yang mabuk tanpa memperdulikan orang – orang yang lalu lalang.

“ Dasar kau ya! Tidak mau minggir juga, ayo cepat minggir sekarang juga! kalau tidak aku akan....”

“ Akan apa?” potong seorang pria dengan suara baritonnya yang tegas.

“ Ah, kau sekarang baru menjawab ya! Kau mau tahu apa yang akan aku lakukan hah...” ucap Freya semakin kesal dengan mobil yang di depannya karena berani menjawab ucapannya.

“ Nah ini rasakan....” duk duk duk....Freya menendang – nendang ban mobil tersebut dengan sangat kesal.

Melihat mobilnya di tendang oleh orang yang tidak dikenalnya pria yang melihat tingkah Freya dari belakang tubuh Freya langsung menghentikan aksinya.

“ Hei, apa yang kau lakukan dengan mobilku hah?” tegur pria tersebut dengan nada yang sedikit tinggi.

Mendengar suara teriakan yang berasal dari arah belakang, sontak membuat Freya terkejut dan langsung membalikkan tubuhnya.

Melihat sesosok tubuh yang begitu tinggi tegap seperti seorang atletis dengan wajah yang sangat tampan, rahang yang kokoh, alis yang tebal seakan di ukir dengan sangat detail menatap tajam ke arah Freya yang juga sedang memandangnya.

Pria tersebut langsung membelalakkan matanya ketika melihat dengan jelas wajah seorang wanita yang berada di depannya.

“ Cleona!” seru pria tersebut secara spontan karena wajah wanita tersebut mengingatkannya dengan seseorang.

“ Menikahlah denganku.” Ucap pria tersebut dengan lantang.

“ Haaaaaahhhhhhh.......”

BAB 2 Ajakan Menikah

Melihat mobilnya di tendang oleh seseorang yang tidak dikenal, Akram pun langsung menghampiri wanita yang telah mengomel – ngomel sambil menendang ban mobilnya dengan sangat kesal.

Akram masih memperhatikan tingkah wanita tersebut melampiaskan amarahnya kepada sebuah benda yang sama sekali tidak bersalah. Setelah mengancam mobil tersebut, ia pun tidak tahan lagi untuk membuka suara.

“ Akan apa?” ucap Akram langsung memotong perkataan wanita yang ada di depannya.

Setelah wanita tersebut membalikkan tubuhnya, Akram sangat terkejut melihat wajahnya yang sangat mirip dengan wajah tunangannya yang tiba – tiba menghilang tanpa ada kabar.

“ Cleona” spontan Akram menyebut nama kekasihnya yang beberapa hari lagi mereka akan melangsungkan pernikahan mereka. Namun, bencana yang tak diinginkan telah melanda rencananya. Cleona sang mempelai wanita tiba – tiba pergi begitu saja meninggalkan Akram.

Kini Akram terlihat frustasi sudah kehabisan rencana karena sampai detik ini juga Cleona belum ada kabarnya. Padahal acara pernikahan mereka akan di langsungkan esok hari.

Jika ia membatalkan acara pernikahannya, hal ini akan menimbulkan perang antar keluarganya.

Namun setelah melihat wajah wanita yang ada di depannya senyum Akram terukir tipis. Lalu muncullah sebuah ide yang sangat egois dan gila. Ia ingin wanita tersebut menjadi pengganti mempelai wanitanya yang sampai saat ini belum ada kabar keberadaannya.

“ Menikahlah denganku!” seru nya ketika wanita tersebut hendak pergi meninggalkannya.

“ Apa....” ucap wanita tersebut begitu terkejut.

“ Dafi! Bawa wanita ini.” teriak Akram memanggil asistennya sambil berlalu menuju mobil.

“ Baik Tuan!” jawab asistennya mendatangi Freya yang masih syok. Belum hilang rasa syoknya, ia pun merasakan tubuhnya melayang karena tanpa bicara apa – apa, Dafi asisten Akram langsung memanggul Freya ke pundaknya seakan – akan membawa karung beras.

“ Hei! Lepaskan aku.....akan aku laporkan kalian ke polisi. Lepaskan! dasar pria cabul...” teriak Freya meronta – ronta di atas pundak Dafi.

Dafi tidak menghiraukan teriakan Freya, ia tetap berjalan menuju mobilnya dan brukkkkk tanpa rasa bersalah, Dafi melempar tubuh mungil Freya ke kursi bagian depan mobil.

“ Auw.... bisa pelan tidak sih. Dasar kasar sekali dengan seorang wanita.” dengus Freya kesal sambil menggosok – gosok punggungnya.

“ Diamlah! Jika kau ingin selamat.” Ancam Dafi menatap Freya dengan tatapan membunuhnya. Mendapat tatapan yang begitu horor, Freya langsung mengunci rapat mulutnya dan menelan liurnya sendiri.

Mobil pun melaju dengan kencang menebus jalan raya yang dipadati oleh kendaraan yang lalu lalang. Suasana di dalam mobil terasa hening mencekam. Dafi fokus dengan kemudinya, Freya melirik kaca spion dan melihat pria yang duduk di belakang memejamkan matanya.

“ Huh dasar,suasana seperti apa ini? Mereka ini siapa sih, seenak udelnya saja terhadap orang lain.” Ucap Freya dalam hati sambil melirik kaca spion.

Drrrrtttttttttt ....suasana yang hening berubah menjadi riuh karena suara deringan yang berasal dari handphone Freya. Seketika mata Akram terbuka dan tatapan antara Freya dan Akram saling tabrakan melalui kaca spion. Melihat hal itu, membuat Freya sangat gugup melihat tatapan Akram yang begitu horor. Dengan segera Freya mengalihkan pandangannya menuju handphone nya yang sedari tadi berdering.

“ Maaf!” ucap Freya canggung langsung mensilent kan nada dering handphone. Ia melihat nama Diandra sahabat kentalnya yang tertera pada panggilan tak terjawab sebanyak tiga kali. Agar sahabatnya tidak khawatir, ia pun mengirim pesan lewat sebuah aplikasi hijau yang bergambar sebuah telepon.

\[ Maaf honey, aku lagi ada urusan sedikit jadi tidak bisa mengangkat teleponmu!nanti kalau sudah selesai akan aku telepon balik ya. Jadi jangan khawatir! okay darling!\] tulis Freya kepada sahabatnya.

Tidak perlu menunggu lama, balasan dari sahabatnya pun masuk.

\[ Yakin, kau baik – baik saja? Aku yang merasa tidak baik Fre! Apa kau sudah lihat artikel ini?\]

\[ Belum. Memangnya ada apa sih?\]

\[ Kau lihat saja dahulu, setelah itu apa

tanggapanmu?]

“ Artikel apa sih! Dan kenapa Diandra bersikap seperti itu? Bikin penasaran saja.” Gumam Freya setelah membaca balasan dari sahabatnya. Kemudian ia pun membuka link untuk melihat artikel yang di maksud Diandra.

“ Apa? dasar brengsek......jadi ini alasanmu mengakhiri hubungan ini!” Teriak Freya penuh amarah tanpa memperdulikan dua pria yang berada dalam satu mobil dengannya.

Mendengar teriakan dari wanita yang ada di depannya secara tiba – tiba, membuat Akram menatapnya tajam melalui kaca spion yang ada di depannya. Begitu juga dengan Dafi yang reflek menatap Freya dengan tatapan yang tak kalah horor dengan Akram.

Merasa mendapat tatapan dari dua pasang mata sekaligus secara bersamaan, membuat Freya menutup mulutnya. Ia baru tersadar dengan situasi yang tidak tepat. Entah nasib sial apa lagi yang akan menimpanya malam ini. Belum hilang rasa sakit hatinya yang telah di torehkan oleh mantan kekasihnya yang telah memutuskan hubungan mereka secara sepihak.

Ia di hadapkan oleh kenyataan yang semakin membuat jurang luka hatinya semakin dalam dengan adanya sebuah artikel tentang pernikahan seorang putri sang pengusaha yang ternama di kota ini dengan sang kekasih yang bernama Geovanda Jovanka yang tak lain adalah pria yang sangat ia cintai yang telah menjadi mantan kekasihnya.

Yang lebih menyakitkan lagi, waktu pernikahan mereka akan dilaksanakan pada minggu depan. Dan kali ini ia terus dihadapkan dengan dua orang pria yang begitu aneh yang tiba – tiba menculiknya begitu saja. Setelah mengucapkan pernyataan ajakan menikah.

“ Hah, ya Allah cobaan apa lagi ini! Kuatkan lah hambamu ini untuk menghadapi semuanya. Berilah hamba berita yang dapat menutup luka hati ini.” Doa Freya dalam hati yang di iringi dengan jatuhnya air mata yang sudah mengering.

Freya memalingkan wajahnya ke arah jendela agar wajahnya tidak terlihat oleh dua pria yang ada di samping dan di belakang kursi mobil.

Dengan suara yang sesenggukan, Freya berusaha menstabilkan diri dan emosinya agar tidak terlihat lemah di depan mereka. Sambil mengusap air mata yang terus mengalir seperti enggan untuk berhenti Freya mengirim pesan kepada Diandra sahabatnya, memberitahukan bahwa ia bisa mengendalikan dirinya dari berita di artikel tersebut agar sahabatnya tidak mencemaskan dirinya.

“ Ambillah tisue ini nona!” Tawar Dafi sambil menyodorkan sekotak tisu ke arah Freya.

“ Terima kasih tuan! Dan maafkan saya!” ucap Freya yang mengambil tisu dari Dafi.

Melihat kondisi dari wanita yang ada di depannya membuat Akram sejenak melihat dirinya yang bernasib sama yang telah di tinggalkan oleh kekasih mereka. Namun demi egonya, Akram hanya bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya dan membiarkan Freya dengan rasa sakitnya.

Mobil berhenti di sebuah parkiran gedung apartemen yang hanya dapat di huni oleh kalangan para pengusaha yang ternama.

“ Mari silahkan nona!” ucap Dafi sambil membukakan pintu mobil lembut di banding dengan perlakuannya yang membawa Freya ke dalam mobil dengan kasar.

“ Terima kasih!” ucap Freya.

“ Mari ikut saya nona.” Ajak Dafi mempersilahkan Freya mengikutinya masuk ke dalam apartemen tempat tinggal Akram yang berada di lantai 15 yang hanya ada satu unit. Sementara Akram sudah berjalan mendahului mereka terlebih dahulu.

Sepanjang perjalanan Freya mengagumi desain gedung apartemen yang begitu mewah dan elegan.

“ Ck ck ck.... sampai pensiun aku kerja pun tidak akan sanggup untuk tinggal di apartemen ini. Siapa sih mereka ini sebenarnya? Pasti bukan orang sembarangan.” Gumam Freya terus mengagumi desain interior gedung.

Sesampai di depan pintu apartemen Akram, Dafi langsung memasukkan password untuk membuka pintunya.

Freya semakin terkagum melihat desain interior apartemen milik Akram yang mendominasi warna silver dan hitam. Tanpa membuang waktu, Dafi mengantarkan Freya ke kamar tamu untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.

“ Silahkan nona istirahat sejenak. 30 menit kemudian anda sudah harus ada di ruang tamu. Karena Tuan Akram tidak suka menunggu.” Ucap Dafi mengingatkan.

“ Ah baiklah, terima kasih tuan!” ucap Freya menganggukkan kepalanya.

“ Wah, benar – benar gila! Ah sudahlah hadapi saja apa yang akan terjadi sebaiknya aku merilekskan tubuhku dengan berendam air hangat.” Ucap Freya langsung menuju kamar mandi untuk melakukan ritual rutinnya.

BAB 3 Kontrak Pernikahan

“ Silahkan di baca dan di pelajari isi kontrak ini nona!” ucap Dafi sambil menyerahkan sebuah dokume tentang kontrak pernikahan antara tuannya dengan Freya.

“ Ah kenapa kau seenaknya mengambil keputusan ini hah! Padahal aku kan belum memberikan jawabannya. Bahkan kita sama – sama tidak saling kenal.” Ucap Freya kesal.

“ Untuk apa saling mengenal terlebih dahulu, kau yang selama lima tahun menjalin hubungan dengan kekasihmu pada akhirnya kandas begitu saja.” Ucap Akram yang langsung menghujam jantung Freya.

“ Ka...uuu.” Freya menatap lurus ke arah Akram. Tapi apa yang dikatakan oleh Akram benar apa adanya, ia yang sudah berpacaran dengan Geo pada akhirnya tidak sampai ke jenjang pernikahan. Melihat ekspresi Akram yang sangat datar, Freya pun mendengus kesal.

“ Baiklah aku terima pernikahan ini meskipun aku hanya sebagai pengganti mempelai wanitamu!” ucap Freya yakin atas keputusannya sendiri.

Freya pun melanjutkan membaca dan mempelajari isi kontrak dari pernikahan mereka.

Kontrak Perjanjian Pernikahan

Saya sebagai pihak pertama :

Nama : Akram Mazhar Ghazalan

Tanggal lahir : 26 Maret 1993

Usia : 29 Tahun

Benar melakukan perjanjian pernikahan kepada pihak kedua yang bertanda:

Nama : Freya Grizelle Atmajaya

Tanggal Lahir : 25 Maret 1996

Usia : 26 Tahun

Telah bersedia melakukan perjanjian pernikahan dengan pihak pertama dengan ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:

Perjanjian pernikahan ini berlaku mulai tanggal 12 Juni 202x sampai 12 Juni 202x dalam rentang waktu selama dua tahun. Selama pernikahan ini berlangsung pihak pertama dan pihak kedua harus mengikuti peraturan yang sudah di tetapkan antara lain :

Pihak pertama dan pihak kedua harus tinggal dalam satu rumah

Keputusan pihak pertama tidak dapat di bantah oleh pihak kedua.

Selama pernikahan ini berlaku pihak kedua tidak di izinkan menjalin hubungan dengan pria lain.

Di larang mencampuri urusan pribadi antara pihak pertama maupun pihak kedua.

Dilarang melakukan kontak fisik antara pihak pertama dengan pihak kedua.

Tidak ada yang boleh tahu tentang kontrak pernikahan ini selain pihak pertama dan pihak kedua.

Pihak kedua akan mendapat nafkah sebesar Rp 50.000.000,- setiap bulan selama pernikahan ini berlangsung. Dan akan mendapat uang kompensasi sebesar Rp 500.000.000,- setelah kontrak pernikahan selesai.

Jika pihak kedua melakukan kesalahan yang dapat menyebabkan kebocoran kontrak pernikahan ini akan membayar pinalty sebesar 1,5 Miliyar.

Pihak kedua masih di perbolehkan untuk bekerja seperti biasanya.

Demikian isi kontrak perjanjian pernikahan ini di buat, dan suatu waktu dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

Pihak Pertama Pihak Kedua

Akram Freya

Setelah mempelajari isi kontrak pernikahan, Freya pun langsung menyetujui dan membubuhkan tanda tangan agar kontrak ini berlaku. Freya melakukan hal ini karena isi perjanjian tersebut tidak lah buruk dan merugikan dirinya. Selain itu, tanpa berpikir panjang Freya menerima tawaran menikah dari seorang pria asing yang sama sekali tidak ia kenal. Meskipun ia hanya di jadikan sebagai pengganti dari pengantin mempelai wanitanya.

“ Baiklah! Persiapkan dirimu besok. Aku harap kau tidak melakukan kesalahan.” Ucap Akram dingin.

“ Ok deal! Aku akan berusaha melakukan peran pengganti dengan baik.” Ucap Freya sambil mengulurkan tangannya, namun Akram tidak menghiraukan uluran tangan Freya yang sudah menggantung cukup lama. Bahkan Akram beranjak dari duduknya menuju kamarnya dan meninggalkan Freya begitu saja.

“ Cih, sombong sekali sih! Segitunya tidak menyambut uluran tanganku. Awas saja, tangan ini tidak akan lagi ku ulurkan untukmu. Uek...” seru Freya sangat kesal sambil menarik kembali tangannya.

“ Baiklah Nona, silahkan anda beristirahat, besok pukul 06.00 anda harus bersiap – siap. Dan usahakan diri anda harus terlihat bugar dan fit.” Ucap Dafi mengingatkan Freya.

“ Iya ya, baiklah akan aku ingat.” Ucap Freya kesal dan dengan kasar ia pun beranjak dari duduknya menuju kamarnya.

Dengan sedikit kasar dan kesal, Freya menutup pintu kamarnya. Ia pun membaringkan tubuhnya di ranjang yang berukuran cukup besar dibanding dengan ranjang miliknya.

“ Ah ya Allah! Kenapa kejadian hari ini begitu penuh kejutan, selama lima tahun aku menjalin hubungan dengan Geo harus kandas malam ini. Dan di sisi lain, seorang pria yang tak ku kenal tiba – tiba mengajak untuk menikah. Ah ya Allah ampuni lah hamba, yang menerima nikah kontrak ini. Padahal pernikahan adalah suatu hubungan yang sangat sakral dalam seumur hidup sekali.

"Huffttt” gumam Freya.

Masih detik ini, Freya masih tidak mempercayai peristiwa demi peristiwa yang telah di alaminya secara mendadak. Bahkan besok pagi ia akan menikah dengan seorang pria asing. Dan yang lebih menyedihkan lagi npernikahan ini keluarganya tidak ada yang tahu satupun. Itu artinya dalam pernikahannya ia tidak di dampingi oleh anggota keluarganya. Dan yang paling penting ia berharap ini semua adalah mimpi dan ia terbangun dari tidurnya akan menjadi seperti semula.

Sementara di kamar Akram, ia juga tidak bisa memejamkan matanya. Ia masih tidak percaya, di hari H-1 pernikahannya Cleona calon isterinya tiba – tiba pergi menghilang begitu saja. Dan dengan terpaksa ia harus mencari pengganti Cleona sebagai mempelai pengantin wanitanya. Dan tanpa di duga malam ini Akram bertemu dengan seorang wanita yang berwajah mirip dengan wajah Cleona.

Demi menyelamatkan hari pernikahannya dari ancaman keluarganya dan rekan bisnisnya, Akram harus tetap melangsungkan pernikahannya. Terutama rongrongan dari sang nenek yang begitu ia sayangi.

Ya Akram Mazhar Ghazalan adalah seorang CEO sang pengusaha muda yang sudah mengembangkan perusahaannya menjadi perusahaan terbesar nomor satu baik di negaranya maupun di negara lain. Ia merupakan seorang CEO yang sangat di takuti oleh lawan bisnisnya karena Akram di kenal sebagai tangan besi dan berdarah dingin yang tidak segan – segan menghabisi lawannya yang berbuat curang. Di tambah sikapnya yang angkuh dan tertutup membuat dirinya tidak suka di ekspos oleh media.

Ia dan Cleona sudah tiga tahun menjalin hubungan karena Akram merasa memiliki hutang budi kepada Cleona yang dianggapnya sudah menyelamatkan hidupnya pada kecelakaan yang di alaminya 15 tahun yang lalu. Sejak kejadian itu, Akram berusaha mencari seorang anak perempuan dengan keberaniannya ia dapat menyelamatkan hidup Akram. Namun, selama 12 tahun pencariannya Akram tidak menemukan anak perempuan tersebut. Hingga akhirnya tanpa di sengaja, wanita yang ia cari selama ini muncul dengan sendirinya tiga tahun yang lalu.

Akram bukan tanpa alasan langsung mengenali anak perempuan tersebut, sebelum mereka berpisah Akram memberikan sebuah kalung keberuntungan Akram dari almarhum kakeknya yang hanya ia miliki seorang. Hanya dengan melihat kalung tersebut, Akram bisa langsung mengetahui anak perempuan yang telah menyelamatkannya meskipun ia sudah dewasa.

“ Ah Cleona, kenapa kau menghilang bagai di telan bumi. Sudah 12 jam aku belum mendapat kabarmua. Dan kau begitu tega menghilang di hari pernikahan kita.” Gumam Akram menenggak minumannya dengan sekali teguk.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!