Suara dentuman musik DJ terdengar memekakkan telinga. Banyaknya pasangan muda-mudi berjoget di lantai dansa. Mereka semua menikmati irama musik dengan goyangan.
Berbeda dengan tiga orang pemuda yang tampak sedang duduk di bartender sedang asik mengobrol, seraya memantau mangsa di lantai dansa.
Mereka adalah tiga CEO Bastard keturunan Bastard pula.
Ada Adam, Abraham dan Xander. Mereka bertiga asik memandangi tubuh seksi wanita yang berada di bar.
"Ck … sudah dua jam aku mencari mangsa, tidak ada satupun yang aku dapatkan. Tubuh mereka semua sama, tidak ada yang montok. Padahal malam ini aku sengaja mencari yang gemuk! Biar bisa aku jadikan guling tidur!"
Adam berdecak kesal, dia merasa sangat kecewa karena belum mendapatkan mangsanya. Padahal sedari tadi mereka semua sudah menunggu lama.
"Sabar, Bung. Aku yakin sebentar lagi pasti ada yang montok, kok!" ujar Xander seraya menepuk pundak sahabatnya.
"Udah ah … aku capek menunggu, lebih baik aku pulang saja! Besok aku punya meeting penting dengan klien luar negeri!" Adam memilih meninggalkan tempat tersebut. Membuat Xander dan Abraham hanya bisa geleng-geleng kepala.
***
Sedangkan di lain tempat seorang gadis cantik bertubuh mungil dengan tinggi 154 cm sedang bersembunyi dari kejaran preman jalanan. Dia masuk ke area parkir bar besar di kota tersebut.
Gadis itu bersembunyi di balik mobil sport Lamborghini Gallardo. Tubuhnya gemetar ketakutan, keringat dingin membasahi keningnya.
Niat hati merantau ke negara orang ingin bekerja agar punya uang banyak dan bisa mengirimkan uang ke keluarganya di Indonesia.
"Hiks … tega banget sih agen nya, masa mau jual aku ke pasar gelap! Padahal awalnya dia bilang bakal kasih aku kerjaan di pabrik roti!"
Gadis cantik dengan kulit eksotis itu menangis sesenggukan. Dia menutup mulutnya agar Isak tangisnya tak terdengar.
Suara derap langkah kaki terdengar, gadis cantik itu hanya bisa memeluk kedua lututnya. Berharap orang jahat itu tidak menangkap dirinya.
"Ibuk … Zara takut," gumam nya pelan.
Tak.
Bokongnya di tendang halus oleh seseorang membuat gadis cantik itu langsung menangis sesenggukan.
"Hiks … aku mohon jangan tangkap aku, jangan jual aku! Tubuhku ini isinya kurap dan scabies! Kalau di jual tidak bakal lalu!" ujarnya dengan suara serak karena menangis membuat pria tampan yang tak lain adalah Adam menarik sudut bibirnya melengkung ke atas berbentuk sebuah senyuman.
"Siapa juga yang ingin menjual gadis scabies seperti mu?" tanya Adam dengan suara bariton nya membuat sang gadis terkejut.
"Kok suaranya beda? Lebih serem yang ini?" tanyanya pelan pada dirinya sendiri lalu perlahan bangkit berdiri.
Berbalik dan mendongak menatap sosok pria tampan di hadapannya.
Degg.
Jantung wanita cantik itu berdegup kencang. Dia merasa sangat beruntung karena bisa bertemu dengan pria bule tampan bermata biru.
"Ya Gusti … yang ini maksudku," gumamnya dalam hati.
Adam pun merasa tertarik menatap wajah cantik eksotis gadis itu. Matanya hitam pekat, hidungnya tidak terlalu mancung, bibirnya kecil namun tebal dan alisnya tajam.
Tidak lupa bulu matanya sangatlah lentik. Membuat Adam merasa terbius untuk sesaat.
"Di mana gadis Asia itu? Perasaan tadi larinya ke sini?" ujar preman jalanan itu membuat sang gadis terkejut lalu berjinjit menarik tengkuk Adam dan mencium bibir pria tampan itu.
"Gadis ini," batin Adam terkejut.
"Ku relakan ciuman pertamaku untuk mu Bule, ini demi keselamatan ku juga!" batin sang gadis merasa gelisah.
*
*
Hay … tiba di novel anak-anak CEO Bastard. Mohon dukungan nya agar bisa mengikuti jejak orang tuanya yah.
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🌹
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏
Preman jalanan itu melihat sepasang kekasih yang sedang berciuman bibir mesra. Mereka hanya bisa berdecak kesal sebab tak membuka gadis yang di cari.
"Hey, Bung … segeralah sewa hotel, jangan sampai buka-bukaan di tempat umum. Karena siapapun bisa ikut bergabung untuk menggagahi wanita mu!" ejek salah satu preman jalanan yang mencari gadis itu membuat Adam hanya bisa menahan amarahnya.
Saat ini dia sedang asik berciuman dengan gadis kecil yang baru saja ia temui. Meredam amarahnya adalah hal yang baik, karena dia tidak ingin kehilangan momen manis ini.
Bahkan, tangan Adam kini merambat menyentuh bokong gadis itu. Membuat Zara membuka matanya lebar, berniat melayangkan protes namun dia melihat bayangan preman jalanan itu masih berada di area parkir.
"Sial … dasar pria mesum! Udah ku kasih perawan bibir ku, sekarang kamu minta perawan bokong ku. Sebentar lagi bisa-bisa kamu belah tubuhku dengan rudal mu!" umpat Zara dalam hati.
Dia mencengkram tengkuk leher Adam berharap pria bule itu paham bahwa dirinya merasa tak nyaman saat tangan Adam bergerak di bokong nya.
Namun, aksinya itu salah. Karena telah memancing Adam semakin buas. Dia bahkan menggendong Zara seperti koala. Sejenak dia lupa diri karena larut dalam ciuman manis.
"Mungkin dia tidak ada di sini. Coba kita cari ke tempat lain saja!" ajak teman preman itu dan keduanya pun lari keluar dari area parkir.
Zara yang melihatnya pun langsung melepaskan ciuman tersebut secara paksa. Dia menundukkan wajahnya tak berani menatap sorot mata tajam Adam.
Plak.
Zara memukul pundak Adam berharap pria tampan itu mau menurunkan dirinya.
"Tolong turunkan aku!" pinta Zara membuat Adam tersadar akan apa yang telah di lakukan nya.
Pria tampan itu pun segera menurunkan Zara. Dia kembali memasang raut wajah cool nya. Adam mengumpat kesal dalam hati karena sempat tergoda dengan gadis pendek itu.
"Berani sekali kamu mencium ku?! Punya nyawa berapa kamu, hemm? Tidak tahu kamu siapa aku, huh?!" sentak Adam dengan nada dingin menatap tajam Zara yang ketakutan.
Gadis kecil itu berusaha untuk tegar dan berani. Dia mendongak menatap Adam dengan raut wajah garang nya.
"Tapi, kamu juga menikmatinya, 'kan?"
Bukannya menjawab, Zara malah bertanya balik pada Adam membuat pria tampan itu menarik sudut bibirnya berbentuk senyuman samar.
"Tidak! Mana mungkin aku menikmati ciuman kaku mu itu. Cih … bahkan bibir mu sangat jelek, tidak sesuai dengan kriteria wanita idaman ku! Jadi, kenapa aku harus menikmati nya?"
Adam tersenyum mengejek membuat Zara mengepalkan tangannya erat. Dia merasa sangat geram dan terhina, padahal dia sudah merelakan ciuman pertama nya untuk bule ini.
Dasar bule tidak tahu diri, umpat Zara dalam hati.
"Kamu pikir aku Sudi berciuman denganmu, kalau bukan karena dua preman tadi. Mana mau aku mencium bibir jelek mu itu. Cih … mana tadi aku tidak sengaja menj*ilat kumis tipis mu! Dasar sugar Daddy tidak tahu diri. Asal kamu tahu kalau tadi itu tuh ciuman pertama ku?!" sentak Zara dengan nada garang membuat Adam mengepalkan tangannya erat.
Baru kali ini ada wanita yang menghina harga dirinya sedemikian rupa. Sebelumnya para wanita akan metasabsangat bahagia merangkak ke atas ranjang nya.
Apa ini adalah salah satu trik gadis mungil ini untuk membuatnya terpikat?
"Ciuman pertama mu? Berarti yang ini adalah ciaj keduamu!" Adam langsung mencium rakus bibir Zara membuat gadis cantik itu terkejut.
Dia ingin memberontak, namun tak sengaja mendengar suara preman itu lagi. Tampaknya Adam sengaja melindungi nya.
"Aaa … kenapa lidahnya ikut masuk ke dalam?" jerit Zara kesal.
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰
Adam melepaskan ciuman tersebut lalu mendorong pelan gadis itu. Dia memasang tampang dingin, walau sebenarnya hatinya berdebar kencang karena ciuman manis tadi.
Ah … Adam harus memasang wajah cool, dia harus bersikap jual mahal pada gadis Asia ini.
"Ck … kenapa lidahnya di masukin tadi, terus bibir ku kenapa di gigit? Jadi, bengkak begini, 'kan?" sentak Zara dengan nada kesal membuat Adam mencebikkan bibirnya.
"Tidak usah sok suci … biasanya juga tuh bibir di pakai buat makan es krim vanilla dalam mobil!" ejek Adam tidak percaya dengan tampang lugu Zara.
Sebab dia tinggal di tanah Eropa, rata-rata wanita di sini semuanya sudah pro ciuman dan berhubungan intim.
"Aku tidak suka vanilla, sukanya coklat!" balas Zara polos membuat Adam mengernyitkan dahinya.
Ini anak beberapa polos atau pura-pura polos pikir Adam.
Tiba-tiba terlintas ide jahil dalam benaknya. Adam merasa mendapatkan durian runtuh. Malam ini dia berniat akan menikmati tubuh wanita Asia ini.
Haha … berbagai ide dan gaya sudah terlintas dalam benaknya.
'Aku benar-benar jenius, sama seperti Daddy,' batin Adam merasa senang.
"Ya sudah, kalau begitu aku traktir kamu Es krim coklat mau?" tawar Adam membuat wajah Zara berbinar bahagia.
Tetapi, hanya sesaat karena raut wajah Zara berubah ketakutan. Dia masih trauma di tipu oleh agen nya, takut kalau Adam juga menipunya.
"Kamu tidak berniat untuk menipu ku, 'kan?" tanya Zara hati-hati membuat Adam menaikkan satu alisnya memandang Zara dari atas hingga bawah.
"Untuk apa aku menipu gadis lusuh seperti mu? Aku kaya, tampan, rupawan dan hartawan. Sedangkan kamu?"
"Ck … bahkan ginjal mu saja lebih mudah dari celana d*lam ku."
Adam mengeluarkan kata-kata sarkas nya membuat Zara mengepalkan tangannya erat. Dia merasa terhina dan tidak terima, namun dia menilai bahwa apa yang dikatakan oleh Adam benar.
Faktanya dia melihat penampilan Adam dari atas hingga bawah dipenuhi oleh barang-barang mewah. Cukup melihat jam rolex GMT milik Adam sudah membuat Zara menelan ludah kasar.
"Jangan asal ngomong kamu, ya. Mentang-mentang orang kaya omongannya pedas macam cabe mercon!" ketus Zara dengan nada kesal membuat Adam geram.
Dia merasa Zara sudah sangat keterlaluan. Gadis Asia ini sudah terlalu banyak berbicara. Dirinya tidak bisa sabar karena Adam bukan lah orangnya.
"Sial, kalau kamu tidak mau ya sudah. Berbicara denganmu merupakan hal tidak berguna yang aku lakukan selama hidup!" sentak Adam kesal memilih masuk ke dalam mobilnya.
Dia ingin segera pergi dari sana. Karena merasa muak mendengar kecerewetan Zara.
Zara yang masih trauma dengan kejahatan agennya pun memilih menghalangi mobil Adam. Dia ingin ikut dengan pria bule ini.
Setidaknya Adam tidak akan menipu dirinya sebab Adam adalah orang kaya.
Tit.
Adam membunyikan klakson mobilnya. Dia mencondongkan tubuhnya setengah keluar jendela.
"Hey, gadis Asia. Kalau kamu ingin mati katakan padaku, biar langsung aku libas kamu sekarang juga!" bentak Adam kesal membuat Zara bergetar ketakutan.
"Jangan?! Aku belum menikah, jadi belum mau mati. Aku terima tawaran mu untuk membelikan ku es krim coklat!" ujar Zara cepat dengan suara bergetar ketakutan.
Adam berusaha menahan senyumnya karena Zara sudah masuk ke dalam perangkap nya.
"Ha ha tikus sudah masuk perangkap kucing," gumam Adam menyeringai licik.
"Masuk ke dalam!" tegas Adam membuat Zara menganggukkan kepalanya.
*
*
*
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!