Aku yang menyiapkan makanan untuk suamiku segera bersiap untuk pergi ke kantornya, hari ini aku akan memberikan sebuah kejutan untuknya.
Memang sekarang suamiku agak beda dia begitu cuek dan sering mendiamkan ku, dia sering pulang malam dan tak ingat kalau dia sudah punya istri.
Aku ingin mengembalikan keharmonisan rumah tangga ku, aku ingin kami seperti dulu lagi, dia yang selalu ada untuk ku dan mencintaiku meskipun awal pernikahan kamu hanya karena sebuah perjodohan.
Awalnya memang aku tak mau untuk menikah dengannya, aku mempunyai kekasih, tapi kekasih yang berbeda dan hanya aku saja yang bisa melihatnya, yang bisa merasakan kalau dia ada disampingku.
Aku begitu bahagia bisa hidup bersama sosok laki laki yang begitu tampan ceria dan juga baik hati, aku bertemu dengan sosok itu saat masih kecil dan sampai aku kuliah dia menemaniku.
Tapi setelah perjodohan sosok itu tiba tiba menghilang dan aku tak tau, dia pergi kemana, aku merindukannya tapi dia sering datang dalam mimpiku, penampilannya pun begitu berbeda tak seperti awal saat dengannya.
Baiklah itu sudah masa lalu, aku akan menceritakan kembali tentang suamiku, suami yang sekarang sangat aku cintai, rumah tangga kamu sudah berjalan 5 tahun lamanya tapi aku belum dikarunia seorang anak, aku selalu saja keguguran.
Entah apa alasannya aku tidak tahu, kenapa aku bisa keguguran seperti itu. Aku sudah mengecek kesehatanku ke dokter bahkan rahimku pun sudah ku cek, tapi semuanya baik baik saja dan sehat sehat saja. Semuanya baik baik saja.
"Bi tolong jaga rumah aku akan kekantor tuan dulu ya "
"Baik nyonya Bhuvi "
Aku menganggukan kepalaku dan segera membawa makanan untuk suamiku, tak lupa aku menyetir sendiri memang ini lah kemauanku, aku tidak mau diantar antar oleh supir aku lebih nyaman untuk menyetir sendiri.
Oh iya aku belum mengenalkan diri pada kalian, namamu Bhuvi Arundaya nama yang cantik aku suka, dan suamiku bernama Aji Abiyasa sama cantiknya nama kami betul tidak.
Aku menikmati menjadi istri dari seorang Aji Abiyasa, pada awalnya memang aku tidak mau tapi perhatiannya, kebaikannya, kesabarannya semuanya meluluhkan hatiku.
Tanpa terasa aku sudah sampai di kantor suaminya, aku masuk dan tersenyum pada karyawan yang berpapasan denganku.
Namun saat aku akan membuka pintu ruangan suamiku, asistennya memegang tanganku dan menarik tanganku " maaf nyonya Bhuvi tuan Aji sedang ada tamu dan sedang meeting, dia tak bisa diganggu "
"Kenapa tiba tiba, biasanya suamiku jarang melakukan meeting di ruangannya kenapa bisa berbeda seperti ini, sejak kapan suamiku meeting diruangannya "
"Karena ini tamu spesial nyonya jadi tuan meeting di dalam ruangannya "
"Benarkah Lia, sepenting apa dia "
"Begitu penting nyonya "
"Aku ingin melihatnya "
"Tapi nyonya tak bisa "
"Aku ini istrinya dan Aji tak akan marah saat aku melihatnya meeting, kau tenang saja jangan takut kau akan dimarahi "
Aku segera berjalan kembali kearah ruangan suamiku dan asisten Aji terus saja mengikuti dengan berteriak beriak, aku makin curiga saja, apa sebenarnya yang disembunyikan oleh suamiku dan juga asistennya ini.
Saat aku membuka pintu aku alangkah kaget, inikah yang dinamakan meeting, seorang perempuan duduk di pangkuan suamiku apakah ini meeting yang begitu sangat spesial dan tidak bisa diganggu, aku hanya bisa diam dengan air mataku yang tiba-tiba mengalir tapi bibirku hanya tersenyum miring melihat suamiku melakukan pengkhianatan ini sejak kapan ?
Mereka berdua bahkan tidak sadar kalau aku sudah membuka pintu, aku langsung bertepuk tangan dan tersenyum pada suamiku dengan derai air mata yang bercucuran tak henti hentinya "begini kah pekerjaanmu mas Aji, apakah ini meeting penting mu aku baru tahu ada meeting pekerjaan tapi sampai dipangku seperti ini"
Suamiku yang mendengar suaraku langsung berdiri dan menjatuhkan perempuan itu sampai-sampai perempuan itu merengek pada suamiku, " mas kau ini sakit pantatku" sambil dia bangkit dan memegang tangan suamiku. Aku berjalan perlahan ke arah suamiku dan menyimpan kotak makanan yang aku bawa di mejanya.
"Aku membawakan makanan untukmu mas, aku membuatkannya sendiri aku kira aku datang ke sini akan disambut baik olehmu, ternyata aku malah melihat kebejadanmu yang baru terlihat sekarang. Kalau kau memang sudah bosan denganku dan tidak mau lagi denganku lebih baik kau ceraikan aku, jangan seperti ini jika kau ingin mencari perempuan lagi kau lepaskan aku dulu baru kau cari perempuan lain"
Mas Aji langsung menghentakan tangan perempuan itu dan memegang kedua tanganku, namun aku mengenyahkannya aku tidak sudi dipegang oleh suamiku yang sudah menghianatiku "sudahlah kau jujur saja padaku jangan kau berbohong lagi padaku"
"Dengarkan dulu aku sayang, aku sama sekali tidak selingkuh dengan perempuan ini, aku mencintaimu Bhuvi dan sampai kapanpun kau akan menjadi istriku aku tidak pernah mungkin menghianatimu, ini hanyalah sebuah kesalahan saja perempuan itu yang tiba-tiba datang ke kantorku dan tiba-tiba saja duduk di pangkuanku, memang kami tadi awalnya memang sedang berbicara sedang meeting tapi dia tiba-tiba duduk di pangkuanku" elak Aji dengan wajah takutnya.
Perempuan itu yang tidak terima langsung memukul tangan suamiku "Aji kenapa kau berkata begitu pada istrimu, sudah jujurlah semuanya, aku tidak mau ada kebohongan lagi diantara hubungan kita ini kita berdua sudah menjalin kasih sejak lama dan aku tidak mau disembunyikan lagi"
"Diam lah " bentak Aji suamiku
Tanpa banyak bicara aku langsung pergi dari ruangan suamiku, aku sudah tahu semuanya aku tahu kalau suamiku selingkuh aku tahu dia menghianatiku dan aku tahu aku bukanlah perempuan satu-satunya yang dicintai oleh mas Aji.
Aku terlalu positif thinking kalau suamiku akan selalu bersamaku, selalu setia bersamaku tapi nyatanya itu semua tidak terjadi, aku kira setelah aku memberikan seluruh hatiku untuk suamiku dia akan baik dia akan seterusnya mencintaiku tapi nyatanya tidak seperti itu.
Saat aku sudah mengabdi dan mencintai suamiku dia malah menghianatiku seperti ini, hidupku yang awalnya bahagia malah menjadi hancur seperti ini karena orang ketiga.
Saat lift tertutup suamiku masih berlari untuk mengejarku aku tidak peduli lagi dengannya. Sekarang aku harus pulang dan pergi dari rumah itu, aku tidak bisa diam terus di rumah itu aku tidak sudi tinggal dengan suami yang sudah sangat keterlaluan padaku.
Aku bukanlah perempuan bodoh yang akan terus diam bersama laki-laki yang sudah menghianatiku, sekali menghianatiku maka aku akan pergi meninggalkannya untuk selamanya, tidak akan ada kelonggaran ataupun kebaikan hatiku untuk menerima kembali suamiku. Aku tidak bisa dan sampai kapanpun aku tak akan pernah bisa memaafkan suamiku yang telah menghianatiku.
"Ahh sialan Bhuvi " teriak Aji saat melihat mobil istrinya pergi melaju dengan cepat.
Aji segera mencari mobilnya baru saja akan masuk dirinya sudah dihentikan oleh Karina. "ada apa dengan mu Karina lepaskan tanganmu "
"Tidak Aji, kita harus segera jujur pada Bhuvi istrimu, hubungan kita sudah terlalu lama dan aku tidak mau disembunyikan lagi, aku mau kau memberitahu semua orang kalau aku ini adalah calon istrimu. Aku ini adalah perempuan yang berhak ada di sampingmu. Aku tidak mau disembunyikan seperti ini terus-menerus"
"Lepaskan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melepaskan Bhuvi "
"Aku akan bunuh diri, aku akan bunuh diri kalau kau tidak melepaskan istrimu"
"Terserah kau saja yang lebih penting adalah istriku Bhuvi bukan dirimu, jadi kau jangan macam macam, aku bisa membuatmu tidak punya apa apa lagi "
Aji menghentakan penganan tangan Karina dan masuk kedalam mobilnya, lalu melajukan mobilnya dengan begitu kencang untuk menyusul sang istri.
Takut takut terjadi sesuatu, takut takut istrinya akan menabrak sesuatu karena pergi dengan emosi yang begitu besar.
"Akhh sialan, kenapa Bhuvi lebih unggul segalanya dariku, aku harus mendapatkan Aji, aku tak bisa begitu saja melepaskan Aji, dia adalah sumber uangku " teriak Karina tanpa menghiraukan orang lain yang menatapnya
Karina segera menyetop taksi dan memberitahu alamat rumah Aji, dirinya harus pergi kerumah itu dan membuat rumah tangga Aji dan Bhuvi bubar.
Tak bisa dirinya di campakan seperti ini, Bhuvi harus enyah, Bhuvi harus pergi dari rumah besar Aji, sekarang dirinya yang lebih berhak atas apa yang Aji punya
***
Bhuvi mengusap air matanya, ternyata ini alasan kenapa suaminya berubah, alasan suaminya jarang pulang, alasan suaminya tak pernah menghiraukannya.
Kenapa hidupnya menjadi kacau, kenapa seperti ini, kenapa harus selingkuh suaminya, apakah karena dirinya keguguran terus.
Tapi itu bukan keinginannya juga kan, ini sudah takdir dari Tuhan, siapa yang ingin terus keguguran mungkin memang dirinya belum diberi kepercayaan oleh Tuhan.
"Kenapa kau menyakiti ku Aji, kenapa, apa salahku kenapa kau malah selingkuh dengan perempuan itu, sejak kapan kau melakukan ini " teriak Bhuvi sambil menjalankan mobil dengan ugal ugalan.
Saat mobil sudah terparkir didepan rumah besarnya Bhuvi masuk kedalam dengan terburu buru.
"Nyonya kenapa " tanya bibi yang melihat nyonya menangis dan berjalan dengan terburu buru seperti itu.
"Nyonya "
Namun Bhuvi tak menghiraukannya, dia terus saja naik kelantai atas dan membereskan semua pakainya, pakaian dirinya yang pernah dibawa kerumah ini, dan juga berkas berkas miliknya.
Saat suaminya sudah selesai Bhuvi keluar namun suaminya mendorong tubuhnya masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya. Mau apa lagi suaminya ini, sungguh dirinya tak ingin melihat wajahnya.
"Mau kemana kamu Bhuvi, ini hanyalah salah sangka, aku sama sekali tak selingkuh dengan Karina tolong dengarkan aku dulu sayang, ini semua hanya kesalah pahaman saja "
Aji mencoba untuk menyentuh istrinya namun Bhuvi terus saja menghindar " sudah jelas aku sudah melihat dengan kepala mataku sendiri kalau kamu dan juga perempuan itu selingkuh, aku memang tak punya bukti akurat tapi aku sudah melihat semuanya "
"Aku harus bagaimana lagi menjelaskannya padamu, aku sudah berkata jujur Bhuvi aku sama sekali tak selingkuh itu hanyalah salah faham, kau mau aku membawa Karina kemari dan mengakui semuanya, mengakui kalau kita berdua tidak selingkuh, aku akan membawanya kemari "
"Tidak usah aku sudah melihat semuanya mas, lalu apalagi yang ingin kau buktikan padaku. Semuanya sudah jelas kalau kau selingkuh dengan perempuan itu bahkan asistenmu saja Lia dia dia tadi tidak membolehkan aku untuk masuk, karena dia tahu atasannya sedang selingkuh bersama perempuan murahan itu. Aku tidak menyangka kau bisa menyakiti ku sedalam ini, aku sudah percaya padamu Aji. Aku sudah memberikan seluruh hatiku hidupku hanya untukmu. Bahkan aku keluar dari tempat kerja ku hanya untuk bisa mengurus dirimu, bisa lebih memperhatikan dirimu dan lebih banyak waktu lagi dengan dirimu tapi ternyata semua itu hanyalah sia-sia saja, aku sekarang tahu kenapa selama ini kau mendiamkanku, selama ini kau selalu saja pergi dan meninggalkan aku yang ada di rumah, ternyata kelakuan di luaran sana kau selingkuh dengan perempuan itu. Sudah aku bilang dari awal kita menikah jika kau sudah bosan denganku lebih baik ceraikan aku jangan kau menyakitiku seperti ini"
Aji langsung duduk setengah badan dan memegang kaki istrinya "aku tidak selingkuh Bhuvi, jangan tinggalkan aku. Aku sama sekali tidak menghianatimu. Aku sama sekali tidak bosan denganmu, aku tidak mau kau tinggalkan aku. Tolonglah jangan seperti ini aku tahu aku memang tidak punya banyak waktu untukmu. Aku ini bekerja bukan bermain bersama perempuan, tolonglah percaya padaku sayang Bhuvi aku tidak mau bercerai dengan mu sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikanmu dan saat kau memberikan surat-surat itu padaku aku tidak akan menandatanganinya, aku tidak mau ditinggalkan oleh mu Bhuvi"
Bhuvi menghapus air matanya dan mengatur nafasnya, " aku tak bisa bertahan dengan laki laki yang sudah berselingkuh, "
"Aku tak selingkuh Bhuvi tolong, diam lah dirumah, aku aku janji tak akan seperti itu lagi, aku akan setia padamu Bhuvi, aku aku akan terus bersama mu dan menjagamu, ingat kau harus ingat jika nenek mu kambuh lagi bagaimana saat mendengar kau seperti ini, saat kau akan pergi dari rumah, jangan membuat dia khawatir dan nanti malah kritis lagi"
"Kau mengancam ku"
"Tidak sayang, aku sama sekali tak mengancam mu, aku hanya ingin kau tetap disini, ingat nenek mu mempunyai penyakit jantung, jangan buat dia jatuh sakit lagi sayang"
"Kau yang memulai "
"Aku akan membawa Karina kehadapan mu dan dia akan menjelaskan semuanya "
Bhuvi diam, dirinya masih tak bisa berfikir tapi kalau dirinya langsung pergi dirinya tak punya bukti yang akurat, bisa saja kedua orang itu bersekongkol untuk menjatuhkannya.
Sebaiknya dirinya mencari bukti terlebih dahulu, ya itu akan lebih baik "berdirilah " ucap Bhuvi
Aji mendongakan kepalanya dan menatap istrinya lalu bangkit dan memegang pipi Bhuvi sambil menghapus air matanya Bhuvi " kau tak akan pergi kan Bhuvi"
Bhuvi mengalihkan pandangannya dan menganggukan kepalanya " ya "
"Terimakasih sayang "
Saat Aji akan mencium kening Bhuvi, dia langsung menghindar dan meninggalkan suaminya, Bhuvi langsung masuk kedalam kamar mandi.
Aji tersenyum senang dan melihat kearah pintu, ada yang mengetuk pintu kamarnya, Aji langsung membukanya ternyata itu bibi.
"Ada apa bi"
"Dibawah ada tamu tuan seorang perempuan "
Aji mengerutkan keningnya, apakah Karina sialan perempuan itu, Aji segera keluar dan akan menemui perempuan sialan itu.
Bhuvi mengguyur dirinya, dia menangis sejadi-jadinya di sana. Sebenarnya apa yang dirinya lihat sudah menjadi bukti tapi dirinya belum mendapatkan bukti yang lebih akurat maksudnya seperti foto video ataupun yang lainnya, karena kejadian itu begitu cepat sampai-sampai dirinya tidak sempat untuk mengeluarkan ponsel dan memfotonya karena dirinya juga tidak menyangka suaminya bisa berselingkuh seperti ini.
Bhuvi memukul-mukul dadanya menggunakan tangannya, dadanya begitu sesak dan sakit "apakah sesakit ini, apakah aku harus mengalami hal seperti ini ya Tuhan kenapa harus aku, aku bukanlah perempuan yang kuat aku bukanlah perempuan yang bisa untuk selalu menerima kalau suamiku melakukan perselingkuhan seperti ini, berikanlah aku kemudahan untuk membongkar semua perselingkuhan suamiku ini, agar aku bisa lepas darinya. Ya Tuhan aku tidak bisa pergi begitu saja tanpa ada bukti sedikitpun yang ada aku akan hancur oleh dia pasti Aji akan memutar balikan fakta nantinya"
Bhuvi duduk dan menutup wajahnya, untuk meredam tangisnya yang makin kencang dan makin histeris, ingin rasanya melampiaskan kekesalan kesakitan ini pada Aji, pada laki laki sialan itu.
"Bhuvi jangan menangis aku ada disini" tiba tiba ada suara laki laki persis disebelah telinga Bhuvi.
Bhuvi langsung mendongakan kepalanya mencari asal suara itu, suara yang dirinya begitu kenal, suara yang selalu menenangkannya, suara yang selalu menghiburnya, tapi tapi dimana dia tak ada, dia sudah lama pergi meninggalkannya.
"Bhuvi jangan menangis, aku sakit melihatmu menangis seperti ini, aku tak suka melihatmu menangis seperti ini Bhuvi "
Bhuvi langsung bangkit dan mencari suara sosok itu, " Abi kau disini, kau kembali Abi, dimana dirimu Abi " teriak Bhuvi
Bhuvi mengedarkan pandangannya dan mencari sosok itu " kenapa kau dulu meninggalkan ku Abi "
Saat Bhuvi berbalik dirinya melihat sosok itu, sosok laki laki tinggi berbadan kekar, berkulit sawo matang namun sangat tampan, dia memakai pakaian kuno kerajaan, Bhuvi yang kembali melihat sosok itu langsung memeluk sosok yang begitu dirinya rindukan.
"Abi kau kembali, kenapa kau meninggalkan ku kenapa "
"Aku kembali untuk mu Bhuvi, aku kembali, aku akan ada disampingmu lagi, aku sudah kembali sayangku Bhuvi maafkan aku telah meninggalkan mu "
Bhuvi tak bisa mengatakan apa apa lagi, hanya bisa memeluk Abi dengan begitu erat sosok yang sudah begitu lama menghilang dan membuat dirinya begitu hampa.
Tapi dia kembali lagi, saat hatinya sedang hancur oleh suaminya. Dirinya sangat senang dan semua kesedihannya tiba tiba saja hilang dan digantikan dengan rasa bersyukur karena sosok yang selalu mendukungnya ada disampingnya kembali.
**
"Kenapa kau kemari Karina. Ada apa kenapa kau menyusul ku kemari kau sudah gila ya, kau ingin aku dan Bhuvi bercerai " sambil menarik tangan Karina masuk kedalam mobil.
"Kenapa memang itu yang aku inginkan, aku ingin kau mengatakan pada Bhuvi semuanya kalau kita sudah menjalin kasih sejak lama, kenapa kau terus saja menutup rapat-rapat tentang hubungan kita aku bosan menjadi simpanan. Aku ingin seperti Bhuvi diakui dan menjadi istrimu satu-satunya"
Aji mengusap wajahnya " tolong jangan seperti ini aku tidak bisa menceraikan Bhuvi sampai kapanpun, cintaku hanya untuk dia "
"Lalu kau anggap aku apa hah Aji, kau anggap apa aku selama ini, aku ini sama perempuan dan mempunyai hati seperti istrimu Bhuvi "
"Sudah aku bilang kan aku hanya ingin sebuah kesenangan saja ,saat aku sedang tidak mau bersama Bhuvi. Tapi aku tidak akan melepaskan Bhuvi sampai kapanpun kau mengertilah. Kau ini hanya orang asing dan aku minta kau jelaskan pada Bhuvi semuanya kalau kita tidak ada hubungan apa-apa, aku mau kau menjelaskan semuanya aku tidak mau rumah tanggaku hancur"
Karina malah tertawa dan menatap Aji dengan kesal "kau gila Aji. Aku selama ini mencintaimu aku selama ini memberikan seluruh hidupku hanya untukmu, tapi balasannya seperti ini kau menyuruhku untuk berbicara pada Bhuvi kalau kita tidak ada hubungan apa-apa, lalu untuk apa kau datang pada orang tuaku mengenalkan dirimu untuk apa coba "
"Dari awal kau sudah tahu kan kalau statusku adalah suami orang dan kau juga mau kan menjalin hubungan denganku, maka inilah akibatnya aku tidak mau bercerai dengan Bhuvi pokoknya kau harus menceritakan semuanya pada Bhuvi kalau kita tidak ada hubungan apa-apa, akan aku berikan apapun yang kau mau asalkan kau mau menjelaskan semuanya pada Bhuvi kalau kita tidak ada hubungan apa-apa, kalau kita hanyalah sebatas teman biasa dan tadi hanya kesalah pahaman saja tolonglah"
"Baiklah kalau begitu aku ingin kau menikahiku maka aku akan menuruti apa kemauanmu, aku hanya ingin itu saja"
"Tidak tidak aku tidak mungkin menduakan Bhuvi aku tak akan mungkin menyakiti Bhuvi lebih dalam lagi, aku tak akan mungkin melakukan itu "
"Kau bilang apapun yang aku inginkan kau akan mengabulkannya, tapi ternyata sekarang apa kau tidak mau kan menikahiku"
"Selain itu"
"Tidak ada aku ingin itu, aku ingin kau adil dan menepati janjimu "
"Tak bisa, baiklah aku akan menghancurkan keluargamu Karina, apapun yang telah aku berikan padamu akan aku ambil lagi semuanya rumah yang sekarang kau sudah tempati dengan orang tuamu akan aku ambil lagi, semuanya aku ambil "
Karina langsung menampar Aji dengan begitu keras "kau begitu licik Aji, kau licik kau ingin terus bersama istrimu tapi kau ingin menghancurkanku juga kau tidak adil"
"Ya maka dari itu kau harus mau menjelaskan semuanya sekarang juga, aku tidak mau tahu, kau harus menceritakan semuanya pada Bhuvi kalau ini hanyalah kesalah fahaman saja"
Karina mengusap air matanya "Baiklah aku akan menjelaskan apa yang ingin kau mau tapi kau harus selalu memberikan ku uang bulanan. Aku ingin setiap satu bulan sekali kau memberikan aku uang bulanan sebesar 30 juta, tapi itu hanya uang bulanan saja belum uang pakaian tas sepatu dan yang lainnya"
"Yayaya aku ngerti aku akan melakukannya, asal kau menjelaskan pada istriku kalau kita tidak mempunyai hubungan apa-apa, aku akan memberikan itu. Uang segitu untukku kecil bersiaplah aku akan bertemu dengan istriku dan membujuknya untuk berbicara denganmu kita bertemu dengan istriku dan kau jaga sikap jangan pernah seperti tadi lagi aku tidak mau itu"
"Hemm baiklah aku akan mencoba untuk tak menyentuh dirimu dihadapannya"
Aji tanpa menjawab langsung pergi "akhh sialan apa yang dimiliki Bhuvi sebenarnya apa, apa kekuranganku ini"
Karina menatap wajahnya yang berantakan setelah itu Karina membenarkannya dan merapikan semuanya lalu keluar dari dalam mobil, dan masuk begitu saja kedalam rumah tanpa di persilahkan masuk.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!